Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP TINGKAT KINERJA PEGAWAI

PDAM KARANGANYAR

Disusun Oleh:

MAHANANI ISWORO SIWI

(F1317049)

S1 AKUNTANSI (TRANSFER) B

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tujuan organisasi merupakan hal yang penting yang ingin dicapai dalam sebuah
organisasi. Namun untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut pemenuhan berbagai unsur
yang terkait menjadi suatu hal yang penting. Tercapainya tujuan dari organisasi tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu gaya kepemimpinan, atau bagaimana
pemimpin tersebut mampu memimpin suatu organisasi serta motivasi yang diberikan kepada
para karyawannya.

Pemanfaatan sumberdaya yang tidak dijalankan dengan baik maka akan mempersulit
jalan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Agar sumber daya manusia tersebut tekelola
dengan baik maka diperlukan pemimpin yang kompeten dalam memimpin suatu organisasi.
Selain harus kompeten dan memiliki metode memimpin yang baik, seorang pemimpin
diharapkan juga mampu memotivasi semua karyawannya. Karena di dalam suatu orgnisasi bukan
hanya memerlukan karyawan yang mampu bekerja dan mampu memenuhi target saja, akan
tetapi karyawan harus memiliki kemauan yang keras untuk giat bekerja serta memiliki keinginan
untuk mmapu mencapai tujuan dari suatu organisasi. Menurut Miftah Thoha (2010: 9)
kepemimpinan adalah suatu kegiatan memberikan pengaruh perilaku kepada orang lain, baik
perorangan maupun kelompok.

Bagaimana cara seorang pemimpin memimpin sebuah organisasi serta motivasi yang
diberikan oleh pemimpin kepada para karyawannya sangat berpengaruh terhadap tingkat kinerja
karyawan dalam organisasi tersebut. Karena dengan adanya motivasi yang baik dan tepat
tersebut maka karyawan akan memiliki semangat kerja yang lebih baik lagi. Pengertian
motivasi menurut KBBI yakni suatu dorongan pada diri seseorang yang muncul karena disadari
ataupun tidak dan digunakan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan
adanya motivasi yang tinggi akan memacu tingkat kinerja karyawan, suatu motivasi akan mampu
tercapai jika seorang pemimpin dalam organisasi tersebut mampu memimpin organisasi dengan
baik. Dengan kepemimpinan yang baik tersebut, pemimpin akan mampu menanamkan motivasi
pada diri karyawannya sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai sesuai dengan apa yang
dihaapkan.

Setiap pegawai di PDAM Tirta Lawu Karanganyar ini tentu saja memiliki latar belakang
yang berbeda-beda. Pada setiap harinya para pegwai tersebut bekerja melayani pelanggan serta
mengelola berbagai macam aset yang dimilki oleh perusahaan dan lain sebagainya. Dengan
berbagai macam latar belakang yang dimiliki oleh para pegawai ini, tentu saja para pegawai
sangat membutuhkan pemimpin yang konpeten dengan gaya kepemimpinan yang tepat serta
motivasi yang tepat untuk dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang yang sudah dijabarkan diaatas maka peneliti dapat menarik
beberapa rumusan masalah, diantaranya :

1. Apakah gaya kepemimpinan seorang pemimpin mempengaruhi tingkat kinerja


karyawan pada PDAM Tirta Lawu Karanganyar ?
2. Apakan motivasi mempengaruhi tingkat kinerja karyawan pada PDAM Tirta Lawu
Karanganyar ?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan seorang pemimpin mampumempengaruhi


tingkat kinerja karyawan di PDAM Tirta Lawu Karanganyar.
2. Untuk mengetahui apakah motivasi kerja mempengarui tingkat kinerja karyawan PDAM
Tirta Lawu Karanganyar.

MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti
Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti mampu menambah informasi
dan pengetahuan, serta mampu bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
2. Bagi Organisasi
Memberikan pengetahuan bagi instansi/organisasi tentang apakah gaya kepemimpinan
seorang pemimpin dan motivasi kerja yang diberkan pada karyawan mempengaruhi
tingkat kinerja karyawan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI

Kepemipinan

Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan mengarahkan seseorang untuk mencapai suatu


tujuan tertentu. Menurut Anoraga dan Widiyanti (2003), kepemimpinan yakni merupakan suatu
hubungan yang dimana ada satu orang yang mampu memberikan pengaruh terhadap pihak lain
bertujuan untuk saling bekerja sama secara suka rela guna menyelesaikan tugas-tugas guna
mencapi hal yang diinginkan.

Menurut Miftah Thoha (2010: 9) kepemimpinan merupakan suatu kegiatan untuk


mempengaruhi perilaku orang lain, atau bisa dikatakan sebagai seni memengaruhi perilaku
manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas maka penulis menarik kesimpulan
bahwa kepemimpinan merupakan suatu kegiatan mengarahkan serta mempengaruhi tindakan
orang lain agar orang tersebut mampu bekerja sama untuk melaksanakan tugsnya guna mencapai
tujuan organisasi.

Gaya Kepemimpinan

Miftah Thoha (2010:49) Gaya kepemimpinan merupakan suatu norma prilaku yang
digunakan oleh pemimpin serta digunakan seseorang untuk membujuk atau mempengaruhi
oranglain atau bawahannya.

Menurut Herujito (2006:188) mengartikan gaya kepemimpinan adalah suatu hal yang
hendaknya dipelajari dan jika akan menerapkan harus sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi
atau sedang dihadapi.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan adalah sesuatu yang harus di pelajari dan digunakan oleh seseorang untuk
mempengaruhi tindakan orang lain dalam suatu organisasi.
Motivasi

Pengertian motivasi menurut KBBI yakni suatu dorongan pada diri seseorang yang muncul
karena disadari ataupun tidak dan digunakan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Menurut Wibowo (2010:379) Motivasi merupakan adanya sesuatu yang mendorong
terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.

Merurut pendapat para ahli diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa motivasi adalah
suatu kemauan atau dorongan yang timbul karena disadsari ataupun tidak untuk dapat mencapai
suatu tujuan tertentu.

Kinerja Karyawan
Menurut Wibowo (2010 : 7) Kinerja merupakan segala sesuatu tentang pekerjaan yang
dilakukaan serta hasil bagaimana hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa kinerja karyawan
adalah hasil kerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya yang dengan pekerjaan tersebut
mampu mencapai hasil yang diinginkan.
PENELITIAN TERDAHULU
Redy S dan Anggraini (2011) didalam penelitiannya dengan responden seluruh pegawai
Pemerintah Kota Surabaya dengan menggunakan non probability sampling( pengambilan
sampel secara acak). Berdasarkan hasil uji diketahui jika partisipasi dalam penganggaran
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Marganisngsih dan Martani (2010 ) didalam penelitiannya menunjukkan hasil bahwa
anggraan memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat kinerja auditor dan bahwa gaya
kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Susanto (2008) dari penelitian yang telah dilakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa
semakin sering mananger terlibat dalam penyusunan anggaran maka pengaruh penggunaan
informasi akuntansi untuk evaluasi kinerja terhadap perilaku manajer akan semakin negatif.
Rante, Djamahuri dan Rosidi (2014) yang dalam penelitian ini populasinya merupakan
para manajer level menengah dan bawah di Pemda Jayapura. Berdasarkan hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja manajerial yang dimana
didampingi dengan motivasi yang dengan adanya motivasi tersebut akan mampu menungkatkan
kinerja manajerial serta dengan adanya sistem akuntansi mampu memoderasi adanya pengaruh
desentralisasi terhadap kinerja manajerial.
Priyono (2012) yang dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara
tersebut terhadap owner yang juga menjabat sebagai direktur utama. Berdasarkan penelitiann
dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh owner tersebut
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan serta komitmen di Laboratorium Mawar.
Dewi dan Poniasih (2015) menurut hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
variabel motivasi kerja, komuniklasi dan stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan.
Fablo, Hubies dan Puspitawati (2016) penelitian ini menunjukkan hasil bahwa gaya
kepemimpinan dan motivasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi, serta gaya
kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Dwipalguna dan Mujiati (2015) yang dimana penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa
variabel penempatan dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, akan tetapi
tingkat stres kerja berpengaruh negatif terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan.
Prayata dan Subudi (2016) yang dalam penelitian tersebut menggunakan metode
penelitian kuantitatif yang responden dan populasinya ditentukan dengan menggunakan metode
sensus. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diperoleh hasil bahwa gaya kepemimpinan
berpengaruh negatif terhadap stress kerja namun gaya kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja karyawan.
Wibawa dan Putri (2016) yang dimana pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menyebar kuesioner yang menggunakan skali likert 5 point yang disebarkan langsung
kepada para pegawai Sekda Kabupaten Klungkung. Penelitian ini menunjukkan bawa kedua
variabel independen yakni self-efficiency dan motivasi kerja keduanya berpengaruh positif
terhadap kepuasn kerja pegawai Sekda Kabupaten Klungkung.
Iswara dan Subudi (2017) yang dimana pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner yang kuesioner tersebut menggunakan skala likert 5 point.
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa kedua variabel yakni
kompensasi dan motivasi keduanya sama sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap
semangat kerja karyawan.
Giantaroi dan Riana (2017) menurut penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil
bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan, yang dimana
jika budaya organisasi suatu organisasi tersebut semakin baik maka tingkat motivasi yang
dimiliki oleh karyawanpun akan semakin tinggi. Disamping itu penelitian ini juga menemukan
bahwa motivasi dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Riana dan Sari (2018) teknik yang diguanakan untuk pengumpulan data dalam penelitian
ini yakni menggunakan metode observasi dan wawancara dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada para responden. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa
kompensaisi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional naun untuk motivasi kerja
tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasional.
Riana dan Juniantara (2015) data dari peelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan
metode wawancara terhadap para responden tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan peneliti memperoleh hasil bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan dan kepuasan kerja karyawan, serta kepuan kerja karyawan berpwngaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
Pahlevi dan Setyawan (2017) yang dalam penelitian tersebut menggunakan sampel
diambil dengan menggunakan metode purposive. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Kepala Daerah yang memiliki rentan umur yang
lebih tinggi serta masa kerja yang lebih lama dan berjenis kelamin perempuan memberikan
kontribusi yang positif terhadap tingkat kinerja karyawan karena mereka cenderung dianggap
mampu memberikan keputusan dan memutuskan suatu kebijiakan berdasarkan prinsip dan
lingkungan sosial.
HIPOTESIS
1. Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap
tingkat kinerja karyawan.
2. Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap tingkat kinerja
karyawan.

KERANGKA PEMIKIRAN

VARIABEL BEBAS

GAYA MOTIVASI
KEPEMIMPIN
AN KERJA

TINGKAT
KINERJA
VARIABEL TERIKAT

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


Sumber Data Diolah, 2018
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
a. Strategi Penelitian
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Survei
merupakan cara untuk memperoleh suatu data sengan datang langsung ketempat atau
lokasi yang ingin dilakukan penelitian.
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian terapan, yaitu penelitian yang tujuan
utamanya adalah memecahkan suatu masalah dan menuntut adanya suatu solusi.
c. Metode Pendekatan
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, yaitu metode yang
analisisnya datanya menggunakan alat bantu bisa berupa SPSS atau sejenisnya dan
lebih menekankan terhadap output hasil statistika yang telah diulakukan tadi. Dengan
menggunakan alat bantu statistika ini maka mampu dikeahui bagaimana hubungan
antar variabel yang diteliti.
d. Tujuan Studi
Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kausal. Dalam studi kausal ini
menguji apakah satu variabel menyebabkan variabel lain berubah atau tidak. Dengan
kata lain, studi kausal ini mejelaskan apakah variabel X (gaya kepemimpinan dan
motivasi kinerja) menyebabkan variabel Y (tingkat kierja pegawai).
e. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu, unit analisis individu ini lebih
menekankan kepada masing masing individu yang diteliti yakni para pegawai PDAM
Karanganyar bukan perusahaannya.
f. Horizon Waktu
Penelitian ini menggunakan horizon waktu Studi Cross-Sectioinal yaitu penelitian
dilakukan dalam satu periode waktu tertentu
2. Variabel Yang Digunakan
a. Variabel Dependen ( Variabel Terikat)
Kinerja Karyawan, yakni bagaimana tingkat kinerja karyawan PDAM Karanganyar
jika dipengaruhi oleh kedua variabel bebas yaitu antara gaya kepemimpinan dan
motivasi kerja. Apakah akan meningkat ataukah tidak.
b. Variabel Independen (Variabel Bebas )
1) Gaya Kepemimpinan, seberapa berpengaruh gaya kepemimpinan seorang
pemimpin terhadap tingkat kinerja karyawan.
2) Motivasi Kerja, apakah dengan adanya motivasi kinerja yang diberikan dapat
mempengaruhi tingkat kinerja pegawai di PDAM Karanganyar.
3. Data Penelitian
a. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah mengambil sampel sebanyak 30
karyawan PDAM Tirta Lawu Karanganyar.
b. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan merupakan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung melalui
kuisioner dan wawancara yang disebarkan langsung ke seluruh pegawai.
Kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun oleh peneliti yang
ditujukan kepada responden dan responden diminta untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut sesuai dengan keadaannya. Responden dapan memberikan jawaban
berupa tanda silang atau tanda centang pada kolom yang telah disediakan pada daftar
kuesioner. Disini peneliti menggunakan kuesioner Skala Liket Lima titik. Sedangkan
wawancara merupakan pengambilan data yang dilakukan secara langsung dengan orang
atau sumber yang terkait, hal tersebut bisa dilakukan melalui tatap muka atau lewat
telephone, dan sejenisnya. Jawaban yang diberikan responden oleh responden tersebut
kemjudian dirangkum
4. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis sedangkan asumsi yang digunakan
adalah uji asumsi klasik.
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik. 2003. Psikologi Dalam Perusahaan.


Jakarta : PT Rineka Cipta

Herujito, Yayat M. 2006. Dasar Dasar Manajemen. Jakarta : PT Grasindo

Suwanto dan Priansa, D. 2011. Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan Bisnis.
Bandung : Alfabeta

Thoha, Miftah. 2010. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : Rajawali Pers.

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers


JURNAL

A.A Ngr Angga Dwipalguna dan Ni Wayan Mujiati. 2015. Pengaruh Penempatan, Motivasi
Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja. E- Jurnal Manajemen Unud. Vol 4
(9).
A.A Sagung Kartika Dewi dan Ni Luh Gede Poniasih. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja
Komunikasi dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. E- Jurnal
Manajemen Unud. Vol 4 (6).
Achdiar Redy dan Imeldha Anggraini. 2011. Pengaruh Komitmren Organisasi dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Hubungan Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Aparat
Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Multi Paradigma. Vol 2 (2).
Agus Heri Prayatna dan Made Subudi. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Stres
Kerja dan Kepuasan Kinerja Pada Fave Hotel Seminyak Bali. E-Jurnal Manajenen
Unud. Vol 5 (2).
Agus Reza Pahlevi dan Doddy Setiawan. 2017. Apakah Karakteristik Kepala Derah Berdampak
Terhadap Kinerja Pemerintah? Jurnal Akuntansi Multiparadigma. Vol 8 (3).
Andika Rante, Ali Djamahuri, Rosidi. 2014. Sistem Akuntansi Manajemen, Gaya
Kepemimpinan dan Desentralisasi Sebagai Determinan Kinerja Manajemen. Jurnal
Akuntansi Multiparadigma. Vol 5 (1).
Arywarty Marganingsih dan Dwi Martani. 2010. Anteseden Komitmrn Organsasi dan Motivasi
: Konsekuensi Terhadap Kinerja Auditor Intern Pemerintah. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia. Vol 7 (1).
Bagus Putu Fabio, Musa Hubies, Herien Puspitawati. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasi yang Berimplikasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen. Vol 2 (1).
Fry Medistya Anke Priyono. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja
dan Komitmen Manajemen Pada Laboratorium Mawar. Jurnal of Bussiness and
Banking. Vol 2 (1).
I Gede Riana dan I Wayan Juniantara. 2015. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di Koperasi Denpasar. E- Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana. Vol 4 (9).
I Gede Riana dan Rai Mutiara Sari. 2018. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap
Komitmen Organisasional Di PT Jenggala Keramik Bali. E- Jurnal Manajemen Unud.
Vol 7 (3).
I Made Arta Wibawa dan Putu Eka Viska Putri. 2016. Pengaruh Self-Efficiency dan Motivasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Bagian Perlengkapan Sekretariat Kabupaten
Klungkung. E- Jurnal Manajemen Unud. Vol 5 (11).
I Made Windu Iswara dan Made Subudi. 2017. Peran Mediasi Kerja Dalam Pengaruh
Kompensasi Terhadap Semangat Kerja. E- Jurnal Manajemen Unud. Vol 6 (2).
Ida Ayu Indah Giantari dan I Gede Rianan. 2017. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Motivasi dan Kinerja Karyawan Klumpu Bali Resort Sanur. E- Jurnal Manajemen
Unud. Vol 6 (12).
Susanto , Yulius Kurnia. 2008. Partisipasi Anggaran , Ketidakpastian Tugas, Penggunaan
Informasi Akuntansi Untuk Evaluasi Kinerja dan Perilaku Mananjerial. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol 5 (1).
LAMPIRAN
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
TINGKAT KINERJA PEGAWAI PDAM KARANGANYAR

IdentitasResponden

Jenis kelamin : L / P

Umur : tahun

Jabatan :

Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan guna mnegetahui pandangan Bapak/Ibu
terhadap gaya kepemimpinan dan mtivasi kerja yang diberikan di PDAM Karanganyar
Bapak/Ibu dimohon kesediaannya untuk memberikan jawaban atas pertanyan tersebut dengan
cara memberi tanda tick mark (V) diantara piihan jawaban yang ada, dengan ketentuan sebagai
berikut:

STS : SangatTidakSetuju

TS : TidakSetuju

R : Ragu-ragu

S : Setuju

SS : SangatSetuju

DAFTAR PERNYATAAN TENTANG MOTIVASI KERJA

Jawaban Responden
STS TS R S SS
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Saya merasa puas dengan gaji yang diterima saat
ini.
2. Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari mendorong
saya bekerja lebih baik.
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan cukup baik.
4. Adanya keinginan untuk lebih berhasil dari orang
lain.
5. Untuk memperoleh penghargaan dan pengakuan
atas hasil kerja sehingga saya bekerja keras.
6. Pemberian penghargaan bagi pegawai yang
berprestasi akan memberi motivasi kerja pegawai.
7. Bekerja membuat saya berguna di dalam
kehidupan bermasyarakat
8. Bila saya membutuhkan pertolongan dalam
bekerja, rekan sekerja selalu siap membantu.

9. Saya ingin untuk partisipasi dalam setiap


pengambilan keputusan.

10. Bekerja di sini membuat kemampuan saya


berkembang.
11. Saya memiliki peluang dan kesempatan untuk
mengembangkan ketrampilan dan kemampuan
12. saya
Saya menikmati kepuasan dalam menyelesaikan
tugas pekerjaan yang sukar.
13. Saya ingin sukses dalam bekerja.
14. Situasi lingkungan kerja baik dan menyenangkan.
15. Kondisi ruang kerja yang digunakan cukup
memuaskan.

DAFTAR PERNYATAAN TENTANG KEPEMIMPINAN


Jawaban Responden
STS TS R S SS
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1. Pimpinan saya, menetapkan sasaran tugas
pekerjaan bawahan melalui penyusunan program
2. kerja dan rencana
Pimpinan kerja.
saya kuat dalam memberikan kontrol dan
pengawasan bagi para pegawai.
3. Pimpinan mengetahui prosedur dan teknis
pekerjaan yang dikerjakan bawahan.
4. Pimpinan saya, mempunyai waktu untuk berdiskusi

5. dengan bawahannya
Pimpinan berkenaan
saya, mempunyai dengan
sifat pekerjaan.
terbuka terhadap
masukan dan gagasan dari pegawai.
6. Pimpinan saya, mendorong bawahannya untuk
mengikuti pendidikan/pelatihan.

7. Pimpinan saya, memberikan kesempatan bertanya


apabila saya dihadapkan pada tugas yang sukar
8. untuk dipahami.
Pimpinan tidak segan-segan untuk memberikan
teguran kepada bawahan yang melakukan
kesalahan dan memberikan penghargaan kepada
9. yang berprestasi.
Setiap semester, pimpinan saya memberikan
briefing kepada bawahannya berkaitan dengan
10. kinerja
Pimpinanpegawai
mendelegasikan pekerjaannya kepada
saya apabila tidak berada di tempat.
11. Pimpinan memberikan koreksi dan penilaian
terhadap pelaksanaan pekerjaan bawahannya.
12. Pimpinan saya memberikan tugas/pekerjaan sesuai
dengan kemampuan dan potensi yang saya miliki.

13. Pimpinan mempercayakan pekerjaan pada pegawai


sesuai dengan fungsinya dalam pelaksanaan
14. pekerjaan.
Pimpinan peka terhadap perubahan yang terjadi dan
kemajuan organisasi.
15. Dalam rangka menciptakan perubahan/inovasi
pimpinan menciptakan visi, strategi dan memilih
taktis.

Anda mungkin juga menyukai