Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

TUGAS
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian tengah semester
mata kuliah Riset dan Publikasi

Dosen Pengampu : Drs. Asep Jihad, M.Pd.


Hamdan Sugilar, M.Pd.

Disusun oleh:
Indri Nur Fauziah
1162050049
Kelas : VI / B

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
RIVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Nama : Indri Nur Fauziah NIM : 1162050049

1. Judul IMPROVING INTUITION SKILLS WITH


REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

2. Identitas Bonita Hirza1, Yaya S. Kusuma2, Darhim2, Zulkardi3


1
Universitas Muhammadiyah, Jl. A. Yani 13 Ulu,
Palembang
2
Universitas Pendidikan Matematika, Jl. Dr. Setiabudi
No. 229 Bandung
3
Universitas Sriwijaya, Jl. Raya Palembang-Unsri Km.
32 Indralaya, Ogan Ilir

e-mail: bonitahirza@yahoo.com

3. Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat melihat


peningkatan keterampilan intuitif siswa. Peningkatan ini
dilihat dengan membandingkan Realistic Mathematics
Education (RME) dengan pembelajaran matematika
berbasis konvensional. Subjek dari penelitian ini yaitu
164 siswa kelas V SD di Palembang. Desain penelitian
menggunakan eksperimen Pretest-Posttest Control
Group. Data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa ada peningkatan
kemampuan intuisi siswa dengan PMR lebih tinggi
dibandingkan dengan PMK.

Kata Kunci: Pembelajaran Matematika Realistik (PMR),


intuisi

4. Pendahuluan a. Urgensi masalah

Dalam pendidikan matematika, guru tidak hanya


mengajarkan bagaimana siswa memecahkan masalah.
Karena yang terpenting adalah bagaimana siswa
menciptakan ide-ide yang efektif dan efisien dalam
memecahkan masalah tersebut. untuk dapat menciptakan
ide atau gagasan, siswa perlu mempunyai keterampilan
intuitif. Keterampilan intuitif ini diperlukan siswa untuk
dapat memecahkan masalah matematika. Salah satu
model pembelajaran untuk memecahkan masalah yaitu
Realistic Mathematics Education (RME).

b. Kesesuaian dengan Format Pendahuluan

Jurnal ini telah memuat apa yang seharusnya ada dalam


struktur penulisan pendahuluan, muali dari latar
belakang masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sampai
pada ringkasan dari penelitian sebelumnya yang relevan.

c. State of the art

Untuk mengetahui state of the art pada jurnal ini, maka


diperlukan perbandingan-perbandingan dengan jurnal
lain yang memiliki judul atau variabel apa yang diteliti.
Misalkan dibandingkan dengan beberapa jurnal berikut:

1) Karakteristik intuisi siswa sma dalam


memecahkan masalah matematika ditinjau dari
kemampuan matematika dan gander. Penulis:
Budi Usodo
Walaupun sama-sama ingin mengetahui
kemampuan intuisi siswa tetapi pada jurnal ini
lebih ditinjau dari segi perbedaan gendernya dan
tidak menggunakan model pembelajaran yang
spesifik.
2) Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk
meningkatkan kemampuan berfikir siswa tingkat
sekolah dasar. Penulis: Evi Soviawati
Dalam jurnal tersebut kemampuan siswa yang
ingin ditingkatkan yaitu kemampuan berfikir
walaupun sama-sama menggunakan model
pembelajaran RME/PMR.

d. Novelty

Novelty / Kebaruan dari jurnal ini dapat dilihat dari


variabel yang digunakan. Variabel terikatnya yaitu
kemampuan intuisi siswa sedangkan variabel bebasnya
ialah model pembelajaran RME dan model pembelajaran
matematika konvensional. Karena jurnal ini diterbitkan
pada tahun 2014, maka sejauh ini jika dilihat dari
beberapa jurnal yang mempunyai variabel terikat atau
variabel bebas yang sama tidak ditemukan duplikasi dan
replikasi. Jadi, jurnal ini dapat dikatakan mempunyai
kebaruan pada tahun saat diterbitkan.

e. Riset sebelumnya

Hasil studi tentang RME di Belanda telah menunjukan


hasil memuaskan. Bahkan Beaton (1996) merujuk pada
TIMSS melaporkan bahwa dengan evaluasi mereka
mahasiswa Belanda mendapatkan hasil yang
memuaskan, baik dalam keterampilan komputasi
ataupun pemecahan masalah.

f. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan


kemampuan intuisi. Peningkatan ini diamati dengan
membandingkan model pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) dengan model
pembelajaran matematika konvensional. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai cara bagi guru
untuk menerapkan model pembelajaran RME dalam
proses pembelajaran sehingga kemampuan intuisi siswa
meningkat.

5. Metode Penelitian ini adalah pretest-posttest control group


experimental (Sugiyono, 2006). Penelitian ini dilakukan
dalam 2 (dua) sekolah dasar terdiri dari tingkat tinggi dan
tingkat menengah. Tingkat sekolah ditentukan oleh
akteditasi sekolah. Dalam setiap tingkat, satu sekolah
dipilih secara acak.

Dalam setiap tingkatan terdiri dari 2 kelompok kelas


yaitu kelas eksperimen dimana kelas tersebut diterapkan
pendekatan RME, dan kelas kontrol dengan
menggunakan pembelajaran matematika konvensional.

Untuk mengetahui peningkatan intuisi siswa, data dari n-


gain dianalisis antara siswa yang mendapat pendekatan
RME dengan siswa yang mendapat pembelajaran
matematika konvensional.

Siswa yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa kelas


V SD di Palembang. Alasannya karena subjek ini
memiliki rentang usia 11-12 tahun yang berpotensi
berada dalam fase terbaik dari pengembangan
kemampuan intuisi (Piaget dalam Cherry).
Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif. Analisis
data ini dilakukan untuk melihat perbedaan peningkatan
kemampuan intuisi siswa dengan menggunakan
pendekatan RME dan siswa yang menggunaan model
pembelajaran matematika konvensional, dengan tingkat
sekolah.

6. Hasil dan Subyek penelitian ini adalah 164 siswa kelas V SD.
pendahuluan Delapan puluh dua dari mereka diberi pembelajaran
matematika berbasis RME dan yang lainnya diberi
pembelajaran matematika konvensional.

Dari data semua siswa, dapat disimpulkan bahwa ada


peningkatan kemampuan matematika intuisi siswa baik
di kelas berbasis RME maupun kelas berbasis
konvensional. Para siswa di kelas berbasis RME
memiliki skor peningkatan rata-rata 0,5415 karena
kemampuan intuisi mereka, sementara kelas
konvensional memiliki skor rata-rata 0,3951. Menurut
kategori Hake (Hake, 2002), peningkatan ini dapat
dikalasifikasikan dalam kelompok menengah.

Data hasil uji normalitas n-gain terhadap kemampuan


intuisi siswa menunjukan bahwa skor probabilitas (sig.)
lebih dai 0,05. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa
data bersitribusi normal. Sedangkan data varians uji
homogenitas n-gain terhadap kemampuan intuisi siswa,
kedua nilai probabilitasnya (sig.) lebih dari 0,05 dapat
disimpulkan data kelompok tersebut homogen.

Sementara itu, hasil uji signifikansi didapat bahwa nilai


probabilitasnya (sig.) kurang dari 0,05 ini berharti H0
ditolak. Artinya siswa yang mendapat pembelajaran
matematika berbasis RME secara signifikan mengalami
perbaikan yang lebih terhadap kemampuan intuisinya
daripada siswa yang mendapat pembelajaran
matematika konvensional.

7. Simpulan Dari analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan


yaitu bahwa siswa yang mendapat pembelajaran
matematika berbasis RME memiliki perbaikan yang
lebih baik terhadap kemampuan intuisi siswa daripada
siswa yang mendapat pembelajaran matematika
berbasis konvensional, menurut Hake peningkatan
kemampuan siswa berada di tingkat menengah, dan ada
peningkatan yang signifikan dari kemampuan intuisi
antara siswa yang mendapat pembelajaran matematika
berbasis RME dengan pembelajaran matematika
konvensional.

8. Daftar Beaton, A. (1996). Mathematics Achievement in The


Pustaka Middle School Years: IEA's Third International and
Science Study (TIMSS). Boston: TIMSS International
Study Center.

Cherry, K. (n.d.). Concreat Operational Stage Of


Cognitive Development [Onlne].
http://psychology.abaut.com/od/piagetstheory/p/concrea
teop.htm. [4 Februari 2014].

Hake, R. R. (2002). Assesment of Student Learning in


Introductory Scince Courses. [Online].
http://www.physics.indiana.edu/~hake/ASLIS.Hake.060
102f.pdf. [4 Februari 2014].

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan


(Pendektan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung:
Alfabeta.

Semester : VI Kelas :B

Anda mungkin juga menyukai