Anda di halaman 1dari 9

LOMBA ESSAY

NUTRITIVE-PRO TAHUN 2018

Oleh :

Dewi Retno Wulan Kusuma Ningrum

NIS. 1000

DINAS PENDIDIKAN JEMBRANA

SMKN 4 NEGARA

TAHUN 2018
MALUS PENGHAMBAT PENERUS
GULA BERLEBIH
Oleh : Dewi Retno Wulan Kusuma Ningrum

Degenerative yaitu penyakit penyebab terjadinya kerusakan atau penghancuran


terhadap jaringan-jaringan atau organ tubuh. Proses kerusakan ini bisa disebabkan oleh
seiring bertambahnya usia dan gaya hidup yang kurang bahkan tidak sehat. Penyakit diabetes
termasuk dalam penyakit degenerative.
Gula berlebih merupakan sebutan lain dari penyakit diabetes. Penyakit ini berasal
dari bahasa latin mellitus yang berarti rasa manis. Sakit gula ini juga termasuk dalam daftar
penyakit yang akan menurun kepada anak dan generasi penerus sang penderita.
Kencing manis ini adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor
seperti kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan hormon yang
dihasilkan oleh pankreas, dengan diagnosis penyakit berupa tingginya gula darah dari normal
hingga parah serta gangguan dalam proses kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk
untuk mengolah karbohidrat, lemak, dan protein.
Gejala-gejala seseorang yang menderita kencing manis seperti cepat merasa haus,
sering buang air kecil (BAK), sering lapar. Gejala akibat komplikasi penyakit ini muncul
sebagai akibat dari kelaparan pada sel-sel tubuh, kesemutan pada ujung-ujung jari kaki dan
tangan, dan penglihatan yang buram, serta luka yang sulit sembuh.
Data tentang penyakit gula ini cukup mencengangkan di Indonesia. Sampel
Ragistration Survey 2014 menyatakan bahwa diabetes merupakan pembunuh nomor tiga di
Indonesia. Dari data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, jumlah
penyandang diabetes di Indonesia mencapai 10 juta dan menempati urutan ke-7 tertinggi di
dunia. Kemudian, presentase penderita penyakit ini cenderung meningkat dari 5,7% di tahun
2007, menjadi 6,9% di tahun 2013.
Tak hanya di Indonesia, pada tingkat dunia gula berlebih juga menjadi salah satu
penyakit dengan persentase yang lumayan tinggi. Sekitar 8,5% penduduk dunia atau 422 juta
orang terjangkit diabetes. Sebagian besar termasuk diabetes tipe 2 pada tahun 2014. Jumlah
tersebut mengalami peningkatan dari tahun 1980 silam.
Dari realita di atas, banyak cerita yang beredar di kalangan warga, salah satunya
pelarangan penderita kencing manis mengonsumsi apel merah. Benarkah berita itu?
Sebenarnya tidak demikian karena pada dasarnya penderita diabetes di butuhkan asupan
karbohidrat yang cukup, sebab karbohidrat dapat memengaruhi kadar gula dalam darah.
Kebutuhan sang pasien itu juga tekandung dalam buah yang selama ini dilarang untuk
dikonsumsi oleh penderita, yaitu apel merah.
Apel merah bernama latin Malus Domestica ini termasuk dalam famili rosaceae dan
dari bangsa Maleae. Apel merupakan jenis buah-buahan yang dihasilkan dari pohon buah
apel. Apel biasanya berkulit merah, namun ada juga apel yang berkulit hijau atau kuning
seperti Apel Malang. Orang yang pertama kali menanam buah apel ialah orang-orang Asia
Tengah. Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin.
Ada beberapa kandungan apel yang bermanfaat untuk tubuh, seperti: fruktosa yaitu
gula yang tidak menimbulkan kenaikan gula darah secara signifikan, polifenol berupa
senyawa tanaman yang bermanfaat memperlambat pencernaan karbohidrat, dan menurunkan
kadar gula darah. Glycemic index (GI) dan glycemic load (GL) adalah indikator yang berguna
untuk mengukur seberapa besar makanan yang memengaruhi kadar gula darah seseorang.
Penelitian menunjukkan, bahwa skor apel relatif rendah pada skala GI dan GL. Artinya
kenaikan kadar gula darah terjadi pada batas minimal.
Apel memiliki kegunaan yang sangat banyak. Konsumsi apel secara teratur juga bisa
mengurangi resistensi insulin. Hal ini terjadi karena polifenol pada apel (terutama ditemukan
pada kulit apel) dapat merangsang pankreas untuk melepaskan insulin dan membantu sel
untuk menyerap gula. Intinya, apel adalah sumber serat, vitamin C, dan antioksidan yang
baik. Tidak hanya itu, apel juga membantu anda merasa kenyang tanpa banyak mengonsumsi
kalori.
Banyak alasan mengapa apel dapat membantu mencegah diabetes. Antioksidan yang
ditemukan di apel kemungkinan memainkan peran penting. Beberapa antioksidan itu
diantaranya yaitu quercetin, chlorogenic acid, dan plorizin. Quercetin mampu memperlambat
pengolahan karbohidrat dan mencegah naiknya gula darah. Chlorogenic acid membantu
tubuh memanfaatkan gula secara lebih efesien. Sedangkan plorizin berguna untuk
menghambat penyerapan gula dan menurunkan tingkat gula darah.
Pemanfaatan kandungan apel merah bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Diantaranya dapat dibuat minuman menyegarkan, dicampur ke dalam masakan, atau bisa
juga maka dimakan langsung beserta kulitnya. Bila ingin disajikan dalam bentuk minuman
menyegarkan atau jus, dapat dilakukan dengan memasukan apel yang telah dipotong dadu,
madu, dan air secukupnya ke dalam blender. Haluskan bahan-bahan tersebut lalu sajikan ke
dalam gelas. Minuman tersebut dapat dinikmati dan rutin dikonsumsi setiap hari, serta
konsultasikan kepada dokter agar lebih aman untuk tubuh kita sendiri.
Lampiran
Daftar pustaka :

1. BBC 6 APRIL 2016 Penderita Diabetes Terus Melonjak Di dunia


https://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/04/160406_majalah_kesehatan_diabet
es. 5 Nopember 2018 1 : 51
2. klikDOKTER 26 Desember 2017 Benarkah Penderita Diabetes Tak Boleh Makan
Apel? https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3206596/benarkah-penderita-
diabetes-tak-boleh-makan-apel. 5 Nopember 2018 1 : 55
3. mudazine.com 2016 Angka Penderita Diabetes di Indonesia Mencengangkan
https://mudazine.com/ibnusie/penderita-diabetes/. 5 Nopember 2018 3 :52

Anda mungkin juga menyukai