Anda di halaman 1dari 7

1.

Tuliskan definisi mutu ,sistem manajemen mutu, sejarah dan revolusi sistem
manajemen mutu serta faktor-faktor yang memengaruhi mutu!

2. Jelaskan pilar-pilar manajemen mutu dan deskripsikan tentang konsep-konsep tqm!

3. Tuiskan mini paper tentang standar penjamin mutu atau iso untuk perusahaan
manufaktur maupun jasa!

Jawaban

1. Mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam
tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.

Manajemen kualitas adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan


yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi.
Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan
anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus
memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas.

Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk
meningkatkan kepuasaan pelanggan dan memungkinkan perbaikan yang
berkelanjutan. SMM juga adalah kemampuan suatu organisasi dalam menjaga
kualitas mutu dari jasa atau barang yang dilayankan.

Sejarah perkembangan manajemen kualitas berawal dari sebuah kegiatan bangsa


Mesir Kuno yang melakukan pengukuran terhadap dimensi batu-batu yang digunakan
untuk membangun piramida. Pada masa modern, sejarah perkembangan manajemen
kualitas dapt dilihat dalam tabel berikut:

Tahun Perkembangan Manajemen Kualitas


Kelompok kualitas yang utama adalah inspeksi. Para inspektor mengukur
hasil produksi berdasarkan spesifikasi. Pada masa ini ditemukannya
konsep statistik dalam hal pengendalian variabel-variabel produk, seperti
1920-1940
panjang, lebar, berat, tinggi dan pengambilan sampel untuk menguji
penerimaan produk yang diprakarsai oleh Walter A. Stewart, H.F. Dodge,
dan H.G. Romig.
Kelompok inspeksi berkembang menjadi pengendalian kualitas. Tanggung
jawab kualitas dialihkan ke bagian quality control independen.
Diperkenalkannya konsep total quality control yang pertama kali oleh
Feigenbaum pada tahun 1960 yang kemudian dikembangkan menjadi total
quality control organizationwide di tahun 1970 dan menjadi konsep total
quality system pada tahun 1983.

1940-1985
Pengendalian kualitas berkembang menjadi penjaminan kualitas yang
berfokus kepada proses dan kualitas produk melalui pelaksanaan audit
operasi, pelatihan analisis, kinerja teknis, dan petunjuk operasi untuk
peningkatan kualitas.

Aspek kualitas mulai di evaluasi melalui penerapan fungsi-fungsi


manajemen kualitas.

Diperkenalkannya konsep total quality management oleh Frederick Taylor


pada tahun 1990-an, yang dikenal dengan sebutan Father of scientific
Management dan terkenal dengan teorinya Time and Motion Studies.
1985-1990
Total Quality Management berkembang menjadi Learning organization
yang menggunakan filosofi continous quality improvement dan
menggunakan konsep manajemen pengetahuan.

Dengan berkembangya teknologi informasi pada abad 20-an. Konsep


Abad 20-
manajemen kualitas di barengi dengan konsep e-learning atau electronics
sekarang
learning.

Faktor –faktor yang memngaruhi mutu:

a. Fungsi suatu barang


Mutu yang hendak dicapai sesuai denga fungsi untuk apa barang
tersebut digunakan atau dibutuhkan, tecermin pada spesifikasi barang
tersebut seperti kecepatan, tahan lamanya, kegunaannya, berat, bunyi,
mudah atau tidaknya perawatan dan kepercayaannya.
b. Wujud Luar
Faktor wujud luar yang terdapat pada suatu barang tidak hanya
terlihat dari bentuk, tetapi, juga dari warna, susunan (seperti
pembungkusan), dan hal hal lainnya.

c. Biaya barang tersebut


Barang-barang yang mempunyai harga murah dapat
menunjukkan bahwa mutu barang tersebut relatif lebih rendah, karena
biasanya untuk mendapatakan mutu yang baik dibutuhkan biaya yang
mahal. Mengenai biaya barang-barang perlu disadari bahwa tidak
selamaya biaya suatu barang dapat menentukan mutu barang tersebut.

2. Total Quality Manajemen diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari


perusahaan ke dalam falsafah holistic yang dibangun berdasarkan konsep
kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan
(Ishikawa dalam Pawitra, 1993)

Lima Pilar Manajmen Kualitas

1) Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi.


2) Proses. Produk atau jasa yang berkualitas tidak mungkin dicapai tanpa
kualitas proses.
3) Organisasi. Kualitas proses tidak mungkin dicapai tanpa ada organisasi
yang tepat.
4) Kepemimpinan. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin
yang memadai.
5) Komitmen. Tidak mungkin keempat faktor yang lain dapat berhasil tanpa
komitmen.

Menurut Bounds et al. Dalam M.N. Nasution (2015:23). Pada dasarnya, konsep Total
Quality Management mengandung tiga unsur yaitu :
1. Strategi nilai pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas penggunaan
barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan pelanggan untuk
memperolehnya. Strategi ini merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai
bagi pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian, pelayanan, dan
sebagainya.

1. Sistem organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan. Sistem ini
mencakup tenaga kerja, material, mesin/teknologi proses, metode operasi dan
pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.

2. Perbaikan kualitas berkelanjutan


Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal yang selalu
berubah, terutama perubahan selera pelanggan. Konsep ini menuntut adanya komitmen
untuk melakukan pengujian kualitas produk secara kontinu. Dengan perbaikan kualitas
produk secara kontinu, akan dapat memuaskan pelanggan.

3. 1. ISO pada perusahaan manufaktur (Makanan)


ISO 14001 ini adalah standar yang terkait dengan sistem terhadap
manajemen lingkungan. Sebuah organisasi yang sistem ini harus bisa
mengidentifikasi aspek serta dampak lingkungan yang telah ditimbulkan oleh
operasional usahanya. Sejumlah aspek yang harus dipenuhi oleh organisasi
dengan penerapan standar ini mencakup upaya untuk penghematan bahan bakar,
air, energi dan pengelolaan limbah.
Proses implementasi ISO 14001 pada industri manufaktur harus
menggunakan pendekatan yang menitikberatan pada proses-proses industri
manufaktur yang memiliki risiko terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
hidup. Dengan telah diperolehnya sertifikasi ISO 14001, maka industri
manufaktur tersebut baru memasuki tahap awal (tahap taat azas/compliance)
pemenuhan manajemen lingkungan. Hasil implementasi tersebut perlu dilakukan
evaluasi guna dapat senantiasa meningkatkan perbaikan terhadap sistem
manajemen lingkungan yang telah diterapkan perusahaan.
ISO 22000
Jenis ISO ISO 22000 adalah standar yang kaitannya mencakup sistem
manajemen keamanan pangan. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
minuman atau makanan, maka harus memperhatikan aspek keselamatan dan
kesehatan konsumen sehingga dituntut untuk melakukan peningkatan terhadap
kontrol internal apalagi dalam hal produksi. Adanya standar ini mensyaratkan
jika tiap produk haruslah mempunyai rencana pada proses dan pengendaliannya.

ISO/IEC 17025, yaitu standar yang berhubungan dengan laboratorium atau


lembaga pengujian. Standar ini bertujuan untuk memastikan keakuratan hasil
pengujian di bidang kesehatan, produksi, perdagangan, dan perlindungan
konsumen.

ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui dunia untuk sertifikasi
Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan bersifat global. SMM menyediakan
kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan
pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan. Sistem ini
besifat umum dan dapat diterapkan untuk berbagai jenis organisasi dan industri.
Sistem ini juga bersifat fleksibel untuk mengarahkan berbagai organisasi dan
industri dalam mencapai efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaannya untuk
mencapai kepuasan pelanggan.

Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari


pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi
persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa
yang dihasilkannya.

2. 1. ISO pada perusahaan jasa (e-commerce)


ISO 9001 merupakan sebuah sertifikasi standar internasional untuk sistem
manajemen mutu perusahaan. ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui
dunia untuk sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan bersifat global.
SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-
prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin
perusahaan. Sistem ini besifat umum dan dapat diterapkan untuk berbagai jenis
organisasi dan industri. Sistem ini juga bersifat fleksibel untuk mengarahkan
berbagai organisasi dan industri dalam mencapai efisiensi dan efektifitas dalam
pengelolaannya untuk mencapai kepuasan pelanggan.

ISO/IEC27001
Kemajuan dalam dunia teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan IT
telah membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis. Dimulai
dengan adanya penerapan internet dalam dunia bisnis misalnya website, email
sampai penggunaan jejaring sosial lainnya. Perubahan ini menjadikan dikenal
adanya transaksi on-line, data-data dan informasi dalam bentuk file komputer
dan sebagainya. Pada tahun 2005, The International Organization for
Standardization menerbitkan standar yang kenal dengan ISO/IEC 27001.
ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi atau
dikenal juga dengan Information Security Management System (ISMS).
ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT dalam kegiatan bisnisnya.

ISO 28000
ISO 28000 yang berupa persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan.
Standar ini diterapkan terutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai
ancaman resiko keamanan relatif tinggi misalnya suatu fasilitas umum, bank,
logistik, hotel, sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.
.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Soyjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : LPFEUI

https://ipqi.org/definisi-unsur-prinsip-manfaat-program-total-quality-
management-tqm/

https://ska-skt.co.id/mengenal-jenis-standar-iso/

Anda mungkin juga menyukai