Anda di halaman 1dari 9

Kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada Cleaning

service di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo


Makassar

Nur Fadhilah Rahmah


Sub departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Abstrak : Carpal Tunnel Syndrome karena selain menyebabkan rasa nyeri,


(CTS) merupakan sindrom yang dapat pula membatasi fungsi
timbul akibat N. Medianus tertekan di pergelangan tangan dan tangan
dalam Carpal Tunnel (terowongan sehingga produktivitas menurun serta
karpal) di pergelangan tangan, sewaktu pengeluaran biaya meningkat.
nervus melewati terowongan tersebut Tindakan pencegahan diperlukan
dari lengan bawah ke tangan.1 dengan menerapkan prinsip-prinsip
Beberapa faktor berhubungan dengan ilmu ergonomi pada pekerjaan,
kelainan ini yaitu faktor intrinsik, peralatan kerja, prosedur dan
penggunaan tangan karena hobi, lingkungan kerja. Pengobatan sangat
pekerjaan, dan trauma. Di Indonesia, penting di mulai pada fase permulaan
prevalensi CTS dalam masalah kerja sebelum kerusakan bertambah.2
belum diketahui karena sangat sedikit
diagnosis penyakit akibat kerja yang Metode : Penelitian ini menggunakan
dilaporkan. Berbagai penelitian metode penelitian deskriptif dengan
melaporkan bahwa CTS merupakan pendekatan cross sectional melalui
salah satu jenis CTD yang paling cepat proses walk through survey. Daya yang
menimbulkan gejala pada pekerja. digunakan berupa kebiasaan responden
Penelitian pada pekerjaan dengan dan faktor-faktor hazard di lingkungan
risiko tinggi di pergelangan tangan dan kerja pekerja cleaning service yang
tangan mendapatkan prevalensi CTS dapat menjadi faktor risiko dari Carpal
antara 5,6% - 14,8%. CTS dapat Tunnel Syndrome seperti kegiatan
menimbulkan kecacatan pada pekerja, yang berulang-ulang, terpapar hal yang

1
sama secara terus - menerus dan Pekerjaan tersebut dilakukan secara
kegiatan yang dilakukan dalam waktu berulang, dan dilakukan dalam jangka
lama. waktu yang lama.

Data pengukuran yaitu adanya


keluhan berupa rasa seperti tersetrum Kesimpulan : Pekerja seperti cleaning
listrik, kesemutan, nyeri, dan baal service Rumah Sakit yang banyak
pada pergelangan tangan yang telah melakukan pekerjaan dengan
dirasakan selama lebih dari 1 tahun menggunakan tangan dengan posisi
dan baru dirasakan setelah bekerja fleksi lalu ekstensi dengan frekuensi
sebagai pekerja di tempat tersebut. yang tinggi dalam durasi yang lama
Sampel dalam penelitian ini adalah dan berulang-ulang merupakan faktor
pasien dengan diagnosis Carpal resiko yang merupakan penyebab
Tunnel Syndrome yang masih munculnya gejala pada Carpal Tunnel
berlangsung saat melakukan pekerjaan. Syndrome pasien tersebut. Selain
penyebab tersebut, masih ada beberapa
Distribusi sampel penelitian
faktor lain seperti Indeks Massa Tubuh
berdasarkan jenis pekerjaan yang
serta aktifitas pasien diluar jam kerja
dilakukan, didapatkan hasil 2 pekerja
sebagai cleaning service. Sehingga
dari 3 pekerja yang mengeluh nyeri
dapat dikatakan penyakit yang terdapat
pergelangan tangan setelah melakukan
pada pasien merupakan penyakit yang
pekerjaannya.
berhubungan dengan pekerjaan dimana
masih ada penyebab lain diluar
Hasil : Terdapat faktor hazard pekerjaan yang mungkin memperberat
ergonomis yang diketahui menjadi gejala.
risiko terhadap terjadinya Carpal
Tunnel Syndrome pada cleaning Kata kunci ; Sindrom terowongan
service Rumah Sakit Wahidin karpal, Pekerja, Cleaning service,
Sudirohusodo, seperti proses menyapu
dan mengepel lantai, membersihkan
PENDAHULUAN
dinding kaca, membersihkan sarang
laba-laba langit-langit rumah sakit dan Berbagai macam ruang lingkup
membersihkan toilet Rumah Sakit. kerja di indonesia dan banyak pula

2
jenis masalah kesehatan yang nervus melewati terowongan tersebut
bermunculan karena berbagi faktor dari lengan bawah ke tangan 1
seperti tempat kerja yang tidak
Di Indonesia, prevalensi CTS
ergonomis, faktor lama bekerja, usia
dalam masalah kerja belum diketahui
pekerja dan pekerjaan yang dilakukan
karena sangat sedikit diagnosis
secara berulang,pekerjaan cleaning
penyakit akibat kerja yang dilaporkan.
service adalah kegiatan yang
Berbagai penelitian melaporkan bahwa
dilakukan secara berulang dengan
CTS merupakan salah satu jenis CTD
menggunakan kemampuan tangan dan
yang paling cepat menimbulkan gejala
posisi kerja yang tidak ergonomis
pada pekerja. Penelitian pada
seperti, perubahan posisi dari berdiri,
pekerjaan dengan risiko tinggi di
duduk, jongkok disesuainkan dengan
pergelangan tangan dan tangan
posisi yang dibutuhkan dalam
mendapatkan prevalensi CTS antara
bekerja/membersihkan, sedangkan
5,6% - 14,8%. Hasil penelitian
pada pergelangan tangan harus
menunjukkan ada Sindrom terowongan
bergerak terus menerus, hal ini
karpal hubungan antara CTS dan
menyebabkan posisi fleksi dan ekstensi
gerakan biomekanis berulang pada
jangka panjang akan menimbulkan 2
pergelangan tangan dan tangan.
berbagai problem pada orang tersebut.
Pekerjaan dengan tekanan biomekanis
Kegiatan yang dilakukan secara terus
berulang adalah gerak berulang pada
menerus akan menimbulkan problem
tangan. Pekerjaan dengan tekanan
seperti cidera di tangan yang akan
biomekanis berulang adalah gerak
membuat seseorang tidak bisa bekerja
berulang pada tangan,
secara maksimal. Cidera yang dialami
mempertahankan posisi tangan pada
tersebut adalah carpal tunnel
posisi ekstrim, menggenggam alat
syndrome.
dengan kuat, menjepit benda dengan
Carpal Tunnel Syndrome
jari, tekanan langsung pada
(CTS) merupakan sindrom yang
terowongan karpal atau penggunaan
timbul akibat N. Medianus tertekan di
alat bantu genggam yang bergetar.2
dalam Carpal Tunnel (terowongan
karpal) di pergelangan tangan, sewaktu

3
TINJAUAN PUSTAKA Beberapa peneliti melaporkan
bahwa lebih dari separuh penyebab
Carpal Tunnel Syndrome
CTS adalah faktor di tempat Kerja.
(CTS) merupakan sindrom yang
Peneliti lain menyatakan beberapa
timbul akibat N. Medianus tertekan di
kasus CTS disebabkan karena kondisi
dalam Carpal Tunnel (terowongan
pekerjaan dan ada hubungan antara
karpal) di pergelangan tangan, sewaktu
CTS dan gerakan biomekanis berulang
nervus melewati terowongan tersebut
pada pergelangan tangan dan tangan.
dari lengan bawah ke tangan1
Faktor pekerjaan (gerakan biomekanis
Sindrom terowongan karpal berulang), sikap, cara kerja dan kondisi
adalah suatu kelainan yang terjadi tempat kerja yang dapat meningkatkan
akibat penekanan saraf medianus di risiko terjadinya CTS adalah:
dalam terowongan karpal dengan  Pekerjaan-pekerjaan dengan
gejala utama berupa kesemutan dan kombinasi antara pemakaian
rasa nyeri yang menjalar ke jari-jari tenaga yang kuat dan pengulangan
serta tangan yang dipersarafi oleh saraf gerakan yang sama pada jari dan
medianus, disertai rasa kebas, tangan, menggenggam alat dengan
kelemahan otot, kekakuan dan kuat, menjepit benda dengan jari,
kemungkinan atrofi otot. posisi/postur sendi tidak
baik/ekstrim, tekanan langsung
Sindrom terowongan karpal
pada sendi, vibrasi/getaran serta
yang berhubungan dengan pekerjaan
peregangan yang berlangsung
adalah suatu sindrom disebabkan oleh
lama.
pekerjaan dengan tekanan biomekanis
 Posisi tubuh bagian belakang yang
pada pergelangan tangan dan tangan.
tidak baik.
Tekanan biomekanis tersebut dapat
 Faktor psikososial di tempat kerja,
berupa gerakan berulang, gerakan
contohnya mengejar batas akhir
menggenggam, menjepit dengan kuat,
pelaksanaan kerja, hubungan antara
posisi ekstrim pada pergelangan tangan
teman kerja yang kurang baik.
misalnya deviasi ulnar, tekanan
langsung pada terowonga karpal dan  Faktor trauma dapat berupa trauma

penggunaan alat bantu genggam yang kecelakaan karena pekerjaan dan

bergetar 3 bukan pekerjaan. Kasus akut CTS

4
dapat terjadi karena trauma pada proses walk through survey. Data
pergelangan tangan yang yang digunakan berupa kebiasaan
menyebabkan terjebaknya saraf responden, dan data faktor-faktor
medianus, sebagai akibat hazard di lingkungan kerja yang dapat
kecelakaan pada saat bekerja atau menjadi faktor risiko Carpal Tunnel
ketika sedang berolah raga.2 Syndrome seperti posisi dan
pergerakan pergelangan tangan dalam
Diagnosis CTS yang tepat sering bekerja.
sulit ditentukan dan dibuat berdasarkan Distribusi sampel penelitian
riwayat penyakit, berdasarkan jenis pekerjaan yang
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dilakukan, didapatkan hasil 2 pekerja
penunjang. Gejala CTS biasanya dapat dari 3 pekerja, mengeluh nyeri pada
dikenali dari riwayat pergelangan tangan yang bersifat
penyakit berupa keluhan rasa baal, menjalar. Namun, pada penelitian
kesemutan, rasa geli atau nyeri di dengan studi cross sectional ini,
daerah pernafasan saraf medianus yang terdapat beberapa kelemahan yaitu
menyebabkan penderita terbangun kurangnya jumlah kasus yang
waktu malam atau pagi hari. Kadang- didapatkan, berat- ringannya kasus
kadang rasa nyeri disertai sembab di yang sulit ditentukan karena
tangan. Kemampuan untuk merasakan keterbatasan sarana pemeriksaan, dan
rasa panas atau dingin hilang, tangan kurangnya waktu yang didapatkan
terasa sembab. Gejala ini terjadi tidak untuk melanjutkan survey. Selain itu,
hanya saat tangan sedang penelitian dengan studi cross sectional
dipergunakan tapi juga pada saat ini tidak menggambarkan perjalanan
istirahat. Keluhan berkurang jika penyakit pasien, insidensi, maupun
tangan digerakgerakkan atau diangkat.2 prognosis penyakit.
Bahan yang digunakan pada survei
ini adalah checklist yang di buat.
METODE
Checklist ini dibuat berdasarkan
Penelitian ini menggunakan informasi yang diperlukan sesuai
metode penelitian deskriptif dengan dengan tujuan survei ini dilakukan.
pendekatan cross sectional melalui Pada survei ini, informasi yang

5
diperlukan adalah ada tidaknya faktor itu, mendengarkan pandangan pekerja
hazard, alat kerja apa yang digunakan, dan pengawas tentang K3, memahami
alat pelindung diri yang digunakan, pekerjaan dan tugas-tugas pekerja,
ketersediaan obat p3k di tempat kerja, mengantisipasi dan mengenal potensi
keluhan atau penyakit yang dialami bahaya yang ada dan mungkin akan
pekerja dan upaya pengetahuan timbul di tempat kerja atau pada
mengenai K3 kepada pekerja. petugas dan menginventarisir upaya-
Peralatan yang diperlukan untuk upaya K3 yang telah dilakukan
melakukan walk through survey antara mencakup kebijakan K3, upaya
lain: Alat tulis menulis, kamera digital, pengendalian, pemenuhan peraturan
check List. perundangan dan sebagainya.
Cara survey yang dilakukan Survey dilakukan di Rumah Sakit
adalah dengan menggunakan Walk Wahidin Sudirohusodoselama 1hari (
Through Survey. Teknik Walk Through Senin 4 Maret 2019 ), yaitu :
Survey juga dikenali sebagai
Occupational Health Hazards. Untuk
melakukan survei ini, dapat dimulai No. Hari/Tanggal Kegiatan
dengan mengetahui tentang - Walk
Senin 4 Maret
manejemen perencanaan yang benar, 1. through
2019
berdiskusi tentang tujuan melakukan survey
survey, dan menerima keluhan-keluhan - Pembuatan
baru yang releven. laporan
Senin 4 Maret
Pihak okupasi kesehatan dapat 2. walk
2019
kemudian merekomendasikan through
monitoring survey untuk memperoleh survey
kadar kuantitas eksposur atau Senin 4 Maret - Pembuatan
kesehatan okupasi mengenai risk 2019 status
3.
assessment. okupasi dan
Walk Through Survey ini adalah artikel
bertujuan untuk memahami proses Rabu 6 Maret - Presentasi
produksi, denah tempat kerja dan 4. 2019 laporan
lingkungannya secara umum. Selain walk

6
through DISKUSI
survey Menurut American Academy
of Orthopaedic Surgeons Clinical
HASIL Guideline, Carpal Tunnel Syndrome
adalah gejala neuropati kompresi dari
Pada penelitian ini, dilakukan
N. medianus di tingkat pergelangan
pengambilan sampel dalam salah satu
tangan, ditandai dengan bukti
bagian pekerjaan di Rumah Sakit
peningkatan tekanan dalam
Wahidin Sudirohusodo tempat dari
terowongan karpal dan penurunan
perhitungan sampel didapatkan sampel
fungsi saraf di tingkat itu. Carpal
sebanyak 2 dari 3 orang cleaning
Tunnel Syndrome dapat disebabkan
service yang bertugas membersihkan
oleh berbagai penyakit, kondisi dan
Rumah Sakit mengalami nyeri pada
peristiwa. Hal ini ditandai dengan
pergelangan tangannya dan diagnosis
keluhan mati rasa, kesemutan, nyeri
mengarah ke Carpal Tunnel Syndrome.
tangan dan lengan dan disfungsi otot.
mobil (total jumlah pekerja).
Kelainan ini tidak dibatasi oleh usia,
Dari rencana waktu yang telah
jenis kelamin, etnis, atau pekerjaan dan
ditetapkan, terkumpul data yang
disebabkan karena penyakit sistemik,
didapatkan dari check list yang dibuat.
faktor mekanis dan penyakit lokal4
Berdasarkan data yang telah
Etiologi CTS bersifat
didapatkan, ditemukan berbagai faktor
multifactorial dengan faktor mekanik
yang mempengaruhi terjadinya
intrinsik dan ekstrinsik. Salah satu
keluhan yaitu ergonomis dan
contoh faktor ekstrinsik yaitu
karakteristik pekerjaan. Ergonomis
mengenai pekerjaan. beberapa
yang berpengaruh adalah posisi dan
pekerjaan seperti cleaning service
gerakan tangan sangat membersihkan
mengakibatkan peningkatan tekanan
lantai, kaca dan toilet cenderung fleksi
dalam carpal tunnel.3
dan ekstensi yang berulang dalam
Pembersihan lantai yang
kurung waktu +/- 2 jam dalam jam
merupakan salah satu pekerjaan
kerja 8 jam perhari dan dilakukan
cleaning service dapat dianggap
setiap hari.
sebagai pekerjaan yang berisiko untuk
CTS karena fleksi berulang, ekstensi

7
pergelangan tangan dan hal tersebut 1. Perlu dilakukan pengaturan
dilakukan dalam durasi lama. Baru- lingkungan kerja atau
baru ini Bekkelund dkk. Melaporkan administrasi berupa shift kerja
sebuah studi dari 42 pembersih lantai yang teratur dan memperbanyak
dan 41 kontrol (sekretaris). Jika waktu pergantian shift agar
dibandingkan dengan sekretaris, menghindari bekerja berlebihan.
pembersih memiliki beban kerja 2. Perlunya penghindaran dari
pergelanagan tangan yang lebih besar paparan faktor pencetus dengan
dan angka kejadia CTS lebih tinggi menggunakan alat pelindung
pada pembersih (cleaning service) 5 diri untuk mengurangi resiko
terjadinya CTS
3. perlunya meluangkan waktu
KESIMPULAN
untuk istirahat dan berobat jika
Para Pekerja seperti cleaning gejala sering timbul
service yang melakukan perkerjaan
dengan posisi dan pergerakan tangan b. Saran bagi Peneliti
yang berulang dalam durasi lama dan 1. Sebaiknya peneliti
sering akan menyebabkan peningkatan menambahkan sampel agar
tekanan pada terowongan saraf N. data lebih valid
medianus dan pada mana gejala 2. Sebaiknya penelitian tidak
Carpal Tunnel Syndrome muncul hanya dilakukan satu hari
seperti kebas, sensasi tersetrum,
bahkan nyeri. Selain itu, tidak
menutup kemungkinan ada faktor DAFTAR PUSTAKA

diluar pekerjaan tersebut yang dapat


1. Jagga, V. Lehri, A et al.
memperberat gejala seperti aktifitas
Occupation and its association
pekerja di dalam rumah maupun
with Carpal Tunnel syndrome-
penyebab idiopatik lainnya.
A Review. Journal of Exercise
Science and Physiotherapy.
SARAN 2011. Vol. 7, No. 2: 68-78.
a. Saran bagi Responden 2. Lusianawaty et al. Carpal tunnel
syndrome Pada Pekerja Garmen

8
di Jakarta. Buletin Peneliti
Kesehatan. 2004. vol. 32, no. 2:
73-82.
3. Havard Medical School.
Carpal tunnel syndrome. 1998;
1-10. Available from diakses
pada tanggal 4 maret 2019
URL:
https://www.tifaq.org/articles/c
arpal_tunnel_syndrome-sep98-
well-connected.html
4. Mallapiang, Fatmawaty.

Gambaran Faktor Pekerjaan

dengan Kejadian Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) pada

Pengrajin Batu Tatakan di

Desa Lempang Kec.Tanete

Riaja Kabupaten Barru. :

Public Health Science Journal

2015

5. M. Mondelli dkk, Carpal

tunnel syndrome and ulnar

neuropathy at the elbow in

floor cleaners,

Neurophysiologie Clinique 36

(2006) 245–253

Anda mungkin juga menyukai