PENDAHULUAN
B. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan team dan masyarakat,
mengenal kondisi wilayah, melakukan pengumpulan data,
pengolahan data dan penentuan masalah kesehatan lingkungan di
masyarakat, melaksanakan musyawarah masyarakat desa,
menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan lingkungan di
masyarakat dan melaksanakan kegiatan pemecahan masalah
kesehatan lingkungan serta menggerakkan masyarakat.
2. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya
untuk membantu kegiatan Puskesmas dalam hal pemeriksaan di
laboratorium dan penyuluhan yang ada kaitannya dengan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa.
3. Mahasiswa terampil dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada
masyarakat meliputi: pengkajian, perumusan diagnosa,
pengembangan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
dokumentasi.
4. Mahasiswa memiliki kepercayaan diri dan terampil dalam
melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga Dewasa dan Lansia
dengan masalah kesehatan prioritas di Indonesia, isu, dan
kecenderungan dalam keperawatan keluarga, pendokumentasian
asuhan keperawatan.
1.3.Manfaat
1. Manfaat Bagi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan keluarga dan
lingkungan serta mengaplikasikan pendidikan kesehatan yang telah
diterima.
2. Manfaat Bagi Instansi Kesehatan/Puskesmas
Dapat memberikan informasi mengenai data kesehatan di Dusun 3 Desa
Sukadadi sehingga dapat dilakukan tindak lanjut terhadap masalah yang
ditemukan.
3. Manfaat Bagi Institusi Poltekkes
Sebagai bahan pertimbangan dosen di dalam melakukan Praktek Kerja
Lapangan Interprofesional pada tahun ajaran yang akan datang.
2. Bagian Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
1.3.Manfaat
1.4.Sistematika Penulisan Laporan
BAB II
GAMBARAN UMUM
BAB III
PELAKSANAAN IPE
3.1. Pengumpulan Data
3.2. Prioritas Masalah
3.3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
3.4. Perencanaan Pemecahan Masalah
3.5. Implementasi
3.6. Evaluasi dan RTL
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
GAMBARAN UMUM
METODE
KEGIATAN
No. KEGIATAN MAHASISWA WAKTU & KETERANGAN
MENTOR/FASILITATOR
MEDIA
Keluarga
1. Pembekalan Mahasiswa 1. Pertemuan koordinasi seluruh 6 April 2018 Ceramah, Tanya
pembimbing untuk persamaan Jawab
persepsi bersama dengan expert LCD
2. Pertemuan koordinasi pembimbing 6April 2018 Ceramah, Tanya
kelompok untuk rencana Jawab
bimbingan LCD
3. Pertemuan pembimbing dengan 6 April 2018 Ceramah, Tanya
kelompok mahasiswa : Jawab
- Perkenalan LCD
- Membangun komitmen
pembekalan pembimbing ke
mahasiswa
- Pembekalan umum untuk
mahasiswa
- Persiapaan keberangkatan
mahasiswa
- Keberangkatan pembimbing
dari direktorat ke tempat
pembukaan
4. Pembukaan lahan praktik
2. Pemberangkatan mahasiswa 5. Mendampingi mahasiswa sampai 8 April 2018 Ceramah
ke lahan praktik ke lahan praktik
3. Menghadiri kegiatan 1. Menghadiri kegiatan penyerahan
penyerahan ke lahan praktik ke lahan praktik
2. Mendampingi kelompok ke lokasi
masing – masing kelompok
3. Menghadiri pertemuan dengan
aparat dusun/lokasi praktik
Tabel 3.1
Nama Kepala Keluarga Yang Dilakukan Pendataan
No Nama Kepala Keluarga Alamat
1 2 3
1 Sukemi RT 005/ RW 003 Dusun III
2 Sokeh RT 005/ RW 003 Dusun III
3 Budi Untoro RT 005/ RW 003 Dusun III
4 Karniti RT 005/ RW 003 Dusun III
5 Indra Yani RT 005/ RW 003 Dusun III
6 Yon Maryono RT 005/ RW 003 Dusun III
7 Tugino RT 005/ RW 003 Dusun III
8 Rudi Hartono RT 005/ RW 003 Dusun III
9 Turizal RT 005/ RW 003 Dusun III
10 Sujarto RT 005/ RW 003 Dusun III
11 Supriyanto RT 005/ RW 003 Dusun III
12 Mujiono RT 005/ RW 003 Dusun III
13 Siswanto RT 005/ RW 003 Dusun III
14 Sukarno RT 005/ RW 003 Dusun III
15 Rudiyono RT 005/ RW 003 Dusun III
16 Rokayah/Sudarman RT 005/ RW 003 Dusun III
17 Sunardi RT 005/ RW 003 Dusun III
18 Sumardi RT 005/ RW 003 Dusun III
19 Sukriyanto RT 005/ RW 003 Dusun III
20 Muhammad Taufik RT 005/ RW 003 Dusun III
21 Yusri RT 005/ RW 003 Dusun III
1 2 3
22 Siti Aisyah RT 005/ RW 003 Dusun III
23 Susanto RT 005/ RW 003 Dusun III
24 Gito RT 005/ RW 003 Dusun III
25 M.Ali Usman RT 005/ RW 003 Dusun III
26 Edy Susanto RT 005/ RW 003 Dusun III
27 Sukanti RT 005/ RW 003 Dusun III
28 Toni S RT 005/ RW 003 Dusun III
29 Ari Muhtadin RT 005/ RW 003 Dusun III
30 Suroso RT 005/ RW 003 Dusun III
31 Sukirman RT 005/ RW 003 Dusun III
32 Kedah Sugiarti RT 005/ RW 003 Dusun III
33 Yuniati RT 005/ RW 003 Dusun III
34 Sudarso RT 005/ RW 003 Dusun III
35 Paino RT 005/ RW 003 Dusun III
36 Yuli Efendi RT 005/ RW 003 Dusun III
37 D.Sholihin RT 005/ RW 003 Dusun III
38 Kamin RT 005/ RW 003 Dusun III
39 Kusniasih RT 005/ RW 003 Dusun III
40 Sunardi RT 005/ RW 003 Dusun III
41 Sugeng Sugiarto RT 005/ RW 003 Dusun III
42 Jumirin RT 005/ RW 003 Dusun III
43 Tumino RT 005/ RW 003 Dusun III
44 Warsito RT 005/ RW 003 Dusun III
45 Riswandi RT 005/ RW 003 Dusun III
46 Narimo RT 005/ RW 003 Dusun III
47 Paing RT 005/ RW 003 Dusun III
48 Pariyono RT 005/ RW 003 Dusun III
49 Wahidin/Nita RT 005/ RW 003 Dusun III
50 Tarbin/Sapinah RT 005/ RW 003 Dusun III
51 A.Roni RT 005/ RW 003 Dusun III
52 Busro/Tuminah RT 005/ RW 003 Dusun III
53 Rahman H.S/Suyaton RT 005/ RW 003 Dusun III
54 Sahhlani/Sri Rahayu RT 005/ RW 003 Dusun III
55 Sugiyono/Ngadiyem RT 005/ RW 003 Dusun III
56 Wardono/Kartinah RT 005/ RW 003 Dusun III
57 Rini Wati RT 005/ RW 003 Dusun III
58 H. Ikhasan Efendi/Suyati RT 005/ RW 003 Dusun III
59 Maidi/Partinah RT 005/ RW 003 Dusun III
60 Hamdani/Sukarni RT 005/ RW 003 Dusun III
61 Suparman RT 005/ RW 003 Dusun III
62 Dodi Saputra RT 005/ RW 003 Dusun III
63 Bambang S RT 005/ RW 003 Dusun III
64 Siswati RT 005/ RW 003 Dusun III
65 Warjumi RT 005/ RW 003 Dusun III
66 Santoso RT 005/ RW 003 Dusun III
1 2 3
67 Sastro RT 005/ RW 003 Dusun III
68 Suyanto RT 005/ RW 003 Dusun III
69 Maryoto RT 005/ RW 003 Dusun III
70 Mamat Sugiarto RT 005/ RW 003 Dusun III
71 Eko Prasetyo RT 005/ RW 003 Dusun III
72 Budi Anto RT 005/ RW 003 Dusun III
73 Deniyanto RT 005/ RW 003 Dusun III
74 Darohman RT 005/ RW 003 Dusun III
75 A.Sarmidi RT 005/ RW 003 Dusun III
76 Sukisman RT 005/ RW 003 Dusun III
77 Suherman RT 005/ RW 003 Dusun III
78 Ratimin RT 005/ RW 003 Dusun III
79 Sutikno RT 005/ RW 003 Dusun III
80 Suryanto RT 005/ RW 003 Dusun III
81 Maryudi RT 005/ RW 003 Dusun III
82 Nanang RT 005/ RW 003 Dusun III
83 Wargo RT 005/ RW 003 Dusun III
84 Eman RT 005/ RW 003 Dusun III
4) Penyakit Menular
7) Kepemilikan Rumah
Berdasarkan hasil pendataan di Dusun 3 Desa Sukadadi, untuk
kepemilikan rumah milik sendiri sebesar 85,71%, sebesar 5,95%
kepemilikan rumah milik orang tua dan menumpang serta sebesar
2,38% kepemilikan rumah menyewa/mengontrak.
8) Jenis Rumah
9) Jenis Lantai
Berdasarkan hasil pendataan di Dusun 3 Desa Sukadadi, untuk
jenis lantai kedap air sebesar 82,14% dan lantai tidak kedap air
sebesar 17,86%.
90
80
70 81
75
60 69
50
40
30 Tidak Ada
20
10 Ada
0 7
4.5 5 5 2
100%
90% 77 84 80 84 84 84 84 84
80%
70%
60%
50%
40%
30% Tidak Ada
20%
10% Ada
0% 7
0 4 0 0 0 0 0
Berdasarkan hasil pendataan di Dusun 3 Desa Sukadadi,
keberadaan jentik paling banyak terdapat di bak mandi yatu
sebanyak 7 rumah tangga, sedangkan yang paling sedikit yaitu
tidak ada jentik.
A. Materi
Muatan materi yang diberikan disesuaikan dengan tujuan khusus dari
Musyawarah Masyarakat Desa ini, yaitu mencari solusi untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada di Masyarakat.
B. Metode
Metode penyuluhan dalam bentuk diskusi, ceramah dan tanya jawab,
peragaan dan peragaan ulang.
C. Peserta
Peserta berjumlah 41 orang dengan rincian 7 laki – laki dan 34
perempuan warga Dusun III Desa Sukadadi
F. Evaluasi Pelaksanaan
1. Evaluasi struktur
a. Ruangan dipakai besar sehingga peserta duduk dengan
leluasa dan tetep berdekatan
b. Sarana pendukung seperti LCD dapat berfungsi dengan baik.
2. Evaluasi proses
a. Acara dimulai terlambat 20 menit, acara dimulai dengan
pembukaan acara oleh moderator.
b. Mahasiswa berada di depan peserta untuk memandu acara
pengajian dan penyampaian penyuluhan
c. Strategi penyuluhan seperti ini baik karena semua peserta
bisa mendapat materi dengan jelas dan punya kesempatan
yang merata untuk menyampaikan pendapat.
d. Pembicara dapat memberikan bimbingan dan menjawab
pertanyaan dari peserta MMD
e. Selama proses seluruh peserta MMD aktif berperan serta dan
berinteraksi dengan mahasiswa dan sesama peserta MMD
f. Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan kontrak
waktu kegiatan yang disepakati untuk melakukan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Peseta MMD aktif bertanya dan menjawab dalam
pemecahan masalah kesehatan masyarakat.
b. Tidak ada peserta yang pulang sebelum waktunya.
c. Tokoh agama dan tokoh masyarakat menyambut baik
kegiatan ini.
d. Mahasiswa senang dengan kegiatan ini dan mengatakan
mendapatkan pengalaman berharga.
3.5 Implementasi
1. Risiko Meningkatnya Penyakit Degeneratif
Sasaran : Masyarakat , melalui pengajian bapak-bapak dan ibu-ibu
a. Memberikan penyuluhan tentang penyakit degeneratif
b. Mengenalkan tanda-tanda awal penyakit degeneratif dan
kambuhnya penyakit degeneratif
c. Cara menolong orang yang mengalami penyakit degenetratif
d. Pemeriksaaan kolestrol dan asam urat
e. Melaksanakan senam hipertensi
A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. P
2. Umur : 63 Tahun
3. Alamat : Dusun 3 Sukadadi Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran
4. Komposisi Keluarga :
Tabel 3.3
Komposisi Keluarga
Status
No Nama Sex Hub Umur Pendidikan Pekerjaan
Kesehatan
1. Tn.N L Anak 45 tahun SLTP Petani Sehat
2 Ny.S P Menantu 41 tahun SLTA IRT Sehat
3 Nn.N P Cucu 17 tahun SLTP Pelajar Sakit
4 Nn.R P Cucu 15 tahun SD Pelajar Sehat
5 An.F L Cucu 6 tahun TK Pelajar Sehat
Genogram :
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Bapak P dapat menerapkan komunikasi yang baik di dalam keluarga.
Keluarga Tn.P menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia
dalam berkomunikasi sehari– hari dan cara komunikasinya adalah
secara langsung atau verbal. Walaupun Bapak P dan anaknya sibuk di
ladang, mereka tetap saja dapat menghabiskan waktu bersama dengan
baik seperti selalu menyempatkan waktu untuk berbincang
membicarakan kegiatan keseharian mereka. Terkadang mereka suka
bercandaan untuk menghilangkan penat.
3. Struktur peran
Tn.P kepala keluarga sekaligus berperan sebagai pencari nafkah,
melalui pekerjaannya yaitu sebagai petani dan Tn.N juga sebagai
pencari nafkah sebagai petani. Sedangkan Ny.S berperan sebagai ibu
rumah tangga yang selalu menjaga kebersihan rumah dan mengrus
rumah, terkadang Ny. S dibantu oleh 2 putrinya yang masih remaja
yaitu Nn. N dan Nn. T.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bapak P termasuk kelurga yang harmonis. Hal ini
dikarenakan keluarga Bapak P selalu menyempatkan untuk
berbincang dengan anak, menantu dan cucunya di rumah. Hubungan
antara keluarga Bapak P baik, saling mendukung satu sama lain. Jika
salah satu anggota keluarga ada yang sakit segera dibawa ke
puskesmas.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bapak P adalah keluarga yang mudah berbaur dengan
lingkungan sekitar. Bapak P dan keluarganya sering mengikuti acara
yasinan dan kadang datang untuk membantu tetangga yang sedang
mengadakan acara.
3. Fungsi reproduksi
Istri Bapak P sudah meninggal, dan sekarang tinggal bersama anaknya
Tn. N, menantunya Ny. S dan cucunya Nn. N, Nn T dan An. F. Anak
dan menantunya masih melakukan hubungan seksual 2 kali seminggu
dan cucu perempuannya sudah remaja dan menstruasi
4. Fungsi ekonomi
Kebutuhan ekonomi keluarga Bapak P sudah tercukupi dengan baik,
karena bapak P bekerja sebagai petani dibantu dengan anaknya Tn. Na
yang berprofesi sebagai petani juga.
5. Fungsi perawatan keluarga dan pemeliharaan kesehatan keluarga
a. Mengenal masalah keluarga
Tn.P mengetahui bahwa hipertensi adalah tingginya tekanan darah
lebih dari 140/90mmhg diakibatkan karna mengkonsumsi rokok
berlebih.tanda-tanda dan gejalanya adalah biasanya sensitif dan
mudah marah,dan detak jantung yang berdebar-debar.sedangkan Nn.N
mengetahui bahwa pada menstruasi mengalami nyeri pada bagian
perut dan lemas serta tidak nafsu makan.Disminorea adalah rasa nyeri
pada perut saat menstruasi atau haid.
b. Mengambil keputusan
Tn.P tidak perduli bahwa pola makan yang salah dapat menyebabkan
hipertensi, Nn.N pada saat disminorea tidak memperdulikan rasa nyeri
karna dianggap hal biasa seperti karna lelah seharian beraktivitas.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Tn.P jika merasa sakit kepala hanya tidur tetapi tetapi tetap memakan
makanan yang dapat menimbulkan hipertensi begitu juga dengan
Nn.N tidak memperdulikan rasa nyeri nya pada saat menstruasi
Tabel 3.4
Pemeriksaan Fisik Keluarga
Nama anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
Tn.P Nn.N
1 2 3
1. Kepala Bentuk simetris tidak Bentuk simetris tidak
terdapat benjolan, terdapat benjolan,
rambut hitam, leher, rambut hitam, leher,
tidak terdapat tidak terdapat
pembesara vena pembesaran vena
jugularis dan jugularis dan
pembekakn kelenjar pembengkakan
tiroid. kelenjar tiroid.
2. Mata Bentuk simetris Bentuk simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis. Penglihatan anemis, penglihatan
baik skelera tidak baik, skelera tidak
ikterik dan tidak ikterik dan tidak
menggunak-an menggunakan kaca
kacamata mata
3. Hidung Hidung simetris Hidung simetris
penciuman baik, penciuman baik, tidak
tidak terdapat terdapat sumbatan.
sumbatan.
4. Mulut &Faring Bentuk bibir simetris, Bentuk bibir simetris,
tidak terdapat labio tidak terdapat labio
palato sikizis. palato skizis.
Kemampuan menelan Kemampuan menelan
baik, mukosa lembab baik, mukosa lembab
dan kebersihan dan ke bersihan
cukup. cukup.
5. Leher Kebersihan cukup, Kebersihan cukup,
tidak ada tidak ada lesi dan
pembekakan tonsil pembekakan tonsilitis
pada leher. pada leher.
G. Harapan keluarga
Keluarga berharap pelayanan kesehatan dan fasilits yang diberikan
kepada masyarakat lebih baik dan dapat membantu masalah kesehatan
Tn.P dan Nn.N
H. Analisis Data
Tabel 3.5
Analisa Data Keluarga
No Data-data Masalah Keperawatan
1. Tn.P Ketidakmampuan keluarga
DS : dalam merawat klien dengan
a. Klien mengatakan tidak tau hipertensi
tentang diit hipertensi
b. Klien mengatakan sering sakit
kepala
c. Klien mengatakan sering marah-
marah
d. Klien mengatakan sulit untuk
tidur
DO :
a. TB : 164 cm
b. BB : 59 kg
c. TD : 140/80 mmHg
d. Nadi : 86x/menit
e. Suhu : 36,4C
2. Nn.N Resiko kambuh nyri saat
DS : menstruasi (Dismenore)
a. Klien mengatakan sering berhubungan dnegan
mengalami disminorhea saat ketidaktahuan keluarga dan
menstruasi klien dalam penanganan
b. Klien mengatakan jarang sederhana nyeri saat
berolahraga menstruasi (dismenore)
c. Klien mengatakan tidak dapat
melakukan aktivitas berat pada
saat menstruasi
DO :
a. TB : 153 cm
b. BB : 47 kg
c. TD : 110/80 mmHg
d. Nadi : 82x/menit
e. Suhu : 36,6C
DO :
a. Jendela kamar tidak dibuka
b. Tn. N merokok di dalam rumah
c. Ventilasi kamar tidak diberi
kawat kasa melainkan ditutup
dengan banner
I. Skoring
Tabel 3.6
Tabel Skoring
Aktual 3
2 2 2 2
3 x1= x1 =
Resiko 2 X 1
x1=1 3 3 3 3
3
Potensial 1
2. Masalah Diatasi
Mudah 2
1
1 x2=1 1
Sebagian 1 X 2 x2=1 2 x2=1
2 2
Sulit 0
3. Potensi Dicegah
Tinggi 3
2 2 2 2
2 2 x1=
Sedang 2 X 1 x1= x1= 3 3
3 3 3 3
Rendah 1
4. Menonjol
Masalah
2
Ada Segera 1 1 1 1
1 X 1 x1= x1= 1 1
2 2 2 2 x1=
Ada Tidak 2 2
segera 0
Tidakada
1 7 7
3 2 2
10 10 10
TOTAL
J. Diagnosis keperawatan
1. Gangguan nyeri kepala pada Tn. P berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat klien dengan hipertensi
2. Gangguan nyeri perut saat menstruasi pada Nn. N berhubungan
dengan ketidaktahuan klien tentang dismenore
3. Resiko keluarga mengalami ISPA berhubungan dengan ketidaktahuanj
keluarga tentang penyakit ISPA
Nama KK : Tn. P
Usia : 63 Tahun
Tabel 3.7
Rencana Pelaksanaan Secara Tim
P:
Lanjutkan
intervensi
1. Anjurkan
keluarga
tetap
mengenali
tanda dan
gejala
hipertensi
2. Anjurkan
keluarga
mengkonsu
msi
makanan
sesuai diit
yang
ditentukan
untuk
penderita
hipertensi
2. Jumat, 2 a. Melakukan S:
20 April penyuluhan Keluarga klien
2018 tentang mengatakan
dismenore sudah
mengetahui
b. Melakukan tentang apa itu
peragaan dismenore dan
beberapa cara sudah
mengatasi mengetahui
dismenore cara mengatasi
(kompres hangat) dismenore
c. Melakukan O:
penyuluhan 1. Keluarga
tentang klien dapat
pencegahan menyebutk
dismenore an kembali
pengertian
dismenore
2. Keluarga
klien dapat
melakukan
cara
kompres
hangat
untuk
mengurangi
rasa nyeri
saat
dismenore
A:
Masalah
sebagian
teratasi
P:
Lanjutkan
intervensi
1. Anjurkan
keluarga
tetap
memantau
klien
2. Anjurkan
klien
mengkonsum
si Tablet Fe
1 x /minggu
3. Anjurkan
klien untuk
banyak
mengkonsum
si air putih
dan sayuran
hijau
3. Sabtu, 3 1. Melakukan S:
21 April penyuluhan Keluarga klien
2018 mengenai mengatakan
rumah sehat bahwa
2. Melakukan pertukaran
penyuluhan udara sangat
mengenai penting
penyakit
gangguan Keluarga klien
pernafasan mengatakan
(Infeksi Saluran bahwa bahaya
Pernafasan merokok di
Akut (ISPA)) dalam rumah
3. Melakukan dengan
Penyuluhan ventilasi
Bahaya tertutup
Merokok
O:
1. Keluarga
klien dapat
menyebutk
an kembali
bahaya
tidak
adanya
pertukaran
udara di
dalam
rumah
2. Keluarga
klien dapat
menyebutk
an kembali
tanda dan
gejala ISPA
A:
Masalah
sebagian
teratasi
P:
Lanjutkan
intervensi
1. Anjurkan
klien untuk
membuka
jendela
rumah
setiap pagi
2. Anjurkan
anggota
keluarga
untuk
merokok di
luar rumah
3. Anjurkan
keluarga
klien untuk
memasang
kawat kasa
di ventilasi
Jenis
Umur Serumah/
Kelamin Hubungan
No Nama Pendidikan Pekerjaan
Keluarga
(Tahun) Tidak
(L/P)
L Kepala Buruh Petani
1. Tn. S 46 SLTP Serumah
Keluarga
2. Ny, T 45 P Istri SLTP IRT Serumah
L Belum
3. An. J 20 Anak SLTP Serumah
Bekerja
L Belum Tamat Belum
4 An. F 13 Anak Serumah
SMP Bekerja
D. Lingkungan Fisik
1. Perumahan
Kepemilikan rumah merupakan rumah milik sendiri, rumah
permanen, lantai disemen kasar, tidak memiliki plafon, kebersihan
bersih, ventilasi 10 % dari luas lantai, pencahayaan cukup, jendela
tidak dibuka, tidak memiliki jamban, halaman di sekitar rumah ada.
2. Sumber Air Bersih
Sumber air minum dari air isi ulang, sumber air mandi, mencuci,
memasak, membersihkan, kakus berasal dari sumur gali.
3. Sistem Pembuangan Sampah
Mengelola sampah dengan dibakar, kondisi tempat penampungan
sampah sementara terbuka (di luar rumah), jaraknya 3 meter dari
rumah.
4. Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga
Tidak menggunakan tempat jongkok pada jamban yang digunakan
sehari-hari (kebiasaan BAB di sungai) serta tidak memiliki
penampungan faeces/tinja.
5. Hewan Peliharaan
Keluarga memiliki hewan peliharaan dengan jarak dari rumah sejauh
3 m.
E. Pelayanan Kesehatan
F. Riwayat Kesehatan
Sasaran tidak memiliki riwayat penyakit.
G. Analisa Data
Dari pengkajian yang telah dilakukan, masalah keluarga Tn. S adalah
penggunaan jamban keluarga dikarenakan pentingnya menggunakan
jamban sehat bagi kesehatan dan lingkungan. Berdasarkan hasil
pendataan yang dilakukan, keluarga Tn. S masih Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) pada sungai di bagian belakang rumah.
I. Tujuan
1. Keluarga mampu menggunakan jamban keluarga
2. Keluarga memahami dan dapat menyebutkan kembali pentingnya
jamban keluarga
3. Keluarga memahami dan dapat menyebutkan kembali penyakit yang
diakibatkan karena faeces/tinja.
4. Keluarga memiliki jamban sehat keluarga
J. Perencanaan (Intervensi)
1. Pemeriksaan kondisi jamban keluarga
2. Penyuluhan tentang kepemilikan jamban sehat keluarga
3. Pembuatan jamban keluarga dengan memanfaatkan sumber daya
yang terdapat di sekitar rumah keluarga
K. Implementasi
Melakukan intervensi berupa penyuluhan tentang penggunaan
jamban keluarga berupa manfaat, syarat jamban dan jenis jamban
serta materi mengenai Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop
BABS). Dan memberikan leaflet mengenai penggunaan jamban
sehat keluarga serta pemantauan dan kunjungan ulang pada keluarga
M. Catatan Perkembangan
Berdasarkan hasil kunjungan yang dilakukan, terdapat catatan
perkembangan yaitu adanya kepemilikan (pembangunan) jamban
keluarga serta perubahan perilaku mengenai pentingnya jamban
keluarga.
N. Jadwal Kunjungan
Tabel 3.10
Jadwal Kunjungan
4.1 Kesimpulan
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat.
4.2 Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan dengan adanya Interprofesional Education (IPE) yang di
lakukan di Dusun III Desa Sukadadi masyarakat lebih dapat mengerti
tentang rumah sehat, kesehatan ibu dan anak, bahaya merokok dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
2. Bagi Institusi
Diharapkan kegiatan Interprofesional Education (IPE) tetap diadakan
untuk tahun selanjutnya dan dapat lebih dipertimbangkan dalam memilih
lahan praktik sehingga lebih baik dalam pelaksanaannya.
3. Bagi Mahasiswa
Oleh :
KELOMPOK 7
Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan peserta dapat menerapkan
kembali personal hygiene dan mengajarkannya pada anak
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan personal hygiene, seluruh peserta mampu :
a. Menjelaskan apa pengertian dari personal hygiene
b. Menjelaskan jenis-jenis personal hygiene
c. Memperagakan kembali teknik mencuci tangan yang baik dan benar,
d. Menyebutkan kembali langkah BAB yang baik dan benar,
e. Memperagakan kembali cara batuk yang benar,
f. Memperagakan kembali buang mukus ( ingus) yang baik dan benar)
g. Menyebutkan menu sederhana untuk bekal sekolah
h. Menyebutkan berbagai cara penularan penyakit melalui cairan tubuh
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Peragaan dan Peragaan ulang
C. Media
Leaflet
LCD
D. Sasaran
Ibu-ibu pengajian
E. Strategi
Penyuluhan dilakukan di masjid Dusun III Desa Sukadadi, dimulai dari jam
01:00 WIB sampai dengan selesai. Penyuluhan akan dilakukan dengan
menjelaskan dan memperagakan materi tentang personal hygine meliputi cuci
tangan yang benar, BAB yang baik dengan benar, cara batuk dan buang ingus
yang benar , gizi anak sekolah yaitu menu sederhana untuk bekal sekolah,
dan beberapa cara penularan penyakit melalui cairan. Penjelasan materi
disertai dengan peragaan yang akan diperagakan menggunakan leaflet sesuai
dengan materi yang akan disampaikan.
F. Judul Materi Penyuluhan
Pentingnya menjaga kebersihan diri dan kebersihan keluarga
G. Kreteria Evaluasi
1. Peserta mampu menyebutkan dan memperagakan kembali cara BAB
yang baik dan benar
2. Peserta mampu menyebutkan dan memperagakan kembali langkah
mencuci tangan yang baik dan benar
3. Peserta mampu menyebutkan cara batuk dan buang ingus yang benar
4. Peserta mampu menyebutkan kembali menu sederhana bekal anak
sekolah
5. Peserta mampu menyebutkan cara penularan penyakit melalui cairan
H. Susunan Organisasi
Moderator : Mei Saroh
Pembicara : Aulia Ananda Putri
Notulen : Desi Ikawati
Fasilitator : Palupi Budi Utami
I. Peserta
Peserta berjumlah 25 ibu-ibu pengajian Masjid Al-Azar Dusun III Desa
Sukadadi
J. Lokasi & Waktu
Hari/Tanggal : 19 April 2018
Waktu : 13.00 sampai dengan 16.00 WIB
Tempat : Masjid Al-Azhar Dusun III Desa Sukadadi Kecamatan
Gedong Tataan
K. Evaluasi Pelaksanaan
1. Evaluasi struktur
a. Ruangan dipakai besar sehingga peserta duduk dengan leluasa dan tetep
berdekatan
b. Sarana pendukung seperti LCD dapat berfungsi dengan baik.
2. Evaluasi proses
a. Acara dimulai terlambat 15 menit, acara dimulai dengan cuci tangan
bersama antara ibu-ibu pengajian dengan mahasiswa Poltekes
Tanjungkarang.
b. Mahasiswa berada di depan peserta untuk memandu acara pengajian dan
penyampaian penyuluhan
c. Strategi penyuluhan seperti ini baik karena semua peserta bisa mendapat
materi dengan jelas dan punya kesempatan yang merata untuk mencoba
memperagakan cara personal hyegene, batuk dan buang ingus yang benar
dan cara membuat bekal sederhana untuk anak sekolah
d. Pembicara dapat memberikan bimbingan dan menjawab pertanyaan dari
peserta pengajian
e. Selama proses seluruh ibu-ibu aktif berperan serta dan berinteraksi dengan
mahasiswa dan sesama peserta pengajian
f. Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan mendengarkan tausyah
dari ustadz masjid Al-Azar
3. Evaluasi hasil
a. Peseta pengajian aktif bertanya dan menjawab, aktif dalam peragaan
ulang.
b. Tidak ada peserta yang pulang sebelum waktunya.
c. Tokoh agama dan pengurus pengajian menyambut baik kegiatan ini.
d. Tokoh agama mengatakan mahasiswa sudah baik tetapi masih banyak
yang harus dipelajari
e. Mahasiswa senang dengan kegiatan ini dan mengatakan mendapatkan
pengalaman berharga.
A. Latar Belakang
Personal hygiene merupakan kebutuhan sehari-hari. Personal hygine
adalah aspek yang sangat penting dari pendidikan kesehatan. Menjaga
kebersihan bagian badan adalah hal yang harus dilakukan oleh anggota
keluarga termasuk anak-anak agar terhindar dari penyebaran penyakit.
Personal hygine pada anak terdapat beberapa masalah kesehatan seperti
batuk, pilek, dan ISPA.
Dampak yang mungkin terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang
bagaimana menjaga personal hygiene khususnya kebersihan tangan maka
akan menimbulkan penyakit cacingan, karena ketika tangan dalam keadaan
tidak bersih dan tangan kontak langsung dengan makanan maka akan tersebar
luas dengan kuman dan bakteri dalam tubuh dan menimbulkan penyakit.
.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ibu-ibu pengajian dapat
menerapkan kembali personal hygiene dan mengajarkannya pada anak
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan personal hygiene, seluruh ibu-ibu
pengajian mampu :
a. Menjelaskan apa pengertian dari personal hygine
b. Menjelaskan jenis-jenis personal hygiene
c. Memperagakan kembali teknik mencuci tangan yang baik dan benar,
d. Menyebutkan kembali langkah BAB yang baik dan benar,
e. Memperagakan kembali cara batuk yang benar dan buang mukus (
ingus) yang baik dan benar)
C. Teori
1. Pengertian PHBS
PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikas, memberikan
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah
Tujuan PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan,keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana
(social support) dan gerakan masyarakat (empowerment) sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat
dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat.
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan
preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup
sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik,
mental, spiritual maupun sosial.
Manfaat Pembinaan Personal Hygine di keluarga adalah terciptanya
kebiasaan menjaga kebersihan dalam lingkungan rumah. Dalam kehidupan
sehari – hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang.Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal –hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan,
social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta
tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan
kurang diperhatikan, hal ini terjadi karena kita menganggap masalah
kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus
dapat mempengaruhi kesehatan secara umum
Adapun langkah-langkah batuk atau bersin yang baik dan benar yaitu;
1) Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitr anda dan tutup
hidung dan mulutanda dengan menggunakan tissue astau
saputangan atau lengan dalam baju anda setiap kali anda merasakan
dorongan untuk batuk atau bersin.
2) Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai kedalam tempat sampah.
3) Langkah 3
Tinggalkan ruangan /tempat anda berada dengan sopan dan
mengambil kesempatan untuk pergi cuci tangan dikamar kecil
terdekat atau menggunakan gel pembersih tangan.
4) Langkah 4
Gunakan masker
Pertanyaan
1. Apa saja bentuk penerapan personal hyegene dalam keluarga?
2. Bagaimana cara BAB yang benar ?
3. Kapan saja waktu mencuci tangan ?
4. Bagaimana cara batuk yang benar?
5. Bagaimana cara buang ingus yang benar ?
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) IBU-IBU PENGAJIAN
A. Latar Belakang
Zaman sekarang bentuk, warna dan variasi makanan serta minuman
semakin beragam. Hal tersebut mendorong orang untuk jajan, khususnya
anak-anak tanpa melihat dari sisi kesehatan maupun dampak yang dapat
ditimbulkan.. Anak-anak yang sudah beranjak sekolah pasti memerlukan
asupan energi yang lebih selain untuk belajar, mereka juga memerlukan
energi untuk bermain dengan teman-teman di sekolah mereka. Anak-anak
sekolah yang sudah dapat memilih-milih soal makanan yang disukai.
Merka cenderung lebih tertarik dengan makanan-makanan yang bentuknya
unik dan warnanya yang mencolok. Makanya tidak heran jika mereka
lebih suka jajan sembarangan di sekolah. Oleh karena itu ibu-ibu harus
mengajarkan kepada anaknya pentingnya membawa bekal sekolah dan
mengurangi jajan sembarangan.
Setelah dilakukan pengamatan, masih banyak anak-anak sekolah
yang jajan sembarangan di sekolah. Selain anak sekolah beberapa anak
yang berada di sekitar Dusun III Desa Sukadadi juga masih banyak yang
jajan di sembarangan tempat setiap harinya. Penting untuk disadari oleh
tiap orang tua bahwa yang terpenting dari makanan adalah kualitas
makanan. Bekal sehat akan mendukung perkembangan dan pertumbuhan
anak. Kuncinya, tetap pastikan anak mendapatkan protein, lemak sehat,
serat, dan cukup air untuk memberinya energi seharian. Semua kandungan
ini dapat memperlambat pelepasan glukosa sebagai sumber energi. Hal ini
bertujuan untuk mempertahankan energi dalam tubuh agar tidak segera
habis. Oleh karena itu setiap orang tua juga harus memahami pentingnya
gizi seimbang dan membiasakan untuk membuatkan bekal sekolah dengan
menu sederhana untuk mncegahj dampak buruk yang bisa terjadi karena
sering jajan di sembarangan tempat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta memahami gizi anak
dan bahaya jajan sembarangan
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15-20 menit diharapkan peserta
mampu:
a. Menyebutkan Definisi gizi seimbang
b. Menyebutkan pentingnya mengenalkan mekanan sehat untuk
anak
c. Menyebutkan komponen menu bekal sederhana anak sekolah
d. Menjelaskan dampak dari kebiasaan jajan sembarangan
C. Materi
1. Definisi gizi seimbang
Adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan ideal
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
Leaflat
LCD
F. Kegiatan
No Langkah Uraian Kegiatan Estimasi Waktu
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam pembukaan 3 menit
b. Memperkenalkan nama dan asal
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
2 Kegiatan a. Memberi penyuluhan tentang gizi 15 menit
inti anak dan contoh menu sederhana
untuk bekal sekolah dan dampakn
anak jajan sembarangan di sekolah
b. Memberi kesempatan peserta
bertanya mengenai materi yang
kurang jelas
c. Menjawab pertanyaan dari peserta
3 Penutupan A. Menyimpulkan materi-materi 2 menit
penyuluhan yang telah disampaikan
B. Melakukan evaluasi dengan
memberi pertanyaan kepada peserta
C. Mengucapkan terimakasih dan
salam penutupan
Pertanyaan :
A. Latar Belakang
Prevalensi penyakit infeksi memiliki kecenderungan yang masih cukup
tinggi meskipun terapi pengobatan dan pencegahan terhadap kejadian infeksi
semakin berkembang. Kurangnya pengetahuan masyarakat Dusun III Desa
Sukadadi tentang berbagai cara penularan penyakit melalui cairan tubuh
menyebabkan penularan penyakit menjadi lebih mudah menyebar.
Selain karena pengetahuan masyarakat Dusun III yang minim, kurangnya
kesadaran masyarakat menjaga kebersihan diri juga menjadi penyebab
berkembangan penularan penyakit. Oleh karena itu penyuluhan tentang
berbagai cara penularan penyakit melalui cairan tubuh sangat diperlukan. Dan
kegiatan pengajian ibu-ibu dapat dijadikan sarana untuk dilakukan
penyuluhan, karena ibu-ibu adalah anggota keluarga yang sangat berperan
penting dalam kelangsungan hidup keluarga.
B. Tujuan
2) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta memahami tentang
berbagai cara penularan penyakit melalui cairan Tubuh
3) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit diharapkan peserta
mampu:
a. Menyebutkan definisi ciran tubuh (Dahak dan Feaces)
b. Menyebutkan macam-macam cairan Tubuh (Dahak dan Feaces)
c. Menyebutkan beberapa penyakit yang dapat di tularkan melalui
cairan tubuh (Dahak dan Feaces)
d. Menjelaskan bagaimana pencegahan penularan penyakit melalui
cairan tubuh (Dahak dan Feaces)
C. Materi
1. Definisi Cairan Tubuh (Dahak dan Feaces)
Dahak (plegma/sputum) adalah lendir kental dan lengket yang
dikeluarkan di saluran pernapasan, biasanya sebagai akibat dari
peradangan, iritasi atau infeksi pada saluran udara dan dibuang melalui
mulut.
Feaces adalah kotoran atau limbah tubuh padat yang dibuang dari
usus besar melalui anus saat buang air besar (BAB), biasanya
dikeluarkan dari tubuh satu atau dua kali sehari. Terdiri dari 75% air dan
25% zat padat.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak dasar manusia yang merupakan karunia Tuhan
yang sangat tinggi nilainya. Karena dengan kondisi yang sehat kita dapat
melakukan aktivitas setiap hari. Hidup sehat merupakan hal yang seharusnya
diterapkan setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat
banyak. Kecenderungan bahwa kesehatan di masyarakat semakin lama
semakin menurun yang disebabkan oleh perilaku tidak sehat yang saat ini
menjadi tren gaya hidup masyarakat saat ini. Banyak ditemukan kasus-kasus
penyakit seperti gatal-gatal, diare, hipertensi, influenza, ispa, penularan
kuman dan lain sebagainya. Ada beberapa contoh perilaku gaya hidup seperti
disebutkan di atas misalnya perilaku merokok, jarang berolahraga, buang air
besar sembarangan, dan lain-lain.
PHBS dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan
sekitar, seperti lingkungan rumah tangga, sekolah, dan tempat kerja. PHBS
pada tatanan rumah tangga merupakan bentuk perwujudan paradigm sehat
dalam budaya hidup perorangan dan keluarga, yang bertujuan meningkatkan,
memelihara, dan melindungi kesehatannya. Keluarga merupakan unit terkecil
dari suatu bangsa. Di dalam keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antara
anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan.
Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga.
Rumah tangga ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan
melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman
penyakit dan lingkungan yang kurang konduktif untuk hidup sehat. Penerapan
PHBS di rumah tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota keluarga,
terutama kepala keluarga selaku pemberi contoh dalam keluarga serta dalam
pemberi keputusan dan pertanggung jwaban atas keluarga.
Berdasarkan pendataan yang telah dilakukan, perilaku masyarakat di desa
sukadadi masih belum berperilaku hidup bersih dan sehat, terutama pada
perilaku merokok serta penggunaan jamban sehat keluarga. Jumlah kepala
keluarga yang merokok di Desa Sukadadi sebesar 53 KK (63%). Serta
penggunaan jamban sehat kelurga hanya sebesar 68 KK (81%) dari total KK
yang dilakukan pendataan sebesar 84 KK. Hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa perilaku anggota keluarga masih belum dinyatakan sehat. Salah satu
cara perubahan perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat dapat dilakukan
dengan kegiatan penyuluhan yaitu proses perubahan pada individu serta
masyarakat agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan
yang diharapkan.
J. Susunan Organisasi
Moderator: Dina Audia Pratiwi
Pembicara: Fera Yulia Agustina
Fasilitator : Erlinda Irmayanti
K. Peserta
Peserta berjumlah 28 orang bapak-bapak.
M. Evaluasi Pelaksanaan
1. Evaluasi struktur
a. Ruangan dipakai memadai sehingga peserta duduk dengan nyaman.
b. Sarana pendukung seperti LCD, speaker tersedia sehingga materi
dapat tersampaikan dengan baik
2. Evaluasi proses
a. a.Acara dimulai terlambat 15 menit, acara dimulai dengan do’a
bersama.
b. b.Masyarakat duduk melingkar di dalam rumah salah satu warga.
c. c.Mahasiswa saling membantu dalam menjelaskan dan menjawab
pertanyaan dari warga masyarakat.
d. d.Strategi penyuluhan seperti ini baik karena semua warga
masyarakat dapat bertukar fikiran.
e. e.Selama proses penyuluhan berlangsung, sebagian warga
masyarakat aktif berperan serta dalam membahas materi penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
a. Masyarakat aktif bertanya dan menjawab.
b. Masyarakat menyambut baik kegiatan ini.
c. Masyarakat mengatakan mahasiswa sudah baik dalam penyampaian
materi.
d. Masyarakat senang dengan kegiatan ini dan mengatakan
mendapatkan ilmu yang berguna dan berharga.
N. Kesimpulan Dan Tindaklanjut
1. Kesimpulan
a. Kegiatan ini menambah wawasan masyarakat
b. Kegiatan ini menambah wawasan dan ketrampilan mahasiswa dalam
memberikan penyuluhan dan kordinasi acara
c. Penyuluhan ini juga meningkatkan hubungan yang baik antara
mahasiswa dan masyarakat.
2.Tindak lanjut
Penyuluhan ini tetap diselenggaran 1 minggu sekali dengan topik yang
berbeda sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KEGIATAN PENYULUHAN
PENGAJIAN BAPAK-BAPAK
b. Kakus Empang
B. BAHAYA MEROKOK
1. Pengertian Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu
/bentuk lain nya yang di hasilkan dari nicotiana tambacum,nikotiana Rustica,
dan spesies lainya yang mengandung nikotin dan tar atau tampa bahan
tambahan.
a. Kandungan Rokok
Karbon monoksida
Adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsure ini dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon.
Zat ini sangat beracun, racun carbon monoksida akan membuat
seseorang gampang cape dan gerogi
Nikotin
Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat
rasa perih yang sangat. Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar,
itu sebabnya seseorang bisa merasakan tidak lapar karena merokok
Ammonia
Adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari
nitrogen dan hydrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat
merangsang.begitu kerasnya racun yang terdapat pada amoniaitu,
sehingga kalau disuntikkan sedikitpun ke dalam peredaran darah
akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma
Hidrogen sianida
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
mempunyai rasa.zat ini sangat efisien untuk menghalangi
pernapasan. Cianida adalah salah satu zat yang mengandung racun
yang sangat berbahaya. Sedkit saja cianida dimasukkan langsung ke
dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.
Formaldehid
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas
ini adalah tergolong pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde
ini sangat beracun keras terhadap semua organism hidup.
Tar
Bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental
berwarna coklat tua atau hitam yang diperoleh dengan cara distilasi
dari kayu atau arang.ter terdapat dalam rokok yang terdir dari ratusan
bahan kimia yang dapat menyebabkan kanke paru-paru.
Metanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah
terbakar. Meminum atau mengisap methanol dapat mengakibatkan
kebutaan, bahkan kematian
Jenis-jenis rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas
bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan
rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
1) Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
a) Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
b) Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
c) Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertaS
d) Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
2) Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
a) Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau
yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
b) Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa
dan aroma tertentu.
c) Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun
tembakau, cengkeh, dan menyan yang diberi saus untuk mendapatkan
efek rasa dan aroma tertentu.
3) Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
a) Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya
dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan
atau alat bantu sederhana.
b) Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya
menggunakan mesin.
4) Rokok berdasarkan penggunaan filter.
a) Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat
gabus.
b) Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak
terdapat gabus.
Bahaya Merokok
Kerugian yang di timbulkan oleh rokok sangat banyak bagi kesehatan.
Tapi sayang nya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk
menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia yang berbahaya
untuk kesehatan, dua diantara nya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan
Tar yang bersifat karsinogenik (Bahar ,2002). Racun dan kasinogen yang
timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada
awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah di bakar nikotin
yang masuk kedalam sirkulasi darah hanya 25%. Walaupun demikian jumlah
kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik sampai ke otak manusia
Tipe Perokok
I. Sangat berat Mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang
sehari
II. Berat Mengkonsumsi rokok sekitar 21-30
batang per hari
III. Sedang Menghabiskan rokok sekitar 11-21
batang per hari
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
A. Latar belakang
Personal hygine sangatlah penting dan menjadi kebutuhan sehari-
hari. Personal hygine adalah aspek yang sangat penting dari pendidikan
kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan adalah hal yang harus
dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari penyebaran penyakit.
Personal hygine yang pada dasarenya yang haruis diperhatikan yaitu
personal hygine yang mencakup berapa hal seperti perawatan kulit kepala
dan rambut mata hidung telinga kuku tangan kaki gigi dan perawatan
tubuh secara keseluruhan. Personal hygine pada anak sekolah di indonesia
terdapat beberapa masalah kesehatan seperti batuk, dan pilek ispa.
Dampak yang terjadi pada anak usia sekolah yang tidak begitu mengerti
dengan baik bagaimana menjaga personal hygine khususnya kebersihan
tangan maka akan menimbulkan penyakit cacingan, karena ketika tangan
dalam keadaan tidak bersih dan tangan kontak langsung dengan makanan
maka akan tersebar luas dengan kuman dan bakteri dalam tubuh dan
menimbulkan penyakit. Di Desa sukadadi memiliki sekolah dasar yaitu
sekolah dasar negeri 04 gedong tataan, di SDN 04 ini terdapat (150) siswa
yang teridiri dari siswa kelas 1-6. Berdasarkan pendataan yang telah
dilakukan melalui rumah ke rumah didusun 3 didapatkan hasil bahwa
banyak anak-anak yang mengalami batuk dan pilek. Anak-anak di SD N
04 juga masih banyak ditemukan mengkonsumsi makanan yang tidak
hyginis, selain itu masih banyak anak-anak SD N 04 masih tidak
menggunakan alas kaki saat bermain dilingkungan sekolah. Menurut hasil
dari pendataan melalui kunjungan rumah, ibu-ibu mengatakan bahwa
anak-anak masih belum terbiasa merawat kebersihan diri seperti
membuang ingus dengan baik dan benar, batuk dengan baik dan benar,
mencuci tangan, menggosok gigi dan kebiasaan untuk membuang air besar
di jamban. Hal ini terlihat dari masih adanya anak-anak yang BAB di kali
dan bukan di jamban. Kebiasaan anak-anak yang belum terbiasa dengan
menjaga kebersihan diri, dapat menyebabkan penyakit-penyakit diatas.
Selain melakukan kunjungan melalui rumah ke rumah, kegiatan yang
dilakukan adalah Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dilakukan
dengan tujuan untuk bersama-sama menyeselesaikan masalah kesehatan
kebersihan diri pada anak-anak. Dari hasil MMD tersebut didapatkan hasil
yang disepakati bersama yaitu melakukan penyuluhan di SDN 04 gedong
tataan dan penyuluhan pada anak-anak di desa sukadadi dusun 3, tentang
menjaga kebersihan diri anak-anak.
2. Evaluasi proses
a. Acara dimulai terlambat 15 menit, acara dimulai dengan
pembukaan dan perkenalan oleh mahasiswa Poltekes
Tanjungkarang.
b. Mahasiswa berada di depan peserta untuk memandu acara
penyuluhan dan penyampaian materi.
c. Strategi penyuluhan baik karena semua peserta bisa mendapat
materi dengan jelas dan punya kesempatan yang merata untuk
mencoba memperagakan cara personal hyegene yaitu peragaan
buang air, cuci tangan, gosok gigi, batuk, dan buang ingus yang
baik dan benar. Pembicara dapat memberikan bimbingan dan
menjawab pertanyaan dari peserta.
d. Selama proses seluruh anak-anak aktif berperan serta dan
berinteraksi dengan mahasiswa dan sesama peserta.
e. Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan foto bersama
dengan dewan guru beserta peserta penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
a. Peseta penyuluhan aktif bertanya dan menjawab, serta aktif dalam
peragaan ulang.
b. Tidak ada peserta yang pulang sebelum waktunya.
c. Peserta sangat senang dan antusias atas penyuluhan yang
disampaikan oleh mahasiswa.
d. Mahasiswa senang dengan kegiatan ini dan mengatakan
mendapatkan pengalaman berharga.
N.Kesimpulan Dan Tindaklanjut
1. Kesimpulan
a. Kegiatan ini menambah wawasan dan keterampilan siswa-siswi
SDN 04 Gedong Tataan.
b. Kegiatan ini menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa
dalam memberikan penyuluhan.
c. Penyuluhan ini juga meningkatkan hubungan yang baik antara
dewan guru, dan peserta penyuluhan dengan mahasiswa.
2. Tindak lanjut
Penyuluhan ini tetap diselenggaran secara rutin dengan topik yang
sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi SDN 04 Gedong Tataan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DI SD NEGERI 04
Pengertian PHBS
Seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit, penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan.PHBS di
institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan.
Tujuan PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan,keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana
(social support) dan gerakan masyarakat (empowerment) sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat
dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat.
Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan
preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif.Pola hidup
sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik,
mental, spiritual maupun sosial.
Manfaat Pembinaan Personal Hygine di SekolahTerciptanya sekolah yang
bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.Meningkatkan
semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar
siswaCitra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga
mampu menarik minat orang tua.Meningkatkan citra pemerintah daerah di
bidang pendidikan.Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
Penerapan Personal Hygine di Sekolah
a. Menanamkan nilai-nilai untuk ber- Personal Hygine kepada siswa sesuai
dengan kurikulum yang berlaku (kurikuler)
b. Menanamkan nilai-nilai untuk ber- Personal Hygine kepada siswa yang
dilakukan diluar jam pelajaran biasa (ekstra kurikuler). Kerja bakti dan
lomba kebersihan kelas. Aktivitas kader kesehatansekolah /dokter kecil.
Pemeriksaan kualitas air secara sederhana. Pemeliharaan jamban sekolah
Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.Pembudayaan
olahraga yang teratur dan terukur.Pemeriksaan rutin kebersihan: kuku, rambut,
telinga, gigi dan sebagainya.
a. Bimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling.
b. Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan peran
aktif siswa, guru, dan orang tua, antara lain melalui penyuluhan
kelompok, pemutaran kaset radio/film, penempatan media poster,
penyebaran leafleatdan membuat majalah dinding.Pengawasan &
penerapan sanksi Pengawas penerapan PHBS di sekolah mencatat
pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai dengan peraturan yang telah
dibuat seperti merokok di sekolah, membuang sampah sembarangan.
c. Ayo kit amencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
d. Mengapa kita harus mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
memakai sabun?
1) Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuma-kuman.
2) Sabun dapat membersihkan kotoran dan kuman, dan membunuh
kuman karena tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di
tangan.
3) Air kotor banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit antara lain mencret atau diare, cacingan, tupes, flu burung
dan lain-lain
Adapun langkah-langkah batuk atau bersin yang baik dan benar yaitu;
Langkah 1
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitr anda dan tutup hidung dan
mulutanda dengan menggunakan tissue astau saputangan atau lengan dalam
baju anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.
Langkah 2
Segera buang tissue yang sudah dipakai kedalam tempat sampah.
Langkah 3
Tinggalkan ruangan /tempat anda berada dengan sopan dan mengambil
kesempatan untuk pergi cuci tangan dikamar kecil terdekat atau menggunakan
gel pembersih tangan.
Langkah 4
Gunakan masker
Media : Leaflet
Pertanyaan
SENAM SEHAT
DUSUN 3 SUKADADI, GEDONG TATAAN
Oleh :
KELOMPOK 7
C. MATERI
Muatan materi yang diberikan disesuaikan dengan tujuan dari pelatihan ini, yaitu:
1. Senam Hipertensi
2. Senam Rematik
3. Senam Kebugaran (Mahumere)
D. METODE PENYULUHAN
Metode penyuluhan dalam bentuk peragaan dan peragaan ulang.
E. PESERTA
Peserta berjumlah 25 orang warga dusun 3 Sukadadi, Gedong Tataan
G. EVALUASI PELAKSANAAN
1. Evaluasi struktur
a. Ruangan yang dipakai yaitu halaman yang lumayan luas sehingga peserta
dapat dengan leluasa mengikuti setiap gerakan senam yang dilakukan oleh
instruktur.
b. Sarana pendukung seperti salon, laptop, pelantang suara yang dapat
berfungsi dengan baik.
2. Evaluasi proses
a. Acara dimulai dengan melakukan pemeriksaan kesehatan yang
didampingi oleh Pembimbing Lahan. Pemeriksaan yang dilakukan
seperti timbang BB, tensi, pemeriksaan glukosa, kolesterol dan asam urat
oleh mahasiswa Poltekes Tanjungkarang kelompok 7 dan 8.
b. Selanjutnya peserta diminta untuk berbaris dengan rapid dan bersiap
untuk melakukan senam yang dipimpin oleh instruktur dari beberapa
mahasiswa kelompok 7 dan 8.
c. Peserta mengikuti setiap gerakan yang dilakukan oleh instruktur senam
d. Strategi penyuluhan seperti ini baik karena semua peserta bisa melakukan
gerakan senam lansia bersama
e. Selama proses seluruh peserta aktif ikut serta dan berinteraksi dengan
mahasiswa dan sesama peserta.
f. Setelah penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan makan roti, minum, dan
istirahat, kemudian dilanjutkan dengan pemberian doorprize bagi peserta
yang datang lebih awal.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta aktif mengikuti setiap gerakan yang dilakukan oleh instruktur
senam dan dapat memperagakan ulang.
b. Peserta menyatakan senang dan mendapat manfaat dari adanya kegiatan
senam lansia.
c. Peserta memberikan saran agar kegiatan senam dapat dilakukan dihari-hari
berikutnya.
d. Tidak ada peserta yang pulang sebelum waktunya.
e. Peserta sangat antusias dan menyambut baik kegiatan ini.
f. Mahasiswa senang dengan kegiatan ini dan mengatakan mendapatkan
pengalaman berharga.