Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PPM

PROGRAM-PROGRAM PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBAGAN


KESEHATAN MASYARAKAT TERKHUSUS KESEHATAN IBU

DISUSUN OLEH:

NAMA : TRI RIZKIYANTI ALWI

NIM : N 201 14 040

KELAS : B KESEHATAN MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPUH : FIRMANSYAH, S.KM., M.KES

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2017
Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community
organization or community development (COCD) merupakan perencanaan,
pengorganisasian atau proyek dan atau pengembagan berbagai aktivitas
pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya
meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan social masyarakat. PPM melibatakan
pekerja social, masyarakat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling
bekerja sam mulai dari perancangan, pelaksanaan, sampai evaluasi terhadapa
program atau proyek tersebut
Pengembagan masyarakat secara lugas dapat diartikan sebagai suatu
proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan
kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian
masyarakat
Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya
masyarakat untuk saling mengatur dalam mengolah kegiatan atau program yang
mereka kembangkan, disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja,
melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan dan lain-
lain.
Dari uaraian diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa petugas kesehatan
dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat bidang kesehatan adalah
bekerjasama dalam masyarakat bukan bekerja untuk masyakarakat. Oleh karena
itu peran petugas atau sector kesehatan adalah:
1. Menfasilitasi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan atau program-program
pengembangan, misalnya masyarakat ingin membangun pengadaan air bersih,
maka peren petugas adalah menfasilitasi pertemuan-pertemuananggota
masyarakat dengan pemerintah daerah setempat dan pihak lain yang dapat
membantu dan menwujudkan pengadaan air bersih tersebut.
2. Memotivasi masyarakat untuk bekerja sama atau bergotong royong dalam
melkasankan kegiatan atau program bersama untuk kepentingan bersama
dalam masyarakat tersebut
3. Mengalihkan pengetahuan teknologi dan keteramplan kepada masyarakat agam
sumber daya yang ada baik sumberdaya manusia atau sumber daya alam dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam rangka kemandirian mereka.
Sesuai dengan Permenkes No 75 Tahun 2014, puskesmas memiliki peran
sebagai gerbang pertama yang diharapkan bisa memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara komprehensif, tidak hanya melakukan pelayanan
kepada perseorangan tetapi juga kepada masyarakat yang lebih luas. Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) menjadi tugas utama puskesmas yang berfokus
kepada upaya pencegahan dan promosi kesehatan masyarakat. UKM juga
mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam peningkatan kesehatan
masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas memiliki UKM
Esensial dan UKM Pengembangan.
1. UKM Esensial
UKM esensial merupakan upaya kesehatan masyarakat yang telah
ditentukan program dan cakupannya di seluruh puskesmas di Indonesia.
Upaya-upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada 5
aspek mendasar dari kesehatan yang saling berkaitan satu dengan yang lain,
yaitu kesehatan ibu, anak dan KB; gizi; pencegahan dan pengendalian
penyakit; kesehatan lingkungan; dan promosi kesehatan. Bagian dari upaya
bersama antara UKP dan UKM bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan
di rumah, Puskesmas Mlati II menyediakan fasilitas perawatan kesehatan
masyarakat.
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Bentuk-bentuk kegiatan dari upaya kesehatan ini adalah penyuluhan KB,
kunjungan rumah pada ibu pasca salin dengan risiko, pelaksanaan SDIDTK
pada anak pra sekolah.
b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Beberapa contoh kegiatan dalam upaya kesehatan ini adalah penanganan dan
pendampingan pada balita gizi buruk, penyuluhan ASI eksklusif, dan
pemantauan tumbuh kembang anak melalui Posyandu Balita di setiap
pedukuhan.
c. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan kegiatan
pemantauan dan pendampingan pasien TB, penyelidikan epidemiologi jika
ditemukan kasus demam berdarah, campak, diare atau penyakit lain yang
memungkinkan terjadinya penularan
d. Upaya Penyehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan dicapai melalui berbagai kegiatan, beberapa
diantaranya adalah pemantauan penggunaan air bersih, deklarasi stop BAB
sembarangan, pemantauan jentik secara berkala, pengelolaan sampah yang
terstandar, dan pemantauan tata kelola limbah di lingkungan rumah maupun
instansi.
e. Upaya Promosi Kesehatan
Promosi perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kunci dari upaya
peningkatan kesehatan masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) terdiri dari 10 indikator, yaitu : persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan di
Posyandu, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan sabun,
penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk, mengkonsumsi
sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak
merokok. Kegiatan lain dari upaya promosi kesehatan adalah pembinaan dan
pendampingan posyandu.
f. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
Untuk pasien atau masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah,
Puskesmas menyediakan pelayanan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan
yang sesuai dengan permasalahan pasien. Upaya kesehatan ini juga
bertujuan untuk menjangkau pasien yang kesulitan mengakses layanan
dalam gedung
2. UKM Pengembangan
Berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas mengembangkan upaya-upaya
kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya kesehatan lansia, remaja, jiwa,
dan indera.
a. Upaya Kesehatan Lansia
Pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia) bertujuan menyediakan pelayanan
kesehatan lanjut usia yang bermutu dan berkesinambungan di puskesmas.
Ketersediaan pelayanan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para
lanjut usia untuk membina kesehatannya secara mandiri, meningkatkan
kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan
mengatasi kesehatan, serta meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan
kesehatan lanjut usia.
b. Upaya Kesehatan Remaja
Tahap remaja merupakan tahapan perkembangan yang unik dimana terjadi
masa peralihan dari seorang anak menjadi seorang dewasa. Tahapan yang
penuh dengan tantangan ini seringkali diikuti dengan munculnya berbagai
permasalahan, seperti pergaulan bebas yang mengarah pada kehamilan di
usia remaja, penggunaan NAPZA, ataupun kenakalan remaja lainnya. Untuk
mendampingi remaja dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendampingan terhadap remaja, Puskesmas menyediakan
pelayanan kesehatan remaja. Bentuk pelayanan kesehatan remaja ini
diwujudkan dalam program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
c. Upaya Kesehatan Jiwa
Permasalahan kesehatan jiwa menjadi keprihatinan bersama karena
menimbulkan beban psikologis, ekonomi, dan sosial pada individu maupun
keluarga. Namun permasalahan ini relatif belum mendapat penanganan yang
maksimal oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, Pelayanan kesehatan jiwa
dirasa perlu diinisiasi untuk membantu memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya. Upaya yang dilakukan antara lain upaya promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif kepada pasien gangguan jiwa, keluarga dan
masyarakat.
d. Upaya Kesehatan Indera
Kesehatan indera merupakan aspek penting untuk menunjang individu
menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara optimal. Puskesmas Mlati
II menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan indera untuk membantu
masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan indera dan
mengetahui upaya pengobatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan
kesehatan indera.
e. Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya Kesehatan Sekolah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa
dan lingkungan sekolah. UKS menjalankan fungsinya berpedoman pada
Trias UKS, yaitu :
 Pelayanan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah pemeriksaan siswa sakit
dan screening kesehatan untuk siswa kelas 1
 Pendidikan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah penyuluhan kesehatan
kepada siswa
 Penyehatan lingkungan, bentuk kegiatannya adalah pengelolaan sampah
dan upaya kesehatang lingkungan.
f. Upaya Kesehatan Olahraga
Saat ini , perhatian masyarakat tidak hanya tertuju pada pengendalian
penyakit menular tetapi juga pencegahan dari penyakit tidak menular, seperti
hipertensi dan diabetes mellitus. Penyakit tidak menular ini sebagian besar
disebabkan oleh faktor gaya hidup individu yang tidak sehat. Salah satu
upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan memiliki kebiasaan
berolahraga secara rutin.
Selain puskesmas, dalam usaha terkhusus untuk program penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan yang akan menghasilkan
kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dengan demikian penggerakkan dan
pemberdayaan masyarakat yaitu sebagai berikut:
1. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Posyandu merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakatkan saat
ini. Gerakan posyandu ini telah berkembang dengan pesat secara nasional sejak
tahun 1982. Saat ini telah populer di lingkungan desa dan RW diseluruh
Indonesia. Posyandu meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA,
imunisasi, dan pennaggulangan diare yang terbukti mempunyai daya ungkit
besar terhadap penurunan angka kematian bayi. Sebagai salah satu tempat
pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat level bawah.
2. Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD)
Pos obat desa (POD) merupakan perwujudan peran serta masyarakat
dalam pengobatan sederhana terutama penyakit yang sering terjadi pada
masyarakat setempat (penyakit rakyat/penyakit endemik)
Di lapangan POD dapat berdiri sendiri atau menjadi salah satu kegiatan dari
UKBM yang ada. Gambaran situasi POD mirip dengan posyandu dimana
bentuk pelayanan menyediakan obat bebas dan obat khusus untuk keperluan
berbagai program kesehatan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat.
3. Upaya Kesehatan Tradisional
Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah di halaman atau
ladang yang dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat.
Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi
mereka dalam bidnag peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan
memanfaatkan obat tradisional. Fungsi utama dari TOGA adalah menghasilkan
tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk menjaga meningkatkan
kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan.
Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda mengingat dapat dipergunakan untuk
memperbaiki gizi masyarakat, upaya pelestarian alam dan memperindah tanam
dan pemandangan.
4. Pos Gizi (Pos Timbangan)
Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya beli masyarakat
termasuk kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan penurunan kecukupan gizi
masyarakat yang selanjutnya dapat menurunkan status gizi. Dengan sasaran
kegiatan yakni bayi berumur 6-11 bulan terutama mereka dari keluarga miskin,
anak umur 12-23 bulan terutama mereka dari keluarga miskin, anak umur 24-
59 bulan terutama mereka dari keluarga miskin, dan seluruh ibu hamil dan ibu
nifas terutama yang menderita kurang gizi.
5. Pos KB Desa (RW)
Sejak periode sebelum reformasi upaya keluarga berencana telah
berkembang secara rasional hingga ketingkat pedesaan. Sejak itu untuk
menjamin kelancaran program berupa peningkatan jumlah akseptor baru dan
akseptor aktif, ditingkat desa telah dikembangkan Pos KB Desa (PKBD) yang
biasanya dijalankan oleh kader KB atau petugas KB ditingkat kecamatan.
6. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Lingkup kegiatan oleh poskestren adalah tak jauh berbeda dengan Pos
Obat Desa namun pos ini khusus ditujukan bagi para santri dan atau
masyarakat disekitar pesantren yang seperti diketahui cukup menjamur di
lingkungan perkotaan maupun pedesaan.
7.Saka Bhakti Husada (SBH)
SBH adalah wadah pengembangan minat, pengetahuan dna keterampilan
dibidnag kesehatan bagi generasi muda khususnya anggota Gerakan Pramuka
untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Sasarannya adalah peserta didik antara lain : Pramuka penegak, penggalang
berusia 14-15 tahun dengan syarat khusus memiliki minat terhadap kesehatan.
Dan anggota dewasa, yakni Pamong Saka, Instruktur Saka serta Pemimpin
Saka.
8.Pos Upaya Kesehatan Kerja (pos UKK)
Pos UKK adalah wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan
pekerja yang diselenggarakan oleh masyarakat pekerja yang memiliki jenis
kegiatan usaha yang sama dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Kegiatannya antara lain memberikan pelayanan kesehatan dasar, serta menjalin
kemitraan
9.Kelompok Masyarakat Pemakai Air (Pokmair)
Pokmair adalah sekelompok masyarakat yang peduli terhadap kesehatan
lingkungan terutama dalam penggunaan air bersih serta pengelolaan sampah
dan limbah rumah tangga melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat
dengan melibatkan seluruh warga.
10.Karang Taruna Husada
Karang tarurna husada dalam wadah kegiatan remaja dan pemuda di
tingkat RW yang besar perannya pada pembinaan remaja dan pemuda dalam
menyalurkan aspirasi dan kreasinya. Dimasyarakat karang taruna banyak
perannya pada kegiatan-kegiatan sosial yang mampu mendorong dinamika
masyarakat dalam pembangunan lingkungan dan masyarakatnya termasuk pula
dalam pembangunan kesehatan. Pada pelaksanaan kegiatan posyandu, gerakan
kebersihan lingkungan, gotong-royong pembasmian sarang nyamuk dan lain-
lainnya potensi karang taruna ini snagat besar.
11.Pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan pemerintah terdepan yang
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sejalan dengan upaya
pemerataan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil dan sukar dijangkau telah
dikembangkan pelayanan puskesmas dna puskesmas pembantu dalam kaitan ini
dipandang selaku tempat rujukan bagi jenis pelayanan dibawahnya yakni
berbagai jenis UKBM sebagaimana tertera di atas.
Dalam usaha untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi, penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dengan demikian
penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat kesehatan ibu adalah:
1. Pengorganisasian Donor Darah
Donor darah merupakan salah satu strategi yang dilakukan
Departemen Kesehatan, dalam hal ini direktorat Bina Kesehatan Ibu melalui
program pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat dalam upaya
mempercepat penurunan AKI. Untuk menguatkan program tersebut Menteri
Kesehatan mencanangkan dimulainya penempelan stiker program perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) secara nasional. Dengan
mencanangkan ini, semua rumah yang di dalamnya terdapat ibu hamil akan
ditempeli stiker berisi nama, tanggal taksiran persalinan, penolong persalinan,
tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi dan calon pendonor
darah. Dengan demikian, setiap kehamilan sampai dengan persalinan dan nifas
dapat dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan sehingga
persalinan tersebut berjalan dengan aman dan selamat.
Pengorganisasian donor darah adalah sekelompok warga yang siap
untuk menjadi donor darah bagi ibu melahirkan yang membutuhakan darah.
Para warga dikelompokkan berdasarkan golongan darahnya. Dengan pendataan
dan pengelompokkan ini akan memudahkan warga dalam mendapatkan darah
yang sesuai dengan kebutuhannya. Dalam proses pendonoran, kelompok ini
dibantu atau bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) terdekat
dengan mekanisme yang disepakati bersama antara bersama antara PMI dengan
masyarakat.
2. Pertemuan Rutin Gerakan Sayang Ibu dan Desa Siaga
Gerakan sayang Ibu (GSI) adalah gerakan yang mengembangkan
kualitas perempuan utamanya melalui percepatan penurunan angka kematian
ibu yang dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam
rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian dalam upaya integrative dan sinergis.
Upaya percepatan penurunan AKI dan AKB juga merupakan komitmen
internasional dalam rangka target mencapai target Millineum Development
Goal’s (MDG’s).
Dalam pelaksanaan GSI, kecamatan merupakan lini terdepan untuk
mensinergikan antara pendekatan lintas sektor dan masyarakat dengan
pendekatan social budaya secara komprehensif utamanya dalam mempercepat
penurunan AKI dan AKB. Selain itu juga GSI mempromosikan program
kesehatan di komunitas lainnya seperti desa siaga. Wujud aksi siaga adalah
pembantukan desa siaga, yaitu desa dimana warga dan pihak-pihak terkait di
dalamnya siap-siaga dan bergotong royong melakukan upaya-upaya
penyelamatan ibu dan bayi baru lahir, terutama pada masa kritis 1-7 hari pasca
kelahiran, sehingga mendukung upaya-upaya penyiapan manusia sehat sejak
dini.
Tujuan yang akan dicapai dari aksi siaga dengan pembentukan desa
siaga adalah untuk membentuk atau mengembangkan sistem
pencatatan kehamilan, kelahiran dan kematian ibu dan bayi, menumbuhkan
dukungan promosi masyarakat dalam perawatan BBL, dan meningkatkan
perubahan perilaku masyarakat dalam pemberian ASI segera dan ASI saja
selama 6 bulan sejak kelahiran.
3. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Pondok bersalin desa (Polindes) merupakan salah satu peran serta
masyarakat dalam menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan dan
kesehatan ibu serta kesehatan anak lainnya. Kegiatan pondok bersalin desa
antara lain melakukan pemeriksaan (ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi
dan balita), memberikan imunisasi, penyuluhan kesehatan masyarakat
terutama kesehatan ibu dan anak, serta pelatihan dan pembinaan kepada kader
dan mayarakat.
Polindes ini dimaksudkan untuk menutupi empat kesenjangan dalam
KIA, yaitu kesenjangan geografis, kesenjangan informasi, kesenjangan
ekonomi, dan kesenjangan sosial budaya. Keberadaan bidan di tiap desa
diharapkan mampu mengatasi kesenjangan geografis, sementara kontak setiap
saat dengan penduduk setempat diharapkan mampu mengurangi kesenjangan
informasi. Polindes dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan
dukun bayi, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial budaya, sementara
tarif pemeriksaan ibu, anak, dan melahirkan yang ditentukan dalam
musyawarah LKMD diharapkan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai