SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana kesehatan masyarakat (S.KM)
NI LUH FIDRIANA
N 201 13 023
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
1
FAKTOR RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM DI RUMAH
SAKIT UMUM (RSU) ANUTAPURA PALU
TAHUN 2016
SKRIPSI
NI LUH FIDRIANA
N 201 13 023
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017
2
PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan pada ujian skripsi pada tanggal 25 Oktober 2017
dan disetujui untuk diperbanyak sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
Masyarakat.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Mengetahui,
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako
Ketua,
3
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kesehatan
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
4
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya
yang penuh diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
NI LUH FIDRIANA
N 201 13 023
5
ABSTRAK
Peminatan Epidemiologi
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Tadulako
6
ABSTRACT
Epidemiology Specialization
Public Health Study Program
Public Health Faculty
Tadulako University
Asphyxia neonatorum is the condition when the babies just were born is
not breathing spontaneously and regularly after they were born. Asphyxia causes
neonates mortality in 8-35% in developed countries. While in developing
countries there is 31-56.5% of mortality. Data of Health department of Palu in
2015, it shows that neonatal mortality caused by asphyxia is 38%. Medical data
recording of Anutapura Hospital in Palu shows the amount of asphyxia
neonatorum in period 2014-2016 is decreasing, but it still shows that asphyxia
caused neonatal mortality. This research has objective to know the risk factors of
asphyxia neonatorum in Anutapura Hospital in Palu in 2016. This research is an
observational analytic research that using case control approach. The subjects of
the research are babies that just birth with asphyxia and the control group is the
babies who do not get asphyxia. The samples cases are 125 and control one are
125 with matching gravidarium. The technique of sampling is systematic random
sampling. Data sources are secondary data. It was medical recording in 2016.
The data analysis is odd ratio test. The result of the research shows that anemia
(OR=4.676 and CI=2.510-8.714) old parturition (OR=3.703 and CI=2.510-
6.379) Early break of Amniotic (OR=3.409 and CI=2.025-5.738) are the risk
factors of asphyxia neonatorum in Anutapura Hospital in period of 2016. To
prevent the case of asphyxia, hospital or clinic should push the socialization to
pregnant women and advice the family to give support, especially in 1000 days of
life.
7
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang
Anutapura Palu Tahun 2016” dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam
melalui kesulitan serta hambatan yang menyita waktu, biaya, tenaga dan pikiran.
Namun berkat usaha, doa, semangat, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak
yang memberikan dorongan serta motivasi yang besar kepada penulis sehingga
Ucapan terima kasih yang tak terhingga dengan tulus dan ikhlas teristimewa
penulis tujukan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda I Wayan Suarta dan
ibunda Ni Komang Budi Suryawati atas segala yang telah dilakukan demi penulis
dan terima kasih atas dukungan baik moral, spiritual, material serta doa dan restu
yang selalu mengiringi tiap langkah penulis dan senantiasa memberikan kasih
sayang sepanjang masa sehingga penulis bisa sampai ke titik ini. Teruntuk adik-
adik tersayang, penulis haturkan banyak doa dan terima kasih atas segala doa,
8
dukungan, canda, tawa dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima
kasih untuk Ni Kadek Yoni Enjels, Ni Komang Novi Triani, Hendi Pranata Dan
The Nhelfy semoga semua usaha penulis dapat menjadi semangat tak terhingga
agar adik-adik tercinta dapat menggapai hal yang sama bahkan lebih demi
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir Muhammad Basir, SE., MS., Rektor Universitas Tadulako
3. Ibu Lusia Salmawati, S.KM., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
4. Ibu Dr. Rosmala Nur, M.Si., Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Tadulako
9
7. Bapak Adhar Arifuddin, S.KM., M.Kes., Dosen pembimbing I yang telah
8. Bapak Muh. Jusman Rau, S.KM., M.Kes., Dosen pembimbing II yang telah
10. Bapak Herawanto, S.KM., M.Kes., Dosen penguji II atas segala kritik dan
11. Ibu Pitriani, S.KM., M.Kes., Dosen penguji III atas segala kritik dan saran
12. Bapak Firdaus Koto, S.KM., M.Kes yang telah banyak membantu
13. Seluruh staf dosen dan staf Bagian Tata Usaha dan Akademik FKM UNTAD
14. Ibu dr. Hj. Farida, H. Ingolo, M.Kes selaku Direktur RSU Anutapura Palu
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian serta kepada Bapak
Ibu staf Bagian Rekam Medik yang telah membantuan penulis dalam
15. Keluarga besar ayahanda dan ibunda terima kasih atas doa dan motivasi
10
16. Sahabat penulis di KESMAS angkatan 2013, Suciani Prialo, Amaliya S.KM,
Terima kasih atas rasa kekeluargaan yang begitu besar meski tanpa ikatan
darah.
17. Sahabat penulis Ni Kadek Swastini Amd.Kep., Ni Made Sri Devi Septiani
Made Mariani, terima kasih telah memberikan motivasi dan dukungan serta
Made Ayu Herlina, Siti Hardianti, Ismiati dan Pira Desiyansa yang telah
UNTAD.
Kesehatan Masyarakat FKM UNTAD, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
selama ini.
11
Teriring doa yang tulus dari penulis, semoga Tuhan Yang Maha Esa
berkenan membalas dengan pahala yang setimpal serta bernilai ibadah disisi-
Nya atas segala budi baik dan amal bantuan semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu. Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil
Penulis
Ni Luh Fidriana
12
DAFTAR ISI
SAMPUL Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ............................................................. iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR ARTI SIMBOL DAN SINGKATAN ......................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 6
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 7
1.4 Manfaat ................................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asfiksia Neonatorum .............................................................................. 9
2.2 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Asfiksia Neonatorum ......... 18
2.3 Tabel Sintesa ........................................................................................... 28
2.4 Kerangka Teori ........................................................................................ 34
BAB III KERANGKA KONSEP
3.1 Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti ................................................. 35
3.2 Alur Kerangka Konsep ........................................................................... 36
3.3 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ............................................. 36
3.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 39
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 40
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 41
4.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 41
4.4 Pengumpulan Data ................................................................................. 43
4.5 Analisis Data .......................................................................................... 43
4.6 Penyajian Data ...................................................................................... 45
13
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 46
5.2 Pembahasan ............................................................................................ 61
5.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 77
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 78
6.2 Saran ....................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIOGRAFI PENULIS
14
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Komponen Penilaian APGAR ................................................. 15
Tabel 2.3 Sintesa Penelitian .................................................................... 28
Tabel 4.1 Kontigensi 2x2 ......................................................................... 44
Tabel 5.1 Kelompok Umur ...................................................................... 49
Tabel 5.2 Tingkat Pendidikan ................................................................. 49
Tabel 5.3 Pekerjaan Ibu ............................................................................ 50
Tabel 5.4 Jenis Kelamin Bayi .................................................................. 51
Tabel 5.5 Gravidarium .............................................................................. 52
Tabel 5.6 Risiko Anemia terhadap Asfiksia Neonatorum ........................ 53
Tabel 5.7 Analisis Resiko Anemia yang mengalami Partus
Lama dan KPD ......................................................................... 55
Tabel 5.8 Risiko Partus Lama terhadap Asfiksia ..................................... 56
Tabel 5.9 Analisis Risiko Partus Lama yang mengalami
Anemia dan Ketuban Pecah Dini ............................................. 57
Tabel 5.10 Risiko KPD Terhadap Asfiksia Neonatorum ......................... 58
Tabel 5.11 Analisis Risiko KPD yang mengalami
Anemia dan Partus Lama ........................................................ 60
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 34
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 36
Gambar 4.1 Rancangan Desain Case Control ................................................. 40
16
DAFTAR ARTI SIMBOL DAN SINGKATAN
17
RSU Rumah Sakit Umum
SDKI Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia
URT Urusan Rumah Tangga
WAPRES Wakil Presiden
WHO World Health Organization
18
DAFTAR LAMPIRAN
19
BAB I
PENDAHULUAN
Asfiksia pada bayi baru lahir atau asfiksia neonatorum adalah keadaan
dimana bayi yang baru dilahirkan tidak segera bernafas secara spontan dan
teratur setelah dilahirkan. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam rahim
persalinan dan setelah kelahiran. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan yang
dapat menyebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada janin. Faktor ini
yang berperan pada kejadian asfiksia. Setelah bayi lahir diagnosis asfiksia
pada bayi dapat disesuaikan dengan keadaan bayi (Katiandagho & Kusmiyati,
2015).
sekitar 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia, hampir
1 juta bayi meninggal (Rahmawati & Ningsih, 2016). Menurut Lawn JE et all
bahwa WHO memperkirakan secara global antara 4-9 juta bayi yang baru lahir
20
1,2 juta penyebab kematian. WHO memperkirakan kematian neonatal
2011).
Salah satu negara berkembang adalah Indonesia, dari seluruh kematian bayi di
Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (29%), asfiksia (27%), traumalahir,
Ningsih, 2016).
tahun 2012, angka kematian bayi sebesar 34 kematian per 1.000 kelahiran
hidup. Angka kematian bayi ini sebanyak 47% meninggal pada masa neonatal,
setiap lima menit terdapat satu neonatus yang meninggal. Penyebab kematian
bayi baru lahir di Indonesia, salah satunya asfiksia yaitu sebesar 27% yang
merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir setelah Berat Badan
Sulawesi Tengah tahun 2015 bahwa kabupaten yang tinggi angka kematian
neonatal yaitu Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 26,88 per 1.000 kelahiran
hidup, dari jumlah lahir hidup 1.823 dan jumlah kematian 49. Sedangkan
untuk kabupaten yang terendah yaitu Kota Palu 2,37 per 1.000 kelahiran hidup
dari jumlah lahir hidup 6.739 dan jumlah kematian 16. Kematian neonatal
21
disebabkan oleh BBLR (29,30%), asfiksia (27,42%) dan penyebab lainnya
2015 sebesar 2,37 per 1.000 KH (Kelahiran Hidup) dengan jumlah kematian
16 kasus (laki-laki 13 dan perempuan 3) dari bayi yang lahir hidup sebesar
pada tahun 2014 sebanyak 356 bayi asfiksia dan yang meninggal sebanyak 14
bayi. Pada tahun 2015 sebanyak 283 bayi asfiksia dan yang meninggal
sebanyak 25 bayi sedangkan untuk tahun 2016 tercatat 235 bayi asfiksia dan
2016). Dengan data diatas maka dapat dihitung nilai CFR (Case Fatality Rate)
Nilai CFR untuk tahun 2014 sebesar 3,93%, tahun 2015 nilai CFR sebesar
8,83% dan pada tahun 2016 nilai CFR sebesar 4,25% yang artinya dari 1.000
22
memberikan dampak berupa kelainan neorologis dalam bentuk serebral
palsi atau retardasi mental. Selain itu asfiksia neonatorum merupakan salah
satu penyebab kegagalan sirkulasi dan gagal jantung pada neonatus cukup
bulan, kejang pada neonatal dan juga dapat menyebabkan terjadinya gagal
ginjal (Tahir et all., 2012). Risiko dari bayi yang mengalami asfiksia adalah
dapat mengakibatkan gangguan bicara dan epilepsi. Asfiksia berat dan fatal
kembang anak seperti tidak bisa duduk, tidak bisa merangkak, tidak bisa
neonatorum yaitu faktor ibu dan janin yang akan dilahirkan (Maharani, 2014).
Salah satu penyebab asfiksia pada bayi baru lahir adalah anemia pada
dan janin terganggu. Gangguan ini dapat menyebabkan hipoksia pada janin
diketahui bahwa ibu yang menderita anemia sebesar 18,3% dan anemia
ibu pada saat hamil akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Pada
anemia yang terjadi secara akut, penderita sering mengalami perburukan yang
anemia kronis, perburukan dijumpai bila telah terjadi disfungsi sistem organ
23
Partus lama juga merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian
asfiksia neonatorum. Partus lama menimbulkan efek berbahaya bagi ibu dan
bahaya bagi ibu sedangkan bahaya bagi janin semakin lama persalinan
semakin tinggi morbilitas janin dan sering terjadi asfiksia akibat partus lama
berlangsung lebih dari 24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi.
Prevalensi partus lama sebesar 58.7% dan ibu yang mengalami partus lama
2012).
asfiksia, suatu hal penting untuk diperhatikan terutama oleh tenaga kesehatan
pecah dini seperti infeksi pada ibu dan janin yang akan di lahirkannya,
persalinan dengan KPD sebanyak 55.9% dan jumlah bayi baru lahir dengan
2010).
Asfiksia termasuk dalam bayi baru lahir dengan risiko tinggi karena
sakit berat dalam masa neonatal. Oleh karena itu asfiksia memerlukan
24
intervensi dan tindakan yang tepat untuk meminimalkan terjadinya kematian
dan membatasi gejala sisa berupa kelainan neurologi yang mungkin muncul,
resusitasi bayi baru lahir, tindakan resusitasi, asuhan pasca resusitasi, asuhan
bayi yaitu melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor anemia, partus
lama dan ketuban pecah dini adalah faktor risiko asfiksia neonatorum di
25
1.3 Batasan Masalah
Variabel bebas dari penelitian ini adalah anemia, partus lama dan
ketuban pecah dini. Variabel terikat dari penelitian ini adalah asfiksia
1.4 Tujuan
di Kota Palu dan sebagai bahan bacaan serta informasi yang dapat
26
1.5.2 Manfaat Praktis
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2015).
28
Denyut jantung janin, frekuensi normal ialah antara 120 dan
dibawah 100 permenit di luar his dan lebih-lebih jika tidak teratur,
risiko ibu terdiri dari usia <20 tahun atau >35 tahun, paritas, riwayat
pecah dini, persalinan dengan tindakan, umur ibu <20 tahun atau >35
tahun, riwayat obstetri jelek, kelainan letak janin dan status ANC
29
Menurut Towel dalam (Dewi, 2013) bahwa faktor yang
faktor ibu, faktor bayi, faktor persalinan dan faktor plasenta. faktor
ibu terdiri dari umur ibu, masa gestasi, paritas dan penyakit ibu.
30
hanya akan hilang setelah periode waktu yang signifikan dan
engah dan apnea sekunder atau terminal. Mengkaji pada saat lahir di
fase mana bayi berada merupakan hal yang sulit untuk dilakukan.
dan gejala terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir adalah tidak
31
pucat atau biru, tonus otot lemas atau ekstremitas terkulai dan denyut
jantung tidak ada atau lambat (brakikardia) kurang dari 100 kali per
menit.
segera. Tanda dan gejala yang muncul pada asfiksia berat adalah
sebagai berikut :
rangsangan
sesudah persalinan
sebagai berikut :
32
3. Tonus otot biasanya dalam keadaan baik
proses persalinan
sebagai berikut:
wheezing positif.
2.1.5 Diagnosis
bahwa kasus asfiksia pada bayi baru lahir merupakan kelanjutan dari
33
Respiration (APGAR) penilaian menggunakan skor APGAR karena
Komponen Skor
0 1 2
Frekuensi jantung Tidak ada <100 x /menit >100menit
Keterangan :
34
2.1.6 Penanganan
tanda-tanda asfiksia.
telunjuk.
2.1.7 Pencengahan
35
meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival
mempunyai dampak besar pada kematian bayi baru lahir. Salah satu
adalah asfiksia.
bahwa asfiksia termasuk dalam bayi baru lahir dengan risiko tinggi
atau menjadi sakit berat dalam masa neonatal. Oleh karena itu
yang begitu buruk dari terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir adalah
36
Pemeriksaan kehamilan dapat mendeteksi berbagai kelainan
(Novidawasti, 2014).
all., 2012).
buruk dan hasil perinatal. Ini adalah salah satu masalah kesehatan
hal itu disebabkan oleh kekurangan asam folat. Suplemen zat besi
37
komplikasi. Pada kehamilan normal, konsentrasi hemoglobin
kekurangan zat besi. Hal itu disebabkan oleh kekurangan asam folat.
38
Anemia merupakan salah satu masalah kekurangan gizi yang
wanita hamil prevalensi anemia adalah empat kali lipat lebih tinggi
39
untuk melahirkan bayi dengan asfiksia neonatal daripada tidak
40
tersebut dapat menyebabkan nilai APGAR bayi menjadi rendah
menyebabkan asfiksia.
41
semakin lama janin berada di pintu panggul, maka janin akan
2012).
ibu yang tidak mengalami partus lama (Tahir et all., 2012). Semakin
dikeluarkan oleh ibu. Bila hal ini tidak diseimbangi dengan asupan
apalagi bila uterus sudah tidak berkontraksi dengan baik. Hal ini
42
Ada hubungan antara partus lama atau macet dengan kejadian
lebih dari 24 jam pada primi dan lebih dari 18 jam pada multi. Partus
biasanya lebih lama 5-6 jam pada multi. Bila persalinan berlangsung
pada bayi dan dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi
adanya prolapsus tali pusat, kompresi tali pusat juga adanya partus
keadaan yang terjadi pada ibu yang mengalami partus macet atau
43
depan. Penyebab kematian utama kematian bayi sendiri yaitu asfiksia
2015).
44
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban
yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 1 jam sebelum
2012).
45
Dampak ketuban pecah dini bisa terjadi pada ibu dan janin.
Ketuban pecah dini sangat berpengaruh pada janin, walaupun ibu belum
infeksi intrauterin terjadi lebih dulu sebelum gajala pada ibu dirasakan.
Sedangkan pengaruh pada ibu karena jalan lahir telah terbuka maka
septikemi serta dry-labor. Selain itu terjadi kompresi tali pusat dan
lilitan tali pusat pada janin. Hal ini akan meninggikan mortalitas dan
lainnya. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan
46
2.3 Tabel Sintesa
47
berhubungan dengan peningkatan
risiko asfiksia neonatorum
dengan skor APGAR <5 pada 1
menit dan 5 menit.
4 Rofi’atun Ibu melahirkan dan catatan rekam studi analitik dengan Terdapat hubungan antara kadar
Mahmudah dan bayi di RSU medis ibu dan bayi desain cross sectional hemoglobin ibu hamil dengan
Sulastri (2012) Daerah Dr. kejadian asfiksia neonatorum
Moewardi dengan -0,127 dan p =0,034.
Arah hubungan adalah negatif
yang memiliki makna semakin
tinggi kadar Hb semakin rendah
nilai apgar, atau semakin tinggi
kadar hemoglobin ibu hamil
maka kejadian asfiksia
neonatorum semakin ringan.
5 Santi Wanti Semua bayi baru Data primer dan Jenis penelitian analitik Adanya hubungan yang cukup
(2015). lahir di RSU dr. data sekunder korelasional dengan signifikan antara anemia dengan
Wahidin Sudiro melalui study pendekatan retrospektif asfiksia neonatorum, anemia
Husodo Mojokerto dokumentasi dari dalam kehamilan menyebabkan
catatan rekam hambatan dalam pembentukan
medik hemoglobin, sehingga jumlah
hemoglobin tidak bisa
mengimbangi kenaikan volume
plasma.
48
2. Partus Lama Dengan Asfiksia Neonatorum
1 Andi Sitti semua ibu yang Data rekam medik Metode penelitian Lama persalinan risiko tinggi
Rahma dan melahirkan bayi pasien adalah observasional (>18 jam untuk multipara dan
Mahdinah dengan asfiksia dengan rancangan >24 jam untuk primipara)
Armah (2014) penelitian case control asfiksia. Sebagian besar partus
study. lama menunjukkan pemanjangan
kala satu.
2 Gilang, Harsoyo Semua kasus Data rekam medis Jenis penelitian ini Ada hubungan antara partus lama
Notoatmodjo persalinan Pasien merupakan penelitian atau macet dengan kejadian
dan Maya Dian analitik dengan asfiksia neonatorum. Bila
Rakhmawatie pendekatan cross persalinan berlangsung lama,
(2010) sectional dapat menimbulkan komplikasi
baik terhadap ibu maupun pada
bayi dan dapat meningkatkan
angka kematian ibu dan bayi.
3 Lingga semua ibu bersalin pengumpulan data Jenis penelitian yang Ada hubungan lama persalinan
Maharani di RSU dr. menggunakan digunakan adalah kala II dengan kejadian asfiksia
(2014) Wahidin Sudiro rekam medik. analitik Cross pada bayi baru lahir. Beberapa
Husodo Kota Sectional. keadaan yang terjadi pada ibu
Mojokerto 2014 yang mengalami partus macet
atau partus lama bisa
menyebabkan kehabisan tenaga
dan ibu bisa dehidrasi serta
terjadi perdarahan post partum
yang dapat menyebabkan asfiksia
pada bayi.
49
4 Nin Aprilia Dan semua ibu yang data yang diperoleh Desain penelitian yang Ada hubungan antara persalinan
Nurlaila melahirkan di dari buku register digunakan dalam macet dengan kejadian asfiksia
Ramadhan S Badan Layanan dan catatan rekam penelitian ini adalah pada bayi baru lahir karena
(2012) Umum Daerah medik Badan analitik dengan semakin lama janin berada di
Rumah Sakit pendekatan cross pintu panggul, maka janin akan
Umum dr. Zainoel sectional mengalami hipoksia sehingga
Abidin Banda Aceh terjadilah asfiksia.
5 Mulastin (2014) Semua ibu bersalin dokumentasi rekam Penelitian ini Ada hubungan yang signifikan
di RSIA Kumala medik merupakan penelitian antara jenis persalinan dengan
Siwi Pecangaan survey analitik dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Jepara pendekatan Studi karena pada persalinan spontan
Retrospektif memungkinkan adanya prolapsus
tali pusat, kompresi tali pusat
juga adanya partus lama yang
menyebabkan terjadinya hipoksia
pada janin yang menyebabkan
tidak ada saluran udara yang
akhirnya menyebabkan asfiksia
neonatorum.
50
2 Ita Rahmawati semua ibu bersalin Data penelitian Jenis penelitian ini Ketuban pecah dini (KPD)
dan Lailatul yang mengalami dikumpulkan dari termasuk penelitian merupakan salah satu penyebab
Mustaghfiroh KPD tahun 2014. rekam medik ibu deskriptif dengan terjadinya infeksi. Pada sebagian
(2015) bersalin tahun pendekatan besar kasus ketuban pecah dini
2014. retrospektive. berhubungan dengan infeksi intra
partum serta ada hubungan
dengan kejadian asfiksia
neonatorum pada bayi baru lahir.
3 Jumirah (2015) ibu bersalin dan Instrumen Jenis penelitian Ada hubungan antara ketuban
bayi yang penelitian deskriptif analitik pecah dini dengan kejadian
dilahirkan di menggunakan korelasi, menggunakan asfiksia. Pecahnya selaput
Rumah Sakit lembar observasi. rancangan prospektif. ketuban yang menyebabkan
Panembahan Data terbukanya hubungan intra uterin
Senopati Bantul dengan ekstra uterin, sehingga
pada bulan Maret- mikroorganisme dengan mudah
April 2015 masuk dan menimbulkan infeksi.
4 Siti Aisyah dan Ibu bersalin Peneliti dengan Penelitian analitik Salah satu faktor risiko asfiksia
Aini Oktarina melihat catatan komparatif dengan adalah ketuban pecah dini. Hal
(2012) rekam medik pendekatan case ini dapat terjadi pada akhir
control. kehamilan maupun jauh sebelum
waktunya melahirkan. Selain itu
terjadi kompresi tali pusat dan
lilitan tali pusat pada janin. Hal
ini akan meninggikan mortalitas
dan morbiditas perinatal.
51
5 Gilang, Harsoyo Semua kasus Data rekam medis Jenis penelitian ini Ada hubungan ketuban pecah
Notoatmodjo persalinan Pasien merupakan penelitian dini (KPD) dengan kejadian
dan Maya Dian analitik dengan asfiksia neonatorum. Hal ini
Rakhmawatie pendekatan cross disebabkan oleh hipoksia janin
(2010) sectional dalam uterus dan hipoksia ini
berhubungan dengan faktor-
faktor yang timbul dalam
kehamilan, persalinan atau segera
setelah bayi lahir.
52
2.4 Kerangka Teori Asfiksia Neonatorum
Hipoksia Kehabisan
Tenaga
Asfiksia
Neonatorum
Perlambatan
Denyut Jantung
Janin Infeksi Kontraksi Uterus
Abnormal
Gangguan Mikroorganisme
Tali Pusat
Partus Lama
Terbentuknya
Hubungan Intra
Ketuban
dengan ekstra uterin
Pecah Dini
Sumber : Wahyuni & Zulfa (2011), Mahmudah & Sulastri (2012), Rahma
& Armah (2014), Maharani (2014), Jumirah (2015).
53
BAB III
KERANGKA KONSEP
tahun 2014 sebanyak 356 bayi asfiksia dan yang meninggal sebanyak 14
bayi. Pada tahun 2015 sebanyak 283 bayi asfiksia dan yang meninggal
sebanyak 25 bayi. Sedangkan untuk tahun 2016 tercatat 235 bayi asfiksia
2016).
pada kehamilan. Menurut standar baru-baru ini ditetapkan oleh WHO bahwa
adalah <11 gr% (Sabina et all., 2015). Anemia pada ibu adalah masalah
primigravida atau >18 jam pada multigravida yang dimulai dari tanda-tanda
persalinan (Rahma & Armah, 2014). Persalinan macet atau persalinan lama
dapat menyebabkan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir, karena semakin
lama janin berada di pintu panggul, maka janin akan mengalami hipoksia
54
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan keadaan pecahnya selaput
ketuban sebelum persalinan. Bila KPD terjadi sebelum usia kehamilan atau
<37 minggu disebut sebagai ketuban pecah dini pada kehamilan prematur
neonatorum bila disertai dengan penyulit lainnya. Hal ini disebabkan oleh
hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor-
faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan atau segera setelah bayi
Anemia
Kejadian
a. Definisi Operasional
55
oleh tenaga kesehatan. Dengan melihat catatan rekam medik
<7 (asfiksia).
b. Kriteria Objektif
1. Anemia
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
pasien.
56
Risiko Rendah : Apabila hasil pemeriksaan responden
pasien.
2. Partus Lama
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
57
3. Ketuban Pecah Dini
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
58
BAB IV
METODE PENELITIAN
mempengaruhi terjadinya efek. Penelitian ini biasa juga disebut sebagai case
2014).
Arah waktu
59
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.3.1 Populasi
Anutapura Palu pada tahun 2016 yang tercatat pada rekam medik
4.3.2 Sampel
1. Jumlah Sampel
Rumus :
60
Keterangan :
Q1 = 1 – p1
Q2 = 1 – p2
235
P1 = 2.488 = 0,09
OR. P1 2(0,09)
P2 = = = 0,16
(1 − P1 ) + (OR. P1 ) (1 − 0,09) + (2.0,09)
P1 + P2 0,09 + 0,16
P= = = 0,12
2 2
Q = 1 − P = 1 − 0,12 = 0,88
Q1 = 1 − P1 = 1 − 0,09 = 0,91
Q2 = 1 − P2 = 1 − 0,16 = 0,84
0,61
n=
0,0049
n = 124,4
n = 125
61
Jadi, total sampel dalam penelitian ini sebanyak 125 sampel kasus dan
yang diinginkan.
Data yang diperoleh untuk penelitian ini yaitu data dari rekam medik
Setelah data terkumpul selanjutnya diolah melalui proses editing, coding dan
62
asfiksia neonatorum antara kasus dan kontrol, maka digunakan
Diagnosis
FR Jumlah
Kasus Kontrol
+ a b a+b
- c d c+d
besarnya nilai batas atas (upper limit) maupun batas bawah (lower
limit). Nilai batas atas dan batas bawah dapat dihitung berdasarkan
rumus :
63
1 1 1 1
Dimana : f = √(𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑) 𝑥1,96
𝑎/(𝑎+𝑐) 𝑎
Odds untuk kelompok kasus = 𝑐/(𝑎+𝑐) = 𝑐
𝑏/(𝑏+𝑑) 𝑏
Odds untuk kelompok kontrol = 𝑑/(𝑏+𝑑) = 𝑑
Interpretasi :
kausal
64
BAB V
m2 dengan luas bangunan hingga saat ini seluas 20.072 m2. Dengan
Palu.
65
Rumah Sakit Umum Anutapura Palu sebagai Rumah Sakit
kesehatan yang ada pada saat ini berjumlah 969 karyawan terdiri atas
475 karyawan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 494
66
laboratorium terdiri atas tenaga medis, teknisi medis dan
keperawatan.
positif asfiksia neonatorum oleh dokter atau bidan yang bertugas dan
67
A. Kelompok Umur Ibu
umur ≥ 51 tahun.
kelompok umur ibu lebih banyak pada umur 26-30 tahun dan
(26.4%).
tinggi.
68
Tabel 5.2 : Distribusi Responden Menurut Tingkat
Pendidikan di Rumah Sakit Umum Anutapura
Palu Tahun 2016
Asfiksia Neonatorum
n % n %
Tidak Sekolah/Tidak Tamat
26 20.8 26 20.8 52
Sekolah
SD 22 17.6 13 10.4 35
C. Pekerjaan Ibu
69
Tabel 5.3 : Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Ibu
di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Tahun
2016
Asfiksia Neonatorum
Pekerjaan Kasus Kontrol Total
n % n %
URT 70 56.0 72 57.6 142
n % n %
Laki-Laki 66 52,8 58 46,4 124
Perempuan 59 47,2 67 53.6 126
Total 125 100.0 125 100.0 250
70
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa pada responden kasus,
E. Gravidarium
n % n %
Primigravida 32 25.6 32 25.6 64
Multigravida 93 74.4 93 74.4 186
71
1. Anemia Terhadap Asfiksia Neonatorum
72
berarti ibu yang mengalami anemia berisiko 4.676 kali lebih
nilai OR>1 dan angka 1 tidak ada diantara nilai upper dan
73
Tabel 5.7 : Analisis Resiko Anemia yang mengalami
Partus Lama dan Ketuban Pecah Dini
terhadap Asfiksia Neonatorum di Rumah
Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2016
Asfiksia Neonatorum
Faktor Risiko OR
Total
Anemia (CI 95%)
Kasus Kontrol
n % n %
74
tanda. Sedangkan pasien yang tidak mengalami partus
Asfiksia Neonatorum
OR
Partus Lama Kasus Kontrol Total
(CI 95%)
n % n %
Risiko Tinggi 96 76.8 59 47.2 155
3.703
Risiko Rendah 29 23.2 66 52.8 95
(2.510-6.379)
Total 125 100.0 125 100.0 250
75
diantara nilai upper dan lower, maka partus lama
asfiksia neonatorum.
Tahun 2016
Asfiksia Neonatorum
Faktor Risiko OR
Kasus Kontrol Total
Partus Lama (CI 95%)
n % n %
76
Tabel 5.9 berdasarkan hasil analisis Odds Ratio
Tahun 2016
Asfiksia Neonatorum
Ketuban Pecah OR
Kasus Kontrol Total
Dini (CI 95%)
n % n %
Risiko Tinggi 85 68.0 48 38.4 133
3.409
Risiko Rendah 40 32.0 77 61.6 177
(2.025-5.738)
Total 125 100.0 125 100.0 250
77
yang berisiko tinggi ketuban pecah dini sebanyak 85 orang
asfiksia neonatorum.
Tahun 2016
78
mengalami ketuban pecah dini tetapi tidak anemia dan tidak
partus lama.
79
5.2 Pembahasan
bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa
(Handini, 2014).
otak. Pada ibu hamil dapat mengakibatkan efek buruk pada ibu itu
morbiditas dan mortalitas, yaitu kematian ibu pada waktu hamil dan
80
neonatorum dikarenakan hipoksia intrapartum dan pengamatan ini
yang tidak adekuat. Batas anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah
≤11 gr%.
didapatkan adalah Odd Ratio terdapat value 0,708 atau kurang dari 1
neonatorum.
81
Menurut Lone (2013) menyatakan bahwa bayi baru lahir dari
ibu anemia memiliki resiko 1,8 kali lebih tinggi dengan APGAR <5
dan resiko IUFD 3,7 kali lebih tinggi pada wanita anemia. Hasil
anemia dan partus lama berisiko 5.371 kali melahirkan bayi asfiksia
rendah.
82
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu
sebanyak 6 orang.
83
Anemia dapat dipengaruhi oleh gravidarium. Menurut
kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemia. Ibu hamil sangat
perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin
84
tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang
akibat yang buruk bagi ibu dan janin. Ibu dapat menderita anemia,
(Nurhidayati, 2013).
asfiksia neonatorum.
Jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh ibu hamil jauh lebih
darah merah sampai pada akhir trimester III. Pertambahan massa sel
85
darah merah ini mencapai 35% yang di ekuivalen dengan
relatif cepat dalam status zat gizi mikro penduduk dan dengan biaya
terigu dengan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2, dan
hamil adalah rendahnya cakupan program dan hal itu perlu diatasi
86
rajin meminum tablet besarnya di perlukan motivasi yang tinggi,
all., 2012).
neonatorum dan ibu yang mengalami partus lama berisiko 2,94 kali
87
mengalami partus lama. Begitupula pada hasil penelitian yang
dengan partus lama sebagian besar disebabkan oleh fase laten yang
memanjang, fase aktif yang memanjang dan his yang tidak adekuat
mengalami partus lama memiliki risiko 8,364 kali lebih besar untuk
88
yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan
kejadian asfiksia pada bayi baru lahir, karena semakin lama janin
oleh ibu. Bila hal ini tidak diseimbangi dengan asupan nutrisi yang
89
janin, psikis ibu dan penolong merupakan faktor yang
janin, kematian ibu dan bayi. Selain itu persalinan yang lama dapat
terhadap kejadian partus lama, dari hasil tabulasi data bahwa ibu
ibu mempunyai his yang adekuat sehingga, hanya sedikit ibu yang
mengalami partus lama. Selain kekuatan his, ketuban pecah dini juga
90
antara ibu yang mengalami ketuban pecah dini dan yang megalami
partus lama maka ditemukan ibu yang mengalami partus lama dan
91
kompresi tali pusat yang menimbulkan perlambatan denyut jantung
neonatorum. Demikian juga hasil analisis Odds Ratio (OR) pada ibu
mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD) sebesar 9,5 kali lebih besar
ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini
92
terjadi oligohidroamnion yang menekan tali pusat hingga terjadi
semakin gawat.
KPD.
ada hubungan antara KPD dengan kejadian asfiksia dan ibu yang
mengalami ketuban pecah dini berisiko 8 kali lipat untuk lahir bayi
bayi dilahirkan.
93
Melemahnya daya tahan ketuban dipercepat dengan infeksi yang
ketuban pecah dini bisa terjadi pada ibu dan janin. Ketuban pecah
karena infeksi intrauterin terjadi lebih dulu sebelum gajala pada ibu
seringkali diawali infeksi yang terjadi pada bayi baik pada bayi
94
sehingga dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin (Maria &
Candra, 2016).
dan amnion). Selain itu kejadian prolaps atau keluarnya tali pusat
dapat terjadi pada ketuban pecah dini (Yaze & Dewi, 2016).
95
menghindari lingkungan perokok agar tidak menjadi perokok pasif,
5.3.1 Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari buku
terbatas.
5.3.3 Penelitian ini hanya meneliti terkait risiko anemia, partus lama dan
diteliti.
96
BAB VI
6.1 Kesimpulan
mengalami anemia berisiko 4.676 kali lebih besar untuk melahirkan bayi
mengalami partus lama berisiko 3.703 kali lebih besar untuk melahirkan
lama.
yang mengalami Ketuban Pecah Dini (KPD) berisiko 3.409 kali lebih
6.2 Saran
ibu hamil yang memiliki risiko tinggi agar dapat mengurangi terjadinya
97
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapakan:
primer).
98
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, S. & Oktarina, A., 2012. Perbedaan Kejadian Ketuban Pecah Dini Antara
Primipara Dan Multipara. Jurnal Midpro, (1), Pp.1–7.
Azwar, A., 2012. Pengantar Epidemiologi, Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
Publisher.
Dewi, V.N.L., 2013. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita, Jakarta: Salemba
Medika.
Dinas Kesehatan Kota Palu, 2015. Profil Kesehatan Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Dinas Kesehatan Sulteng, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tengah.
Ekasari, W.U., 2015. Pengaruh Umur Ibu, Paritas, Usia Kehamilan, Dan Berat
Lahir Bayi Terhadap Asfiksia Bayi Pada Ibu Pre Eklamsia Berat.
Fajarwati, N. Et Al., 2016. Hubungan Antara Berat Badan Lahir Dan Kejadian
Asfiksia Neonatorum. Berkala Kedokteran, 12(1), Pp.33–39.
Gilang, Notoatmodjo, H. & Rakhmawatie, M.D., 2010. Faktor- Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum ( Studi Di Rsud
Tugurejo Semarang ). Jurnal Kedokteran Muhammadiyah, (2), Pp.11–19.
Handini, P.S.N., 2014. Hubungan Anemia Gravidarum Pada Kehamilan Aterm
Dengan Asfiksia Neonatorum Di Rsud Dr Moewardi Surakarta.
Hassan, R., A.H., 2012. Ilmu Kesehatan Ibu, Jakarta: Haspenerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Herianto, Sarumpaet, S.M. & Rasmaliah, 2012. Faktor Faktor Yang Memengaruhi
Terjadinya Asphyxia Neonatorum Di Rumah Sakit Umum St Elisabeth
Medan Tahun 2007 – 2012.
Hidayat, A.A.A., 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1, Jakarta: Salemba
Medika.
Istiqomah, A. & Astria, Y., 2014. Hubungan Ketuban Pecah Dini (Kpd) Dengan
Kejadian Asfiksia. , Pp.34–40.
Johnson, R. & Taylor, W., 2004. Buku Ajar Praktik Kebidanan, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran Egc.
Jumirah, 2015. Hubungan Persalinan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian
Asfiksia Neonatorum Di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul,
Katiandagho, N. & Kusmiyati, 2015. Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Asfiksia Neonatorum. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(2).
Kesumasari, C., 2015. Anemia Gizi, Masalah Dan Pencegahannya, Yogyakarta:
Kalika.
Kiyani, A.N., Khushdil, A. & Ehsan, A., 2014. Perinatal Factors Leading To Birth
Asphyxia Among Term Newborns In A Tertiary Care Hospital. Iran J
Pediatr, 24(5), Pp.637–642.
Lone, A., 2013. Maternal Anemia And It’s Impact On Perinatal Outcome Tropical
Medicine And International Health.
Lowing, J.G.., Lengkong, R. & Mewengkang, M., 2015. Gambaran Ketuban
Pecah Dini Di Rsup Prof Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal E-Clinic (Ecl),
99
3(3), Pp.1–4.
Maharani, L., 2014. Hubungan Lama Persalinan Kala Ii Dengan Kejadian
Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Di Rsu Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto. , Pp.1–2.
Mahmudah, R. & Sulastri, 2012. Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil
Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Rsud Dr.Moewardi Surakarta. ,
Pp.35–43.
Maria, A. & Candra, S., 2016. Hubungan Usia Kehamilan Dan Paritas Ibu
Bersalin Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dinidini. Vokasi Kesehatan, 11(1),
Pp.214–220.
Mulastin, 2014. Hubungan Jenis Persalinan Dengan Kejadian Asfiksia
Neonatorum Di Rsia Kumala Siwi Pecangaan Jepara. Kesehatan Dan
Budaya Hikmah Akbid Islam Al-Hikmah Jepara, 7(2), Pp.1–46.
Nin, A. & Nurlaila, R., 2012. Hubungan Preeklamsia Dan Persalinan Macet
Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Di Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun
2012. , 78.
Novidawasti, A., 2014. Hubungan Antara Jenis Persalinan Dengan Tingkat
Asfiksia Neonatorum Di Rsud Panembahan Senopati Bantul Tahun 2013,
Nurhidayati, R.D., 2013. Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu
Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Nurjannah, Munawar & Prasetyowati, A., 2013. The Relationship Between
Maternal Anemia Of A Term Pregnancy And Neonatal Asphyxia In Banda
Aceh.
Oxorn, Harry & Forte, W.R., 2012. Patologi Dan Fisiologi Persalinan,
Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica.
Pitsawong, C. & Panichkul, P., 2011. Risk Factors Associated With Bir Th
Asphyxia In Phramongkutklao Hospital. Thai Journal Of Obstetrics And
Gynaecology, 19(4), Pp.165–171.
Prakash, S. & Yadav, K., 2015. Maternal Anemia In Pregnancy : An Overview.
International Journal Of Pharmacy & Pharmaceutical Research, 4(3),
Pp.165–179.
Rahma, A.S. & Armah, M., 2014. Analisis Faktor Risiko Kejadian Asfiksia Pada
Bayi Baru Lahir Di Rsud Syekh Yusuf Gowa Dan Rsup Dr Wahidin
Sudirohusodo Makassar Tahun 2013. Kesehatan, Vii(1).
Rahmawati, I. & Mustaghfiroh, L., 2015. Gambaran Paritas Ibu Bersalin Terhadap
Kejadian Kpd Di Rsud Sunan Kalijaga Demak. Jurnal Kesehatan Dan
Budaya Hikmah, 8(1).
Rahmawati, L. & Ningsih, M.P., 2016. Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Di Ruang
Pendahuluan Pembangunan Kesehatan Bertujuan Untuk Meningkatkan
Derajat Kesehatan Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Hidup ,
Kecerdasan Dan Kesejahteraan Masyarakat . Hal Ini Kemudian Dituangkan
Dalam Rumusa. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 7(1), Pp.29–40.
Rukiyah, A.Y. & Yulianti, L., 2012. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita,
Jakarta: Trans Info Media.
Sabina, S. Et Al., 2015. An Overview Of Anemia In Pregnancy. Journal Of
100
Innovations In Pharmaceuticals And Biological Sciences, 2(2), Pp.144–151.
Sagita, Y.D., 2010. Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini Dan Persalinan Sectio
Caesarea Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir. , 80.
Sahib, H.S., 2015. Risk Factors Of Perinatal Asphyxia: A Study At Al-Diwaniya
Maternity And Children Teaching Hospital. Journal, Muthanna Medical,
2(2), Pp.50–57.
Sangeeta, V. & Pushpalatha., S., 2014. Severe Maternal Anemia And Neonatal
Outcome. Scholars Journal Of Applied Medical Sciences (Sjams), 2, Pp.303–
309.
Septiana, E.A., 2015. Hubungan Antara Partus Lama Dan Kondisi Air Ketuban
Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (Stady Kasus Di Rsud Kota
Salatiga Tahun 2012). Jurnal Kebidanan Adila Bandar Lampung, 7(2), Pp.1–
7.
Setiawan, A., Lipoeto, N.I. & Izzah, A.Z., 2013. Artikel Penelitian Hubungan
Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester Iii Dengan Berat Bayi Lahir Di
Kota Pariaman. Kesehatan Andalas, 2(1), Pp.34–37.
Sondakh, J.J.., 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir, Jakarta:
Erlangga.
Susila, I. & Wandayanti, P., 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ny “P” Gii P1001
Persalinan Dengan Ketuban Pecah Dini. Jurnal Midpro, (2), Pp.45–49.
Susila & Suyanto, 2014. Metode Penelitian Epidemiologi Bidang Kedokteran Dan
Kesehatan, Yogyakarta: Bursa Ilmu.
Tahir, R., Rismayanti & Ansar, J., 2012. Risiko Faktor Persalinan Dengan
Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading
Kota Palopo Tahun 2012. , Pp.1–14.
Wahyuni, S. & Zulfa, A., 2011. Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Nilai
Apgar Bayi Baru Lahir Di Rsud Sukoharjo Sri. Jurnal Involusi Kebidanan,
1(2), Pp.20–29.
Wanti, S., 2015. Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Asfiksia Neonatorum
Di Rsu Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. , Pp.1–6.
Yanti, D.A.M., Sulistianingsih, A. & Keisnawati, 2015. Faktor-Faktor Terjadinya
Anemia Pada Ibu Primigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Pringsewu
Lampung. Keperawatan, 6(2), Pp.79–87.
Yaze, I.U. & Dewi, R., 2016. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini Pada
Perempuan Hamil Usia 37 Tahun Treatment Of Premature Rupture Of The
Membranes On Pregnant Woman 37 Years Old. Medula Unila, 4(4), Pp.76–
80.
Yuliasari, D., Anggraini & Sunarsih, 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Partus Lama Di Rsud Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2013. Kebidanan, 2(1), Pp.7–12.
Zeen Lei, C. Et. All., 2012. Prenatal Risk Factors For Neonatal Asphyxia. , 11(3).
101
L
A
M
P
I
R
A
N
102
NO
Tanggal : / / 2017
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Usia Kehamilan :
Kehamilan Ke (G) :
Kadar Hemoglobin (Hb) :
Nomor Telp. :
Alamat :
B. Identitas Bayi
Nama :
Jenis Kelamin :
Nilai APGAR :
C. Riwayat Persalinan
1. Jenis Persalinan :
2. Tanggal :
3. Jam :
4. Lama Persalinan
a. Kala I :
b. Kala II :
5. Ketuban Pecah Dini
a. Ya
b. Tidak
103
JADWAL PENELITIAN
Judul : Faktor Risiko Asfiksia Neonatorum Di Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu Tahun 2016.
Desember Januari Februari Maret April Mei Juli Agustus September Oktober
No Kegiatan
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyusunan Proposal
2 Penyusunan Instrumen
3 Ujian Proposal
4 Perbaikan Proposal
5 Pelaksanaan Penelitian
6 Pengumpulan Data
7 Pengolahan dan Tabulasi Data
8 Ujian Hasil Penelitian
9 Perbaikan
10 Pengumpulan Hasil Penelitian
104
MASTER TABEL
FAKTOR RISIKO ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU ANUTAPURA PALU
TAHUN 2016
105
Tamat Sekolah Tinggi
Risiko Risiko
11 FI 34 SMP URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
12 SU 32 SD URT Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko Risiko
13 MU 29 Diploma Perawat Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
14 FT 35 Guru Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
15 NU 35 Sekolah/Tidak URT Perempuan Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
16 SA 36 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
17 IP 32 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
18 LT 23 Diploma Perawat Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
19 AM 50 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
20 HA 23 SMA Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Rendah
Risiko Risiko
MT 35 SMA URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Rendah
Risiko Risiko Risiko
21 NS 42 SD URT Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
106
Risiko Risiko Risiko
22 FR 33 SMA URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko
Perguruan Risiko
23 FA 25 Guru Perempuan Tinggi Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
24 SN 35 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
25 KA 30 SMP Pedagang Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
26 EL 35 SD URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
27 CA 38 SMA URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
28 MR 23 Diploma Perawat Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
29 SR 36 SMA URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
30 RA 23 Guru Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
31 SA 24 Guru Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
32 NO 21 SMP URT Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
33 DF 28 Diploma Perawat Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
34 AN 37 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Rendah
Tamat Sekolah
107
Risiko Risiko
35 FD 29 SMP URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko
Risiko
36 MS 38 SMP URT Perempuan Rendah Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi
Risiko
Risiko
37 KS 32 SD URT Laki-Laki Rendah Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
38 RS 36 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
39 IM 37 SD URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
40 HS 43 SMP URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
41 JA 37 SD URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
42 DB 27 SMP Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Rendah
Tidak
Risiko Risiko
43 AR 37 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
44 KA 37 SD URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Rendah Rendah Rendah
Risiko Risiko
45 AI 40 SMA URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
46 TS 23 Guru Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Rendah
47 LD 26 Diploma Perawat Perempuan Risiko Multigravida Risiko Risiko Kasus
108
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
48 KU 20 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
49 FR 39 SMP URT Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
50 SI 23 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko
Risiko
51 DN 30 SMA Pedagang Perempuan Rendah Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi
Risiko Risiko
52 OK 27 Diploma Perawat Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko Risiko
53 NH 31 SD Pedagang Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko
54 LS 24 SD URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
55 QU 42 SMP URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
56 HE 26 Sekolah/Tidak Pedagang Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Tidak
Risiko Risiko
57 AD 42 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
58 RA 26 SMA Pedagang Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
59 AS 35 SMP Pedagang Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
109
Risiko Risiko
60 FF 30 SD URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
61 LD 32 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Perguruan Risiko Risiko
62 SU 28 Guru Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Tinggi
Risiko Risiko Risiko
63 TH 38 SMP URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
64 KD 30 SMP URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
65 AN 35 Sekolah/Tidak URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Rendah
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
66 NB 24 Diploma Perawat Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
67 HA 36 Sekolah/Tidak Pedagang Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Rendah
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
68 HS 25 SMP Pedagang Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Rendah
Tidak
Risiko Risiko
69 SW 25 Sekolah/Tidak URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
70 MU 39 SD URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
71 EF 27 SMP Pedagang Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
72 EL 27 SMA URT Laki-Laki Risiko Primigravida Risiko Tinggi Risiko Kasus
110
Tinggi Rendah
Risiko Risiko Risiko
73 TN 22 Diploma Perawat Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Rendah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
74 ER 32 Perawat Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Rendah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
75 MR 23 Perawat Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
76 RA 40 SD URT Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko
77 NU 21 SMA Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Rendah
Tidak
Risiko Risiko Risiko
78 EM 25 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko
Perguruan Risiko
79 YE 27 Guru Laki-Laki Rendah Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi
Risiko Risiko Risiko
80 HR 33 SD URT Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
81 DF 27 SMP URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
82 FP 27 Sekolah/Tidak Pedagang Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
83 FA 31 Perawat Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
84 IR 37 SD Pedagang Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
85 SI 23 Diploma Perawat Perempuan Risiko Primigravida Risiko Tinggi Risiko Kasus
111
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
86 YL 27 Diploma Perawat Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
87 SF 36 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
88 LD 32 SMP URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
89 SU 32 SMA URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
90 ST 29 Guru Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
91 ND 39 SD URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko
Risiko
92 ER 36 SMA URT Laki-Laki Rendah Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi
Risiko
Risiko
93 HZ 25 Diploma URT Perempuan Tinggi Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
94 RB 33 Sekolah/Tidak URT Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tamat Sekolah
Perguruan Risiko Risiko
95 KA 24 Perawat Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
96 RI 35 SMP Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Tidak Risiko Risiko
97 AS 52 URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Sekolah/Tidak Rendah Tinggi
112
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
98 AQ 16 SD URT Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko Risiko
99 RN 36 SMA URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
100 YL 32 SMP URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
101 LL 29 Diploma Perawat Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko
102 SA 31 SD Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
103 NN 29 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Risiko
Perguruan Risiko
104 NM 19 URT Laki-Laki Tinggi Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi
Perguruan Risiko Risiko Risiko
105 SU 39 URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Tinggi
Risiko
Risiko
106 JE 39 SMA URT Perempuan Tinggi Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi
Perguruan Risiko Risiko Risiko
107 SH 28 Guru Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
108 NH 31 Sekolah/Tidak URT Perempuan Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
109 NT 19 SMA Pedagang Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
110 RF 20 SMA URT Perempuan Risiko Primigravida Risiko Risiko Kasus
113
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
111 HE 29 Diploma URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
112 WI 42 URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi (S1) Tinggi Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
113 FU 26 Sekolah/Tidak Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
114 EI 21 SMA URT Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
115 NA 34 SMP Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko Risiko
116 SY 16 SD URT Laki-Laki Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
117 HI 30 Sekolah/Tidak Pedagang Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Tidak
Risiko Risiko
118 JU 36 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
119 IR 26 Diploma URT Perempuan Primigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
120 LN 29 SD Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko Risiko
121 PA 30 Diploma URT Laki-Laki Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
122 KA 32 SD Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kasus
Tinggi Tinggi
123 NJ 33 Perguruan Guru Laki-Laki Risiko Multigravida Risiko Risiko Kasus
114
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
124 SY 25 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Kasus
Tinggi Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
125 MI 27 Guru Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Tinggi
Risiko Risiko
126 AH 22 Diploma URT Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Risiko Risiko
127 RA 32 SMP Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Perguruan Risiko Risiko
128 AA 56 URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah
Risiko Risiko
129 SA 26 SD URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi Rendah
Risiko Risiko Risiko
130 YR 24 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
131 DR 28 SMP Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
132 MI 38 Diploma URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tidak
Risiko Risiko
133 DE 31 Sekolah/Tidak Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
134 EA 34 SMA URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Risiko Risiko
135 TY 24 SMP URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
136 SH 22 Sekolah/Tidak URT Perempuan Primigravida Kontrol
Rendah Rendah Rendah
Tamat Sekolah
115
Perguruan Risiko Risiko Risiko
137 NA 25 Perawat Perempuan Primigravida Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko Risiko
138 IN 33 Guru Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
139 SS 24 SMA URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
140 MI 29 SD Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
141 WA 33 SMA URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
142 RA 28 Diploma Perawat Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
143 AK 35 SMP URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
144 NV 19 Sekolah/Tidak Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
145 MJ 37 URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Rendah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
146 NB 42 URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah Tinggi
Risiko Risiko
147 RR 26 SMA Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
147 IH 20 SMP URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
149 AG 28 Sekolah/Tidak URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Tamat Sekolah
150 FH 28 Tidak Pedagang Laki-Laki Risiko Primigravida Risiko Risiko Kontrol
116
Sekolah/Tidak Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
117
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
164 ME 34 SMA URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Perguruan
Risiko Risiko
165 YI 32 Tinggi (S1) URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
166 SF 24 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
167 DH 29 SMP Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
168 IA 29 Guru Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Tinggi
Risiko Risiko
169 AT 52 Diploma URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
170 RN 40 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
171 IZ 29 SD URT Perempuan Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Perguruan Risiko Risiko
172 ID 32 Guru Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah
Risiko Risiko
173 MP 18 SD URT Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Risiko Risiko
174 MS 24 SMP URT Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi Rendah
Risiko Risiko
175 NA 35 SMA URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
176 RU 25 SMA Pedagang Perempuan Risiko Multigravida Risiko Tinggi Risiko Kontrol
118
Rendah Tinggi
Tidak
Sekolah/Tidak Risiko Risiko Risiko
177 SL 42 URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tamat Sekolah Tinggi Rendah Rendah
119
Risiko Risiko
190 FN 30 SMP Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Tidak
Risiko Risiko Risiko
191 LR 20 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tamat Sekolah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
192 NL 26 Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
193 SP 20 SD URT Perempuan Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tidak
Risiko Risiko
194 AT 30 Sekolah/Tidak URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
195 SD 47 SMP URT Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Risiko Risiko
196 CI 22 SMA URT Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
197 UN 20 Sekolah/Tidak URT Perempuan Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tamat Sekolah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
198 MU 43 Guru Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Tinggi Rendah Rendah
Perguruan Risiko Risiko
199 MA 61 URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi (S1) Tinggi Rendah
Risiko Risiko Risiko
200 YT 21 SD URT Perempuan Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
201 NT 35 Sekolah/Tidak Pedagang Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tamat Sekolah
202 JE 36 SMA Pedagang Perempuan Risiko Multigravida Risiko Tinggi Risiko Kontrol
120
Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
203 AW 21 SMP URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
204 CN 26 SMA Pedagang Perempuan Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
205 NI 34 Diploma Pedagang Laki-Laki Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
206 YS 30 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
207 DA 31 SMP Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Rendah
Tidak
Risiko Risiko
208 NW 41 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
209 AT 30 SMA Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi Tinggi
Risiko Risiko Risiko
210 HM 32 SMP URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko Risiko
211 AR 35 Pedagang Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
212 SW 38 Sekolah/Tidak URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tamat Sekolah
Risiko Risiko
213 AN 33 SMP URT Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
214 IW 30 SMA URT Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
215 FD 35 SD Pedagang Laki-Laki Risiko Multigravida Risiko Tinggi Risiko Kontrol
121
Rendah Rendah
Risiko Risiko
216 SF 32 SD URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
217 WY 23 SMP URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
218 DS 18 Sekolah/Tidak URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Tidak
Risiko Risiko
219 OV 19 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Primigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
220 KR 28 SD URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko
221 RD 36 Perawat Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
222 NS 41 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
223 NL 29 SD URT Perempuan Primigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Risiko Risiko
224 ON 17 SMP URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
225 ES 18 Sekolah/Tidak URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Tidak
Risiko Risiko Risiko
226 WL 35 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
227 MV 17 SD URT Perempuan Risiko Multigravida Risiko Tinggi Risiko Kontrol
122
Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
228 ST 23 Sekolah/Tidak Pedagang Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
229 EN 32 SMP Pedagang Laki-Laki Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
230 IR 43 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
231 CH 30 SMA URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
232 MR 28 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
2324 DK 27 SMA URT Perempuan Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
235 RK 18 SMP URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko Risiko
236 KM 39 URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko
237 SI 32 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Tamat Sekolah
Perguruan Risiko Risiko Risiko
238 SW 34 Guru Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah Tinggi
Perguruan Risiko Risiko Risiko
239 NB 24 Guru Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi (S1) Rendah Rendah Tinggi
Risiko Risiko Risiko
240 MA 32 SMP URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
241 YY 28 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi Rendah
123
Tidak
Risiko Risiko Risiko
242 RW 32 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Primigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
243 NZ 25 SMA URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Risiko Risiko
244 SN 35 Diploma Perawat Perempuan Multigravida Risiko Tinggi Kontrol
Rendah Rendah
Tidak
Risiko Risiko
245 TR 44 Sekolah/Tidak URT Perempuan Primigravida Risiko Tinggi Kontrol
Tinggi Rendah
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
246 SS 24 SMP URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
247 HD 32 SMA Pedagang Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Tinggi
Tidak
Risiko Risiko Risiko
248 ZL 20 Sekolah/Tidak URT Laki-Laki Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
Tamat Sekolah
Risiko Risiko Risiko
249 MF 20 SD URT Perempuan Multigravida Kontrol
Tinggi Rendah Rendah
Risiko Risiko Risiko
250 WS 27 SMP URT Perempuan Multigravida Kontrol
Rendah Rendah Tinggi
124
HASIL UJI STATISTIK
1. Analisis Univariat
Asfiksia Neonatorum
21-25 Count 22 24 46
26-30 Count 32 31 63
31-35 Count 32 33 65
36-40 Count 26 8 34
41-45 Count 5 9 14
46-50 Count 1 1 2
>-51 Count 1 5 6
125
B. Pendidikan Terakhir Ibu * Asfiksia Neonatorum Crosstabulation
Asfiksia
Neonatorum
SD Count 22 13 35
SMP Count 23 23 46
SMA Count 22 26 48
Diploma Count 15 10 25
126
C. Pekerjaan Ibu * Asfiksia Neonatorum Crosstabulation
Asfiksia Neonatorum
Pedagang Count 29 33 62
Perawat Count 16 10 26
Guru Count 10 10 20
Asfiksia
Neonatorum
127
E. Gravidarium Ibu * Asfiksia Neonatorum Crosstabulation
Asfiksia Neonatorum
2. Analisis Bivariat
2.1 Anemia Terhadap Asfiksia Neonatorum
C. Risiko Anemia Terhadap Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit
Umum Anutapura Palu Tahun 2016
Asfiksia Neonatorum
Risiko Count 17 53 70
Rendah
% within Asfiksia 13.6% 42.4% 28.0%
Neonatorum
128
Risk Estimate Anemia * Asfiksia Neonatorum
129
D. Analisis Resiko Anemia yang mengalami Partus Lama dan
Ketuban Pecah Dini terhadap Asfiksia Neonatorum di Rumah
Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2016
Crosstab
Asfiksia
Neonatorum
Total Count 17 53 70
130
Risk Estimate
Risiko Tinggi Odds Ratio for Partus Lama 5.371 2.808 10.274
(Risiko Tinggi / Risiko
Rendah)
Risiko Rendah Odds Ratio for Partus Lama 8.941 1.098 72.784
(Risiko Tinggi / Risiko
Rendah)
N of Valid Cases 70
131
Crosstab
Asfiksia
Neonatorum
Risiko Count 32 43 75
Rendah
% within Asfiksia 29.6% 59.7% 41.7%
Neonatorum
Risiko Count 8 34 42
Rendah % within Asfiksia 47.1% 64.2% 60.0%
Neonatorum
Total Count 17 53 70
132
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Risiko Tinggi Odds Ratio for Ketuban Pecah Dini 3.522 1.882 6.588
(Risiko Tinggi / Risiko Rendah)
Risiko Odds Ratio for Ketuban Pecah Dini 2.013 .666 6.081
Rendah (Risiko Tinggi / Risiko Rendah)
N of Valid Cases 70
133
2.2 Partus Lama Terhadap Asfiksia Neonatorum
A. Risiko Partus Lama Terhadap Asfiksia Neonatorum di Rumah
Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2016
Asfiksia Neonatorum
Risiko Count 29 66 95
Rendah
% within Asfiksia 23.2% 52.8% 38.0%
Neonatorum
Odds Ratio for Partus Lama (Risiko Tinggi / 3.703 2.150 6.379
Risiko Rendah)
134
B. Analisis Risiko Partus Lama yang mengalami Anemia dan
Ketuban Pecah Dini terhadap Asfiksia Neonatorum di Rumah
Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2016
Crosstab
Asfiksia
Neonatorum
Risiko Count 16 34 50
Rendah
% within Asfiksia 16.7% 57.6% 32.3%
Neonatorum
Risiko Count 1 19 20
Rendah % within Asfiksia 3.4% 28.8% 21.1%
Neonatorum
Total Count 29 66 95
135
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Risiko Tinggi Odds Ratio for Anemia Ibu (Risiko 6.800 3.229 14.321
Tinggi / Risiko Rendah)
Risiko Odds Ratio for Anemia Ibu (Risiko 11.319 1.436 89.219
Rendah Tinggi / Risiko Rendah)
N of Valid Cases 95
136
Crosstab
Asfiksia
Neonatorum
Total Count 29 66 95
137
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Risik Odds Ratio for Ketuban Pecah Dini (Risiko 12.910 5.057 32.962
o Tinggi / Risiko Rendah)
Tingg
For cohort Asfiksia Neonatorum = Kasus 2.134 1.660 2.744
i
For cohort Asfiksia Neonatorum = Kontrol .165 .076 .361
Risik Odds Ratio for Ketuban Pecah Dini (Risiko 16.000 2.046 125.127
o Tinggi / Risiko Rendah)
Rend For cohort Asfiksia Neonatorum = Kasus 10.000 1.435 69.704
ah
For cohort Asfiksia Neonatorum = Kontrol .625 .508 .769
N of Valid Cases 95
Asfiksia Neonatorum
138
Risk Estimate Ketuban Pecah Dini * Asfiksia Neonatorum
Odds Ratio for Ketuban Pecah Dini (Risiko 3.409 2.025 5.738
Tinggi / Risiko Rendah)
139
B. Analisis Risiko Ketuban Pecah Dini yang mengalami Anemia
dan Partus Lama terhadap Asfiksia Neonatorum di Rumah
Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2016
Crosstab
Asfiksia
Neonatorum
Risiko Count 8 34 42
Rendah % within Asfiksia 20.0% 44.2% 35.9%
Neonatorum
140
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Risiko Odds Ratio for Anemia Ibu (Risiko Tinggi 5.533 2.247 13.623
Tinggi / Risiko Rendah)
Risiko Odds Ratio for Anemia Ibu (Risiko Tinggi 3.163 1.291 7.747
Rendah / Risiko Rendah)
141
Crosstab
Asfiksia
Neonatorum
142
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
143
LAMPIRAN DOKUMENTASI PENELITIAN
1. Mencatat nomor rekam medik (kasus) di setiap kertas yang akan diundi
144
3. Mencari nomor rekam medik pasien
145
4. Menyalin data pasien ke lembar kuesioner penelitian
146
RIWAYAT HIDUP PENULIS
https://www.scribd.com/document/328489315/makalah-makrosomia
147