Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat, arti atau definisi dari administrasi dalam arti
luas, yaitu:
a. Administrasi adalah proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok,
negara atau swasta, sipil atau militer, besar atau kecil (ditulis Leonard D. White dalam
‘Introduction to the Study of Public Administration’, 1958)
b. Administrasi sebagai kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama untuk menyelesaikan
tugas bersama (ditulis oleh Simon et al., dalam ‘Public Administration’, I958)
c. Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan pengawasan usaha kelompok
individu untuk mencapai tujuan bersama (ditulis oleh William H. Newman dalam
‘Administrative Action’, I963)
Dari beberapa definisi administrasi diatas, maka ciri-ciri administrasi dapat digolongkan atas:
a. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih.
b. Adanya kerja sama dari kelompok tersebut
c. Adanya kegiatan/proses/usaha
d. Adanya bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan
e. Adanya tujuan
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, administrasi sering dikaitkan dengan manajamen,
yang berasal dari kata managie (Latin: manus = tangan, agere = melakukan, melaksanakan).
Dengan demikian jika ditinjau dari dari asal kata, manajamen berarti melakukan dengan tangan.
Dalam hal kaitan antara administrasi dan manajemen, ada dua pendapat yang ditemukan, yakni:
1. Administrasi sama dengan manajemen.
Pendapat pertama ini tidak membedakan antara administrasi dengan manajemen. Menurut
pendapat pertama ini, kedua istilah tersebut sering dipakai secara bergantian untuk macam
kegiatan yang sama.
M.E. Dimock dalam bukunya: Public Administration (1960), memberikan definisi
administrasi sebagai berikut: “Administration (or management) is a planned approach to the
solving of all kinds of problems in almost every individual or group activity both public or
private” (administrasi atau manajemen adalah suatu pendekatan yang terencana terhadap
pemecahan semua macam masalah yang kebanyakan terdapat pada setiap individu atau
kelompok baik negara atau swasta)
2. Administrasi berbeda dengan manajemen.
Pendapat ini membedakan administrasi dengan manajemen. Dalam hal ini ada dua pendapat
yang dikemukan, yakni:
a. Administrasi lebih rendah dari manajemen
Pendapat yang seperti ini dikemukanan oleh Samuel Levey dan Paul Loomba seperti yang
dikutip Azwar (1996), menyebutkan bahwa pekerjaan administrasi hanya melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan, sedangkan pekerjaan manajemen adalah merumuskan
kebijakan tersebut.
b. Administrasi lebih tinggi dari manajemen
Dalton E. Mc.Farland dalam bukunya: Management, membedakan arti administrasi dan
manajemen sebagai berikut:
“Administration refers to the determination of major aims and policies, where as management
refers to the carrying out of the operation designed to accomplish the aims and effectuate
policies” (Administrasi ditujukan terhadap penentuan tujuan pokok dan kebijaksanaannya,
sedangkan manajemen ditujukan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan maksud
menyelesaikan/mencapai tujuan dan pelaksanaan kebijaksanaan)
· Ordway Tead juga membedakan administrasi dan manajemen. Hal ini dikemukan
dalam bukunya: Management Principles and Practices, yang menyatakan bahwa:
“Administration is the process and agency which is responsible for the determination of the
aims for which an organization and its management are to strive.....etc” (Administrasi adalah
suatu proses dan badan yang bertanggung jawab terhadap penentuan tujuan, yang didalamnya
organisasi dan manajemen digariskan....dan sebagainya)
“Management is the process and agency which direct and guides the operation of
organization in the realizing of established aims...etc” (Manajemen adalah suatu proses dan
badan yang secara langsung memberikan petunjuk, bimbingan kegiatan dari suatu organisasi
dalam merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan...dan sebagainya).
Dalam penjelasannya Blum menyatakan hahwa untuk bisa mengerti suatu proses
perencanaan terhadap kesehatan masyarakat, kita pertu mengerti tentang dua paradigma, yaitu:
The Force Field Paradigma/Paradigma Kekutan Iapangan : yaitu pengaruh faktor-faktor di
lapangan terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Dari paradigma di atas, Blum menjelaskan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya derajat kesehatan suatu masyarakat, yaitu:
a. Faktor Lingkungan/Environment
b. Faktor Perilaku/Life styles
c. Faktor Pelayanan Kesehatan/medical care services
d. Faktor Herediter atau Kependudukan/Heredity
Dari keempai faktor tersebut, AKM mempunyai kontribusi:
- Melakukan administrasi pada faktor pelayanan kesehatan sebagai kontribusi utama.
- Melakukan administrasi terhadap ketiga faktor lain
- Melakukan administrasi terhadap keadaan derajat kesehatan masyarakat
Dengan demikian sumber daya yang mungkin dapat dikumpulkan/dikelola dalam AKM, dapat
dikategorikan dalam beberapa sumber/kategori:
a. Sumber daya pelayanan kesehatan
b. Sumber daya lingkungan
c. Sumber daya perilaku
d. Sumber daya kependudukan, dan
e. Sumber daya lain yang berkaitan dengan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
administrasi.
2. The WeII Being Paradigm/Paradigma Keadaan Sehat: yaitu keadaan derajat kesehatan
masyarakat yang menyatakan tingkat/derajat baiknya status kesehatan masyarakat. Tinggi
rendahnya derajat kesehatan ini dapat diukur dari 12 aspek (indikator yang dapat diukur).
Keadaan sehat menurut Blum, adalah keadaan yang baik (well being) dari unsur
somatik, sosial, dan psikis. Menurut WHO (1957), keadaan sehat adalah suatu keadaan tubuh
manusia yang menggambarkan berfungsinya tubuh secara memuaskan dalam lingkungan dan
sifat keturunan tertentu. Pada dasarnya, kondisi/status/derajat kesehatan suatu masyarakat
merupakan suatu spektrum yang luas antara masyarakat yang berada dalam keadaan sehat
optimum sampai masyarakat yang berada dalam keadaan sakit berat/menjelang kematian, dapat
dikategorikan dalam empat potongan Spektrum sebagai berikut:
1. Stage of Optimum Health/Tahap Sehat Optimum
Yaitu kondisi kesehatan yang optimum, di mana terdapatnya fungsifungsi unsur somatik,
psikis dan sosial secara optimum.
2. Stage of Suboptimum Health atau Incipient Illnes/tahap Sehat Sub Optimum atau Sakit
Ringan Yaitu kondisi kesehatan yang menurun dan terdapht gangguan fungsi yang ringan dari
unsur somatik, psikis dan sosial.
3. Stage of Over Illness atau Disability/Tahap Sakit atau Terganggu Yaitu kondisi kesehatan
yang menurun dan terdapat gangguan fungsi yang jelas serta menunjukkan gejala
ketidakmampuan/gangguan kegiatan dan kecakapan sehari-hari.
4. Stage of very Serious Ilness atan Approaching death/tahap Sakit Berat/ dekat kematian
Yaitu kondisi kesehatan yang sangat menurun dan telah mengancam eksistensi
kehidupan/vitalitas seseorang.
Agar kondisi derajat kesehatan masyarakat yang sehat dapat dicapai maka keempat spektrum
tersebut harus dicegah' dijaga dan diperbaiki keadaannya agar masyarakat selalu berada pada
jenjang sehat optimun. Usaha-usaha tersebut telah dirumuskan dalam konsep tingkatan
pencegahan menurut Leavell & Clark sebagai berikut:
Administrasi rumah sakit membahas tentang organisasi dan manajemen rumah sakit, manajemen
SDM rumah sakit, manajemen keuangan rumah sakit, manajemen logistic, dan sebagainya.
1.5. Manfaat
Jika diperhatikan batasan administrasi kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh
Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat pada tahun 1974, segera
terlihat bahwa manfaat yang diperoleh dari diterapkannya administrasi kesehatan adalah sangat
luas. Secara umum berbagai manfaat tersebut dapat dibedakan atas tiga macam yakni:
1) Dapat dikefola sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien
Sumber, tata cara dan kesanggupan yang tersedia pada dasamya bersifat terbatas dan karena itu
perlu dikelola dengan sebaik baiknya. Administrasi Kesehatan jelas dapat menjanjikan
pengelolaan yang dimaksud, karena memang dalam melaksanakan pekedaan administras!
kesehatan dikenal adanya antara lain fungsi perencanaan, yang dapat mengatur pernankatan
sumber, tata cara dan kesanggupan secara efektif dan efisien
Sesungguhnya, masalah efektif dan efisien ini telah sejak lania menjadi pusat perhatian para
ahli administrasi. Setidak tidaknya sejak abad ke 18 ketika berlangsung Revolusi Industri di
Inggris. Upaya ini diwujudkan dengan memperkenalkan falsafah administrasi baru dari job
cen¬tered menjadi human centered serta dari orientasi efektiitas menjadi orientasi efektivitas
don efisiensi.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Frederick Winslow Taylor (dikenal sebagai bapak
gerakan administrasi ilmiah) serta Hendry Fayol (dikenal sebagai bapak teori administrasi
modem). Taylor setelah melakukan penelitian berjudul time and motion study yang kemudian
dipublikasikan dalarn bukunya yang terkenal The Principle of Scientific Management,
berhasil merumuskan pendapatnya bahwa efektivitas dan efisiensi erat hubungannya dengan
penggunaan waktu dan kegiatan yang tidak produktif.
Sedangkan Fayoll membahas masalah efektivitas dan efisiensi ini melalui pengkajian terhadap
kemampuan pemimpin. Kajian tersebut kemudian dituliskan dalarn bukunya yang terkenal
General and Industrial Management.
2) Dapat dipenuhi kebutuhan dan tuntutan secara tepat dan sesuai
Mengenal kebutuhan dan tuntutan adalah penting dalam melaksanakan administrasi kesehatan.
Seyogyanyalah setiap upaya kesehatan yang dilaksanakan ditujukan untuk pemenuhan
kebutuhan dan tuntutan tersebut. Agar kebutuhan dan tuntutan yang seperti ini dapat dipenuhi,
tentu diperlukan keterampilan untuk menentukan kebutuhan dan tuntutan itu sendiri. Disini
menjadi penting peranan administrasi kesehatan, karena dengan diterapkannya administrasi
kesehatan tersebut akan dapat diketahui dengan tepat berbagai kebutuhan dan tuntutan yang
terdapat dalarn masyarakat.
3) Dapat disediakan dan diselenggarakan upaya kesehatan sebaik baiknya
Karena administrasi kesehatan dapat mengatur pernanfaatan sumber, tata cara dan
kesanggupan yang dimiliki dengan baik, serta dapat menentukan kebutuhan dan tuntutan
dengan tepat, maka dapat diharapkan tersedia dan terselenggaranya upaya kesehatanyang
sebaik baiknya. Dari uraian tentang tiga manfaat administrasi kesehatan yang seperti ini, secara
umum dapat disimpulkan bahwa administrasi kesehatan berupaya menyediakan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan sedemikian rupa sehingga dengan masukan yang sekecil
keciinya (sumber, tata cara dan kesanggupan) dapat dihasilkan keluaran yang sebesar besamya
(terpenuhi kebutuhan dan tuntutan akan kesehatan).
Karena keluaran yang diperoleh bertitik tolak dari pemakaian sumber, tata cara dan
kesanggupan yang tersedia, maka pada administrasi kesehatan dikenal adanya prinsip
optimalisasi. Selanjutnya karena keluaran yang diharapkan adalah yang sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat, maka pada administrasi kesehatan dikenal pula prinsip
efektivitas dan efisiensi.
Dari uraian ini, menjadi jelaslah bahwa yang terpenting dalam melaksanakan administrasi
kesehatan bukanlah berupaya menghasilkan keluaran yang berlebihan, bukan pula yang
bersifat mendatangkan keuntungan (profit making), melainkan yang mempunyai dampak
(impact) yang positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
http://kebunhadi.blogspot.co.id/2012/11/konsep-dan-ruang-lingkup-administrasi.html