Anda di halaman 1dari 3

PENYIAPAN DAN TANGGAP BENCANA RUMAH SAKIT:

PENAMBAHAN KAPASITAS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
044/SPO/K3RS/RSTS/XII/2018 00 1/3

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur
STANDAR
PROSEDUR 18 Desember 2018
OPERASIONAL

Dr. Vini Restu Insani


Pengertian Surge capacity adalah kemampuan RS untuk menambah kapasitas
pelayanan diatas normal untuk menghadapi peningkatan kebutuhan
atas pelayanan klinis. RS harus menghitung kapasitas tertambahnya
pada awal proses perencanaan hingga struktur tanggap bencana dapat
dimantapkan, diperluas dan dipersempit tergantung jenis dan parahnya
insiden.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk : Agar dalam
keadaan kedaruratan bencana tidak terjadi masalah hambatan
pelayanan dalam semua aspek.
Kebijakan Keputusan Direktur Nomor : 231/K-DIR/RSTS/XII/20157 Tentang
kebijakan Kewaspadaan dan penanggulangan bencana rumah sakit
Tiara Sella
Prosedur 1. Petugas melakukan penilaian situasi.
2. Petugas mengumpulkan, nilai penyebaran, dan gunakan informasi atas
kejadian atau insiden.
3. Petugas mengembangkan informasi dengan memperhatikan status RS
saat ini dengan mengutamakan kejadian atau insiden, untuk membantu
pengembangan continency plans (termasuk status usaha dan sumber
untuk tanggap darurat).
4. Petugas menggunakan alat bantu analisis kapasitas RS digunakan untuk
menghitung kapasitas RS atas kelebihan dengan menentukan :
(a) Kapasitas tindakan RS (HTC):
Ditetapkan sebagai jumlah korban yang dapat ditindak di RS dalam 1
jam dan biasanya dihitung sebagai 3 persen dari jumlah tempat tidur
total.
(b) Kapasitas bedah RS (HSC):
PENYIAPAN DAN TANGGAP BENCANA RUMAH SAKIT:
PENAMBAHAN KAPASITAS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
044/SPO/K3RS/RSTS/XII/2018 00 2/3

Jumlah pasien cidera serius yang dapat dioperasi dalam periode 12


jam.
Biasanya dihitung sebagai :
HSC = Jumlah Kamar Operasi x 7 x 0,25
12 jam
5. Petugas memastikan perkiraan surge capacity untuk dapat digunakan
dalam skenario dengan tepat waktu :
(a) Perkiraan peningkatan kebutuhan yang diharapkan terjadi dalam
pelayana RS dan menghitung kapasitas maksimum yang dibutuhkan
untuk hal tsb.
(b) Identifikasi cara untuk memperluas kapasitas pasien rawat jalan atau
rawat inap.
(c) Pindahkan pelayanan pasien non kritis ke instansi lain untuk
meningkatkan kapasitas RS.
(d) Rancang area pealyanan bila pasien melebihi kapasitas.
(e) Pastikan ketersediaan kendaraan dan sumber untuk transportasi
pasien.
(f) Tetapkan mekanisme transfer pasien antar fasilitas.
(g) Identifikasi yang berpotensi menjadi hambatan pemberian pelayanan
medis kritis dan bicarakan ketika berkoordinasi dengan RS tetangga
atau jejaring.
(h) Identifikasi area yang mungkin di fungsikan sebagai unit pelyaanan
pasien tambahan.
(i) Prioritaskan atau tunda pelayanan bagi non-essensial bila perlu.
(j) Sesuaikan kriteria rawat dan pulang serta prioritisasi intervensi klinis
sesuai dengan kapasitas kebutuhan tindakan yang tersedia.
(k) Rancang ulang area khusus yang mungkin digunakan sebagi kamar
jenazah sementara dan tetapkan continancy plan untuk memastikan
prosedur post mortem yang diperlukan.
(l) Pastikan protokol untuk mempertahankan pengadaan atau stok
khusus bagi bencana.
PENYIAPAN DAN TANGGAP BENCANA RUMAH SAKIT:
PENAMBAHAN KAPASITAS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
044/SPO/K3RS/RSTS/XII/2018 00 3/3

6. Petugas menilai dan mempertahankan untuk memastikan pengelolaan


surge capacity yang efektif.
(a) Tenaga
(b) Pengadaan dan peralatan
(c) Kamar jenazah
(d) Prosedur untuk memulangkan/transfer pasien
(e) Bank daerah emergensi
(f) Pelayanan makanan
(g) Perjanjian kerja sama untuk transfer akomodasi dengan RS jejaring
Unit Terkait 1. Humas
2. Bidang Diklit
3. Bidang Promkes
4. Semua Unit Terkait Lainnya

Anda mungkin juga menyukai