Praktik profesional perawat merupakan ciri utama profesi yang diharapkan tetap dipelihara,
dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya guna mempertahankan standar praktik profesional
yang tinggi. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan dan peningkatan kemampuan profesional
sesuai Standar Profesi Keperawatan. Undang Undang no 36 th 2009 pasal 24 ayat (2)
menyatakan : Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi
diatur oleh organisasi profesi. Sementara itu, Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
HK.02.02/MENKES/148/1/ 2010 Tentang : Izin dan Penyelanggaraan Praktik Perawat, pasal 12
ayat 2 yang menyatakan: Perawat dalam menjalankan Praktik senantiasa meningkatkan rnutu
pelayanan profesinya dengan mengikuti perkernbangan Ilmu pangetahuan dan teknologi melalui
pendldikan dan pelatihan sesuai dengan tugasnya, yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
orgarnisasi profesi.
Tujuan umum
Tersedianya acuan bagi setiap perawat agar dapat merencanakan dan mengembangkan
karier keprofesiannya secara berkelanjutan guna menjamin mutu pelayanan yang diberikan
Tujuan khusus
Organisasi dan administrasi unit penyelenggara pelatihan konsisten dengan filosofi, tujuan,
sasaran lembaga dan selaras dengan standar pendidikan keperawatan, praktik keperawatan dan
pendidikan berkelanjutan perawat oleh Organisasi Profesi (PPNI)
Rasional
Keselarasan filosofi, tujuan dan sasaran lembaga akan memfasilitasi keberhasilan program
pelatihan.Lembaga yang memenuhi standar organisasi dan administrasi layak mendapatkan
kewenangan dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan.
Kriteria Struktur:
Unit penyelenggara pelatihan keperawatan mempunyai organisasi dan sistem administrasi yang
jelas sehingga dapat berfungsi sebagai suatu sistem yang bertanggungjawab dan akuntabel
Kriteria Proses:
1. Mempertahankan dan memperbaharui filosofi, tujuan dan sasaran secara tertulis yang
senantiasa selaras dengan standar praktik keperawatan, pendidikan dan pendidikan
berkelanjutan PPNI.
Rasional
Pimpinan lembaga, penanggung jawab program, fasilitator, nara sumber, dan staf
pendukung memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pelatihan. Kualifikasi
mereka menjadi dasar keberhasilan implementasi kurikulum pelatihan
Kriteria Struktur
Kriteria Proses
Kriteria Hasil:
Kriteria Struktur:
Terdapat suatu mekanisme yang memungkinkan bagi peserta untuk
memberikan masukan dalam perencanaan kegiatan pelatihan.
Kriteria Proses:
Peserta:
1. Berperanserta dalam proses pengkajian untuk mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran.
2. Berperanserta dalam perencanaan kegiatan pelatihan.
3. Berperanserta dalam mengevaluasi kegiatan pelatihan.
4. Merekomendasi revisi kegiatan pelatihan yang telah direncanakan.
Kriteria Hasil:
Rasional:
Asumsi bahwa orang dewasa sebagai peserta pelatihan berimplikasi pada
rancangan pelatihan.
Kriteria Struktur:
Kriteria Proses
Rasional
Sumber materi/bahan dan fasilitas yang memadai penting untuk mencapai
tujuan unit penyelenggara dan meningkatkan mutu kurikulum pelatihan.
Kriteria Struktur:
Kriteria Proses:
Unit Penyelenggara:
Kriteria Hasil:
Rasional:
Pemeliharaan catatan dan sistem pelaporan memberikan data
untuk memvalidasi program pelatihan, penggunaan anggaran,
identifikasi kebutuhan pendidikan, data untuk riset dan
evaluasi, serta peran serta individu.
Kriteria Struktur:
Kriteria Proses:
Unit Penyelenggara:
Standar 7: Evaluasi
Rasional:
Tujuan utama evaluasi adalah untuk memperoleh data
deskriptif yang memungkinkan penyelenggara untuk
menguraikan status unit penyelenggara dan tiap
program yang dijalankan, untuk menetapkan tingkat
pencapaian tujuan pendidikan, dan membuat keputusan
yang dapat menjadi arah untuk melakukan
perbaikan/modifikasi.
Kriteria Struktur:
Mekanisme evaluasi merupakan upaya penjaminan
mutu yang berfungsi:
1. memantau semua program pelatihan yang
berhubungan dengan filosofi, tujuan dan sasaran
penyelenggara.
Kriteria Proses:
Penyelenggara pelatihan:
a. fasilitator
b. tujuan
c. isi
d. metode pembelajaran
e. fasilitas
f. pelayanan pendukun
Kriteria Hasil: