Tanggal terbit SPO 10 Juli 2015 dr. Endah Prasetyowati NIP : 2008 09 51
PENGERTIAN Kewaspadaan transmisi kontak merupakan cara transmisi terpenting dan
tersering penyebab HAI’s. TUJUAN Menurunkan risiko transmisi pathogen melalui kontak langsung atau tidak langsung. KEBIJAKAN 1. Mengacu kepada Pedoman PPIRS Departemen Kesehatan 2007. 2. Mengacu kepada Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Diponegoro Dua Satu Klaten Nomor : /KEP/DIR/DDS/VII/2015 tentang Kebujakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSKB Diponegoro Dua Satu Klaten PROSEDUR 1. Cuci tangan sebelum dan setelah merawat pasien. 2. Gunakan sarung tangan bersih, tidak perlu steril dan gaun disposable/reusable bilamana kontak dengan pasien infeksi kontak. 3. Lepaskan dan proses segera sarung tangan dan gaun pasca pakai perawatan pasien infeksi kontak secara tepat (dimasukkan limbah infesius dan kantong linen infeksius). lakukan kebersihan tangan segera setelah melepas sarung tangan. 4. Dedikasikan penggunaan peralatan spesifik untuk setiap pasien infeksi kontak dan selalu membersihkan serta mngidentifikasi peralatan yang tidak disposable sebelum digunakan pasien lain. 5. Hindari menyentuh wajah, mata atau mulut dengan tangan yang memakai atau tidak memakai sarung tangan sebelum melakukan kebersihan tangan. 6. Pasien ditempatkan dalam ruang perawatan yang terpisah atau secara kohorting dengan pasien lain yang menderita infesi sejanis (kontak) 7. Minimalkan kontak antara pasien dan batasi gerak pasien keluar ruangan perawatan 8. Gunakan APD : Sarung tangan dan gaun 9. Lakukan pengendalian lingkungan : pembersihan dan dekontaminasi permukaan lingkungan dan benda-benda terkontaminasi dengan desinfektan standar RS. 10. Gunakan tanda peringatan ditempel pada pintu kohorting pasien dengan infeksi kontak : label infeksi kontak berwarna KUNING.