Anda di halaman 1dari 26

TEKNIK MENYUSUN PPK

DAN CLINICAL PATHWAY DI


RUMAH SAKIT
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN(PNPK)

PNPK disusun sekelompok pakar yang dapat melibatkan profesi


kedokteran, kedokteran gigi, atau profesi kesehatan lainnya atau pihak lain
yang dianggap perlu dan disahkan oleh menteri.

PNPK diperlukan bila :


1. jumlah kasus banyak (high volume)
2. mempunyai resiko tinggi (high risk)
3. cenderung memerlukan biaya tibggi/banyak sumber daya (high cost).
4. variasi luas (high variability) diantara para praktisi untuk penanganan
kasus yang sama.
Karakteristik PNPK
1. valid
2. dapat diterapkan dalam praktik
3. fleksibel
4. jelas
5. terjadwal untuk dilakukan revisi
6. dapat digunakan untuk audit klinis
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

• Dibuat dengan rujukan PNPK/sumber lain


• PNPK harus diterjemahkan sesuai dengan kondisi dan fasilitas
setempat menjadi PPK
• Bersifat hospital specific
Tujuan Panduan Praktik Klinik
1. Menuntun Keputusan Dan Kriteria Mengenai Diagnosis, Manajemen
Dan Pengobatan Di Rumah Sakit
2. Menstandarisasi Pelayanan Medis
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan
4. Mengurangi Intervensi Yang Tidak Perlu
5. Memberikan Opsi Pengobatan Terbaik
6. Mengurangi Beberapa Jenis Resiko (kepada pasien, ke penyedia
layanan kesehatan dan asuransi kesehatan)
7. Mencapai Keseimbangan Terbaik Antara Biaya dan Parameter Medis
seperti Efektivitas, Spesifisitas, Sensitivitas dll
8. Penggunaan PPK di Rumah Sakit adalah cara yang efektif utuk
mencapai tujuan tersebut meskipun hal tersebut bukan satu-satunya.
Clinical Pathway

Clinical Pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan


terpadu atau terintegrasi yang merangkum setiap langkah yang
diberikan pada pasien, yang berdasarkan standar pelayanan
medis, standar pelayanan keperawatan dan standar pelayanan PPA
lainnya yang berbasis bukti dengan hasil terukur pada jangka
waktu tertentu selama pasien dirawat di rumah sakit.
Tujuan Clinical Pathway
1. mengurangi variasi dalam pelayanan sehingga biaya lebih mudah
diprediksi
2. pelayanan lebih terstandarisasi, meningkatkan kualitas pelayanan
3. dasar penghitungan real cost suatu kasus
4. meningkatkan kualitas dari informasi yang telah dikumpulkan

Fungsi Clinical Pathway


1. Sebagai acuan dalam memberikan asuhan pada pasien dari waktu ke
waktu
2. Sebagai alat monitoring kepatuhan staf klinis
KOMPONEN CLINICAL PATHWAY

• PANDUAN ASUHAN MEDIS (PPK)


• PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
• PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG)
• PANDUAN ASUHAN FARMASI (PAKf)
• FORMULARIUM RUMAH SAKIT
• PANDUAN PELAYANAN CASE MANAJER
PRINSIP DASAR PENYUSUNAN CP

1. Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus pasien


2. Melibatkan semua profesional pemberi pelayanan (dokter,
perawat,bidan, farmasis,nutrisionis, fisioterapis, dll)
3. Tetapkan rentang waktu pelaksanaan pelayanan/asuhan
4. Seluruh kegiatan dicatat (rekam medis)
5. Penyimpangan kegiatan dicatat sebagai varians
LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN CP

1. Tetapkan jenis pelayanan yang akan dibuat CP


2. Siapkan PPK dari setiap komponen pelaksana asuhan
3. Siapkan Formularium obat RS
4. Tetapkan hari rawat sesuai PPK
5. Tetapkan jenis dan urutan kegiatan pelayanan pada setiap hari
rawat
6. Beri catatan mana kegiatan wajib dan mana opsional
7. Sediakan tempat untuk mencatat varians
Monitoring Dan Evaluasi Clinical Pathway
A. Evaluasi Pasca Implementasi Clinical Pathway
1. Indikator Proses :
a. Kepatuhan implementasi Clinical Pathway oleh PPA / Profesional
Pemberi Asuhan.
b. Asesmen Awal
c. Pemeriksaan Penunjang, Tindakan Diagnostik
d. Obat
e. Nutrisi
f. Konsultasi
g. Tindakan Terapeutik
h. Asesmen pulang kritis
2. Indikator Out come :
a. Keluhan (bebas keluhan)
b. Pemeriksaan Klinis (“luka kering”)
c. Lama Dirawat(sesuai PPK)

3. Varians
a. Variasi Sistem: penempatan kasus rawat intensif pada rawat biasa
b. Variasi Asuhan/Klinis: preferensi DPJP
c. Variasi Pasien: kondisi memburuk
B. Pelaksanaan Evaluasi Implementasi Clinical Pathway
1. Koordinasi Komite Mutu Keselamatan Pasien,
KomiteMedis, Komite Keperawatan, lainnya
2. Tentukan Indikator yang akan diaudit: indikatorproses,
outcome, varians
3. Evaluasi: kepatuhanPPA, kendala, hambatan
4. Tentukan waktu pelaksanaan audit, misalnya minimal 3
bulan sekali.
5. Penerapan siklus PDCA
AUDIT KLINIK
AUDIT KLINIK

Audit klinik adalah suatu proses peningkatan mutu yang


dilakukan untuk memperbaiki outcome dan pelayanan
kesehatan kepada pasien melalui telaah sistematik
terhadap pelayanan yang ada dibandingkan dengan kriteria
standar untuk selanjutnya dilakukan perubahan.
Tujuan Audit Klinik
1. Mengidentifikasi “GAP” antara yang seharusnya dengan
sesungguhnya dilakukan.
2. Melakukan perbaikan atas dasar bukti yang secara ilmiah
dapat dipertanggung jawabkan
Ps 39-UU 44/2009 tentang Rumah Sakit
Permenkes 755/2011 Komite Medik
Langkah-Langkah Audit Medis
1. Tetapkan topik yang akan dilakukan audit
2. Tetapkan standar dan kriteria
3. Tetapkan jumlah kasus atau sample yang akan di audit
4. Bandingkan dengan standar atau kriteria dengan pelaksanaan
pelayanan
5. Lakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria
6. Tetapkan perbaikan
7. Rencana reaudit
Contoh Clinical Pathway
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai