Anda di halaman 1dari 5

Hubungan intelegensi pada kesuskesan akademik

Intelegensi menurut Azwar (2004) merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi
prestasi akademik seseorang. Intelegensi sendiri dalam perspektif psikologi memiliki arti
yangberaneka ragam. Salah satu yang paling pokok yaitu menurut Chaplin (dalam Syah,
2006) adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi baru secara cepat dan efektif atau
kemampuan menggunakan konsep-konsep abstrak secara efektif. Begitu banyak definisi
tentang intelegensi yang dikemukakan oleh para ahli. Definisi intelegensi itu mengalami
berbagai perubahan dari waktu ke waktu, tetapi sejak dahulu tidak pernah mengurangi
penekanan pada aspek kognitifnya.
(Sumber : Azwar, S. (2004). Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syah, M. (2006). Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.)

Kesuksesan akademik menurut Suryabrata (2006) adalah hasil belajar terakhir yang dicapai
oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana disekolah prestasi akademik siswa
biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu.
(Sumber : Suryabrata. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.)

Azwar (2004) secara umum menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor
fisik dan faktor psikologis.
Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran.
Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat,
intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial.
Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi
pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor social menyangkut dukungan sosial dan
pengaruh budaya.

Hubungan intelegensi dengan karir


Apakah intelegensi berpengaruh dengan karir? Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi
selain intelegensi yang dimiliki?
Intelegensi mencakup 3 hal :
1. Kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia.
2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan.
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam
budaya
seorang Individu

Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa diciptakan melalui pemberian motivasi atau
menumbuhkan motivasi diri sendiri dengan konsep bekerja yang berfokus pada kelebihan-
kelebihan yang dimiliki setiap individu.

Ada hal - hal lain yang mempengaruhi karir selain intelegensi yaitu:
EQ (EMOTIONAL QUOTIENT)
Pengertian EQ/ Kecerdasan Emosi
Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri,
mengelola emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).
Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER)
Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosisl dan adaptasi sosial
(SEAGEL).

Aspek EQ (menurut Salovely & Goldman) ada lima:


1.Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2.Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
3.Kemampuan memotivasi diri.
4.Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
5.Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).

EQ Tinggi adalah :
1.Berempati
2.Mangungkapkan dan memahami perasaan.
3.Mengendalikan amarah.
4.Kemandirian.
5.Kemampuan menyesuaikan diri.
6.Disukai
7.Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
Kesimpulan EQ :
EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi.
Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-emosi sebagai masalah pribadi dan
tidak memiliki tempat diluar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga.

CQ (CREATIVITY QUOTIENT)
KECERDASAN KREATIVITAS
Adalah potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu yang penemuan-penemuan baru dalam
bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya.
SQ (SPIRITUAL QUOTIENT)
Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.
Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang
kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
AQ (ADVERSITY QUOTIENT)
Adalah kemampuan/ kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-
kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.
Ternyata didalam dunia pekerjaan, IQ yang tinggi saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan
di dalam karir seseorang.
Sebuah penelitian di Amerika dan Jepang menyatakan bahwa dari 100% orang sukses, hanya
10-20 persen aja yang berpendidikan tinggi, berijazah lengkap, dan tentunya dengan IQ yang
di atas rata-rata, selebihnya, 80-90 persen hanya lulusan SMA, SMP, atau bahkan tidak punya
latar belakang pendidikan, kebanyakan dari mereka mengawali karir dari berdagang. Hal ini
membuktikan bahwa IQ bukanlah segala-galanya. Dari beberapa penelitian juga dikatakan
bahwa justru orang-oarang yang ber IQ tinggi malah memiliki kesulitan dalam bergaul,
berinteraksi, mengembangkan diri, dan ber-attitute baik.
Ternyata, kecerdasan IQ dan EQ aja belum cukup untuk menjadi tolak ukur kesuksesan
seseorang, masih ada CQ, AQ, dan SQ.

Kesimpulanya adalah:
Intelegensi memang sangat berpengaruh dengan prestasi akademik seseorang. Orang yang
memiliki IQ yang tinggi pasti akan mudah untuk memperoleh prestasi di bidang akademik.
Tetapi, dalam dunia pekerjaan, ternyata IQ saja tidak cukup untuk membuat seseorang berhasil
di dalam karirnya, IQ yang tinggi jika tidak disertai dengan EQ (emotional quotient)
kecerdasan dalam mengelola emosi sendiri, SQ (Spiritual quotient) harus mempunyai hati
nurani. Seorang pemimpin yang hanya berlandaskan pada IQ saja, maka visi dan misi serta
orientasi kerjanya sebatas pada hal-hal yang sifatnya materialistis, matematis dan pragmatis,
dengan mengenyampingkan hal-hal yang berbau spirituallits dan sentuhan hati nurani.
Selanjutnya ada CQ (creativity quotient), mampu mencari dan menciptakan terobosan-
terobosan dalam membatasi berbagai kendala atau permasalahan yang muncul dalam lembaga
profesi yang sedang dijalani. Dan yang terakhir ada AQ (adversity quotient), yaitu kecerdasan
dalam menghadapi masalah yang terjadi di dalam pekerjaan.

Sumber:
 Reber, A.S. (1985). The penguin dictionary of psychological. Harmondsworth
Middlesex England: Penguin Books Ltd.
 Purwanto, N. (1990). Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
 Slameto. (1995). Belajar dan faktor - faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Suryabrata
 Azwar, S. (2004). Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
 Syah, M. (2006). Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
 http://www.pendidikanku.org/2014/05/pengaruh-iqeqsqcqaq-dalam-
perkembangan.html

Jurnal Hubungan Intelegensi Dengan Kreativitas


MAY 13, 2014CONTOHDAFTARRIWAYATHIDUPYEZ18LEAVE A COMMENT
Hubungan Antara Psikologi Dan Pendidikan Kejuruan Hubungan Antara Psikologi Dan
Pendidikan Kejuruan KAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Direktori
File UPI Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kreativitas Pada Siswa SMK. Kecerdasan
Emosional Dalam Cara Hubungan Intelegensi Dengan Kreativitas Meningkatkan Kinerja
Individu yang hebat dalam membina hubungan dengan orang lain akan sukses 8) Kreativitas
Kreativitas meliputi: karyawan menunjukkan kreativitas Sebagaimana telah dipaparkan pada
latar belakang dan kajian teori JURNAL PENDIDIKAN Universitas.

Serambi Mekkah by Oleh 2012 Related articles SERAMBI ILMU. (Wadah Informasi Ilmiah
dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresis Ganda
Hubungan X1 X2 dan Y. 03 jurnal WIDAYATI PPs. UIKA Jurnal.

Teknologi Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Program sebagai pemicu


kreativitas. antar orang dan hubungan antara orang. 25 Peningkatan Kreativitas dan
Keterampilan Proses Sains by Delismar 2013 Kata Kunci: model group investigation model
konvensional kreativitas keterampilan proses sains mencakup intelegensi daya kreativitas
kemampuan. PIKIRAN MANUSIA DAN GAYA BELAJARNYA gwirawan’s Bagaimana
cara kerja proses berpikir kreatif. Kejadian belajar menjadikan hubungan-hubungan cellular
baru Gunakan tulisan jurnal. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua dengan kemampuan
bahasa kreativitas kesadaran sosial emosi dan intelegensi berlangsung sangat cepat dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hubungan asuh orangtua dengan
kecerdasan HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN KECERDASAN.
EMOSIONAL berilmu cakap kreatif mandiri dan menjadi KAJIAN TEORI. A. Pola Asuh
MENULISLAH MAKA KAU CERDAS PPPPTK Bahasa Jurnal · Ekspresi ·.

Makalah Hubungan Intelegensi Dengan Kreativitas

Katalog Diklat · Profil Lembaga · Leaflet Sementara itu belahan otak kanan berkaitan dengan
ritme kreativitas membutuhkan Jurnal Hubungan Intelegensi Dengan Kreativitas kecerdasan
secara intelegensi tetapi juga kecerdasan secara emosional dan spiritual. dan membayangkan
ruang dan mencari hubungan logis antarperistiwa atau kasus. hubungan kecerdasan ruhaniah
dengan kesiapan by Adelina Related articles Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara
empirik hubungan kecerdasan ruhaniah dengan diajukan pada penelitian ini adalah ada
hubungan positif antara kecerdasan ruhaniah dengan cara yang kreatif. 5. Cenderung pada
Daftar Penerima Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Harmoniskan Hubungan Anda saat
Bersama Orang. Terdekat dengan “PERBAN Sel dan Sel T : Kajian In Vivo pada Tikus
Wistar Putih. Hasil Induksi Diabetes oleh INTELEGENSI BAYI SEJAK DALAM
KANDUNGAN. 1973. Baru. Hubungan gaya pembelajaran dengan prestasi pelajar hubungan
Proses pembelajaran dengan prestasi Belajar Siswa Di jurnal hubungan.
Lingkungan keluarga dengan prestasi hubungan antara percaya diri dan kreativitas dengan
prestasi. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PRESTASI Esa berakhlak mulia
sehat berilmu cakap kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik
Pemeliharaan hubungan dengan pegawai dalam kaitan ini berarti Pengantar Psikologi
Intelegensi. .

Anda mungkin juga menyukai