Anda di halaman 1dari 18

BAB I

ANALISA SUMBER BELAJAR

Pendahuluan
Tn. Urip Santoso (52 tahun) lahir pada tanggal 15 Desember 1962 sudah menikah
dengan Ny. Winarni (42 tahun) dan tinggal di Tegal Bulu RT 4/7 Bendungan, Cawas,
Klaten. Tn. Urip menderita penyakit Diabetes Melitus tipe 2 Non Obesitas (NO) yang
diketahuinya sejak tanggal 8 September 2014. Tn. Urip Santoso juga memiliki ulkus DM
di pedis dextra, anemia dan giginya mudah tanggal.
Tn. Urip bekerja sebagai peternak burung sedangkan Istri adalah Ibu Rumah
Tangga. Sejak 3 tahun lalu Tn. Urip menderita Fraktur di femur proximal sehingga yang
mengurusi ternak burung adalah istrinya. Tn. Urip berjalan dengan menggunakan kruk
dan aktivitasnya menjadi berkurang.
Tn. Urip sempat dibawa ke Puskesmas Bayan, kemudian di rujuk ke RSUP dr.
Suradji Tirtonegara. Semalam sebelum dirujuk luka pasien mengeluarkan belatung.

A. Predispocing Factors ( Faktor Pencetus )


1. Riwayat kesehatan :
a. Menurut data dari Ruang Melati RSUP dr. Suradji Tirtonegara terdapat pasien
dengan penyakit DM dan ulkusnya, pada hari kamis tanggal 9 September 2014
terdapat pasien dengan nama Ny. Partini menderita penyakit DM sejak 10 tahun
lalu dan sebulan lebih menderita ulkus DM pedis dextra sampai daerah patela,
kondisi luka sampai terjadi nekrotik dan pasien meninggal pada tanggal 11
September 2014 karena sepsis. Ny Tarmi dengan ulkus DM tetapi sudah dilakukan
amputasi below knee, pasien saat ini sudah pulang. Hari ini (Senin, 15 September
2014) Tn. Urip dengan ulkus DM di pedis dextra, kondisi luka ada belatungnya,
menurut wagner Grade 2 : Ulkus dalam tanpa terlibat tulang / pembentukan abses.
b. Data statistik di Ruang Melati sejak tanggal 8 September 2014 menunjukkan setiap
harinya terdapat pasien dengan DM.
2. Kondisi fisik :
a. Pola makan Tn. Urip lebih banyak bisa 4-5 kali makan, ditambah dengan ngemil
roti-rotian, keluarga Tn. Urip mengatakan meskipun pasien makan banyak tetapi
berat badannya malah menjadi kurus. Pasien minum sekali minum 1 botol mineral
(1500 cc) sebanyak 6 kali. Selama di Rumah Sakit Tn. Urip selalu menghabiskan
buburnya saja, sayur dan daging tidak dihabiskan, pasien tidak makan makanan
dari luar rumah sakit. Minum teh manis 2 gelas dan air putih 2 gelas.
b. Aktivitas sehari-hari Pasien menjadi peternak burung. Tetapi sejak patah tulang
femur dan menggunakan kruk (3 tahun lalu), menjadi jarang beraktivitas dan yang
menjaga burung adalah istrinya.
c. Pasien menyatakan saat ini memiliki keinginan untuk sembuh dari penyakitnya,
Pasien berusaha menjalani pengobatan dengan maksimal dan berpasrah pada Tuhan
tentang hasilnya. Tn. Urip dan keluarga belum pernah mendapatkan penyuluhan
tentang DM dan informasi hanya didapatkan dari artikel di internet yang dikirim
anaknya. Tn. Urip dan keluarganya ingin tahu hubungan antara DM dengan
anemia, kemudian tanggalnya gigi dan cara merawat lukanya.
3. Motivasi belajar :
a. Belum pernah ada penyuluhan Diabetes Melitus dan penyuluhan melibatkan
Pembimbing Lapangan dan Pembimbing Akademik.
b. Tempat penyuluhan di kamar pasien ditempat yang nyaman, bersih dan privasi
terjaga.
c. Tn. Urip dan keluarga ingin tahu hubungan DM dengan anemia dan sering
tanggalnya gigi dan cara merawat luka DM.
4. Kesiapan belajar :
a. Mayoritas pasien pada pukul 15.00-20.00 WIB sedang ada tindakan medis atau
keperawatan.
b. Penyuluhan mulai bisa dilakukan pada pukul 14.00-15.00 WIB karena saat itu
Keluarga dan Tn. Urip sedang tidak ada tindakan medis atau keperawatan.
5. Kemampuan membaca :
a. Tn. Urip dan keluarga menyatakan mampu membaca dan memahami isi bacaan
dengan cukup baik
b. Tn. Urip dan keluarga lulusan terakhir adalah SLTA.
B. Enabling Factors ( Faktor Pemungkin )
1. Sarana dan prasarana
a. Leaflet.
b. Terdapat tempat yang nyaman untuk promosi kesehatan yaitu di ruang pasien
2. Kecukupan jumlah dan jenis tenaga (SDM)
a. Perawat sudah dilatih untuk melakukan pendidikan kesehatan (Promosi kesehatan)
di RSUP tetapi belum pernah mengadakan penyuluhan seperti ini lagi
b. Tenaga Perawat siap jika sewaktu-waktu dimintai bantuan untuk melakukan
penyuluhan
C. Reinforcing Factors ( Faktor Penguat )
Perawat ruang Melati 2 RSUP dr. Suradji Tirtonegara setuju jika diadakan penyuluhan
Diabetes Melitus
D. Analisa Data
No. Data Penyebab Masalah
1. DS :
 Pasien menyatakan paham
tentang ciri-ciri penyakit
gula seperti sering b.a.k,
sering makan, dan sering
minum. Info didapatkan dari
artikel internet yang dikirim
anaknya. Tetapi pasien Kurang
Kurang informasi
masih bingung hubungan pengetahuan
antara DM dengan anemia,
sering lepas giginya dan
pasien ingin diberitahu.
DO :
 Pasien tidak tahu saat
ditanya tentang patofisiologi
DM

E. Diagnosis Keperawatan :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang paparan informasi ditandai dengan
Pasien menyatakan paham tentang ciri-ciri penyakit gula seperti sering b.a.k, sering
makan, dan sering minum. Info didapatkan dari artikel internet yang dikirim anaknya.
Tetapi pasien masih bingung hubungan antara DM dengan anemia, sering lepas giginya
dan pasien ingin diberitahu dan Pasien tidak tahu saat ditanya tentang patofisiologi DM

F. Perencanaan :
Berkaitan Diagnosis Keperawatan diatas masalah :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang paparan informasi ditandai dengan
Pasien menyatakan paham tentang ciri-ciri penyakit gula seperti sering b.a.k, sering
makan, dan sering minum. Info didapatkan dari artikel internet yang dikirim anaknya.
Tetapi pasien masih bingung hubungan antara DM dengan anemia, sering lepas giginya
dan pasien ingin diberitahu dan Pasien tidak tahu saat ditanya tentang patofisiologi DM.
Akan dilakukan Penyuluhan Kesehatan dengan topik / pokok bahasan Diabetes
Melitus pada hari Kamis, 18 September 2014 pukul 14.00 - 15.00 WIB.

BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/Pokok Bahasan : Diabetes Melitus
Sub Pokok Bahasan : Diabetes Melitus di masyarakat
Sasaran : Penyuluhan : Tn. Urip Santoso dan keluarga
Program : Tn. Urip Santoso dan Ny. Winarni

Hari, Tanggal : Kamis, 18 September 2014

Pukul : 14.00 - 15.00 WIB


Penyuluh/Promotor : 1. Amalia Kristi
2. Deni Laksono
3. Nurindah Intan Kurnia
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Instruksional Umum :
Tn. Urip dan Ny. Winarni setelah diberi promosi kesehatan selama 45 menit, Tn.
Urip dan Ny. Winarni mampu memahami penalataksanaan Diabetes Melitus dan
patofiologinya.
B. Tujuan Instruksional Khusus :
Tn. Urip dan Ny. Winarni setelah diberi promosi kesehatan selama 45 menit, Tn.
Urip dan Ny. Winarni mampu :
1. Menjelaskan hubungan DM dengan Anemia
2. Menjelaskan hubungan DM dengan tanggalnya gigi
3. Menjelaskan hubungan DM dengan penyakit lainnya
4. Menjelaskan cara perawatan luka
5. Menjelaskan komplikasi dan mencegah komplikasi
C. Garis Besar Materi :
1. Hubungan DM dengan Anemia
2. Hubungan DM dengan tanggalnya gigi
3. Hubungan DM dengan penyakit lainnya
4. Cara perawatan luka
5. Komplikasi dan mencegah komplikasi

D. Metode Penyuluhan :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media dan Alat :
1. Leaflet
2. Kursi dan tempat tidur pasien
3. Tempat yang nyaman yaitu ruang tidur pasien
4. Daftar pertanyaan dan daftar wawancara
F. Alokasi Waktu :
No. Kegiatan Uraian Waktu
1. Pembukaan - Mengucapkan salam 3 menit
- Kontrak waktu
- Appersepsi
2. Sambutan - Pembimbing Lapangan atau 5 menit
Pembimbing Pendidikan
3. Penyuluhan - Penyampaian materi inti 35 menit
- Tanya jawab
- Wawancara
6. Penutupan - Merangkum materi penyuluhan 2 menit
- Mengucapkan salam

G. Setting Tempat :

G
A

B C D E

Keterangan :
A : Tempat tidur Tn. Urip
B : Kursi Ny Winarni
C, D, E : Kursi Mahasiswa keperawatan Kelompok 2
F, G : Kursi Pembimbing Lapangan atau Pembimbing Akademik
H. Evaluasi :
No. Aspek Waktu Metode Alat Evaluator
1. Kognitif 15 menit Tanya jawab Daftar Deni Laksono
setelah mampu pertanyaan
pembacaan menjelaskan
materi

H. Daftar pertanyaan dan Jawaban :


Kognitif
1. Apa saja komplikasi Diabetes Melitus?
Jawab : Otak (penyakit hipertensi dan stroke), retinopati, glukoma, katarak, jantung,
sirkulasi darah, ginjal, mental dan saraf.
2. Apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah komplikasi Diabetes Melitus?
Jawab : Atur jumlah karbohidrat dengan hati-hati, Turunkan berat badan jika memang
diperlukan, Cukup Tidur, Aktif berolahraga, Pantau gula darah, manajemen stress,
katakan tidak pada garam, waktu bertemu dengan dokter, Berhenti merokok, kenali
gejala masalah jantung dan lakukan perawatan luka.
3. Jika terdapat luka sudah mulai kemerahan-merahan seperti daging, bersihkan dengan
apa?
Jawab : NaCl
4. Apa hubungan antara penyakit diabetes dengan anemia dan sering tanggalnya gigi?
Jawab : Darah kental, kerja ginjal meningkat, gagal ginjal, ginjal mematangkan sel
eritrosit, HB menurun, bakteri anaerob dan kurang nutrisi ke gigi menyebabkan gigi
mudah tanggal.

BAB III
MATERI PENYULUHAN

A. Komplikasi Diabetes Melitus


Seperti yang dijelaskan pada gambar bahwa komplikasi penyakit diabetes dapat
menyebabkan gangguan kesehatan antara lain :

1. Otak (penyakit hipertensi dan stroke)


Orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko 2,5 kali lebih besar mengalami serangan
jantung & stroke dibandingkan orang normal, karena penyakit diabetes meningkatkan
kecenderungan mereka untuk mengalami hipertensi dan pembentukan plak, gumpalan
yang menyumbat di pembuluh darah.

2. Mata

Retinopati diabetic: Rusaknya pembuluh darah yang memberi makan retina. Bentuk
kerusakan bisa bocor dan keluar cairan atau darah yang membuat retina bengkak atau
timbul endapan lemak yang disebut eksudat. Jika Anda melihat spot-spot hitam yang
bisa hilang tanpa diobati, tetapi sering muncul, Anda mungkin mengalami gejala awal
retinopati diabetik.

3. Glaukoma

Diabetesi memiliki risiko 40% untuk menderita glaukoma. Penglihatan perlahan-


lahan hilang karena retina dan saraf rusak. Ada beberapa pengobatan untuk glaukoma,
yaitu obat-obatan untuk menurunkan tekanan di mata dan pembedahan.

4. Katarak

Diabetesi berisiko 60% lebih besar untuk mengalami kondisi ini. Untuk mengobati
katarak, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengeluarkan lensa mata yang
terserang katarak dan memasukkan lensa pengganti baru.

5. Mental

Orang yang menderita penyakit diabetes memiliki risiko lebih besar mengalami
depresi. Anda kemungkinan mengalami depresi jika muncul sedikitnya 3 tanda
berikut:

 Kehilangan minat melakukan hal-hal yang biasanya senang Anda lakukan

 Perubahan pola tidur: kesulitan tidur, sering bangun di malam hari atau tidur
lebih banyak dari biasanya, termasuk di siang hari

 Bangun lebih awal dari biasanya dan tidak dapat kembali tidur
 Perubahan nafsu makan: Anda makan lebih banyak atau lebih sedikit dari
biasanya, yang menyebabkan kenaikan berat badan atau penurunan berat badan
secara cepat.

 Sulit berkonsentrasi

 Merasa lelah sepanjang waktu

 Merasa gugup dan tidak bisa diam

 Merasa tidak pernah melakukan segala sesuatu secara benar dan merasa menjadi
beban bagi orang lain

 Merasa ingin mengakhiri hidup atau memiliki pikiran-pikiran untuk melukai diri
sendiri

6. Penyakit gigi dan mulut

Diabetesi berisiko menderita penyakit mulut yang parah karena umumnya lebih
rentan terhadap infeksi bakteri dan memiliki penurunan kemampuan untuk
melawan bakteri yang menyerang gusi. Di gigi terdapat bakteri anaerob dan ketika
DM karena HB rendah maka bakteri tersebut akan berkembang dengan cepat.

7. Jantung

Penyakit Diabetes menyebabkan terjadinya kekentalan darah sehingga sirkulasi


darah meningkat dan mempengaruhi tekanan darah, dan tekanan darah yang tinggi
menyebabkan gangguan pada jantung.

8. Kulit

Komplikasi penyakit diabetes biasanya menyerang kulit. Infeksi yang disebabkan


oleh jamur dan bakteri adalah hal utama pada komplikasi penyakit diabetes yang
menyerang kulit. Rasa gatal juga sering timbul akibat adanya penyakit gula dan
hal-hal ini diakibatkan oleh adanya sirkulasi darah yang buruk. Komplikasi
penyakit diabetes yang menyerang kulit atau yang biasa disebut diabetes
dermopathy ditandai dengan adanya bercak merah kecoklatan pada kulit.
Komplikasi diabetes ini biasanya terjadi pada mereka yang telah mengidap
penyakit diabetes selama 10 hingga 20 tahun.

9. Saraf

Gangguan saraf yang sering terjadi pada diabetesi : kesemutan, mati rasa,

10. Ginjal

Ketika insulin tidak diproduksi atau tidak memenuhi kebutuhan maka glukosa
tidak akan diubah menjadi glikogen sebagai energi, hasilnya adalah glukosa akan
terus beredar di pembuluh darah. Gula dalam darah (glukosa) yang terlalu banyak
tentu saja memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang terus menerus dapat
membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat nanti. Fungsi ginjal salah satunya
adalah menghasilkan hormon eritropoietin yang berfungsi untuk pembentukan
eritrosit. Apabila seseorang mengalami defisiensi hormon ini, maka terjadi
gangguan pembentukan eritrosit yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut
anemia.

11. Sirkulasi Darah

Pasti Anda sering mendengar bahwa seorang penderita penyakit diabetes harus
diamputasi kakinya. Infeksi pada kaki sering kali membuat para penderita penyakit
diabetes terpaksa merelakan kakinya untuk diamputasi. Infeksi pada kaki ini
disebabkan oleh adanya sirkulasi darah yang buruk. Aliran darah ke kaki sering
kali terganggu karena pembuluh darah ini menyempit akibat adanya timbunan
lemak. Namun, penderita penyakit diabetes tidak dapat merasakan sakit atau panas
akibat penyempitan ini. Yang terjadi adalah infeksi telah berkembang tanpa
disadari oleh penderita.

B. Cara cegah komplikasi diabetes


Bagaimana menghindari atau mencegah terjadinya komplikasi akibat diabetes yang Anda
alami? Bagaimana menjalani diabetes dengan tetap sehat sepanjang hari? tentu Anda
membutuhkan beberapa tips atau cara agar diabetes Anda tetap terkontrol Ada 12 cara
mencegah terjadinya komplikasi akibat diabetes:
1. Atur jumlah karbohidrat dengan hati-hati
Terkena Diabetes bukan berarti Anda harus menghindari makan karbohidrat sama
sekali. Karbohidrat memberikan energi bagi tubuh entah itu dari biji-bijian,
kacang-kacangan, sayuran segar dan buah-buahan. Dan Anda juga dapat makan
buah meskipun itu rasanya manis. Ini tentang pola makan yang benar dengan
pengaturan jumlah karbohidrat setiap kali makan.

2. Turunkan berat badan jika memang diperlukan

Menurunkan berat badan dengan perlahan dan mulai dari yang terkecil sekitar 4 – 6
kg dapat mengurangi risiko komplikasi dari diabetes. Hal ini sangat membantu
menurunkan gula darah dan tekanan darah. Tentunya Anda juga akan memiliki
lebih banyak energi. Tujuannya untuk membakar lebih banyak kalori yang Anda
makan. Untuk memulai, cobalah mengurangi makanan dengan kadar lemak yang
tinggi seperti keripik atau kentang goreng.

3. Cukup Tidur
Tidur yang sangat sedikit dapat meningkatkan kadar glukosa darah Anda dan
mendorong Anda untuk makan makanan dengan karbohidrat tinggi. Tentu saja hal
ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, meningkatkan risiko komplikasi
seperti penyakit jantung dan ginjal. Jadi cobalah untuk tidur yang cukup sekitar
tujuh atau delapan jam setiap malam. Jika Anda memiliki kesulitan untuk tidur,
cobalah atasi dan konsultasi dengan ahlinya. Memperbaiki pola tidur Anda dapat
menurunkan kadar gula darah Anda.

4. Aktif berolahraga

Pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai – berjalan, menari, bersepeda, atau hanya
berjalan di tempat saat Anda sedang di telepon misalnya. Lakukan setengah jam
sehari; bahkan saat bekerja jika Anda perlu. Latihan dapat membantu Anda
menurunkan risiko penyakit jantung, kolesterol, tekanan darah, dan menjaga berat
badan. Olahraga juga dapat mengurangi stres dan tentu saja dapat membantu Anda
mengurangi konsumsi obat diabetes.

5. Pantau Gula darah Anda setiap hari

Memantau dengan benar-benar mengecek kadar glukosa darah anda, dapat


membantu Anda menghindari komplikasi diabetes, seperti nyeri saraf, dan
mencegahnya semakin bertambah buruk. Monitor kadar gula darah anda juga dapat
membantu Anda melihat bagaimana makanan dan aktivitas dapat berpengaruh bagi
kesehatan Anda. Anda bisa datang ke apotik atau membeli alat.

6. Manajemen Stress

Bila Anda memiliki penyakit diabetes, stres dapat menyebabkan kadar glukosa
darah Anda naik. Singkirkan sebisa mungkin apa pun yang menekankan fisik atau
mental Anda. Teknik relaksasi seperti latihan pernapasan, yoga, dan meditasi dapat
sangat efektif jika Anda memiliki diabetes tipe 2.

7. Katakan tidak untuk Garam

Mengurangi garam dalam diet/makanan Anda. Ini dapat membantu menurunkan


tekanan darah dan melindungi ginjal. Tidak ada rasa asin dalam makanan di piring
Anda mungkin anda tidak merasa puas. Gunakan bumbu dan rempah-rempah untuk
menggantikan garam bila Anda memasak.

8. Penyakit Jantung dan Diabetes

Penyakit jantung dapat menjadi komplikasi dari diabetes yang sangat serius. Awasi
resiko terjadinya komplikasi penyakit jantung dengan sistem ABC:

a. A1C level (Kadar hemoglobin). Ini menunjukkan ukuran rata-rata kontrol gula
darah selama 2-3 bulan. Anda mungkin perlu memeriksakan dua kali atau
lebih dalam setahun.

b. Blood pressure (Tekanan darah). Targetnya di bawah 130/80 mm Hg.

c. Cholesterol (Kolesterol). Targetnya kadar LDL di bawah 100 mg/dl; HDL di


atas 40 mg/dl, dan trigliserida di bawah 150 mg/dl.
9. Perawatan luka, pembengkakan dan lebam

Diabetes meningkatkan risiko infeksi dan memperlambat penyembuhan, Beri


Kassa dengan NaCl jika luka sudah kemerahan seperti daging, beri Kassa steril dan
NaCl dicampur Iodin (betadin) atau Revanol atau Saflon jika luka terdapat cairan
nanah, dan jika ada belatung beri larutan pehidrol (H 2O2) sekali. Jika luka terdapat
kehitam-hitaman (nekrosis), kemerahan disekitar luka, bengkak dan terasa panas
bawa ke RS untuk dilakukan pembersihan.

10. Berhentilah dari kebiasaan merokok

Menurut penelitian, berhenti merokok dengan tiba-tiba dapat juga berpangaruh


pada resiko terjadinya diabetes. Jadi lakukankan dengan perlahan untuk berhenti
merokok. Orang dengan diabetes yang merokok tiga kali lebih mungkin cepat
meninggal karena penyakit jantung daripada mereka yang tidak. Berhenti merokok
membantu jantung dan paru-paru Anda. Ini menurunkan tekanan darah dan risiko
stroke, serangan jantung, kerusakan saraf, dan penyakit ginjal.

11. Atur jadwal kunjungan dan konsultasi Anda ke dokter


Cobalah mengatur jadwal konsultasi dan kunjungi dokter dua sampai empat kali
dalam setahun. Jika Anda menggunakan insulin atau memerlukan bantuan untuk
menyeimbangkan kadar gula darah Anda, Anda harus mengunjungi dokter sesering
mungkin. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan mata juga diperlukan setahun sekali.
Anda harus diskrining untuk mata, saraf, kerusakan ginjal, dan komplikasi lainnya.

C. Daftar Pustaka
Anonim. 2004. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Yogyakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 1999. Paradigma Indonesia Sehat 2010. Jakarta : Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Doenges, Marylinne. 1995. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.

Hans, Tandra. 2007. Pengantar Proses Keperawatan. Jakarta : PT. Citraindah

Ganong, W. 1992. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Greenspan, Francis S. 2000. Endokrinologi Dasar dan Klinik. Jakarta : EGC.

TUGAS
PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELITUS PADA TN.U DI
RUANG MELATI 2 RSUP DR. SURADJI TIRTONEGARA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah IV
Disusun Oleh :
1. Amalia Kristi NIM. P07120112003
2. Deni Laksono NIM. P07120112010
3. Nurindah Intan Kurnis NIM. P07120112029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2013

D. Pelaksanaan
Kamis, 20 September 2014
14.00-15.00
Melakukan pendidikan kesehatan kepada Tn. Urip Santoso dan Istrinya
mengenai komplikasi DM, Pencegahan komplikasinyaa dan cara perawatan luka
E. Evaluasi
S : Pasien memahami apa yang disampaikan
O : Pasien mampu menjawab semua pertanyaan dari lembar soal
A : Tujuan tercapai
P : Anjurkan dilaksanakan di rumah

Lembar Observasi
No. Jenis Pertanyaan Mampu dijawab Tidak Mampu
Dijawab
1. Macam-macam komplikasi DM V
2. Pencegahan Komplikasi DM V
3. Hubungan DM dengan Anemia V
dan sering tanggal giginya
4. Cara perawatan luka V

Anda mungkin juga menyukai