DM Sap
DM Sap
Pendahuluan
Tn. Urip Santoso (52 tahun) lahir pada tanggal 15 Desember 1962 sudah menikah
dengan Ny. Winarni (42 tahun) dan tinggal di Tegal Bulu RT 4/7 Bendungan, Cawas,
Klaten. Tn. Urip menderita penyakit Diabetes Melitus tipe 2 Non Obesitas (NO) yang
diketahuinya sejak tanggal 8 September 2014. Tn. Urip Santoso juga memiliki ulkus DM
di pedis dextra, anemia dan giginya mudah tanggal.
Tn. Urip bekerja sebagai peternak burung sedangkan Istri adalah Ibu Rumah
Tangga. Sejak 3 tahun lalu Tn. Urip menderita Fraktur di femur proximal sehingga yang
mengurusi ternak burung adalah istrinya. Tn. Urip berjalan dengan menggunakan kruk
dan aktivitasnya menjadi berkurang.
Tn. Urip sempat dibawa ke Puskesmas Bayan, kemudian di rujuk ke RSUP dr.
Suradji Tirtonegara. Semalam sebelum dirujuk luka pasien mengeluarkan belatung.
E. Diagnosis Keperawatan :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang paparan informasi ditandai dengan
Pasien menyatakan paham tentang ciri-ciri penyakit gula seperti sering b.a.k, sering
makan, dan sering minum. Info didapatkan dari artikel internet yang dikirim anaknya.
Tetapi pasien masih bingung hubungan antara DM dengan anemia, sering lepas giginya
dan pasien ingin diberitahu dan Pasien tidak tahu saat ditanya tentang patofisiologi DM
F. Perencanaan :
Berkaitan Diagnosis Keperawatan diatas masalah :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang paparan informasi ditandai dengan
Pasien menyatakan paham tentang ciri-ciri penyakit gula seperti sering b.a.k, sering
makan, dan sering minum. Info didapatkan dari artikel internet yang dikirim anaknya.
Tetapi pasien masih bingung hubungan antara DM dengan anemia, sering lepas giginya
dan pasien ingin diberitahu dan Pasien tidak tahu saat ditanya tentang patofisiologi DM.
Akan dilakukan Penyuluhan Kesehatan dengan topik / pokok bahasan Diabetes
Melitus pada hari Kamis, 18 September 2014 pukul 14.00 - 15.00 WIB.
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/Pokok Bahasan : Diabetes Melitus
Sub Pokok Bahasan : Diabetes Melitus di masyarakat
Sasaran : Penyuluhan : Tn. Urip Santoso dan keluarga
Program : Tn. Urip Santoso dan Ny. Winarni
D. Metode Penyuluhan :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media dan Alat :
1. Leaflet
2. Kursi dan tempat tidur pasien
3. Tempat yang nyaman yaitu ruang tidur pasien
4. Daftar pertanyaan dan daftar wawancara
F. Alokasi Waktu :
No. Kegiatan Uraian Waktu
1. Pembukaan - Mengucapkan salam 3 menit
- Kontrak waktu
- Appersepsi
2. Sambutan - Pembimbing Lapangan atau 5 menit
Pembimbing Pendidikan
3. Penyuluhan - Penyampaian materi inti 35 menit
- Tanya jawab
- Wawancara
6. Penutupan - Merangkum materi penyuluhan 2 menit
- Mengucapkan salam
G. Setting Tempat :
G
A
B C D E
Keterangan :
A : Tempat tidur Tn. Urip
B : Kursi Ny Winarni
C, D, E : Kursi Mahasiswa keperawatan Kelompok 2
F, G : Kursi Pembimbing Lapangan atau Pembimbing Akademik
H. Evaluasi :
No. Aspek Waktu Metode Alat Evaluator
1. Kognitif 15 menit Tanya jawab Daftar Deni Laksono
setelah mampu pertanyaan
pembacaan menjelaskan
materi
BAB III
MATERI PENYULUHAN
2. Mata
Retinopati diabetic: Rusaknya pembuluh darah yang memberi makan retina. Bentuk
kerusakan bisa bocor dan keluar cairan atau darah yang membuat retina bengkak atau
timbul endapan lemak yang disebut eksudat. Jika Anda melihat spot-spot hitam yang
bisa hilang tanpa diobati, tetapi sering muncul, Anda mungkin mengalami gejala awal
retinopati diabetik.
3. Glaukoma
4. Katarak
Diabetesi berisiko 60% lebih besar untuk mengalami kondisi ini. Untuk mengobati
katarak, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengeluarkan lensa mata yang
terserang katarak dan memasukkan lensa pengganti baru.
5. Mental
Orang yang menderita penyakit diabetes memiliki risiko lebih besar mengalami
depresi. Anda kemungkinan mengalami depresi jika muncul sedikitnya 3 tanda
berikut:
Perubahan pola tidur: kesulitan tidur, sering bangun di malam hari atau tidur
lebih banyak dari biasanya, termasuk di siang hari
Bangun lebih awal dari biasanya dan tidak dapat kembali tidur
Perubahan nafsu makan: Anda makan lebih banyak atau lebih sedikit dari
biasanya, yang menyebabkan kenaikan berat badan atau penurunan berat badan
secara cepat.
Sulit berkonsentrasi
Merasa tidak pernah melakukan segala sesuatu secara benar dan merasa menjadi
beban bagi orang lain
Merasa ingin mengakhiri hidup atau memiliki pikiran-pikiran untuk melukai diri
sendiri
Diabetesi berisiko menderita penyakit mulut yang parah karena umumnya lebih
rentan terhadap infeksi bakteri dan memiliki penurunan kemampuan untuk
melawan bakteri yang menyerang gusi. Di gigi terdapat bakteri anaerob dan ketika
DM karena HB rendah maka bakteri tersebut akan berkembang dengan cepat.
7. Jantung
8. Kulit
9. Saraf
Gangguan saraf yang sering terjadi pada diabetesi : kesemutan, mati rasa,
10. Ginjal
Ketika insulin tidak diproduksi atau tidak memenuhi kebutuhan maka glukosa
tidak akan diubah menjadi glikogen sebagai energi, hasilnya adalah glukosa akan
terus beredar di pembuluh darah. Gula dalam darah (glukosa) yang terlalu banyak
tentu saja memperkeras kerja ginjal. Kerja keras ginjal yang terus menerus dapat
membuat ginjal berhenti untuk bekerja suatu saat nanti. Fungsi ginjal salah satunya
adalah menghasilkan hormon eritropoietin yang berfungsi untuk pembentukan
eritrosit. Apabila seseorang mengalami defisiensi hormon ini, maka terjadi
gangguan pembentukan eritrosit yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut
anemia.
Pasti Anda sering mendengar bahwa seorang penderita penyakit diabetes harus
diamputasi kakinya. Infeksi pada kaki sering kali membuat para penderita penyakit
diabetes terpaksa merelakan kakinya untuk diamputasi. Infeksi pada kaki ini
disebabkan oleh adanya sirkulasi darah yang buruk. Aliran darah ke kaki sering
kali terganggu karena pembuluh darah ini menyempit akibat adanya timbunan
lemak. Namun, penderita penyakit diabetes tidak dapat merasakan sakit atau panas
akibat penyempitan ini. Yang terjadi adalah infeksi telah berkembang tanpa
disadari oleh penderita.
Menurunkan berat badan dengan perlahan dan mulai dari yang terkecil sekitar 4 – 6
kg dapat mengurangi risiko komplikasi dari diabetes. Hal ini sangat membantu
menurunkan gula darah dan tekanan darah. Tentunya Anda juga akan memiliki
lebih banyak energi. Tujuannya untuk membakar lebih banyak kalori yang Anda
makan. Untuk memulai, cobalah mengurangi makanan dengan kadar lemak yang
tinggi seperti keripik atau kentang goreng.
3. Cukup Tidur
Tidur yang sangat sedikit dapat meningkatkan kadar glukosa darah Anda dan
mendorong Anda untuk makan makanan dengan karbohidrat tinggi. Tentu saja hal
ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, meningkatkan risiko komplikasi
seperti penyakit jantung dan ginjal. Jadi cobalah untuk tidur yang cukup sekitar
tujuh atau delapan jam setiap malam. Jika Anda memiliki kesulitan untuk tidur,
cobalah atasi dan konsultasi dengan ahlinya. Memperbaiki pola tidur Anda dapat
menurunkan kadar gula darah Anda.
4. Aktif berolahraga
Pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai – berjalan, menari, bersepeda, atau hanya
berjalan di tempat saat Anda sedang di telepon misalnya. Lakukan setengah jam
sehari; bahkan saat bekerja jika Anda perlu. Latihan dapat membantu Anda
menurunkan risiko penyakit jantung, kolesterol, tekanan darah, dan menjaga berat
badan. Olahraga juga dapat mengurangi stres dan tentu saja dapat membantu Anda
mengurangi konsumsi obat diabetes.
6. Manajemen Stress
Bila Anda memiliki penyakit diabetes, stres dapat menyebabkan kadar glukosa
darah Anda naik. Singkirkan sebisa mungkin apa pun yang menekankan fisik atau
mental Anda. Teknik relaksasi seperti latihan pernapasan, yoga, dan meditasi dapat
sangat efektif jika Anda memiliki diabetes tipe 2.
Penyakit jantung dapat menjadi komplikasi dari diabetes yang sangat serius. Awasi
resiko terjadinya komplikasi penyakit jantung dengan sistem ABC:
a. A1C level (Kadar hemoglobin). Ini menunjukkan ukuran rata-rata kontrol gula
darah selama 2-3 bulan. Anda mungkin perlu memeriksakan dua kali atau
lebih dalam setahun.
C. Daftar Pustaka
Anonim. 2004. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Yogyakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 1999. Paradigma Indonesia Sehat 2010. Jakarta : Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
TUGAS
PROMOSI KESEHATAN DIABETES MELITUS PADA TN.U DI
RUANG MELATI 2 RSUP DR. SURADJI TIRTONEGARA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah IV
Disusun Oleh :
1. Amalia Kristi NIM. P07120112003
2. Deni Laksono NIM. P07120112010
3. Nurindah Intan Kurnis NIM. P07120112029
D. Pelaksanaan
Kamis, 20 September 2014
14.00-15.00
Melakukan pendidikan kesehatan kepada Tn. Urip Santoso dan Istrinya
mengenai komplikasi DM, Pencegahan komplikasinyaa dan cara perawatan luka
E. Evaluasi
S : Pasien memahami apa yang disampaikan
O : Pasien mampu menjawab semua pertanyaan dari lembar soal
A : Tujuan tercapai
P : Anjurkan dilaksanakan di rumah
Lembar Observasi
No. Jenis Pertanyaan Mampu dijawab Tidak Mampu
Dijawab
1. Macam-macam komplikasi DM V
2. Pencegahan Komplikasi DM V
3. Hubungan DM dengan Anemia V
dan sering tanggal giginya
4. Cara perawatan luka V