Teori Akuntansi Metode Genap
Teori Akuntansi Metode Genap
Perkembangan teori akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam teori akuntansi tradisional dan teori
akuntansi positif. Jelaskan dengan argumen yang mendukung!
Teori akuntansi positif: Teori akuntansi positif bertawal dari penelitian yang dilakukan
oleh Watts dan Zimmerman. Watts dan Zimmerman tidak menggunakan teori
normative, melainkan teori positif yang dalilnya menjelaskan bagaimana bekerjanya
dunia nyata. Teori akuntansi positif ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena. Teori ini tidak akan dibuktikan kebenarannya, melainkan akan
diuji apakah prediksinya dapat ditolak oleh bukti empiris. Teori terdiri atas asumsi dan
sehimpunan hipotesis substantif. Garis besar metodologi positivist: pengembangan
teori dimulai dengan penjelasan fenomena yang dipikirkan oleh peneliti. Di samping itu
juga harus ada asumsi baik dinyatakan atau tidak. Setelah dipelajari saling hubungan
antarfenomena dengan asumsi tertentu, diderivasi hipotesis, kemudian dikumpulkan
data yang dibutuhkan. Prosedur berikutnya, menguji hipotesis. Jika terbukti tidak salah,
muncullah teori. Teori akan selalu berubah dan ber-evolusi jika ada usaha oleh peneliti
(lain) untuk mengembangkan metodologi peneliti sebelumnya.
Sumber : https://asdarmunandar.blogspot.com/2013/10/soal-teori-akuntansi-bag-1.html
4. Salah satu karakteristik standar akuntansi adalah bahwa standar tersebut tidak mengatur prosedur
akuntansi, namun merupakan pedoman yang lengkap tentang fungsi akuntansi sebagai alat untuk
mengungkapkan informasi keuangan. Jelaskan dan uraikan landasan apa saja yang diatur dalam standar
akuntansi keuangan.
Landasan yang diatur dalam standart akuntansi tercantum secara keseluruhan dalam kerangka
konseptual. Kerangka kerja konseptual mencakup konsep-konsep yang bersifat pokok atau
fundamental, artinya bahwa konsep- konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok
tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan
menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan. Dalam Statement of Financial
Accounting Concept no. 8, FASB menyebutkan “The Conceptual Framework is a coherent
system of interrelated objectives and fundamental concepts that prescribes the nature, function,
and limits of financial accounting and reporting and that is expected to lead to consistent
guidance”.
Sedangkan Hendriksen (1977) menyebutkan kerangka kerja konseptual akuntansi adalah
seperangkat prinsip yang koheren, hipotetis, konseptual, dan pragmatis yang membentuk
kerangka kerja umum untuk referensi lingkup penelitian. Berdasar dua pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa kerangka konseptual mencoba menyediakan teori akuntansi yang lebih
terstruktur. Sesuai FASB, kerangka konseptual merumuskan sifat, fungsi, serta batasan
pelaporan dan akuntansi keuangan. (SFAC No. 1). Dari kerangka konseptual tersebut akan
digunakan sebagai dasar dan pedoman mengembangan kebijakan akuntansi. Pandangan yang
dianut oleh orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kerangka konseptual adalah jika
praktek pelaporan keuangan ingin dikembangkan secara logis dan konsisten (penting untuk
membangun kepercayaan Public pada praktek akuntansi), maka yang harus dikembangkan
terlebih dahulu adalah consensus dalam isu-isu penting seperti :
Makna sebenarnya pelaporan keuangan beserta lingkupnya
Karakteristik organisasi atau atribut yang mengindikasikan bahwa suatu entitas harus
membuat laporna keuangan.
Tujuan pelaporan keuangan
Karakteristik kualitatif yang harus ada dalam informasi keuangan
Elemen-elemen pelaporan keuangan
Aturan pengukuran mana yang harus diterapkan dalam elemen akuntansi, dan lain-lain
(SUMBER : dari academia
https://www.academia.edu/31853711/UJIAN_AKHIR_SEMESTER_TAKE_HOME_Oleh_Farisa_Nur_Maula
_2015261054_Joint_Program_Reguler_2?auto=download )
6. Dalam perumusan standar akuntansi ada tiga pendekatan, yaitu diatur oleh pemerintah, swasta, dan
diserahkan langsung pada pasar bebas. Jelaskan kelebihan dan kekurangannya.
(Sumber : Academia
https://www.academia.edu/31853711/UJIAN_AKHIR_SEMESTER_TAKE_HOME_Oleh_Farisa_Nur_Maula
_2015261054_Joint_Program_Reguler_2?auto=download )
)
8. Pengungkapan informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam pengungkapan wajib (mandatory)
dan sukarela (voluntary). Jelaskan menurut pendapat saudara!
Menurut General Accepted Accounting Principe (GAAP) Manajemen laba adalah suatu proses
mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam
maupun diluar batas. Schipper (1989,1992) menyatakan bahwa manajemen laba adalah intervensi
yang memiliki tujuan dalam proses pelaporan finansial terhadap pihak eksternal dengan intensi untuk
memperoleh manfaat pribadi bagi manajemen. Sedangkan Healy dan Wahlen (1999) menyatakan
bahwa manajemen laba timbul ketika manajer menggunakan judgment dalam pelaporan finansial dan
dalam strukturisasi transasksi untuk mempengaruhi laporan keuangan dan juga mengelabui
stakeholder terkait dengan kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang
bergantung pada angka akuntansi.
Pengertian manajemen laba dalam tataran praktis dipaparkan oleh Merchan (1989) dalam Merchan
dan Rockness (1994) yaitu tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk
mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bisa memberikan informasi mengenai keuntungan
ekonomis (economic advantage) yang sesungguhnya tidak dialami perusahaan, dalam jangka panjang
tindakan tersebut bisa merugikan perusahaan.
Bagi investor, informasi akuntansi merupakan dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk
memprediksi prospek earning di masa mendatang. Perhatian investor yang sering terpusat pada
informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba
tersebut secara natural akan mendorong manajemen untuk melakukan manajemen atas laba
(earnings management) atau manipulasi laba (earnings manipulation). Laba memiliki potensi
informasi yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pasar memiliki
kecenderungan utnuk bereaksi terhadap segala informasi yang berhubungan dengan perusahaan
emiten karena hal tersebut akan mempengaruhi nilai investasi mereka di perusahaan tersebut.
Sifat artificial eranings management dapat dilihat dari pengertian menurut Scott (2009) bahwa definisi
manajemen laba adalah pilihan kebijakan akuntansi oleh manajer yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Scott juga mengatakan bahwa kita dapat memikirkan manajemen laba sebagai
sikap oportunitis manajer untuk memaksimalkan kepuasannya ketika berhadapan dengan
kompensasi dan perjanjian utang. Dalam hal kompensasi, perusahaan akan mengantisipasi
kesempatan manajer untuk melakukan manajemen laba. Pemberi pinjaman akan melakukan hal yang
sama dalam menentukan tingkat bunga yang mereka minta. Manajemen laba memberikan
fleksibilitas kepada manajer untuk melindungi mereka sendiri dan perusahaan dalam berhadapan
dengan realisasi keadaan yan tidak dapat diantisipasi terhadap kontrak tersebut.
(Sumber : http://khairoelanwar.blogspot.com/2013/09/uas-teori-akuntansi.html)
12. Dalam Efficient Market Hypothesis seharusnya tidak ada reaksi pasar atas perubahan prosedur
akuntansi, tetapi mengapa manajer masih melakukan manajemen laba.
Manajemen laba muncul dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi karena manajer atau para
pembuat laporan mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukannya. Manajemen laba
merupakan dampak dari penggunaan dasar akrual dalam penyusunan laporan keuangan. Pada dasarnya,
basis akrual dipilih dengan tujuan untuk menjadikan laporan keuangan lebih informatif yaitu laporan
keuangan yang benar-benar mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Namun dalam kenyataannya,
penggunaan dasar akrual membuka peluang bagi manajemen untuk melakukan praktik manajemen
laba. Karena itulah, walaupun dalam EMH manajer tetap melakukan praktik manajemen laba.
Manajemen laba adalah cara yang digunakan oleh manajer untuk mempengaruhi angka laba secara
sistematis dan sengaja dengan cara memilih kebijakan akuntansi dan prosedur akuntansi tertentu yang
bertujuan untuk memaksimumkan utility manajer dan harga saham. Dari definisi tersebut, jelas bahwa
manajemen laba merupakan intervensi langsung manajer dalam proses pelaporan keuangan dengan
maksud untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat tertentu, baik bagi manajer maupun bagi
perusahaan.
(Sumber : https://www.coursehero.com/file/p18vaju/Lebih-mengerucut-lagi-perbedaan-antara-
kecurangan-akuntansi-dan-earning/ )