Disusun Oleh:
penafsiran/teoritis yang memengaruhi studi tentang permasalahan riset yang terkait dengan
makna yang dikenakan oleh individu atau kelompok pada suatu permasalahan sosial atau
pendekatan kualitatif mutakhir dalam penelitian, pengumpulan data dalam lingkungan alamiah
yang peka terhadap masyarakat dan tempat penelitian, dan analisis data yang bersifat induktif
maupun deduktif dan pembentukan berbagai pola atau tema. laporan atau presentasi tertulis
akhir mencakup berbagai suara dari para partisipan, refleksivitas dari peneliti, deskripsi dan
interpretasi tentang masalah penelitian, dan kontribusinya pada literatur atau seruan bagi
perubahan.
Para peneliti kualitatif sering kali mengumpulkan data di lapangan dimana para
partisipan mengalami masalah-masalah yang dikaji dalam penelitian tersebut. Mereka tidak
membawa indiviu-individu ke dalam laboratorium (situasi yang ditentukan), tidak pula mereka
mengirimkan instrumen-instrumen untuk diisi oleh individu (sebagaimana dalam riset survei).
langsung dengan masyarakat dan menyaksikan mereka berperilaku dan bertindak dalam
lingkungan mereka. Dalam hal ini peneliti kualitatif benar-benar berinteraksi dari waktu ke
waktu.
Para peneliti kualitatif mengumpulkan data sendiri dengan cara mempelajari dokumen,
sebuah instrumen, tetapi hal ini merupakan instrumen yang dirancang oleh peneliti dengan
1
mengandalkan berbagai kuesioner atau instrumen yang dikembangkan oleh para peneliti lain.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian kualitatif peniliti
merupakan kunci utama keberlangsungan penelitian tersebut karena peneliti lah yang
oleh peneliti yang lain dan juga yang bisa memperkirakan kapan penelitian tersebut berakhir.
wawancara, pengamatan dan dokumen, daripada bersandar pada suatu sumber data tunggal.
mengorganisasikannya menjadi beberapa kategori atau tema yang melintasi semua sumber
data tersebut. Seorang peneliti kualitatif harus punya kemampuan untuk terus menggali data
dari seluruh metode yang ada agar data yang di dapatkan lebih kaya dan akurat.
Para peneliti kualitatif membangun berbagai pola, kategori, dan tema mereka secara
informasi yang semakin abstrak. Proses induktif ini melibatkan gerakan bolak-balik dari para
peneliti diantara tema dan database, sehingga mereka dapat membentuk sebuah rangkaian
tema yang komprehensif. Proses ini mungkin juga melibatkan kolaborasi dengan para
partisipan secara interaktif, sehingga mereka berkesempatan untuk ikut membentuk tema dan
abstraksi yang muncul dari proses tersebut. Para peneliti juga menggunakan pemikiran
deduktif di mana mereka membangun tema-tema yang secara konstan terus dievaluasi
berdasarkan data yang mereka peroleh. Proses logika induktif-deduktif ini berati bahwa
proses penelitiannya. Dalam hal penelitian kualitatif peneliti tidak hanya menggunakan
pemikiran induktif tapi juga melalui proses logika deduktif dan di dalam penelitian kualitatif
2
peneliti juga harus mau mengevaluasi data terus menerus seiring berjalannya proses
penelitian.
bagaimana mempelajari pemaknaan dari para partisipan terhadap permasalahan atau isu
tertentu, bukan pemaknaan yang dibawa oleh para penulis lain. Pemaknaan para partisipan
lebih lanjut memberikan beragam perspektif atau pandangan pada topik yang dibahas. Inilah
mengapa suatu tema yang dikembangkan dalam suatu laporan kualitatif harus merefleksikan
beragam perspektif dari para partisipan dalam studi tersebut. Kebanyakan dalam penelitian
kualitatif para peniliti mengembangkan sebuah tema yang "unik" maka dari itulah sang peneliti
harus bisa mengumpulkan data sebanyak mungkin menggunakan berbagai metode dan juga
dari berbagai macam perspektif individu yang terdapat dalam partisipan penelitian.
Proses penelitian kualitatif selalu bersifat baru dan dinamis. Hal ini berati bahwa perencanaan
awal dari riset tidak dapat ditetapkan secara pasti, dan bahwa semua tahap dari proses
tersebut dapat sewaktu-waktu berubah atau bergeser setelah peneliti memasuki lapangan
dan mulai mengumpulkan data. Contohnya, pertanyaan risetnya mungkin juga berubah,
bentuk pengumpulan datanya mungkin juga berubah, dan individu yang dipelajari dan tempat
yang dikunjungi mungkin juga berubah selama proses pelaksanaan studi tersebut. Ide penting
di balik penelitian kualitatif adalah untuk mempelajari tentang permasalahan atau isu dari para
partisipan dan melakukan berbagai langkah terbaik untuk memperoleh informasi tersebut.
Dalam penelitian kualitatif proses penelitiannya selalu bersifat baru dan dinamis, artinya tidak
menentu atau tidak ada kepastian akhir dari suatu penelitian tersebut. oleh sebab itu
dijelaskan di awal bahwasanya peneliti lah yang menjadi instrumen penting dari penelitian
kualitatif tersebut. Penelitian kualitatif akan selalu bercabang terus menerus jika sang peneliti
3
terus menggali data, maka dari itu kunci dari selesainya penelitian kualitatif tersebut ada di
Para peneliti "memposisikan diri mereka" dalam suatu studi kualitatif. Hal ini berarti
bahwa para peneliti menyampaikan (yaitu di bagian metode, di bagian latar belakang, di
bagian pengantar, atau di tempat lain dalam laporan penelitian) latar belakang mereka
terhadap informasi penelitian, dan kesimpulan atau hasil apa yang mereka peroleh dari
penelitian tersebut.
Seorang peneliti kualitatif harus memperkenalkan diri mereka kepada para partisipan
dari segi ketertarikan dan latar belakang mengapa sang peniliti ingin melakukan penelitian
tersebut, mungkin dalam hal ini juga dapat membantu peneliti untuk lebih dekat dengan para
partisipan (jika alasannya tepat) dan mempermudah akses dalam pengumpulan data.
h. Pengembangan Holistik.
permasalahan dalam studi. Hal ini melibatkan pelaporan berbagai perspektif, mengidentifikasi
banyak faktor yang terlibat dalam suatu situasi, dan membuat sketsa tentang gambaran besar
yang muncul. Para peneliti tidak fokus pada hubungan sebab-dan-akibat di antara berbagai
faktor, tetapi lebih pada hubungan kompleks dari berbagai faktor dalam setiap situasi. Dalam
penelitian kualitatif, data yang di peroleh memang banyak dan kompleks oleh karenanya
peneliti harus bisa membuat gambaran umum dari seluruh permasalahan yang muncul.
Walaupun data yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diinginkan (oleh peneliti) harus tetap
beragam.
4
2. Kapan Penelitian Kualitatif digunakan
a. Penelitian kualitatif digunakan ketika perlu mendalami sebuah masalah. Bila masalah
penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.
b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa
difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai
kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan
observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.
menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih
terjamin.
atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan
data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang
5
3. Proses Perancangan Penelitian Kualitatif
Tidak ada struktur baku yang disepakati untuk merancang penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif sering kali meniru proses dalam penelitian ilmiah yaitu dimulai dari sebuah
menganalisis data, dan melaporkannya. Penelitian kualitatif cocok dengan cara ini. Namun
beberapa penelitian kualitatif berbeda-beda tergantung bidang yang sedang diteliti. Contoh
penelitian ilmu kesehatan akan berbeda alurnya dengan penelitian sosial budaya. Berikut ciri
i. Beretika
Tidak ada format baku dari penelitian kualitatif. Beberapa peneliti menganjurkan untuk