Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN

PERANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF


MATA KULIAH METODE PENELITIAN NONPOSITIF

Disusun Oleh:

Abdul Aziz Yusron


NIM 186020300011014

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
1. Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif dimulai dengan asumsi, sudut pandang, penggunaan kerangka

penafsiran/teoritis yang memengaruhi studi tentang permasalahan riset yang terkait dengan

makna yang dikenakan oleh individu atau kelompok pada suatu permasalahan sosial atau

manusia. Untuk mempelajari permasalahan ini, para peneliti kualitatif menggunakan

pendekatan kualitatif mutakhir dalam penelitian, pengumpulan data dalam lingkungan alamiah

yang peka terhadap masyarakat dan tempat penelitian, dan analisis data yang bersifat induktif

maupun deduktif dan pembentukan berbagai pola atau tema. laporan atau presentasi tertulis

akhir mencakup berbagai suara dari para partisipan, refleksivitas dari peneliti, deskripsi dan

interpretasi tentang masalah penelitian, dan kontribusinya pada literatur atau seruan bagi

perubahan.

Karakteristik dari penelitian kualitatif antara lain:

a. Lingkungan Alamiah (natural setting)

Para peneliti kualitatif sering kali mengumpulkan data di lapangan dimana para

partisipan mengalami masalah-masalah yang dikaji dalam penelitian tersebut. Mereka tidak

membawa indiviu-individu ke dalam laboratorium (situasi yang ditentukan), tidak pula mereka

mengirimkan instrumen-instrumen untuk diisi oleh individu (sebagaimana dalam riset survei).

Sebaliknya, para peneliti kualitatif mengumpulkan informasi dengan berbicara secara

langsung dengan masyarakat dan menyaksikan mereka berperilaku dan bertindak dalam

lingkungan mereka. Dalam hal ini peneliti kualitatif benar-benar berinteraksi dari waktu ke

waktu.

b. Peneliti Sebagai Instrumen Utama

Para peneliti kualitatif mengumpulkan data sendiri dengan cara mempelajari dokumen,

mengamati perilaku, dan mewawancarai para partisipan. Mereka mungkin menggunakan

sebuah instrumen, tetapi hal ini merupakan instrumen yang dirancang oleh peneliti dengan

menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka. Mereka tidak cenderung menggunakan atau

1
mengandalkan berbagai kuesioner atau instrumen yang dikembangkan oleh para peneliti lain.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian kualitatif peniliti

merupakan kunci utama keberlangsungan penelitian tersebut karena peneliti lah yang

mengumpulkan seluruh data, membuat instrumen-instrumen yang mungkin belum digunakan

oleh peneliti yang lain dan juga yang bisa memperkirakan kapan penelitian tersebut berakhir.

c. Beragam Sumber Data

Para peneliti kualitatif biasanya mengumpulkan beragam bentuk data, misalnya

wawancara, pengamatan dan dokumen, daripada bersandar pada suatu sumber data tunggal.

Kemudian meninjau kembali seluruh data tersebut dan memberikan pemaknaan,

mengorganisasikannya menjadi beberapa kategori atau tema yang melintasi semua sumber

data tersebut. Seorang peneliti kualitatif harus punya kemampuan untuk terus menggali data

dari seluruh metode yang ada agar data yang di dapatkan lebih kaya dan akurat.

d. Analisis Data Secara Induktif

Para peneliti kualitatif membangun berbagai pola, kategori, dan tema mereka secara

"bottom up", dengan mengorganisasikan data secara induktif menjadi satuan-satuan

informasi yang semakin abstrak. Proses induktif ini melibatkan gerakan bolak-balik dari para

peneliti diantara tema dan database, sehingga mereka dapat membentuk sebuah rangkaian

tema yang komprehensif. Proses ini mungkin juga melibatkan kolaborasi dengan para

partisipan secara interaktif, sehingga mereka berkesempatan untuk ikut membentuk tema dan

abstraksi yang muncul dari proses tersebut. Para peneliti juga menggunakan pemikiran

deduktif di mana mereka membangun tema-tema yang secara konstan terus dievaluasi

berdasarkan data yang mereka peroleh. Proses logika induktif-deduktif ini berati bahwa

peneliti kualitatif menggunakan keterampilan-keterampilan berpikir kompleks di sepanjang

proses penelitiannya. Dalam hal penelitian kualitatif peneliti tidak hanya menggunakan

pemikiran induktif tapi juga melalui proses logika deduktif dan di dalam penelitian kualitatif

2
peneliti juga harus mau mengevaluasi data terus menerus seiring berjalannya proses

penelitian.

e. Pemaknaan para Partisipan.

Sepanjang proses penelitian kualitatif, para peneliti menjaga fokusnya pada

bagaimana mempelajari pemaknaan dari para partisipan terhadap permasalahan atau isu

tertentu, bukan pemaknaan yang dibawa oleh para penulis lain. Pemaknaan para partisipan

lebih lanjut memberikan beragam perspektif atau pandangan pada topik yang dibahas. Inilah

mengapa suatu tema yang dikembangkan dalam suatu laporan kualitatif harus merefleksikan

beragam perspektif dari para partisipan dalam studi tersebut. Kebanyakan dalam penelitian

kualitatif para peniliti mengembangkan sebuah tema yang "unik" maka dari itulah sang peneliti

harus bisa mengumpulkan data sebanyak mungkin menggunakan berbagai metode dan juga

dari berbagai macam perspektif individu yang terdapat dalam partisipan penelitian.

f. Desain Baru dan Dinamis.

Proses penelitian kualitatif selalu bersifat baru dan dinamis. Hal ini berati bahwa perencanaan

awal dari riset tidak dapat ditetapkan secara pasti, dan bahwa semua tahap dari proses

tersebut dapat sewaktu-waktu berubah atau bergeser setelah peneliti memasuki lapangan

dan mulai mengumpulkan data. Contohnya, pertanyaan risetnya mungkin juga berubah,

bentuk pengumpulan datanya mungkin juga berubah, dan individu yang dipelajari dan tempat

yang dikunjungi mungkin juga berubah selama proses pelaksanaan studi tersebut. Ide penting

di balik penelitian kualitatif adalah untuk mempelajari tentang permasalahan atau isu dari para

partisipan dan melakukan berbagai langkah terbaik untuk memperoleh informasi tersebut.

Dalam penelitian kualitatif proses penelitiannya selalu bersifat baru dan dinamis, artinya tidak

menentu atau tidak ada kepastian akhir dari suatu penelitian tersebut. oleh sebab itu

dijelaskan di awal bahwasanya peneliti lah yang menjadi instrumen penting dari penelitian

kualitatif tersebut. Penelitian kualitatif akan selalu bercabang terus menerus jika sang peneliti

3
terus menggali data, maka dari itu kunci dari selesainya penelitian kualitatif tersebut ada di

tangan peneliti itu sendiri.

g. Interpretive inquiry (Refleksivitas)

Para peneliti "memposisikan diri mereka" dalam suatu studi kualitatif. Hal ini berarti

bahwa para peneliti menyampaikan (yaitu di bagian metode, di bagian latar belakang, di

bagian pengantar, atau di tempat lain dalam laporan penelitian) latar belakang mereka

(misalnya pengalaman kerja, pengalaman kebudayaan, sejarah, dan sebagainya), dan

menjelaskan bagaimana semua ini mewarnai dan mempengaruhi penafsiran mereka

terhadap informasi penelitian, dan kesimpulan atau hasil apa yang mereka peroleh dari

penelitian tersebut.

Seorang peneliti kualitatif harus memperkenalkan diri mereka kepada para partisipan

dari segi ketertarikan dan latar belakang mengapa sang peniliti ingin melakukan penelitian

tersebut, mungkin dalam hal ini juga dapat membantu peneliti untuk lebih dekat dengan para

partisipan (jika alasannya tepat) dan mempermudah akses dalam pengumpulan data.

h. Pengembangan Holistik.

Para peneliti kualitatif mencoba mengembangkan gambaran lengkap tentang

permasalahan dalam studi. Hal ini melibatkan pelaporan berbagai perspektif, mengidentifikasi

banyak faktor yang terlibat dalam suatu situasi, dan membuat sketsa tentang gambaran besar

yang muncul. Para peneliti tidak fokus pada hubungan sebab-dan-akibat di antara berbagai

faktor, tetapi lebih pada hubungan kompleks dari berbagai faktor dalam setiap situasi. Dalam

penelitian kualitatif, data yang di peroleh memang banyak dan kompleks oleh karenanya

peneliti harus bisa membuat gambaran umum dari seluruh permasalahan yang muncul.

Walaupun data yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diinginkan (oleh peneliti) harus tetap

di laporkan/dilampirkan karena memang dalam penelitian kualitatif terdapat data yang

beragam.

4
2. Kapan Penelitian Kualitatif digunakan

a. Penelitian kualitatif digunakan ketika perlu mendalami sebuah masalah. Bila masalah

penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.

b. Untuk memahami makna di balik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa

difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan

tindakan orang sering mempunyai makna tertentu.

c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai

kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut

berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan

demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan

metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan

observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.

e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk

mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.

Teori yang demikian dibangun melalui grounded research.

f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.

Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara

triangulasi/gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat

menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih

terjamin.

g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh

atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan

data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang

tabu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang.

5
3. Proses Perancangan Penelitian Kualitatif

Tidak ada struktur baku yang disepakati untuk merancang penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif sering kali meniru proses dalam penelitian ilmiah yaitu dimulai dari sebuah

masalah, telaah literatur, mengajukan pertanyaan penelitian, mengumpulkan data,

menganalisis data, dan melaporkannya. Penelitian kualitatif cocok dengan cara ini. Namun

beberapa penelitian kualitatif berbeda-beda tergantung bidang yang sedang diteliti. Contoh

penelitian ilmu kesehatan akan berbeda alurnya dengan penelitian sosial budaya. Berikut ciri

penelitian kualitatif yang baik.

a. Taat dalam menjalankan prosedur pengumpulan data

b. Menggambarkan penelitian dalam asumsi dan pendekatan kualitatif

c. Menggunakan pendekatan kualitatif

d. Memulai dari suatu fokus

e. Terdapat metode yang jelas

f. Analisa data dengan beragam metode

g. Ditulis secara persuasif sehingga pembaca merasakan pengalaman peneliti

h. Menggambarkan sejarah, budaya, dan pengalaman pribadi peneliti

i. Beretika

4. Struktur Proposal Penelitian

Tidak ada format baku dari penelitian kualitatif. Beberapa peneliti menganjurkan untuk

menuliskan topik umum dalam proposal penelitian.

Anda mungkin juga menyukai