Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN :
PENINGKATAN JALAN MESJID GUNUNG MERIAM TEMBUS JL. JAMBU
GN. SETELENG

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Infrastruktur prasarana jalan merupakan salah satu faktor pendukung untuk


tercapainya Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai pusat Agrobisnis. Untuk
mendukung visi tersebut maka diperlukan prasarana jalan yang memadai sehingga
mempermudah arus barang/jasa dan manusia.
Selain berperan dalam kegiatan sosial ekonomi, prasarana jalan yang baik juga
menunjang Peningkatan kesejahteraan dengan lancer arus transportasi yang seimbang
dengan perkembangan Pembangunan didaerah yang bersangkutan. Berkaitan dengan
hal tersebut maka diperlukan kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraan jalan
sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonominya.
Dengan adanya perencanaan yang sistematis dan tepat guna maka diharapkan
perencanaan tersebut dapat diaplikasikan dilapangan sebagai bagian pembangunan
transportasi yang berkualitas untuk mendukung geliat dan mobiliasi perekonomian
masyarakat.

II. LINGKUP KEGIATAN


2.1 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan ini adalah terwujudnya pembangunan jalan yang sesuai
dengan persyaratan dan kaidah-kaidah teknis.
Tujuan utamanya adalah didapatkan hasil pembangunan jalan yang diselesaikan
tepat waktu dan berkualitas.

2.2 Lingkup Kegiatan.

Lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Peningkatan jalan dengan


keterangan sebagai berikut :
Panjang Jalan : 1912 m
Panjang Penanganan : 1912 m
Lebar Perkerasan :4m
Produk akhir : Laston Lapis Antar (AC-BC)
Kondisi Lahan : Tersedia / Tidak bermasalah

2.3 Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan terletak di Kelurahan Gunung Seteleng Kecamatan Penajam.

III. SUMBER PENDANAAN


Untuk kegiatan ini dialokasikan pagu dana sebesar Rp. 2.417.900.000,00 ( Dua
Milyar Empat Ratus Tujuh Belas Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah ), yang
bersumber dari APBD Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun Anggaran 2013.

IV. METODE PELAKSANAAN


4.1 PERSYARATAN – PERSYARATAN
4.1.1 Umum
a. Proses lelang ini menggunakan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
09/SE/M/2011, Perihal : Pelaksanaan Pengadaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
Serta Kualifikasi Penyedia Jasa Konstruksi;
b. Pembuktian kualifikasi (SBU/SKA/SKT) agar berpedoman pada buku Lampiran
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultasi, dimana Pokja
ULP melakukan Klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit dokumen.

4.1.2 Perusahaan
Perusahaan diminta memilki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO 9001 : 2008),
Sertifikat Lingkungan (ISO 14001 : 2004) dan memiliki sertifikat Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) OHSAS 18001.

4.1.3 Bahan
a. Bahan hanya boleh digunakan apabila telah dilakukan pengujian dan memenuhi
Spesifikasi yang dipersyaratkan;
b. Bahan yang digunakan untuk aggregat/batu gunung didatangkan dari ex. Palu
sedangkan untuk timbunan diambil dari ex. Penajam.
c. Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu harus disiapkan persediaan bahan
material, sehingga setiap saat dibutuhkan selalu tersedia, hal ini dimaksudkan
untuk menjamin keseragaman bahan serta kesinambungan pekerjaan;

4.1.4 Peralatan
Penyedia jasa harus memiliki Asphalt Mixing Plant dengan kapasitas produksi 50
Ton/Jam atau 60 Ton/Jam maksimum jarak Asphalt Mixing Plant ke lokasi pekerjaan
75 Km, jika Asphalt Mixing Plant disewa maka Peneyedia Jasa harus mendapatkan
dukungan dari pemilik Asphalt Mixing Plant dan pemilik Asphalt Mixing Plant harus
benar-benar siap melaksanakan pekerjaan tersebut dan dinyatakan dengan surat
dukungan dengan materai Rp. 6000.

a. Peralatan di tempat penyimpanan bahan


1. wheel loader 1,0-1,6 m3 jumlah 1 (satu) buah;
2. skop dan alat bantu lainnya sesuai kebutuhan.
b. Peralatan di Lapangan
1. dump truck 3-4 m3 dengan kapasitas 6 ton (10 buah);
2. motor grader ›100 HP (1 Buah);
4. vibratory roller 5-8 T (1 buah);
5. Tandem roller 6-8 T (1 buah);
6. Asphalt Mixing Plant (1 buah);
7. Pneumatic Tire Roller (1 buah);
8. Asphalt Finisher (1 buah);
9. Air Compressor (1 buah);
10. Asphalt Sprayer (1 buah);
11. generator set 180 kva (1 Buah);
12. water tank truck 3000-4000 L (1 Buah);
13. concrete mixer 0,3-0,6 M3 (2 Buah);
14. Gerobak dorong, sekop,pacul,sendok semen,ember cor dan alat bantu
lainnya sesuai kebutuhan dilapangan.
Peralatan di lapangan harus mempunyai Bukti Milik Sendiri/Sewa Kepemilikan
terlampir.
4.1.5 Personel Kontraktor
1. Site Manager 1 Orang ( S1 Teknik Sipil ) Pengalaman min. 2 tahun
( SKA Ahli Muda Bidang Sipil Sub. Bidang Keahlian Transportasi bagian
Pelaksana Jalan ; Kode AS 306 )
2. Pelaksana Lapangan 1 Orang ( D3 Teknik Sipil ) Pengalaman min. 1 tahun
( SKT Tingkat II Bidang Sipil Sub. Bidang Keahlian Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Jalan ; Kode TS 028 )
3. Juru Ukur/Surveyor 1 Orang ( STM/SMK ) Pengalaman min. 2 tahun
( SKT Tingkat III Bidang Sipil Sub. Bidang Keahlian Juru Ukur Kuantitas
Pekerjaan Jalan dan Jembatan ; Kode TS 025 )
4. Tukang Pasang Batu 1 Orang ( STM/SMK ) Pengalaman min. 2 tahun
( SKT Tingkat III Bidang Sipil Sub. Bidang Keahlian Tukang Pasang
Batu/Stone ( Rubble ) Mason ( Tukang Bangunan Umum) ; Kode TA 005 )
5. Pekerja Aspal Jalan 1 Orang ( STM/SMK ) Pengalaman min. 2 tahun
( SKT Tingkat III Bidang Sipil Sub. Bidang Keahlian Pekerja Aspal Jalan ;
Kode TS 021 )
6. Quality dan Quantity 1 Orang ( SMU/SMK ) Pengalaman min. 1 tahun
(Curiculum Vitae Teknisi atau Laboratorium di Bidang Konstruksi Pekerjaan
Jalan dan Jembatan )
7. Tenaga Administrasi 1 Orang ( SMU/SMK ) Pengalaman min. 1 tahun
( Curiculum Vitae Administrasi Pembukuan ).

4.1.6 Fasilitas Laboratorium


Fasilitas laboratorium bisa disiapkan kontraktor dengan melibatkan tenaga teknis
laboratorium Dinas PU atau menggunakan fasilitas laboratorium Dinas PU dengan
tenaga teknis Qualitity PU, Konsultan Supervisi dan Kontraktor sebagai pelaksana.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan : membuat JMF material dan test Quality
material dilapangan dan test lain yang disyaratkan dalam kontrak.

4.1.7 Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Keselamatan para pelaksana dan pengawas serta masyarakat yang sedang berada
dalam daerah pekerjaan;
2. Masalah lingkungan;
3. Kelancaran arus lalu lintas pada daerah pekerjaan;
4. Pekerjaan dilaksanakan pada cuaca baik;
5. Penyediaan sarana penerangan yang cukup bila pekerjaan dilaksanakan pada
malam hari;
6. Efektifitas pengoperasian alat agar dapat bekerja secara terus menerus pada
kecepatan normal.

4.2 CARA PENGERJAAN

4.2.1 Persiapan Lapangan


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan penyiapan material, peralatan, dan tenaga
kerja yang dimobilisasi secara bertahap sesuai urutan pekerjaan yang akan
dilaksanakan, membuat barak kerja sebagai tempat pekerja dan gudang peralatan.
Melakukan stack out lapangan dengan memasangan sta. untuk memastikan panjang
penanganan, membuat rekayasa lapangan dan membuat shop drawing bila
diperlukan.

4.2.2 Pekerjaan Drainase


a. Galian Drainase
Galian drainase dibuat sesuai ukuran dimensi penampang drainase yang akan
dibuat pada lokasi yang sudah ditentukan dan volume pekerjaan.
b. Pasangan Batu Mortar
Pasangan batu mortar dibuat sesuai ukuran dimensi penampang yang akan dibuat
pada lokasi yang sudah ditentukan dan volume pekerjaan.

4.2.3 Pekerjaan Tanah


a. Penyiapan Badan Jalan
Sebelum pelaksanaan Pekerjaan dilakukan penyiapan badan jalan, Permukaan
jalan di bersihkan dengan tenaga pekerja kemudian dihampar menggunakan motor
grader di padatkan kembali dengan dengan vibrator roller sebanyak delapan
lintasan.
4.2.4 Perkerasan Berbutir
Dump truck mengangkut agregat (yang sudah di uji sebelumnya dan memenuhi
spesifikasi) dari stock piles ke lokasi pekerjaan. Agregat dihampar dan dibentuk
sesuai kemiringan standard jalan dengan motor grader sesuai lebar yang ditentukan.
Agregat yang sudah dihampar dibasahi dengan water tank sebelum dipadatkan
dengan tandem roller sesuai lintasan yang disyaratkan. Selama pemadatan
sekelompok pekerja akan merapikan bagian-bagian yang tidak bisa dengan alat berat
menggunakan alat bantu. Untuk memastikan kepadatan materil lakukan uji
kepadatan.

4.2.5 Pekerjaan Aspal


Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan yang bukan
beraspal (misalnya Lapis Pondasi Agregat), sedangkan Lapis Perekat harus dihampar
di atas permukaan yang beraspal (seperti Lapis Penetrasi Macadam, Laston, Lataston
dll). Temperatur pemasakan aspal untuk bahan agregat tidak melampaui 180º
dan bahan aspal / bitumen tidak melampaui titik bakarnya, Temperatur
campuran aspal di AMP tidak kurang dari 150º dan tidak melampaui 180º.
Suhu penghamparan yang dipersyaratkan untuk aspal adalah ± 120º dan suhu
pada saat pemadatan ± 110º celcius dengan kadar aspal yang dipersyaratkan
adalah 6,5 % untuk Laston Lapis Antara (AC-BC) dan 6 % untuk Laston Lapis
Aus (AC-WC).
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis perata, lapis
pondasi atau lapis aus campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal yang
dicampur secara panas di pusat instalasi pencampuran, serta menghampar dan
memadatkan campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan yang telah
disiapkan sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan potongan
memanjang yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana. Semua campuran dirancang
dalam Spesifikasi ini untuk menjamin bahwa asumsi rancangan yang berkenaan
dengan kadar aspal, rongga udara, stabilitas, kelenturan dan keawetan sesuai dengan
lalu-lintas rencana.
V. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan ini diperkirakan 90 ( Sembilan
Puluh ) hari kalender.

Kuasa Pengguna Anggaran,

SUPARDI MS, ST. MT


NIP. 19670516 199312 1 001

Anda mungkin juga menyukai