Anda di halaman 1dari 8

MATERI KELAS XA/B MA NURUL HUDA

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator


3.1 Memahami Fungsi Sosiologi 3.1.1 Menjelaskan fungsi Sosiologi untuk
pengetahuan dasar untuk mengenali mengenali gejala sosial di masyarakat
Sosiologi sebagai ilmu gejala sosial di 3.1.2 Menjelaskan sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan yang masyarakat sosial
berfungsi mengkaji 3.1.3 Menganalisis realitas sosial sebagai
gejala sosial di Sosiologi sebagai ilmu obyek kajian
masyarakat. sosial 3.1.4 Menganalisis kehidupan sosial sebagai
4.1 Menalar suatu gejala Realitas sosial sebagai objektivitas
sosial di lingkungan obyek kajian 4.1.1 Mengidentifikasi gejala sosial
sekitar dengan Kehidupan sosial (tindakan individu, tindakan kolektif,
menggunakan sebagai objektivitas pengelompokkan sosial, interaksi antar
pengetahuan sosiologis Gejala sosial (tindakan individu dan kelompok sosial dalam
individu, tindakan kehidupan masyarakat)
kolektif, 4.1.2 Mencatat suatu gejala sosial di
pengelompokkan lingkungan sekitar dengan
sosial, interaksi antar menggunakan pengetahuan sosiologis
individu dan
kelompok sosial dalam
kehidupan
masyarakat)

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari bab ini anda diharapkan mampu.
1. Menjelaskan pengertian, objek, dan tujuan sosiologi
2. Menjelaskan sosiologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan
3. Mendeskripsikan sejarah perkembangan sosiologi
4. Menjelaskan kedudukan sosiologi di antara ilmu-ilmu lain
5. Mendeskripsikan peran sosiologi dalam masyarakat
6. Mengaplikasikan kegunaan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat

A. Hakikat Sosiologi
1. Definisi sosiologi*
Beberapa definisi sosiologi menurut para ahli.
1. Herbert Spencer* mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tumbuh, bangun, dan
kewajiban masyarakat
2. Emile Durkheim*menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta
sosial*, yaitu fakta-fakta yang berisi cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di
luar individu. Fakta-fakta tersebut mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu.
3. Max Weber*mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tindakan-tindakan sosial.
4. Pitirim A. Sorokin* mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya,
gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi),
hubungan dan pengaruh timbal balik antar gejala sosial dan non-sosial (misalnya,
pengungsian dengan bencana alam), dan ciri-ciri umum dari semua jenis gejala-gejala
sosial.
5. Josep Roucek dan Roland Warrenmendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari
hubungan antar manusia di dalam kelompok.
6. Selo Soemardjan* dan Soelaiman Soemardi mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan sosial.
7.Soerjono Soekanto* mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antar orang-orang dalam
masyarakat.

2. Objek Kajian Sosiologi Objek studi suatu ilmu dapat dipahami dari segi material maupun
segi formalnya (sudut pandang ilmu itu sendiri). Secara material objek studi sosiologi adalah
manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari kelompok sosial. Sedangkan dari
segi formalnya, sosiologi memandang manusia sebagai perwujudan hubungan sosial
antarmanusia.

3. Pokok Bahasan Sosiologi*


Emile Durkheim*, pokok bahasan sosiologi adalah Fakta-fakta Sosial. Fakta sosial adalah
pola-pola atau sistem yang mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir, dan
merasa. Fakta sosial tersebut berada di luar individu dan mempunyai kekuatan
memaksa atau mengendalikan individu tersebut.
Max Weber*, pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Namun tidak semua tindakan
manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan dianggap sebagai
tindakan sosial hanya jika tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
perilaku orang lain.
Wright Mills* terkenal dengan sebutan khayalan sosiologis (the sociological imagination*).
Khayalan sosiologi diperlukan untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat
maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Mills*, dengan khayalan sosiologis,
kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan
antara keduanya.
Peter L. Berger*, pengungkapan realitas sosial. Seorang sosiolog harus bisa menyingkap
berbagai fenomena yang menjadi suatu realitas yang tidak terduga.

B. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Ciri Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan


a. Empiris, ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal
sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif (menduga-duga)
b. Teoritis, suatu ilmu pengetahuan selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil
pengamatan
c. Kumulatif, disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki, memperluas,
serta memperkuat teori-teori lama
d. Nonetis, pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik buruk masalah tersebut,
tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
E. Kegunaan Sosiologi dalam Masyarakat
1. Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu
rencana penyelesaian masalah sosial yang baik.
Peranan Sosiologi
1. Sosiolog sebagai ahli riset
2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
3. Sosiolog sebagai teknisi
4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik

TUGAS KELAS XI MA SOSIOLOGI


STRUKTUR SOSIAL
Struktur sosial berasal dari kata “structum” yang mempunyai arti menyusun. Struktur sosial
merupakan tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial di dalam
kehidupan masyarakat, dimana didalamnya terdapat hubungan timbal balik.

Bentuk-Bentuk Struktur Sosial


Bentuk struktur sosial ada 2 macam yaitu:

Stratifikasi Sosial

Merupakan struktur di dalam masyarakat yang memisahkan masyarakat menjadi tingkatan-


tingkatan tertentu. Kriteria yang digunakan seperti tingkat pendidikan, kekayaan, atau
kekuasaan.

Menurut Cuber, stratifikasi sosial muncul karena perbedaan hak individu. Sedangkan Max
Weber mengatakan stratifikasi sosial disebabkan karena kekuasaan, hak istimewa, dan prestis.

Macam-macam stratifikasi sosial:


 Stratifikasi sosial tertutup, merupakan stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan
adanya perpindahan posisi.
 Stratifikasi sosial terbuka, merupakan stratifikasi yang memungkinkan adanya
perpindahan baik naik atau turun, contohnya seorang buruh berubah menjadi
pengusaha sukses.
 Stratifikasi sosial campuran, merupakan stratifikasi sosial yang timbul karena
bertemu nya 2 stratifikasi.

Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial merupakan penggolongan masyarakat didasarkan karena perbedaan


tertentu yang biasanya sejajar. jenis diferensiasi sosial:

 Ras
 Suku bangsa
 Klen
 Agama
 Profesi/pekerjaan
 Jenis kelamin

Pertanyaan!
“Mengapa Indonesia sangat rentan sekali terhadap isu SARA?’

TUGAS KELAS 12
1. Buatlah essay berbentuk naratif-deskriptif mengenai kehidupan lingkungan alam
dan sosial yang ada di sekitar kalian, ketika masa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Menengah Atas!
2. Buatlah karya puisi yang bertemakan tentang “Perubahan: Aku bergerak atau aku
yang digerakan zaman” kemudian diupload secara kolektif melalui instagram
RATINI RAHMAWATI atau di Instagram masing-masing dengan memberi hastag
#tugasperubahansosial
TUGAS KELAS X MA

HAKIKAT GEOGRAFI

Pengertian Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis", atau
"menjelaskan").
Menurut Prof. Bintarto geografi adalah ilmu yang menggambarkan, menerangkan sifat-sifat
bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduknya serta mempelajari corak yang khas
dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu. Sedangkan hasil Seminar Lokakarya IKIP
yang diadakan di Semarang tahun 1988 merumuskan geografi sebagai ilmu yang mempelajari
tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan.

Pendekatan Geografi

Mengutip dari Makalah Perkembangan Kota (Makalah UGM Yunus, 1997).


1. Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang
menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif
geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan
proses (spatial processess). Kerangka analisis pendekatan keruangan bertitik pada
permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Keruangan tersebut
didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia.
2. Pendekatan kelingkungan penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun
pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan variabel lingkungan yang
ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan
hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula
dikaitkan dengan (1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik
fisik tindakan manusia. (2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan
nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
3. Pendekatan kompleks kewilayahan menekankan permasalahan yang terjadi di suatu
wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait
dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat
dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor
determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis
yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks
pula.

Prinsip Geografi

1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran adalah sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa
dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak
teratur. Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang
bergantung kepada keadaan fenomena. Prinsip ini memandang bahwa setiap gejala
dan fakta di permukaan bumi tersebar secara tidak merata antara satu wilayah dengan
wilayah lainnya. Suatu gejala geografi bisa terlhat terkumpul dalam jumlah yang
padat dan banyak, tetapi di satu tempat lain terlihat sangat jarang dan
sedikit.Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta,
peristiwa yang ada dipermukaan bumi.
2. Prinsip Interelasi dapat dirumuskan adanya hubungan antara fenomena yang satu
dengan fenomena yang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka
bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Baik
faktor fisik dengan faktor fisik lainnya, faktor fisik dengan faktor manusia dan faktor
manusia dengan faktor manusia lainnya.
3. Prinsip Dekripsi adalah prinsip yang penjelasannya lebih lanjut tentang fenomena
tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb.
4. Prinsip Korologi : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang
tertentu. Prinsip ini yang meninjau gejala, fakta dan masalah geografi dari
penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam ruang. Ruang dalam sudut pandang
geografi adalah permukaan bumi secara keseluruhan yang membentuk suatu fungsi.
Secara sederhana prinsip ini merupakan gabungan dari prinsip-prinsip lainnya.

10 Konsep Geografi

1. Jarak merupakan faktor pembatas yang alami antara dua wilayah. Konsep
lokasi dibagi menjadi dua yaitu Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan
bujur bersifat tetap dan Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah
sekitarnya dan sifatnya berubah.
2. Keterjangkauan berkaitan dengan aksesibilitas, menyangkut ketercapaian
untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat
komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya. Konsep ini selalu berkaitan
dengan jarak, kondisi medan, dan juga ada tidaknya angkutan atau komunikasi
yang dapat dipakai.
3. Morfologi menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan
eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan,
sehingga bentuk tiap wilayah di muka bumi akan berbeda.
4. Keterkaitan Ruang adalah hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan
unsur yang lain pada suatu tempat. Keterkaitan ini menyangkut fenomena alam,
tumbuhan, atau sosial.
5. Pola berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola
pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain. Konsep pola berkaitan dengan
bentuk dan susunan persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi, baik
yang bersifat alami maupun buatan.
6. Diferensiasi Areal melihat daerah-daerah yang terdapat di muka bumi berbeda
satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah
dengan wilayah yang lainnya. Konsep diferensiasi area digunakan untuk
mempelajari perbedaan gejala geografi antara wilayah yang satu dengan yang
lain di permukaan bumi.
7. Lokasi adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
geosfer dan menunjukkan suatu tempat di permukaan bumi. konsep ini terdiri
dari Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap dan
Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya
berubah.
8. Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok
pada suatu wilayah yang relatif sempit dan yang paling menguntungkan atau
positif.
9. Nilai Kegunaan adalah konsep manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di
muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.
10. Interaksi/interdependensi merupakan hubungan timbal – balik antara dua
wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, kenampakan dan
permasalahan baru. Dalam interaksi, gejala yang satu dengan yang lain saling
tergantung.
Contoh : Interaksi kota – desa terjadi, karena adanya perbedaan potensi alam

Aspek dan Ilmu Penunjang Geografi

Aspek Fisik meliputi :


a. Aspek Topologi membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah,
bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas
tertentu.
b. Aspek Biotik membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)

Aspek Sosial meliputi :


Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada
aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan
memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan
lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Ekonomi membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar
dan sebagainya
b. Aspek Budaya membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
c. Aspek Politik misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.

Beberapa Ilmu Penunjang Geografi diantaranya:


 Geomorfologi ilmu yang mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi dan
penafsirannyatentang proses terbentuknya.
 Meteorologi : ilmu yang mengkaji tentang cuaca yang meliputi ciri-ciri fisik dan
kimianya, tekanan, suhu udara, angin dan per-awanan.
 Klimatologi : ilmu yang mempelajari tentang iklim, yang meliputi sebab terjadinya,
pengaruhnya terhadap bentuk fisik dan kehidupan di suatu wilayah.
 Biogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan
bumi serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi dan menentukan pola
persebarannya.
 Antropogeografi : ilmu yang mempelajari persebaran manusia di permukaan bumi
dalamhubungannya dengan lingkungan geografi.
 Hidrologi : ilmu yang mempelajari tentang fenomena air di bumi yang meliputi
sirkulasi, distribusi, bentuk, serta sifat fisik dan kimianya.
 Oseanografi : Ilmu yang mempelajari fenomena lautan yang meliputi sifat air laut,
gerakan air laut dan pasang surut air laut.
 Kartografi : ilmu yang mempelajari tentang peta meliputi tentang pembuatan, jenis
dan pemanfaatannya.
 Demografi : ilmu yang mempelajari tentang kependudukan meliputi jumlah,
pertumbuhan, komposisi dan migrasi penduduk.
 Pedologi : ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi proses pembentukan, jenis-
jenis dan persebarannya.

Objek Studi Geografi

Objek Studi Geografi terdiri dari dua bagian Yaitu:


1. Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material
yang umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi: Lithosfer
(Lapisan Kerak bumi), Biosfer (Lapisan Kehidupan Selain Manusia), Hidrosfer
(Lapisan Perairan yang Ada di Bumi), atmosfer (lapisan udara), pedosfer
(lapisan tanah) dan antrophosfer (Lapisan manusia dan kegiatannya).
2. Objek formal adalah sudut pandang dan cara berpikir terhadap objek material
yang berupa materi atau gejala geografi yang ada di geosfer. Cara pandang dan
cara berpikir ini dapat melalui pendekatan keruangan, kelingkungan dan
kewilayahan serta dapat juga menggunakan 5W + 1H.

TUGAS KELAS XI MA
1. “Menggambar Peta Dunia dan Peta Indonesia pada kertas HVS yang berbeda!”
2. Sebutkan pembagian flora dan fauna yang ada di dunia dan di Indonesia!

Anda mungkin juga menyukai