Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

Menghitung LHR Dengan Satuan SMP


Faktor Satuan Mobil Penumpang (SMP)

Faktor SMP
Sepeda 0.5
Sepeda Motor 1
Mobil Penumpang 1
Truk Ringan (berat kotor < 5 ton) 2
Truk Sedang (berat kotor > 5 ton) 2.5
Truk Berat (berat kotor > 10 ton) 3
Bis 3
Kendaraan tak bermotor 7
Sumber : Bina Marga

Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata

Jenis Kendaraan Berat Jumlah Koefisien LHR


Mobil Penumpang 2 ton 850 1 850
Bus 8 ton 550 3 1650
Truk 2 As 13 ton 725 3 2175
Truk 3 As 20 ton 415 3 1245
Truk 2 As + gandeng 30 ton 300 3 900
Truk 3 As + gandeng 50 ton 270 3 810
Total LHR 7630

LHR Masa Perencanaan (SMP) = (1+i)n


Data yang diperoleh
· Masa perencanaan (n) = 4 Tahun
· Perkembangan lalu lintas dalam masa perencanaan ( i ) = 1%
Perhitungan :

- Mobil Penumpang = 850 (1+0.01)4 =


884.51 SMP
- Bus = 1650 (1+0.01)4 = 1717
SMP
- Truk 2 As = 2175 (0+0.01)4 = 2263.305
SMP
- Truk 3 As = 1245 (1+0.01)4 = 1295.547
SMP
- Truk 2 As + gandeng = 900 (1+0.01)4 = 936.54
SMP
- Truk 3 As + gandeng = 810 (1+0.01)4 = 842.886
SMP
Σ LHR1 = 7939.788 SMP

#LHR Masa Pelaksanaan (SMP) = (1+i)n


Data yang diperoleh :
· Masa pelaksanaan (n) = 3 Tahun
· Perkembangan lalu lintas dalam masa perencanaan ( i ) =
1.5%
Perhitungan :
Mobil Penumpang = 884.51 (1+0.015)4 = 938.7867 SMP
Bus = 1717 (1+0.015)4 = 1822.361SMP
Truk 2 As = 2263.305 (0+0.015)4 = 2402.189SMP
Truk 3 As = 1295.547 (1+0.015)4 = 1375.046MP
Truk 2 As + gandeng = 936.54 (1+0.015)4 =
994.0094SMP
Truk 3 As + gandeng = 842.886 (1+0.015)4 =
894.6085SMP
Σ LHR2 = 8427.002SMP
#LHR Masa Pelaksanaan (SMP) = (1+i)n
Data yang diperoleh :
· Masa pelaksanaan (n) = 10 Tahun
· Perkembangan lalu lintas dalam masa perencanaan ( i ) = 1%
Perhitungan :
Mobil Penumpang = 924.932 (1+0.01)4
=962.4879SMP
Bus = 1795.467 (1+0.01)4 = 1868.37
SMP
Truk 2 As = 2366.738 (0+0.01)4 = 2462.837SMP
Truk 3 As = 1354.753 (1+0.01)4 = 1409.761SMP
Truk 2 As + gandeng = 979.34 (1+0.01)4 = 1019.105
SMP
Truk 3 As + gandeng = 881.406 (1+0.01)4 =
917.1946SMP
Σ LHR3 = 8639.759 SMP

Perhitungan LHR Rata-Rata :


LHR =

½ x (8427.002+ 8639.756)

8533,3789 smp

Klasifikasi Jalan

Klasifikasi Kelas LHR Rata-Rata


Utama 1 > 2000
Sekunder 2A 8000 - 20000
2B 1500 - 8000
2C < 2000
Penghubung - -
Sumber : Bina Marga

Dari data tersebut, maka jalan tersebut termasuk Jalan Raya “Sekunder Kelas 2A”

Menghitung LHR Dengan MBT


Data-data :
1. CBR : 5,5,6,7,8,6,7,6,6,8
2. Data Lalu Lintas
- Mobil Penumpang 2 Ton = 850 buah/hari 2 arah
- Bus 8 Ton = 550 buah/hari 2 arah
- Truk 2 As 13 Ton = 725 buah/hari 2 arah
- Truk 3 As 20 Ton = 415 buah/hari 2 arah
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 300 buah/hari 2 arah
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 270 buah/hari 2 arah
Total = 3110 buah/hari 2 arah
Perhitungan Lalu Lintas
 *Masa perencanaan (n) = 4 Tahun
*Perkembangan lalu lintas ( i ) = 1%
LHR1 = (1+i)n
- Mobil Penumpang 2 Ton = 850 (1+0.01)4 = 884.51 MBT
- Bus 8 Ton = 550 (1+0.01)4 = 572.33 MBT
- Truk 2 As 13 Ton = 725 (1+0.01)4 = 754.435 MBT
- Truk 3 As 20 Ton = 415 (1+0.01)4 = 431.849 MBT
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 300 (1+0.01)4 = 312.18 MBT
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 270 (1+0.01)4 = 280.962 MBT

 *Masa perencanaan (n) = 3 Tahun


*Perkembangan lalu lintas ( i ) = 1.5%
LHR2 = (1+i)n
- Mobil Penumpang 2 Ton = 884.51 (1+0.015)4 = 924.932 MBT
- Bus 8 Ton = 572.33 (1+0.015)4 = 598.485 MBT
- Truk 2 As 13 Ton = 754.435 (1+0.015)4 = 788.913 MBT
- Truk 3 As 20 Ton = 431.849 (1+0.015)4 = 451.584 MBT
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 312.18 (1+0.015)4 = 326.447 MBT
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 280.962 (1+0.015)4 = 293.802 MBT

 *Umur Rencana (n) = 10 Tahun


*Perkembangan lalu lintas ( i ) = 1%
LHR3 = (1+i)n
- Mobil Penumpang 2 Ton = 924.932 (1+0.01)4 = 1021.68 MBT
- Bus 8 Ton = 598.485 (1+0.01)4 = 661.086 MBT
- Truk 2 As 13 Ton = 788.913 (1+0.01)4 = 871.433 MBT
- Truk 3 As 20 Ton = 451.584 (1+0.01)4 = 498.82 MBT
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 326.447 (1+0.01)4 = 360.593 MBT
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 293.802 (1+0.01)4 = 324.534 MBT

 Koefisien Distribusi (C)


Jalur Rencana = 2 Jalur 2 Arah
Dari Tabel didapat C = 0.50 → Daftar II

DAFTAR II
Koefisien Distribusi Kendaraan

Jumlah Jalur Kendaraan Ringan Kendaraan Berat


1 Arah 2 Arah 3 Arah 4 Arah
1 Jalur 1.00 1.00 1.00 1.00
2 Jalur 0.60 0.50 0.70 0.50
3 Jalur 0.40 0.40 0.50 0.475
4 Jalur - 0.30 - 0.45
5 Jalur - 0.25 - 0.425
6 Jalur - 0.20 0.40
Sumber : Bina Marga
 Menentukan Angka Ekuivalen (E)

DAFTAR III
Angka Ekuivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan

Beban Sumbu Angka Ekuivalen


kg Lb Sumbu Tunggal Sumbu Ganda
1000 2205 0.0002 -
2000 4409 0.0036 0.0003
3000 6614 0.0183 0.0016
4000 8818 0.0577 0.0050
5000 11023 0.1410 0.0121
6000 13228 0.2923 0.0251
7000 15432 0.5415 0.0466
8000 17637 0.9238 0.0794
8160 18000 1.0000 0.0860
9000 19841 1.4798 0.1273
10000 22046 2.2555 0.1940
11000 24251 3.3022 0.2840
12000 26455 4.6770 0.4022
13000 28660 6.4419 0.5540
14000 30864 8.6647 0.7452
15000 33069 11.4184 0.9820
16000 35276 14.7815 1.2712
Sumber : Bina Marga

- Mobil Penumpang 2 Ton = (1+1) = (0.0002 + 0.0002) = 0.0004


- Bus 8 Ton = (3+5) = (0.0183 + 0.1410) = 0.1593
- Truk 2 As 13 Ton = (5+8) = (0.1410 + 0.9238) = 1.0638
- Truk 3 As 20 Ton = (6+14) = (0.2923 + 0.7452) = 1.0375
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = (6+14) + (2x5) = 1.0375 + (2 x 0.1410) =
1.3195
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = (6+14) + (2x15) = 1.0375 + (2 x 0.9820) =
3.0015

 Menentukan Lintas Ekuivalen Permukaan (LEP)

LEP = LHR2 x C x E

- Mobil Penumpang 2 Ton = 924.932 x 0.5 x 0.0004 = 0.185


- Bus 8 Ton = (3+5) = 598.485 x 0.5 x 0.1593 = 47.67
- Truk 2 As 13 Ton = (5+8) = 788.913 x 0.5 x 1.0638 = 419.623
- Truk 3 As 20 Ton = (6+14) = 451.584 x 0.5 x 1.0375 = 234.26
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 326.447 x 0.5 x 1.3195 = 215.373
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 293.802 x 0.5 x 3.0015 = 440.923
Σ LEP = 1358.034

 Menentukan Lintas Ekuivalen Akhir (LEA)

LEA = LHR3 x C x E

- Mobil Penumpang 2 Ton = 1021.68 x 0.5 x 0.0004 = 0.204


- Bus 8 Ton = (3+5) = 661.086 x 0.5 x 0.1593 = 52.655
- Truk 2 As 13 Ton = (5+8) = 871.433 x 0.5 x 1.0638 = 463.515
- Truk 3 As 20 Ton = (6+14) = 498.82 x 0.5 x 1.0375 = 258.763
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 360.593 x 0.5 x 1.3195 = 237.901
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 324.534 x 0.5 x 3.0015 = 487.044
Σ LEA = 1500.082

 Menentukan Lintas Ekuivalen Tengah (LET)

LET = ½ x (Σ LHP + Σ LEA)

LET = ½ x (1358.03 + 1500.082)


= 1429.056

 Menentukan Lintas Ekuivalen Rencana (LER)

LER = LET x Fp
Fp =

LER = 1429.056 x 10/10


= 1429.056

 Mencari Harga CBR


CBR Tanah Dasar : 5;5;6;7;8;6;7;6;6;8

CBR Jumlah yang sama/lebih besar % yang sama/lebih besar


5 10 10/10 x 100% =100%
6 8 8/10 x 100% = 80%
7 4 4/10 x 100% = 40%
8 2 2/10 x 100% = 20%

 Perhitungan Kelandaian
X= x 100%
1. Daerah A – C

X= x 100%

= - 0.122%

2. Daerah C – D

X= x 100%

= 0.125%

3. Daerah D – B

X= x 100%

= 0%
“Kelandaian Maksimum didapat 0.125%

 Menghitung Prosentase Kendaraan Berat ( ≥13 Ton)


Kendaraan :
- Truk 2 As 13 Ton = 725 Kendaraan
- Truk 3 As 20 Ton = 415 Kendaraan
- Truk 2 As + gandeng 30 Ton = 300 Kendaraan
- Truk 3 As + gandeng 50 Ton = 270 Kendaraan
Jumlah = 1710 Kendaraan

Prosentase = x 100%

= x 100%

= 54.984% > 30%

 Faktor Regional (FR)


Data : - Kelandaian Maksimum = 0.125% < 6%
- Kendaraan Berat (%) = 54.98% > 30%
- Iklim II = 900 mm/Thn

“Dari Tabel Daftar IV diperoleh FR = 2.5”

DAFTAR IV
Faktor Regional (FR)

Kelandaian I Kelandaian II Kelandaian III


(< 6 %) (6 - 10 %) ( > 10 %)
% Kendaraan berat % Kendaraan berat % Kendaraan berat
≤ 30 % >30 % ≤ 30 % >30 % ≤ 30 % >30 %
Iklim I 0.5 1.0 - 1.5 1.0 1.5 - 2.0 1.5 2.0 - 2.5
< 900mm/th
Iklim II 1.5 2.0 - 2.5 2.0 2.5 - 3.0 2.5 3.0 - 3.5
>900 mm/th
Sumber : Bina Marga

DAFTAR V
Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IP)

LER = Lintas Klasifikasi Jalan


Ekuivalen Rencana Lokal Kolektor Arteri Tol
< 10 1.0 - 1.5 1.5 1.5 - 2.0 -
10 – 100 1.5 1.5 - 2.5 2.0 -
100 – 1000 1.5 - 2.0 2.0 2.0 - 2.5 -
>1000 - 2.0 - 2.5 2.5 2.5
Sumber : Bina Marga

DAFTAR VI
Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)

Jenis Lapis Perkerasan IPo Roughness


(mm/hari)
LASTON ≥4 ≤ 1000
3.9 – 3.5 >1000
LASBUTAG 3.9 – 3.5 ≤ 2000
3.4 – 3.0 >2000
HRA 3.9 – 3.5 ≤ 2000
3.4 – 3.0 >2000
BURDA 3.9 – 3.5 < 2000
BURTU 3.4 – 3.0 < 2000
LAPEN 3.4 – 3.0 ≤ 3000
2.9 – 2.5 >3000
LATASBUM 2.9 – 2.5
BURAS 2.9 – 2.5
LATASIR 2.9 – 2.5
JALAN TANAH ≤ 2.4
JALAN KERIKIL ≤ 2.4
Sumber : Bina Marga

 Indeks Permukaan (IP)


Data :
- LER = 1429.056
- IP = 2.5
Daftar V
- Fungsi Jalan = Kolektor
- Jenis Lapis Perkerasan = LASTON
Daftar VI
- IPo = ≥

 Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

ITP = d1.a1 + d2.a2 + d3.a3


- Dari grafik korelasiDDT & CBR didapat DDT = 5.5 FR = 2.5
- Dari data nanogram diketahui harga ITP = 9.5
ITP = 10.6

 Perkerasan Jalan
1. Lapis Permukaan
- Bahan = Laston
- Kekuatan bahan (MS) = 744 kg
- Koefisien kekuatan relatif (a1) = 0.40
- Tebal minimum (d1) = 10 cm → Tabel VIII

2. Lapis Pondasi
- Bahan = Batu Pecah (Kelas A)
- Kekuatan bahan (CBR) = 100%
- Koefisien kekuatan relatif (a2) = 0.14
- Tebal minimum (d2) = 20 cm → Tabel VIII

3. Lapis Pondasi
- Bahan = Sirtu (Kelas B)
- Kekuatan bahan (CBR) = 50%
- Koefisien kekuatan relatif (a3) = 0.12
- Tebal minimum (d3) = … cm

4. Menetapkan Tebal Perkerasan


ITP = d1.a1 + d2.a2 + d3.a3
12 = 10x0.40 + 20x0.14 =d3x0.12
12 = 4 + 2.8 + d3x0.12
d3 = 5.2/0.12
d3 = 43.33 cm
 Susunan Perkerasan
- Laston (MS = 744 kg) = 10 cm
- Batu pecah (CBR = 100%) = 20 cm
- Sirtu (CBR = 50%) = 43.33 cm

DAFTAR VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)

Koefisien Kekuatan Relatif Kekuatan Bahan


Jenis Bahan
MS Kt
a1 a2 a3 CBR (%)
(kg) (kg/cm)
0.40 - - 744 - -
0.35 - - 590 - -
0.32 - - 454 - - LASTON
0.20 - - 340 - -

0.35 - - 744 - -
0.31 - - 590 - - LASBUTAG
0.28 - - 454 - -
0.26 - - 340 - -

0.30 - - 340 - - HRA


0.26 - - 340 - - Aspal
0.25 - - - - - Macadam
0.20 - - - - - Lapen
(Mekanis)
Lapen
(Manual)

DAFTAR VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)

Koefisien Kekuatan Relatif Kekuatan Bahan Jenis Bahan


MS Kt
a1 a2 a3 CBR (%)
(kg) (kg/cm)
- 0.28 - 590 -
- 0.26 - 454 -
- 0.24 - 340 - Laston Atas

- 0.23 - - - - Lapen (Mekanis)


- 0.19 - - - - Lapen (Manual)

- 0.15 - - 22 - Stab. Tanah-


- 0.13 - - 18 - dengan Semen

- 0.15 - - 22 - Stab. Tanah-


- 0.13 - - 18 - dengan Kapur

DAFTAR VII
Koefisien Kekuatan Relatif (a)

Koefisien Kekuatan Relatif Kekuatan Bahan


MS Kt Jenis Bahan
a1 a2 a3 CBR (%)
(kg) (kg/cm)
- 0.14 - - - 100 Batu Pecah (A)
- 0.13 - - - 80 Batu Pecah (B)
- 0.12 - - - 60 Batu Pecah (C)

- - 0.13 - - 70 Sirtu/pitrun (A)


- - 0.12 - - 50 Sirtu/pitrun (B)
- - 0.11 - - 30 Sirtu/pitrun (C)

- - 0.10 - - 20 Tanah / Lempung


Kepasiran
Sumber : Bina Marga

DAFTAR VIII
Batas – Batas Minimum Tebal Lapisan Perkerasan
1. Lapis Permukaan :
ITP Tebal Minimum Bahan
< 3.00 5 Lapis Pelindung (Buras/Burtu/Burda)
3.00 – 6.70 5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
6.71 – 7.49 7.5 Lapen/Aspal Macadam, HRA, Lasbutag, Laston
7.50 – 9.99 7.5 Lasbutag, Laston
≥ 10.00 10 Laston

2. Lapis Pondasi :

ITP Tebal Minimum Bahan


< 3.00 15 Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur

3.00 – 7.49 20 *) Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur

7.50 – 9.99 10 Laston Atas


20 Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur,
Pondasi Macadam

10.00 – 12.40 15 Laston Atas


20 Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur,
Pondasi Macadam, Lapen. Laston Atas

≥ 12.25 25 Batu Pecah, Stab. Tanah dgn Semen, Stab. Tanah dgn Kapur,
Pondasi Macadam, Lapen, Laston Atas
*) Batas 20 cm dapat diturunkan menjadi 15 cm bila untuk pondasi bawah digunakan material
berbutir kasar.

3. Lapis Pondasi Bawah


Untuk setiap nilai ITP bila digunakan pondasi bawah tebal minimum adalah 10 cm.

Tabel Klasifikasi Jalan

Klasifikasi Jalan Jalan Raya Sekunder (IIA)


Klasifikasi Medan Datar Bukit Gunung
LHR Rata-Rata (SMP) 600 – 20000
Kecepatan Rencana (km/jam) 100 80 60
Lebar daerah penguasaan minimum (m) 40 40 40
Lebar perkerasan 2 x 3.59 atau 2 x (2 x 3.50)
Lebar median minimum (m) 1.50**
Lebar bahu (m) 3.00 2.50 2.50
Lereng melintang perkerasan 2%
Lereng melintang bahu 4%
Jenis lapisan permukaan jalan Aspal Beton
Miring dengan tikungan maks. 10 %
Jari-jari lengkung minimum (m) 350 210 115
Landai maksimum 4% 6% 7%
Catatan : * : Menurut keadaan setempat
** : Untuk 4 jalur

 Perhitungan Koordinat
Titik : A : (7,7 ; 6,2) cm
C : (0,8 ; 1,1) cm
D : (7,0 ; 3,9) cm
B : (4,2 ; 9,9) cm

Titik X (m) Y (m) Ketinggian


A 7700 -6200 1765
B 4200 9900 1765
C 800 -1100 1750
D 7000 3900 1760

1) Jarak antara A – C
r=
= 8580.21 m

Tan α =

= 0.739

1 = arc tan

= 36.464º

2) Jarak antara C – D
r=
= 7964.9231 m
Tan α =

1 = arc tan

= 38.8844º

3) Jarak antara B – D
r=
= 6681.1781 m

Tan α =

1 = arc tan

= 64.9825º

Alignmen Horizontal
Perhitungan :

e+f=

R=

Berdasarkan perhitungan yang telah didapat, telah diketahui bahwa jalan ini termasuk Jalan Raya
Sekunder Kelas II A dengan kelandaian maksimum 0.125%. Pada kondisi daerah datar untuk
Jalan Raya Sekunder Kelas II A dengan kondisi daerah datar diketahui kecepatan rencana 100
km/jam dengan jari-jari lengkung minimum (R) = 350 m.
Ketentuan :
1. VR < 80 km/jam
f = - 0.00065 V + 0.192
2. VR > 80 km/jam
f = - 0.00125 V + 0.24
Berdasarkan ketentuan di atas, untuk V = 100 km/jam, digunakan :
f = - 0.00125 V + 0.24
= - 0.00125 x 100 + 0.24 = 0.115
R= → Digunakan harga e = 0.1

R= = 366.23 m

Maka harga R memenuhi syarat R min. Pada Jalan Raya Sekunder Kelas II A dengan Rmin =
350 m.
1. Tikungan C
Data :
VR = 100 km/jam
Rmin = 350 m
∆1 = 77.4348º
Dmaks = 4.15º
Dari tabel, diperoleh :
Rmin = 350 m
V = 100 km/jam
e = 0.099
Ls = 100
Dmaks = 4.15º

Dari tabel R = 350 m & Ls = 100 m, didapat :


Qs = 8.182
p = 1.19
k = 49.96
x = 99.795
y = 4.755
Ts1 = (R + P) x tg (0.5 x ∆1) + k
= (350 + 1.19) x tg (0.5 x 77.4348) + 49.96
= 331.491

Es1 = -R

= – 350

= 100.128
∆c1 = ∆1 – 2 Qs
= 77.4348 – 2 x 8.182
= 61.0708

Lc1 =
= = 372.871 m

L = Lc1 + 2 Ls
= 372.871 + 2 x 100
= 572.871 m

TIKUNGAN C
VR 100 km/jam
∆1 61.0708º
R 350 m
e 0.099
Ls 100
Qs 8.182
P 1.19
k 49.96
x 99.795
y 4.755
Ts1 331.491 m
Es1 100.128 m
∆c1 61.0708º
Lc1 372.871 m
L 572.871 m

2. Tikungan D
Data :
VR = 100 km/jam
Rmin = 350 m
∆2 = 103.867º
Dmaks = 4.15º
Dari tabel, diperoleh :
Rmin = 350 m
V = 100 km/jam
e = 0.099
Ls = 100
Dmaks = 4.15º
Dari tabel R = 350 m & Ls = 100 m, didapat :
Qs = 8.182
p = 1.19
k = 49.96
x = 99.795
y = 4.755
Ts2 = (R + P) x tg (0.5 x ∆2) + k
= (350 + 1.19) x tg (0.5 x 103.867) + 49.96
= 498.389

Es2 = -R

= – 350

= 219.5813
∆c2 = ∆2 – 2 Qs
= 103.867 – 2 x 8.182
= 87.503

Lc1 =

= = 534.2544 m

L = Lc2 + 2 Ls
= 534.2544 + 2 x 100
= 734.2544 m

TIKUNGAN D
VR 100 km/jam
∆1 103.857º
R 350 m
e 0.099
Ls 100
Qs 8.182
P 1.19
k 49.96
x 99.795
y 4.755
Ts1 498.389 m
Es1 219.5813 m
∆c1 87.503º
Lc1 534.2544 m
L 534.2544 m

PERHITUNGAN STATIONING
*Stationing C
1. STA A = 0 + 0.00
2. STA Ts1 = STA + ( d1 + Ts1)
= 0 + (8580.21 + 331.491)
= 8 + 911.701 m
3. STA Sc1 = STA Ts1 + Ls
= 8 + 911.701 + 100
= 9 + 11.701 m
4. STA Cs1 = STA Sc1 + Lc1
= 9 + 11.701 + 372.871
= 9 + 384.572 m
5. STA ST1 = STA Cs1 + Ls
= 9 + 384.572 + 100
= 9 + 484.572 m
6. C = STA Sc1 + 0.5 Lc1
= 9 + 11.701 + 0.5 x 372.8871
= 9 + 198.144 m

*Stationing D
1. STA Ts2 = STA ST1+ ( d2 - Ts1 - Ts2)
= 9 + 484.572 + (7964.923 + 331.491 - 498.389)
= 16 + 619.615 m
2. STA Sc2 = STA Ts2 + Ls
= 16 + 619.615 + 100
= 16 + 719.615 m
3. STA Cs2 = STA Sc2 + Lc2
= 16 + 719.615 + 534.2544
= 17 + 251.87 m
4. STA ST2 = STA Cs2 + Ls
= 17 + 251.87 + 100
= 17 + 351.87 m
5. D = STA Sc2 + 0.5 Lc2
= 16 + 719.615 + 0.5 x 534.2544
= 16 + 986.742 m

*Stationing B
STA B = STA ST2 + (d3 – Ts2)
= 16 + 719.615 + (6621.1781 – 498.389)
= 22 + 842.404

Ls = 90.00 m
R p k x y
600 4.297 0.5625 44.9919 2.2491
550 4.688 0.6129 44.9901 2.4534
500 5.157 0.6750 44.9898 89.8271 2.6973
475 5.427 0.7101 44.9865 89.81 2.8404
450 5.730 0.7497 44.9856 89.91 2.9988

425 6.067 0.7938 44.9829 3.1752


400 6.446 0.8334 44.9811 3.3743
375 6.876 0.8991 44.9784 3.5964
350 7.366 0.9639 44.9748 3.8520
325 7.932 1.0386 44.9712 4.1472

300 8.594 1.1421 44.9658 89.7975 4.4919


275 9.375 1.2204 44.9604 89.7615 4.8726
250 10.373 1.3491 44.9514 89.7093 5.3874
240 10.743 1.4049 44.9478 89.6841 5.6106
230 11.210 1.4661 44.9433 89.6553 5.8536

220 11.718 1.5318 44.9379 89.6238 6.1173


210 12.278 1.6047 44.9307 89.5851 6.4071
200 12.892 1.6848 44.9235 89.5446 6.7457

Ls = 100.00 m
R p k x y
500 5.730 0.8330 49.9840 99.9000 3.2
475 6.032 0.8760 49.9820 99.8890 3.5020
450 6. 0.9160 49.9800 99.8790 3.6620
425 6.740 0.9800 49.9770 99.8610 3.9170
400 7.160 1.0430 49.9730 99.8440 4.1600

390 7.346 1.0690 49.9730 99.8360 4.2690


380 7.539 1.0960 49.9710 99.8270 4.3810
370 7.743 1.1260 49.9690 99.8170 4.4990
360 7.961 1.1580 49.9670 99.8070 4.6250
350 8.182 1.1900 49.9650 99.7950 4.7550

340 8.4 1.2250 49.9640 99.7840 4.8940


330 8.681 1.2620 49.9610 99.7710 5.0420
320 8.933 1.3020 49.9590 99.6990 5.7770
310 9.241 1.3430 49.9570 99.7400 5.3650
300 9.552 1.3890 49.9530 99.7220 5.5460

ALIGNMEN VERTIKAL

TANJAKAN 1
Grade 1 = 0.31%
Grade 2 = 0.62%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A= (0.31 + 0.62) %
= 0.93 %
LV = 60 m (Grafik III)

EV =

= 0.07 m
Elevasi P1 = 1804
STA P1 = 3 +800
Elevasi dan Stationing
- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi P1 + G1 x 0.5 LV
= 1804 + 0.31% x (0.5 x 60)
= 1804.093
2. STA PLV = STA P1 – 0.5 LV
= 3 + 800 – (0.5 x 60)
= 3 + 770
3. Elevasi = Elevasi P1 – EV
= 1804 – 0.07
= 1803.93
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi P1 – G2 x 0.5 LV
= 1804 – 0.62% x (0.5 x 60)
= 1803.814
2. STA PTV = STA P1 + 0.5 LV
= 3 + 800 + (0.5 x 60)
= 3 + 830

TANJAKAN 2

Grade 1 = 0.56%
Grade 2 = 0.82%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A = (0.56 + 0.82) %
= 1.38 %
LV = 60 m (Grafik III)

EV =
= 0.1 m
Elevasi P2 = 1739
STA P2 = 10 + 380

Elevasi dan Stationing


- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi P2 + G1 x 0.5 LV
= 1739 + 0.56% x (0.5 x 60)
= 1739.168
2. STA PLV = STA P2 – 0.5 LV
= 10 + 380 – (0.5 x 60)
= 10 + 350
3. Elevasi = Elevasi P2 – EV
= 1739 – 0.1
= 1740.11
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi P2 – G2 x 0.5 LV
= 1739 – 0.82% x (0.5 x 60)
= 1739.246
2. STA PTV = STA P2 + 0.5 LV
= 10 + 380 + (0.5 x 60)
= 10 + 410

TANJAKAN 3

Grade 1 = 1.43%
Grade 2 = 2%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A = (1.43 + 2) %
= 3.43 %
LV = 230 m (Grafik III)

EV =

= 0.986 m
Elevasi P3 = 1739
STA P3 = 18 + 260

Elevasi dan Stationing


- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi P3 + G1 x 0.5 LV
= 1739 + 1.43% x (0.5 x 230)
= 1740.64
2. STA PLV = STA P3 – 0.5 LV
= 18 + 260 – (0.5 x 230)
= 18 + 145
3. Elevasi = Elevasi P2 + EV
= 1739 – 0.986
= 1740.11
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi P2 – G2 x 0.5 LV
= 1739 – 0.82% x (0.5 x 230)
= 1739.246
2. STA PTV = STA P2 + 0.5 LV
= 10 + 380 + (0.5 x 60)
= 10 + 410

Grade 1 = 0.2%
Grade 2 = 1%
V = 100 km/jam
Untuk menentukan A dan LV
A = (0.2 + 1) %
= 1.2 %
LV = 60 m (Grafik III)

EV =

= 0.09 m
Elevasi D = 1759
STA D = 16 + 560

Elevasi dan Stationing


- PLV
1. Elevasi PLV = Elevasi D - G1 x 0.5 LV
= 1759 - 0.2% x (0.5 x 60)
= 1758.94
2. STA PLV = STA D – 0.5 LV
= 16 + 560 – (0.5 x 60)
= 16 + 530
3. Elevasi = Elevasi P3 - EV
= 1759 – 0.09
= 1758.91
- PTV
1. Elevasi PTV = Elevasi D – G2 x 0.5 LV
= 1759 – 1% x (0.5 x 60)
= 1758.7
2. STA PTV = STA D + 0.5 LV
= 16 + 560 + (0.5 x 60)
= 16 + 590

Anda mungkin juga menyukai