Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan
komplikasi utama, terutama pada usia lanjut dan anak-
anak. Pada diare akut karena kolera kehilangan cairan secara mendadak sehingga terjadi shock hipovolemik Komplikasi yang cepat. Kehilangan elektrolit melalui feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi apa itu diare? lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam
disebabkan oleh enterotoksin yang mengakibatkan diare
Diare Non Inflamasi cair dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah
disebabkan invasi bakteri dan sitotoksin di kolon dengan
klasifikasi diare Anti Diare -Feses lembek dan cair -Sakit perut manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai Diare Inflamasi -Kram perut lendir dan darah -Mual dan muntah -Sakit kepala -Kehilangan nafsu makan Idealnya cairan rehidrasi oral harus terdiri Gejala Diare -Haus terus menerus dari 3,5 g Natrium klorida, dan 2,5 g Natrium Penggantian Cairan dan elektrolit -Demam -Dehidrasi bikarbonat, 1,5 g kalium klorida, dan 20 g -Darah pada feses glukosa per liter air Anti biotik Penatalaksanaan -Feses yang dihasilkan banyak Obat anti diare -Terus menerus ke toilet Daftar Pustaka Pemberian antibotik secara empiris jarang Tatalaksana Penderita Diare. Available from : diindikasikan pada diare akut infeksi, karena -Kelompok opiat http://www.depkes.go.id/downloads/diare. 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari -Kelompok antisekresi selektif pdf. 3 hari tanpa pemberian anti biotik. -Zat Hidrofilik Ciesla WP, Guerrant RL. Infectious Diarrhea. -Kelompok absorbent In: Wilson WR, Drew WL, Henry NK, et al editors. Current Diagnosis and Treatment in Infectious Disease. New York: Lange Medical Books, 2003. 225 - 68. Guerrant RL, Gilder TV, Steiner TS, et al. Practice Guidelines for the Management of Infectious Diarrhea. Clinical Infectious Diseases 2001;32:331-51