a. Plot antara Relative Pressure (P/Po) dengan volume N2 Gas adsorbed Vgas (cc/g) STP.
Bagaimanakah pola kurva yang terbentuk, linier, melengkung atau ada kecenderungan
linier?? Apakah titik-titik data cenderung membentuk suatu hubungan.
P / P0 1 c 1
( P / P0 ) ( P / P0 )
V (1 P / P0 ) cVm cVm
P / P0
dengan membuat harga Y = V (1 P / P ) dan harga X= P/P o, dapatkah anda memperoleh
0
data-data pola kurva yang cenderung membentuk grs lurus/linier setelah diplot.
d. Berdasarkan persamaan diatas, hitunglah Volume gas hasil perhitungan persamaan BET.
e. Buatlah plot antara Volume (N2Gas adsorbed Vgas) gas hasil Perhitungan dengan
Volume gas data-data dari pengukuran Uji adsorpsi BET.
Jawaban:
a. Plot dibuat dengan mengasumsikan relative pressure (P/Po) sebagai variabel x dan
volume gas adsorbed (Vgas) sebagai variabel y, sehingga didapatkan plotnya sebagai
berikut:
Plot Relative Pressure (P/Po) terhadap
volume N2 Gas adsorbed (Vgas)
35
30
25
Vgas (cc/g)
20
15
10
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
P/Po
Dari kurva yang terbentuk, dapat dilihat bahwa kurva tidak berbentuk linear, melainkan
berbentuk melengkung. Meskipun begitu, kurva ini memiliki kecenderungan yang
bersifat linear Titik-titik pada kurva membentuk suatu hubungan. Semakin besar
perbandingan P/Po maka gas N2 yang teradsorpsi juga akan semakin besar. Artinya,
hubungan P/Po dan Vgas adalah berbanding lurus.
b.
X= P/Po 𝑷⁄𝑷
Y =𝑽(𝟏−𝑷⁄𝒐𝑷
𝒐)
0.97 1.092563
0.93 0.588410
0.89 0.393986
0.85 0.292292
0.81 0.229733
0.77 0.186966
0.73 0.156148
0.69 0.132828
0.65 0.114504
0.61 0.099579
0.57 0.087043
0.53 0.076208
0.49 0.066762
0.45 0.058362
0.41 0.050809
0.37 0.043953
0.33 0.037727
0.29 0.032010
0.25 0.026739
0.21 0.021856
0.17 0.017304
0.13 0.013035
0.09 0.008985
0.05 0.005076
Dari data tabel diatas, maka dapat dibentuk kurvanya, yaitu:
𝑃⁄𝑃𝑜
Plot kurva Y = terhadap
Y X= P/Po
𝑉(1−𝑃⁄𝑃𝑜 )
1.2
0.8
y = 0.6234x - 0.1582
R² = 0.5291
0.6
Y
0.4
0.2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
-0.2
X
Berdasarkan gambar diatas, data-data pola kurva tidak menghasilkan hubungan yang
linear antara variabel x dan y, dimana grafik tidak membentuk suatu garis lurus. Grafik
menunjukan hubungan exponensial.
c. Untuk menentukan konstanta persamaan adsorpsi isotermis BET yakni Vm dan c maka
dapat diketahui dengan menggunakan metode Regresi Linear, dimana persamaan diatas
akan dianggap sebagai persamaan garis y=mx±b, sehingga menjadi:
P / P0 1 c 1
( P / P0 )
V (1 P / P0 ) cVm cVm
𝑦 =𝑏 + 𝑚 𝑥
dengan:
𝑃⁄𝑃𝑜
𝑦=
𝑉(1 − 𝑃⁄𝑃𝑜 )
𝑥 = 𝑃/𝑃𝑜
𝑐−1
𝑚=
𝑐𝑉𝑚
1
𝑏=
𝑐𝑉𝑚
Maka dari perhitungan regresi linear diatas, didapatkan persamaan garisnya, yaitu
𝑦 = 0.6234𝑥 − 0.1582
1
𝑏=
𝑐𝑉𝑚
1
−0.1582 =
𝑐𝑉𝑚
𝑐𝑉𝑚 = −6.3211
𝑐−1
𝑚=
𝑐𝑉𝑚
𝑐−1
0.6234 =
𝑐𝑉𝑚
𝑐−1
0.6234 =
−6.3211
𝑐 − 1 = 0.5234(−6.3211)
𝑐 − 1 = −3.308
𝑐 = −2.308
𝑐𝑉𝑚 = −0.63211
−0.63211
𝑉𝑚 =
−2.308
𝑉𝑚 = 0.2739
P / P0 1 c 1
( P / P0 )
V (1 P / P0 ) cVm cVm
𝑃/𝑃𝑜
𝑉=
1 𝑐−1
(1 − 𝑃⁄𝑃 𝑜 ) [𝑐𝑉 + 𝑐𝑉 (𝑃/𝑃𝑜 )]
𝑚 𝑚
P/Po V
0.97 72.4154
0.93 31.51545
0.89 20.39934
0.85 15.24568
0.81 12.29447
0.77 10.40286
0.73 9.106998
0.69 8.184737
0.65 7.518493
0.61 7.043159
0.57 6.724129
0.53 6.54847
0.49 6.524142
0.45 6.688317
0.41 7.135093
0.37 8.105407
0.33 10.36441
0.29 18.08424
0.25 -141.844
0.21 -9.74209
0.17 -3.92209
0.13 -1.93661
0.09 -0.96873
0.05 -0.41432
e. Plot antara Volume (N2Gas adsorbed Vgas) gas hasil Perhitungan dengan Volume gas
data-data dari pengukuran Uji adsorpsi BET.
50
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Vgas
-50
-100
-150
-200
P/Po
Menghitung SSE
Dari persamaan linear yang didapatkan sebelumnya, dapat dihitung SSE dengan rumus
𝑆𝑆𝐸 = (Y terukur − Y Prediksi)2
0.2 Y prediksi
0
-0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
-0.4
X
Diagram alir
c = -2,308
Vm = 0,2739
y =0,6234x – 0,1582