Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional Analitik dengan

menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu penelitian yang

dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam satu periode tertentu dan

setiap subyek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian

(Notoatmodjo, 2012).

3.2 Lokasi penelitian dan waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah Gelogor Kabupaten

Lombok Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2018

3.3 Variabel penelitian dan definisi operasional

3.3.1 Variabel yang diteliti

3.3.1.1 Variabel bebas (independent)

Variabel bebas atau independent variable adalah suatu

variabel yang fungsinya menerangkan atau mempengaruhi

variabel lainnya (Notoadmodjo, 2010). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah Kebisingan.

42
3.3.1.2 Variabel terikat (dependent)

Variabel terikat atau Dependent variable merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kejadian Tinitus.

3.3.2 Definisi operasional

Untuk membagi ruang lingkup variabel-variabel yang diteliti,

maka variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional.

Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-

variabel/pengembangan instrumen (Notoadmodjo, 2012).

Table 3.1. Definisi Operasional

Skala
Variabel Definisi Kategori Alat ukur
ukur
Kebisingan Kebisingan adalah bunyi  Bising  Sound Nominal

yang ditimbulkan oleh  Tidak Level

gelombang suara dengan Bising Meter

intensitas dan frekuensi  Stopwatch

yang tidak menentu.

Kebisingan ini diperoleh

dari suara mesin

pengolah kayu saat

43
digunakan.

Tinitus Tinnitus merupakan  Tinitus Kuesioner Nominal

sebuah keadaan presepsi  Tidak

bunyi yang diterima Tinitus

tanpa adanya sumber

luar.

3.4 Subyek penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek dalam penelitian yang akan

diteliti (Notoadmojo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh orang yang berada di wilayah Gelogor Kabupaten Lombok

Barat.

3.4.2 Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian objek yang diteliti dan dianggap

mewakili populasi (Notoatmodjo, 2012), dimana dalam penelitian ini

sampel yang digunakan adalah tenaga kerja pengolahan kayu.

Sampel yang diambil harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

1. Para tenaga kerja yang bekerja pada industri pengolahan kayu

2. Para pekerja yang berada di wilayah gelogor

3. Bersedia untuk dijadikan sampel untuk penelitian

44
b. Kriteria eksklusi

1. Yang tidak bekerja pada industri pengolahan kayu

2. Pekerja yang sedang mengalami otitis media

Penentuan besar sampel dilakukan dengan menggunakan Formula

Lemeshow (World Health Organization, 1991), yaitu:

𝑍 2 𝑥𝑃(1 − 𝑃)
𝑛=
𝑑2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = skor z pada kepercayaan 95% = 1,96

P = maksimal estimasi = 0,80

d = alpha (0,10) atau sampling error = 10%

maka,

1,962 𝑥0,80(1 − 0,80)


𝑛=
0,12

3,84𝑥0,80(0,20)
𝑛=
0,01

0,614
𝑛=
0,01

𝑛 = 61,4  62

Berdasarkan Perhitungan dengan rumus di atas maka diperoleh

besar sampel minimal sebanyak 61,4 dibulatkan menjadi 62 sampel.

45
3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian ini menggunakan Otoskop, Sound Level Meter,

Stopwatch, Garputala, Kuesioner dan Alat Tulis

3.6 Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer

Data primer adalah data atau materi yang dikumpulkan sendiri oleh

peneliti pada saat berlanngsungnya penelitian.

a. Lama waktu paparan bising mesin pengolah kayu pada saat melakukan

pekerjaan yang akan di peroleh datanya dengan menggunakan stopwatch.

b. Intensitas bunyi yang dihasilkan oleh mesin pengolah kayu yang

diperoleh datanya dengan menggunakan sound level meter.

c. Data kejadian tinitus akibat mesin pengolah kayu yang diperoleh datanya

dari kuesioner yang akan dibagikan.

46
3.7 Alur Penelitian

Tenaga kerja pengolahan kayu

Inklusi Ekslusi

Membrane timpani intake

Pengisian Kuisioner

Pemeriksaan dengan otoskop

Tinitus Tidak Tinitus

Analisis Data

47
3.8 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti akan diolah dengan

menggunakan program komputer meliputi:

3.8.1 Pengolahan Data

a. Editing

Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan

terlebih dahulu untuk pengecekan dan perbaikan (Notoatmodjo,

2012).

b. Coding

Setelah semua data diedit selanjutnya dilakukan pengkodean atau

coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan. Pemberian kode ini berguna dalam

memasukan data (entry) (Notoatmodjo, 2012).

c. Entry

Data dari responden yang dalam bentuk kode dimasukan ke

software komputer, yaitu software yang paling sering digunakan

dalam penelitian adalah paket program SPSS (Statistical Package

for the Social Sciences) version 24. (Notoatmodjo, 2012).

d. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber atau responden selesai

dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan

48
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi

(Notoatmodjo, 2012).

3.8.2 Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel, baik variabel bebas dan

variabel terikat.

b. Analisis bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi, yaitu untuk mengetahui hubungan

paparan bising mesin pengolah kayu dengan kejadian tinitus.

Karena rancangan penelitian ini adalah cross sectional,

hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent

maka untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependent dapat dihitung dengan rumus Rasio Prevalensi.

Rasio Prevalensi (RP) = A/(A+B) : C/(C+D) yakni perbandingan

antara prevalensi efek pada kelompok subyek yang memiliki faktor

resiko dengan prevalensi efek pada kelompok subyek tanpa faktor

resiko, digunakan tabel kontingensi 2x2 dengan tingkat

kepercayaan 95% (α=0,05)

49
Tabel 3.2 Kontingensi 2x2

Bising Mesin Tinitus


TOTAL
Pengolah Kayu Tinitus (+) Tinitus (-)

Bising (+) A B A+B

Bising (-) C D C+D

TOTAL A+C B+D A+B+C+D

Dalam penelitian ini digunakan juga uji korelasi koefisien

kontingensi untuk mengukur keeratan hubungan (asosiasi atau

korelasi) antara 2 variabel yang keduanya bertipe data nominal

(kategorik). Rumus Koefisien kontingensi sebagai berikut :

𝑋2
𝐶=√
𝑁 + 𝑋2

Keterangan :

C = Koefisien Kontigensi

N = Jumlah Keseluruhan Sampel

X2 = Chi Kuadrat

H0 = ditolak apabila p value ≤ α=0,05 dan H0 diterima bila p

value > α=0,05

3.9 Etika Penelitian

Pada penelitian ini digunakan beberapa etika penelitian untuk

pengumpulan data tentang “Hubungan Paparan Bising Mesin Pengolah Kayu

50
dengan Kejadian Tinitus di Wilayah Gelogor Kabupaten Lombok Barat”,

etika tersebut adalah : (Sastroasmoro, 2011)

a. Anonymity (Tanpa Nama)

Tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

b. Confidentiality (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

51

Anda mungkin juga menyukai