Alhamdulillahirobil alamin; Wasola tu wassala muala asrofil anbiya iwal mursalin ; waala
alihi wassohbihi ajmain ama ba’du.
Tazkiyatun Nufus adalah memperbaiki jiwa dan membersihkannya dengan ilmu yang
bermanfaat dan amal saleh, Serta melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangannya
Pentingnya tazkiyatun nufus ini akan semakin jelas kalau kita memahami bahwa makna takwa
yang hakiki adalah pensucian jiwa itu sendiri. Artinya ketakwaan kepada Allah Ta’ala yang
sebenarnya tidak akan mungkin dicapai kecuali dengan berusaha menyucikan dan membersihkan
jiwa dari kotoran-kotoran yang menghalangi seorang hamba untuk dekat kepada Allah Ta’ala.
Tidak diragukan lagi, berdzikir dapat melembutkan hati. Karena dengan mengingat Allah, maka
hati pun menjadi tenang. Sebagaimana Allah firmankan dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 yang
berbunyi : Allazi naamanu watato’ma innuqulubuhum bizikrillah. Alla bizikrilahi tato’ma
innul qulum
artinya, “Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang.”
Dzikir adalah suatu amalan yang mudah, cukup menggerakkan lisan dan bibir saja. Sehingga
tidak bisa dijadikan alasan untuk enggan berdzikir.
3. Berteman Dengan Kawan yang Baik Agamanya
Jika seseorang memiliki teman yang baik agamanya, maka ia akan mendapatkan kebaikan yang
banyak pula. Seperti yang Nabi permisalkan dalam suatu hadits riwayat Al-Bukhari, dimana
kawan yang baik dimisalkan sebagai penjual misk (minyak wangi). Boleh jadi ia diberi minyak
wangi tersebut, boleh jadi ia membelinya, atau minimal mendapakan bau yang wangi dengan
sebab berdekatan dengan penjual minyak wangi.
Maka makna diatas carilah kawan akrab yang baik agamanya, sehingga ketika
sedang futur (malas, kondisi hati melemah), maka ada yang mengingatkan, menasehati dan
kembali membawa kita ke dalam majelis ilmu. Jangan sampai ketika kondisi hati melemah, kita
malah menjauhi kawan-kawan yang semangat dalam kebaikan.
Menyayangi anak kecil dapat melembutkan hati, terutama anak kecil yatim (bapaknya sudah
meninggal). Sebagai contoh, kita bisa mengajar anak-anak kecil di TPA, atau bisa berkunjung ke
panti asuhan untuk bercengkrama dan mengajarkan mereka hal yang baik.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda (yang artinya), “Sayangilah semua yang
ada di bumi, niscaya Dzat yang ada di langit akan menyayangi kalian.”(HR. At-Tirmidzi no.
1924 dan HR. Abu Dawud no. 4941).
Hadits di atas memerintahkan kita untuk menyayangi semua yang ada di bumi, termasuk semua
hewan dan tumbuhan. Misalnya, tidak memberikan beban yang berat pada onta jika kita
menaikinya, atau tidak melakukan penebangan liar yang dapat merusak lingkungan sekitar.
Hadits tersebut juga sebagai dalil bahwa Allah berada di atas sana, di atas langit, bukan berada
dimana mana seperti anggapan sebagian orang.
Doa adalah senjata seorang mukmin, jangan sampai seorang mukmin melupakan bahwa
urusannya tergantung kehendak Allah Ta’ala. Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah agar
dimudahkan dalam ketaatan dan diberikan kelembutan hati, dan dijauhkan dari rasa malas yang
terus menerus sehingga hati menjadi mati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan
kita sebuah doa agar berlindung dari rasa malas. Berikut adalah doanya:
/Allahumma inni a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl. Wa
a’udzu bika min ‘adzabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaat/
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di
waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana
kehidupan dan kematian).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Demikianlah 5 kiat-kiat dalam melembutkan hati, semoga kita senantiasa diberikan kemudahan
dalam beribadah kepada Allah Ta’ala, dan dijauhkan dari hati yang keras lagi mati.
Sebelum saya tutup dakwah kalini , maka baiknya kita mengangkat kedua tangan dan berdoa
bersama sama
Bismillahirohmanirohim