Disusun oleh : Mohamad Roby Alamsyah (042116400000028)
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2018 A. Pendahuluan Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang di bangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang. Biasanya anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig pengeboran yang berfungsi untuk menganalisa sifat geologis reservoir maupun untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi atau gas alam dari reservoir tersebut. Decommissioning adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pembongkaran aset fasilitas produksi, penutupan sumur produksi secara permanen dan penghapusan aset.Langkah-langkah Decommisioning Secara umum, terdapat 8 langkah dalam Decommissioning Program suatu instalasi lepas pantai, yaitu: 1. Project Management Planning, engineering, dan management program biasanya sudah dimulai 3 tahun sebelum sumur/well minyak atau gas kering/habis. Proses ini mencakup: - Review kontrak yang telah dijalankan - Analisis engineering - Planning operasional - Kontrak untuk Decommissioning Program Contohnya, karena keterbatasan barge berukuran besar yang diperlukan untuk menjalankan Decommissioning Program, maka perusahaan sudah memesan barge tersebut 2-3 tahun sebelum pemakaian. 2. Permitting and Regulatory Compliance Proses perizinan Decommissioning Program suatu anjungan lepas pantai biasanya memakan waktu kurang lebih 3 tahun. Owner akan meminta bantuan kepada konsultan untuk mengurus hal ini. Sebuah execution plan dibutuhkan untuk proses mendapatkan izin. Di dalamnya, terdapat informasi mengenai kondisi lingkungan dan survey lapangan pada lokasi anjungan tersebut berada. Perizinan ini dibutuhkan karena sebuah Decommissioning Program biasanya melibatkan instansi pemerintah terkait. 3. Platform Preparation Sebelum pekerjaan decommissioning dilakukan, persiapan pada platform harus dilakukan terlebih dahulu, seperti flushing tangki dan pipa dari cairan hidrokarbon, memasangan padeye pada modul untuk pengangkatan, mengambil peralatan-peralatan, dan membersihkan platform dari marine growth. 4. Well Plugging and Abandonment Penyumbatan lubang sumur reservoir. 5. Conductor Removal Mengambil kembali conductor yang telah digunakan untuk dibawa ke darat dengan cara memotongnya menjadi segmen-segmen. 6. Mobilization/Demobilization and Platform Removal Mobilisasi derrick barge yang akan digunakan menju lokasi anjungan berada. Pengangkatan platform ke atas barge dimulai dari bagian topside secara utuh atau per modul. Hal ini disesuaikan dengan kapasitas angkat derrick barge. Berikutnya adalah mengambil bagian jacket. Diver akan meledakkan bagian dasar jacket agar pengangkatan menjadi lebih mudah. Jacket dapat diangkat secara utuh atau per segmen, tergantung kapasitas angkat derrick barge. 7. Pipeline and Power Cable Decommissioning Pipa dan kabel milik platform yang berada di dasar laut boleh ditinggal begitu saja di tempatnya atau diambil. Sebelumnya, dilakukan dulu pembersihan bagian dalam pipa dengan flushing, kemudian memotong pipa, dan mengubur ujung pipa yang sudah dipotong ke dalam seabed. 8. Materials Disposal and Site Clearance Semua komponen anjungan yang telah diambil dapat dibuang, diolah, atau digunakan kembali. Lokasi tempat anjungan berada dicek ulang oleh diver dan ROV bila masih terdapat debris tersisa yangdapat mengganggu lingkungan.
Khusus untuk pipeline, terdapat opsi decommissioning yang dapat dilakukan,
diantaranya: 1. Leave In-Situ - Meninggalkan pipeline di lokasi. Terdapat beberapa kondisi mengenai hal ini: Pipa yang sudah dikubur dan tidak memiliki kemungkinan mengalami span agar dibiarkan begitu saja. - Pipa yang tidak dikubur, namun diperkirakan akan terkubur suatu saat nanti dengan sendirinya. - Pipa yang dikubur sebagian dengan kedalaman yang dianggap cukup dan diperkirakan akan permanen. - Pipa yang tidak dikubur dan merupakan kandidat untuk ditinggalkan di tempatnya bila hal demikian adalah opsi yang terbaik menurut Comparative Assessment yang telah dilakukan. 2. Removal Untuk pipa dengan diameter kecil, flexible pipe, dan umbilical yang tidak diletakkan pada seabed agar diambil/dilepaskan dari tempatnya. Proses pelepasan ini dapat menggunakan beberapa metode: - Reverse reeling - Reverse S-Lay - Cut and Lift Beberapa teknologi atau peralatan yang dibutuhkan dalam Decommissioning Program suatu pipeline, antara lain: 1. Pipeline Cleaning Terhadap pipeline akan dilakukan depressurized dan pengosongan hidrokarbon yang tersisa di dalam pipa. Ini membutuhkan pig untuk membersihkan isi dalam pipa. Tujuannya adalah agar hidrokarbon tersebut tidak merusak lingkungan bawah laut bila pipa harus ditinggal di lokasi ataupun dipotong untuk kemudian diangkut ke darat. 2. Trenching and Burial Peralatan penggalian dan penguburan pipa sudah tersedia, meskipun metode mengubur pipa yang sudah tidak dipakai lagi ke dalam seabed masih jarang dilakukan. Contoh alat penggalian pipa. (Sumber:http://www.oilandgasuk.co.uk) 3. Subsea Cutting Beberapa alat pemotong pipa bawah laut: - Abrasive water jet - Diamond wire cutting - Reciprocating cutting - Hydraulic shears Dalam memotong pipa, alat pemotong harus dapat mengelilingi seluruh keliling pipa. oleh karena itu, biasanya perlu dilakukan sedikit penggalian di sisi bawah pipa. Pemilihan alat pemotong berdasarkan diameter pipa dan coating yang ada pada pipa. 4. Lifting Pipa yang telah dipotong menjadi beberapa section akan diangkat menggunakan crane/derrick dan bantuan diver. 5. Reserve Installation Method Terdapat beberapa laybarge yang mampu melakukan pengambilan pipa mirip dengan penggelaran pipa ke bawah laut. 6. Mattress Recovery Pengambilan kembali matras yang digunakan sebagai alas atau pemberat pipeline. Proses pengambilan ini dilakukan oleh diver, dan dibantu oleh vessel yang mengiringinya. Matras akan diangkat oleh vessel menggunakan crane/derrick.