Anda di halaman 1dari 6

BAB II

FAKTOR PENYEBAB MASALAH YANG DIALAMI

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan praktikan mengalami masalah
pada saat penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Berikut ini adalah
beberapa faktor yang menyebabkan praktikan mengalami masalah, yaitu:
1. Ketidakcocokan antara apa yang telah dipelajari di perkuliahan dengan
kondisi nyata disekolah. Perbedaan kondisi saat belajar membuat RPP di
perkuliahan dengan praktek di lapangan membuat praktikan merasa kurang
yakin apakan RPP yang dibuat mampu menciptakan proses pembelajaran
yang menarik dan memotivasi siswa untuk belajar di kelas.
2. Selama penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), praktikan
mengalami kesulitan dalam menentukan indikator dan tujuan pembelajaran.
Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pandangan atau persepsi mengenai
indikator yang dimaksud oleh guru di sekolah dengan yang diperoleh selama
perkuliahan. Adanya perbedaan pandangan ini, menyebabkan praktikan
bingung dalam menentukan indikator dan tujuan pembelajaran.
3. Kesulitan dalam menentukan metode, model dan media pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik siswa yang beragam serta karakteristik materi
pelajaran. Meskipun demikian, siswa-siswi cenderung menyukai metode
pembelajaran tradisional seperti ceramah, diskusi, tanya-jawab, dan audio
visual. Praktikan tidak menghadapi masalah yang krusial dalam menentukan
metode, model maupun media pembelajaran karena siswa tidak menuntut
guru untuk memberikan pembelajaran dengan metode yang beranekaragam.
4. Praktikan memiliki kendala dalam menyusun strategi pembelajaran berupa
pemberian tugas terstruktur, dan tugas mandiri. Kendala-kendala yang
dihadapi praktikan terkait dengan banyaknya waktu yang tidak efektif akibat
adanya persiapan ujian bagi siswa kelas XII sehingga waktu efektif
pembelajaran lebih banyak digunakan untuk kegiatan tatap muka sehingga

18
pemberian tugas terstruktur dan tugas mandiri menjadi kurang terlaksana
dengan baik.
5. Manajemen alokasi waktu menjadi kendala bagi praktikan karena adanya
ketidaksesuaian antara waktu yang telah dialokasikan dengan pelaksanaan di
kelas. Praktikan seringkali mengalami kendala dengan ketersedian waktu
yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kegiatan belajar mengajar yang
akan dilaksanakan. Waktu yang tersedia untuk satu kelas yaitu 90 menit untuk
dua jam pembelajaran, namun faktanya banyak siswa yang mengajukan
pertanyaan pada saat KBM berlangsung sehingga waktu 90 menit terasa tidak
cukup dan terkadang siswa datang terlambat setelah jam istirahat atau jam
pulang sehingga waktu pembelajaran menjadi mundur atau tidak tepat.

B. Proses Penampilan
Adapun faktor penyebab dari masalah-masalah yang dialami praktikan
selama proses penampilan di kelas, diantaranya:
1. Penguasaan pengelolaan kelas
Kendala yang dihadapi praktikan terkait penguasaan pengelolaan kelas
disebabkan oleh jumlah siswa yang banyak dan kurangnya pengetahuan praktikan
mengenai karakteristik siswa yang beraneka ragam, sehingga praktikan masih
terdapat kekurangan dalam mengkondisikan siswa. Kurangnya kemampuan dan
pengalaman praktikan dalam mengelola kelas juga disebabkan karena praktikan
tidak terbiasa mengahadapi 44 siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Selain
itu, kendala yang dihadapi praktikan terkait dengan penguasaan pengelolaan kelas
dikarenakan karakter siswa yang masih belum mampu membagi waktu kapan
mengerjakan tugas, kapan waktu untuk belajar, dan kapan waktu untuk istirahat.
Kadang-kadang ketika mereka dikejar deadline tugas mata pelajaran lain, maka
mereka akan mengerjakan tugas mata pelajaran lain pada saat KBM berlangsung.
Di pertemuan-pertemuan awal praktikan masih kesulitan untuk menarik perhatian
siswa. Namun masalah tersebut hanya berlangsung selama satu minggu pertama
pelaksanaan PPL.

19
Selain itu, ketika mengemukakan pendapat, siswa sering menyampaikannya
secara bersamaan, sehingga kadang siswa yang lain kurang menyimak tanggapan
atau jawaban mana yang tepat. Awalnya, praktikan kerepotan mengatur hal
tersebut. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu praktikan pun dapat mengatur dan
mengatasi hal tersebut dengan baik.
2. Manajemen Alokasi Waktu
Dalam pengalokasian waktu, praktikan mendapatkan masalah karena
seringnya siswa yang datang terlambat sehingga waktu dimulainya pembelajaran
menjadi terlambat dan karena banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswa
terkadang alokasi waktu yang dianggarkan di rencana pembelajaran sering kali
tidak tepat.
3. Karakter dan Sikap Siswa
Kelas merupakan kumpulan siswa siswi yang heterogen dengan latar belakang
kehidupan yang berbeda satu sama lain. Perbedaan latar belakang tersebut berimbas
pada karakter yang muncul pada setiap anak berbeda. Praktikan sebagai pendidik
dan pengajar di kelas harus dapat mewadahi seluruh dari karakter tersebut. Namun
seringkali praktikan kesulitan menyalurkan seluruh keinginan siswa dikarenakan
intensitas pertemuan yang belum cukup lama.

C. Bimbingan Belajar/ Ekstra Kurikuler


Kegiatan ekstra kurikuler yang tidak terlalu aktif di semester genap
menjadikan praktikan tidak dapat terlalu aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler. Adapun faktor-faktor penyebab masalah-masalah yang dialami praktikan
selama melaksanakan monitoring ekstrakurikuler, diantaranya:
1. Kurangnya sarana dan prasarana di sekolah untuk mendukung pelatihan
ekstrakurikuler vocal band. Ruangan yang digunakan adalah perpustakan,
sehingga seringkali berdesakan saat latihan menyanyi.
2. Kurangnya minat siswa terhadap pelatihan ekstrakurikuler, terkadang
anggota ekstrakurikuler tidak hadir pada waktu kegiatan ekstrakurikuler
tersebut. Hal ini menyebabkan pelatihan kegiatan ekstrakurikuler tersebut
ditiadakan pada saat itu.

20
3. Kurangnya rasa kedisiplinan pada siswa sehingga berdampak terhadap
efektifitas waktu yang terbatas sehingga budaya tidak tepat waktu menjadi
hal yang sudah umum di kalangan siswa-siswi.

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan


1. Layanan Perpustakaan
Faktor yang menyebabkan masalah-masalah yang dihadapi saat
pelaksanaan layanan perpustakaan yaitu:
a. Praktikan bingung dengan hal yang harus dilakukan saat pelayanan
perpustakaan, hal ini karena tidak ada pengarahan sebelumnya
mengenai hal-hal yang harus dilakukan saat layanan perpustakaan.
b. Praktikan hanya diberi kesempatan untuk melayani siswa yang
meminjam dan mengembalikan buku.
c. Praktikan bingung tentang jadwal pergantian piket perpustakaan dan
piket di ruang guru yang bergantian dengan praktikan PPL dari
universitas lain.
2. Piket
Faktor yang menyebabkan masalah-masalah yang dihadapi saat
pelaksanaan piket pembelajaran yaitu:
a. Awalnya praktikan bingung dengan hal-hal yang harus dilakukan saat
melaksanakan piket pembelajaran karena tidak ada pengarahan
sebelumnya tentang hal-hal yang harus dan tidak boleh dilakukan saat
pelaksanaan piket pembelajaran.
b. Selalu terjadi kesalahpahaman antara praktikan dan guru-guru, atau
antara praktikan dengan praktikan PPL dari universitas lain di SMA
Pasundan 8 Bandung karena tidak adanya koordinasi antara pihak
sekolah dengan praktikan.
3. Mengawasi Ujian Tengah Semester dan Ujian Praktikum Biologi Sekolah
Praktikan diberi kesempatan untuk menjadi pengawas ujian tengah
semester di PPL. Faktor yang menyebabkan masalah-masalah yang
dihadapi saat menjadi pengawas UTS adalah terdapat beberapa praktikan

21
yang mengganti jadwal yang sudah diberikan oleh sekolah sehingga
terdapat beberapa kesalahpahaman. Dan tidak terdapat masalah yang
berarti selama ujian sistem ketok biologi untuk siswa kelas XII
berlangsung.

4. Pengelolaan Laboratorium Ourdoor Biologi


Faktor yang menyebabkan masalah-masalah yang dihadapi saat
pengelolaan laboratorium biologi yaitu:
a. Alat dan bahan yang ada di laboratorium tidak terawat. Hal ini
disebabkan karena laboratorium ini dijadikan kelas, tata tertib yang
tidak tegas di laboratorium, dan kurangnya kesadaran siswa yang
menggunakan laboratorium tersebut sebagai kelas. Banyak siswa
yang menyalah gunakan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium.
b. Kondisi laboratorium tidak terawat dan kotor. Hal ini disebabkan
karena laboratorium ini sebagian besar dijadikan taman, tata tertib
yang tidak tegas di laboratorium, dan kurangnya kesadaran siswa yang
menggunakan laboratorium tersebut sebagai laboratorium outdoor.
c. Tidak ada laboran.
5. Upacara Bendera
Semua praktikan diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera yang
dilaksanakan setiap hari senin. Tidak ada masalah yang dihadapi saat
mengikuti upacara bendera ini.

E. Proses Bimbingan
1. Bimbingan dengan Guru Pamong PPL
Bimbingan dengan guru pamong dilakukan setiap sebelum
melaksanakan pembelajaran. Setiap RPP yang dibuat dikonsultasikan satu
atau dua hari sebelum mengajar. Poin-poin yang terdapat pada RPP
dikonsultasikan kepada guru pamong, agar hal-hal yang dilakukan saat
pembelajaran sesuai dengan tuntutak sekolah dan kurikulum. Tidak ada

22
masalah yang berarti yang dihadapi saat proses bimbingan dengan guru
pamong.

2. Bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL


Bimbingan dengan dosen pembimbing PPL dilakukan setiap hari
selasa. Setiap hal yang dihadapi selama PPL dan RPP pembelajaran yang
akan dilakukan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Tidak ada
masalah yang praktikan rasakan saat berkonsultasi dengan dosen
pembimbing.

3. Bimbingan dengan Supervisor


Praktikan mengkonsultasikan hal-hal yang dihadapi saat PPL pada
supervisor atau guru-guru dan staf yang ada di SMAN Pasundan 8
Bandung. Masalah yang dihadapi yaitu tidak ada jadwal khusus untuk
bimbingan dengan supervisor ini. Hal ini menyebabkan hanya beberapa
praktikan saja yang mendapatkan bimbingan dari supervisor. Faktor yang
menyebabkannya adalah kesibukan dari guru-guru dan praktikan.

23

Anda mungkin juga menyukai