Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN

ACARA 8

BAKTERI PENGIKAT NITROGEN SECARA NON SIMBIOSIS

Disusun oleh :

Nama : Listiya Hidayah

NPM : 1710401096

Kelompok : C1

Asisten : Suci Rahayu Saputri

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TIDAR

2018
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan

mikroba dalam bidang pertanian. Mikrobiologi Pertanian merupakan penggunaan

Mikrobiologi untuk tujuan memecahkan masalah-masalah praktis di bidang

pertanian. Rhizobium adalah basil yang gram negatif yang merupakan penghuni

biasa didalam tanah. Rhizobium adalah bakteri yang bersifat aerob, bentuk

batang, koloninya berwarna putih berbentuk sirkular, merupakan penambat

nitrogen yang hidup di dalam tanah dan berasosiasi simbiotik dengan sel akar

legume leguminoceae atau disebut juga facebeae merupakan tanaman berbunga

yang dikenal sebagai keluarga kacang kacangan. Mikoroza adalah fungi akar

yang memiliki fungsi yaitu dapat memperpanjang jangkauan akar dan dapat

memasuki tanah dengan ukuran pori yang sangat kecil.

Penemuan fiksasi nitrogen yang konsisten dalam ekstrak yang bebas sel dari

Clostridium pasteurianum oleh Carnahan dan kawan-kawan di laboratorium Du

Pont di Amerika Serikat pada tahun 1960, merupakan tonggak sejarah dalam

bidang fiksasi nitrogen secara biologi. Perluasan pengetahuan yang cepat dalam

genetika bakteri telah memberikan pengaruh besar dalam studi mengenai bakteri

penambat N. Genetika mikroorganisme penambat nitrogen dipelajari oleh

Postgate dan kawan-kawan di Inggris dan gen yang bertanggungjawab untuk

fiksasi nitrogen sudah berhasil dipindahkan dari bakteri penambat nitrogen ke

bakteri yang bukan penambat nitrogen.


1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengisolasi dan mengamati bakteri
pengikat N non simbiosis.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Azotobacter spp adalah genus bakteri diazotropic yang hidup bebas yang
memiliki fase/tahap istirahat dalam cyst nya. Sistem yang unik dari Azotobacter
ini adanya tiga enzim nitrogenase yang berbeda yang membuat para peneliti
tertarik pada bakteri ini. Azotobacter spp telah meningkatkan kecepatan
metabolik pada beberapa organisme. Bakteri ini hidup bebas yang tumbuh
dengan baik pada media bebas nitrogen (Brock, et al., 1994).
Sebagian besar tanaman mengasimilasi nitrogen hanya dari tanah melalui
penambahan pupuk. Untuk menghindari penurunan kesehatan tanaman akibat
adanya inputbahan kimia, diperlukan input biologis berupa rizobakteri. Fiksasi
nitrogen sangat penting untuk lingkungan dan pertanian berkelanjutan
(Sustainabele agriculture). Sumber alternatif lain adalah Rhizobia yang mampu
meyebabkan pembentukannodula pada akar dari tanaman legum sebagai tanaman
inang.Berbagai jenis bakteri penambat N2 yagn hidup bebas (non simbiotik)
(Rompas,1998).
Semua hewan, tanaman, termasuk manusia, bergantung pada fiksasi nitrogen
biologis untuk mendapatkan nitrogen bagi penyusunan protein dan senyawa lain
yang mengandung nitrogen sebelum ada proses Harber-Bosch. Dalam tanah,
nitrogen terdapat dalam bahan organik tanah di berbagai tahap pembusukan,
namun belum dapat dimanfaatkan tumbuhan, nitrogen dimanfaatkan tumbuhan
dalam bentuk amonium (NH4+) atau ion nitrat (NO3+) (Rompas,1998)
Tahapan penguraian asam amino menjadi nitrogen anorganik : NH4+
dibebaskan dari asam amino, diubah menjai NO2-, NO2- segera diubah oleh
tumbuhan hijau menjadi NO3+. Nitrogen organic diubah menjadi mineral N-
amonium oleh mikroorganisasi dan beberapa hewan yang dapat memproduksi
mineral tersebut seperti : protozoa, nematoda, dan cacing tanah. Serangga tanah,
cacing tanah, jamur, bakteri dan aktinbimesetes merupakan biang penting tahap
pertama penguraian senyawa N-organik dalam bahan organic dan senyawa N-
kompleks lainnya (Mas’ud, 1993)
Bakteri Rhizobium hidup dengan menginfeksi akar tanaman legum dan
berasosiasi dengan tanaman tersebut, dengan menambat nitrogen. Kekhususan
infeksi mempunyai banyak atraksi praktis yang memperhatikan aplikasi
Teknologi Rhizobium, sungguhpun tidak sempurna sebab banyak strains rhizobia
bisa menginfeksi ke kelompok spesifik lain dan sebab ada bukti persamaan baru
dari taxonomic kimia dan data taxonomic kwantitatip. Tinggal suatu ukuran
penting untuk spesiasi genus pada Manual Bergey Systematic Bacteriology,
dengan modifikasi bersama data taxonomic baru (Jordan 1984).
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 15 November 2018 pukul 09.00-
11.40 WIB yang bertempat di Laboratorium P2.03 Gedung Fakultas Pertanian
Universitas Tidar Magelang.
1.3 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan di dalam praktikum ini antara lain yaitu cawan petri
steril sebanyak 2 buah, cawaan petri sebanyak 2 buah, mortir dan alu sebanyak 1
buah, gelas benda dan penutup gelas benda sebanyak 1 buah, timbangan
sebanyak 1 buah, dan jarum ose sebanyak 1 buah.
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain beberapa macam tanah
pengikat N pertanian (tanah lapangan/pekarangan, tanah tegal, dan tanah sawah),
tepung kanji, dan aquades steril.
1.4 Langkah Kerja
Langkah pertama yang dilakukan yaitu alat dan bahan disiapkan terlebih
dahulu, kemudian tiap-tiap macam tanah pertanian yang telah dihaluskan
ditimbang sebanyak 100 gram dan dicampur dengan tepung kanji. Selanjutnya
campuran itu ditambahkan dengan aquades ssteril hingga membentuk seperti
pasta dan dimasukkan kedalam cawan petri. Dari tiap-tiap macam tanah dibuat
sebuah kontrol. Permukaannya dihaluskan dengan menggunakan gelass benda
dan diinkubasikan selama 3 hari. Setelah 3 hari koloni Azotobacter yang telah
tumbuh pada permukaan diamati dan diperiksa morfologi sel Azotobacter dengan
pengecatan negatif.
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Praktikum
Jenis tanah Gambar Keterangan
Tanah Kontrol Tidak terdapat koloni
kehitam-hitaman pada
contoh tanah tersebut

Tanah Terdapat koloni


kehitam-hitaman yang
Lapangan
banyak pada contoh
tanah lapangan
Tanah Sawah Tidak terdapat koloni
kehitam-hitaman pada
contoh tanah tersebut

Tanah Tegal Tidak terdapat koloni


kehitam-hitaman pada
contoh tanah tersebut

4.2 Pembahasan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan dengan pembuatan pasta dari tanah
tegal, tanah pekarangan, tanah lapangan dan tanah kontrol yang ditambahkan
tepung kanji dan kemudian diinkubasi selama 3 hari diperoleh adanya warna
kehitam-hitaman pada tanah tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pada tanah
tersebut terdapat adanya koloni bakteri seperti bakteri Azospirillum sp. dan
Azotobacter sp.
Terdapat bakteri pada tanah-tanah tersebut, yang dapat dilihat koloninya
pada tanah lapangan koloni bakteri agak besar-besar dan banyak, pada tanah
sawah, tanah tegal, dan tanah kontrol koloni bakterinya tidak ada dan dapat
diketahui bahwa tanah sawah bakteri tidak dapat hidup. Oleh karena itu pada
tanah-tanah yang dilakukan pengamatan ini terdapat bakteri meskipun hanya
sedikit. Namun pada tanah sawah, tegal, dan kontrol yang telah dilaksanakan
terdapat koloni spora jamur hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan praktikum
kurang rapih, terdapat lubang atau kurang rata (tidak menutup semua),
terkontaminasi oleh lingkungan luar, dan terlalu lembab.
Hal ini terdapat dalam literatur Azotobacter spp adalah genus bakteri
diazotropic yang hidup bebas yang memiliki fase/tahap istirahat dalam cyst nya.
Sistem yang unik dari Azotobacter ini adanya tiga enzim nitrogenase yang
berbeda yang membuat para peneliti tertarik pada bakteri ini. Azotobacter spp
telah meningkatkan kecepatan metabolik pada beberapa organisme. Bakteri ini
hidup bebas yang tumbuh dengan baik pada media bebas nitrogen (Brock, et al.,
1994).
Sebagian besar tanaman mengasimilasi nitrogen hanya dari tanah melalui
penambahan pupuk. Untuk menghindari penurunan kesehatan tanaman akibat
adanya inputbahan kimia, diperlukan input biologis berupa rizobakteri. Fiksasi
nitrogen sangat penting untuk lingkungan dan pertanian berkelanjutan
(Sustainabele agriculture). Sumber alternatif lain adalah Rhizobia yang mampu
meyebabkan pembentukannodula pada akar dari tanaman legum sebagai tanaman
inang.Berbagai jenis bakteri penambat N2 yagn hidup bebas (non simbiotik)
(Rompas,1998).
BAB 5
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa berbagai
macam tanah yang digunakan terdapat koloni bakteri Azospirillum sp. dan
Azotobacter sp., meskipun konsentrasi koloni bakteri dan letaknya berbeda. Dari
Berbagai macam tanah yang digunakan tanah sawah memiliki kandungan bakteri
Azospirillum sp. dan Azotobacter sp yang lebih banyak dari tanah lapangan dan
tanah tegal.
DAFTAR PUSTAKA

Brock, et al.1994. Biology Of Microorganism, New Jersey. Prentice – Hall. seventh


edition.

Jordan, D.C. 1984. Famili III. Rhizobiaceae conn 1938, 321AL, p. 234-256. In: N.R.
Krieg and J.E. Holt (Eds.). Bergeys manual of systematic bacteriology, vol. 1.
The William and Wilkins Co., Baltimore.

Mas’ud, P. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angka sa. Bandung.

Rompas, M.R., 1998. Kimia Lingkungan. Edisi pertama. PT Tarsito. Bandung.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai