MIKROBIOLOGI PERTANIAN
ACARA 7
Disusun Oleh:
NPM : 1710401032
Kelompok : D3
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri Rhizoma merupakan mikroba yang mampu mengikat nitrogen bebas yang
berada di udara menjadi ammonia (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang
selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang, sedangkan Rhizoma sendiri memperoleh karbohidrat sebagai sumber energi dari
tanaman inang (Prayitno, 2000).
Rhizobium yang berasosiasi dengan tanaman legum mampu memfiksasi 100-300 kg
N/ha dalam satu musim tanam dan meninggalkan sejumlah N untuk tanaman berikutnya.
Permasalahan yang perlu diperhatikan adalah efisiensi inokulan Rhizobium untuk jenis
tanaman tertentu. Rhizobium mampu mencukupi 80% kebutuhan nitrogen tanaman legum dan
meningkatkan produksi antara 10-25%. Tanggapan tanaman sangat bervariasi tergantung
pada kondisi tanah da efektivitas populasi asli (Sutanto 2002).
Ada 2 jenis bakteri Rhizobium yaitu bakteri yang menghasilkan senyawa asam dan
ada juga bakteri yang menghasilkan senyawa basa. Jenis ini dapat dibedakan dengan
melakukan isolasi bakteri Rhizobium pada media YMA + BB. Bakteri yang menghasilkan
senyawa asam, warnanya akan berubah menjadi kuning sedangkan bakteri yang
menghasilkan senyawa basa, warnanya akan semakin biru. Keberadaan bakteri bintil akar
dapat diuji daya infeksi bakteri Rhizobium pada akar serta keefektivan kerja bakteri dalam
bintil akar terhadap tanaman melalui uji infektivitas dan uji efektifitas. Untuk melakukan uji
ini diperlukan koloni bakteri Rhizobium yang besar.Indikator infektif atau tidaknya suatu
bakteri bintil akar dilihat dari jumlah dan berat bintil.Sedangkan indikator efektivitas bakteri
bintil akar berdasarkan berat tanaman dan warna hijau daunnya (Handayanto, 2007).
Dalam proses pertumbuhannya, tanaman kedelai sangat memerlukan nitrogen dalam
jumlah yang cukup. Nitrogen ini dapat diperoleh melalui tanah dan melalui udara dengan
bantuan bintil-bintil akar yang mengandung bakteri Rhizobium. Sejumlah besar bakteri
Rhizobium dapat mati karena keasaman tanah. Oleh sebab itu diperlukan adanya inokulasi
apabila tidak adanya spesies Rhizobium, atau kalau ada sedikit jumlahnya sehingga tidak
efektif. Dalam situasi semacam itu, inokulasi dapat membentuk populasi galur yang efektif
yang menghasilkan tanaman legum yang baik perbintilannya. Pemberian pupuk ke dalam
tanaman dalam jumlah yang rasional dan berguna dapat meningkatkan hasil panen. Pengaruh
penambahan pupuk terhadap tanah adalah untuk menciptakan suatu kadar zat hara yang
tinggi, serta dapat meningkatkan produksi dan kualitas hasil tanaman (Mulyadi 2012).
Dalam kaitannya dengan jumlah total nitrogen tetap dalam ekosistem darat, kontribusi
utama berasal dari sistem simbiosis yaitu: asosiasi legum Rhizobium yang dihadapi: sistem
incultivated. Kacang-kacangan untuk tingkat besar atau kecil luasnya diwakili dalam sistem
rotasi dan padang rumput permanen (di mana 90% dari nitrogen tetap berasal dari nodul
leguminosa). Dalam berbagai daerah lahan alami di mana anggota tetap di bumi berasal dari
asosiasi leguminosa Rhizobium (FAO 1993).
BAB 3
METODE PERCOBAAN
4.1 Hasil
Gambar Keterangan
4.2 Pembahasan
Kingdom : Monera
Kelas : Psilopsida
Ordo : Psilotales
Family : Psilotaceae
Genus : Rhizobium
PENUTUP
FAO 1993. Technical Handbook on Symbiotic Nitrogen Fixation. Rome: FAO of The UN.
Mulyadi, A 2012. Pengaruh Pemberian Legin, Pupuk NPK (15:15:15) Dan Urea Pada Tanah
Gambut Terhadap Kandungan N, P Total Pucuk Dan Bintil Akar Kedelai (Glycine max
(L.) Merr.). Jurnal Kaunia. 8(1):21-29.