Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH KOTA SUKABUMI

DINAS KESEHATAN UPT RSUD AL-MULK


Jl. Pelabuhan II KM. 6 Lembur situ Kota Sukabumi Telp
(0266) 6243088
email :rsudalmulk@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-MULK KOTA SUKABUMI
NOMOR : 001/PAN-BED/I/2019
TENTANG

PANDUAN PELAYANAN KAMAR BEDAH


UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-MULK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-MULK,

Menimbang : a. Bahwa unit kamar bedah adalah bagian dari


rumah sakit yang memberikan pelayanan medis
kepada pasien dalam tindakan operasi;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Al-mulk
Kota Sukabumi , maka diperlukan upaya
penyelenggaraan panduan pelayanan Kamar
Operasi yang bermutu tinggi ;
c. bahwa agar panduan pelayanan kamar operasi di
RSUD Al-mulk Kota Sukabumi dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
RSUD Al-mulk Kota Sukabumi sebagai landasan
bagi penyelenggaraan pelayanan kamar operasi di
RSUD Alm-Mulk Kota Sukabumi;

Mengingat : a. Undang-undang RI No.29 Tahun 2004 tentang


praktek kedokteran;
b. Undang-undang RI No.36 Tahun 2009 tentang
kesehatan;
c. Undang-undang RI No.44 Tahun 2004 tentang
rumah sakit
d. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang
tenaga kesehatan
e. Peraturan Mentri Kesehatan
No.29/MENKES/PER/III/2008 tetang
persetujuan tindakan kedokteran
f. Peraturan Mentri Kesehatan
No.1438/MENKES/PER/I/2010 tetang standar
pelayanan kedokteran
g. Peraturan Mentri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/III/2011 tetang
keselamatan pasien
h. Peraturan Mentri Kesehatan
No.269/MENKES/PER/II/2008 tetang Rekam
Medis
i. Peraturan Mentri Kesehatan
No.129/MENKES/PER/II/2008 tetang Standar
Minimal Pelayanan Rumah Sakit,
j. Ijin Rumah Sakit 440/02/S10-RS/DPMPTSP/II
2017 Tentang Ijin Operasional Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Panduan Pelayanan Kamar Bedah di UPT
RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan.
KEDUA : Panduan ini agar dijadikan acuan dalam
melaksanakan panduan pelayanan kamar bedah
di RSUD AL-MULK Kota Sukabumi
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : S U K A B U M I
Pada tanggal : 03 Maret 2019

Kepala

UPT RSUD Al-Mulk

MUNIFAH BUDI ISNAENI,


KEBIJAKAN PELAYANAN KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA SUKABUMI

Kebijakan Umum :

1. Kamar bedah merupakan unit pelayanan medis yang memberikan


pelayanan tindakan bedah berdasakan spesialisasinya.
2. Kamar bedah dalam penjadwalan operasi memperhatikan :
a. Operasi emergency harus mendapatkan prioritas
b. Operasi elektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
c. Perubahan penjadwalan baik penundaan atau pun penambahan
jadwal operasi dilakukan atas indikasi kebutuhan dan kondisi
pasien harus ada persetujuan antara dokter bedah , dokter anestesi
dan perawat kamar bedah.
d. Pembatalan jadwal operasi harus dijelaskan oleh dokter bedah dan
anestesi kepada pasien/keluarga.
3. Kamar bedah memberikan pelayanan selama 24 jam dengan pengaturan
jaga 3 shif
4. Menyediakan lingkungan sarana dan prasarana yang memenuhi syarat
melalui upaya Melakukan identifikasi faktor risiko yang dapat
membahayakan pasien dan petugas kamar operasi serta meminimalisasi
dampak kejadian tidak diharapkan yang terjadi.
5. Sterilitas ruang dengan pembagian sesuai dengan denah kamar bedah
sebagai berikut : steril (Restricted zone),Daerah sub steril (Semirestricted
zone ) dan daerah bebas non steril (Unrestricted zone ) Hanya orang-
orang yang berkepentingan yang boleh berada di daerah ini.
6. Bila terjadi bencana/hospital disaster plan, kamar bedah siap untuk
berperan di dalam penaggulangannya dengan memberikan pelayanan
dan memprioritaskan kasus bencana yang terjadi yang membutuhkan
pelayanan.
7. Peralatan di Unit Kamar Operasi selalu dilakukan pemeliharaan dan
kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
8. Semua petugas di Kamar Operasi (dokter spesialis , perawat, penata
anestesi) harus memiliki STR dan SIP sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap petugas wajib mematuhi
ketentuan yang dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
10. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan Standar Profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket dan
menghormati hak pasien
11. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan

Kebijakan Khusus :

1. Setiap pasien yang akan menjalani operasi dilakukan asesmen pra


bedah, laporan jalannya operasi dan pengkajian tindakan pasca bedah
secara seksama dan di dokumentasikan di dalam rekam medis pasien
2. Setiap pasien yang telah menjalani operasi harus mendapatkan edukasi
impormed consent medis tentang risiko, manfaat, komplikasi, dampak
dan alternatif prosedur/teknik terkait rencana operasi, baik yang elektif
maupun cyto
3. Apabila pasien ada penolakan operasi di buat form. Surat penolakan
tindakan operasi dan di ketahui oleh pihak keluarga
4. Setiap dokter diharuskan membuat laporan tindakan operasi setelah
melakukan operasi dengan benar dan lengkap. Laporan operasi minimal
memuat :
a. Diagnosa pasien operasi
b. Nama dokter bedah dan asisten operasi
c. Nama prosedur operasi
d. Spesimen bedah yang diambil
e. Catatan spesifik ada atau tidak adanya komplikasi yang ditimbulkan
termasuk jumlah kehilangan darah.
5. Bila terjadi kecelakaan/kegagalan dari tindakan operasi yang dimaksud,
hal tersebut dilaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan untuk tindak
lanjut dan di evaluasi
6. Dalam rangka menjamin mutu dan keselamatan pasien, Rumah Sakit
Al-mulk menerapkan strategi :
a. Memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien yang
dioperasi
b. Menerapkan Surgical Safety Checklist (sign in, time out dan sign out)
c. Keharusan penghitungan kasa dan instrument bedah :
1. Sebelum operasi dimulai
2. Saat operasi berlangsung
3. Sebelum luka operasi ditutup
7. Laporan operasi harus ditulis oleh dokter operator secara lengkap sesuai
dengan formulir yang sudah tersedia dan disimpan dalam berkas rekam
medis pasien.
8. Bila ada tindakan perluasan tindakan operasi, operator harus member
informasi kepada penanggungjawab pasien sebelum perluasan operasi
dilakukan dan penanggungjawab pasien harus menandatangani
infoment consent

Kepala
UPT RSUD Al-Mulk

dr. Munifah Budi Isnaeni, MMRS


NIP 19700210 200604 2007

Anda mungkin juga menyukai