Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PROJECT BASED LEARNING

NURSING CARE

BENIGN SKIN TUMOR

Dosen Pembimbing: Ns. Muladefi C, S. Kep., M. Kep.

Disusun oleh:

Kelompok 3 Regular 2

Marisa Devina Agustin 165070207111012

Destasya Hayyu Qorirah P 165070200111016

Syarifah Zuliatul Aini Syarah 165070201111018

Rachel Victoriana Raharjo 165070207111008

Sandra Listanti Dewi 165070200111012

Nurva Prastya Ningrum 165070200111014

Grace Firsty Putri Farica 165070207111010

Juliana Savitri Harianja 165070201111016

Dwi Harsanto 165070201111022

Rizky Karuniawati 165070201111020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017
A. Pengkajian
1. Anamnes
a. Identitas klien
Nama, Umur, Jenis kelamin, Agama pendidikan, Pekerjaan yang rinci,
dan alamat tempat tinggal. Tumor jinak dapat terjadi di semua umur.
b. Keluhan utama
Luka yang tidak sembuh-sembuh/kutil yang cepat membesar/ karang
yang berdarah dsb,lokasinya dimana?
c. Riwayat peyakit sekarang
- Sejak kapan diketahui keluuhan-keluhan tersebut dan kini
membesar berapa kali, mengecil atau menetap.
- Bila kutil/karang mula-mulanya, ditanyakan. Apakah terjadi
perubahan warna, perdarahan spontan, gatal-gatal.
- Apakah ada benjolan di tempat lain?
d. Riwayat kesehatan dahulu
- Pernah menderita penyakit serupa? Tumor jinak/ganas?
- Apakah dioperasi, diradiasi, di beri kemoterapi? Berapa lama?
Kapan?
e. Riwayat kesehatan keluarga
- Apakah keluarga menderita penyakit seupa/ kangker lain? Masih
hidup? Di obati apa?
f. Pola nutrisi metabolik
 Kebiasaan makan makanan yang mengandung zat kimia atau bahan
pengawet dan makanan yang berlemak tinggi
 Riwayat minum alkohol;
 Mual, muntah;
 Berkeringat banyak;
 Suhu tinggi;
 Kerusakan atau kemerahan kulit;
 Adanya benjolan pada kulit;
 Hipopigmentasi, hiperpigmentasi;
 Nafsu makan menurun;
 Berat badan turun.
g. Pola eliminasi
 Menurunnya jumlah urine output;
 Anuri saat fase akut;
 Diuresis;
 Penurunan peristaltik khususn.
h. Pola aktivitas dan latihan
 Riwayat pekerjaan;
 Obesitas;
 Sesak napas.
i. Pola persepsi sensori dan kognitif
 Mati rasa, kaku, gatal-gatal;
 Perubahan reflektendon;
 Keluhan nyeri;
 Perubahan orientasi, sikap dan tingkah laku.
j. Pola persepsi dan konsep diri
 Kecemasan;
 Penampilan diri;
 Gangguan terhadap perkerjaan atau keuangan.
k. Pola mekanisme coping dan toleransi terhadap stres
 Sikap menghadapi penyakit;
 Penerimaan terhadap diagnosis.
2. Pemeriksaan fisik
a. Lokasi: regionya, kanan atau kiri
b. Inspeksi: warna tonjolan, ulkus, dasar dan pinggir ulkus, ada infeksi
skunder, ada rambut.
c. Palpasi: diukur dengan cm, di raba pengerasan di luar ulkus, infiltrasi
sudah sampai mana, hubungan dengan jaringan skitarnya bagaimana.
d. Konsistensi: Mudah berdarah atau tidak, keras dsb.

3. Pemeriksaan penunjang
a. Persiapan tambahan untuk operasi dengan narcosis.
b. Pemeriksaan dengan indikasi , misalnya: foto tulang (tumor mendekat
ke tulang)
c. Biopsy insisi/eksisi ( tergantung besar kecilnya tumor, bila besar insisi
dan bila kecil biopsy eksisi).

B. Diagnosa Perawatan.
a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan adanya lukas
eksterpasi.
b. Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gambaran mental dari fisik
seseorang.
c. Koping individu, ketidakefektifan adalah ketidakmampuan membuat
penilaian yang tepat terhadap stressor

C. Perencanaan
a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan adanya luka
eksterpasi
Tujuan : setelah perawatan dalam waktu 5x24 integritas kulit dapat
membaik

Kriteria Hasil:

Suhu, integritas kulit dan perawatan luka.

No. Intervensi Rasional


1. Kaji keadaan luka (kering, Luka yang basah dan kemerahan
bawah, kemerahan) menunjukkan adanya infeksi
2. Rawat luka dengan teknik steril Perawatan secara steril
mengurangi kontaminasi dan
meminimalkan risiko infeksi.
3. Anjurkan pasien untuk tidak Garukan menimbulkan pelebaran
menggaruk kulit luka.
4. Anjurkan pasien untuk menjaga Melancarkan sirkulasi.
tubuh dengan cara mandi dua
kali sehari.
5. Observasi suhu. Suhu meningkat tanda infeksi
6. Beri terapi antibiotik sesuai Antibiotik untuk mematikan
pesanan medik. kuman penyebab infeksi

2) Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gambaran mental dari fisik seseorang.
Tujuan : pasien memiliki persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi
tubuh.
Kriteria hasil :
– pasien melaporkan kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh.
– memiliki keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang mengalami
gangguan.
– menggambarkan perubahan actual pada fungsi tubuh.

Intervensi Rasional
Kaji dan dokumentasikan respons factor yang mengidentifikasikan adanya
verbal dan non verbal pasien tentang gangguan persepsi pada citra tubuh
tubuhnya
Kaji harapan pasien tentang gambaran mungkin realita saat ini berbeda
tubuh dengan yang diharapkan pasien
sehingga pasien tidak menyukai
keadaan fisiknya
Dengarkan pasien dan keluarga meningkatkan perasaan berarti,
secara aktif, dan akui realitas adanya memudahkan saran koping,
perhatian terhadap perawatan, mengurangi kecemasan
kemajuan dan prognosis
Berikan perawatan dengan cara yang menciptakan suasana saling percaya,
tidak menghakimi, jaga privasi dan meningkatkan harga diri dan perasaan
martabat pasien berarti dalam diri pasien

3) Koping individu, ketidakefektifan adalah ketidakmampuan membuat penilaian


yang tepat terhadap stressor, pilihan respons untuk bertindak secara tidak adekuat,
dan atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang tersedia.
Tujuan : pasien menunjukkan koping yang efektif.
Kriteria hasil :
– pasien akan menunjukkan minat terhadap aktivitas untuk mengisi waktu
luang.
– mengidentifikasikan kekuatan personal yang dapat mengembangkan koping
yang efektif.
– menimbang serta memilih diantara alternative dan konsekuensinya.
– berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS).

Intervensi Rasional
Kaji pandangan pasien terhadap mengidentifikasi persepsi pasien
kondisinya dan kesesuaiannya dengan terhadap kondisinya
pandangan pemberi pelayanan
kesehatan
Gunakan pendekatan yang tenang dan menghindari ketakutan dan
meyakinkan menciptakan hubungan saling percaya,
memudahkan intervensi
Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi memberikan arahan pada persepsi
gambaran perubahan peran yang pasien tentang kondisi nyata yang ada
realitas saat ini
Bantu pasien dalam mengidentifikasi meningkatkan perasaan berarti,
respons positif dari orang lain memberikan penguatan yang positif
Libatkan sumber-sumber yang ada di menciptakan suasana saling percaya,
rumah sakit dalam memberikan perasaan berarti, dan mengurangi
dukungan emosional untuk pasien dan kecemasan
keluarga
DAFTAR PUSTAKA

NANDA Internasional. 2015. Diagnosis Keperawatan: Definis&Klasifikasi2015-2017.


Jakarta: EGC.

Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., Dochterman, Joanne M., Wagner, Cheryl
M. 2012. Nursing Interventions Classification(NIC). St. Loui: Mosby.

Moorhead, Sue., Johnson, Marion., Maas, Meridean L., Swanson, Elizabeth. 2012.
Nursing Outcomes Classification (NOC). St. Loui: Mosby

Price, Sylvia Anderson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit


vol 2. Edisi 6. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai