IDENTITAS KLIEN
Pasien datang ke IGD RSJ diantar oleh petugas Dinas Sosial dengan keluhan mengamuk di
lingkungan warga. Pasien datang ke IGD tanpa menggunakan baju serta kaki dan tangan diikat.
Pasien seorang pendatang dan ingin mencari pekerjaan di Bali.
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan:
Tidak ada pengobatan sebelumnya kepada pasien karena baru pertama kali di rawat di RSJ
3 RIWAYAT TRAUMA
Jelaskan:
Pasien mengatakan setelah bekerja menjadi pembantu (baby sitter) di Jln. Kuning Mas, Bandung No.
98 selama 3 bulan dengan gaji 800 ribu perbulan mengalami penyiksaan oleh majikannya dimana kaki
dan tangan diikat kebelakang, luka pada kedua tangan karena diikat tali serta jari kaki kanan terkena
luka tekan besi sampai dijarit.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :
Ya Tidak
Masalah keperawatan : -
Masalah keperawatan : -
1. Ukuran Vital :
TD : 100/ 70 mm/Hg
N : 60 x/m
S : 36,5 ⁰ C
P : 18 x/m
2. Ukuran : BB 42 kg TB 148 cm
Turun (√ ) Naik (-)
Jelaskan : Pasien mengatakan sejak hari Selasa lalu (28 Januari 2019) tidak enak makan
karena lagi sakit
3. Keluhan fisik :
Ya (√ ) Tidak (-)
Jelaskan:
Pasien mengatakan lemas, kepala pusing, tenggorokan sakit, dan pasien tampak hanya ingin tidur
saja serta tidak mau makan, pasien juga mengalami mual.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
42
thn
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
Jelaskan :
Ny. S adalah seorang perempuan berumur 42 tahun yang memiliki 3 saudara
laki-laki dan 1 perempuan. Ny. S menikah dengan suaminya dan mempunyai 5 orang
anak dimana 2 orang anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Namun Ny. S sekarang
hidup sendiri dengan keluarganya yang jauh, dimana Ny. S mengatakan kedua orang
tuanya sudah meninggal.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan belum bisa percaya diri dengan kondisi fisik yang klien
miliki saat ini karena mengalami siksaan oleh majikannya sendiri.
b. Identitas
Pasien merupakan anak perempuan satu-satunya hidup sendiri dari kedua
orang tuanya yang sudah meninggal, pasien pernah bekerja sebagai pembantu
(baby sitter).
c. Peran
Pasien mengatakan tinggal di NTT dan bekerja di Jln. Kuning Mas Bandung
No. 98 sebagai seorang baby sitter dengan mengasuh anak majikannya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa pasien ingin kehidupan normal, pasien juga
mengatakan kalau pasien ingin sekali pulang dan menghilangkan perasaan
takut jika bertemu orang banyak.
e. Harga diri
Pasien mengatakan pasien terkadang merasa kurang berguna karena kondisi
yang dialaminya yang tanpa sebab disiksa oleh majikannya sendiri.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Pasien hanya tinggal dan hidup sendiri setelah menjadi pembantu (baby sitter)
dikarenakan kedua orang tuanya sudah meninggal dan suami anak-anaknya di
NTT.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan tidak mengenal siapapun karena dari NTT dan tidak pernah
mengikuti kegiatan kelompok/ masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan jarang berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya namun
pada orang tertentu saja
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain
Jelaskan:
Saat pengkajian pasien dapat menjawab semua pertanyaan, dan semua jawaban yang
dijawab sinkron dengan pertanyaan yang diajukan perawat, sering kali pasien
menjelaskan dengan nada bicara yang cepat.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
Lain-lain
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan : -
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace
Gagap Otomatisma
Stereotipi Negativisme
Gaduh Gelisah Katatonik Reaksi konversi
Mannarism Tremor
Katapleksi Verbigerasi
Tik Berjalan kaku/rigid
Ekhopraxia Kompulsif
Command automatism
Jelaskan : -
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :
5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : Afek pada pasien labil
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Halusinasi :
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penghidu
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
8. Proses pikir
Sirkumstansial
Tangensial
Kehilangan asosiasi
Flight of ideas
Blocking
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
9. Isi Pikir
Obsesi
Depersonalisasi
Fobia
Idea yang terkait
Hipokondria
Pikiran magic
Waham
Agama
Nihilistik
Somatik
Sisip pikir
Kebesaran
Siar piker
Curiga
Kontrol pikir
Jelaskan :
Pasien mengatakan setelah bekerja menjadi pembantu (baby sitter) di Jln.
Kuning Mas, Bandung No. 98 selama 3 bulan dengan gaji 800 ribu perbulan
mengalami penyiksaan oleh majikannya dimana kaki dan tangan diikat kebelakang,
luka pada kedua tangan karena diikat tali serta jari kaki kanan terkena luka tekan besi
sampai dijarit.
Masalah Keperawatan : Waham Curiga
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat saat ini
Gangguan daya ingat jangka pendek
Konfabulasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -
2. Terapi medik
- Rispesidone (2 mg) 2x½ pagi, sore
- Allopurinol (100 mg) 1x1 pagi
- Simvastatin (20 mg) 1x1 sore
- Vitamin B Complex 2x1 sore
- Paracetamol (500 mg) 3x1 pagi, siang, malam
Menarik Diri
(Isolasi Sosial)
2 Waham Senin, TUK 2 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Beri pujian pada Reinforcement positif
Curiga 04/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit penampilan dan dapat meningkatkan
Pukul :
16.00 WITA mengidentifikasika dalam 1 x pertemuan kemampuan klien kemampuan yang dimiliki
n kemampuan yang diharapkan pasien sadar dengan yang realistis oleh klien dan harga diri
dimiliki. kemampuan yang dimiliki klien.
1.2 Diskusikan dengan
dengan kriteria hasil :
klien kemampuan yang Klien terdorong untuk
dimiliki pada waktu memilih aktivitas seperti
1. Klien dapat
lalu dan saat ini. sebelumnya tentang
mempertahankan aktivitas
aktivitas yang pernah
1.3 Tanyakan apa yang
sehari-hari
dimiliki oleh klien.
2. Klien dapat mengontrol bisa dilakukan (kaitkan
Dengan mendengarkan
wahamnya. dengan aktivitas sehari-
klien akan merasa lebih
hari dan perawatan diri)
diperhatikan sehingga klien
kemudian anjurkan
akan mengungkapkan
untuk melakukan saat perasaannya.
ini.
3 Waham Selasa, TUK 3 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Bantu klien untuk Observasi dapat
Curiga 05/02/2019
keperawatan selama 1x15 menit mengidentifikasi mengetahui kebutuhan
Pukul : Klien dapat
10.00 WITA dalam 1 x pertemuan kebutuhan yang tidak klien.
mengidentifikasi
diharapkan pasien dapat terpenuhi serta kejadian
stressor atau Observasi penyebab
mengidentifikasi stressor atau yang menjadi faktor
pencetus wahamnya timbulnya waham pada
pencetus wahamnya (triggers pencetus wahamnya.
( triggers factor ). pasien
factor) dengan kriteria hasil :
1.2 Diskusikan dengan Dengan mengetahui
klien tentang kejadian- kebutuhan yang tidak
1. Dapat menyebutkan
kejadian traumatik yang terpenuhi maka dapat
kejadian-kejadian sesuai
menimbulkan rasa diketahui kebutuhan
dengan urutan waktu serta
takut, ansietas, maupun yang akan diperlukan.
harapan / kebutuhan dasar
perasaan tidak dihargai.
yang tidak terpenuhi Dengan melakukan
seperti : harga diri, rasa 1.3 Diskusikan kebutuhan / aktivitas klien tidak akan
aman, dsb. harapan yang belum lagi menggunakan isi
2. Dapat menyebutkan wahamnya.
hubungan antara kejadian terpenuhi.
traumatis / kebutuhan tidak
1.4 Diskusikan dengan Pendukung halusinasi
terpenuhi dengan
klien cara-cara dalam menggali waham
wahamnya.
mengatasi kebutuhan pasien
yang tidak terpenuhi
dan kejadian yang
traumatik.
4 Waham Selasa, TUK 4 : Setelah diberikan asuhan 2. Diskusikan dengan Mengamati pengalaman
Curiga 05/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit klien pengalaman waham yang dirasakan
Pukul :
17.00 WITA mengidentifikasi dalam 1 x pertemuan wahamnya tanpa saat ini
perasaan yang diharapkan pasien dapat dapat berargumentasi. Memberi pembenaran
muncul secara mengidentifikasi wahamnya. 3. Katakan kepada klien
kenyataan kepada klien
berulang dalam dengan kriteria hasil : akan keraguan perawat
Mendengarkan dan
pikiran klien. terhadap pernyataan
memastikan kenyataan
1. Mampu mengetahui klien.
dengan waham yang
perbedaan pengalaman 4. Diskusikan dengan
dirasakan oleh klien
nyata dengan pengalaman klien respon perasaan
wahamnya. terhadap wahamnya.
5. Diskusikan frekuensi,
intensitas, dan durasi
terjadinya waham.
6. Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan
salah oleh klien.
5 Waham Rabu, TUK 5 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Diskusikandengan Perhatian keluarga dan
Curiga 06/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit keluarga tentang : pengertian keluarga akan
Pukul :
11.00 WITA dukungan dari dalam 1 x pertemuan − Gejala waham dapat membantu klien
keluarga. diharapkan pasien dapat − Cara merawat dalam mengendalikan
dukungan dari keluarga dengan − Lingkungan keluarga wahamnya.
kriteria hasil : − Follow up dan obat.
2. Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
tanda dan tindakan untuk
merawat klien dengan
waham.
6 Waham Rabu, TUK 6 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Diskusikandengan klien Obat dapat mengontrol
Curiga 06/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit dan keluarga tentang waham yang dialami oleh
Pukul :
16.00 WITA menggunakan obat dalam 1 x pertemuan obat, dosis, dan efek klien dan dapat membantu
dengan prinsip 12 diharapkan pasien dapat samping obat dan penyembuhan klien.
benar menggunakan obat dengan akibat penghentian.
prinsip 12 benar dengan kriteria
1.2 Diskusikan perasaan
hasil :
klien setelah minum
obat.
1. Klien dapat menyebutkan
1.3 Berikan obat dengan
manfaat, efek samping dan
prinsip lima benar dan
dosis obat.
2. Klien dapat observasi setelah
mendemonstrasikan minum obat.
penggunaan obat dengan
benar.
3. Klien dapat memahami
akibat berhentinya
mengkonsumsi obat tanpa
konsultasi.
4. Klien dapat menyebutkan
prinsip lima benar
dalam penggunaan obat.
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
“Apakah ibu bisa ceritakan kepada saya “Saya pertama kali belajar
pertama kali belajar menjahit, siapa yang menjahit sejak kecil, diajarkan
mengajarkannya kepada ibu, dan dimana ?” oleh orang tua di rumah NTT”
“Adakah tidak hobby atau kemampuan ibu yang “Ada saya sebagai baby sitter
lain selain menjahit ?” mengasuh anak majikan saya”
“Bagaimana kalau saya datang kembali untuk “Iya baik dik, terima kasih ya”
mengobrol besok dengan ibu di jam yang sama
yaitu jam 10 pagi ya, ibu. Kita akan ngobrol
kira-kira 15 menit. Baik, saya permisi dulu.”
3 Selasa, TUK 3 : “Selamat pagi ibu, apakah masih mengenal “Masih kok dik”
05 Februari Setelah diberikan asuhan saya ?”
2019
keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 10.00 - “Apa yang ibu rasakan hari ini ?” “Biasa saja”
10.15 WITA dalam 1 x pertemuan diharapkan
pasien dapat mengidentifikasi
“Seperti janji saya kemarin, sekarang kita akan
stressor atau pencetus wahamnya “Iya siap dik”
mengobrol tentang apa yang ibu pikirkan atau
(triggers factor) dengan kriteria
rasakan hari ini ? Apa ibu siap ?”
hasil :
“Ya seperti janji kita kemarin kita bicara 15 “Bersedia ibu dik”
1. Dapat menyebutkan
menit dari pukul 10.00 sampai 10.15 WITA ibu
kejadian-kejadian sesuai
bersedia ? ”
dengan urutan waktu serta
harapan / kebutuhan dasar
“Bagaimana kalau kita ngobrolnya disini saja?”
yang tidak terpenuhi seperti : “Iya disini saja dah”
harga diri, rasa aman, dsb.
“Apa yang pikirkan saat ini ? Ibu bisa ceritakan “Saya lagi mikir majikan yang
2. Dapat menyebutkan
kepada saya tentang pikiran atau perasaan nyiksa saya, dia tidak tengok
hubungan antara kejadian
curiga sama orang lain ibu yang muncul secara saya kesini dan suami saya
traumatis / kebutuhan tidak
berulang – ulang itu ?” juga belum datang karena
terpenuhi dengan
kerja, kasihan anak-anak saya
wahamnya.
di rumah”
“Apa yang ibu bisa ceritakan kepada saya
“Saya dulu kerja di Medan jadi
kenapa orang tersebut bisa berbuat merugikan
baby sitter di majikan saya,
dari pikiran-pikiran ibu tersebut?”
tapi majikan saya menyiksa
saya disana dan diikat kedua
tangan kaki sampai tidak bisa
bergerak”
“Iya boleh”
”Bagaimana kalau nanti sore kita
membicarakan tentang pengalaman –
pengalaman ibu yang lain gimana mau ?”
“Oke dik”
”Kita nanti ngobrol – ngobrolnya 15 menit ya
bu ? Ibu Sisil bisa menemui saya jam kapan pun
sampai jam 2 siang nanti.”
”Kita bertemu disini saja ya nanti ? Kalau “Baik nanti ketemu lagi”
begitu sampai bertemu nanti ya, Ibu, terima
kasih”
4 Selasa, TUK 4 : “Selamat sore ibu, apakah masih mengenal “Iya masih kok dik”
05 Februari saya ?”
Setelah diberikan asuhan
2019 keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 17.00 - “Bagaimanakah perasaan ibu saat ini ?” “Baik-baik saja”
dalam 1 x pertemuan diharapkan
17.15 WITA
pasien dapat dapat “Baik sesuai dengan janji saya ke Ibu kemarin, “Iya dik saya setuju”
mengidentifikasi wahamnya. sekarang kita ngobrol tentang pengalaman –
dengan kriteria hasil : pengalaman yang ibu alami ?” Bagaimana ibu
setuju ?”
1. Mampu mengetahui
“Kita ngobrolnya 10 menit saja ya ibu hari ini,
perbedaan pengalaman nyata “Baik saya bersedia”
apakah ibu bersedia?”
dengan pengalaman
“Ibu Sisil kita ngobrolnya seperti biasa ya ibu,
wahamnya.
ditempat ini saja bagaimana ?”
“Iya boleh disini saja”
5 Rabu, TUK 5 : Keluarga pasien berada di NTT sehingga pasien Tidak dapat terkaji respon pada
06 Februari
Setelah diberikan asuhan tidak mendapat dukungan dari keluarganya keluarga pasien
2019
Pukul 11.00 - keperawatan selama 1x15 menit
11.15 WITA
dalam 1 x pertemuan diharapkan
pasien dapat dukungan dari
keluarga dengan kriteria hasil :
2. Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
tanda dan tindakan untuk
merawat klien dengan
waham.
6 Rabu, TUK 6 : “Selamat sore ibu, apakah masih mengenal “Masih ingat dik”
06 Februari Setelah diberikan asuhan saya ?”
2019
keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 11.00 - “Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Apakah ibu
11.15 WITA dalam 1 x pertemuan diharapkan “Belum dik”
sudah minum obat ?”
pasien dapat menggunakan obat
“Sesuai janji yang sudah kita sepakati tadi pagi,
dengan prinsip 12 benar dengan sekarang kita akan membahas tentang obat
“Iya saya bersedia dik”
kriteria hasil : yang Ibu konsumsi selama dirawat disini dan
betapa pentingnya mengonsumsi obat sesuai
1. Klien dapat menyebutkan program. Apa ibu bersedia ?”
manfaat, efek samping dan
“Janji kita tadi pagi kita akan ngobrol-ngobrol
dosis obat.
selama 15 menit, setuju ibu ?”
2. Klien dapat
“Iya saja setuju dik sambil
mendemonstrasikan “Ibu, obat apa saja yang ibu konsumsi dan ada
nunggu obat saya”
penggunaan obat dengan berapa macam yang ibu tau ?”
benar.
“Adakah seseorang yang menemani atau
3. Klien dapat memahami
“Obatnya tidak tau, saya
mengingatkan ibu minum obat ? Ibu bisa
akibat berhentinya
minum ada 5 macam”
jelaskan kapan saja Bapak minum obat ?”
mengkonsumsi obat tanpa
konsultasi. “Ya sekarang saya jelaskan ya, obat ibu “Saya di kasi perawat tadi,
4. Klien dapat menyebutkan
diminum sesudah makan sebanyak dua kali saya tidak tahu”
prinsip lima benar dalam
dalam sehari”. “Apakah ibu paham dengan
penggunaan obat.
tulisan 2x1 pada obatnya ibu ? 2x1 artinya
dalam 1 hari ibu minum obat sebanyak tiga kali “Iya dik pagi dan sore minum
yaitu pagi dan sore”. obat ibu”
O:
Pasien kooperatif dalam berdiskusi, wajah pasien tampak datar saat
berbicara pasien menggunakan nada yang cepat namun pasien menjawab
pertanyaan yang diajukan perawat dengan jawaban yang sinkron dan
jelas, pasien juga dapat mengutarakan perasaan maupun masalah yang
dialami dengan jelas dab berulang-ulang.
A : TUK 1 tercapai
O:
Pasien menjawab dengan jelas mengenai hobby dalam kemampuan yang
dimilikinya sehingga bisa mengetahui hal yang suka dan sering dilakukan
A : TUK 2 tercapai
P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 2
O:
Pasien mengatakan pikiran dan perasaannya tersebut yang berulang kali
mengenai penyiksaan oleh majikannya seakan meyakinkan bahwa
memang benar pasien tersebut dibawa ke RSJ akibat di siksa majikannya
sehingga bisa mengetahui apa yang sering dipikirkan atau dirasakan
pasien saat ini.
A : TUK 3 tercapai
O:
Pasien menjawab pertanyaan mengenai pengalamannya dengan jelas dari
sebelum menikah yaitu pernah menjahit sampai menjai baby sitter yang
disiksa majikannya
A : TUK 4 tercapai
O: