Anda di halaman 1dari 43

I.

IDENTITAS KLIEN

Nama : Ny. S (P) Tanggal Dirawat (MRS) : 19 Januari 2019


Umur : 42 tahun Tanggal Pengkajian : 4 Februari 2019
Alamat : Sumba
Pendidikan: : Tamat SD
Agama : Kristen Ruang Rawat : Ruang Drupadi
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Pembantu (Baby Sitter)
Jenis Kel. : Perempuan
No RM : xxxxxx

II. ALASAN MASUK

Pasien datang ke IGD RSJ diantar oleh petugas Dinas Sosial dengan keluhan mengamuk di
lingkungan warga. Pasien datang ke IGD tanpa menggunakan baju serta kaki dan tangan diikat.
Pasien seorang pendatang dan ingin mencari pekerjaan di Bali.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?


 Ya
 Tidak
Jika Ya,Jelaskan : -

2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan:
Tidak ada pengobatan sebelumnya kepada pasien karena baru pertama kali di rawat di RSJ

3 RIWAYAT TRAUMA

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniaya fisik Majikan 45 thn Pasien 42 thn - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan criminal - - - - - -

Jelaskan:
Pasien mengatakan setelah bekerja menjadi pembantu (baby sitter) di Jln. Kuning Mas, Bandung No.
98 selama 3 bulan dengan gaji 800 ribu perbulan mengalami penyiksaan oleh majikannya dimana kaki
dan tangan diikat kebelakang, luka pada kedua tangan karena diikat tali serta jari kaki kanan terkena
luka tekan besi sampai dijarit.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :

1. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan


2. Berduka antisipasi
3. Berduka disfungsional
4. Respon paska trauma
5. Sindroma trauma perkosaan
6. Resiko tinggi kekerasan
7. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
8. Lain-lain, jelaskan :
 Waham Curiga
 .......................................................................................................
 .......................................................................................................

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?

Ya Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat


Pengobatan/perawatan
.............................. ...................................... ......................................
.............................. ...................................... ......................................
............................... ......................................... ......................................

Masalah keperawatan : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :


Pasien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
baginya (seperti kegagalan, kehilangan / perpisahan / kematian, maupun trauma selama
tumbuh kembang).

Masalah keperawatan : -

IV. PEMERIKSAAAN FISIK

1. Ukuran Vital :
TD : 100/ 70 mm/Hg
N : 60 x/m
S : 36,5 ⁰ C
P : 18 x/m

2. Ukuran : BB 42 kg TB 148 cm
Turun (√ ) Naik (-)

Jelaskan : Pasien mengatakan sejak hari Selasa lalu (28 Januari 2019) tidak enak makan
karena lagi sakit
3. Keluhan fisik :
Ya (√ ) Tidak (-)

Jelaskan:
Pasien mengatakan lemas, kepala pusing, tenggorokan sakit, dan pasien tampak hanya ingin tidur
saja serta tidak mau makan, pasien juga mengalami mual.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Risiko tinggi perubahan suhu tubuh  Perubahan Nutrisi: Lebih dari


 Defisit Volume Cairan kebutuhanTubuh
 Kelebihan Volume Cairan  Kerusakan Menelan
 Resiko Tinggi terhdap Infeksi  Perubahan Eliminasi faeses
 Risiko Tinggi terhadap Transmisi Infeksi  Perubahan Eliminasi urine
 Perubahan Nutrisi: Kurang dari  Kerusakan integritas kulit
kebutuhan  Lain-lain,jelaskan ………..
Tubuh

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram :

42
thn

Gambar 1. Genogram Ny. S, Sumba

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= Pasien

Jelaskan :
Ny. S adalah seorang perempuan berumur 42 tahun yang memiliki 3 saudara
laki-laki dan 1 perempuan. Ny. S menikah dengan suaminya dan mempunyai 5 orang
anak dimana 2 orang anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Namun Ny. S sekarang
hidup sendiri dengan keluarganya yang jauh, dimana Ny. S mengatakan kedua orang
tuanya sudah meninggal.
2. Konsep Diri

a. Citra tubuh
Pasien mengatakan belum bisa percaya diri dengan kondisi fisik yang klien
miliki saat ini karena mengalami siksaan oleh majikannya sendiri.
b. Identitas
Pasien merupakan anak perempuan satu-satunya hidup sendiri dari kedua
orang tuanya yang sudah meninggal, pasien pernah bekerja sebagai pembantu
(baby sitter).
c. Peran
Pasien mengatakan tinggal di NTT dan bekerja di Jln. Kuning Mas Bandung
No. 98 sebagai seorang baby sitter dengan mengasuh anak majikannya.
d. Ideal diri
Pasien mengatakan bahwa pasien ingin kehidupan normal, pasien juga
mengatakan kalau pasien ingin sekali pulang dan menghilangkan perasaan
takut jika bertemu orang banyak.
e. Harga diri
Pasien mengatakan pasien terkadang merasa kurang berguna karena kondisi
yang dialaminya yang tanpa sebab disiksa oleh majikannya sendiri.

Masalah / Diagnosa Keperawatan :


 Pengabaian unilateral  Harga diri rendah kronis
 Gangguan citra tubuh  Harga diri rendah situasional
 Gangguan identitas pribadi  Lain-lain, jelaskan..........

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Pasien hanya tinggal dan hidup sendiri setelah menjadi pembantu (baby sitter)
dikarenakan kedua orang tuanya sudah meninggal dan suami anak-anaknya di
NTT.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan tidak mengenal siapapun karena dari NTT dan tidak pernah
mengikuti kegiatan kelompok/ masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan jarang berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya namun
pada orang tertentu saja

Masalah / Diagnosa Keperawatan :

 Kerusakan komunikasi  Isolasi sosial


 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain,
 Kerusakan interaksi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan biasa berdoa sebelum melakukan kegiatan sesuai adat dan
agamanya
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ biasa ke Gereja untuk berdoa dan
bersembahyang bersama
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Distress spiritual
 Lain-lain,

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Rambut pasien terlihat acak-acakan, untuk makan juga belum teratur sering tidak mau
walaupun sudah disuapi.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
  Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain
Jelaskan:
Saat pengkajian pasien dapat menjawab semua pertanyaan, dan semua jawaban yang
dijawab sinkron dengan pertanyaan yang diajukan perawat, sering kali pasien
menjelaskan dengan nada bicara yang cepat.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
 Kerusakan komunikasi
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain

3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan : -
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Gagap  Otomatisma
 Stereotipi  Negativisme
 Gaduh Gelisah Katatonik  Reaksi konversi
 Mannarism  Tremor
 Katapleksi  Verbigerasi
 Tik  Berjalan kaku/rigid
 Ekhopraxia  Kompulsif
 Command automatism

Jelaskan : -
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :

 Risiko tinggi cidera  Defisit aktivitas deversional / hiburan


 Kerusakan mobilitas fisik  Intoleransi aktivitas
 Perilaku kekerasan  Resiko tinggi kekerasan
 Lain-lain, jelaskan..........
4. Alam Perasaan
Sedih
Gembira berlebihan
Putus asa
Khawatir
Ketakutan
Jelaskan : Pasien mengatakan masih merasa ketakutan jia bertemu orang banyak
Masalah Keperawatan : -

5. Afek
Datar
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Jelaskan : Afek pada pasien labil
Masalah Keperawatan : -

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Kontak mata kurang
 Tidak kooperatif
 Defensif
 Mudah tersinggung
 Curiga
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

7. Persepsi
Halusinasi :
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

8. Proses pikir
 Sirkumstansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of ideas
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir
 Obsesi
 Depersonalisasi
 Fobia
 Idea yang terkait
 Hipokondria
 Pikiran magic

Waham
 Agama
 Nihilistik
 Somatik
 Sisip pikir
 Kebesaran
 Siar piker
 Curiga
 Kontrol pikir
Jelaskan :
Pasien mengatakan setelah bekerja menjadi pembantu (baby sitter) di Jln.
Kuning Mas, Bandung No. 98 selama 3 bulan dengan gaji 800 ribu perbulan
mengalami penyiksaan oleh majikannya dimana kaki dan tangan diikat kebelakang,
luka pada kedua tangan karena diikat tali serta jari kaki kanan terkena luka tekan besi
sampai dijarit.
Masalah Keperawatan : Waham Curiga

10. Tingkat Kesadaran


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
 Disorientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat saat ini
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Konfabulasi
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : -

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan : -
Masalah keperawatan : -

14.Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : -
Masalah Keperawatan : -

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Tidak terkaji

VIII. MEKANISME KOPING


ADAPTIF MALADAPTIF
 Bicara dengan orang lain  Minum alcohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat
masalah  Reaksi berlebih
 Teknik relokasi  Bekerja berlebihan
 Aktivitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Mencederai diri
 Lainnya  lainnya
Jelaskan : Pasien mengatakan mengalami penyiksaan oleh majikannya dimana kaki
dan tangan diikat kebelakang, luka pada kedua tangan karena diikat tali serta jari kaki
kanan terkena luka tekan besi sampai dijarit sehingga berhenti bekerja sebagai
pembantu (baby sitter) di majikannya tersebut.
Masalah Keperawatan : -
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dengan dukungan Kelompok:
Pasien mengatakan karena kedua orang tuanya meninggal dan hidup sendiri jadi tidak
ada dukungan orang terdekat maupun kelompok.
b. Masalah dengan Lingkungan:
Menurut data yang terdapat pada list pasien pasien dibawa ke RSJ Provinsi Bali oleh
Dinas Sosial yang terdapat di lingkungannya, karena dinilai cukup membuat resah
lingkungan disekitarnya saat pasien mulai mengamuk.
c. Masalah dengan Pekerjaan :
Pasien mengatakan bahwa pasien sebagai pembantu (baby sitter) disiksa tanpa sebab
oleh majikannya dimana dimana kaki dan tangan diikat kebelakang, luka pada kedua
tangan karena diikat tali serta jari kaki kanan terkena luka tekan besi sampai dijarit
d. Masalah dengan Perumahan :
Menurut data yang terdapat pada list pasien, pasien dilarikan ke RSJ Provinsi Bali
karena pasien mengamuk di lingkungannya menyebabkan warga disekitar merasa
takut dan membuat mereka panik.
e. Masalah dengan Ekonomi:
Pasien mengatakan keadaan ekonomi pasien tergolong miskin dan hanya cukup untuk
makan sehari hari saja
f. Masalah lainnya : -

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


 Penyakit jiwa
 Factor presipitasi
 Koping
 System pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lainnya :
Pasien mengatakan bahwa pasien hanya mengetahui jika dirinya dibawa ke RSJ
Provinsi Bali karena di siksa oleh majikannya di rumah selain itu pasien tidak
mengetahuinya, jika sebenarnya pasien dibawa ke RSJ Provinsi Bali karena
mengamuk di lingkungan warga tanpa menggunakan pakaian serta kaki tangan yang
diikat.

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik
Skizofrenia Akut

2. Terapi medik
- Rispesidone (2 mg) 2x½ pagi, sore
- Allopurinol (100 mg) 1x1 pagi
- Simvastatin (20 mg) 1x1 sore
- Vitamin B Complex 2x1 sore
- Paracetamol (500 mg) 3x1 pagi, siang, malam

Nama Obat Kegunaan


Rispesidon Obat dengan fungsi untuk mengatasi gangguan mental/mood tertentu,
seperti schizophrenia, gangguan bipolar, dan iritabilitas yang
berhubungan dengan gangguan autis.
Trihexyphenidyl Obat ini membantu menurunkan kadar asam urat di dalam darah.
Simvastatin Obat ini berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Vitamin B Obat yang berfungsi untuk menjaga kekebalan imun tubuh agar tidak
Complex cepat sakit.
Paracetamol Obat yang berfungsi untuk pereda nyeri dan menurunkan demam.

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Waham
2. Perubaha Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
3. Harga Diri Rendah Situasional
4. Menarik Diri
5. Defisit Perawatan Diri (Makan, Mandi, Berhias, Toiletting, Instrumentasi)

XIII. POHON MASALAH


akibat
Risiko Perilaku Kekerasan

Waham core problem

Menarik Diri
(Isolasi Sosial)

Harga Diri Rendah penyebab

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Waham
2. Menarik Diri
3. Harga Diri Rendah

Mahasiswa yang mengkaji


I Gusti Agung Gde Indira Prasadha
NIM. P07120216053

Denpasar, Februari 2019


Nama Pembimbing/ CI Mahasiswa

I Gusti Agung Gde Indira Prasadha


NIM. P07120216053
Nama Pembimbing/ CT

I Wayan Candra, S. Pd., S. Kep., Ns., M. Si.


NIP. 196510081986031001
XV. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Waham
Merupakan core problem dari pohon masalah.

NO DIAGNOSA WAKTU TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


KEP.
1 Waham Senin, TUM : Setelah diberikan asuhan 1.1 Binahubungan saling Hubungan saling percaya
04/02/2019
Tujuan Umum : keperawatan selama 1x15 menit percaya dengan menjadi dasar interaksi
Pukul :
10.00 WITA Klien dapat dalam 1 x pertemuan menggunakan prinsip selanjutnya dalam
berpikir sesuai diharapkan pasien menunjukkan komunikasi teraupetik. membina klien dalam
dengan realita atau tanda-tanda percaya dengan berinteraksi dengan baik
1. Sapa klien dengan
kenyataan perawat dengan kriteria hasil : dan benar, sehingga klien
ramah baik verbal
mau mengutarakan isi
1. Ekspresi wajah bersahabat. maupun non verbal
TUK 1 : perasaannya.
2. Ada kontak mata.
2. Perkenalkan diri
Klien dapat 3. Mau berjabat tangan.
4. Mau menjawab salam. dengan sopan
membina hubungan
5. Klien mau duduk
3. Tanyakan nama
saling percaya.
berdampingan.
lengkap dan nama
6. Klien mau mengutarakan isi
yang disukai klien.
perasaannya.
4. Jelaskan tujuan
pertemuan
5. Jujur dan menepati
janji
6. Tunjukkan rasa
empati dan
menerima klien
dengan apa adanya.

1.2 Jangan membantah dan


mendukung waham Meningkatkan orientasi
klien. klien pada realita dan
1. Katakan perawat meningkatkan rasa percaya
menerima klien pada perawat.
keyakinan klien.
2. Katakan perawat
tidak mendukung
keyakinan klien.

1.3 Yakinkan klien dalam


keadaan aman dan Suasana lingkungan
terlindung persahabatan yang
1. “Anda berada mendukung dalam
ditempat komunikasi teraupetik.
aman dan
terlindung”.
2. Gunakan
keterbukaan dan
kejujuran, jangan
tinggalkan klien
dalam keadaan
sendiri.

1.4 Observasi apakah


wahamnya
mengganggu aktivitas Mengetahui penyebab
sehari-hari dan waham curiga dan
perawatan diri klien. intervensi selanjutnya yang
akan dilakukan oleh klien.

2 Waham Senin, TUK 2 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Beri pujian pada Reinforcement positif
Curiga 04/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit penampilan dan dapat meningkatkan
Pukul :
16.00 WITA mengidentifikasika dalam 1 x pertemuan kemampuan klien kemampuan yang dimiliki
n kemampuan yang diharapkan pasien sadar dengan yang realistis oleh klien dan harga diri
dimiliki. kemampuan yang dimiliki klien.
1.2 Diskusikan dengan
dengan kriteria hasil :
klien kemampuan yang Klien terdorong untuk
dimiliki pada waktu memilih aktivitas seperti
1. Klien dapat
lalu dan saat ini. sebelumnya tentang
mempertahankan aktivitas
aktivitas yang pernah
1.3 Tanyakan apa yang
sehari-hari
dimiliki oleh klien.
2. Klien dapat mengontrol bisa dilakukan (kaitkan
Dengan mendengarkan
wahamnya. dengan aktivitas sehari-
klien akan merasa lebih
hari dan perawatan diri)
diperhatikan sehingga klien
kemudian anjurkan
akan mengungkapkan
untuk melakukan saat perasaannya.
ini.

1.4 Jika klien selalu bicara


tentang wahamnya
dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak
ada.

3 Waham Selasa, TUK 3 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Bantu klien untuk Observasi dapat
Curiga 05/02/2019
keperawatan selama 1x15 menit mengidentifikasi mengetahui kebutuhan
Pukul : Klien dapat
10.00 WITA dalam 1 x pertemuan kebutuhan yang tidak klien.
mengidentifikasi
diharapkan pasien dapat terpenuhi serta kejadian
stressor atau Observasi penyebab
mengidentifikasi stressor atau yang menjadi faktor
pencetus wahamnya timbulnya waham pada
pencetus wahamnya (triggers pencetus wahamnya.
( triggers factor ). pasien
factor) dengan kriteria hasil :
1.2 Diskusikan dengan Dengan mengetahui
klien tentang kejadian- kebutuhan yang tidak
1. Dapat menyebutkan
kejadian traumatik yang terpenuhi maka dapat
kejadian-kejadian sesuai
menimbulkan rasa diketahui kebutuhan
dengan urutan waktu serta
takut, ansietas, maupun yang akan diperlukan.
harapan / kebutuhan dasar
perasaan tidak dihargai.
yang tidak terpenuhi Dengan melakukan
seperti : harga diri, rasa 1.3 Diskusikan kebutuhan / aktivitas klien tidak akan
aman, dsb. harapan yang belum lagi menggunakan isi
2. Dapat menyebutkan wahamnya.
hubungan antara kejadian terpenuhi.
traumatis / kebutuhan tidak
1.4 Diskusikan dengan Pendukung halusinasi
terpenuhi dengan
klien cara-cara dalam menggali waham
wahamnya.
mengatasi kebutuhan pasien
yang tidak terpenuhi
dan kejadian yang
traumatik.

1.5 Diskusikan dengan


klien apakah ada
halusinasi yang
meningkatkan pikiran /
perasaan yang terkait
wahamnya.

4 Waham Selasa, TUK 4 : Setelah diberikan asuhan 2. Diskusikan dengan Mengamati pengalaman
Curiga 05/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit klien pengalaman waham yang dirasakan
Pukul :
17.00 WITA mengidentifikasi dalam 1 x pertemuan wahamnya tanpa saat ini
perasaan yang diharapkan pasien dapat dapat berargumentasi. Memberi pembenaran
muncul secara mengidentifikasi wahamnya. 3. Katakan kepada klien
kenyataan kepada klien
berulang dalam dengan kriteria hasil : akan keraguan perawat
Mendengarkan dan
pikiran klien. terhadap pernyataan
memastikan kenyataan
1. Mampu mengetahui klien.
dengan waham yang
perbedaan pengalaman 4. Diskusikan dengan
dirasakan oleh klien
nyata dengan pengalaman klien respon perasaan
wahamnya. terhadap wahamnya.
5. Diskusikan frekuensi,
intensitas, dan durasi
terjadinya waham.
6. Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
yang dipersepsikan
salah oleh klien.
5 Waham Rabu, TUK 5 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Diskusikandengan Perhatian keluarga dan
Curiga 06/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit keluarga tentang : pengertian keluarga akan
Pukul :
11.00 WITA dukungan dari dalam 1 x pertemuan − Gejala waham dapat membantu klien
keluarga. diharapkan pasien dapat − Cara merawat dalam mengendalikan
dukungan dari keluarga dengan − Lingkungan keluarga wahamnya.
kriteria hasil : − Follow up dan obat.

1. Keluarga membina 1.2 Anjurkan


dapat keluarga

hubungan saling percaya melaksanakan dengan

dengan perawat. bantuan perawat.

2. Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
tanda dan tindakan untuk
merawat klien dengan
waham.

6 Waham Rabu, TUK 6 : Setelah diberikan asuhan 1.1 Diskusikandengan klien Obat dapat mengontrol
Curiga 06/02/2019
Klien dapat keperawatan selama 1x15 menit dan keluarga tentang waham yang dialami oleh
Pukul :
16.00 WITA menggunakan obat dalam 1 x pertemuan obat, dosis, dan efek klien dan dapat membantu
dengan prinsip 12 diharapkan pasien dapat samping obat dan penyembuhan klien.
benar menggunakan obat dengan akibat penghentian.
prinsip 12 benar dengan kriteria
1.2 Diskusikan perasaan
hasil :
klien setelah minum
obat.
1. Klien dapat menyebutkan
1.3 Berikan obat dengan
manfaat, efek samping dan
prinsip lima benar dan
dosis obat.
2. Klien dapat observasi setelah
mendemonstrasikan minum obat.
penggunaan obat dengan
benar.
3. Klien dapat memahami
akibat berhentinya
mengkonsumsi obat tanpa
konsultasi.
4. Klien dapat menyebutkan
prinsip lima benar
dalam penggunaan obat.
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL/JA TUJUAN IMPLEMENTASI RESPON PARA


M
1 Senin, TUK 1 : “Selamat pagi bu. Perkenalkan, saya “Saya Sisilia Si Nur”
04 Februari Setelah diberikanasuhan mahasiswa jurusan keperawatan dari Poltekkes
2019 Denpasar yang akan merawat ibu nama saya I
keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 10.00 - Gusti Agung Gde Indira Prasadha, panggil saja
10.15 WITA dalam 1 x pertemuan diharapkan Pras. Nama ibu siapa ?”
pasien menunjukkan tanda-tanda
“Ibu senang di panggil siapa?” “Panggil Sisilia saja”
percaya dengan perawat dengan
“Selama 3 hari kedepan saya yang bertugas
kriteria hasil :
untuk mengunjungi dan memberikan perawatan “42 tahun”
1. Ekspresi wajah gembira selama ibu dirumah”
2. Menunjukan rasa senang “ibu, umurnya berapa ya?.”
3. Ada kontak mata
4. Mau berjabat tangan, mau “Bagaimana perasaan ibu hari ini?” “Saya agak kurang baik”
menyebut nama, mau
“Apa boleh sekarang kita berbincang – bincang
menjawab salam mengenai perasaan yang ibu alami selama ini” “Iya boleh”
5. Mau duduk berdampingan
“Ibu mau cerita-cerita berapa lama ?
dengan perawat
bagaimana kalau 15 menit dari jam 10.00 “Iya boleh”
6. Mau mengutarakan masalah
sampai 10.15 WITA?”
yang dihadapi.
“Bagaimana jika mengobrolnya disini saja” “Iya disini saja”

“Ibu, sekarang kita akan membicarakan tentang


perasaan yang alami selama ini. Kenapa bisa “Iya soalnya saya habis
perasaan ibu kurang baik hari ini?” disiksa dan saya lagi sakit
sekarang”
“Siapakah yang menyiksa ibu sampai seperti
ini ?” “Saya disiksa oleh majikan
saya sendiri”
“Sebelumnya ibu bekerja dimana ?”
“Saya bekerja sebagai
pengurus bayi (baby sitter) di
Jalan Kuning Mas No. 98,
Bandung”
“Berapa lama ibu bekerja disana ?”
“Saya bekerja disana selama 3
bulan”
“Berapakah ibu digaji sampai disiksa sebagai
pengasuh bayi disana ?” “Saya dapat uang 800 ribu
perbulan”
“Apakah alasah majikan menyiksa ibu sampai
seperti ini?” “Majikan saya menyiksa saya
tanpa sebab dan karena salah
juga”
“Apakah ada luka siksaan di tubuh ibu
sekarang?” “Ada ini kedua tangan saya
ada luka akibat diikat tangan
dibelakang, lalu pada kaki
juga diikat kebelakang, di jari
kaki kanan saya juga ada luka
tekan besi sampai dijarit”
“Apakah setelah kejadian itu apakah ibu tidak
melapor ?” “Saya takut, tidak berani sam
majikan saya dan sekarang
saya tidak ditengok kesini
sama majikan saya”
“Siapakah yang membawa ibu ke RSJ ini ?”
“Saya dibawa sama Tentara
dan Satpol PP dengan tangan
serta kaki masih diikat”
“Saya mengerti ibu merasa bahwa ibu disiksa
majikannya, terus untuk keluarga gimana “Saya tidak punya keluarga
apakah pernah kesini untuk menengok ? karena kedua orang tua saya
sudah meninggal”
“Jadi kalau ibu sendiri ingin seperti apa
sekarang setelah berasa di RSJ ini ?” “Saya cepat sembuh dari sakit
“Oh iya tadi ibu bilang sakit ya ? ibu lagi sakit saya ini”
apa sekarang ?” “Saya lagi sakit tenggorokan,
lemas, kepala pusing, nyeri
badan dan meriang”
“Apakah obatnya ibu sudah minum ?”
“Untuk obatnya udah udah
saya minum dik”
“Maaf sebelumnya, jika boleh saya tahu,
apakah ibu pernah dirawat di RSJ “Saya baru pertama kali
sebelumnya?” dirawat disini”

“Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 15


menit, sekarang sudah pukul 10.15 WITA, “Iya dik, terima kasih ya”
untuk saat ini kita akhiri dulu ya ibu.”

“Setelah kita mengobrol tadi, bagaimana


perasaan ibu ?” “Saya merasa biasa saja”

“Bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi


membicarakan tentang kemampuan yang “Iya, baiklah dik”
pernah ibu miliki ?”

“Bagaimana kalau saya datang kembali untuk


mengobrol dengan ibu ? “Jam 4 sore ya, ibu. “Iya dik, terima kasih ya”
Kita akan ngobrol kira-kira 15 menit. Baik,
saya permisi dulu.”
2 Senin, TUK 2 : “Selamat sore ibu, apakah masih mengenal “Masih dik”
04 Februari Setelah diberikan asuhan saya ?”
2019
keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 16.00 - “Bagaimanakah perasaan ibu saat ini ?” “Saat ini baik”
16.15 WITA dalam 1 x pertemuan diharapkan
“Apakah ibu sudah mengingat-ingat apa saja “Sudah dik”
pasien sadar dengan kemampuan
hobbynya ?”
yang dimiliki dengan kriteria
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobby ibu “Iya boleh-boleh dik”
hasil :
tersebut ?”

“Dimana enaknya ibu mau berbincang-bincang “Disini aja saya kebetulan


1. Klien dapat
tentang hobby ibu tersebut ?” sudah selesai makan jajan”
mempertahankan aktivitas
“Berapa lama ibu mau berbincang-bincang ? “Iya saya bersedia dik”
sehari-hari
Bagaimana kalau 15 menit ? Apa ibu
2. Klien dapat mengontrol
bersedia ?”
wahamnya.
“Apakah ibu memiliki hobby ? Hobby apa saja “Hobby saya menjahit sampai
yang pernah ibu lakukan ?” pernah dulu buat baju untuk
dijual”

“Apakah ibu bisa ceritakan kepada saya “Saya pertama kali belajar
pertama kali belajar menjahit, siapa yang menjahit sejak kecil, diajarkan
mengajarkannya kepada ibu, dan dimana ?” oleh orang tua di rumah NTT”

“Apakah yang ibu harapkan dari kemampuan “Saya berharap bisa


menjahit ibu ini ?” menghasilkan uang untuk
menghidupkan anak-anak dan
suami saya ini”

“Adakah tidak hobby atau kemampuan ibu yang “Ada saya sebagai baby sitter
lain selain menjahit ?” mengasuh anak majikan saya”

“Setelah kita mengobrol tadi, bagaimana “Senang”


perasaan ibu ?”

“Besok kita bertemu lagi ya ibu ?” Bagaimana “Iya, setuju dik”


kalau kita nanti membicarakan tentang ibu
piker atau rasakan pengalaman yang ibu alami,
setuju ?”

“Bagaimana kalau saya datang kembali untuk “Iya baik dik, terima kasih ya”
mengobrol besok dengan ibu di jam yang sama
yaitu jam 10 pagi ya, ibu. Kita akan ngobrol
kira-kira 15 menit. Baik, saya permisi dulu.”
3 Selasa, TUK 3 : “Selamat pagi ibu, apakah masih mengenal “Masih kok dik”
05 Februari Setelah diberikan asuhan saya ?”
2019
keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 10.00 - “Apa yang ibu rasakan hari ini ?” “Biasa saja”
10.15 WITA dalam 1 x pertemuan diharapkan
pasien dapat mengidentifikasi
“Seperti janji saya kemarin, sekarang kita akan
stressor atau pencetus wahamnya “Iya siap dik”
mengobrol tentang apa yang ibu pikirkan atau
(triggers factor) dengan kriteria
rasakan hari ini ? Apa ibu siap ?”
hasil :

“Ya seperti janji kita kemarin kita bicara 15 “Bersedia ibu dik”
1. Dapat menyebutkan
menit dari pukul 10.00 sampai 10.15 WITA ibu
kejadian-kejadian sesuai
bersedia ? ”
dengan urutan waktu serta
harapan / kebutuhan dasar
“Bagaimana kalau kita ngobrolnya disini saja?”
yang tidak terpenuhi seperti : “Iya disini saja dah”
harga diri, rasa aman, dsb.
“Apa yang pikirkan saat ini ? Ibu bisa ceritakan “Saya lagi mikir majikan yang
2. Dapat menyebutkan
kepada saya tentang pikiran atau perasaan nyiksa saya, dia tidak tengok
hubungan antara kejadian
curiga sama orang lain ibu yang muncul secara saya kesini dan suami saya
traumatis / kebutuhan tidak
berulang – ulang itu ?” juga belum datang karena
terpenuhi dengan
kerja, kasihan anak-anak saya
wahamnya.
di rumah”
“Apa yang ibu bisa ceritakan kepada saya
“Saya dulu kerja di Medan jadi
kenapa orang tersebut bisa berbuat merugikan
baby sitter di majikan saya,
dari pikiran-pikiran ibu tersebut?”
tapi majikan saya menyiksa
saya disana dan diikat kedua
tangan kaki sampai tidak bisa
bergerak”

“Saya tidak tahu, tiba-tiba


“Apa yang menyebabkan ibu memiliki
majikan saya menyiksa saya
perasaan / pikiran seperti itu ?”
sampai luka-luka”

“Saya tidak bisa melawan


“Apa ibu tidak melawan waktu itu ?”
karena diikat”

“Iya itu udah lama dik


“Ini untuk lukanya udah sembuh kok ibu terkena
sekarang sudah sembuh”
apa tangannya ?”

“Iya baik saya masih ingat itu


“Setelah ngobrol tadi, apa yang ibu rasakan
yang majikan nyiksa saya dan
setelah kita bicara ? ibu masih ingat apa yang
dibawa kesini sama tentara
kita bicarakan tadi ?”
dan satpol pp”
“Iya terima kasih dik”
“Ibu Sisil, sudah 15 menit kita ngobrol –
ngobrolnya, sekarang ibu bisa beristirahat, nanti
kita ngobrol lagi. Terima kasih.”

“Iya boleh”
”Bagaimana kalau nanti sore kita
membicarakan tentang pengalaman –
pengalaman ibu yang lain gimana mau ?”

“Oke dik”
”Kita nanti ngobrol – ngobrolnya 15 menit ya
bu ? Ibu Sisil bisa menemui saya jam kapan pun
sampai jam 2 siang nanti.”

”Kita bertemu disini saja ya nanti ? Kalau “Baik nanti ketemu lagi”
begitu sampai bertemu nanti ya, Ibu, terima
kasih”

4 Selasa, TUK 4 : “Selamat sore ibu, apakah masih mengenal “Iya masih kok dik”
05 Februari saya ?”
Setelah diberikan asuhan
2019 keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 17.00 - “Bagaimanakah perasaan ibu saat ini ?” “Baik-baik saja”
dalam 1 x pertemuan diharapkan
17.15 WITA
pasien dapat dapat “Baik sesuai dengan janji saya ke Ibu kemarin, “Iya dik saya setuju”
mengidentifikasi wahamnya. sekarang kita ngobrol tentang pengalaman –
dengan kriteria hasil : pengalaman yang ibu alami ?” Bagaimana ibu
setuju ?”
1. Mampu mengetahui
“Kita ngobrolnya 10 menit saja ya ibu hari ini,
perbedaan pengalaman nyata “Baik saya bersedia”
apakah ibu bersedia?”
dengan pengalaman
“Ibu Sisil kita ngobrolnya seperti biasa ya ibu,
wahamnya.
ditempat ini saja bagaimana ?”
“Iya boleh disini saja”

“Ibu Sisil, bisa tidak ibu menceritakan kembali


tentang pengalaman – pengalaman ibu yang
“Iya dik pengalaman yang
lain seperti yang ibu ceritakan kemarin?
pernah ibu alami dulu
Bagaimana perasaan ibu saat menghadapi
sebelum menikah, ibu pernah
pengalaman itu?”
menjadi seorang penjahit dan
saya senang menjahit”
“Oh begitu, jadi pengalaman ibu dulu seorang
penjahit, jahit apa saja ibu sudah pernah ?”
“Saya pernah jahit baju dan
“Ibu sudah menikah ya ? Kapan menikah dan
celana”
diumur yang keberapa ?”
“Saya menikah diumur 15
tahun dik dan suami saya
“Sebelum itu ibu jadi seorang penjahit ya ? umur 20 tahun, beda 5 tahun
Berapa dapat penghasilan setiap harinya ibu ?” saya”

“Untuk penghasila ya saya


dapat perharinya kalo ada
pesanan sekiat 10 sampai 15
ribu kadang 36 ribu untuk
“Kenapa ibu bisa dibawa kesini ? Ibu ada celana, setelah menikah saya
mengamuk ?” sebagai baby sitter tapi sering
disiksa majikan saya sampai
“Terus majikan ibu tidak menengok ibu kesini
dibawa kesini”
untuk minta maaf ?”

“Maaf ibu sebelumnya saya belum percaya apa


“Tidak saya tidak pernah
yang ibu katakana karena saya tidak melihat
mengamuk, ibu tabah”
langsung kalau ibu disika majikannya, dan juga
saya belum pernah ketemu sama majikan ibu
“Tidak majikan saya tidak
untuk minta kejelasaanya apa benar ibu di
pernah menjenguk kesini
siksa”
liatin saya”
“Saya yakin kalau majikan ibu kesini minta
maaf kepada ibu sendiri setelah apa yang
dilakukannya”

“Ibu Sisil, setelah ngobrol – ngobrol tadi


bagaimana perasaan ibu sekarang?”

“Bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi


membicarakan tentang kemampuan yang
pernah ibu miliki ?” “Iya dik”

“Bagaimana kalau saya datang kembali untuk


mengobrol dengan ibu ? “Jam 4 sore ya, ibu.
Kita akan ngobrol kira-kira 15 menit. Baik,
saya permisi dulu.”
“Senang”

“Iya, baiklah dik”

“Terima kasih dik”

5 Rabu, TUK 5 : Keluarga pasien berada di NTT sehingga pasien Tidak dapat terkaji respon pada
06 Februari
Setelah diberikan asuhan tidak mendapat dukungan dari keluarganya keluarga pasien
2019
Pukul 11.00 - keperawatan selama 1x15 menit
11.15 WITA
dalam 1 x pertemuan diharapkan
pasien dapat dukungan dari
keluarga dengan kriteria hasil :

1. Keluarga dapat membina


hubungan saling percaya
dengan perawat.

2. Keluarga dapat
menyebutkan pengertian,
tanda dan tindakan untuk
merawat klien dengan
waham.

6 Rabu, TUK 6 : “Selamat sore ibu, apakah masih mengenal “Masih ingat dik”
06 Februari Setelah diberikan asuhan saya ?”
2019
keperawatan selama 1x15 menit
Pukul 11.00 - “Bagaimana perasaan ibu hari ini ? Apakah ibu
11.15 WITA dalam 1 x pertemuan diharapkan “Belum dik”
sudah minum obat ?”
pasien dapat menggunakan obat
“Sesuai janji yang sudah kita sepakati tadi pagi,
dengan prinsip 12 benar dengan sekarang kita akan membahas tentang obat
“Iya saya bersedia dik”
kriteria hasil : yang Ibu konsumsi selama dirawat disini dan
betapa pentingnya mengonsumsi obat sesuai
1. Klien dapat menyebutkan program. Apa ibu bersedia ?”
manfaat, efek samping dan
“Janji kita tadi pagi kita akan ngobrol-ngobrol
dosis obat.
selama 15 menit, setuju ibu ?”
2. Klien dapat
“Iya saja setuju dik sambil
mendemonstrasikan “Ibu, obat apa saja yang ibu konsumsi dan ada
nunggu obat saya”
penggunaan obat dengan berapa macam yang ibu tau ?”
benar.
“Adakah seseorang yang menemani atau
3. Klien dapat memahami
“Obatnya tidak tau, saya
mengingatkan ibu minum obat ? Ibu bisa
akibat berhentinya
minum ada 5 macam”
jelaskan kapan saja Bapak minum obat ?”
mengkonsumsi obat tanpa
konsultasi. “Ya sekarang saya jelaskan ya, obat ibu “Saya di kasi perawat tadi,
4. Klien dapat menyebutkan
diminum sesudah makan sebanyak dua kali saya tidak tahu”
prinsip lima benar dalam
dalam sehari”. “Apakah ibu paham dengan
penggunaan obat.
tulisan 2x1 pada obatnya ibu ? 2x1 artinya
dalam 1 hari ibu minum obat sebanyak tiga kali “Iya dik pagi dan sore minum
yaitu pagi dan sore”. obat ibu”

“Setelah kita ngobrol tadi selama 15 menit,


bagaimana apakah ibu sudah mengerti ?”

“Ibu Sisilia sekarang sudah pukul 11.15 Wita


sesuai dengan janji kita latihan hanya 15 menit.
Kalau nanti ada yang mau ditanyakan kepada
“Ibu mengerti dik”
saya lebih baik ibu sampaikan sekarang karena
saya akan pindah jaga di RSUD Bangli mulai
hari Senin depan atau ibu bisa bertanya kepada
“Oh jadi sabtu pindah ya dik ?
petugas disini”.
Iya nanti ibu tanyakan lagi”
“Ibu Sisilia sampai jumpa lagi, sekarang
pertemuan kita yang terakhir karena mulai hari
Senin depan saya sudah pindah ke RSUD
Bangli. Ingat pesan-pesan saya ya. Sampai
jumpa semua. Terima kasih atas kepercayaan
yang diberikan selama ini kepada saya dalam
merawat keluarga Ibu dan Ibu”
“Baik dik terima kasih
banyak”

XVII. EVALUASI KEPERAWATAN

WAKTU DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI PARAF


KEPERAWATAN
Senin, 04 Maret Waham TUK 1 : S :
2018 Pukul Membina hubungan “Saya Sisilia Si Nur”
10.15 WITA saling percaya “Panggil Sisilia saja”
“42 tahun”
“Saya agak kurang baik”
“Iya boleh”
“Iya boleh”
“Iya disini saja”
“ Iya soalnya saya habis disiksa dan saya lagi sakit sekarang”
“Saya disiksa oleh majikan saya sendiri”
“Saya bekerja sebagai pengurus bayi (baby sitter) di Jalan Kuning Mas
No. 98, Bandung”
“Saya bekerja disana selama 3 bulan”
“Saya dapat uang 800 ribu perbulan”
“Majikan saya menyiksa saya tanpa sebab dan karena salah juga”
“Ada ini kedua tangan saya ada luka akibat diikat tangan dibelakang,
lalu pada kaki juga diikat kebelakang, di jari kaki kanan saya juga ada
luka tekan besi sampai dijarit”
“Saya takut, tidak berani sam majikan saya dan sekarang saya tidak
ditengok kesini sama majikan saya”
“Saya dibawa sama Tentara dan Satpol PP dengan tangan serta kaki
masih diikat”
“Saya tidak punya keluarga karena kedua orang tua saya sudah
meninggal”
“Saya cepat sembuh dari sakit saya ini”
\ “Saya lagi sakit tenggorokan, lemas, kepala pusing, nyeri badan dan
meriang”
“Untuk obatnya udah udah saya minum dik”
“Saya baru pertama kali dirawat disini”
“Iya dik, terima kasih ya”
“Saya merasa biasa saja”
“Iya, baiklah dik”
“Iya dik, terima kasih ya”

O:
Pasien kooperatif dalam berdiskusi, wajah pasien tampak datar saat
berbicara pasien menggunakan nada yang cepat namun pasien menjawab
pertanyaan yang diajukan perawat dengan jawaban yang sinkron dan
jelas, pasien juga dapat mengutarakan perasaan maupun masalah yang
dialami dengan jelas dab berulang-ulang.

A : TUK 1 tercapai

P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 2

Senin, 04 Waham TUK 2 : S :


Februari 2019 Identifikasi “Masih dik”
Pukul kemampuan yang “Saat ini baik”
16.15 WITA dimiliki “Sudah dik”
“Iya boleh-boleh dik”
“Disini aja saya kebetulan sudah selesai makan jajan”
“Iya saya bersedia dik”
“Hobby saya menjahit sampai pernah dulu buat baju untuk dijual”
“Saya pertama kali belajar menjahit sejak kecil, diajarkan oleh orang tua
di rumah NTT”
“Saya berharap bisa menghasilkan uang untuk menghidupkan anak-anak
dan suami saya ini”
“Ada saya sebagai baby sitter mengasuh anak majikan saya”
“Senang”
“Iya, setuju dik”
“Iya baik dik, terima kasih ya”

O:
Pasien menjawab dengan jelas mengenai hobby dalam kemampuan yang
dimilikinya sehingga bisa mengetahui hal yang suka dan sering dilakukan

A : TUK 2 tercapai
P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 2

Selasa, 05 Waham TUK 3 : S:


Februari 2019 Identifikasi stressor “Masih kok dik”
Pukul atau pencetus “Biasa saja”
10.15 WITA wahamnya (triggers “Iya siap dik”
factor) “Bersedia ibu dik”
“Iya disini saja dah”
“Saya lagi mikir majikan yang nyiksa saya, dia tidak tengok saya kesini
dan suami saya juga belum datang karena kerja, kasihan anak-anak saya
di rumah”
“Saya dulu kerja di Medan jadi baby sitter di majikan saya, tapi majikan
saya menyiksa saya disana dan diikat kedua tangan kaki sampai tidak bisa
bergerak”
“Saya tidak tahu, tiba-tiba majikan saya menyiksa saya sampai luka-luka”
“Saya tidak bisa melawan karena diikat”
“Iya itu udah lama dik sekarang sudah sembuh”
“Iya baik saya masih ingat itu yang majikan nyiksa saya dan dibawa
kesini sama tentara dan satpol pp”
“Iya terima kasih dik”
“Iya boleh”
“Oke dik”
“Baik nanti ketemu lagi”

O:
Pasien mengatakan pikiran dan perasaannya tersebut yang berulang kali
mengenai penyiksaan oleh majikannya seakan meyakinkan bahwa
memang benar pasien tersebut dibawa ke RSJ akibat di siksa majikannya
sehingga bisa mengetahui apa yang sering dipikirkan atau dirasakan
pasien saat ini.

A : TUK 3 tercapai

P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 4

Selasa, 05 Waham TUK 4 : S:


Februari 2019 Identifikasi waham “Iya masih kok dik”
Pukul pasien “Baik-baik saja”
17.15 WITA “Iya dik saya setuju”
“Baik saya bersedia”
“Iya boleh disini saja”
“Iya dik pengalaman yang pernah ibu alami dulu sebelum menikah, ibu
pernah menjadi seorang penjahit dan saya senang menjahit”
“Saya pernah jahit baju dan celana”
“Saya menikah diumur 15 tahun dik dan suami saya umur 20 tahun, beda
5 tahun saya”
“Untuk penghasila ya saya dapat perharinya kalo ada pesanan sekiat 10
sampai 15 ribu kadang 36 ribu untuk celana, setelah menikah saya
sebagai baby sitter tapi sering disiksa majikan saya sampai dibawa kesini”
“Tidak saya tidak pernah mengamuk, ibu sabar”
“Tidak majikan saya tidak pernah menjenguk kesini liatin saya”
“Iya dik”
“Senang”
“Iya, baiklah dik”
“Terima kasih dik”

O:
Pasien menjawab pertanyaan mengenai pengalamannya dengan jelas dari
sebelum menikah yaitu pernah menjahit sampai menjai baby sitter yang
disiksa majikannya

A : TUK 4 tercapai

P : Lanjutkan tindakan keperawatan untuk mencapai TUK 5

Rabu, 06 Waham TUK 5 : S:


Februari 2019 Dukungan dari Keluarga pasien berada di NTT sehingga pasien tidak mendapat
Pukul keluarga dukungan dari keluarganya
11.15 WITA
O:
Tidak dapat terkaji respon pada keluarga pasien

A : TUK 5 belum tercapai

P : Modifikasi implementasi untuk menyukseskan tindakan keperawatan


TUK 5

Rabu, 06 Waham TUK 6 : S:


Februari 2019 Menggunakan obat “Masih ingat dik”
Pukul dengan benar “Belum dik”
16.15 WITA “Iya saya bersedia dik”
“Iya saja setuju dik sambil nunggu obat saya”
“Obatnya tidak tau, saya minum ada 5 macam”
“Saya di kasi perawat tadi, saya tidak tahu”
“Iya dik pagi dan sore minum obat ibu”
“Ibu mengerti dik”
“Oh jadi sabtu pindah ya dik ? Iya nanti ibu tanyakan lagi”
“Baik dik terima kasih banyak”

O:

Pasien sudah mengerti mengenai pemberian obatnya tersebut dan


mengetahui berapa macam yang diberikan setiap harinya tetapi untuk
nama obat, efek samping, dan dosis belum bisa dijelaskan

A : TUK 6 belum tercapai

P : Ulangi implementasi untuk menyukseskan tindakan keperawatan


TUK 6

Anda mungkin juga menyukai