Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 BANDUNG
Jalan Kliningan Nomor 6 Telepon/Faksimil : (022) – 7303736
Website : http://www.smkn4bandung.sch.id – email :
info@smkn4bandung.sch.id
Bandung – 40264

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

Satuan Pendidikan : SMKN 4 Bandung


Mata Pelajaran : Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi
Program Keahlian : Teknik Audio dan Video
Topik : Dasar-Dasar Optic Teknik Dasar Warna pada Televisi
Kelas/Semester : XI / 3 (tiga )
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 7 X 45 menit

A. Kompetensi Inti SMK kelas XI:


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan , menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakn tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar :
1.1 Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Memahami kebesaran Tuhan.
1.3 Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari selama di kelas, lingkungan sekolah
3.1 Menerapkan dasar-dasar optic teknik dasar warna pada televisi.
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan dasar-dasar optic teknik dasar warna pada televisi
3.1.2 Memahami dasar-dasar optic teknik dasar warna pada televisi.
4.1 Menguji bentuk sinyal warna pada penerima televisi.
4.1.1 Mendiagramkan bentuk sinyal warna pada penerima
4.10.2 Mengukur sinyal warna pada penerima televisi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan peserta didik dapat :
1. Menunjukan sikap peduli dan jujur dalam pelaksanaan pembelajaran dasar-dasar optic
teknik dasar warna pada televisi.
2. Menunjukan sikap jujur dalam mengerjakan tugas–tugas dari pembelajaran
Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi.
3. Menunjukan sikap tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi, serta dapat Menerapkan dasar-dasar optic
teknik dasar warna pada televisi
4. Mendiagramkan bentuk sinyal warna pada penerima
5. Mengukur sinyal warna pada penerima televisi

D. Materi Pembelajaran
Terlampir

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific (observing, questioning, associating)
Model Pembelajaran : Discovery Learning (penemuan terbimbing)
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, Praktik.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Alokasi
Kegiatan Deksripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menugaskan peserta didik untuk membersihkan dan 20 menit
merapikan ruangan kelas terlebih dahulu.
 Guru mempersilahkan satu peserta didik untuk memimpin doa
sebelum memulai proses pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengabsen
kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab dengan
siswa untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis,
dalam mengetahui penguat daya frekuensi radio.
 Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
agar peserta didik dapat memahami dasar-dasar optic teknik
dasar warna pada televisi.
 Guru memberikan gambaran pentingnya materi
perkembangan teknologi televisi analog dan digital dan
memberikan gambaran tentang aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan serta
penilaiannya.
Inti Fase 1 : Stimulation/ Pemberian Rangsangan 275 menit
Proses Mengamati
 Guru menunjukkan video mengenai materi dasar-dasar optic
teknik dasar warna pada televisi.
 Peserta didik mengamati materi yang disajikan guru.
 Guru menanyakan kepada peserta didik apa saja yang
diketahui dari hasil pengamatannya.
Fase 2: Problem statement /Identifikasi Masalah
Proses Mengkomunikasikan
 Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok.
 Guru membagikan nomor urut 1 sampai 4 kepada setiap
peserta didik.
 Guru memberikan tugas untuk mencari materi dasar-dasar
optic teknik dasar warna pada televisi.
 Guru mendorong semua peserta didik untuk diskusi dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
apabila mengalami kesulitan.
Fase 3: Data collection /pengumpulan data
Proses Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik menggali informasi mengenai materi yang telah
ditugaskan.
 Peserta didik mengadakan diskusi dengan teman kelompok
untuk bertukar informasi dan berdiskusi mengenai hasil dari
permasalahan yang telah diperoleh.
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya mengenai
apa yang ingin diketahuinya.
Fase 4: Verification / Pembuktian
Proses Menalar
 Salah satu peserta didik dari setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Sementara
kelompok lain dan guru menanggapi dan menyempurnakan
apa yang dipresentasikan.
Fase 5: Generalization / Menarik Kesimpulan
Proses Mengkomunikasikan
 Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta didik
pada kesimpulan materi yang dipelajari.
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan dan mengevaluasi materi 20 menit
yang telah disampaikan
 Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
yang kurang dipahami.
 Guru memberikan tugas berupa soal-soal latihan untuk
dikerjakan dirumah oleh peserta didik.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
 Guru meminta peserta didik untuk bedoa dan
mempersiapkan diri untuk pulang.
 Peserta didik ditugaskan untuk kembali membersihkan kelas
sesuai dengan petugas piket yang telah ditentukan.
Pertemuan Ke-2
Alokasi
Kegiatan Deksripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru menugaskan peserta didik untuk membersihkan dan 20 menit
merapikan ruangan kelas terlebih dahulu.
 Guru mempersilahkan satu peserta didik untuk memimpin
doa sebelum memulai proses pembelajaran.
 Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengabsen
kehadiran peserta didik.
 Guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab dengan
siswa untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis,
dalam mengetahui penguat daya frekuensi radio.
 Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai agar peserta didik dapat memahami perkembangan
teknologi televisi analog dan digital.
 Guru memberikan gambaran pentingnya materi
perkembangan teknologi televisi analog dan digital dan
memberikan gambaran tentang aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan serta
penilaiannya.
Inti Fase 1 : Stimulation/ Pemberian Rangsangan 275 menit
Proses Mengamati
 Guru mereview materi pada pertemuan sebelumnya
 Guru mengarahkan seluruh peserta didik untuk menggambar
sinyal warna pada jobsheet dasar-dasar optic teknik dasar
warna.
Fase 2: Problem statement /Identifikasi Masalah
Proses Mengkomunikasikan
 Guru memberikan dan menjelasakan lembar kerja siswa dan
memberikan contoh cara pengerjaan pada peserta didik.
 Peserta didik mengidentifikasi masalah pada jobsheet.
 Guru mendorong semua peserta didik untuk melakukan
diskusi.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya apabila mengalami kesulitan memahami jobsheet.
Fase 3: Data collection /pengumpulan data
Proses Mengumpulkan Informasi
 Peserta didik mengerjakan jobsheet dasar-dasar optic
teknik dasar warna .
 Guru mempersilahkan peserta didik melakukan diskusi
dengan teman untuk bertukar informasi dan berdiskusi
mengenai kegiatan percobaan.
 Guru mempersilahkan peserta didik untuk bertanya
mengenai kesulitan dalam kegiatan percobaan.
Fase 4: Verification / Pembuktian
Proses Menalar
 Guru memverifikasi hasil kerja peserta didik.
 Guru memberikan pengarahan dan pembahasan mengenai
hasil kerja peserta didik dan kendala-kendala dalam kegiatan
pengerjaan.
Fase 5: Generalization / Menarik Kesimpulan
Proses Mengkomunikasikan
 Dengan tanya jawab, guru mengarahkan semua peserta
didik pada kesimpulan hasil dari kegitan
Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan dan mengevaluasi 20 menit
materi yang telah disampaikan
 Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
yang kurang dipahami.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
 Guru meminta peserta didik untuk bedoa dan
mempersiapkan diri untuk pulang.
 Peserta didik ditugaskan untuk kembali membersihkan
kelas sesuai dengan petugas piket yang telah ditentukan.

G. Media Pembelajaran
Alat : Spidol, White Board, Penghapus
Bahan : Microsoft Power Point
Media : Infocus, Laptop

H. Sumber Belajar
 Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi. BSE. 2013
 Internet
 Jobsheet Dasar-Dasar Optic Teknik Dasar Warna pada Televisi
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Ranah Kognitif
Teknik penilaian : Penugasan
Instrumen : Soal uraian
Bobot : 40%

Prosedur penilaian :
No. Soal Bobot Penilaian Skor Skor Tertinggi

1 20% 0-100 25

2 20% 0-100 25

3 20% 0-100 25

4 20% 0-100 25

5 20% 0-100 25

Jumlah 100

Keterangan :
Penugasan berupa soal latihan.

Kisi-Kisi Penilain Pengetahuan


Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Bandung
Kelas/Semester : XI/1
Tahun pelajaran : 20l8/20l9
Paket Keahlian : Teknik Audio Video
Mata Pelajaran : Pemancar dan penerima remote control

Indikator
Kompetensi Jenis
Pencapaian Materi Indikator Soal Soal
Dasar Soal
Kompetensi
3.13  Menjelaskan  Dasar – 1. Siswa dapat Tes 1. Apakah
dasar-dasar optic menjelaskan tulis definisi dari
Menerapkan dasar optik
teknik dasar definisi dari bentu sinar
dasar-dasar warna pada sinar k 2. Jelaskan
optic teknik televisi. uraian perbedaan
2. Siswa dapat
dasar warna  Memahami dasar- menjelaskan pengertian jenis
dasar optic teknik perbedaan pencampuran
pada televisi dasar warna pada pengertian jenis additive dan
televisi. pencampuran substractive !
additive dan
substractive 3. sebutkan
warna
3. Siswa dapat komplemen
menyebutkan dengan
warna pencampuran
komplemen additive dan
dengan substractive !
pencampuran
additive dan 4. Sebutkan dan
substractive jelaskan tiga
atribut warna !
4. Siswa dapat
menjelaskan 5. Jelaskan
tiga atribut pengertian kurva
warna pencampuran
warna dengan
5. Siswa dapat siste RGB !
menjelaskan
pengertian
kurva
pencampuran
warna dengan
sistem RGB
Kunci Jawaban Soal:

1. Sinar adalah merupakan gelombang elektromagnet yang mempunyai panjang gelombang 380
nm s/d 780 nm dan dapat di indra oleh mata manusia.

2. Ada 2 macam pencampuran warna :


 Pencampuran additive yaitu pencampuran dengan menjumlahkan sinar-sinar elemen
pencampur.
 Pencampuran subtractive yaitu pencampuran dengan saling mengurangi sinar-sinar elemen
pencampur.

3. Pengertian warna komplemen adalah pencampuran dari dua warna primer.


Additive :
Kuning komplemen Biru
Magenta komplemen hijau
Cyan komplemen Merah
Subtractive :
Biru komplemen Kuning
Merah komplemen Cyan
Hijau komplemen Magenta

4. Tiga atribut warna :


 Tingkat Warna ( Hue )
Yaitu tingkatan - tingkatan warna yang diakibatkan dari panjang gelombang yang berbeda
 Kejenuhan ( Chroma )
Adalah kejenuhan warna yang diakibatkan adanya unsur putih dalam tingkat warna, tetapi
panjang gelombangnya sama..
 Harga ( Luminansi )
Adalah kecerahan warna atau kuat cahaya dalam warna tetapi tingkat dan kejenuhan warna
adalah sama

5. Kurva pencampuran warna dengan sistem RGB adalah kurva yang mengambil 3 spektrum
warna ( Merah, Hijau, Biru ) sebagai warna -warna primer dan warna putih sebagai warna
referensi. Ketiga warna primer diatas mempunyai energi spektrum uniform dalam daerah
tampak. Sumbu mendatar menyatakan panjang gelombang dalam “nm” dan sumbu tegak
sebagai nilai tristimulus.
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

1. Jawaban yang benar diberikan skor 2


2. Jawaban yang salah diberikan skor 0
Nilai KD = Jumlah peroleh skor/jumlah skor maksimal x nilai maksimal

Pengolahan Nilai
No soal Skor Nilai
1 2
2 2
3 2 (10/10) x100 = 100
4 2 (jumlah skor/skor maks jumlah soal) x nilai maks)
5 2
Jumlah 10

2. Ranah Penilaian Psikomotorik


Teknik penilaian : Observasi
Instrumen : Daftar cek/skala
Bobot : 30%
Prosedur penilaian :
Aspek yang dinilai Teknik Waktu penilaian
Penilaian
Terampil saat menganalisis masalah Pengamatan Penyelesaian
tugas kelompok
Terampil mengakses dan mengorganisasi
informasi.
Terampil saat berdiskusi dan presentasi.
Daftar cek/skala penilaian keterampilan :
Keterampilan
Terampil saat Terampil Terampil saat
Nama menganalisis mengakses dan berdiskusi dan
No. Peserta permasalahan. mengorganisasi presentasi.
didik informasi.
R S T TS R S T TS R S T TS

1 A
2 B
3 C
Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak terampil menerapakan konsep dasar-dasar optic
teknik dasar warna pada televisib dalam menganalisis permasalahan/mengakses
dan mengorganisasi informasi/ berdiskusi dan presentasi.
S : Sedang jika kurang terampil menerapakan konsep dasar-dasar optic teknik dasar
warna pada televisi dalam menganalisis permasalahan/ mengakses dan
mengorganisasi informasi/berdiskusi dan presentasi.
T : Tinggi jika terampil menerapakan konsep dasar-dasar optic teknik dasar warna
pada televisi dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan mengorganisasi
informasi/berdiskusi dan presentasi, tetapi belum tepat.
TS : Tinggi sekali jika sangat terampil menerapakan konsep dasar-dasar optic teknik
dasar warna pada televisi dalam menganalisis permasalahan/mengakses dan
mengorganisasi informasi/ berdiskusi dan presentasi, dan sudah tepat.
3. Ranah Penilaian Afektif
Teknik penilaian : Observasi
Instrumen : Daftar cek/skala
Bobot : 30%

Prosedur penilaian :

Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu penilaian

Kerjasama Pengamatan Selama pembelajaran


Kedisipinan dan saat diskusi

Tanggung jawab
Ketekunan
Kemandirian
Daftar cek/skala penilaian sikap :

Keterampilan

Kemandirian
Kedisiplinan

Ketekunan
Kerjasama

Tanggung
Nama
No

jawab
Peserta
.
didik

TS

TS

TS

TS

TS
R

R
T

T
S

S
1 A
2 B
3 C

Keterangan :
R : Rendah jika sama sekali tidak bersikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri).
S : Sedang jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap
(bekerjasama/disiplin/bertanggung jawab/tekun/mandiri).
T : Tinggi jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri), tetapi masih belum ajeg/konsisten.
TS : Tinggi sekali jika menunjukkan sikap (bekerjasama/disiplin/ bertanggung
jawab/tekun/mandiri) secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a) Remedial : Peserta didik yang tidak mencapai KKM =75, mengikuti remedial
proses dan penilaian.
b) Pengayaan : Peserta didik yang telah tuntas, ditugasi menjadi tutor sebaya bagi
yang belum tuntas.
Bandung, Maret 2019
Kepala Sekolah
Mahasiswa PPL
SMK Negeri 6 Bandung

Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd Novia Karostiani


NIP. 196505171988031009 NIM. 1503449
Lampiran 1 Materi Pembelajaran

Gelombang elektro magnet mempunyai panjang gelombang dalam daerah yang sangat
lebar. Dari seluruh daerah gelombang elektromagnet tersebut, hanya sebagian sempit saja
yang bisa di indra oleh mata yaitu daerah gelombang elektromagnet sinar dengan panjang
gelombang 380 nm hingga 780 nm. Daerah tersebut terhadap mata akan memberikan
kepekaan cahaya dan kepekaan mata. Daerah tampak ditunjukkan oleh gambar 1.

Gambar 1. Daerah Tampak


Mata manusia tidak mempunyai kepekaan yang seragam dalam daerah tampak. Sensitivitas
terbesar berada pada panjang gelombang, yang lebih atau kurang sensitivitas mata akan
menurun. Grafik effisiensi spektrum luminansi ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Effisiensi Spektrum Luminasi


Dalam hal lain, sinar berwarna pada umumnya tidak monokromatis; tetapi terdiri dari
campuran beberapa sinar monokromatis. Banyaknya energi sebagai fungsi panjang gelombang
disebut distribusi spesifk cahaya. Indra terhadap warna ditimbulkan oleh komposisi spektrum
cahaya tersebut. Pada kenyataannya jarang terlihat langsung sumber cahaya melainkan terlihat
cahaya yang direflesikan dari sumber obyek. Karateristik spektrum refleksi dan transmisi
masing-masing disebut reflektansi dan transmitransi spektrum. Seperti tergambar pada gambar
2 kepekaan mata manusia rendah pada kedua ujung dari batas sinar tampak. Maka biasanya
dianggap bahwa batas sinar tampak adalah antara 400 - 700 nm.

Gambar 3. Mata manusia


B. Warna Primer
Warna-warna yang ada, pada dasarnya adalah berasal dari beberapa warna saja, sedangkan
warna yang lain didapatkan dengan cara mencampurkan warna-warna dasar tadi.Warna-warna
dasar tersebut dinamakan warna primer.Warna-warna primer harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
 Hampir semua warna dihasilkan dengan mencampur warna-warna primer dengan
kuantitas yang berbeda-beda.
 Warna primer tidak dihasilkan oleh warna-warna yang lain
Warna-warna primer yang digunakan dalam pencampuran additive dan subtractive adalah
berbeda.Warna primer untuk pencampuran addtive adalah warna-warna merah, biru dan hijau.
Warna primer untuk pencampuran subtractive adalah warna-warna magenta, kuning dan cyan.
Pencampuran dua warna primer akan menghasilkan warna-warna komplemen, disebut
demikian karena warna-warna komplemen tersebut jika dicampur dengan warna primer yang
lain akan menghasilkan warna netral atau hitam/putih.
Misal : Untuk pencampuran Additive
Merah + Hijau = kuning
Kuning + Biru = putih
Maka kuning adalah lawan atau komplemen dari biru.

C. Pencampuran Warna
Ada 2 macam pencampuran warna
1. Pencampuran Additive (pencampuran menjumlahkan) yaitu pencampuran dengan
menjumlahkan elemen pencampur. Pencampuran semua warna primer akan menghasilkan
warna putih.
Contoh :Pencampuran sinar.

Gambar 4
2. Pencampuran subtractive (pencampuran mengurangkan) yaitu pencampuran dengan
saling mengurangi sinar-sinar elemen pencampur. Pencampuran semua warna primer
akan menghasilkan warna hitam.
Contoh : pencampuran warna cat.

Gambar 5
3. Sistem pencampuran warna yang digunakan dalam TV warna adalah pencampuran
additive.

D. Kuat warna, kuat cahaya, macam-macam warna


Kepekaan warna mempunyai tiga karakteristik, pertama mempunyai kepekaan berbeda
terhadap warna - warna merah, hijau, dan biru, kepekaan ini disebut HUE. Yang kedua adalah
kepekaan terhadap kuat cahaya atau luminansi, yang ketiga adalah kepekaan terhadap
kemurnian atau kejenuhan warna yang disebut kroma. Yang disebut dengan tiga atribut atau
tingkat warna yaitu tingkat warna ( Hue ) harga ( Luminansi ) dan kejenuhan (Chroma).
a) Tingkat Warna ( Hue )
Yaitu tingkatan - tingkatan warna yang diakibatkan dari panjang gelombang yang berbeda.
Misalnya :

Gambar 6
b) Kejenuhan ( Chroma )
Adalah kejenuhan warna yang diakibatkan adanya unsur putih dalam tingkat warna, tetapi
panjang gelombangnya sama..
Misalnya :

Gambar 7
c) Harga ( Luminansi )
Adalah kecerahan warna atau kuat cahaya dalam warna tetapi tingkat dan kejenuhan warna
adalah sama.
Misalnya :

Gambar 8

Gambar 9

E. Kurva Campuran Warna


Membagi suatu warna ke dalam warna-warna primer disebut pemisah atau uraian.
Sebagai contoh cara yang spesifik yaitu dengan kolorimeter trikromatik.

Gambar 10. Prinsip percobaan pencocokan warna memakai kolorimeter trikromatik.


Terlihat pada gambar 10, pengamat I diterangi campuran tiga sinar primer, sedang
pengamat II diterangi sinar sembarang. Besaran kuantitas relatip tiga warna primer diatur
untuk mendapatkan warna yang dapat dilihat sama seperti warna di sebelahnya. Tetapi sering
pencocokan warna itu tidak tercapai kecuali bila sebagian dari warna primer yang tepat
ditambahkan pada sinar sembarang. Dan ini dinyatakan sebagai jumlah yang negatip.
CIE ( Commission Internationale de I’Eclairage ) mengambil tiga spektrum warna sebagai
warna-warna primer dan putih energi rata (yang mempunyai energi spektrum uniform dalam
daerah tampak) yang digunakan sebagai warna putih referensi (acuan). Warna-warna itu RED
(600 nm) Green (546,1 nm) Blue (435 nm).Sistem ini disebut sistem warna RGB, dan
kurvanya ditunjukkan dalam gambar 11.

Gambar 11. Kurva campuran warna sistim RGB


Sebagai contoh :
Suatu spektrum warna dengan panjang gelombang 500 nm dibuat dengan mencampur
secara additif merah dengan harga relatip -0,07, hijau 0,09, dan biru 0,05.
Seperti pada pencampuran additif, tidak mungkin membuat warna yang cocok seperti
warna yang diberikan tanpa mencampurnya dengan warna harga negatip bila warna - warna
primer dipilih dari warna - warna yang sebenarnya.
Untuk menghitung harga negatip dibuat warna primer Imaginer yang disebut X, Y dan Z.
Sistem ini disebut sistem warna XYZ, kurva campurannya ditunjukkan pada gambar 12

Gamabar 12. Kurva campuran warna sistem XYZ


Warna primer X dan Z hanya memiliki hue dan kejenuhan saja dan tidak memiliki kuat
cahaya, sedangkan warna primer Y memiliki kuat cahaya. Untuk perhitungan sangat
memudahkan bila kuat cahaya warna yang dicampur hanya bergantung pada Y. Bila kuat
cahaya hanya pada Y, maka kurva campuran warna Y memenuhi kurva efisiensi luminansi
spektrum.

F. Segitiga warna
Kurva campuran warna hanya berlaku untuk pencampuran warna jenuh, ia tidak
berbicara tentang warna-warna tidak jenuh. Sebuah diagram X-Y seperti bentuk tapal kuda
disebut diagram kromatisitas, diagram ini lebih memuaskan dari pada campuran warna ,
dengan ini koordinat warna sekarang tidak tergantung dari luminansi. Koordinat X dan
Ycukup untuk menentukan letak warna sehingga koordinat warna ke tiga dapat dihilangkan.
Dengan begitu jenis warna dari tiap tiga warna primer dapat ditampilkan didalam sebuah
luasan (dataran) dalam sistim koordinat X,Y. Sistem ini disebut segitiga warna.

Gambar 13 Diagram kromatisitas X-Y pada sistim XYZ


Angka pada sumbu X dan Y adalah koordinat kromatisitas dan sebuah warna
dinyatakan dengan Y dan X dan Y. Seperti ditunjukkan oleh diagram warna, daerah yang
dekat dengan keliling batas mempunyai kejenuhan yang lebih tinggi dan daerah pada bagian
tengah menjadi putih.
Gambar 14. Konstruksi campuran warna dalam diagram kromatisitas
Metode pencampuran dengan menggunakan diagram kromatisitas ditunjukkan dalam
gambar 2. Titik hijau (G) dan merah (R) warna-warna yang dihasilkan, dengan mencampur
kedua warna itu dinyatakan oleh titiktitik pada garis lurus G-R. Bila kuantitas merah melebihi
hijau, titik berada lebih dekat dengan R daripada dengan G, dan sebaliknya bila kuantitas hijau
lebih dari pada merah maka letak mendekati G daripada R.
Pada sistem televisi warna, telah dipilih luminan baku C sebagai putih referensi, dan tiga
warna primer telah dipilih sebagai berikut :
Merah X = 0,67 Y = 0,33
Hijau X = 0,21 Y = -0,71
Biru X = 0,14 Y = 0,08

Gambar 15. Limit reproduksi warna sistem TV warna


Meskipun daerah ini tampaknya sempit tetapi secara praktis dapat dihasilkan semua warna
Lampiran 2 Jobsheet Rangkaian Penguat Daya Frekuensi Radio

SMKN 4 BANDUNG JOB SHEET NO : 01/RTV/2019


SK: RTV JUDUL: WAKTU :
PSK : AUDIO VIDEO DASAR-DASAR OPTIC NAMA :
TEKNIK DASAR WARNA
TK/SEMESTER : XI/3 PADA TELEVISI KELAS :

1. Indikator
Mendiagramkan bentuk sinyal warna pada penerima
2. Pendahuluan

WARNA Additive Colour Mixing


Yellow
( red + green )

Warna Dasar Green Red

Warna dasar atau primary colours terdiri dari 3 warna yaitu :

Warna Merah (Red) disingkat R Cyan Magenta


( green + blue ) ( red + blue )

Warna Hijau (Green) disingkat G Blue

Subtractive Colour Mixing


Yellow
Warna Biru (Blue) disingkat B ( white - blue )

Green Red
( white - red - blue ) ( white - green - blue )

Percampuran Warna
Dari warna dasar dapat diperoleh warna-warna
lainnya yang dikenal dengan warna sekunder atau
secondary colours melalui percampuran secara
Additive. Sebaliknya warna dasar dapat diperoleh Cyan Magenta
( white - red ) ( white - green )
m elalui pe rcam puran warna se kunde r s ec ara
Subtractive. Blue
( white - green - red) BY ARISTO

3. Tujuan
Menunjukan sikap tanggung jawab dalam mendiagramkan bentuk sinyal warna pada
penerima
4. Langkah Kerja
4.1 Baca petunjuk pengerjaan
4.2 Gambar sinyal warna secara bertahap sesuai urutan pengerjaan.

5. Lembar kerja
5.1 Sinyal warna
5.2 Bentuk sinyal chrominance dan komposit vide
BENTUK SINYAL WARNA
Sinyal warna televisi terdiri dari beberapa bentuk sinyal. Bentuk-bentuk sinyal yang sering dipakai sebagai acuan
adalah bentuk sinyal yang dibangun dari nilai standar yakni 100% saturasi dan 100% amplitudo sinyal colour bar.
Dengan demikian nilai untuk R = 1 V, G = 1 V dan B = 1 V
W Y C G M R B BL W Y C G M R B BL W Y C G M R B BL

1.0
0.9 Burs t Gate Burs t Gate
0.8 pulse pulse
0.7
0.6 Sinyal warna
0.5 0.9 0.9
Merah R
0.4 0.8 0.8
0.3 0.7 0.7
0.2 0.6 0.6
0.1 0.5 0.5
0.0 0.4 0.4
0.3 0.3
1.0 0.2 0.2
Sinyal Colour
0.9 0.1 Sinyal Colour 0.1 Difference
0.8 0.0 Difference 0.0 bermodulasi
0.7 - 0.1 - 0.1
0.6 Sinyal warna R-Y 0.877(R - Y)
- 0.2 - 0.2
0.5
Hijau G - 0.3 - 0.3 V
0.4 - 0.4 - 0.4
0.3 - 0.5 - 0.5
0.2 - 0.6 - 0.6
0.1 - 0.7 - 0.7
0.0 - 0.8 - 0.8
- 0.9 - 0.9
1.0
0.9
0.8
0.9 0.9
0.7
0.8 0.8
0.6 Sinyal warna 0.7 0.7
0.5
Biru B 0.6 0.6
0.4
0.5 0.5
0.3
0.4 0.4
0.2
0.3 0.3
0.1
0.2 0.2
Sinyal Colour
0.0
0.1 Sinyal Colour 0.1 Difference
1.0 0.0 Difference 0.0 bermodulasi
0.9 - 0.1 B- Y - 0.1 0.493(B - Y)
0.8 - 0.2 - 0.2
0.7 - 0.3 - 0.3 U
0.6 Sinyal - 0.4 - 0.4
0.5 - 0.5 - 0.5
Luminance Y
0.4 - 0.6 - 0.6
0.3 - 0.7 - 0.7
0.2 - 0.8 - 0.8
0.1 - 0.9 - 0.9
0.0
BY ARISTO
BENTUK SINYAL CROMINANCE
DAN KOMPOSIT VIDEO
Sinyal Chrominance (Ch) merupakan gabungan antara sinyal U bermodulasi dan V bermodulasi
secara kuadrat, dengan demikian sistem pembentukan sinyal chrominance (Ch) adalah sistem QAM
(Quadrature Amplitudo Modulation).

Komposit sinyal video merupakan gabungan antara sinyal chrominance, luminance, sync. dan line
dan field blanking.

W Y C G M R B BL W Y C G M R B BL W Y C G M R B BL

0.4 100% 0.4 100%


Burst Gate 0.3 0.3
pulse 0.2 0.2
0.1 0.1
0.0 76% 0.0 76%
0.9 - 0.1 - 0.1
0.8 - 0.2 - 0.2
0.7 - 0.3 - 0.3
0.6 - 0.4 - 0.4
0.5 - 0.5 - 0.5
0.4 - 0.6 - 0.6
0.3 - 0.7 - 0.7
0.2 - 0.8 - 0.8
0.1 - 0.9 - 0.9
0.0 - 1.0 20% - 1.0 20%
- 0.1 - 1.1 - 1.1
- 0.2 - 1.2 - 1.2
- 0.3
- 0.4
- 1.33
- 1.4
0% - 1.33
- 1.4
0%
- 0.5 Sinyal
- 1.0
0.6 Chrominance Sinyal luminance yang telah
- 0.7
digabung dengan sinyal sync. Komposit sinyal
- 0.8 2 2
- 0.9
Ch = U +V line dan field blanking Video

BY ARISTO

Anda mungkin juga menyukai