Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah sebagai masalah Kritis dan Penting. Cara pengolahan sampah dengan
membakar secara tradisional dapat mengakibatkan jumlah besar karbon
monoksida dan gas karsinogen yang akan mengotori atmosfer. Selain itu, tidak
semua sampah bisa didaur ulang oleh tanah. Oleh karena itu, upaya manajemen
sampah yang baik, serta kepedulian dalam memisah-misahkan sampah plastik,
metal, botol, karet, dan benda-benda sejenis, menjadi penting untuk
kesinambungan lingkungan hidup. Sistem daur ulang di Jepang menganut dua
langkah dasar. Pertama, pemisahan material dan pengumpulan. Kedua,
pemrosesan dan daur ulang sampah. Kedua hal tersebut bisa berhasil karena
dilakukan secara gotong royong antara masyarakat dan pemerintah. Setiap rumah
tangga di Jepang secara sadar melakukan langkah pertama. Sementara pihak
pemerintah daerah melakukan langkah kedua.Kesadaran, gotong royong, dan
kerjasama yang baik antar warga, pemerintah, dan segenap elemen masyarakat
menjadikan pengolahan sampah di Jepang dapat berjalan dengan lancar.
(Gupita,2015)

Hasil riset Jambeck tahun 2015 Sampah di perkotaan tak kunjung selesai.
Tingginya kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat pun tinggi. Di sisi
lain, lahan untuk menampung sisa konsumsi terbatas. Persoalan semakin
bertambah. Sampah konsumsi warga perkotaan itu ternyata banyak yang tidak
mudah terurai, terutama plastik. Semakin menumpuknya sampah plastik
menimbulkan pencemaran serius. Kondisi ini disadari sebagian masyarakat
dengan menumbuhkan upaya pengurangan sampah plastik. Kantong plastik baru
dapat mulai terurai paling tidak selama lebih dari 20 tahun di dalam tanah. Jika
kantong plastik itu berada di air, akan lebih sulit lagi terurai.

Anda mungkin juga menyukai