Anda di halaman 1dari 42

ISSN 2088-6527 DESEMBER 2013 VOL. 4 NO.

GEMA BNPB

Liputan Khusus
40 Bantuan 1 Miliar Bagi
RIWAYAT LETUSAN Korban Merapi

FOKUS BERITA
SINABUNG 33 Menata Kembali Kehidupan di
Lereng Merapi
Pengantar Redaksi

DAFTAR ISI M inggu kedua Oktober 2013 lalu, kita


Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Pada
peringatan kali ini Badan
memperingati
sebagai kekuatan dalam penanggulangan bencana.

GEMA BNPB volume empat Nomor 3 tahun 2013 ini


menampilkan laporan utama terkait Peringatan Bulan PRB
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengangkat
Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 tema “Pengurangan Risiko Bencana, Investasi untuk
di Mataram. Sementara itu, fokus berita menampilkan berita
terkait kesiapsiagaan seperti sosialisasi konferensi menuju
Ketangguhan Bangsa”. PRB sebagai bagian dari
Mentawai Megathrust 2014, serta geladi lapang latih respon
penanggulangan bencana sangat penting dalam
darurat pasca gempa 8,9 SR. Tulisan lain pada fokus berita
mewujudkan ketangguhan masyarakat terhadap potensi dan

28
ini mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi
ancaman bencana. BNPB selalu mengagendakan setiap
Merapi. Pada edisi ini juga menyajikan pemikiran Kepala
tahun peringatan ini seperti halnya dunia juga memperingati
BNPB mengenai peran pemerintah dalam penanggulangan
International Day for Disaster Reduction yang biasanya

36 4 diperingati pada minggu ketiga Oktober.

Penyelenggaraan rangkaian Peringatan Bulan PRB


bencana.

Semoga yang kami sajikan pada edisi GEMA BNPB


bertempat di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada kali ini dapat memberikan manfaat dan menambah
Laporan Utama 7 – 10 Oktober 2013. Peringatan ini berlangsung dengan pengetahuan di seputar kebencanaan. Melalui media

Penyelenggaraan sukses dan beberapa capaian sangat bermanfaat dalam jurnalistik ini, kami selalu mendorong masyarakat
untuk giat dalam membangun kesadaran dan
pengarusutamaan PRB di Indonesia. Melalui
kesiapsiagaan demi menciptakan ketangguhan
Akbar Gaungkan Prb penyelenggaraan ini, keterlibatan masyarakat dan mitra

40 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baik bangsa menghadapi bencana. Salam kemanusiaan!
Pengarusutamaan strategi pengurangan risiko
kementerian/lembaga, organisasi non pemerintah di tingka Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat
bencana (PRB) sudah menjadi pemaham nasional dan internasional, organisasi internasional,

an bersama baik di tingkat nasional, regional, organisasi masyarakat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

56 maupun internasional. maupun forum-forum PRB dapat diperkuat dan bersinergi Dr. Sutopo Purwo Nugroho

7 Mitra Penting Upaya


Pengurangan Risiko Bencana
14 Bnpb Dorong Universitas
Kembangkan Kajian Akademis
Kebencanaan

58 19 Radio Streaming
Peringatan Bulan Prb 2013
TEROPONG

45 Profil Data Kebencanaan Indonesia


Periode Semester Pertama 2013
3 Pengantar Redaksi 48 Peningkatan Kompetensi Teknis
Fokus Berita OPerator Radio Komunikasi
51 Harmonisasi Hukum dalam
22 Siap Siaga Hadapi Ancaman Penanggulangan Bencana
Mentawai Megathrust 56 Pembangunan Gedung BNPB Pramuka PELINDUNG Kepala BNPB PENASIHAT Sekretaris Utama PENANGGUNG JAWAB Kepala Pusat Data,
28 Geladi Lapang Latih Respon Tanggap 57 BNPB Menerima SPS Award Informasi dan Humas REDAKTUR Neulis Zuliasri, Agus Wibowo, Harun Sunarso, I Gusti Ayu Arlita
58 Penganugerahan Kreativitas
Darurat Pasca Gempa 8.9 Sr NK EDITOR Ario Akbar Lomban, Theophilus Yanuarto, Rusnadi Suyatman Putra, Suprapto, Slamet
31 Menata Kembali Kehidupan Kebencanaan 2013
Riyadi, Ratih Nurmasari, Andika Tutun Widiatmoko FOTOGRAFER Andri Cipto Utomo DESAIN
di Lereng Merapi Profil GRAFIS Ignatius Toto Satrio SEKRETARIS Sulistyowati, Audrey Ulina Magdalena, Ulfah Sari Febriani,
Liputan Khusus 62 PERENCANAAN REHAB REKON DIRANCANG Murliana ALAMAT REDAKSI Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pusat Data, Informasi dan
36 Bantuan 1 Miliar Bagi Korban Merapi UNTUK MEMBANGUN LEBIH BAIK Humas, Jl. Ir. H. Juanda No. 36 Jakarta Pusat Telp. : 021-3458400 Fax : 021-3458500 Email :
majalahgema@bnpb.go.id
39 Perwakilan 9 Negara Belajar Dari BNPB SNAP SHOT
40 Riwayat Letusan Sinabung
Laporan Utama

engarusutamaan strategi Ketangguhan Bangsa”. Tema

Penyelenggaraan Akbar
pengurangan risiko ben ini selaras dengan hasil Global
P cana (PRB) sudah menjadi Platform keempat, “Invest Today
pemahaman bersama baik di for a Safer Tomorrow”. Badan

Gaungkan Prb
tingkat nasional, regional, maupun Nasional Penanggulangan
internasional. Banyak kajian dan Bencana (BNPB) bekerjasama
pengalaman telah menunjukkan dengan Platform Nasional (Planas)
bahwa melalui strategi ini, korban dan Pemerintah Provinsi NTB
jiwa, kerugian, kerusakan serta mengagendakan serangkaian
dampak yang lebih luas dapat kegiatan yang bersifat akademis
ditekan pasca terjadinya bencana. dan hiburan.
Di samping itu, masyarakat perlu Pelibatan masyarakat digelar
mengenali dan memahami baik pada serangkaian kegiatan seperti
potensi dan ancaman bahaya di lomba-lomba, pameran, rally, pang
sekitar. Tidak hanya hal tersebut, gung hiburan, pelatihan dan sosia
masyarakat juga harus mengetahui lisasi PRB, serta evakuasi mandiri.
bagaimana mengantisipasi dan Evakuasi mandiri dilakukan di Desa
menanggulangi setiap ancaman Cemara, Lombok Barat dan Desa
bahaya yang mungkin terjadi. Labuan Tereng, Lombok Barat. Di
Pemikiran ini kemudian perlu samping itu, penyelenggaraan
dikampanyekan kepada setiap rangkaian kegiatan peringatan
masyarakat sehingga masyarakat Bulan PRB ini terbuka untuk
yang tangguh dapat terwujud. umum. Pada kesempatan ini, BNPB
Ini semua melatarbelakangi menyelenggarakan pelayanan bagi
Peringatan Bulan PRB 2013 yang masyarakat seperti bhakti sosial,
diselenggarakan secara akbar. pelayanan kesehatan, penyuluhan
Peringatan ini merupakan magnet dan pemulihan penurunan kasus
bagi masyarakat sehingga apa gizi buruk dan gizi kurang, pelayan
yang diharapkan dalam kegiatan an kasus Demam Berdarah, dan
ini dapat terwujud. Di samping kesehatan lansia.
itu, peringatan ini sangat strategis Penyelenggaraan secara akbar
sebagai momentum dalam peringatan ini dihadiri 1.300 pe
mensosialisasikan pengurangan serta dari kementerian/lembaga,
risiko bencana di tengah-tengah Badan Penanggulangan Bencana
masyarakat. Pelibatan masyarakat Daerah (BPBD) provinsi, kabupa
sangat penting karena mereka ten/kota, akademisi, praktisi, serta
berada di garis depan dalam perwakilan-perwakilan organisasi
melakukan tanggap darurat. masyarakat, organisasi non peme
Penyelenggaraan yang dipu rintah, Perserikatan Bangsa-Bangsa
satkan di Kota Mataram, Provinsi dan organisasi internasional.
Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Peringatan Bulan PRB ini
7 – 10 Oktober 2013 ini tidak dibuka secara resmi oleh Kepala
hanya melibatkan para aktor BNPB Syamsul Maarif di Hotel
penanggulangan bencana tetapi Lombok Raya, pada 7 Oktober
juga masyarakat NTB. Sementara 2013 lalu. Kepala BNPB didampingi
itu, Peringatan Bulan PRB ini Wakil Gubernur NTB Muhammad
mengangkat tema “Pengurangan Amin selaku tuan rumah
Risiko Bencana, Investasi Untuk penyelenggaraan Peringatan Bulan

4 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 5
Laporan Utama Laporan Utama

Forum PRB:

Mitra Penting Upaya


Pengurangan Risiko Bencana
oleh Djuni Pristiyanto*

PRB 2013. dan ketangguhan menghadapi nanganan para penyintas di


Pesan yang ingin kita sampai bencana. Rokatenda. Penyelenggaraan acara
kan bahwa bencana ini dapat di Puncak Peringatan Bulan PRB ini berlokasi di Perpustakaan
hindarkan atau ditekan, oleh kare dipusatkan di tiga lokasi utama, Universitas Mataram. Kegiatan
na itu kita mengenal pengurangan yaitu Hotel Lombok Raya, GOR lain adalah penanaman mang
risiko bencana”, demikian ucap Mataram dan Universitas Mataram. rove dan bambu, rally PRB dengan
Syamsul Maarif dalam sambutan Kegiatan yang bersifat sains dise rute konvoi menyusuri beberapa
pembukaan. Beliau juga menga lenggarakan antara lain seminar wilayah yang pernah terdampak
takan bahwa bukan gempanya 12 naskah akademis Masterplan bencana. Rally ini diikuti lebih dari
tetapi bangunannya yang perlu Bencana Indonesia, hasil riset 100 kendaraan kebencanaan.
diperhatikan. “Bukan banjirnya tetapi dari 12 universitas. Sementara Secara khusus, momentum
bagaimana mengelola lingkungan itu, Lomba yang diselenggarakan peringatan Hari PRB memberikan
dan apa pun untuk menjaganya”, BNPB meliputi lomba menggam kesempatan untuk pelaksanaan
tambah Syamsul Maarif. bar dan mewarnai, lomba drama pertemuan Forum PRB se-
Indonesia dikenal dunia kategori siswa SD-SMA, lomba Indonesia. Pertemuan ini meru
internasional karena upaya-upaya cerdas, lomba pemetaan serta pakan sarana bagi Forum PRB se-
kerja kerjas dalam mewujudkan lomba rally foto bekerjasama Indonesia untuk mendiskusikan
PRB di nusantara. Syamsul Maarif dengan majalah kebencanaan hal-hal terkait dengan kegiatan
mengingatkan kembali bahwa ZeroRisk. PRB ke depan dengan memper-
Presiden RI Susilo Bambang Dalam acara bedah buku, timbangkan Deklarasi Yogyakarta
Yudhoyono mendapatkan gelar 9 buku akan dibahas termasuk sebagai hasil AMCDRR ke-5 pada
Global Champion for Disaster Risk buku pengalaman Kepala BNPB tahun 2012 lalu.
Reduction. Ini sebagai kerja keras Dr. Syamsul Maarif dalam pe
bersama dalam pengarusutamaan
PRB di Indonesia. Mengakhiri alah satu rangkaian dan aksi, khususnya dalam pengu orang wakil dari FPRB di seluruh
sambutannya, Kepala BNPB kegiatan yang dilakukan rangan risiko bencana. Selama dua Indonesia, baik di tingkat provinsi
mengajak terus menerus upaya S pada Peringatan Bulan hari para pelaku Forum Pengura maupun kabupaten/kota; Badan
peningkatan kapasitas dalam PRB Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ngan Risiko Bencana (FPRB) telah Penanggulangan Bencana Daerah
di tingkat lokal dan local wisdom 2013 adalah pertemuan Forum mengadakan “Konsultasi Nasional (BPBD), lembaga non pemerintah
juga harus ditampilkan. PRB. Forum ini sangat strategis Forum Pengurangan Risiko Benca nasional dan internasional,
Sementara itu, Wakil Gubernur dalam memobilisasi kekuatan na se-Indonesia” pada tanggal serta para praktisi kebencanaan.
NTB menambahkan juga bahwa baik ditingkat akar rumput hingga 8-9 Oktober 2013 di Gedung Dalam pertemuan ini secara
pentingnya kearifan lokal dan nasional. Forum PRB memberikan Sangkareang, Kantor Gubernur aktif dilakukan diskusi, berbagi
pendidikan usia dini dalam kesempatan bagi siapa saja untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pengetahuan dan wawasan, serta
membangun kesadaran akan PRB memberikan kontribusi pemikiran dengan diikuti oleh lebih dari 150 harapan dan kekuatiran mengenai

6 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 7
Laporan Utama

arah perkembangan FPRB ke depan. pada rakyat, dan mekanisme PRB adalah untuk melakukan
kesiapsiagaan dan respon bencana kerjasama efektif antar pihak dalam
Forum Pengurangan Risiko yang efektif. Seluruh aktivitas isu PRB yang kompleks dan lintas
yang berada di bawah judul besar bidang/sektor. Pada prinsipnya
Bencana
pengarusutamaan pengurangan Forum PRB ini merupakan milik
Dari berbagai pengalaman res risiko bencana seperti tersebut di bersama dari berbagai pihak
pon saat dan pasca bencana banyak atas, tentu saja tidak bisa dan tidak yang terlibat dalam seluruh
sekali pelaku penanggulangan mungkin diselenggarakan, tanpa proses pembentukannya itu. Ada
bencana (PB) yang terlibat. Hal itu adanya mekanisme kerjasama dan banyak manfaat dengan adanya
memunculkan banyak permasa kolaborasi banyak pihak dan aktor Forum PRB, yaitu meningkatkan
lahan, seperti koordinasi, komu dari semua tingkatan yang ada di keterpaduan kegiatan PRB;
nikasi, tumpang tindih data, dan suatu masyarakat bangsa. menciptakan wadah untuk saling
lain-lain. Oleh karena itu penting Forum PRB merupakan forum bertukar informasi, pelajaran-
adanya kerja-kerja sebelum terja multi-pihak yang melibatkan pelajaran dan praktik-praktik yang
dinya bencana dan pengurangan pemerintah, organisasi non- baik dalam PRB; memfasilitasi
risiko bencana (PRB), membangun pemerintah, sektor swasta, pihak-pihak berwenang dalam
kesepahaman dan komitmen ten perguruan tinggi, para dan mengarusutamakan PRB ke dalam
tang PRB serta membentuk Forum pemangku kepentingan lainnya. pembangunan; dan akses dan
PRB. Ini menjadi wadah sosialisasi hubungan dengan para pelaku
PRB adalah pekerjaan pemba dan peningkatan kesadaran PRB di tingkat lokal, nasional,
ngunan yang kompleks yang ber akan isu PRB, memfasilitasi regional dan global.
sifat lintas bidang/sektor. Pekerjaan pengarusutamaan PRB ke dalam Badan PBB yang mengurusi
ini membutuhkan komitmen poli pembangunan, serta berfungsi PRB, United Nations International
tik dan hukum, dukungan ilmu sebagai forum koordinasi dan Strategy for Disaster Reduction
pengetahuan dan teknologi, ditopang berbagi data/informasi antar telah memberikan saran-saran
oleh perencaaan pembangunan pihak dalam melaksanakan tentang pengarusutamaan PRB
ini pada dasarnya sebuah wadah tik. Forum PRB tematik dibentuk Forum PRB Jatim); 17 Forum PRB di
yang cermat, serta penerapan ke kegiatan PRB. Forum PRB ini dapat di tingkat nasional melalui me
multipihak untuk PRB yang dapat sesuai dengan kebutuhan dasar para tingkat kabupaten/kota (Forum PRB
bijakan dan legislasi secara ber juga berfungsi sebagai pengawas kanisme Platform Nasional untuk
menyediakan dan memfasilitasi pendukungnya atau berbasis bahaya Kabupaten Lombok Timur, Forum
tanggungjawab, kemudian sistem kegiatan-kegiatan PRB. Pengurangan Risiko Bencana
berbagai upaya mobilisasi penge bencana yang sama, seperti Forum PRB Kota Banda Aceh, Forum PRB
peringatan dini yang berpusat Tujuan dibentuknya Forum (Platform Nasional PRB). Lembaga
tahuan, keterampilan, dan sumber- Perguruan Tinggi untuk PRB (FPT Kabupaten Manggarai, Forum PRB
sumber daya yang dibutuhkan PRB), Forum Gunung Merapi, Forum Kabupaten Aceh Utara, Forum PRB
untuk mengarusutamakan PRB ke Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Kota Tomohon, Forum PRB
dalam kebijakan, perencanaan, dan (Forum Bengawan Solo), dan lain- Kabupaten Cilacap, Forum PRB
program-program pemba ngunan. lain. Pada saat ini sudah terbentuk Kepulauan Sumbawa, Forum PRB
Platform Nasional PRB juga Platform Nasional PRB (Planas PRB) Kota Bima, Forum PRB Kabupaten
diharapkan bisa berperan sebagai sebagai Forum PRB di tingkat Bima, Forum PRB Kabupaten
mekanisme koordinasi multipihak nasional, 16 Forum PRB di tingkat Dompu, Forum PRB Kabupaten
tingkat nasional yang melayani provinsi (Forum PRB DIY, Forum Cianjur, Forum PRB Kabupaten
berbagai upaya advokasi PRB di PRB Sumbar, Forum PRB NTT, Sukabumi, Forum PRB Kabupaten
semua tingkatan. Forum PRB Bengkulu, Forum PRB Nabire, Forum PRB Kota Jayapura,
Aceh, Forum PRB Sumut, Forum Forum PRB Kabupaten Bantul,
Kotak: Sekjen PBB tentang PRB Sulteng, Forum PRB Sulut, Forum PRB Flores Raya, Forum PRB
Forum PRB Sulsel, Forum PRB Kabupaten Pesisir Selatan); dan 13
Platform Nasional PRB
Sultra, Forum PRB Bali, Forum PRB Forum PRB tematik (Forum Guru
Di Indonesia Forum PRB diben Jateng, Forum PRB Papua, Forum PRB Kabupaten Simeulue, Forum
tuk di tingkat nasional, provinsi, PRB Kaltim, Forum PRB Jabar, Multipihak DAS Ciliwung-Cisadane
kabupaten/kota dan forum tema “Save Our Jakarta”,

8 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 9
Laporan Utama

Forum Pengelolaan DAS Multi Forum PRB di Tingkat Nasional pada masa-masa awal pembentu PRB menjadi wadah koordinasi, pusat maupun daerah. nantinya menjadi wadah untuk
Pihak Provinsi Sumatera Barat, kan Platform Nasional adalah pe analisis, dan pemrasaran tentang Untuk itu Planas PRB melalui saling belajar dan menguatkan
Konferensi Dunia Pengurangan nataan kelembagaan, khususnya kebijakan-kebijakan yang perlu pilar yang ada, yakni perguruan kerjasama dalam pengurangan
Forum Gunung Merapi, Forum
Bencana di Kobe, Jepang pada awal mengenai sistem keanggotaan mendapatkan prioritas atau tinggi, LSM, Media dan Lembaga risiko bencana dengan negara-
Gunung Slamet, jAnGkAr KeLuD
tahun 2005 melahirkan Kerangka dan susunan kepengurusan aksi bersama. Planas PRB juga Usaha (untuk pilar Pemerintah negara lain di kawasan.
- Jangkane Kawula Redi Kelud,
Aksi Hyogo atau Hyogo Framework yang rampung pada April 2009. disepakati sebagai forum yang menjadi tanggung jawab BNPB Membangun jaringan di ting
Forum Perguruan Tinggi untuk
for Action (HFA) yang ditandatangani Salah-satu momentum penting dipimpin oleh lembaga-lembaga dalam mengkoordinasikannya), kat lokal menjadi salah satu
PRB, Forum DAS Bengawan
oleh 168 negara, termasuk Indonesia. dalam perjalanan pembangunan nasional dan diharapkan memiliki serta berdasarkan usulan dari prioritas program kerja Planas
Solo di Jateng dan Jatim, Forum
Gunung Kelud, Forum DAS Konferensi itu juga kelembagaan Planas PRB adalah kepemimpinan yang kuat. Dewan Pengarah Planas PRB akan PRB. Mengingat pentingnya
Benanain, Jaringan Kemitraan merekomendasikan diben tuknya rangkaian diskusi kelompok Planas PRB menjadi suatu memfasilitasi diskusi tematik membangun pengetahuan dan
Penanggulangan Bencana atau Platform Nasional Pengu rangan terfokus yang diselenggarakan forum lintas pelaku di tingkat masing-masing 1 hari kegiatan kapasitas dalam pengurangan
Disaster Resource Partnership Risiko Bencana (Platform Nasional pasca pertemuan tingkat menteri nasional yang memfasilitasi untuk mensinergikan agenda risiko bencana di daerah, serta
National Network for Indonesia, PRB) sebagai sebuah mekanisme negara-negara di wilayah Asia pertukaran informasi tentang sektoral kedalam kerangka kerja keterbatasan Planas PRB dalam
PASAG Merapi, Forum DAS nasional multipihak yang bertindak Pasific untuk pengurangan risiko program-program dan kegiatan- Planas PRB. menjangkau luasnya wilayah
Brantas di Jawa Timur). sebagai penganjur PRB di berbagai bencana (Asia Ministry Conference kegiatan PRB yang dilakukan Planas PRB terlibat aktif dalam di Indonesia dan upaya untuk
Forum PRB berikut ini sedang tataran. Platform Nasional PRB dapat for Disaster Risk Reduction/ oleh berbagai pemangku membangun jaringan baik di membangun tata kelola yang lebih
dalam proses pembentukan Forum memberikan dukungan koordinasi, AMCDRR) di Kuala Lumpur 2008, kepentingan termasuk memantau tingkat internasional maupun baik maka pelibatan komponen-
PRB Kabupaten Bojonegoro, Forum analisis dan nasehat tentang bidang- untuk menyusun kerangka visi, keterkaitan program dan di tingkat lokal. Untuk Tingkat komponen daerah menjadi
PRB Kabupaten Lamongan, Forum bidang prioritas yang memerlukan tin misi, dan tujuan jangka panjang kegiatan tersebut dengan HFA. internasional, dengan Global sebuah keharusan.
PRB Kabupaten Mojokerto, Forum dakan terpadu dalam rangka Planas PRB. Rangkaian diskusi Di samping menjalankan fungsi- Platform; ada serangkaian aktivitas Kunci dari kegiatan ini adalah
PRB Kabupaten Pasuruan, Forum mengarusutamakan PRB ke dalam kelompok terfokus tersebut fungsi advokasi isu PRB serta yang terkait dengan pengurangan bagaimana membangun dialog
PRB Kabupaten Lumajang, Forum kebijakan-kebijakan, perencanaan melahirkanbeberapakesepakatan, kemitraan dan kerjasama strategis risiko bencana di tingkat nasional. antar berbagai lembaga, baik sek
PRB Kabupaten Malang, Forum PRB dan program-program pembangunan dalam rangka menjalankan di tingkat nasional, Planas PRB Seperti menyusun laporan HFA, tor pemerintah, swasta, media dan
Kabupaten Tulungagung, Forum PRB sesuai dengan pelaksanaan HFA. peran sebagai mekanisme juga mendorong pencarian kiat- dan pertemuan tingkat global. juga LSM. Dialog ini merupakan
Kabupaten Trenggalek, Forum PRB kolaborasi multipihak tingkat kiat adaptasi, implementasi dan Untuk tingkat regional, Planas PRB salah satu cara untuk memperoleh
Di Indonesia, Platform Nasional
Bogor, Forum PRB Kabupaten Garut. nasional yang bekerja untuk penguatan komitmen terhadap menjadi salah satu penggagas gambaran bagaimana membangun
PRB Indonesia (Planas PRB) diben
mendorong advokasi kebijakan HFA, serta mendorong konsensus terbentuknya Asia Pacific Alliance strategi pengembangan PRB di
tuk pada tanggal 20 November 2008
PRB di semua tingkatan, Planas dan konsultasi, baik di tingkat for Disaster Management yang Indonesia, serta bagaimana me
di Jakarta. Fokus pekerjaan

10 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 10 11 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.1 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 11
Laporan Utama

pelaksanaan AMCDRR ke-5 ini.


Penguatan Kapasitas dan Tata
Kelola Lokal (Strengthening local
Capacity and Governance) sebagai
semangat inti yang tertuang
dalam Deklarasi Yogyakarta
adalah jawaban konkret untuk
memperkuat ketangguhan bangsa
berbasiskan pada ketangguhan
komunitas lokal.”
Avianto Muhtadi, yang
juga ketua dari Lembaga
Penanggulangan Bencana dan
Perubahan Iklim Nahdlatul
Ulama (LPBI NU), memaparkan
bahwa tiga sub-tema yang pemerintahan lokal, melainkan melihat bagaimana pentingnya
ngarus-utamakan PRB dalam se untuk PRB. pengurangan risiko bencana, maka menjadi tiga komponen penting
tiap perencanaan masing-masing Planas PRB sebagai forum ko menyediakan forum konsultatif dalam Deklarasi Yogyakarta, juga mampu memperbaiki dan kerjasama antar-negara untuk
kelembagaan. Karena fungsi dan munikasi dan konsultasi berharap dan upaya peningkatan kapasitas yakni; (1) Integrasi PRB dan meletakkan dasar-dasar pemba mitigasi bencana sebagaimana
tugas Planas PRB adalah memas bisa menjadi wadah untuk mem forum daerah menjadi sebuah adaptasi perubahan iklim (API); ngunan yang berkelanjutan. bisa dilihat di kawasan Asia Selatan,
tikan bahwa isu PRB menjadi bantu mengkoordinasikan program- keharusan, sehingga forum yang (2) penilaian dan pendanaan Pada saat ini, di samping khususnya akibat melelehnya es
pertimbangan dan dimasukkan program PRB yang ada di seluruh saat ini lahir diharapkan tidak risiko; (3) penguatan kapasitas kemajuan-kemajuan ekonomi dari pegunungan Himalaya.
dalam model pengembangan kementerian/lembaga negara, hanya sekedar dibentuk, tetapi dan tata kelola lokal, memiliki dan pembangunan yang telah Ketiga peristiwa bencana
kebijakan dan rencana pemba walaupun fungsi koordinasi ini dapat menjadi mitra strategis relevansi dan signifikansi yang diraih, kawasan Asia tetaplah tersebut adalah sedikit contoh
ngunan. diemban oleh BNPB. dalam pengarusutamaan PRB di kuat dengan kondisi, tantangan, menjadi kawasan dengan tingkat tentang pentingnya kerjasama
Evaluasi HFA, merupakan salah Sebagai lembaga yang terdiri daerah. dan kesenjangan masyarakat dan ancaman yang paling tinggi. tingkat kawasan, tidak hanya
satu cara strategi yang ditempuh, dari banyak anggota dari berbagai Pertemuan internasional pemerintah di negara-negara Asia. Selain ancaman-ancaman yang dalam menghadapi ancaman
untuk mengetahui bagaimana sektor/kelompok, tugas Planas Konferensi Tingkat Menteri se- Sebagaimana diketahui, Kawas berasal dari perubahan kondisi bencana, melainkan juga dalam
peran-peran lembaga lain dalam PRB tentu tidak mudah untuk Asia untuk Pengurangan Risiko an Asia adalah rumah bagi lebih alam, pembangunan yang pesat di mengarusutamakan PRB di
pengembangan PRB di Indonesia, mengawal implementasi HFA Bencana Ke-5 atau Fifth Asian dari 65% penduduk dunia yang berbagai kawasan Asia telah pula tingkat kawasan. Planas PRB
serta untuk melihat kesenjangan melalui berbagai programnya, Ministerial Conference on Disaster hidup di bawah garis kemiskinan memunculkan ancaman-ancaman menyambut baik segala kerjasama
yang muncul antar wilayah salah satu program utama dan Risk Reduction – AMCDRR Ke-5 dan menggantungkan penghi baru yang juga tidaklah ringan. internasional yang dibangun
dan pusat serta menemukan cukup penting adalah program diselenggarakan di Yogyakarta dupannya pada pelayanan alam Gempa yang disusul tsunami dalam rangka mengarusutamakan
model-model yang tepat dalam untuk bidang advokasi dan pada tanggal 22 – 25 Oktober dan keramahan iklim. Guncangan dan bocornya pembangkit listrik PRB.
membangun program-program penguatan kelembagaan, dalam 2012 dengan dihadiri oleh akibat bencana dan perubahan tenaga nuklir di Fukushima Jepang Planas PRB merupakan salah
PRB di Indonesia hal ini penguatan kelembagaan 2.600 peserta dari 72 negara, cuaca ekstrem akibat perubahan pada Maret 2011 lalu memberikan satupanitiaditingkatnasionalyang
Planas PRB sebagai forum atau organisasi yang berada yang termasuk di dalamnya dua iklim dapat dengan mudah gambaran jelas tentang adanya aktif dalam pelaksanaan AMCDRR
multipihak, dimana kementerian didaerah yang memiliki fungsi kepala negara dan 25 menteri. memperburuk kemiskinan bagi peningkatan kualitas ancaman Ke-5. Secara keseluruhan acara
dan lembaga pemerintah juga yang sama dan cukup beragam AMCDRR Ke-5 menghasilkan sebagian besar penduduk Asia. sebagai kombinasi antara ancaman AMCDRR ini diselenggarakan oleh
menjadi bagian dari forum. Maka pola dan bentuknya terutama Deklarasi Yogyakarta terkait upaya Oleh karenanya, selaras dengan yang berasal dari alam dengan Badan Nasional Penanggulangan
sudah selayaknya keberadaan daerah yang memiliki potensi pengurangan risiko bencana di semangat yang tertuang dalam kemajuan teknologi sebagai hasil Bencana (BNPB), the United
Planas PRB juga untuk mendukung bencana yang cukup besar. kawasan Asia Pasifik. Deklarasi Yogyakarta, Planas PRB dari pembangunan. Pembelajaran Nations International Strategy for
upaya-upaya pemerintah dalam Saat ini adalah momentum Ketua Planas PRB, Avianto berharap agar AMCDRR ke-5 lain adalah rantai efek akibat Disaster Reduction (UNISDR), serta
PRB. BNPB sebagai leading sector semakin berkembangnya isu Muhtadi Munir mengatakan, menjadi tonggak sejarah adanya bencana seperti ketika banjir besar dengan dukungan dari mitra-mitra
untuk PRB menjadi counterpart penanggulangan bencana “Kami menyambut baik resolusi- mobilisasi berbagai sumberdaya yang melanda Bangkok tahun di tingkat internasional, regional,
utama Planas, di samping kemen tingkat regional dan nasional resolusi yang telah dihasilkan untuk tidak hanya mengisi kesen 2011, yang ternyata menyebabkan nasional dan lokal.
terian dan lembaga pemerintah dan dinamisnya respon daerah melalui berbagai kegiatan jangan dan memperkuat kapasitas berhentinya industri otomotif di
lainnya yang juga memiliki program dalam membangun kegiatan yang terselenggara sepanjang dan tata-kelola komunitas dan Filipina. Di sisi lain, Planas PRB juga

12 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 13
Laporan Utama

Bnpb Dorong memiliki Nota Kesepahaman atau


MoU dengan BNPB dan memiliki
komitmen untuk mendukung
pada akhirnya bermanfaat dalam
meminimalisir atau mengurangi
dampak bencana. Di samping itu
UNRAM
dengan
bekerjasama

GeoForschungsZentrum (GFZ)
Universitas Kembangkan Kajian Akademis Kebencanaan upaya penanggulanngan beliau menggagas perlu diben telah mendirikan Lombok
bencana di Indonesia. tuknya konsorsium research grup Geomag netic Observatory
adan Nasional Penang cana Indonesia berlangsung pada satunya dimaksudkan untuk mem Pada pembukaan Prof. Dr. kebencanaan. “konsorsium ini akan yang sangat penting dalam
gulangan Bencana (BNPB) 8 – 10 Oktober 2013 di Hotel berikan ruang diskusi akademis Suwarji dari Universitas Mataram memudahkan dalam sosia lisasi kebencanaan.
B menyelenggarakan Seminar Lombok Raya, Mataram, Nusa dan praktek dalam kerangka (UNRAM) mengharapkan bahwa kajian-kajian di bidang ke Direktur Direktorat P2M Ditjen
Dikti Kementerian Pendidikan dan
Nasional tentang riset dalam pe Tenggara Barat (NTB). Seminar untuk memberikan masukan- naskah akademis yang diusulkan bencanaan”, jelas Suwarji. Terkait
nanggulangan bencana. Seminar akan membahas naskah akademis masukan terhadap naskah yang nantinya mampu menghasilkan dengan pengembangan penge Kebudayaan Agus Subekti yang
yang mengangkat tema “Naskah dari 12 universitas di Indonesia. telah disusun oleh 12 universitas. rencana aksi penanggulangan tahuan tentang kebencanaan, didampingi Pembantu Rektor
Akademis Penanggulangan Ben Seminar nasional ini salah Keduabelas universitas ini sudah bencana ke depan. Hal tersebut Suwarji menambahkan bahwa Universitas Mataram membuka
secara resmi seminar nasional
pada Rabu 8 Oktober 2013, di
14 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013
Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 15
Laporan Utama Laporan Utama

Lomba Pemetaan Berbasis


Komunitas

Hotel Lombok Raya, Mataram. Universitas Institut Pertanian kajian untuk mendukung penyu
Hadir pada seminar ini antara lain Bogor sunan Masterplan 12 jenis anca
12 perguruan tinggi (PT) mitra 5. Naskah Akademis Bencana man bencana di Indonesia.
BNPB, perguruan tinggi di Provinsi Ke celakaan Industri dari Beberapa hal yang menjadi
NTB, perwakilan BPBD provinsi, Institut Teknologi Surabaya kesimpulan yaitu akademisi meru
dan sebagian perwakilan BPBD di 6. Naskah Akademis Bencana pakan salah satu mitra strategis
tingkat kabupaten/kota, praktisi Banjir dari Universitas dalam upaya pengarusutamaan
kebencanaan, dan umum. Dipone goro PRB dalam upaya pembangunan.
Berikut ini naskah-naskah 7. Naskah Akademis Bencana Selain itu, clustering pakar
akademis kebencanaan yang Tanah Longsor dari kebencanaan perlu dilakukan untuk
dibahas pada Seminar Nasional Universitas Gadjah Mada memulai penataan sumber daya emetaan partisipatif atau ruang secara tradisional yang Daerah (BPBD) karena mereka
Riset Dalam Penanggulangan 8. Naskah Akademis Bencana pengetahuan kebencanaan dalam pemetaan berbasis komuni dimiliki suatu masyarakat. diharapkan dapat memetakan
Bencana, pada 8 – 10 Oktober Gunungapi dari UPN Veteran rangka mewujudkan INA-DRR Ptas merupakan pembuatan Dalam pembuatan peta ber risiko yang berbasis komunitas di
2013, di Hotel Lombok Raya, NTB: 9. Naskah Akademis Bencana Knowledge Center. BNPB peta yang dibuat oleh masyarakat basis komunitas ini dibutuhkan wilayah masing-masing. “Hasil dari
1. Naskah Akademis Bencana Gempabumi dari Institut mengharapkan bahwa ke-12 dan menggambarkan tempat keterampilan untuk memfasilitasi lomba ini adalah peta risiko yang
Tsunami dari Universitas Teknologi Bandung universitas yang sudah memulai mereka hidup. Masyarakat ini yang masyarakat sehingga peta yang berbasis komunitas”, ujar Ridwan
Syahkuala 10.Naskah Akademis Bencana penyusunan rancangan masterplan memiliki pengetahuan mendalam dihasilkan bersifat komprehensif. Yunus sebagai Koordinator Panitia
2. Naskah Akademis Bencana Kekeringan dari Udayana bencana dapat dimanfaatkan mengenai wilayahnya sehingga Salah satu komponen penting yang Lomba Pemetaan BPBD ini. Penye
11. Naskah Akademis Bencana Epi sebagai masukan untuk peta secara detail dan akurat termuat dalam pemetaan berbasis lenggaraan lomba ini sebagai ba
Gelombang Ekstrim dan
demi dari Universitas Airlangga mewujudkan dokumen yang akan tersebut dapat menggambarkan komunitas ini tergambarkannya gian dari rangkaian acara Peringat
Abrasi dari Univesitas Andalas
3. Naskah Akademis Bencana 12. Naskah Akademis Banjir Ban dijadikan acuan penyusunan mengenai sejarah, tata guna lahan, peta risiko. Hal ini yang melatarbe an Bulan PRB 2013. Metodologi
Cuaca Ekstrim dari dang dari Universitas Hasanud Rencana Nasional dan pemanfaatannya. Dengan lakangi penyelenggaraan lomba yang ditentukan dalam pemetaan
Universitas Indonesia din Penanggulangan Bencana periode kata lain, pemetaan berbasis pemetaan berbasis masyarakat. ini menggunakan pemetaan mandiri
4. Naskah Akademis Bencana Ke Materi seminar tersebut berupa 2015-2019. komunitas ini dapat memberikan Target peserta dari perwakilan atau partisipatory rural appraisal
bakaran Hutan dan Lahan dari konsep background study hasil suatu penjelasan mengenai tata Badan Penanggulangan Bencana (PRA) untuk skala komunitas.
16 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 17
Laporan Utama Laporan Utama

Badan Nasional Penanggulangan


Bencana (BNPB) mengundang
perwakilan BPBD di tingkat
Radio Streaming
provinsi dan kabupaten/kota
untuk mengikuti lomba ini.
Pra lomba pemetaan berbasis
Peringatan Bulan Prb 2013
komunitas diselenggarakan pada
hari Rabu, 9 Oktober 2013 di Hotel
Lombok Raya, Mataram. Pada hari
ini peserta dikumpulkan untuk
mendapatkan pembekalan dan
penjelasan mengenai metodologi
maupun aturan main lomba,
tambah Ridwan Yunus.
Peta risiko berbasis komunitas
ini merupakan hasil pemetaan
antara ancaman dan kerentanan
yang diperoleh langsung dari
masyarakat. Melalui adanya peta
risiko ini, strategi pengurangan
risiko bencana dapat dihasilkan
dan dimanfaatkan di tingkat
masyarakat sebagai garda depan
penanggulangan bencana.
Lomba ini juga merupakan
kesempatan bagi para peserta
untuk mengembangkan teknik
dalam pemetaan risiko berbasis
komunitas dan mengedukasi
masyarakat responden dalam
mengidentifikasi diri mereka
terhadap ancaman dan kerentanan i pojok belakang di dalam alamat www.dmcradio.net. Radio umumnya. Cara yang digunakan
di sekitar tempat tinggalnya. Gedung Sangkareng Kantor streaming ini difasilitasi oleh untuk menyiarkan radio internet
Pada saat penyelenggaraan D Gubernur Nusa Tenggara Dompet Dhuafa dan Platform adalah melalui teknologi streaming,
lomba ini, perwakilan BPBD di Barat (NTB) saat kegiatan “Konsultasi Nasional Pengurangan Risiko yaitu teknologi yang dapat
tingkat provinsi dan kabupaten/ Nasional Forum PRB: Strategi Bencana (Planas PRB). menerima serta mengirim
kota dikelompokkan ke dalam Penguatan Kelembagaan Forum Apa itu radio streaming? informasi dari satu pihak ke pihak
12 tim. Setiap tim terdiri dari 3 PRB dalam Rangka Mewujudkan Radio streaming atau dikenal juga lain menggunakan alat yang dapat
orang sebagai perwakilan BPBD pemetaan ini yang berlangsung juara ketiga dari BPBD Provinsi Bali. Ketangguhan Bangsa” ada sebuah dengan nama radio internet, web menerima aliran media streaming
provinsinya. Produk akhir dari setengah hari diselenggarakan Dari hasil penyelenggaraan meja kecil dan seorang pemuda radio, net radio, e-radio adalah tersebut juga.
lomba ini antara lain peta risiko satu hari setelah diberikan lomba pemetaan ini, pembelajaran tampak asyik berbicara di depan layanan penyiaran audio yang Abdurrahman sendiri sudah
berbasis komunitas dan laporan pembekalan atau pra lomba yang dapat diambil adalah pelaku mike. Nama pemuda ini adalah ditransmisikan melalui internet. cukup berpengalaman dengan
dalam bentuk narasi yang oleh tim panitia lomba. Setelah penanggulangan bencana di Abdurrahman dan dia sedang Radio streaming/internet memiliki siaran radio karena selama
mencakup strategi, proses, dan berlangsungnya lomba, tim panitia daerah sudah mulai menyadai menyiarkan jalannya pertemuan sebuah media streaming yang dua tahun berkecimpung di
matriks. menentukan pemenang pertama dan memahami pentingnya Forum Pengurangan Risiko dapat menyediakan saluran audio Radio Komunitas Simponi 107,8
Target responden adalah dari BPBD Provinsi Sumatera kajian risiko untuk menjadikannya Bencana (PRB) secara online di terus menerus dan tidak ada kon FM di Kota Mataram. Saat ini
masyarakat dua dusun di Desa Utara, pemenang kedua dari BPBD sebagai acuan untuk penentuan radio streaming Heart Radio: trol operasional penyiaran seperti Abdurrahman kuliah di Jurusan
Mertak, Lombok Tengah. Lomba Provinsi Kalimantan Tengah, dan kebijakan selanjutnya. Gelombang dari Hati dengan media penyiaran tradisional pada Komunikasi, Fakultas Dakwah,

18 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 19
Laporan Utama

IAIN Mataram semester 5. saat pembukaan acara di GOR akan terus melaporkan kegiatan-
Dalam perhelatan Peringatan 17 Desember Turida, pameran kegiatan secara live dan online. GS : Tentu masih ada beberapa paling bertanggung jawab Mudah-mudahan bisa ber
Bulan PRB 2013 di Mataram ini dan panggung hiburan, serta Berikut ini sebuah petikan hambatan dan tantangan. Tapi disini adalah BPBD sebagai jumpa kembali di kesem
radio streaming Heart Radio telah pertemuan Forum PRB tersebut. wawancara dari radio itu sebagai jangan dikatakan bahwa leading sektornya dan patan yang lain.
mengudara dengan melaporkan Selama acara Peringatan Bulan berikut: hambatan dan tantangan itu dibantu oleh sektor-sektor GS : Baik …… baik. Terima kasih
secara live dan online pada PRB 2013 itu radio streaming ini menjadi halangan. Anggap yang lain. Inilah yang harus juga.
saja hambatan dan tantangan betul-betul ditingkatkan
Ab : Dan sekian para pendengar
itu sebagai jalan sebelum pemahamannya tentang
radio di mana pun anda
menuju sukses. apa itu PRB, bagaimana
berada. Akhir kata kami
Ab : Dan yang terakhir apa harus menjalankan PRB,
ucapkan terima kasih yang
pesan-pesan terakhir dan hilangkan orientasi
sebesar-besarnya telah
kepada Forum PRB yang proyek bahwa PRB adalah
mendengarkan siaran radio
ada di Pulau Lombok ini? amanat yang diemban oleh
streaming ini dan atas
pemerintah kepada dunia
GS : Saya kebetulan pernah nama kerabat kerja kami
kebencanaan.
bekerja di Lombok selama pamit undur diri dari ruang
dua tahun. Dan yang Ab : Terima kasih ya Pak telah dengar anda. Sampai
menjadi pesan saya adalah berkunjung ke radio kami. jumpa di esok hari.
yang

Peringatan Bulan PRB 2013 ini


dipusatkan di Mataram, NTB pada
7 -11 Oktober 2013 dengan tema
“Pengurangan Resiko Bencana
sebagai Investasi Menuju
Ketangguhan Bangsa”.
Abdurrahman (Ab), Penyiar Ab : Berapa banyak jumlah Forum Ab : Untuk sosialisasi ke masya Pelaksanaan kegiatan dalam
radio streaming: Kita sore ini PRB yang ada di Lombok? rakat itu sendiri bagaimana? rangkaian acara ini dilakukan di
sudah bersama dengan Bapak GS : Inilah yang sebenarnya men Hotel Lombok Raya, GOR 17
GS : Jumlahnya saya tidak
Gede Sudiartha, Ketua Forum jadi persoalan. Saya belum Desember Turida, Perpustakaan
tahu. Yang pasti adalah ini
PRB Provinsi Bali. Bagaimana senang atau belum berba Universitas Mataram, Gedung
kegiatan yang baik sekali.
kabar Bapak pada sore ini? hagia karena pengurangan Sangkareng Kantor Gubernur NTB,
Gede Sudiartha (GS), Ketua Ab : Menurut Bapak sendiri, risiko bencana ini baru ada Desa Lembar Kabupaten Lombok
Forum PRB Prov. Bali: Baik gimana kegiatan yang pada tataran strategis atau ad Barat dan Kecamatan Sikur,
…… baik. harus dilaksanakan oleh hoc saja. Yang lebih penting Kabupaten Lombok Tengah, serta
Ab : Bagaimana menurut Bapak Forum PRB di Lombok? lagi adalah bagaimana PRB Desa Cemare dan Desa Labuan
acara Peringatan Bulan PRB ini bisa diterima dan sampai Tereng Kabupaten Lombok Barat.
GS : Yang pertama adalah sama
di Pulau Lombok ini? kepada masyarakat yang lain. Acara ini diikuti oleh lebih dari
dengan Forum-forum PRB
GS : Saya pikir ini adalah sebuah yang lain. Forum PRB ha rus Ab : Dan Bapak sendiri, 1.300 orang yang berasal dari
acara yang bagus sekali dalam langkah-langkah apa yang bupati/walikota, perwakilan BPBD
bekerja sesuai dengan
akan dila kukan? tingkat provinsi dan kabupaten/
rangka bagaimana komuni kasi amanat forum. Salah satu tu
GS : Harus bekerja lebih kuat kota seluruh Indonesia, Forum PRB
dan koordinasi pada semua gasnya adalah mendampingi
lagi, lebih keras lagi. Tidak tingkat provinsi dan kabupaten/
Forum PRB yang ada di pemerintah untuk mengem
boleh berhenti bekerja. kota, lembaga non pemerintah,
Indonesia. Menyamakan bangkan dan memfasilitasi
pemerintah Provinsi NTB, dan para
persepsi. Menyamakan pro- semua kegiatan yang ber Ab : Dan kalau di Bali sendiri
gram. Dan saling berkomu- hubungan dengan pengu apakah sudah berjalan undangan lainnya.
nikasi dan berkoordinasi. rangan risiko bencana. atau belum?

20 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 21
Fokus Berita

Siap Siaga Hadapi Ancaman


gelombang tsunami diprediksikan
Tabel 1. Jumlah penduduk terpapar berdasarkan sensus penduduk 2010
dapat mengancam masyarakat
yang tinggal di sepanjang pesisir

Mentawai Megathrust
Jenis Bencana Jumlah Penduduk Terpapar (Juta) pantai Sumatra Barat dan
Tinggi Sedang Rendah Total Kepulauan Mentawai.
Gempabumi 56.7 61.5 9.2 227.4 Sementara itu Profesor Omer
Banjir 59.7 1.2 0.0 60.9 Aydan dari Universitas Tokai
Jepang memberikan peringatan
Kekeringan 51.9 155.8 18.0 225.6
bahwa ada seismic gap yang besar
Angin Puting Beliung 30.0 84.8 0.9 115.7 antara zona patahan 2007 dan
Kebakaran Lahan Hutan 26.4 21.1 2.5 50.0 2005 di sekitar Mentawai. Estimasi
kekuatan gempa pada wilayah
Tanah Longsor 15.2 108.8 105.6 229.6
tersebut atau disebut Megathrust
Tsunami 4.8 0.1 0.2 5.0 Mentawai dapat lebih dari 8.7 SR.
Gunungapi 0.3 1.6 1.9 3.8 Sebagai perbandingan, gempa
dengan magnitude tersebut setara
dengan kekuatan bahan peledak
(TNT) sebesar 31.550.000 ton.
Gempabumi ini akan melanda
Sumatera Barat dan kemungkinan
tsunami yang akan melanda Kota
Padang cukup tinggi. Perkiraan
kejadian diprediksikan berupa
goncangan tanah tidak terlalu kuat
tetapi diikuti tsunami.
Gempabumi tidak dapat
diprediksi, tapi perkiraan daerah
pusat gempa dapat dilakukan
cukup akurat dengan pendekatan
seismic gap. Namun demikian,
tidak seorang pun dapat
membuktikan tentang saat atau
waktu terjadinya tidak dapat
diperkirakan secara tepat.
Semoga bencana ini tidak akan
Gambar 1. Pesisir Pantai Padang dan Kepulauan pernah terjadi!
Gempabumi dan tsunami 2004 membuka mata akan Mentawai yang diprediksi gempabumi 8.9 SR.
Kekuatan gempabumi dan
dahsyatnya bencana alam yang menimpa masyarakat tsunami yang mengancam, Pe
Aceh. Tidak ingin musibah ini terulang, Pemerintah
Indonesia telah berupaya keras membangun D ari tabel di atas, bencana gempa
bumi merupakan jenis
dengan jenis bencana yang
lain. Salah satu wilayah yang
merintah Provinsi Sumatera Barat
memperkirakan jumlah penduduk
kesiapsiagaan masyarakat menghadapi setiap ancaman diprediksi secara ilmiah memiliki
bencana yang terpapar dapat mencapai jumlah 1
bencana. Hal tersebut sangat beralasan karena data memberikan potensi besar ancaman besar adalah Sumatera juta penduduk. Dari tabel di bawah
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadap masyarakat di Indonesia. Barat. Menurut para ahli, ini, jumlah penduduk terpapar
menunjukkan bahwa hampir sebagian penduduk Meskipun bukan dikategorikan gempabumi dengan magnitude banyak berada di Kota Padang dan
Indonesia terpapar oleh berbagai jenis bencana. Berikut sebagai jenis bencana yang paling lebih dari 8 Skala Richter (SR) diikuti Kabupaten Pesisir Selatan.
ini jumlah penduduk terpapar berdasarkan sensus mengancam penduduk terpapar, berpotensi terjadi di provinsi ini di Sementara itu, untuk wilayah
penduduk tahun 2010. gempabumi memberikan potensi masa mendatang. Dengan Kabupaten Kepulauan Mentawai
ancaman tertinggi dibandingkan kekuatan gempa yang tinggi, sekitar 76.000 ribu terancam

22 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 23
Fokus Berita

Mentawai merupakan salah satu point penanggulangan bencana dari garis pantai. Ratusan ribu
Tabel 2. Jumlah penduduk terpapar berdasarkan sensus penduduk 2010 dari data Kontijensi Provinsi Sumatera Barat
dari empat wilayah utama yang di Indonesia menamakan latihan jiwa penduduk terancam dan
JUMLAH KORBAN berisiko tinggi dan berpotensi tersebut sebagai Mentawai kerusakan luas berupa saran dan
terhadap bencana tsunami. Oleh Megathrust Disaster Relief Exercise prasarana umum serta rumah
KAB/KOTA TERANCAM RENTAN karena itu, Indonesia memilih Su (MM DiREx) 2014. Puncak latihan penduduk.
MNGAL LUKA HLG MNGSI PNDH JUML matra Barat sebagai lokasi penye akan dilaksanakan pada Maret Mengingat potensi ancaman
Pesisir Selatan 309.606 38.852 2.009 1.974 1.139 28.205 7.634 40.961 lenggaran latihan gabungan pe tahun depan. yang sangat besar, BNPB mengun
nanggulangan bencana, terutama Sebagai gambaran umum dang komunitas internasional
Kota Padang* 655.109 408.693 22.584 88.045 39.221 95.362 166.988 412.201
gempa bumi dan tsunami, seba mengenai latihan tersebut, ske untuk melakukan latihan bersama
Padang Pariaman 46.834 26.367 3.554 2.782 1.796 14.699 3.538 26.368 gaimana tampak dari peristiwa nario kejadian bencana diawali di Sumatera Barat. Komunitas
gempa besar di masa lalu. dengan asumsi perkiraan gempa internasional yang terlibat antara
Kota Pariaman 54.082 26.89 2.886 4.161 5.483 10.633 3.66 26.823
Potensi ancaman yang besar bumi bermagnitude sebesar 8.9 lain seluruh negara anggota ASEAN,
Agam 26.691 21.15 1.936 908 395 10.443 7.468 21.15 terhadap gempabumi dan SR. Pusat gempa atau epicenter 8 negara EAS Non-ASEAN (China,
tsunami menginisiasi pemerintah berlokasi di kawasan kepualan Amerika Serikat, Russia, Jepang,
Pasaman Bar 45.653 31.445 5.027 2.919 1.761 17.143 3.964 30.814 untuk membangun pencegahan Mentawai hingga zona subduksi Korea, India, Australia, Selandia
Mentawai 76.259 18.693 1.325 2.437 2.843 4.949 1.521 13.076
dan kesiapsiagaan masyarakat. dengan kedalaman kurang dari 30 Baru), serta organisasi internasional
Salah satu langkah membangun km. Setelah gempabumi terjadi, seperti ASEAN Coordinating
TOTAL 1.214.234 572.091 39.321 103.225 52.637 181.435 194.774 571.392 kesiapsiagaan, pemerintah pusat 35 menit kemudian gelombang Center for Humanitarian (AHA
telah merencanakan latihan tsunami menyapu Kota Padang Center), International Federation
atau geladi penanggulangan dengan ketinggian mencapai of Red Cross (IFRC), Perserikatan
bencana, khususnya gempabumi 10 meter dan melanda daratan Bangsa-Bangsa, Australia-
akibat gempabumi dan tsunami.
dan tsunami. BNPB sebagai focal hingga pada jarak 2 – 5 km Indonesia Facility for Disaster
Dari catatan kejadian bencana
Reduction/ Australia Agency for
gempabumi dan tsunami, dua
International Development (AIFDR/
desa di Kabupaten Kepulauan
AUSAID), Untied States Agency for
Mentawai diterjang gelombang
International Development
tsunami pasca gempabumi
(USAID), dan Japan International
bermagnitude 7.2 SR pada tahun
Cooperation Agency (JICA).
2010 dan lebih dari 400 orang
Sementara itu, tempat latihan ini
menjadi korban.
akan dilangsungkan di Padang dan
Sehubungan dengan poten
Kepulauan Mentawai.
si bencana yang sangat besar di
wilayah nusantara, Presiden Repub
lik Indonesia Susilo Bambang Rangkaian MM DiREx
Yudhoyono memberikan arahan
Menuju MM DiREx secara
kepada Kepala BNPB pada
serius dipersiapkan BNPB dengan
saat Konferensi Tingkat Tinggi
melibatkan kementerian dan
(KTT) di Asia Timur di Bali pada
lembaga terkait, Tentara Nasional
November dua tahun lalu untuk
Indonesia (TNI), Kepolisian
menyelenggarakan latihan ber
Republik Indonesia (POLRI) serta
sama penanggulangan bencana
Pemerintah Provinsi Sumatera
dengan melibatkan negara-negara
Barat (Sumbar) dan Pemerintah
yang tergabung dalam East Asia
Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Summit. Hal ini menjadi landasan
BNPB juga mengundang mitra di
dalam pelaksanaan latihan gabu
tingkat lokal dan nasional, seperti
ngan penanggulangan bencana
Gambar 2. Proyeksi kedalaman air laut yang menerjang Kota Padang dari organisasi masyarakat,
di Sumatera Barat.
lembaga swadaya masyarakat
Di samping itu, Megathrust pasca tsunami dalam scenario MM DiREx
(LSM), serta dunia usaha untuk

24 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 25
Fokus Berita

berpartisipasi aktif dalam latihan meliputi sistem peringatan dini internasional bagi Indonesia 2014. Pelaksanaan kegiatan ini
ini. Hal tersebut mengingat bahwa tsunami, manajemen kedaruratan maupun dokumen regional terbagi ke dalam diskusi antar
penanggulangan bencana di dan mekanisme kerjasama lainnya yang relevan—dengan kelompok kerja dan kunjungan
Indonesia adalah tanggung jawab internasional saat bencana, mengacu kepada hasil latihan lapangan baik di Padang
bersama. mekanisme penggunaan aset- regional yang telah dilaksanakan. maupun Mentawai.
Keterlibatan banyak pihak ber aset militer dalam masa tanggap Kelima, terwujudnya ketahanan Puncak MM DiREx 2014 nanti
arti juga membangun kesadaran darurat, peran masyarakat regional terhadap bencana alam. penyelenggaraan CPX, FTX dan HCA
bersama akan ancaman yang ada internasional, serta sesi bagi Kegiatan yang baru saja pada bulan Maret 2014. Melalui CDC
di sekitar mereka. Tidak hanya pengalaman oleh pemerintah berlangsung adalah Konferensi IPC pada Agustus lalu,
membangun kesadaran itu, tetapi Jepang dari momen gempa besar Pembentukan Konsep dan kelompokkerjaatauworkinggroup telah
juga ketangguhan baik dalam di timur Jepang pada tahun 2011. Perencanaan Awal atau Concept merumuskan beberapa hal, seperti
menghadapi ancaman, pada saat Sementara itu, sesi latihan Development and Initial Planning lokasi yang berpotensial untuk
dan pasca bencana. Kita dapat bersama sedikit banyak akan Conference (CDC-IPC) di Kota penyelenggaraan CPX, FTX dan HCA
belajar banyak dari masyarakat menjadi inti dari TTX. Para peserta Padang, Provinsi Sumatera Barat, telah teridentifikasi dalam kunjungan
Yogyakarta pasca gempabumi yang merupakan pemangku pada 26 – 30 Agustus 2013. lapangan dan identifikasi awal materi
2006 lalu. Mereka bangkit relatif kepentingan di tingkat domestik Pelaksanaan CDC dan IPC ini latihan, fasilitas dan kebutuhan yang
cepat dari pasca bencana hingga dan regional akan berlatih dimaksudkan untuk memperkaya harus disediakan, serta pemahaman
proses rehabilitasi dan pemulihan. bersama menghadapi sejumlah konsep dasar Geladi Posko atau bersama antar peserta pada kegiatan
Demikian juga masyarakat Padang skenario kejadian bencana besar. Command Post Exercise (CPX), puncak nanti.
yang mengalami gempabumi Skenario ini sengaja disusun untuk Geladi Lapang atau Field Training
7.6 SR pada 2009. Ketangguhan mengetahui tingkat kesiapan Exercise (FTX) dan Kegiatan Pada sambutan pembukaan
masyarakat merupakan yang serta mencari solusi terhadap Sosial Kemasyarakatan atau Kepala BNPB yang dibacakan
utama karena mereka berada kemungkinan kebuntuan saat Humanitarian Civil Action (HCA). oleh Deputi Bidang Penanganan
di garda depan pada saat tanggap darurat. Latihan dengan Berikutnya, konferensi ini Darurat BNPB Tri Budiarto, beliau
menghadapi bencana. skenario ini diharapkan bisa untuk mengidentifikasi masalah mengajak semua peserta untuk
Keterlibatan banyak pihak memberi gambaran kepada yang akan digunakan sebagai bersama-sama mengeksplorasi
dan keinginan membangun para pemangku kepentingan bahan latihan CPX dan FTX. Kedua, lesson learned dan rekomendasi
masyarakat yang tangguh menjadi mengenai situasi yang mungkin konferensi ini dimaksudkan untuk dari latihan dan operasi
tema besar pelaksaan MM DiREx, dihadapi dalam bencana. mengidentifikasi kegiatan yang penanggulangan bencana
yaitu “Memperkuat Kolaborasi dan Ada sejumlah sasaran yang akan dilakukan dalam kegiatan sebelumnya yang telah dilakukan
Kemitraan dalam Respons Bencana hendak dicapai melalui latihan ini. HCA dalam rangka memperkuat di daerah ini dan mengidentifikasi
untuk Membangun Kawasan yang Pertama, terwujudnya sinergitas kapasitas lokal dan mencukupi isu-isu kritis yang dapat menjadi
Tangguh” atau “Strengthening sumber daya kementerian, instansi, kebutuhan masyarakat setempat. kontribusi yang signifikan
Collaboration and Partnership lembaga, organisasi dalam satu Ketiga, pelaksanaan konferensi terhadap mekanisme yang telah
in Disaster Response to Build A sistem komando tanggap darurat ini juga merupakan wadah untuk ada guna meningkatkan respon
Resilient Region”. Serangkaian bencana alam pada skala besar. mengidentifikasi secara bersama darurat di wilayah ini.
kegiatan telah berlangsung dan Kedua, tercapainya penguatan mengenai wilayah-wilayah yang Akhir sambutan, Kepala BNPB
diawali dengan pelaksanaan table mekanisme komando, kendali, cocok untuk menjadi pelaksanaan mengucapkan terima kasih atas
top exercise (TTX) yang dilakukan komunikasi, dan koordinasi kegiatan CPX, FTX, dan HCA. komitmen semua pihak untuk aktif
di Hotel Pangeran Beach, Padang, dalam konteks sipil militer. Dan terakhir, penyelenggaraan terlibat dalam konferensi ini. “Saya
pada April lalu. Ketiga, tercapainya penguatan konferensi ini dimaksudkan untuk juga berterima kasih kepada
TTX secara garis besar akan mekanisme penanggulangan menyamakan persepsi di antara partisipasi kementerian dan
berisi dua bagian besar, yaitu bencana alam yang melibatkan peserta internasional mengenai lembaga, Pemerintah Provinsi
sesi akademik pada tanggal 22- pelaku multi nasional, baik dari latihan dan kegiatan yang Sumatera Barat, Pemerintah Kota
23 April 2013, serta sesi latihan komponen pemerintah, sektor dilakukan selama pelaksanaan Padang, dan Kabupaten Mentawai
bersama dalam ruang pada swasta, maupun masyarakat. CPX, FTX, dan HCA sebagai atas dukungan terhadap kegiatan
tanggal 23-25 April 2013. Topik Keempat, terhimpunnya masukan rangkaian puncak Mentawai ini”, ungkap Syamsul Maarif.
pada sesi akademik antara lain untuk mekanisme bantuan Megathrust DiREX pada Maret
26 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013
Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 27
Fokus Berita

Geladi Lapang Latih Respon Tanggap


Darurat Pasca Gempa 8.9 Sr
uara sirene menggema Latihan Penanggulangan Bencana
dengan keras sebagai tanda Alam, BPBD Provinsi Sumbar
S kepada masyarakat untuk BesertaSeluruhInstansiTerkaitSiap
melakukan evakuasi. Beberapa Bekerjasama Dalam Kesiapsiagaan
saat sirene ambulans pun dan Penanggulangan Bencana
meraung-raung mengevakuasi Alam Gempa Bumi dan Tsunami”
korban gempa dan tsunami ke sejalan dengan persiapan geladi
rumah sakit, tenda kesehatan, lapang berskala besar dan akan
maupun rumah sakit lapangan. diselenggarakan oleh Badan
Para pelaku tanggap darurat Nasional Penanggulangan
tampak bekerja keras dalam Bencana (BNPB) dengan pelibatan
aksi penanggulangan bencana komunitas internasional.
tersebut. Ini sekilas gambaran di Skenario kejadian bencana
lapangan ketika gelada lapang ini sama dengan yang akan
berlangsung beberapa waktu lalu. dilaksanakan pada Mentawai
Pemerintah Provinsi Sumatera Skenario yang melatarbelakangi Mentawai. Kekuatan gempa ini di pesisir Sumatra Barat dan dan Kepolisian Republik Indonesia Megathrust Disaster Relief
Barat (Sumbar) menggelar Exercise (MM DiREx) 2014 nanti.
geladi lapang di Lapangan Als, geladi ini adalah kejadian merupakan perkiraan ilmiah kepulauan Mentawai. (Polri). Geladi juga dimaksudkan Pelaksanaan geladi lapang ini
Kota Padang, pada Kamis 29 bencana gempabumi yang diikuti yang menyatakan provinsi ini Geladi yang diorganisasikan untuk mempersiapkan jajaran bertepatan dengan rangkaian
Agustus 2013 lalu. Geladi lapang oleh tsunami. Kekuatan gempa berpotensi mengalami gempa Badan Penanggulangan Bencana pemerintah daerah, masyarakat, kegiatan MM DiREx, yaitu Concept
ini sebagai salah satu bentuk berkekuatan 8.9 Skala Richter bumi dengan kekuatan tersebut di Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera dan swasta dalam rangka Development Conference and
kegiatan untuk melatih para kemudian memicu terjadinya masa mendatang. Jika perkiraan Barat didukung oleh organisasi menghadapi ancaman bencana Initial Planning Conference (CDC
pelaku penanggulangan bencana tsunami hingga menuju ke arah itu benar-benar terjadi, gempa perangkat daerah (OPD) terkait, gempabumi dan tsunami. IPC) yang diselenggarakan pada
dalam melakukan respon darurat. pesisir pantai Sumater Barat dan dapat menimbulkan tsunami Tentara Nasional Indonesia (TNI) Geladi dengan tema “Melalui 26 – 30 Agustus 2013.

28 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 29
Fokus Berita Fokus Berita

Geladi yang secara khusus


disaksikan oleh para tamu
undangan nasional dan
internasional dari peserta CDC IPC
menghadirkan suguhan keahlian
personil Polri dan BPBD provinsi
dengan menggunakan parasut
bermesin (powered parachute).
Peralatan ini dimanfaatkan untuk
melakukan assessment udara
pasca gempabumi dan tsunami
serta dropping bantuan melalui
udara.
Meskipun belum berskala
besar, dapat terlihat unit-unit
penting terlibat secara aktif
dalam respon darurat. Pada sektor
kesehatan, upaya penyelamatan
Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten yang dibantu oleh
Menata Kembali Kehidupan
di Lereng Merapi
jajaran rumah sakit setempat,
Palang Merah Indonesia, TNI, dan
Polri. Polri menerjunkan satuan
Disater Victim Identification (DVI)
yang bertugas mengidentifikasi
korban meninggal akibat gempa iga tahun berselang setelah dan semburan awan panas terkena awan panas. Kemudian,
dan tsunami. Dalam geladi Gunung Merapi mengalami telah menghancurkan rumah- pemulihan awal ini dilanjutkan
tersebut, pos komando berhasil keterlibatan internasional dan Pelatihan BNPB Wisnu Widjaja T erupsi dahsyat hingga rumah warga, ternak, dan harta dengan penyelenggaraan tahapan
dibentuk dengan penunjukkan mengakibatkan bencana. Erupsi benda lain. Belum lagi secondary rehabilitasi dan rekonstruksi.
incident commander (IC), dan lebih banyak dunia usaha. mengatakan bahwa perlu yang disertai luncuran awan panas hazard berupa banjir lahar dingin Tahapan ini sangat penting
dilanjutkan pendirian pos, Sementara itu, Inspektur utama juga peran media, tidak hanya atau ‘wedhus gembel’ menerjang menerjang rumah-rumah yang untuk menata kembali kehidupan
seperti dapur umum, kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan pada peliputan geladi tetapi warga yang tinggal di lereng ada di sekitar sungai-sungai yang masyarakat yang terkena dampak
komunikasi, rumah sakit lapangan, Bencana (BNPB) Bintang keterlibatan mereka pada Merapi hingga mengakibatkan berhulu dari puncak Merapi. erupsi Merapi. BNPB mencatat
dan logsitik. Susmanto mengatakan ke depan pelaksanaan geladi MM DiREx jatuhnya korban meninggal. Setelah erupsi Merapi total kerusakan dan kerugian
Menurut Kepala Badan perlu keterlibatan lebih luas dari nanti. Saat itu, erupsi berlangsung berakhir, pemerintah melakukan mencapai Rp 3,62 triliun. Berikut
Penanggulangan Bencana Daerah pihak swasta. Penanggulangan Hadir pada geladi lapang sejak tanggal 26 Oktober 2010 aktivitas pemulihan awal atau ini persentase kerusakan dan
(BPBD) Provinsi Sumatera Barat bencana menurutnya adalah ini Wakil Gubernur Sumbar hingga awal November 2010 early recovery bagi sekitar 3.096 kerugian pada beberapa sektor
Yazid Fadhli, geladi ini merupakan tanggung jawab bersama, baik Muslim Kasim yang didampingi mengakibatkan 386 orang keluarga di wilayah Provinsi D.I. pasca erupsi Merapi.
kesempatan untuk melatih apa dari pemerintah, masyarakat Inspektorat Utama BNPB dan meninggal dunia. Korban Yogyakarta dan Jawa Tengah. Dari tabel di atas, kerusakan
yang telah disusun dalam rencana sipil dan dunia usaha atau pihak Kepala Pusat Pendidikan dan meninggal lebih besar terjadi di Pemulihan dilakukan antara lain dan kerugian pada sektor ekonomi
kontijensi penanggulangan swasta. Bintang Susmanto juga Pelatihan BNPB. Perwakilan wilayah D.I. Yogyakarta 277 orang dengan pembangunan hunian produktif mencapai Rp 1,69 triliun
bencana gempa bumi dan menekankan perlunya ada kementerian/lembaga, TNI/Polri, dan Jawa Tengah 109. Meskipun sementara (huntara), jembatan atau sekitar 47 persen. Rehabilitasi
tsunami. Geladi lapang ini hanya media center sebagai bagian organisasi internasional serta antisipasi penanggulangan darurat 18 unit, perbaikan sistem dan rekonstruksi pada sektor
menunjukkan kesiapsiagaan dan dari Pos Komando dimana beberapa delegasi internasional bencana telah direncanakan jaringan air bersih, penyelamatan ini sangat penting mengingat
respon darurat hingga berakhirnya informasi penanggulangan seperti dari Amerika, Kamboja, secara baik, bencana tidak 4.000.000 pohon salak, dan masyarakat terdampak harus
masa tanggap darurat. Di satu bencana dari satu pintu. Malaysia, Myanmar dan Vietnam dapat dihindari. Di samping pemberdayaan ekonomi lokal. diperlakukan secara bermartabat.
sisi, pelaksanaan geladi belum Pada kesempatan yang sama, juga menyaksikan geladi lapang korban manusia, erupsi yang Selain itu, penggantian 3.200 Bantuan yang diberikan bersifat
melibatkan semua pihak, seperti Kepala Pusat Pendidikan dan ini. memuntahkan material vulkanik ekor ternak sapi yang mati akibat memotivasi masyarakat untuk

30 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 31
Fokus Berita

bangkit pasca erupsi. Di samping


itu, sektor infrastruktur mengalami
Kerusakan dan Kerugian Pasca Erupsi
kerusakan dan kerugian hingga Rp
700 miliar atau 20%. Kerusakan
Sosial
dan kerugian terkecil terjadi di Lintas Sektor 3,37 %

sektor sosial dengan nilai Rp 122 13,12 %

miliar atau sekitar 3%. Perumahan Ekonomi Produktif


17,27 % 46,64 %

Rehab Rekon Yogyakarta


dan Jawa Tengah Infrastruktur
19,5 %
Rehabilitasi dan rekonstruksi
atau rehab rekon diselenggarakan
di beberapa sektor yang
terdampak, seperti perumahan
pemukiman, infrasktruktur, ekonomi Ekonomi Produktif Infrastruktur Perumahan Lintas Sektor Sosial

produktif, sosial dan lintas sektor.


Terkait dengan tahapan ini, secara Gambar 1. Persentase Kerusakan dan
Kerugian beberapa Sektor
kelembagaan BNPB membentuk
Tim Koordinasi Tingkat Pusat dan Tabel 1. Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Sektor Ekonomi Produktif
Daerah melalui Keputusan
Presiden Nomor 16 Tahun 2011. Kabupaten Kegiatan Keterangan
Pertimbangan pembentukan tim ini Boyolali Bantuan Ternak Sapi potong, sapi perah, kambing, peranakan etawa

yaitu (1) kejadian bencana yang Bantuan bibit pertanian Padi, jagung, dan sayuran
mencakup dua wilayah di D.I. Bantuan bibit perkebunan Cengkeh, nilam
Yogyakarta dan Jawa Tengah; (2) Bantuan bibit kehutanan Jabon, suren, sengon, mindi, akasia, dan sebagainya.
korban, kerusakan, dan kerugian
Pupuk dan obat-obatan Pupuk organik dan pupuk kimia
yang besar; (2) pembiayaan besar;
dan (4) melibatkan berbagai Revitalisasi pasar Pasar Selo
kementerian/lembaga. Tim yang Bantuan modal UKM Diberikan kepada koperasi
melibatkan 19 kementerian dan 3 Klaten Pemberdayaan IKM Pelatihan teknis kelompok
badan ini bertugas untuk
Bantuan benih pertanian Padi, kacang tanah, dan sayuran
mengkoordinasikan penyusunan
Rehabilitasi tanaman kehutanan Bibit jabon, sengon, suren, akasia
kebijakan umum dan strategi rehab
rekon Merapi dan Bantuan peralatan pertanian Pompa air dan handsprayer
mengkoordinasikan perencanaan, Bantuan peternakan Sapi potong, sapi perah, kandang kambing dan sapi, bantuan
pelaksanaan, pemantauan, dan bibit, dan sebagainya
Gambar 2. Rencana Pola Ruang
Magelang peternakan Domba dan obat-obatan
evaluasi pelaksanaan rehab rekon bantuan dana lingkungan, dan area relokasi ini berdasarkan
Merapi. penyambungan aliran listrik. peta rekomendasi dari Badan pertanian Bibit salak, kelapa, bantuan pupuk organik, anorganik
Sleman peternakan Sapi perah, kandang ternak komunal, fasilitas pendukung
Pada sektor perumahan pemu Sektor ini dilaksanakan Geologi dan Direktorat Jenderal
perikanan Pelatihan teknis budidaya dan pengadaan peralatan
kiman, proses pengadaan tanah melalui skema relokasi atau Penataan Ruang Kementerian
dialokasi dengan total kebutuhan hunian tetap (huntap). Masing- Pekerjaan Umum. Pelaksanaan Revitalisasi pasar Pasar tradisional dan bantuan modal pedagang
2.489 unit rumah. Kebutuhan masing keluarga yang bersedia pembangunan huntap berbasis Perdagangan, IKM, dan UKM Pelatihan Teknis dan Manajemen IKM dan UKM serta pameran
terbanyak untuk wilayah D.I. direlokasi mendapatkan bantuan masyarakat dan di bawah dan bantuan modal
Yogyakarta 2.083 unit dan Jawa pembangunan rumah sebesar Rp koordinasi Tim Pendukung Teknis Pertanian Rehab jaringan irigasi usaha tani, bantuan benih padi, bibit salak,
Tengah 406 unit. Penunjang 30 juta dan rumah 50 m² pada area (TPT) Merapi. dan pupuk
infrastruktur di sektor ini mencakup tanah seluas 100 m². Pemilihan Sedangkan di sektor infras Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 33

32 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013


Fokus Berita

truktur, total perbaikan jalan Tabel 2. Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Sektor Sosial
sepanjang 70 km, jembatan 15 STRUKTUR ORGANISASI TIM KOORDINASI REHABILITASI REKONSTRUKSI
unit, jaringan irigasi desa, jaringan Kabupaten Kegiatan Keterangan WILAYAH PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI PROV DIY DAN
air bersih, jaringan listrik, dan PROV JATENG SESUAI KEPPRES 16/2011
pembangunan jalan evakuasi. Sleman Kesejahteraan Sosial Bantuan kebutuhan dasar penghuni huntara,
trauma healing, senam lanjut usia (lansia), PRESIDEN RI TIUGAS:
Pada sektor ekonomi produktif
dan pendampingan lanjut usia
dan sosial pemerintah membantu •Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan umum
kebudayaan Fasilitas sarana kelompok budaya tradisional,
dalam pemberian ternak berupa MENKO - KETUA PENGARAH dan strategy RR Merapi
fasilitas sarana kesenian terdiri bantuan PEREKONOMIAN •Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan,
sapi potong dan perah, domba, WAKIL KETUA pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RR Merapi
kostum kesenian, alat musik, pelatihan tari,
kambing, paket obat-obatan, revitalisasi bangunan cagar budaya. MENKO KESRA

serta kandang. Bagi warga yang Kesehatan Rehab ruang inap, rumah dokter, rehab KETUA PELAKSANA HARIAN
memiliki kebun, pemerintah pustu, pelayanan kesehatan, dan pengadaan SESTAMA BNPB KEPALA BNPB

menyediakan pemberian bantuan alat kesehatan. SEKRETARIS I MENTERI MENTERI


MENTERI DAGRI MENTERI ESDM MENTERI BUDPAR
bibit kelapa, salak, padi, jagung, Keagamaan Pembangunan rumah ibadah
PERUMAHAN
KESEHATAN
sayuran dan pupuk. Bantuan Pendidikan Rehab bangunan SD, SMK, SMA dan UPT DEPUTI RR BNPB RAKYAT
SEKRETARIS II MENTERI MENTERI MENTERI SOSIAL MENTERI KEPALA BPN
peralatan pertanian juga disedikan pendidikan, pengadaan meubeler dan alat
sekolah KEUANGAN KEHUTANAN KOPERASI & UKM
pada sektor ini. Untuk mendukung MENTERI PPN MENTERI MENTERI AGAMA MENTERI NAKER KEPALA BPKP
perputaran uang dan modal, Magelang Kesehatan Perbaikan fisik pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, pustu, pos kesehatan desa, BAPPENAS PERTANIAN & TRANS
pemerintah melakukan revitalisasi MENTERI PU MENTERI DIKNAS MENTERI MENTERI BUMN
pasar tradisional dan bantuan pengadaan sarana pendukung posyandu,
modal koperasi. Pasca erupsi, pengadaan obat penyakit kejiwaan PERDAGANGAN
GUBERNUR DIY
sebagian warga kesulitan untuk Keagamaan Rehabilitasi sarana pendukung pengungsi
mengakses modal pinjaman di ponpes TPT TIM PELAKSANA

perbankan. Di bawah ini bantuan Klaten Kesehatan Rehabilitasi pustu GUBERNUR


rehabilitasi dan rekonstruksi Pendidikan Rehabilitasi ruang sekolah dan penyediaan MEMBANTU PELAKS TUGAS JATENG
TIM KOODINASI
secara detail pada sektor ekonomi sarana pendidikan DI DAERAH
produktif.
Gambar 3. Struktur Organisasi Tim
Di sektor sosial, rehabilitasi Koordinasi Rehabilitasi Rekonstruksi
dan rekonstruksi mencakup Beberapa fasilitas dasar dibangun warga tidak bersedia direlokasi
pada bidang kesejahteraan ngatan Dini Bahaya Merapi,
sosial, kebudayaan, kesehatan, di area jambor ini, seperti dapur antara lain karena mereka merasa penyediaan Peta Rawan
keagamaan, dan pendidikan. umum, ruang logistik, kamar nyaman di tempat asal mereka Bencana, penyediaan Peta Jalur
Kabupaten yang mendapatkan mandi, ruang kesehatan, dan tentu dan mereka menerapkan konsep Evakuasi Manusia dan Ternak.
bantuan rehab rekon sektor ini ruang keluarga. Selain itu, rehab hidup harmoni dengan risiko Penetapan Titik Kumpul,
yaitu Sleman, Magelang, dan rekon ditargetkan pada perbaikan bencana, meskipun mereka Tempat Evakuasi Sementara
Klaten. Berikut ini kegiatan secara kantor pemerintah, sekolah, dan meminta dukungan fasilitas (TES), Tempat Evakuasi Akhir
detail terkait dengan rehabilitasi puskesmas. pemerintah berupa sistem (TEA), Logistik.
dan rekonstruksi pada sektor ini. Realisasi pelaksanaan rehabili peringatan dini, jalur evakuasi, Peningkatan kapasitas masya
Pada lintas sektor, dua kegiatan tasi dan rekonstruki masih ber tempat evakuasi warga dan rakat untuk pengurangan resiko
yang mendukung sebagai antisi langsung hingga kini. Pada sektor ternak, dan pelatihan berbasis bencana (penguatan organisasi
pasi bencana di masa yang perumahan pencapaian sudah pengurangan risiko bencana. masyarakat, pelatihan, dan gladi).
akan datang, pemerintah mela mencapai 72%. Hal ini disebab Dalam menyikapi konsep hidup Peralatan Komunikasi,
kukan pembangunan jambor kan karena masih ada masyarakat harmoni ini, pemerintah akan Perleng kapan Perorangan,
dan pengadaan perangkat early yang tinggal di Areal Terdampak menyiapkan beberapa hal seperti: Desa Tangguh Bencana.
warningsystem(EWS).Pembangun Langsung (ATL) 1 dan belum ber Penyusunan rencana Penyediaan sarana dan
an jambor difungsikan sebagai sedia direlokasi. Sebanyak 656 KK kontinjensi sampai tingkat prasa rana dasar permukiman
tempat evakuasi sementara warga di wilayah D.I. Yogyakarta dan 165 kecamatan dan desa. secara terbatas.
dari ancaman bencana erupsi. KK di wilayah Jawa Tengah. Alasan Pembangunan Sistem Peri

Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 35


34 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013
Liputan Khusus

Bantuan 1 Miliar
Bagi Korban Merapi

Presiden SBY atas kerja keras BNPB


dan kementerian terkait, serta pe
merintah daerah untuk membantu
iga tahun lalu Gunungapi 18 Oktober 2013. Huntap yang Kesan dan pesan yang disam masyarakat pada proses rehabilitasi
Merapi mengalami erupsi dikunjungi Presiden RI dan Ibu Ne- paikan Lurah Desa Kepuh Harjo dan rekonstruksi ini.
T hingga mengakibatkan gara Ani Yudhoyono berlokasi di Heri Suprapto di hadapan Presiden Presiden SBY berkesempatan
bencana di wilayah Provinsi Dusun Pager Jurang, Desa Kepuh RI mengungkapkan bahwa meninjau hasil-hasil ekonomi pro
Daerah Istimewa Yogyakarta Harjo, Kecamatan Cangkringan, masyarakat masih ingin untuk duktif yang dihasilkan oleh warga
dan Jawa Tengah. Tercatat lebih Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. memiliki ternak sapi tersebut. huntap Pager Jurang, seperti ane
dari 300 korban meninggal dan Yogyakarta. “Harapan sapi yang dijanjikan oleh ka produk makanan ringan, bubuk
kerugian materiil mencapai Pada kunjungan tersebut, Presiden Pak Syamsul, agar warga nantinya kopi, hingga pakaian. Kemudian,
triliunan rupiah. Badan Nasional SBY memberikan bantuan Rp 1 bisa memeras susu kembali,” beliau melanjutkan untuk melihat
Penanggulangan Bencana (BNPB) miliar bagi masyarakat korban demikian ucap Pak Heri. Beliau rumah warga dan berdialog dengan
mengkalkulasi dampak letusan bencana erupsi Merapi. Bantuan juga menambahkan kebutuhan penghuni rumah tersebut. Presiden
Gunung Merapi mencapai Rp 3,62 yang diserahkan kepada Bupati jalur evakuasi sepanjang 8 km yang juga menyempatkan untuk
triliun. Implementasi rehabilitasi Sleman Sri Purnomo ini ditujukan sangat penting sebagai antisipasi mengunjungi rumah ekonomi
dan rekonstruksi pasca erupsi untuk membantu pemulihan bahaya erupsi ke depan. Untuk produktif. Mengakhiri kunjungan,
tidak terlepas dari dukungan dan ekonomi produktif masyarakat. kebutuhan jembatan, pemerintah kawasan berbahaya, Presiden SBY agar nanti tidak ada masyarakat Presiden SBY dan Ibu Negara Ani
peran pemerintah, serta pihak Sementara itu, BNPB akan diharapkan membantu pemba memberikan arahan kepada yang tinggal di tempat berbahaya Yudhoyono menanam pohon jenis
swasta, dan masyarakat luas. membantu 600 sapi perah untuk ngunan jembatan di Pager Jurang pemerintah daerah untuk terus lagi”, ucap Presiden SBY. Pinus Mercusii tepat di halaman
Saat ini masyarakat telah menata mengganti ternak mati akibat dan Manggong. Jembatan ini mengajak warga yang belum Melihat keberhasilan rehabili tasi depan Gedung Serba Guna Pager
kembali kehidupan mereka seperti erupsi pada tahun ini. Namun saat membantu anak-anak yang harus bersedia direlokasi. Lebih dari 600 dan rekonstruksi, Bupati Sle man Sri Jurang.
sebelum terjadinya bencana. ini bantuan baru terealisasi 100 melewati sungai ketika bersekolah. KK tinggal di kawasan berbahaya, Purnomo mengucapkan terima kasih
Ingin melihat secara langsung ekor dan 500 ekor akan diberikan Presiden meminta Kementerian yaitu Kalitengah Lor, Kalitengah atas dukungan dan bantuan dari
Kidul, dan Srunen. “Pemerintah
Huntap Pager Jurang
pemulihan masyarakat pasca erupsi, pada akhir tahun ini. Dana Rp 37 Pekerjaan Umum (PU) untuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Presiden Republik Indonesia (RI) miliar telah dianggarkan BNPB merealisasikan pembangunan tidak mengada-ada dan Provinsi D.I. Yogyakarta dalam Huntap Pager Jurang yang
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk pengadaan sapi perah jalur evakuasi dan dua jembatan Pemerintah tidak mencari-cari. Itu penanggulangan bencana Merapi berjarak sekitar 11 km dari Pun cak
berkunjung di salah satu hunian tersebut. Sekitar 3.000 sapi perah permanen tersebut. semua semata-mata untuk dan pelaksanaan rehabilitasi Merapi merupakan wilayah
tetap (huntap) di Provinsi Daerah mati terkena awan panas ketika Sementara itu, menanggapi keselamatan warga lereng Merapi. relonstruksi pasca erupsi. Hal se relokasi yang diperuntukkan bagi
Istimewa Yogyakarta pada Jumat, erupsi berlangsung. warga yang masih tinggal di Teruslah diajak bicara baik-baik nada juga diungkapkan oleh korban erupsi Merapi yang berasal
36 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 37
Liputan Khusus Liputan Khusus

tujuan khusus antara lain (1)


memahami layanan RTSP dan
produk, (2) memahami dampak dari
produk RTSP pada SOP NTWC,
(3) mengidentifikasi kesenjangan
potensial dan tantangan yang
mungkin untuk memperingatkan
SOP rantai di tingkat nasional, (4)
membiasakan media elektronik
dengan layanan RTSP dan

Perwakilan 9 Negara membangun serta menyesuaikan


SOP untuk berinteraksi dengan
media, dan (5) mempersiapkan

Belajar Dari Bnpb Latihan IOWave 14 yang


dijadwalkan berlangsung pada
akhir 2014.
Lokakarya yang diselengga
adan Nasional Penanggulang Japan International Cooperation rakan diprioritaskan untuk negara-
an Bencana (BNPB) memiliki Agency (JICA), Kementerian
negara di bagian timur dan utara
Bmedia dalam penyebaran in Komunikasi dan Informatika,
Samudera Hindia. Kunjungan
formasi kebencanaan kepada para Badan Meteorologi, Klimatologi, di BNPB merupakan salah satu
mitra pelaku penanggulangan dan Geofisika (BMKG), Badan
kunjungan dari lokakarya yang
bencana dan media. Kepala Penanggulangan Bencana Daerah
berlangsung pada 23 – 27
Bidang Data BNPB Dr. Agus (BPBD) dan Metro TV.
September 2013 dan didukung
Wibowo menjelaskan hal tersebut Rangkaian kunjungan ini
oleh BMKG dan United Nations
di hadapan rombongan sembilan sebagai kegiatan lokakarya
Educational, Scientific and Cultural
perwakilan negara. Rombongan Standar Operating Procedure
Organization (UNESCO).
merupakan perwakilan negara dari (SOP) tentang Peringatan Dini
Sementara itu, perwakilan 9
badan penanggulangan bencana, Tsunami dan Tanggap Darurat.
negara tersebut berasal dari Bang
National Tsunami Warning Center Lokakarya ini diselenggarakan
ladesh, Malaysia, Myanmar, Oman,
(NTWC), dan media. Kunjungan sebagai salah satu agenda yang
Pakistan, Sri Lanka, Thailand, Timor
dari Desa Kepuh Harjo. Sebanyak sosial. Fasilitas ekonomi berupa peternak sapi perah. Sebagian lain ini bagian dari pembelajaran diputuskan pada sidang ke-9
Leste dan tuan rumah Indonesia.
136 KK dari Dusun Kaliadem, 97 kandang sapi komunal sebanyak bekerja dengan mengandalkan mengenai mata rantai penyebaran Intergovernmental Coordination
Akhir kunjungan, rombongan
KK Dusun Petung, 50 KK Dusun 5 unit dan mampu menampung usaha rumah tangga, seperti informasi peringatan dini tsunami. Group (ICG) untuk Indian Ocean
meninjau fasilitas-fasilitas yang
Manggong, 14 KK Dusun Kepu 250 ekor sapi. Kandang ini pembuatan bakpia yang berbahan Namundemikian,AgusWibowo Tsunami Warning System (IOTWS).
berada di Pusdalops. Sementara
harjo, dan 8 KK Dusun dilengkapi dengan gudang pakan baku ubi ungu, abon lele, aneka menjelaskan mengenai beberapa ICG ini mengagendakan lokakarya
itu, rombongan dipimpin oleh
Pagerjurang menghuni huntap ini. dan penampungan susu 10 unit, kripik, minuman herbal dan batik. media yang digunakan sebagai pelatihan bersama pada 2013
National Programme Office
Pemerintah setempat menga instalasi air dan sarana Keluarga penghuni huntap peringatan dini kebencanaan, dan 2014. Lokakarya melibatkan
for Disaster Risk Reduction
lokasikan lahan seluas 50.365 m² penunjang peternakan 20 unit. merasa aman karena kepastian seperti early warning system pelaku yang bekerja untuk Real
and Tsunami Information Unit
untuk pembangunan huntap ini. Sumber energy pada kandang ini secara administratif dan legalitas (EWS) untuk Gunungapi Lokon Time Streaming Protocal (RTSP),
UNESCO Ardito M. Kodijat.
Sementara itu, setiap unit rumah menggunakan biogas ternak status tempat tinggal juga diper di Sulawesi Utara, pilot project NTWC, badan penanggulangan
Perwakilan penting yang hadir
seluas 36 m² menghabiskan dana sejumlah 19 unit. Fasilitas sosial hatikan oleh pemerintah. Sertifikasi EWS di Sumatera Barat, InaSAFE, bencana, dan media massa.
pada kunjungan tersebut antara lain
mencapai Rp 30 juta. Di samping berupa masjid, PAUD, balai tanah huntap sudah diterima oleh InaWARE, dan sebagainya. Salah Tujuan utama dari lokakarya
Laura Kong dari International
pembangunan rumah-rumah, wi warga, ruang terbuka hijau, serta para warga penghuni, sedangkan satu sistem penyebaran informasi ini adalah untuk membantu
Tsunami Information Center, Hawai,
layah kompleks huntap ini juga gedung serba guna. tanah yang dimanfaatkan untuk yang terintegrasi dengan media negara anggota yang tergabung
Amerika Serikat dan Walter Welz
memiliki sarana dan prasarana Terkait dengan mata fasilitas umum dan fasilitas sosial massa adalah pilot project EWS dalam ICG-IOTWS untuk
dari Asian Broadcasting Union
lain, seperti jalan, drainase, talud, pencaharian, masyarakat huntap masih dalam proses. yang dibangun di Sumatera Barat. mengembangkan SOP mereka
berbasis di Kuala Lumpur.
serta fasilitas ekonomi dan bekerja sebagai petani dan Kegiatan ini melibatkan BNPB, untuk merespon RTSP. Sedangkan

38 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 39
Liputan Khusus

Riwayat Letusan enjulang dengan tinggi mantaun Gunungapi di Kabanjahe freatik. Letusan pada kurun waktu
2.460 meter dari permu mencatat ketinggian lontaran ma 7 April 2010 - 27 Agustus 2010
M kaan laut (dpl), Gunung terial mencapai 3.000 meter.
Sinabung menggeliat dengan Menurut Pusat Vulkanologi
menyebabkan status Gunungapi
Sinabung berubah dari tipe B

Sinabung
letusan dengan skala berbeda. dan Mitigasi Bencana Geologi menjadi tipe A. Berselang tiga
Letusan terakhir tercatat pada (PVMBG), catatan letusan tahun, Gunungapi Sinabung
Kamis, 24 Oktober 2013, pada Gunungapi Sinabung pada 1600 menunjukkan aktivitas vulkanik
pukul 06.00 waktu setempat. Letu dengan aktivitas vulkanik berupa selama September lalu dan
san yang disertai suara gemuruh muntahan batuan piroklastik serta terakhir pada 24 Oktober 2013.
mengeluarkan asap hitam kea aliran lahar yang mengalir ke arah Berdasarkan data dan analisis data
buan dan material abu vulkanik. Selatan. Kemudian 1912, gunung pemantauan dari tanggal 19 – 24
Hembusan ini mengarah ke ini mengeluarkan solfatara yang Oktober 2013, PVMBG sebagai
arah Timur, Tenggara, dan terlihat di puncak dan lereng atas. bagian dari Badan Geologi
Selatan. Pe Setelah hampir 100 tahun, menetapkan status Gunungapi
gunungapi berjenis strato ini Sinabung masih pada WASPADA
kembali meletus. Pada 2010, terjadi (Level II).
beberapa kali letusan yang Aktivitas yang menurun men
di antaranya berupa jadikan Gunungapi Sinabung ber
letusan status dari AWAS (level IV) ke SIA
GA (level III) pada 23 September
2010. Kemudian status ini kembali
menurun yaitu dari SIAGA (level III)
menjadi WASPADA (level II) pada 7
Oktober 2010. Meskipun menurun,
aktivitas masih cenderung
fluktuatif.

40 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 41
Liputan Khusus

selalu mengikuti perkembangan aktivitas


Gunungapi Sinabung dari Pemerintah
Kabupaten Karo dan BPBD kabupaten
dan provinsi.
Jika masyarakat terganggu dengan
keberadaan hujan abu dan kemungkinan
adanya aktivitas letusan abu freatik yang
masih terjadi, masyarakat yang bermukim
di Desa Sukameriah, Gurukinayan,
Bekerah, Simacem, Sigarang-garang,
Sukanalu, dan Kutogugung disarankan
untuk mengungsi ke tempat yang aman.\
Sehubungan sudah memasuki musim
hujan sejak beberapa hari terakhir dan
aktivitas hujan hampir terjadi setiap hari,
masyarakat yang bermukim dekat sungai
yang berhulu di puncak Gunungapi
Sinabung agar tetap waspada terhadap
ancaman bahaya lahar. Masyarakat yang
dimaksud mereka yang tinggal di Desa
Sukameriah sampai dengan Desa
Bekerah, Desa Kutagugung, dan Desa
Sigarang-garang.
Desa Sukameriah, Gurukinayan, Bekerah,
dan Simacem berada di mulut lembah oleh
karena itu keempat desa ini sangat
berbahaya jika kelak kemudian hari terjadi
Pemantauan dengan metoda ribu warga dievakuasi ke jambor- di daerah Laukawar. Timbunan erupsi dan banjir lahar. Pada konteks ini,
visual, seismik, dan deformasi jambor di wilayah Kabahjahe. longsor dan materi hasil erupsi
rekomendasi jangka pendek bahwa
terus dilakukan untuk melakukan Lontaran debu vulkanik cen terpantau di lereng ini. Terkait
masyarakat dari empat desa dapat kembali
penilaian tingkat aktivitas derung meluncur dari arah Barat dengan potensi bahaya, Badan
ke rumah masing-masing dan dapat
Gunung Sinabung. Pada tanggal Daya menuju Timur Laut sehingga Geologi merekomendasikan
melakukan kegiatan seperti biasa. Namun
15 September 2013 aktivitas sebagian Kota Medan terselimuti beberapa hal kepada masyarakat
demikian masyarakat harus tetap waspada
Gunungapi Sinabung meningkat debu Gunungapi Sinabung. yang tinggal di sekitar lereng
terhadap kemungkinan erupsi freatik tandap
hingga mnyebabkan perubahan Letusan pada bulan Oktober gunung. Rekomendasi yang diikuti tanda peningkatan kegiatan atau
status, dari Waspada (level kali ini berpotensi bahaya diberikan antara lain sebagai ancaman banjir lahar apabila terjadi hujan.
II) menjadi Siaga (level III). terhadap aktivitas masyarakat berikut. Hal ini karena terdapat tumpukan material di
Namun kemudian pada tanggal di sekitar lereng. Abu letusan Masyarakat dan Pengunjung/ puncak Gunung Sinabung. Sedangkan
29 September 2013 status dapat menganggu kesehatan wisatawan tidak mendaki dan rekomendasi jangka panjang, Badan Geologi
diturunkan dari Siaga (level III) dan merusak tanaman di wilayah melakukan aktivitas pada radius merekomendasikan pemukiman penduduk di
menjadi Waspada (level II). terdampak. Sementara itu potensi 2 km dari Kawah Sinabung. 4 desa agar direlokasi untuk menjauh dari
Pada tahun 2010, letusan ter secondary hazard berupa banjir Masyarakat di Desa Sukameriah bukaan kawah.
besar terjadi pada 7 September lahar yang mungkin terjadi dan Gurukinayan di Selatan
Empat stasiun seismik yang dilengkapi
dengan lontaran debu vulkanik di Desa Sukameriah. PVMBG puncak, Bekerah di Tenggara
dengan sensor yang dipasang di sekitar
hinga 5.000 meter ke udara. Suara mencatat terjadinya dua kali puncak, Simacem di Timur
puncak gunung memantau secara intensif
letusan pun terdengar hingga banjir lahar sejak 15 Oktober 2013 puncak, Sigarang-garang dan
dan terus menerus Gunungapi Sinabung.
jarak 8 km. Mengantisipasi bahaya di desa ini. Potensi longsor pada Sukanalu di Timurlaut puncak, dan
Data-Data kegunungapian diperoleh melalui
erupsi saat itu, sekitar dua belas sisi Utara juga perlu diwaspadai Kutogugung di Utara Timurlaut
sinyal gelombang radio dan direkam
akan mengancam pemukiman puncak agar tetap waspada dan
42 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013

Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 43


Liputan Khusus TEROPONG

secara analog maupun digital


di Pos Pengamatan Gunungapi
yang berlokasi di Jalan Tiras
Bangun, Desa Ndokum Siroga,
Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Karo. Pos ini berjarak
sekitar 8,5 kilometer dari puncak.
Sementara itu, pemantauan
deformasi dilakukan pada empat
stasiun, yaitu stasiun SKNL di Desa
Sukanalu, Stasiun GRKI di Desa
Gurukinayan, Stasiun MDD di Desa
Mardinding, dan Stasiun LKWR di 60
50 48 50
Desa Laukawar.
Pos Komando Tanggap Darurat 43
Erupsi Gunung Sinabung masih 40 38 39
terus berkoordinasi dengan Sumater Utara berpotensi bahaya yaitu (a) Kawasan rawan bencana 37 28 36 29 32 31 Banjir

PVMBG dan pemerintah daerah erupsi berupa aliran piroklastik terhadap aliran massa (awan
27 26 25
setempat untuk memonitor (awan panas), jatuhan piroklastik panas, aliran, dan guguran lava),
30 Puting Beliung

24
Tanah Longsor

20 18 20 20 20 Bencana lainnya
perkembangan aktivitas Gunung (lontaran batu pijar dan hujan dan gas beracun, (b) kawasan
Sinabung. Sesuai dengan abu), aliran lava dan lahar. Menurut rawan bencana terhadap material 10 13
10 9
rekomendasi dari PVMBG, catatan PVMBG, gunung dengan lontaran batu (pijar) dan jatuhan
4 5
masyarakat dihimbau tetap satu khuluk ini terdiri atas 25 hujan abu lebat. 0
waspada dan tidak terpancing satuan batuan primer dari pusat, Sementara itu, KRB II, kawasan Januari Februari Maret April Mei Juni
isu-isu yang menyesatkan terkait dan 1 endapan batuan gunungapi yang berpotensi terlanda awan
dengan letusan Gunung Sinabung. sekunder. Dilihat secara struktur panas, aliran lava, guguran lava,
Masyarakat agar mengikuti arahan geologi, gunun ini terbentuk lontaran batu (pijar) dan hujan abu Gambar 1. Grafik Jumlah Kejadian Bencana selama Januari-Juni 2013 di Indonesia
dari Pemerintah Kabupaten Karo/ pada tepian Barat Laut patahan lebat. Kawasan ini juga dibedakan Sumber: Pusdatinmas BNPB

Profil Data Kebencanaan Indonesia


Muspida Karo yang senantiasa cekungan Toba Tua. Endapan Pra menjadi dua bagian, yaitu (a)
mendapat laporan tentang Sinabung di daerah ini berupa kawasan rawan bencana terhadap
aktivitas Gunungapi Sinabung satuan endapan batu gamping aliran massa (awan panas, aliran
dari PVMBG. Terkait
bantuan kemanusiaan,
Penanggulangan
dengan
Badan
Bencana
dan endapan aliran piroklastik
Toba.
PVMBG telah memetakan
dan guguran lava), (b) kawasan
rawan bencana terhadap material
lontaral batu (pijar) dan hujan abu
Periode Semester Pertama 2013
Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera
potensi bahaya yang mungkin lebat.
Utara dan dinas-dinas terkait terjadi dengan kawasan rawan KRB I merupakan kawasan ndonesia adalah negara kepu teorologi yang terkait dengan bulan pertama puting beliung se
di Kabupaten Karo sudahbencana Gunungapi Sinabung. yang berpotensi terlanda lahar lauan yang dilingkari oleh jalur cuaca juga sangat sering melanda lalu menjadi bencana yang paling
bersiap untuk memberikanTiga tingkat kerawanan dari dan hujan abu. Menurut PVMBG, gempa paling aktif di dunia, wilayah nusantara. sering terjadi, sedangkan selama
bantuan penanganan darurat rendah ke tinggi, yaitu Kawasan apabila letusan membesar,
I Hingga pertengahan tahun
yaitu Cincin Api Pasifik. Cincin 3 bulan berikutnya banjir adalah
kepada masyarakat jika terjadiRawan Bencana (KRB) I, KRB II, dan kawasan ini mungkin berpotensi Api merupakan akibat langsung 2013 ini, BNPB mencatat telah yang paling mendominasi.
peningkatan status Gunungapi KRB III. terlanda lontaran batu (pijar) dari pertemuan lempeng tektonik, terjadi bencana sebanyak 632 Korban meninggal dan hilang
Sinabung. KRB III merupakan kawasn berdiamter lebih kecil dari 2 cm. dimana Indonesia terletak di kejadian di Indonesia. Dalam 6 sejak Januari-Juni 2013 mencapai
dengan potensi bahaya paling Kawasan ini dibedakan antara lain pertemuan 3 lempeng, yaitu Lem bulan tersebut, bencana didomi 380 jiwa sedangkan korban
Potensi Bahaya Erupsi Gunung tinggi, yaitu terlanda awan panas, kawasan rawan bencana terhadap peng Pasifik, Indo-Australia, dan nasi oleh 3 jenis bencana yaitu menderita dan mengungsi lebih
Sinabung aliran, dan guguran lava, lontara aliran massa lahar, dan material Eurasia. Kondisi ini menyebabkan banjir, tanah longsor, dan puting dari 570 ribu jiwa. Kerusakan
Indonesia sering dilanda gempa beliung. Jumlah ketiga bencana
Gunung yang berada dibawah batu (pijar), hujan abu lebat jatuhan, seperti hujan abu dan bangunan akibat bencana menca
dan gas beracun. KRB ini masih batu pijar. bumi maupun letusan gunung tersebut lebih dari 90 persen dari pai lebih dari 33 ribu unit, dimana
administratif Kabupaten Karo, terbagi menjadi dua bagian api. Selain itu, bencana hidrome total seluruh kejadian. Selama 3 kerusakan tersebut meliputi

44 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 45
TEROPONG

kerusakan permukiman, fasilitas


300 140
pendidikan, fasilitas peribadatan, 250 120
dan fasilitas kesehatan. Jumlah 100
200
korban meninggal dan hilang serta
80
menderita dan mengungsi paling 150

banyak adalah pada bulan Januari. 60


100
Secara umum, sejak Januari 40
hingga Juni 2013, bencana banjir 50
20
0
adalah yang paling banyak terjadi 0
Pasang
(248 kejadian), diikuti oleh puting Banjir
Puting
ongsor
Tanah danTanah
ongsor
Lahan dan
H
utan
Bumi
Letusan ksi Teror/Sabotase

beliung (222 kejadian) dan tanah


longsor (152 kejadian). Adapun
L Transportasi Gempa Gunungapi Industri

Beliung L
Gelombang A Kecelakaan
bencana yang paling banyak
menimbulkan korban jiwa berturut- Banjir Kecelakaan
Kebakaran
turut adalah tanah longsor (127
jiwa), banjir (104 jiwa), serta Jumlah Kejadian Korban Meninggal dan Hilang
kecelakaan transportasi laut dan Gambar 2. Grafik Jumlah Kejadian Bencana dan Korban
udara (74 jiwa). Meninggal dan Hilang selama Januari-Juni 2013 di Indonesia
Sumber: Pusdatinmas BNPB

Banjir
mengungsi. Selain itu, pada awal Bencana banjir lain yang
Awal tahun 2013, bencana tahun 2013 di provinsi tetangga yang terjadi sepanjang semester
banjir melanda berbagai wilayah di berbatasan dengan ibukota juga pertama tahun 2013 dan cukup
nusantara, tidak terkecuali pu sat terjadi bencana serupa. Banjir banyak menjadi sorotan adalah
pemerintahan dan perekono mian, melanda wilayah Banten sejak 6 banjir akibat meluapnya sungai Puting Beliung Muara Enim, Sumatera Selatan Rasio dari puting beliung dan banjir
yaitu Provinsi DKI Jakarta. Banjir Januari 2013. Selain menyebabkan Bengawan Solo, banjir di (26 Februari 2013). Sedangkan di masing-masing adalah 0,08 dan
pada awal tahun yang melanda ribuan jiwa mengungsi, banjir di sejumlah wilayah di Provinsi Puting beliung yang merupa Pulau Jawa, puting beliung juga 0,20; sedangkan tanah longsor
Jakarta itu menyebabkan 38 jiwa Banten juga menyebabkan ratusan Gorontalo pada bulan Mei, kan bencana hidrometeorologi cukup banyak menimbulkan memiliki rasio sebesar 0,41.
meninggal, sedangkan 83.930 jiwa hektar areal persawahan mengalami serta banjir bandang di Kota jumlahnya mulai menunjukkan kerusakan di Kabupaten Cilacap di Artinya, diantara 100 keja dian
lainnya terpaksa gagal panen. Manado pada bulan Februari. trend peningkatan sejak tahun Jawa Tengah dan Kabupaten tanah longsor yang terjadi,
2009. Bahkan pada tahun 2012 Jember di Jawa Timur. Di pulau kemungkinan dapat menimbulkan
puting beliung merupakan bencana lain, puting beliung yang korban meninggal dan hilang
yang paling banyak terjadi. menimbulkan kerusakan cukup sebanyak 41 jiwa. Dengan tinggi
Walaupun bencana ini tidak banyak parah terjadi di Pinrang, Sulawesi nya rasio dan banyaknya jumlah
menimbulkan korban jiwa Selatan dan Polewali Mandar, kejadian bencana tanah longsor
dibandingkan bencana lain, namun Sulawesi Barat; keduanya terjadi pada semester tahun 2013, maka
bencana puting beliung seringkali pada 7 Januari 2013. tidak heran bahwa bencana ini
menyebabkan kerusakan merupakan bencana yang paling
permukiman warga. banyak menimbulkan korban jiwa.
Tanah Longsor
Pada semester pertama tahun Sepanjang Januari-Juni 2013,
2013, bencana puting beliung terjadi Dibandingkan dengan bencana bencana tanah longsor yang
hampir di seluruh wilayah Indonesia. banjir dan puting beliung, benca na paling banyak menimbulkan
Di Pulau Sumatera, puting beliung tanah longsor memiliki Rasio korban meninggal dan hilang
cukup banyak menimbulkan Perbandingan Jumlah Korban terjadi di Kabupaten Agam,
kerusakan di Kabupaten Deli Meninggal dan Hilang dengan Provinsi Sumatera Barat pada 27
Serdang, Sumatera Utara (25 Mei Jumlah Kejadian Bencana yang Januari 2013. Bencana tersebut
2013); Muaro Jambi, Jambi (25 Juni paling tinggi (sumber: Buku Data menelan korban meninggal dan
2013); dan Bencana Indonesia 2012, BNPB). hilang sebanyak 20 jiwa.
46 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 47
TEROPONG

salah satu langkah konkret dalam


meningkatkan kompetensi teknis
operator radio komunikasi yang
bekerja pada pusdalops BPBD
provinsi. Hal ini sesuai dengan apa
yang rasakan para operator radio
di pusdalops BPBD provinsi.
Berdasarkan masukan dari para
peserta, kompetensi yang perlu
ditingkatkan antara lain: (1)
Pengoperasian radio komunikasi,
(2) Pemasangan antena radio
komunikasi saat darurat, (3)
Pengenalan dan pengoperasian
radio tetra. Sementara itu,
permasalahan radio komunikasi komunikasi sangat penting dalam 1. Sistem informasi dan komu
di daerah adalah ijin pertukaran data dan informasi nikasi penanggulangan ben
penggunaan frekuensi radio kebencanaan antara BNPB dan cana
komunikasi pusdalops. BPBD di tingkat provinsi dan 2. Tata cara perizinan
Penyelenggaraan bimktek yang
kabupaten/kota. Harus diakui spectrum frekuensi radio
diselenggarakan Pusat Data,
bahwa komunikasi yang dibangun 3. Peran radio komunikasi dalam
Informasi, dan Humas BNPB
melalui radio komunikasi dari penanggulangan bencana
berlangsung pada 23 – 25
daerah kurang aktif dalam 4. Pedoman dan pengelolaan
September 2013 dan 21 – 23
pertukaran data dan informasi. radio komunikasi
Peningkatan Kompetensi Teknis Oktober 2013 di Hotel Aryaduta
Karawaci, Banten. Pada bimtek
Di sisi lain, Unsur Pengarah 5. Pengoperasian mobil komunikasi
BNPB KRT Adikoesoemo 6. Teknologi dan

Operator Radio
yang pertama BPBD provinsi di
mengatakan bahwa tantangan ke pengoperasian radio tetra
wilayah Barat menjadi target
depan pemanfaatan radio Pada materi pengelolaan ra
peserta, antara lain dari Aceh,
dio komunikasi, peserta menda

Komunikasi
komunikasi adalah kemampuan
Sumatera Barat, Jambi, Riau,
untuk memecahkan kebuntuan, patkan pengetahuan mengenai
Bengkulu, Sumatera Selatan,
seperti digunakan untuk prosedur operasi dan karakteristik
Kepulauan Riau, Lampung,
melayani masyarakat yang panic radio, tata cara penyampaian dan
Kepulauan Bangka Belitong,
Operator posko (OP) BNPB: “Selamat sore, baik, pemanggilan berikutnya pasca kejadian bencana. Melalui penerimaan berita, tata cara
Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat,
BPBD Kabupaten Gorontalo, di sini posko BNPB memanggil, ganti.” ketrampilan dalam pemanfaatan, berbicara, teknologi dan
Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan
radio komunikasi dapat secara pengoperasian radio tetra, teknik
OP BPBD: ”Selamat sore, di sini BPBD Kabupaten Gorontalo, Jawa Timur. Sementara itu, peserta
cepat memberikan informasi merakit antena high frequency (HF)
ganti. Kami laporkan terjadi hujan, tetapi kondisi kondusif saat ini”. BPBD provinsi di wilayah Tengah
kepada jaringan di masyarakat pada kondisi darurat, dan
dan Timur yang mengikuti bimtek
OP BNPB: “Terima kasih untuk cek in, semoga cuaca selalu untuk tetap tenang dan bersiaga. pengoperasian mobil komunikasi.
ini yaitu Bali, NTB, NTT,
kondusif, selamat bekerja dan salam kemanusiaan”. Bimtek ini juga dimaksudkan Salah satu materi yang menarik
Kalimantan Selatan, Kalimantan
supaya kapasitas operator radio perhatian adalah perakitan antena
Tengah, Kalimantan Timur,
tulah sedikit pembicaraan Daerah (BPBD) Kabupaten lakangi Pusat Data, Informasi, BPBD Provinsi meningat dan dengan nama double bazooka
roll call rutin antara petugas Gorontalo. Radio komunikasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Kalimantan Barat, Sulawesi Utara,
secara mandiri dapat mengelola coaxical dipole atau disingkat
I radio Toteng Rusmana di sebagai alat komunikasi sangat menyelenggarakan bimbingan Sulawesi
Tenggara,
Barat,
Sulawesi
Sulawesi
Selatan,
radio komunikasi kebencanaan antena dipole. Antena ini berjenis
ruang Pusat Pengendali Operasi dibutuhkan dalam menembus teknis (bimtek) radio komunikasi dengan melibatkan BPBD high frequency (HF) denga
Gorontalo, Maluku dan Papua.
(Pusdalops) Badan Nasional medan bencana yang sarana dan bagi operator penanggulangan Kabupaten/Kota. frekuensi 11.473.5 MHz. Antena ini
Penanggulangan Bencana (BNPB) prasarana komunikasi lain, seperti bencana di lingkungan Badan Kepala Bidang Informasi BNPB
Beberapa materi yang sangat efektif karena bisa
dan operator radio pusdalops di telepon dan internet putus. Penanggulangan Bencana Daerah Neulis Zuliasri mengatakan bahwa
diberikan dalam bimtek ini yaitu: menjangkau frekuensi radio
Badan Penanggulangan Bencana Hal tersebut yang melatarbe (BPBD) provinsi. Bimtek ini sebagai penguasaan teknis radio

48 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 49
TEROPONG TEROPONG

di kawasan seluruh Indonesia atau pemanggilan setiap saat langsung cana pada saat tanggap darurat
jangkauan 100 hingga 1.860 km. ke BNPB atau sebaliknya. bencana dan melakukan koordi
Keistimewaan lain bahwa Peralatan komunikasi dengan nasi dengan Dinas Komunikasi
perakitan ini dapat dirakit dengan teknologi canggih telah sangat dan Informatika terkait ijin
mudah dan berbiaya murah. Materi berkembang dewasa ini. Peralatan penggunaan frekuensi radio.
perakitan dapat diperoleh secara tersebut mulai dari yang bersifat Penggunaan frekuensi radio
mudah di pasaran. konvensional seperti telepon kabel, sebagai bagian dari sistem komu
penggunaan jalur frekuensi hingga nikasi perlu penataan, khususnya
Radio Komunikasi di teknologi satelit. Namun demikian dalam dalam penanganan benca
peralatan komunikasi dengan radio na. Ini disebabkan karena konteks
Medan Bencana
komunikasi sangat efektif dalam kebencanaan yang luas dimana
Seperti dicontohkan di atas, pemanfaatannya dalam suatu analisa selalu diambil ber
radio komunikasi mampu meng penanggulangan bencana. Dapat dasarkan data lapangan yang
hubungkan operator radio dari dibayangkan ketika saat krisis dikirim melalui alat komunikasi,
ruang pusdalops BNPB dengan
operator pusdalops lain. Tidak
hanya itu, pelaku penanggulangan
pasca bencana, infrastruktur
pendukung peralatan komunikasi
dapat saja rusak maupun hancur
apapun bentuknya. Terkait dengan
pemanfaatn frekuensi
radio komunikasi, BNPB
Harmonisasi Hukum dalam
bencana di lapangan tentu
memanfaatkan juga radio
total. Terputusnya jaringan
komunikasi karena infrastruktur
menggunakan frekuensi yang
digunakan yaitu HF 11.4735 MHz, Penanggulangan Bencana
komunikasi yang mampu yang hancur ini berdampak pada VHF 171.300 MHz, RX 170.300 Oleh Dr. Syamsul Maarif
menghubungkan mereka dengan penyelamatan nyawa manusia di MHz, dan TX 165.300 MHz. Hal ini Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
pos komando tanggap darurat. lokasi bencana. Oleh karena itu, diperoleh berdasarkan Surat
Pemanfaatan radio komunikasi pemanfaatan Keputusan Direktorat Jenderal Pos
ini sangat penting dalam setiap radio komunikasi menjadi salah dan Telekomunikasi Nomor 1737/ Persoalan harmonisasi1 Tentu saja, kesan bahwa Mengatur
tahapan penanggulangan ben satu pilihan yang handal dalam DJPT.4/Kominfo/12/2009 tanggal hukum dalam penanggulangan harmonisasi hukum masih ‘kalah Penanggulangan Bencana
cana. Apalagi dalam konteks membantu aktivitas tanggap 4 Desember 2009. Sementara bencana merupakan hal yang penting’ dibanding persoalan lain
kebencanaan di Indonesia dengan darurat. Melalui infrastruktur yang itu, pemanfaatan radio yang terasa kian penting akhir-akhir tidak menghilangkan urgensi Pengaturan penanggulangan
wilayahnya yang begitu luas dan sederhana, apalagi hanya dengan diselenggarakan oleh BPBD ini, terutama ketika kegiatan mengenai kepentingannya. Bagi bencana lewat instrumen hukum
terkadang sulit dijangkau dengan baterai, radio komunikasi dapat harus melaporkan stasiun radio penanggulangan bencana telah BNPB sendiri, harmonisasi kian nasional maupun internasional pada
peralatan komunikasi konvesional dimanfaatkan ketika peralatan yang dilengkapi nama jenis melibatkan begitu banyak dibutuhkan seiring makin besar dasarnya dilandasi kesadaran
maupun berteknologi satelit. komunikasi lain tidak berfungsi. perangkat, nomor seri, daya pemangku kepentingan, baik dan kompleksnya lembaga ini, tentang betapa bencana dapat
Sementara itu, kebijakan BNPB Radio komunikasi dalam pancar, jenis antena dan pemerintah maupun masyarakat. serta isu penanggulangan mendegradasi kehidupan
menyatakan bahwa radio komu penanggulangan bencana dapat koordinat ke direktorat tersebut. Dalam pengamatan saya, upaya bencana secara keseluruhan. manusia dan alam di sekitarnya.
nikasi merupakan salah satu fasi dimanfaatkan sebagai media Mekanisme kerja operator radio menuju harmonisasi sejauh ini Kompleksitas BNPB dan Dunia, termasuk Indonesia, telah
litas pendukung Pusdalops dalam dalam kesiapsiagaan, koordinasi, terbagi pada saat kondisi normal memang masih terkendala pada penanggulangan bencana berulang kali menjadi saksi
memverifikasi, pemuktahiran data komando dan pengendalian, pen dan darurat. Pada kondisi normal terfokusnya energi para pelaku, sekilas dapat dilihat dari jumlah hilangnya hasil pembangunan
dan informasi kebencanaan. Pada dukung logistik dan administrasi. jalur komunikasi dilakukan antara tidak terkecuali BNPB, pada peraturan kepala (perka) yang yang kerap diraih dengan susah
saat kondisi normal, operator radio Pada keseharian Pusdalops BNPB BNPB dan BPBD di tingkat persoalan lain yang bisa jadi telah mencapai 70 buah. Banyak payah, akibat bencana.
Pusdalops antara BNPB dan selalu melakukan beberapa hal provinsi dan kabupaten/kota. dipandang lebih urgen. Sangat perka yang mungkin sudah perlu Tanpa memperhitungkan
BPBD provinsi, kabupaten/kota tersebut, dan terlebih lagi pada Sementara pada saat kondisi sering peristiwa bencana datang disesuaikandengankondisiterkini. faktor pencatatan, data
melakukan pertukaran data dan kondisi tanggap darurat. Pos Ko darurat, BNPB melakukan bersamaan, sehingga amat Selain perka, Undang-undang menunjukkan terjadi peningkatan
informasi secara rutin atau biasa mando Tanggap Darurat Bencana pemanggilan langsung dengan menguras energi. Alhasil, sampai Nomor 24 Tahun 2007 tentang bencana di tingkat global dalam
disebut roll call. Pada kondisi yang didirikan di wilayah bencana Pos Komando di lapangan, BPBD batas tertentu, belum ada waktu Penanggulangan Bencana serta beberapa dasawarsa terakhir.
normal roll call dilakukan dua kali selalu dilengkapi dengan radio provinsi dan kabupaten/kota, TNI, untuk memperhatikan persoalan peraturan turunannya juga tidak Pada 1970an, tercatat 1,231
sehari, pagi dan sore, secara rutin. komunikasi. Demikian juga BPBD Polri, kementerian/lembaga, lain yang sesungguhnya penting tertutup kemungkinan direvisi kejadian bencana dan terus naik
Pada kondisi darurat, BPBD di tingkat provinsi dan kabupaten/ komunitas radio bencana dan dan perlu. agar semakin mampu menjawab pada dasawarsa berikutnya.
provinsi dan kabupaten/kota dan kota dapat mendirikan stasiun Satuan Reaksi Cepat (SRC). tantangan mutakhir. Antara tahun 2000 hingga 2006
Kamus Besar Bahasa Indonesia 1
posko lapangan dapat melakukan radio komunikasi di lokasi ben (2005) mendefinisikan harmonisasi sebagai saja, yaitu belum cukup satu
upaya mencari keselarasan.
50 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 51
TEROPONG

secara langsung maupun menjadi persoalan, adalah bukan hanya terkait pengetahuan
tidak berkaitan dengan kegagalan melibatkan para pihak modern dan teknologi, tetapi juga
penanggulangan bencana yang dalam penyusunannya, terutama kebijaksanaan dan praktik lokal
akan terlalu panjang untuk kelompok LSM dan komponen (local wisdom and practice) yang
diuraikan dalam makalah singkat masyarakat sipil lainnya. banyak di masyarakat kita, baik di
ini. Instrumen tersebut antara Jelas sekali bahwa harmonisasi perkotaan maupun perdesaan.
hukum tentang bea dan cukai, hukum bukan hanya akan relevan Masyarakat sejak turun temurun
telekomunikasi, bantuan donor, bagi hukum nasional, tetapi juga telah mewariskan local wisdom
pertahanan sipil dan militer, hukum internasional itu sendiri. dalam menghadapi bencana.
kesehatan, lingkungan dan industri, Pertanyaannya memang, siapa BNPB akan mengarah ke
dasawarsa, telah terjadi 5,287 hukum internasional dalam ditawarkan pengadopsiannya hingga ruang udara untuk yang memiliki kewenangan pengelolaan pengetahuan
bencana.2 Bencana menimbulkan penanggulangan bencana sejauh kepada anggota. penerbangan. Diperlukan melakukan itu. Kemudian, sampai mengenai bencana ini. Namun,
dampak pada kehidupan 1,9 ini paling banyak terkait dengan Di luar PBB, ada pula pengkajian mendalam mengenai sejauh mana harmonisasi upaya tersebut tidak mudah dan
miliar manusia pada 1990-an, upaya mencapai dua tujuan. organisasi antar pemerintah instrumen hukum internasional dilakukan. Setelah harmonisasi butuh waktu dan komitmen tinggi
melonjak dari dekade 1970an Pertama, memandu negara- dengan mandat formal. Indonesia yang telah ada dan relevan untuk pun, masih ada tantangan untuk dari para pihak, termasuk tentu
yang ‘hanya’ 780 juta orang. negara dalam mengembangkan telah memperoleh manfaat tidak konteks sistem hukum nasional mendorong negara-negara saja dari kalangan internal BNPB
Selama 2000-2006, semiliar orang produk hukum nasional. Ini sedikit dari keberadaan mandat kita. Kajian instrumen hukum meratifikasi. Kebingungan dan sendiri.
dilaporkan terkena dampak (IFRC, dialami Indonesia sehubungan institusional yang diberikan tersebut juga perlu mencakup keraguan mengenai hukum Kembali ke persoalan
2007). Ada kemungkinan tren pembuatan UU Nomor 24 Tahun kepada lembaga-lembaga instrumen yang sifat internasional akhirnya sering harmonisasi hukum, menurut
tersebut akan berlanjut dipicu 2007 tentang Penanggulangan tersebut, terutama dalam pengadopsiannya lebih longgar, ditanggapi dengan kebijakan hemat saya, harmonisasi hukum
dampak perubahan iklim, seperti Bencana, yang juga dipengaruhi proses meningkatkan kapasitas seperti resolusi dan deklarasi. ad hoc, misalnya dalam kita dengan praktik internasional
temperatur ekstrim, kekeringan, instrumen hukum terkait yang kelembagaan dan sumber daya Contoh deklarasi yang diadopsi penyaluran bantuan dan hukum lain di level nasional
badai, selain bencana lain.3 lebih dulu dihasilkan di level penanggulangan bencana. secara luas oleh negara anggota internasional (IFRC, 2007). dapat dan sebaiknya dilakukan
Pengalaman menunjukkan internasional. Saya bisa menyebut Perangkat hukum PBB adalah Tujuan Pembangunan Bagi Indonesia, hukum secara bersamaan, kendati dalam
ada kalanya bencana begitu besar, Hyogo Framework for Action 2005- internasional berikutnya yang Milenium (Millenium Development internasional tetap rujukan penting perspektif prioritas, yang lebih
sehingga melampaui kemampuan 2015 sebagai contoh. Indonesia terkait penanggulangan bencana Goals) yang kendati tidak secara dalam pembuatan kebijakan, utama saat ini adalah memastikan
sebuah negara untuk menangani aktif mendorong pencapaian dan perlu dipertimbangkan eksplisit berbicara tentang rencana, dan kegiatan bahwa harmonisasi hukum
sendiri. Untuk itu, dibutuhkan poin Hyogo mengenai penguatan dalam penyusunan hukum bencana, sesungguhnya menjadi penanggulangan bencana. Kita nasional dalam penanggulangan
bantuan internasional, entah kebijakan, kemampuan teknis, nasional adalah hukum hak asasi penting dijadikan panduan mengadopsi prinsip dan nilai yang bencana terjadi. Dalam jangka
pemerintah negara sahabat serta kapasitas kelembagaan manusia. Dalam hal ini, pada mengingat dampak bencana yang terkandung dalam semangat global pendek dan menengah akan lebih
maupun lembaga asing dalam manajemen bencana di setiap kebijakan dan upaya negatif terhadap pembangunan. untuk meningkatkan ketangguhan tepat untuk memusatkan energi
nonpemerintah. Di sini, hukum tingkat regional, nasional, dan penanggulangan bencana, masyarakat serta mengurangi pada harmonisasi hukum nasional,
internasional yang mengatur lokal. perhatian kepada penegakan HAM Hukum internasional yang risiko. Adopsi terhadap skema dengan menggunakan perspektif
kerjasama penanggulangan Perangkat internasional serta penghapusan diskriminasi telah ada tentu saja bukan tanpa Hyogo akan dilanjutkan sesuai yang mengadopsi nilai dan prinsip
bencana menjadi diperlukan. lain yang cukup berpengaruh merupakan perkara substantif kelemahan. Ada keterbatasan dengan kepentingan nasional, hukum internasional yang sifatnya
Pengaturan dilakukan dengan dalam penyusunan sistem yang tak boleh diabaikan. Secara jangkauan geografis karena terutama pada poin yang belum best practices dan universal.
sejumlah instrumen, meliputi hukum nasional adalah yang konkrit, sistem hukum nasional relatif sedikitnya negara yang terlaksana karena berbagai sebab.
perjanjian (treaty), resolusi, sifatnya pemberian mandat dalam penanggulangan bencana meratifikasi. Kelemahan ini
terutama sangat terasa dalam Kita antara lain belum secara
pedoman (guideline), kode, dan kepada lembaga khusus untuk dituntut untuk mengadopsi nilai- Nasional sebagai Prioritas
model yang bersifat bilateral mendorong penanggulangan nilai HAM dan antidiskriminasi konteks masa tanggap darurat. total mampu mewujudkan ambisi
Bantuan kepada negara yang dalam wilayah prioritas tiga skema Sebelum Indonesia memiliki
maupun multilateral. bencana. Dalam hal ini, kita perlu dalam setiap pasal terkait. Fokus
Secara keseluruhan, instrumen menyebut PBB dengan sejumlah dari setiap upaya penanggulangan terkena bencana acapkali Hyogo, yaitu “menggunakan undang-undang yang spesifik
Sumber: EM-DAT: The OFDA/ 2 lembaga afiliasinya. PBB memiliki bencana haruslah pertama-tama terlambat disalurkan sebab pengetahuan, inovasi, dan mengatur penanggulangan
CRED International Disaster Database,” mandat legal untuk memberi masyarakat, khususnya kelompok negara bersangkutan belum pendidikan untuk membangun bencana, sejumlah peraturan
Université Catholique de Louvain, tersedia di
www.em-dat.net. Dikutip dari Laporan IFRC, masukan kepada negara anggota, rentan. Perhatian kepada hak meratifikasi perjanjian tertentu budaya aman dan ketangguhan di sektoral juga memiliki pasal yang
2007. baik saat diminta maupun tidak. asasi mereka adalah utama. yang memungkinkan masuknya semua tingkatan.” Inti prioritas menyinggung isu terkait. Setelah
Intergovernmental Panel on Climate 3
Change Working Group II, Impacts, Adaptation Mereka dapat mengeluarkan Masih banyak instrumen bantuan dari luar secara cepat. tersebut adalah pengelolaan UU No.24 Tahun 2007 terbit,
and Vulnerability (2007), halaman 14-15. Dikutip dokumen panduan untuk hukum internasional lain yang Di sisi lain, yang masih selalu pengetahuan. Ini beberapa peraturan yang muncul
dari Laporan IFRC, 2007.

52 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 53
TEROPONG

Penanggulangan Bencana. Ketentuan Pasal 24A ayat (1) pemerintahan yang baik. Pada
Tabel 1. Potensi tumpang tindih UU PB dan peraturan lain
Dengan demikian, jelas Undang-Undang Dasar Negara saat yang sama, ketiadaan
Nama UU Substansi yang bertentangan bahwa kepentingan harmonisasi Republik Indonesia Tahun 1945 hukum juga dapat memperlambat
hukum nasional pertama-tama menentukan antara lain bahwa penanganan bencana. Ini, tentu
dan terutama adalah untuk Mahkamah Agung berwenang saja, tidak kita harapkan.
UU 27/2007 tentang Konsep mitigasi dalam UU Pesisir berpotensi bertentangan sebab tak jadi bagian menghilangkan tumpang tindih menguji peraturan perundang- Sebaliknya, hukum dapat
Pengelolaan Wilayah Pesisir dari penanggulangan bencana secara luas. UU PB menegaskan mitigasi untuk yang masih ditemukan seperti undangan di bawah Undang- memainkan fungsi konstruktif
dan Pulau-pulau Kecil (UU mengurangi risiko di daerah rawan, sedangkan UU Pesisir hanya mencakup wilayah contoh di atas. Harmonisasi Undang terhadap Undang- apabila kehadirannya menunjang
Pesisir) pesisir dan pulau kecil, yang belum tentu rawan. Di sisi lain, karena mitigasi bagian hukum juga diperlukan untuk Undang. Kemudian Pasal 24C tata pemerintahan yang baik,
dari penanggulangan bencana, pelaksanaannya dikoordinasikan BNPB dan BPBD memberikan kepastian hukum ayat (1) menentukan bahwa mendorong keterlibatan publik,
(UU PB). Dalam UU Pesisir, tanggung jawab diberikan kepada instansi berwenang.
kepada para pihak dalam Mahkamah Konstitusi berwenang serta membuat seluruh proses
UU 7/2004 tentang Sumber Dalam UU Air, mitigasi bencana disebut untuk meringankan penderitaan akibat
penanggulangan bencana. Di menguji Undang-Undang memiliki kepastian dan dapat
Daya Air (UU Air) bencana. Dengan kata lain, mitigasi dilakukan saat terjadi bencana. Sementara itu,
masa mendatang, harmonisasi terhadap UUD 1945. dilaksanakan dengan tepat waktu.
dalam UU PB, mitigasi adalah kegiatan dalam tahap prabencana untuk mengurangi
risiko bencana. juga dapat membantu mengisi Sistem hukum yang efektif
UU 41/1999 dan UU Sejumlah ketentuan UU Kehutanan tidak sejalan dengan UU PB. UU Kehutanan kekosongan atau celah hukum Langkah ke Depan pertama-tama harus bertumpu
19/2004 tentang Penetapan lebih menitikberatkan optimalisasi aneka fungsi hutan bagi negara dan tidak secara yang ada. Yang terakhir ini Harmonisasi hukum dapat kita pada kepentingan nasional, tetapi
Perpu 1/2004 tentang khusus mengakomodasi tujuan pencegahan bencana. Rencana kehutanan belum misalnya dalam hal menyediakan berstandar internasional. Ia ada
Kehutanan mempertimbangkan daerah rawan bencana. dasar hukum yang kuat bagi lakukan secara simultan dengan karena kebutuhan masyarakat.
UU 4/1984 tentang Wabah UU ini menunjuk Menteri Kesehatan sebagai penanggungjawab penetapan dan daerah untuk mengalokasikan pengharmonisasian hukum
Penyakit Menular (UU pencabutan status wilayah yang terkena wabah. Ini bertentangan dengan UU PB anggaran on call untuk nasional sebagai prioritas, tetapi DAFTAR PUSTAKA
Wabah) yang menyebut tanggung jawab di BNPB dan BPBD. penanggulangan bencana. Jika tanpa melepaskan perspektif
Peraturan terkait pemda Tanggung jawab pemda dalam penanggulangan bencana belum disebutkan Adams, W. 2012. “Harmonisasi
ada ketentuan yang memberikan hukum internasional, terutama
Peraturan Perundang-Undangan di
serta pembagian urusan sebagai urusan wajib pemda dalam UU 32/2004 tentang Pemda maupun peraturan kepastian hukum, pelaku terkait nilai dan prinsip utama. Indonesia,” dimuat dalam Dialektika
pemerintahan antara pusat terkait, yaitu UU 12/2008 tentang Pemda serta PP 38/2007 tentang Pembagian
penanggulangan bencana akan Dua nilai yang penting adalah Pembaruan Sistem Hukum Indonesia,
dan pemda Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemda Provinsi, serta Pemda Kabupaten/
lebih yakin dalam melaksanakan mengadopsi secara lebih serius Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial RI,
Kota. 2012. Halaman 137-158.
tugasnya. tata pemerintahan yang baik serta Anggono, B.D. “Harmonisasi Peraturan
Sumber: Anggono, 2010. Menurut Adams (2012), fokus pada kebutuhan masyarakat, Perundang-undangan di Bidang
harmonisasi peraturan dalam terutama kelompok rentan, dalam Penanggulangan Bencana.” Mimbar
belakangan pun mempunyai tidak, seringkali ditemukan Peraturan Menteri Dalam Negeri konteks Indonesia adalah “upaya peraturan perundang-undangan, Hukum, Volume 22, Nomor 2, Juni 2010,
kaitan dengan penanggulangan potensi multitafsir peraturan yang No.46 Tahun 2008 tentang untuk menyelaraskan suatu kebijakan, rencana, dan kegiatan Halaman 373-390.
bencana, kendati sifatnya membingungkan implementasi. Pedoman Organisasi dan Tata rancangan peraturan perundang- penanggulangan bencana. Aspek
IFRC (International Federation of Red
Cross and Red Crescent Societies). 2007.
umumnya sangat sektoral. Contoh tumpang tindih Kerja Badan Penanggulangan
undangan dengan peraturan akuntabilitas, transparansi, dan “Law and Legal Issues in International
UU 24 mengubah paradigma ditampilkan dalam Tabel 1. Bencana Daerah. Berdasarkan
perundang-undangan lain, baik partisipasi perlu diperkuat. Apa Disaster Response: A Desk Study.” Geneva:
penanggulangan bencana dari Permendagri, komandan tanggap
yang lebih tinggi, sederajat, yang sudah baik kita tingkatkan, IFRC.
melulu menekankan aspek Pada level lain, Peraturan darurat dipilih oleh kepala BPBD
maupun yang lebih rendah, dan apa yang masih kurang kita
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005.

tanggap darurat, menjadi yang secara ex officio adalah Schmidt, V.A. 2008. “Discourse
Kepala BNPB harus diakui juga hal-hal lain di luar peraturan perbaiki. Institutionalism: The Explanatory Power
meliputi keseluruhan proses, memiliki potensi tumpang tindih sekretaris daerah. Secara praktis,
perundang-undangan, sehingga Hukum sebagai alat kontrol of Ideas and Discourse. Annual Review of
yaitu pra bencana, tanggap maupun multitafsir dengan Perka BNPB dalam hal ini lebih
tersusun secara sistematis, penanganan bencana selalu dapat Political Science, 11, 303-26.
darurat (saat bencana), serta peraturan lain yang setara, bisa dijalankan di lapangan sebab
tidak saling bertentangan atau diibaratkan dengan pisau bermata
UNDP (United Nations Development
pasca bencana. kepala daerah (gubernur/ Program). 1997. Dokumen Kebijakan
terutama peraturan menteri. tumpang tindih (overlapping).” dua. Ia dapat menghambat UNDP dalam “Tata Pemerintahan
Anggono (2010) mengatakan Contoh paling konkrit adalah walikota/bupati) memiliki
Secara pragmatis, harmonisasi efektivitas penanganan bencana, Menunjang Pembangunan Manusia
adanya UU Penanggulangan dalam hal penetapan kekuatan politik lebih tinggi Berkelanjutan,” dikutip dari Buletin
hukum juga bertujuan baik di tingkat lokal, nasional,
Bencana, serta peraturan lain komandan tanggap darurat. dibanding sekretaris daerah. Informasi Program Kemitraan untuk
menghindari pembatalannya maupun internasional manakala Pembaharuan Tata Pemerintahan di
yang juga mengatur isu terkait Menurut Perka BNPB, Namun, di sisi lain Permendagri sebab peraturan perundang- substansinya membuka ruang Indonesia, 2000. Jakarta: UNDP.
penanggulan bencana, secara komandan tanggap darurat juga tidak dapat dikatakan keliru undangan bersifat dapat diuji bagi birokratisasi berlebihan UNISDR (United Nations International
inheren menimbulkan potensi ditunjuk oleh kepala daerah. sebab ia merujuk peraturan di Strategy for Disaster Reduction). 2011.
secara materiil dan formal, baik serta tidak mampu menjawab
tumpang tindih. Ini sesuatu yang Aturan ini ternyata belum sinkron atasnya, yaitu PP No.21 Tahun “HFA Progress in Asia-Pacific: Regional
lewat mekanisme judicial review kebutuhan riil di lapangan
harus kita akui terjadi. Paling dengan ketentuan dalam 2008 tentang Penyelenggaraan Synthesis Report 2009-2011.”
maupun constitutional review. dan tidak mendorong tata

54 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 55
TEROPONG TEROPONG

Pembangunan Gedung
BNPB Menerima SPS Award
Bnpb Pramuka
adan Nasional Sultan Hamengkubuwono X. SPS Pusat, Perwakilan Media, dan
Penanggulangan ratusan peserta IPRAS 2013.
adan Nasional Penanggula dapat dimulai. Oleh karena itu, lantai dengan fasilitas di antaranya, B Bencana (BNPB) meraih Penghargaan yang diberikan
ngan Bencana (BNPB) pada 28 Agustus 2013 ditandai ruang operasional kerja Pejabat penghargaan nasional Indonesia kepada BNPB sebagai Lembaga Pada kesempatan tersebut, SPS
B
membutuhkangedungyang pula dengan peresmian peletakan Eselon 1, 2, 3, 4 dan staf yang dapat Public Relations Awards 2013
untuk kategori Lembaga Terbaik
Publik Pilihan SPS didasarkan pada
penilaian yang telah memberi
juga memberikan penghargaan
untuk beberapa kategori lain,
representatif untuk mendukung batu pertama pembangunan menampung lebih dari 1.000 orang.
kegiatan dan pekerjaan sehari- Gedung BNPB oleh Kepala BNPB, Selain itu juga tersedia ruang ASEAN Pilihan Publik dari Serikat inspirasi kepada masyarakat, seperti Tokoh Publik Pilihan,
hari penanggulangan bencana. Dr. Syamsul Maarif beserta ibu Coordinating Center for Perusahaan Pers (SPS). BNPB dikenal luas oleh publik, memiliki Korporasi Pilihan, CEO Pilihan,
Saat ini gedung BNPB terpisah di Hj.Nanik Kadaryani dan jajaran Humanitarian Assistance (AHA menerima penghargaan bersama kinerja unggul di bidangnya, tidak Tokoh PR Pilihan, dan Program PR
tiga tempat, yaitu di Jalan Juanda, Pejabat Eselon 1 BNPB di Jalan Center), Perwakilan lembaga non Komisi Pemberantasan Korupsi tersangkut masalah pidana, dan Pilihan SPS 2013.
Jalan Abdul Muis, dan Jalan Tanah Pramuka, Jakarta Pusat. pemerintah dan Perserikatan (KPK) dan Pusat Pelaporan dan kinerja korporasi/lembaganya
Abang II. Gedung yang ditempati Kepala BNPB dalam Bangsa-Bangsa, Crisis Center, Analisis Transaksi Keuangan memberi manfaat yang luas bagi BNPB mengucapkan terima
menyulitkan dalam berkoordinasi sambutannya di hadapan para Pusdalops penanggulangan (PPATK) dalam kategori tersebut. publik. kasih atas penghargaan tersebut.
secara langsung antar kedeputian. undangan dan pegawai BNPB, bencana, ruang serbaguna, dan Penghargaan diberikan dalam Media memegang peranan
Usia perjalanan BNPB dalam menyampaikan bahwa kita harus basement. Pada atap gedung ini acara The 2nd Indonesia Publik Penghargaan tersebut penting dalam meningkatkan
penanggulangan bencana telah berani memulai suatu pekerjaan akan difasilitasi landasan Relations Awards & Summit diberikan setelah melalui kesiapsiagaan masyarakat melalui
memasuki 5 tahun. Kebutuhan dan yakini bahwa pekerjaan itu helikopter atau helipad. (IPRAS) 2013: ”Reputasi Bangsa pengamatan, penelitian, dan sosialisasi, informasi dan edukasi
untuk memiliki gedung yang akan selesai di tempat akhir, Pembangunan gedung BNPB baru dan Kejayaan Indonesia” oleh serangkaian diskusi panjang terkait penanggulangan bencana.
representatif dan berlokasi jangan pernah kita takut gagal. akan memakan waktu satu tahun Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Pengurus SPS berdasarkan BNPB siap dan menyambut
strategis sangat mendesak. “Kegagalan adalah awal dari dan ditargetkan akan selesai pada Yogyakarta (29/11). Penghargaan usulan dari perusahaan pers, baik kerjasama dengan media
Anggaran pembangunan gedung kesuksesan”, ucapnya. Agustus 2014. Pelaksanaan diterima langsung oleh Kepala tokoh masyarakat, media, dan dalam penanggulangan bencana
pun telah disetujui oleh Dewan Gedung BNPB Pramuka pembangunan dilakukan oleh BNPB DR.Syamsul Maarif,M.Si Dewan Pers. Acara tersebut guna mewujudkan masyarakat
Perwakilan Rakyat (DPR) hingga bermotif betawi ini merupakan PP Construction dan PT. yang diserahkan oleh Gubernur dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan dan bangsa yang tangguh
kemudian proses pembangunan proyek multiyears setinggi 16 Artefak Arkindo. Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Hamengkubuwono X, Pengurus menghadapi bencana.

56 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 57
TEROPO
NG

P
e
n
g
a
n
u
g
e
r
a

0
1
3A ini
cara puncak dari lomba
adalah Penganugerahan
sebuah ide, kreativitas, dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah berhenti pada satu titik, begitu juga dengan bencana. “Saat ini dibutuhkan sebuah ide, kreativitas dan ilmu pengetahuan yang dapat mendahului kejadian bencana itu sendiri sehingga bangsa ini dapat sela lu siap dalam situasi dan kondisi apapun di dalam wilayah kesatuan Indonesia yang memang sangat rawan bencana”, ujar Syamsul Maarif.

Kreativitas Bidang Keben


B
a
d
a
n

N
a
s
i
o

canaan 2013 yang


n
a
l

P
e
n
a
n
g
g

diselengga rakan di Jakarta,


pada Selasa, (12/11). Pada
tahun ini, jumlah peserta
lomba mengalami
peningkatan, dengan rincian
karya foto berjumlah 866
peserta, film dokumenter 77,
karya tulis jurnalistik 197, dan
tokoh inspiratif
99. BNPB
Melalu i kegiatan ini, BNPB mengharapkan sebuah jembat an dan wadah komunik asi melalui karya kreativitas antara masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah dalam meningkat kan ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana. Sela in itu, kegiatan ini juga turut mengkam panyekan kepada masyarakat un tuk kesia psia gaan masyarakat dan dukungan program pengurangan risik o bencana.

menganugerahkan
penghargaan khusus kepada
lima media massa dan dua
bagi pengabdian insan
kemanusiaan. Lomba
kreativitas dan penentuan
dalam kategori penghargaan
khusus dilakukan oleh
dewan juri yang profesional
dan kompeten di bidangnya,
baik dari kalangan media,
praktisi, dan akademisi.
Dalam sambutan acara
pembukaan, Kepala BNPB
Dr. Syamsul Maarif
menyampaikan peningkatan
peserta lomba pada tahun ini
menunjukkan bahwa
5
8

Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun


2013
59
TEROPONG

Kepala BNPB mengharapkan


bahwa acara ini dapat terus
berlangsung di tahun-tahun
mendatang dan menambahkan
kategori lomba seperti lomba
lagu dan cerita rakyat sebagai
media edukasi masyarakat.
Berikut ini para pemenang untuk
kategori foto, film dokumenter,
dan karya tulis Jurnalistik.

Berikut ini nama-nama


penerima penganugerahan khusus
dan pemenang lomba kreativitas
bidang kebencanaan 2013:

Penganugerahan Insan Kemanusiaan (Darma Widya Argya) Pemenang Lomba Film Dokumenter (Citra Leka Birawa):
Juara I : Muhammad Eko Pangga (Mahasiswa STTM MMTC
UPT Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yogyakarta, judul karya “Huntara”)
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D, Wakil Rektor Universitas Juara II : Eagle Institute Indonesia (Judul karya “Setitik Asa
Gadjah Mada Yogyakarta atas perannya dalam menerapkan ilmu dalam Lumpur”)
pengetahuan dalam misi kebencanaan di Indonesia. Juara III : Derie Imani (Wartawan Kompas TV, judul karya
“Ancaman dan Titah Sultan”)

Penganugerahan Tokoh Inspiratif (Citra Dharma Bhakti) diberikan kepada: Pemenang Lomba Karya Tulis Jurnalistik (Citra Carita Parama):
Mayjen TNI Agus Sutomo (Danjen Kopassus), Juara I : Ida Tungga Gautama (Redaktur SKM Minggu Pagi, judul
Karel Albert Ralahalu (Mantan Gubernur Maluku), karya “Pengembangan Teknologi Mitigasi Bencana
Alam”) Juara II : Sri Mulyadi (Redaktur Harian Suara Merdeka,
Arlian Puri Anggraeni (Siswi SMAN 8 Bandung),
judul karya
Prof. dr. Andi Husni Tanra, Sp.An., Ph.D (Dokter Anastesi RS Ibnu Sina Makassar).
“Kebijakan Berisiko Bencana”)
Hening Parlan (Aktivis Humanitarian Forum Indonesia di Jakarta), dan
Juara III : Muhammad Aslam (Karyawan Hotel Ros-In, judul
Purnama (Penjahit/Persatuan Penyandang Difabilitas Indonesia di Yogyakarta).
karya “Merancang Kurikulum Siaga Bencana”)

Pemenang Lomba Foto (Citra Adhiluhung):


Juara I : Astra Bonardo (Fotografer Koran Sindo, judul karya
“Terobos Banjir”) Sementara itu, Penghargaan Khusus untuk media masa
Juara II : Albert Ivan Santoso Damanik (Fotografer Harian Sumut (Citra Dharma Bakti) diberikan kepada Media Indonesia, Metro
24, judul karya “Tinggal Puing”) TV, Radio Elshinta, RRI Pro3 dan Radio KBR68H. Selamat
Juara III : Noverdianto Arsyad (Karyawan BCA, judul karya kepada para pemenang dan penerima penghargaan khusus
“Melepas Lelah”) dalam Penganugerahan Kreativitas Bidang Kebencanaan 2013!

60 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013


Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.2 Tahun 2013 61
PROFIL

PERENCANAAN
“Perencanaan
Rehab rekon REHAB REKON
bukanlah pekerjaan
yang harus tergesa- DIRANCANG UNTUK
gesa tetapi dirancang dan
dikerjakan dengan baik MEMBANGUN
agar membangun lebih
baik (Build Back
Better).” LEBIH BAIK
"A papun yang saya kerjakan, pimpinan harus tahu,
tetapi apa yang pimpinan kerjakan saya tidak
perlu tahu", ucap Deputi Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi, Ir. Bambang Sulistianto, MM yang menjadi
prinsipnya saat berkarir sebagai PNS sejak tahun 1985. Bapak
dari empat anak ini sebelumnya mengawali karir di Merauke
pada tahun 1983 – 1985 sebagai pegawai honorer di Dit
PTPT, Dijen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum dalam
membuka lahan transmigrasi.

Selama berkarir, penggemar siomay ini, tidak pernah


menyangka karirnya akan meningkat terus menjadi Eselon II,
bahkan diangkat menjadi Eselon I di BNPB pada tahun 2010.
“Selama saya berkarir, hanya fokus bekerja dan menjalankan
perintah atasan, karena yang saya kerjakan adalah untuk diri
sendiri, keluarga, bangsa dan negara” ungkapnya.

Pada tahun 1988-1989 bertugas di Nusa Tenggara Timur


membuka transmigrsi lokal di pulau Ende, lalu kembali ke
kantor transmigrasi pusat. Pada tahun 1990-1994 bertugas
di Kalimantan Barat membuka lokasi transmigrasi pola
umum, jasa, Perkebunan Inti Rakyat (PIR) kelapa sawit dan
tambak udang di Kabupaten Singkawang. Dari pelaksana
teknis lapangan, pada tahun 1994 - 2002 dipindahkan
ke Unit Inspektorat Jenderal sebagai Fungsional Auditor
sampai tingkat Pengendali teknis. Bergabung dengan Badan
Koordnasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Pengungsi
(Bakornas PBP) bulan Juli tahun 2003 sebagai Eselon III
dengan jabatan Kepala Sub Bidang Perlindungan Pengungsi.

62 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 63
PROFIL

“Tugas pertama saya adalah menangani bantuan


Jepang mengenai eksodus Timor Timur untuk
pembangunan rumah, Jalan, Air bersih, kesehatan,
membangun Puskesmas Pembantu, Poliklinik
RSUD Prof WZ Johanes di Kupang, membangun
rumah dinas TNI, Polri dll”, kenangnya.

Kemudian di tahun 2004 menangani tsunami Aceh


selama dua bulan dan gempabumi Yogya pada tahun
2006 selama tiga bulan. Pekerjaannya di instansi
Bakornas tidak terlalu jauh berbeda dengan
kegiatannya semasa menjadi pelaksana teknis di
Kementerian Transmigrasi, sehingga penyesuaiannya
tidak terlalu lama. Motivasinya menerjunkan diri dalam
dunia penanggulangan bencana adalah banyak
tantangan yang harus dihadapi di lapangan. “Uniknya,
bencana itu tidak bisa kita program, sehingga sifatnya
dinamis dan banyak ilmu-ilmu baru yang dapat kita
pelajari” jelasnya.

Dunia Rehab Rekon


Rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekon), Kabupaten maupun di Provinsi untuk menganalisis Koordinasi
pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, kajian kebutuhan pasca bencana (JITU PASNA)
menjadi satu kesatuan yang utuh. “Saya mesti tahu sampai dengan Renaksinya” ucapnya. Perencanaan Rehab rekon bukanlah pekerjaan
terlebih dahulu rencana kontijensi daerah yang yang harus tergesa-gesa tetapi dirancang dan
terkena bencana dan data tanggap darurat sebelum JITU PASNA adalah pengembangan dari DaLA dikerjakan dengan baik agar membangun lebih baik
menyusun rencana rehab rekons yang disebut (Damage and Losses Assessment) dan Human (Build Back Better). Jangka waktu pelaksanaan
rencana aksi (RENAKSI)”ucapnya. Pada saat tanggap Recovery Needs Assessment (HRNA),dimana rehab rekons maksimal 3 tahun setelah pasca
darurat Kedeputian Rehab Rekons menurunkan tim DaLA menganalisa dampak yang dapat dihitung rehab rekons harus dapat diteruskan dalam
A2R2 (assessment awal rehab rekons) ke lapangan di dengan uang juga dapat dikatakan menyusun pembangunan berkelanjutan. Untuk itu maka
samping mengumpulkan data sekunder seperti data penyusunan rencana aksi rehab rekon harus
rencana yang bersifat Top Down yaitu dari atas
kontijensi, data kab dalam anggka, RPJM dan RPJP, memperhatikan RPJM dan RPJP dari daerah yang
kebawah, sedangkan HRNA menganalisa
PAD, PDRB daerah, informasi dari mass media dll, terdampak bencana atau pelaksanaan rehab rekon
kebutuhan yang diinginkan dari masyarakat atau
tujuannya adalah mempelajari kondisi lapangan dan harus dilanjutkan oleh daerah yang bersangkutan.
bottom up tetapi juga dapat menganalisa Disamping itu juga harus sejalan dengan program
sektor-sektor mana yang terdampak untuk didata dan
kebutuhan yang tidak dapat dinilai dengan uang. kementerian/lembaga agar dalam pendanaan tidak
dihitung sebagai dasar menyusun Tim Verifikasi. Tim
A2R2 sudah memulai mengumpulkan data dari JITU PASNA atau PDNA (Post Disaster Needs menjadi beban BNPB secara keseluruhan.
Kementerian/Lembaga serta menyepakati kriteria yang Assessment) versi Indonesia telah mendapat Permasalahan yang dihadapi paling berat adalah
akan dipakai dalam menganalisa, misalnya rumah appresiasi dari PBB dan Uni Eropa sehingga koordinasi. Tidak mudah dalam mengkoordinasikan
rusak berat, rumah rusak sedang, rumah rusak ringan saya diundang di Jenewa untuk menyampaikan antara pusat dengan daerah, maupun antar
bersama Kementerian PU Dirjen Cipta Karya, JITU PASNA dan pengalaman pelaksanaan kementerian/lembaga. Koordinasi mudah diucapkan
Kementerian Perumahan Rakyat, dan Pulitbang PU rehabilitasi dan rekonstruksi di Indonesia. tetapi sulit dilaksanakan, seperti halnya saat
menyepakati kriteria yang akan dipakai.
Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Indonesia selangkah menangani masalah Mentawai tentang alih fungsi
Dari data tersebut, lalu diturunkan tim yang sesung lebih maju dibandingkan negara-negara lain didunia, lahan untuk hunian tetap pengungsi korban tsunami.
guhnya untuk menganalisa dengan melibatkan dengan adanya Perka-perka Kepala Badan dalam Kementerian Kehutanan tetap memakai peraturan
kementerian/lembaga lain, SKPD terkait baik di yang normal seperti proses alih fungsi lahan yang
pelaksanaan Rehabilitasi dan rekonstruksi.
memerlukan waktu lebih dari 3 tahun demikian juga

64 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 65
PROFIL

kementerian keuangan dana yang tidak terserap harus RENAKSI dalam penanggulangan bencana, sumber
disetor ke kas negara sehingga pada saat lahan sudah anggarannya dilakukan secara bersama, sharing
siap dana yang tersedia harus disetor ke kas negara. antara dana APBN K/L, APBD atau pihak swasta.

Rehab rekon Mentawai sekarang sudah dapat Permasalahan BPBD sebagai ujung tombak sering
dilaksanakan dengan tidak menggunakan dana APBN menjadi korban politik atau kebijakan daerah yang
murni tetapi menggunakan dana masyarakat untuk tidak pas yang menyebabkan sumber daya manusia
land clearing sedangkan untuk menyiapkan dan di BPBD menjadi persoalan. Demikian juga SDM di
melatih fasilitator dengan menggunakan dana bantuan BNPB harus ditingkatkan dari tahun ke tahun”
New Zeland yang dilaksanakan oleh World Bank, “Tahun jelasnya lulusan S1 Fakultas Teknologi Pertanian
ini untuk Mentawai kami sedang memohon dana siap Jurusan Mekanisasi UGM dan S2 Ekonomi pada
pakai direvisi menjadi dana bantuan sosial berpola Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jakarta ini.
hibah untuk mencairkan dana APBN tersebut”, ucapnya
yang belum lama ini pulang dari Haji. Hobi
Pengalaman yang berkesan dalam penanggulan Padatnya jadwal dan banyaknya perkerjaannya
pasca bencana adalah membuat suatu perencanaan sebagai Deputi bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
rehab rekons yang disebut RENAKSI Aceh Tengah dan Satu persatu hobinya menghilang seiring dengan
Bener Meriah bulan lalu karena dilaksanakan hanya jalannya waktu dan usia. “Dulu saya adalah pecinta
dalam waktu satu bulan satu minggu yang biasanya alam, suka berenang, mancing dan tenis, tapi lama
bersama BAPPENAS paling cepat 3 bulan. Sedangkan kelamaan hilang dengan sendirinya, karena kesibukan
yang paling lama penyusunan RENAKSI dan bertambah usia juga” tawanya ringan. “Sekarang
banjir saya belajar main golf jika ada waktu senggang di luar
Jakarta. Dampak banjir Jakarta yang ditimbulkan kesibukan saya” ungkapnya. Pesannya kepada staf
sekitar 7 trilyun. Hal tersebut menunjukan betapa BNPB, agar apa yang kita pegang itulah yang harus
besarnya dampak yang ditimbulkan bukan berarti kita perjuangkan untuk menjadi besar dan berkualitas.
pemerintah harus mengganti, tetapi kita berupaya Pemilik motto, “hidup jangan melawan arus tetapi
agar kejadian tersebut tidak terulang. Untuk itu maka jangan terbawa arus” imbuhnya.
diperlukan perbaikan infratruktur misalnya dengan
membangun sodetan

66 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 67
SNAP SHOT

Kunjungan JICA ke BNPB

Pengukuhan Dharma Wanita Persatuan BNPB (18 sept)

Kunjungan Kerja Komisi A DPRD DIY ke BNPB (3


Kunjungan Gubernur Papua ke BNPB, berdiskusi dalam September)
unjungan Gubernur Maluku ke BNPB (27 agustus) Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana (5 Sept)

Penerimaan CPNS BNPB tahun 2013 Kunjungan AIFDR dan Riri Reza ke BNPB
Kunjungan studi banding Tentara Amerika ke BNPB
(12 sept)

68 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013


Kunjungan Kerja Komandan United States Transportation
Command (Ustranscom) (18 sept)

Kunjungan PASIS TNI AU SEKKAU ke Pusdalops BNPB

Kunjungan studi banding Wakil Menteri Jepang ke BNPB


(9 sept)

Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013 69


SNAP SHOT

Orasi ilmiah di hadapan wisuda sarjana Universitas Sari Mutiara Indonesia, Selecta Convention Hall, Medan (29 agustus)

Pemenang Lomba Kreativitas Bidang Kebencanaan 2013Kategori Foto (Citra Adhiluhung):

Juara I - Terobos Banjir Juara II - Tinggal Puing Juara III - Melepas Lelah

karya Astra Bonardo karya Albert Damanik karya Adi Lesmana

70 Majalah GEMA BNPB Vol. IV No.3 Tahun 2013


Diterbitkan oleh:
Pusat Data, Informasi, dan Humas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Jl. IR. H. Juanda No. 36 Jakarta Pusat
Telp: 021 3458400, Fax: 021 3458500
www.bnpb.go.id

Email : contact@bnpb.go.id
Facebook : www.facebook.com/bnpb.indonesia
Twitter : http: //twitter.com/bnpb_Indonesia
Youtube : http://www.youtube.com/user/BNPBIndonesia

Anda mungkin juga menyukai