Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai
lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut di perhitungkan
keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit-penyakit
baru maupun teknologi pengobatan yang makin maju. Teknologi informasi telah
mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi
tuntutan masyarakat akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya.

Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen


Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Sistem
informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan
upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk
mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang
diperlukan sebagai pengambilan keputusan.

Manajemen rumah sakit menghendaki pengelolaan rumah sakit yang efektif dan
efesien. Efektif dalam arti tingkat keberhasilan penanganan terhadap pasien cukup tinggi dan
efesien berarti optimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit yang ada. Suatu upaya
serius dan terencana harus ditempuh agar keinginan tersebut dapat tercapai.

Dengan perkembangan beberapa rumah sakit di Indonesia akhir-akhir ini baik dari
segi aspek administratif atau teknologi peralatan medis, maka proses pelayanan kesehatan di
Indonesia dapat berangsur-angsur lebih baik. Untuk mengembangkan mutu pelayanan rumah
sakit dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data
rumah sakit dengan pemanfaatan teknologi komputer.

Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pen golahan data di rumah
sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit.
Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam meningkatkan
efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Era saat ini, banyak rumah sakit tidak menyadari berapa

1
banyak informasi telah didapat dan diproses serta didistribusikan baik secara manual maupun
secara komputerisasi.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen RS (SIM RS) didasari atau dipayungi oleh
beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :

1. UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pada Bab XI Pasal 52 dinyatakan
bahwa “ Setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua
kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit ( SIM-RS ). Bab XIV Pasal 64 (1); menyatakan bahwa “Semua Rumah
Sakit yang sudah ada harus menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dalam
Undang-undang ini, paling lambat dalam jangka waktu 2(dua) tahun setelah Undang-
undang ini diundangkan “.
2. Permenkes1171/Menkes/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit
3. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi PublikUU Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) maka tersedianya data dan
Informasi Mutlak dibutuhkan terutama oleh badan layanan umum seperti rumah sakit
4. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pada Bab IV
Tanggungjawab Pemerintah, Pasal 17 : (1) di nyatakan bahwa Pemerintah
bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Bab XIV Informasi Kesehatan, Pasal 168 menyatakan : (1). Untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi
kesehatan. (2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui
sistem informasi dan melalui lintas sektor. Bab XIV Informasi Kesehatan, Pasal 169
menyatakan bahwa ; Pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang “ Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan ”. Pada pasal 112 mengenai Penatausahaan, Pasal 115
mengenai akuntansi, Pasal 118 dan 119 mengenai Pelaporan dan
Pertanggungjawaban dan menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai
dengan kebutuhan praktek bisnis yang sehat.
6. Undang-undang No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

2
7. SK Menkes Nomor 1410 Tahun 2003 Tentang Sistem Pelaporan Rumah Sakit (SIRS)
Revisi 5
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi
Rumah sakit Bab IV Pasal 17 Ayat 3 Menyatakan Tata laksana Rumah Sakit meliputi
standar pelayanan,standar operasional prodedur ( SOP ),Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit ( SIMRS ) hospital by laws,medical staff by laws.
9. Peraturan Menteri Kesehatan No 82/Menkes/Per/XII/2013 Tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit ( SIMRS )

3
2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen RS
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) saat ini merupakan kewajiban
bagi masing-masing rumah sakit setelah ditetapkannya UU No 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit. Dijelaskan bahwa pada Bab XI Tentang Pencatatan dan Pelaporan, khususnya
Pasal 52 ayat (1) “Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit”, sehingga kebutuhan terhadap SIMRS adalah hal yang wajib. Hal ini
dikarenakan adanya dukungan penyediaan informasi yang cepat dan akurat, sebagai faktor
penunjang kinerja pelayanan rumah sakit, serta transparansi dalam bidang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP) seperti yang diatur dalam UU No 14 Tahun 2008.
Terdapat beberapa definisi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit menurut para
ahli, di antaranya adalah:
1. SIM (Sistem Informasi Manajemen) merupakan sebuah sistem mesin pemakai
yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi
manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah
organisasi. Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan lunak
komputer, dan prosedur-prosedur manual, model-model untuk analisis,
perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dan suatu “database”.
(Gordon B.Davis dan Margareth H.Olson)
2. Sistem Manajemen Informasi merupakan suatu sistem komunikasi yang secara
spesifik didesain atau dibentuk, dimana data dikumpulkan, disimpan,
dianalisis, dirumuskan dan dilaporkan kepada manajer. (Rakich-Longest-Darr)
3. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) itu sendiri merupakan suatu tatanan
yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan data, penyajian
informasi, analisis, dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi
yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. (Dr. dr. H. Boy S., dkk, 2005)
Dari definisi-definisi yang dijelaskan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu alat
atau sistem yang digunakan untuk menyediakan informasi dalam menunjang operasi
manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisis, penyimpulan
informasi dan penyampaian informasi yang dibutuhkan kepada manajer pada suatu
rumah sakit.

BAB II

4
TATA LAKSANA
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi berasal dari dua kata, yaitu “sistem” dan “informasi”. Menurut
Suartini Bambang, sistem merupakan kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang
berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau tujuan
tertentu. Komponen-komponen dari sistem meliputi: Input (masukan), Process (proses),
Output (luaran), Feed back mechanism (umpan balik). Sedangkan menurut Gordon B. Davis,
sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang saling beroperasi bersama untuk
mencapai sasaran dan tujuan. Sistem juga terdiri dari sub sistem dan masing-masing dari
sistem tersebut mempunyai batasan sendiri. Adanya saling keterkaitan dan interaksi antar sub
sistem disebut sebagai interfase atau jalinan. Interfase dapat berupa masukan (input) atau
keluaran (materi, energi, informasi).
Selanjutnya, pengertian informasi menurut Suartini Bambang merupakan data yang
dianalisa sedemikian rupa sehingga dapat memberikan makna kepada yang memerlukan.
Sedangkan menurut Boy S. Sabarguna, informasi mencakup data yang telah diolah dan
dianalisa secara formal dengan cara yang benar dan secara efektif sehingga hasilnya bisa
bermanfaat dalam operasional dan manajemen. Dari pengertian beberapa ahli di atas, maka
dapat disimpilkan bahwa informasi merupakan suatu data yang diolah dan dianalisa secara
benar sehingga dapat bermanfaat dalam proses manajemen.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai
keterkaitan antarasatukomponen dengan komponen lainnya yangbertujuan menghasilkan
suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya
klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu
informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasiantara lain, fleksibel, efektif
dan efisien (Sabarguna, MARS, Dr. dr. H. Boy S., Sistem Informasi Rumah Sakit,
2005).Secara garis besar komponen yang terkait dengan suatu sisteminformasi dapat dilihat
pada bagan di bawah ini.

5
KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Gambar 2 : Konsep Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


Di dalam komponen sistem informasi ini, yang termasuk dalam masukan yaitu segala hal
yang terdiri dari data, metode, media pengumpulan dan pemasukan data. Selanjutnya
masukan tersebut akan diproses melalui model yang mencakup prosedur, logika, model
matematika yang digunakan untuk memanipulasi data menjadi informasi. Dalam proses
tersebut, digunakan teknologi yang dapat berupa software, hardware, dan brainware yang
mendukung serta memiliki kualitas dalam pengolahan masukan (data) tersebut. Hasil yang
dikeluarkan (keluaran) dapat berupa informasi atau dokumentasi yang berkualitas.

2.2 Manfaat
a. Manfaat Umum
1. Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan:
a) Efisiensi
Kemudahan
b) Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
c) Dokumentasi yang Auditable dan Accountable
d) Mendukung Pemasaran Jasa RS: Mutu, kecepatan, kenyamanan,
kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan
e) Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit
f) Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
g) Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai
sumber daya, antara lain mitra usaha potensial seperi Pedagang Besar
Farmasi, bpjs, Instansi / Perusahaan pemberi jaminan kesehatan bagi
karyawannya, dll
h) Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit:
2. Setiap unit akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya,
dibagi menjadi:
a) Fungsi Pelayanan dan Informasi
b) Fungsi Perawatan (medical care)
c) Fungsi Penunjang/Supporting
d) Fungsi Administrasi dan Keuangan
e) Fungsi Pengawasan, dll

6
3. Mendukung kerja sama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian / unit dalam
rumah sakit. Contoh:
a) Unit Registrasi dengan Unit RM dalam hal Petugas RM dapat
mengetahui secara real time pasien yang mendaftar di bag Registrasi.
b) Unit Registrasi dengan Unit Rawat Jalan.
c) Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Apotik/Farmasi dalam hal Resep Online dan informasi lainnya.
d) Koordinasi antara Unit Rawat Jalan / Rawat Inap dengan Unit
Laboratorium, Radiologi, IBS, Gizi, Farmasi, dan Keuangan dan
sebaliknya
e) Meningkatkan pendapatan rumah sakit
b. Manfaat Operasional

Tabel 5 : Manfaat Operasional SIMRS


No Manfaat Sistem Manual Menggunakan
SIMRS
1 Kecepatan Pengerjaaan tagihan Pengerjaaan tagihan
kepada mitra/pihak ke-3 kepada mitra/pihak
memakan waktu sampai ke-3 memakan waktu
1 bulan sejak pasien 1-2 hari saja.
selesai dilayani.
2 Akurasi Harus mengecek satu Cukup dengan
demi satu transaksi. membandingkan
Jika teledor bisa terjadi laporan antar unit
duplikasi data. yang dihasilkan oleh
SIM. SIMRS juga
mencegah duplikasi
data dengan memberi
peringatan.
3 Integrasi Data pasien harus Data cukup sekali
dimasukkan di setiap dimasukkan di
unit. pendaftaran saja. Hal
ini mengurangi beban
kerja adminstrasi dan
menjamin konsistensi

7
data.

No Manfaat Sistem Manual Menggunakan


SIMRS
4 Peningkatan Pelayanan lambat dan Pelayanan semakin
pelayanan tidak akurat. cepat dan akurat.
Administrasi berbelit- Administrasi jadi
belit. cepat dan tagihan
akurat serta detil.

5 Peningkatan Pekerjaan lebih ke arah Pekerjaan lebih ke


Efisiensi klerikal. arah analisa.
Contohnya konsentrasi Contohnya
bagian penagihan konsentrasi bagian
adalah membuat penagihan lebih
tagihan. kepada umur tagihan
Contoh lainnya itu sendiri.
perawat harus Karyawan dapat fokus
memasukan data asuhan pada pekerjaan
keperawatan secara utamanya karena
berulang-ulang kecepatan dan akurasi
sehingga memakan data meningkat.
waktu. Contohnya perawat
hanya tinggal
memasukan data
diagnosa penyakit
pasien, dan komputer
yang akan mencetak
laporan SAK untuk
ditanda-tangani
perawat.
6 Kemudahan Pelaporan adalah Proses pelaporan
Pelaporan pekerjaan yang menyita hanya memakan
waktu namun sangat waktu dalam hitungan
penting. Pegawai RS menit sehingga kita

8
selama ini lebih banyak dapat lebih
bertugas untuk konsentrasi untuk
menyusun laporan menganalisa laporan
(Clerikal). tersebut, Sehingga
pegawai RS dapat
ditingkatkan menjadi
petugas verifikasi dan
menganalisa laporan
yang dihasilkan oleh
SIMRS.

c. Manfaat Manajerial

Tabel 6 : Manfaat Manajerial SIMRS


No Manfaat Sistem Manual Menggunakan
SIMRS
1 Kecepatan Manajer mengambil Informasi yang
mengambil keputusan berdasarkan disajikan bersifat real
keputusan informasi yang time, bahkan kita
mungkin sudah tidak dapat membuat
relevan lagi. Belum lagi tabulasi dari informasi
jika yang dibutuhkan tersebut sehingga
adalah trend informasi yang kita
berdasarkan selang dapat sudah sangat
waktu tertentu spesifik sesuai dengan
(harian/mingguan/dsb), kebutuhan kita. Hal
ini mengakibatkan ini tentu saja
keputusan yang diambil meningkatkan kualitas
belum tentu sesuai keputusan kita, di
dengan kondisi nyata. samping tentu saja
berkurangnya waktu
untuk mengambil
keputusan.
2 Akurasi dan Masih membutuhkan Lebih akurat dan
Kecepatan waktu yang relatif lama cepat. maka jika ada

9
Identifikasi untuk memeriksa hal-hal yang tidak
Masalah apakah ada masalah normal dapat segera
atau tidak. kita ketahui.
3 Kemudahan Lebih sulit SIMRS mampu
penyusunan dibandingkan memberikan data
strategi menggunakan SIMRS. populasi dengan
selang waktu tertentu,
bahkan menyajikan
kecenderungan
datanya kepada kita.

d. Manfaat Organisasi
Tabel 7 : Manfaat Organisasi SIMRS
No Manfaat Sistem Manual Menggunakan
SIMRS
1 Budaya Kerja Ada kemungkinan data Membuat lebih
yang terlewat. disiplin karena data
harus diinput saat itu
juga.
No Manfaat Sistem Manual Menggunakan
SIMRS
2 Transparansi data-data yang
digunakan oleh
seluruh rumah sakit
berada di bawah satu
kendali.
3 Koordinasi antar Belumada Ada kesinambungan
unit (Team kesinambungan dengan dengan unit yang lain.
working) unit lain.
4 Pemahaman Hanyapaham dengan Paham sistem seluruh
sistem sistemunitnya sendiri. unit.
5 biaya Lebih boros Lebih hemat
administrasi

2.3 Pengembangan SIMRS

10
6 komponen utama guna menunjang terlaksananya penerapan system informasi yang benar
dan sesuai kebutuhan:

1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit) Mis: Program Software


SIMRS ,Program Inhealth,Program Barcode,Program Website,
2. Hardware (Perangkat Keras berupa Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless ,Wifi dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan system karena system tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah system dimana
data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SDM tersebut)

Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai
strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi
utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.

1 MODUL SISTEM BILLING PELAYANAN PASIEN


Sistem ini sudah terintegrasi dan Online dari semua Pelayanan transaksi Front Office
( TPPRJ , Rawat Jalan , Rawat Inap, Pelayanan Intensif ( OK , VK , ICU ) dan
Penunjang Medik ( Laboratorium dan Radiologi ) Sistem bisa support melihat Biaya
Pasien Per hari,Pengendali Pasien BPJS, Kunjungan Realtime,Morbiditas.

2 MODUL SISTEM PEGENDALIAN PELAYANAN FARMASI


Sistem ini sudah terintegrasi dan Online dari semua Pelayanan Pengendalian Sistem
Farmasi Dengan Data Base tersendiri karena Khusus untuk memantau stock opname
Obat , Omzet Penjualan, Kartu Stock Obat ( Penjualan Obat ) ,Sistem ini bisa Support
terhadap Stock Opneme secara Real Time juga sbg Pengendali BPJS Rawat Jalan

3 MODUL SISTEM KEUANGAN ( KASIR )


Sistem Kasir sudah Online dan Integrasi dengan Pelayanan di mana sekarang Laporan
Kasir sudah Bisa Real Time ( Satu hari sudah jadi Laporan pendapatan Kas ) dulu
Laporan kasir masih Manual dalam membuat Laporan ,
Laporan Pendapatan Pasien Pulang sudah Online secara Real Time Pendapatan Pasien
Umum maupun Per Asuransi.

11
4 MODUL SISTEM KEUANGAN VERIFIKASI PENAGIHAN
Ada Sistem Keuangan sebagai Verifikasi , Data tagihan dari Pelayanan rawat inap
maupun rawat jalan secara Real time , Tujuannya untuk Kecepatan tepat waktu dalam
Tagihan Pasien Asuransi ( Asurans BPJS dan Asuransi Non BPJS ) maupun Perusahaan
Bi partit ( Sehingga tagihan Pasien Asuransi Rawat jalan maupun Rawat Inap bisa
Cepat karena ada Integrasi dengan semua Pelayanan . Unit penagihan dan verifikasi
Tidak Input manual dan Hanya berfungsi Verifikator
Sistem ini terinstal di Modul Keuangan Penagihan Verifikasi dan ini masih Proses
memValidasi Keakuratan dan Ketepatan data

5 MODUL SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI


Sistem ini sdh terinstal di Unit Akuntansi dan ini masih Proses koordinasi secara intens
dengan unit terkait untuk memvalidasi keakuratan dan ketepatan data
Gambaran Sistem : Kasir / APP / Verifikasi rawat Inap / Verifikasi Rawat Jalan , Hanya
Ngecek Laporan , Bila Betul antara Laporan Print Out dengan Data di Sistem Maka
Klik Menu Transfer
Tujuannya Akuntable dan Percepatan pelaporan Keuangan untuk Top manajemen
( Direksi )
Akuntansi akan Ngecek Menu Verifikasi di mana ada Data dari Kasir maupun
Penagihan Verifikasi , Bila Betul antara Laporan Print Out dengan Data di System .
Maka Klik Menu Posting sudah terjadi Jurnal Automatis dan Pelaporan
Keterangan : Kode Rekening Ada di master Tindakan di Server SIMRS Unit Akuntansi
tidak Input Manual hanya Fungsi Verifikasi

PERAN DAN FUNGSI SIM RSI SITI HAJAR

1. System Analist dan Administrator Data Base

a) Pengolahan dan pemrosesan data server sebagai pusat data meliputi data master
pasien ,data pelayanan rawat jalan ,data pelayanan rawat inap,data penunjang
medik,data pelayanan farmasi,data logistic farmasi ,data rekam medik,data
inventarisasi,data akuntansi keuangan
b) Pengolahan dan pemrosesan data server program inhealth sebagai data perusahaan
asuransi pemeliharaan kesehatan

c) Pengolahan dan pemrosesan data automasi perkantoran yang meliputi data


administrasi umum dan data akreditasi sebagai peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit

12
d) Pengolahan dan pemrosesan data program akuntansi versi DOS sebagai informasi
yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses pengambilan keputusan
manajemen.RSI Siti hajar

e) Pengolahan dan pemrosesan data CCTV sebagai central security System untuk
peningkatan keamanan rumah sakit

f) Pengolahan dan pemrosesan data website dan email sebagai sector publikasi dan
informasi pelayanan rumah sakit di jaringan internet.

g) Pengolahan dan pemrosesan data rekam medik untuk menunjang SIRS ( Sisten
informasi rumah sakit ) online ke kementrian kesehatan melalui data base
www.buk.depkes.go.id.

h) Pengolahan dan pemrosesan data Barcode dan data antrian sebagai kecepatan
pelayanan khususnya rawat jalan.

i) System Administrator (SA) bertanggung jawab atas ketetapan yang efektif


instalasi/konfigurasi,

j) pengoperasian dan perawatan system hardware dan software dan infrastruktur


yang terkait,

k) berpartisipasi secara teknis dalam penelitian dan pengembangan untuk


menciptakan inovasi yang berkelanjutan dalam SIM.

l) Memastikan bahwa sistem Hardware system software, operating sistem


mengikuti aturan yang berlaku.

m) Membantu pada tahapan permulaan dan tahapan perencanaan standart metode


manajemen proyek system informasi rumah sakit

2 System Networking ( Jaringan )

a) Pengendalian system dan mengupdate komponen komputer baik hardware


maupun software. mengembalikan data , melihat RAM , dan juga mengendalikan

13
kecepatan processor. Didalam system & maintenance meliputi : Backup dan
restore,windows update,administrative tool,
b) Mendesain dan membangun infrastruktur jaringan baik LAN maupun WAN
c) Memberikan solusi terbaik dalam hal infrastruktur jaringan baik dalam hal peralatan
yang digunakan, efisiensi, reliability, security dan aspek-aspek lain yang terkait
d) Memastikan suatu infrastruktur jaringan computer dapat berfungsi dengan baik.

3 Technical Engineering
a) Memelihara dan memastikan sistem yang ada berjalan dengan baik
b) Instalasi sistem baik hardware maupun software
c) Troubleshooting dan perbaikan system
d) Memberikan pelatihan ke para pengguna system
4 Electronik Data prosesing
a) Melayani dan mengontrol seluruh kegiatan dan aktifitas pengolahan data
b) Melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur yang telah di tetapkan
c) Menyiapkan input data serta membuat suatu kepustakaan dari seluruh file file yang
ada

BAB IV
Kesimpulan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu alat atau
sistem yang digunakan untuk menyediakan informasi dalam menunjang operasi manajemen
dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
menuntut diubahnya berbagai sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi supaya
pekerjaan menjadi lebih efisien. SIM hadir dalam mengatasi berbagai hambatan terkait
dengan pelayanan RS. Penyelenggaraan SIMRS utamanya diatur dalam Peraturan Menteri

14
Kesehatan nomor 82/MENKES/PER/XII/2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit.

2. DASAR HUKUM SIMRS

Penerapan Sistem Informasi Manajemen RS (SIM RS) didasari atau dipayungi oleh
beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain :

10. UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pada Bab XI Pasal 52
dinyatakan bahwa “ Setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem Informasi

15
Manajemen Rumah Sakit ( SIM-RS ). Bab XIV Pasal 64 (1); menyatakan bahwa
“Semua Rumah Sakit yang sudah ada harus menyesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku dalam Undang-undang ini, paling lambat dalam jangka waktu 2(dua) tahun
setelah Undang-undang ini diundangkan “.
11. Permenkes1171/Menkes/PER/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit
12. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) maka


tersedianya data dan Informasi Mutlak dibutuhkan terutama oleh badan layanan
umum seperti rumah sakit

13. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Pada Bab IV


Tanggungjawab Pemerintah, Pasal 17 : (1) di nyatakan bahwa Pemerintah
bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Bab XIV Informasi Kesehatan, Pasal 168 menyatakan : (1). Untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi
kesehatan. (2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui
sistem informasi dan melalui lintas sektor. Bab XIV Informasi Kesehatan, Pasal 169
menyatakan bahwa ; Pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang “ Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan ”. Pada pasal 112 mengenai Penatausahaan, Pasal 115
mengenai akuntansi, Pasal 118 dan 119 mengenai Pelaporan dan
Pertanggungjawaban dan menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai
dengan kebutuhan praktek bisnis yang sehat.
15. Undang-undang No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
16. SK Menkes Nomor 1410 Tahun 2003 Tentang Sistem Pelaporan Rumah Sakit
(SIRS) Revisi 5
17. Peraturan Menteri Kesehatan No 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi
Rumah sakit Bab IV Pasal 17 Ayat 3 Menyatakan Tata laksana Rumah Sakit meliputi
standar pelayanan,standar operasional prodedur ( SOP ),Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit ( SIMRS ) hospital by laws,medical staff by laws.

16
. PENGEMBANGAN SIMRS

Pengelolaan data Rumah Sakit yang sangat besar baik data medik pasien maupun data-data
administrasi yang dimiliki oleh rumah Sakit berakibat :

1. Redudansi Data, pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data


sehingga kapasitas yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat, tumpukan
filing sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas.

2. Unintegrated Data, penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak
sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan masing-masing unit /Instalasi.

3. Human Error, proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan


terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu ke
yang lainya dan akan menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya banyak pelayanan
akan berdasarkan sesuka perawat /dokter sehinga dokter / perawat bisa menambah bahkan
mengurangi data/tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah saudaranya
maka dengan seenaknya dokter/perawat memberikan discount tanpa melalu prosedur yang
tepat. Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit.

4. Terlambatnya Informasi, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap


secara manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya
kebenarannya.

Era globalisai yang ditandai dengan adanya Perdagangan bebas mengharuskan sektor
Kesehatan terutama Rumah Sakit untuk meningkatkan daya saing dengan memberikan
pelayanan yg sebaik-baiknya kepada pelanggan ataupun pasien bahkan penyajian laporan
yang akurat bagi para pengambil keputusan, bahkan rumah sakit vertical cenderung untuk
segera merubah tatanan rumah sakit menjadi sebuah badan layanan umum, sehingga lebih
mudah dalam penataan administrasinya.

Guna mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,


keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit” sangat dibutuhkan, sebagai salah
satu strategik manajemen dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memenangkan
persaingan bisnis.

17
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi
informasi yang terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang
lain untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat beberapa
SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapi dan baik.

Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi
6 komponen utama guna menunjang terlaksananya penerapan system informasi yang benar
dan sesuai kebutuhan:

7. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit) Mis: Program SWB,Program


Inhealth,Program Barcode,Program Website,Program Akuntansi versi DOS,Program
Payroll,Program CCTV,Program Antrian. )
8. Hardware (Perangkat Keras berupa Komputer, printer dan lainnya)
9. Networking (Jaringan LAN, Wireless ,Wifi dan lainnya)
10. SOP (Standar Operasional Prosedur)
11. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama
mejalankan system karena system tidak akan berjalan tanpa di Input)
12. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya sebuah system dimana
data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SDM tersebut)

Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai
strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi
utama sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang
dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :

2 Development Master Plan, cetak baru pembangunan harus dirancang dengan baik
mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan

18
adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta
peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi
Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan
sebuah sistem untuk jangka waktu tidak terbatas.
3 Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan,
akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala
seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan
harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung,
perubahan pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan
buruk bagi seorang tenga medis.
4 Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli
dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam
membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen
Informatika, Teknik Informatika, Teknik Komputer, dokter, perawat , Ahli Akuntansi
Rumah Sakit ,Ahli Manajemen Rumah Sakit dan tentunya orang-orang yang sudah
berkecipung dibidang pengembangan system informasi manajeman khususnya rumah
sakit (kesehatan).
5 Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting
dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah
Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network). Faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi adalah :

5 Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi


menangani proses maupun penampungan data

6 Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi dan kemudahan


pengembangan di masa yang akan datang

Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan
beberapa pendekatan, seperti:

1. Systems Approach

Pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi sebagai


suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam

19
organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari
organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi saja.

2. Top-Down Approach

Pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan,
maka proses turun ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.

3. Modular Approach

Pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang
lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang
tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.

4. Evolutionary Approach

Pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan
perkembangan-perkembangan organisasi di masa yang akan datang, sehingga didapatkan
suatu sistem yang mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.

Secara besar system informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah
sakit

1. Rumah Sakit Vertikal


2. Rumah Sakt Umum Daerah
3. Rumah Sakit Umum Swasta
4. Rumah Sakit Spesialist

Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-kelompok diatas guna


mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan system informasi terutama yang di dasarkan
pada modular, modul-modul yang di gunakan oleh rumah sakit daerah tentu akan berbeda
dengan rumah sakit vertical maupun swasta.

20
6 MODUL MODUL SIMRS TERINTEGRASI( Topologi SIMRS terintegrasi
menurut Perhimpunan SIMRS Community )

Secara umum, modul-modul SIMRS terintegrasi terdiri dari beberapa sub sistem sebagai
berikut:

1. FRONT OFFICE
a. MODUL CUSTOMER SERVICE
· PANEL ANTRIAN REGISTRASI
· PANEL INFORMASI
· PENGADUAN
b. REGISTRASI
· RAWAT JALAN
· RAWAT INAP
· UNIT GAWAT DARURAT (UGD)
c. INFORMASI PASIEN

2. PELAYANAN PERAWATAN
a. ANTRIAN LAYANAN
b. PELAYANAN UGD
c. PELAYANAN POLIKLINIK / RAWAT JALAN

21
d. PELAYANAN / TINDAKAN RAWAT INAP
e. KAMAR OPERASI / IBS
f. HEMODIALISA
g. REHAB MEDIK DAN KETERAPIAN FISIK (ORTESIS & PROSTESA)
h. RAWAT INTENSI DAN REANIMASI (ICU, ICCU, NICU, BURN
UNIT)
i. PELAYANAN PERAWATAN LAINNYA

3. UNIT PELAYANAN PENUNJANG


a. LABORATORIUM
· PATOLOGI KLINIK
· PATOLOGI ANATOMI
b. RADIOLOGI
· RADIO TERAPI
· RADIO DIAGNOSTIK
c. PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
d. PELAYANAN PENUNJANG LAINNYA

4. REKAM MEDIK
a. REKAM MEDIK PUSAT
b. REKAM MEDIK RAWAT JALAN
c. REKAM MEDIK RAWAT INAP
d. REKAM MEDIK UGD

5. MANAJEMEN KEPERAWATAN
a. DISCHARGE PLANNING
b. ASUHAN KEPERAWATAN
c. INDIKATOR MUTU KLINIK
d. CLINICAL PATHWAY

6. FARMASI & LOGISTIK

22
a. FARMASI / APOTIK
b. LOGISTIK (INVENTORY MEDIK DAN NON MEDIK)
c. SISTEM INFORMASI OBAT

7. PELAYANAN UMUM
a. PELAYANAN GIZI (PELAYANAN MAKANAN, DIET DAN
KONSULTASI)
b. MEDICAL CHECK UP
c. AMBULANCE
d. BINATU DAN STERILISASI
e. FORENSIK (KAMAR JENASAH)
f. PEMELIHARAAN SARANA MEDIK

8. AKUNTANSI & KEUANGAN


a. KASIR / PEMBAYARAN
b. PELAYANAN PIUTANG
c. MAPPING TARIF PELAYANAN
d. REMUNERASI
e. INVENTARISASI ASSET
f. AKUTANSI KEUANGAN

9. INFORMASI EKSEKUTIF
a. DECISION SUPPORT / MANAJERIAL REPORT
b. INDIKATOR PELAYANAN
c. VISUALISASI DATA / GRAFIK

10. KEPEGAWAIAN
a. KEPEGAWAIAN
b. AGENDA KEGIATAN

11. SYSTEM SUPPORT & UTILITY


a. DATA ADMINISTRATOR (PERIKSA, RUBAH, DAN HAPUS)

23
b. SETTING DATA MASTER
c. HAK AKSES & PASSWORD
d. BACK UP DAN RESTORE DATA

12. PORTAL TERINTEGRASI RUMAH SAKIT :


a. PORTAL PUBLIK
b. PORTAL INTERNAL

Secara detil dapat digambarkan submenu dari masing-masing modul sebagai berikut:

1. Modul Registrasi

-Registrasi pasien
-Pendaftaran ruang inap
-Pindah kamar
-Cek Out
-Modifikasi data registrasi
-Daftar registrasi harian
-Mencari data pasien berdasarkan nama, alamat
-Informasi data kamar
-Informasi Jadwal Praktek Dokter
-Rekap pasien rawat inap
-Pasien baru per instalasi
-Grafik pasien RJ per Poliklinik
-Grafik pasien RI per Bangsal
-Grafik pasien per Kecamatan
-Grafik pasien per Kabupaten
-Informasi data umum rumah sakit
-Informasi denah RS
-Informasi struktur ogranisasi
-Informasi data pegawai
-Informasi jam kunjungan
-Informasi ambulance

24
-Infrmasi statistik jumlah pasien berdasar rujukan
-Menerbitkan laporan daftar rawat tunggu
-Informasi Sensus Harian
-Informasi Data Tindakan Per SMF (Detail)
-Informasi Data Tindakan Per SMF (Rekap)
-Informasi Kunjungan Berdasarkan Pendidikan
-Informasi Kunjungan Berdasarkan Daerah
-Informasi Kunjungan Berdasarkan Inap & Pulang

2. Modul Perawatan / Medical Care :

-Isi biaya perawatan


-Rubah data biaya perawatan
-Catatan Perawat
-Catatan Dokter
-Laporan biaya perawatan per pasien
-Laporan pendapatan perawatan
-Cetak pendapatan per tindakan
-Pendapatan yg masih akan diterima (terhutang)
-Rekap pendapatan terhutang
-Data pembayaran pasien keluar
-Pendapatan per Jasa Medis
-Grafik pendapatan/instalasi
-Rekap pasien per tindakan
-Daftar tunggu
-Informasi dan edit penerimaan pasien
-Entry Pasien Pindahan Yang Tak Jadi Pindah
-Menerbitkan Sensus Harian Bangsal
-Menerbitkan Sensus Pasien Perjenis Pelayanan
-Menerbitkan Sensus Harian Per Shift
-Menerbitkan Rekapitulasi Per Jenis Pasien
-Menerbitkan Analisa Sensus
-Menerbitkan Analisa Barber Jonson
-Informasi / Entry Pengiriman Status

25
-Informasi / Entry Pengembalian Status
-Informasi status Hilang
-Menrbitkan Kunjungan Berdasar Jenis Tarif
-Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pendidikan
-Menerbitkan Kunjungan Berdasar Daerah : Desa, Kecamanatan, Dati II,
Propinsi
-Menerbitkan Kunjungan Berdasar Pasien Rawat Dan Pulang
-Menerbitkan Laporan Sensus Harian

3. MODUL MEDICAL RECORD :

-Pemeliharaan data teraphie


-Pemeliharaan catatan pasien
-Pemeliharaan data hasil pemeriksaan
-Pemeliharaan data diagnosa pasien
-Cetak medical record
-Cetak data terapi
-Cetak catatan pasien
-Cetak hasil pemeriksaan
-Cetak diagnosa akhir
-Cetak status keluar pasien
-Cetak rekap penyakit terbanyak
-Laporan kasus baru rumah sakit
-Laporan RL1
-Laporan RL2a
-Laporan RL2b
-Laporan RL2c, DSB
-Pemeliharaan file ICD X
-Laporan statistik (BOR, LOS, DLL)
-Menerbitkan Rekap Data Kecelakaan
-Menerbitkan Lap Harian Per Jenis Pelayanan
-Menerbitkan Rekap Harian Per Jenis Pelayanan

26
-Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Anestesi dan Operasi
-Menerbitkan Lap Bulanan Kegiatan Operasi Bulanan
-Menerbitkan Rekap Intervensi Bedah
-Menerbitkan Rekap Bulanan Kebidanan
-Menerbitkan Rekap Isisan Formulir B 3
-Menerbitkan Lap Buku Harian PA
-Menerbitkan Lap Buku Bulanan PA
-Menerbitkan Grafik Barber Jonson
-Menerbitkan Formulir RL 1 Hal 1,2,3,4,5
-Menerbitkan Formulir RL 2
-Menerbitkan Formulir RL 4
-Menerbitkan Formulir RL 5

4. MODUL ASUHAN KEPERAWATAN :

-Pemeliharaan master standar asuhan keperawatan


-Pencarian SAK berdasarkan diagnosa pasien
-Perencanaan tindakan
-Pengisian realisasi asuhan keperawatan
-Laporan Standar Asuhan Keperawatan
-Laporan Standar Asuhan Keperawatan
-Laporan SAK per Ruang
-Laporan Rekap SAK per Kelompok Penyakit
-Laporan SAK dan Diagnosa

5. MODUL APOTIK / INVENTORY CONTROL :

-Kebutuhan barang / Budget Inventory


-Permintaan Pembelian
-Penawaran
-Purchase Order / Order Pembelian
-Penerimaan barang
-Retur pembelian
-Biaya perolehan

27
-Penolakan barang
-Penerimaan expenses
-Hutang jasa/lain-lain
-Penjualan barang
-Penjualan barang
-Retur penjualan
-Update mutasi piutang
-Mutasi pemakaian barang
-Mutasi pemindahan barang
-Mutasi penyesuaian
-Data saldo stok
-Proses data inventory
-Laporan mutasi persediaan
-Laporan hutang (Account payable)
-Laporan piutang (Account receivable)
-Laporan PPN
-Laporan kebutuhan barang
-Laporan PO & Price list
-Laporan penerimaan barang
-Laporan pemindahan barang
-Laporan pengeluaran barang
-Laporan penjualan barang
-Laporan stok / persediaan
-Cetak kartu persediaan

6. MODUL KASIR / KAS – BANK

-Penerimaan kas dan bank non perawatan


-Penerimaan pembayaran biaya perawatan
-Penerimaan pembayaran pembelian obat tunai
-Pengeluaran kas dan bank
-Pengalihan tagihan perawatan
-Entry selisih biaya perawatan

28
-Pemberian diskon biaya perawatan
-Jurnal / memorial-
-Update saldo kas/bank
-Cetak daftar kas dan bank harian / per shift
-Cetak daftar uang muka
-Cetak daftar bon sementara
-Cetak jurnal memorial
-Cetak transaksi mutasi bank
-Cetak ulang kwitansi perawatan
-Cetak tagihan perawatan
-Cetak penerimaan perawatan
-Cetak pembayaran hutang
-Laporan kas bank per nomor cek / BG
-Cetak tagihan ke debitur
-Cetak pengalihan biaya perawatan
-Cetak potongan biaya perawatan
-Cetak subsidi biaya perawatan

7. MODUL LABORATORIUM :

-Standar pemeriksaan Laboratorium


-Data pemeriksaan Laboratorium
-Laporan Hasil Pemeriksaan
-Kode Test dan Nilai Normal
-Mencetak Buku Besar Pemeriksaan
-Mencetak kertas kerja
-Data Kegiatan Harian
-Menerbitkan Rekap Pemeriksaan Laboratoriun
-Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab
-Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien
-Menerbitkan Rekap kunjungan Per Kelas Tarif Pasien
-Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan
-Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan

29
-Menerbitkan Laporan Bulanan Kegiatan

8. MODUL RADIOLOGI, MAMMOGRAFI, CT-SCAN

-Purchasing
-Receipt order
-Data Film
-Label Amplop
-Data Filter Film
-Laporan Inventory Film
-Laporan Hasil Pemeriksaan
-Hasil Pemeriksaan
-Data Kegiatan Harian
-Menerbitkan Rekap Pemeriksanaan Laboratorium
-Menerbitkan Rekap Pendapatan Lab
-Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Jenis Tarif Pasien
-Menerbitkan Rekap Kunjungan Per Kelas Tarif Pasien
-Menerbitkan Laporan Buku Harian Kegiatan
-Menerbitkan Laporan Harian Pendapatan
-Menerbitkan Laporanan Bulanan Kegiatan

9. MODUL KEPEGAWAIAN :

-Formasi Jabatan, Pangkat, Pegawai


-Personil ( Keterangan, Pendidikan, Pekerjaan,
-Penghargaan, Pengalaman, Keluarga, Organisasi)
-Penilaian (Daftar Penilaian, DP3, Sangsi)
-Presensi
-Pengembangan / Pelatihan
-Mutasi Pegawai (Kenaikan pangkat, Mutasi Jabatan,

30
-Mutasi instansi)
-Pemberhentian
-Laporan Kepegawaian
-Penerimaan Pegawai
-Pengangkatan
-Pengangkatan Pegawai
-Penugasan Bagian Pegawai
-SMF Pegawai
-Jabatan Pegawai
-Kepangkaran dan Gaji
-Pendidikan Pegawai Formal
-Pendidikan Pegawai Non Formal
-Absensi Pegawai
-Penilaian Pegawai
-Penghargaan dan Hukuman
-Perjalanan Dinas
-Pengalaman Luar Negeri
-Penguasaan bahasa
-Pengalaman Kerja
-Pengalaman Organisasi
-Surat Menyurat Lain
-Data Keluarga
-Menerbitkan Rekap Data Pegawai
-Pemberhentian Tunjangan Anak
-Urutan Jabatan Struktural
-Urutan Kepangkatan
-Kenaikan Pangkat Reguler
-Kenaikan Gaji Berkala
-pengajuan Angka Kridet
-Prosentase Absensi
-Keompok Usia Pegawai
-Kelompok Tingkat Pegawai
-Pensiun Pegawai
-Laporan RL 4

31
-Daftar Urut Kepegawaian
-Surat Kenaikan Gaji Berkala
-Daftar Pegawai
-Menerbitkan Lap Kenaikan Pangkat
-Menerbitkan Lap Kepangkatan Pegawai
-Riwayat Jabatan
-Riwayat Pendidikan
-Riwayat Kepangkatan
-Riwayat Pekerjaan

10. MODUL AKUNTANSI dan KEUANGAN :

-Penyusunan Anggaran (RASK)


-Penetapan Anggaran (DASK)
-Rancangan Perubahan Anggaran
-Penetapan Perubahan Anggaran
-Buku Jurnal
-Buku Besar
-Referensi (Lokasi, Unit, Pejabat, Kode Rekening)
Administrasi
-Laporan Keuangan
-Laporan Rugi Laba (Accrual Base)
-Laporan Neraca
-Laporan Perubahan Modal
-Informasi Anggaran Periode Finansial
-Informasi RAPB
-Informasi APB
-Informasi APB Perubahan
-Informasi Realisasi Anggaran
-Pengesetan Periode Finansial
-RAP
-Buku Kas Umum yang Meliputi :
-Penerimaan SPMU

32
-Penjualan Unit Inventory
-Penerimaan Lainnya
-Penggajian Pegawai
-Pembayaran Tagihan
-Pembayaran Jasa Medis
-Pembayaran Tagihan Lainnya
-Buku Bantu
-Realisasi Anggaran
-Dapat Memberikan Analisa yang meliputi:
-Per Kode Perkiraan
-Per Rencana Anggaran
-Pendapatan Penjualan
-Penyerapan Anggaran
-Pembayaran Tagihan
-Pembayaran Gaji
-Menerbitkan Laporan Kode Perkiraan
-Menerbitkan Laporan Periode Finansial
-Menerbitkan Laporan RAPB
-Menerbitkan Laporan APB
-Menerbitkan Laporan Perubahan APB
-Menerbitkan Laporan Perhitungan Jasa Medis
-Menerbitkan Laporan Penerimaan SPMU
-Menerbitkan Laporan Penjualan Unit Inventory
-Menerbitkan Laporan Penerimaan Lain
-Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Gizi
-Menerbitkan Laporan Pengeluaran Pembelian Unit Inventory
-Menerbitkan Laporan Pengeluaran Jasa Medis
-Menerbitkan Laporan Pengeluaran Gaji Pegawai
-Menerbitkan Laporan Pengeluaran Lain
-Menerbitkan Laporan Buku Kas Umum
-Menerbitkan Laporan Buku Bantu
-Menerbitkan Laporan Realisasi Belanja
-Transaksi Pembayaran Rawat Jalan, Rawat Inap, Instalasi Penunjang
-Menerbitkan Klaim Tagihan Perusahaan

33
-Menerbitkan Pengajuan Klaim
-Penerimaan Klaim
-Pengajuan Klaim JPS
-Penerimaan Klaim JPS
-Validitas Transaksi Harian
-Menerbitkan Laporan Anggaran : APBD Dll
-Menerbitkan Laporan Pendapatan Transaksi Harian
-Pengelompokan Tagihan Rawat Inap
-Menerbitkan Laporan Klaim Pengajuan, Pendapatan, DLL
-Data Tindakan Perdokter (Detail)
-Data Tindakan Per SMF (Detail)
-Data Tindakan Perdokter (Rekapl)
-Data Tindakan SMF (Rekap)
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Darurat Inap Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Medical Chek Up Per --Dokter
-Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per Dokter
-Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per Dokter
-Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jalan Per Dokter
-Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per Dokter
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Inap Per SMF
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Jalan Per SMF
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Rawat Darurat Per SMF
-Menerbitkan Rincian Poliklinik Dari Medical Chek Up Per SMF
-Menerbitkan Rincian Visite Rawat Inap Per SMF
-Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Inap Per SMF
-Menerbitkan Rincian Tindakan Operasi Per SMF
-Menerbitkan Rincian Tindakan Anastesi Per SMF

34
-Menerbitkan Rincian Tindakan Bersalin Per SMF
-Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Inap Per SMF
-Menerbitkan Rincian ODS Dari Rawat Jaln Per SMF
-Menerbitkan Rincian ODS Dari Gawat Darurat Per SMF
-Menerbitkan Rincian Tindakan Rawat Darurat Per SMF

11. MODUL GIZI:

-Pembelian bahan
-Penerimaan bahan di gudang / Dapur
-Pemakaian bahan
-Standar pemakaian bahan per menu
-Order menu per bangsal
-Pemeliharaan diet pasien
-Pencetakan label makanan pasien
-Laporan stok bahan dapur / gizi
-Laporan mutasi order dan pemenuhan
-Laporan realisasi dan standar pemakaian bahan

12. MODUL INVENTARIS / BARANG MILIK


RUMAH SAKIT :

-Standarisasi
-RKBU / RKPBU
-RTBU / RTPBU
-Pengadaan Inventaris
-Kartu Inventarisasi Barang (KIB)
-Kartu Inventarisasi Ruang (KIR)
-Mutasi Penghapusan Barang
-Mutasi Pelepasan Hak
-Mutasi Pinjam Pakai

35
-Mutasi Penyewaan
-Mutasi Pengguna Usahaan
-Mutasi Swadana
-Mutasi Master Barang
-Laporan Inventaris per Bagian
-Laporan Penyusutan (Accrual Base)

13. MODUL BINATU/LAUNDRY (ISS)

-Standarisasi Linen
-Pengadaan Linen
-Kartu Inventarisasi Linen per Ruang (KIL)
-Distribusi Linen Kotor
-Distribusi Linen Bersih
-Mutasi Penghapusan Barang
-Mutasi Penyewaan Linen
-Mutasi Laundry Non Pasien
-Mutasi Master Barang
-Laporan Inventaris per Bagian
-Laporan Pendapatan Sewa Linen
-Laporan Status Barang Linen
-Laporan Kerusakan Barang Linen

14. MODUL DATA MASTER dan UTILITY :


-Setting printer code
-Modifikasi data master :
-Tabel/daftar pasien
-Tabel/daftar kamar
-Tabel/daftar tarif
-Tabel/daftar instalasi
-Tabel/daftar dokter
-Tabel/daftar diagnosa
-Tabel/daftar SAK
-Tabel/daftar account

36
-Tabel/daftar barang
-Tabel/daftar supplier
-Tabel/daftar debitur
-Tabel/daftar apotik
-Menambah password
-Merubah password
-Menghapus password
-Modifikasi system value
-Proses back up file
-Kalender
-Data historis pasien
-Rubah password user
-Rubah hak akses user
-Denah Rumah Sakit
-Petunjuk Rumah Sakit
-Data-data User
-Daftar Modul
-Pemeliharaan Data Medis
-Pemeliharaan Data Daerah
-Pemeliharaan Data Kamar
-Pengembalian Pasien Keluar : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat
-Penghapusan Data Pasien : Rawat Jalan, Rawat Inap, Rawat Darurat
-Perubahan Data Shif Tanggal Pasien Rawat Inap
-Pengubahan Rincian Pasien Rawat Inap
-Pengembalian Pasien Ke Ruangan Sebelumnya
-Pengembalian Rincian Sudah Di bayar
-Print tagihan Rawat Inap
-Pemindahan RM Double
-Pemindahan ICD Double
-Penghapusan RM
-Penghapusan ICD-X

37
38

Anda mungkin juga menyukai