i
RUMAH SAKIT MATA SOLO
Jl. Adisucipto No. 169 Surakarta 57145 | Telp. (0271) 713 333,
734 333 | Fax. (0271) 7655 333 | e-mail : info@rsmatasolo.com
web : www.rsmatasolo.com
TENTANG
PANDUAN ASSESMEN STATUS NUTRISI
RUMAH SAKIT MATA SOLO
MEMUTUSKAN
ii
RUMAH SAKIT MATA SOLO
Jl. Adisucipto No. 169 Surakarta 57145 | Telp. (0271) 713 333,
734 333 | Fax. (0271) 7655 333 | e-mail : info@rsmatasolo.com
web : www.rsmatasolo.com
Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal : 12 Oktober 2015
----------------------------------------
Direktur Utama
Rumah Sakit Mata Solo
iii
DAFTAR ISI
A. Definisi ...................................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 1
E. Dokumentasi ............................................................................................. 6
iv
PANDUAN ASESMEN STATUS NUTRISI
A. Definisi
1. Asesmen pasien adalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat,
dietisien mengevaluasi data pasien baik subyektif maupun obyektif
untuk membuat keputusan terkait :
a. Status kesehatan pasien
b. Kebutuhan perawatan
c. Intervensi
d. Evaluasi
2. Asesmen Nutrisi Pasien adalah Proses pengumpulan informasi dan
mengevaluasi semua data klinik, dietetic, komposisi dan biokimiawi dan
lain-lain untuk diagnosis status nutrisi dan mengembangkan rencana terapi
nutrisi yang tepat.
B. Tujuan
1. Pengumpulan data yang komprehensif untuk menilai kondisi dan masalah
pasien.
2. Memberi makanan yang tepat kepada pasien sesuai dengan penyakit dan
kondisi umum maupun kondisi saluran cerna pasien.
C. Ruang Lingkup
1. Panduan ini diterapkan pada semua pasien rawat inap
2. Pelaksanaan panduan ini adalah paratenaga kesehatan (medis, perawat dan
tenaga kesehatan lainnya), staf di ruang rawat, stafadministratif dan staf
pendukung yang bekerja di rumah sakit.
1
obesitas. Untuk pasien anak > 5 tahun menggunakan grafik CDC 2000 dan
< 5 tahun dengan grafikZ – Score (WHO, 2006)
2. Asesmen Status Nutrisi Dewasa
Kelima langkah MUST adalah sebagai berikut :
a. Langkah 1 : hitung Indeks Masa Tubuh (IMT) pasien dengan
menggunakan kurva di bawah ini dan berikan skor :
Pengukuran alternative :
1. Jika tinggi badan tidak dapat diukur, gunakan pengukuran panjang
lengan bawah (ulna) untuk memperkirakan tinggi badan dengan
menggunakan tabel di bawah ini.
Pengukuran dimulai dari
siku (olekranon) hingga
titik tengah prosesus
stiloideus (penonjolan
tulang di pergelangan
tangan), jika
memungkinkan, gunakan
tangan kiri.
2
2. Untuk memperkirakan IMT, dapat menggunakan pengukuran
lingkar lengan atas (LLA)
a) Lengan bawah sisi kiri pasien harus ditekuk 90º terhadap siku,
dengan lengan atas paralel di sisi tubuh. Ukur jarak antara
tonjolan tulang bahu (akromiom) dengan siku (olekranon).
Tandai titik tengahnya.
3
c. Langkah3: nilai adanya efek / pengaruh akut dari penyakit yang
diderita pasien, dan berikan skor (rentang antara 0-2). Sebagai contoh,
jika pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat sedikit / tidak
terdapat asupan makanan > 5 hari, diberikan skor 2.
d. Langkah4 : tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2 dan 3
untuk menilai adanya resiko malnutrisi.
1) Skor 0 = risiko rendah
2) Skor 1 = risiko sedang
3) Skor ≥ 2 = risiko tinggi
4
e. Langkah5: gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi
keperawatan berikut ini.
1) Risiko rendah
a) Perawatan rutin : ulangi skrining pada pasien di rumah sakit
(tiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat
umum dengan usia > 75 tahun (tiap tahun)
2) Risiko sedang
a) Observasi :
- Catat asupan makanan selama 3 hari
- Jika asupan adekuat, ulangi skrining : pasien di rumah sakit
(tiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan),
masyarakat umum (tiap 2-3 bulan)
- Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan
peningkatan asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang program
pemberian nutrisi secara teratur.
3) Risiko tinggi
a) Tatalaksana:
- Rujuk keahli gizi
- Perbaikan dan tingkatkan asupan nutrisi
- Pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi :pada
pasien di rumah sakit (tiap minggu), pada pasien rawat
jalan (tiap bulan), masyarakat umum (tiap bulan).
3. Asesmen Status Nutrisi Anak
a. Asesmen Status Gizi Pasien Anak> 5 tahun menggunakan grafik CDC
2000 dengan rumus :
% IBW = (BB Aktual / BB Ideal) x 100%
Klasifikasi % IBW :
Obesitas : > 120 % BB Ideal
Overweight : > 110 % - 120 % BB Ideal
Gizi Normal : 90 % - 110 % BB ideal
5
Gizi Kurang : 70 % - 90 % BB Ideal
Gizi Buruk : < 70 % BB Ideal
b. Asesmen Gizi Pasien Anak < 5 Tahun dengan melihat grafik Z –
Score WHO 2006 : BB/TB, BB/U, TB/U.
Kriteria :
Obesitas : > + 3 SD
Gizi Lebih : > + 2 SD hingga + 3 SD
Gizi baik : + 2 SD hingga – 2 SD
Gizi kurang : < - 2 SD hingga- 3 SD
Gizi buruk : <- 3 SD
4. Untuk semua kategori :
a. Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam pemilihan
jenis makanan
b. Catat kategori risiko malnutrisi
c. Catat kebutuhanakan diet khusus dan ikuti kebijakan setempat.
E. Dokumentasi
1. Rekam Medis Pasien