Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

ASSESMEN STATUS NUTRISI

RUMAH SAKIT MATA SOLO


PANDUAN
ASSESMEN NUTRISI PASIEN

RUMAH SAKIT MATA SOLO


2015

i
RUMAH SAKIT MATA SOLO
Jl. Adisucipto No. 169 Surakarta 57145 | Telp. (0271) 713 333,
734 333 | Fax. (0271) 7655 333 | e-mail : info@rsmatasolo.com
web : www.rsmatasolo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SOLO


NOMOR : 143/SK/DIR/X/2015

TENTANG
PANDUAN ASSESMEN STATUS NUTRISI
RUMAH SAKIT MATA SOLO

DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA SOLO

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di rumah


sakit di perlukana danya Panduan Assesmen Status Nutrisi
di RS Mata Solo;
b. bahwa agar pelayanan Assesmen Status Nutrisi di RS Mata
Solo dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan
Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Assesmen Status Nutrisi di RS Mata Solo;
c. bahwa sesuai butir a. dan b. diatas perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RS Mata Solo.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 29 tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
417/ MENKES/ PER/ II/ 2011 tentang Komisi Akreditasi
Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PANDUAN ASSESMEN STATUS NUTRISI RUMAH SAKIT


MATA SOLO.

ii
RUMAH SAKIT MATA SOLO
Jl. Adisucipto No. 169 Surakarta 57145 | Telp. (0271) 713 333,
734 333 | Fax. (0271) 7655 333 | e-mail : info@rsmatasolo.com
web : www.rsmatasolo.com

Pertama : Panduan Assesmen Status Nutrisi RS Mata Solo sebagai mana


terlampir dalam keputusan ini.
Kedua : Panduan Assesmen Status Nutrisi RS Mata Solo sebagai mana
terlampir dalam keputusan ini dimaksud dalam Diktum pertama
harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RS Mata
Solo.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu
penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal : 12 Oktober 2015
----------------------------------------
Direktur Utama
Rumah Sakit Mata Solo

dr. Amania Fairuzia, Sp.M


NIK.1980.10.11.2012.11.1.001

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

KEPUTUSAN DIREKTURRUMAH SAKIT MATA SOLO ............................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iiv

PANDUAN ASESMEN STATUS NUTRISI ..................................................... 1

A. Definisi ...................................................................................................... 1

B. Tujuan ....................................................................................................... 1

C. Ruang Lingkup .......................................................................................... 2

D. Tatalaksana Asesmen Status Nutrisi ......................................................... 1

E. Dokumentasi ............................................................................................. 6

iv
PANDUAN ASESMEN STATUS NUTRISI

A. Definisi
1. Asesmen pasien adalah tahapan dari proses dimana dokter, perawat,
dietisien mengevaluasi data pasien baik subyektif maupun obyektif
untuk membuat keputusan terkait :
a. Status kesehatan pasien
b. Kebutuhan perawatan
c. Intervensi
d. Evaluasi
2. Asesmen Nutrisi Pasien adalah Proses pengumpulan informasi dan
mengevaluasi semua data klinik, dietetic, komposisi dan biokimiawi dan
lain-lain untuk diagnosis status nutrisi dan mengembangkan rencana terapi
nutrisi yang tepat.

B. Tujuan
1. Pengumpulan data yang komprehensif untuk menilai kondisi dan masalah
pasien.
2. Memberi makanan yang tepat kepada pasien sesuai dengan penyakit dan
kondisi umum maupun kondisi saluran cerna pasien.

C. Ruang Lingkup
1. Panduan ini diterapkan pada semua pasien rawat inap
2. Pelaksanaan panduan ini adalah paratenaga kesehatan (medis, perawat dan
tenaga kesehatan lainnya), staf di ruang rawat, stafadministratif dan staf
pendukung yang bekerja di rumah sakit.

D. TatalaksanaAsesmen Status Nutrisi


1. Status nutrisi dinilai dengan menggunakan criteria Malnutrition Universal
Screning Tool (MUST), yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menatalaksana pasien dewasa yang mengalami gizi buruk, kurang gizi atau

1
obesitas. Untuk pasien anak > 5 tahun menggunakan grafik CDC 2000 dan
< 5 tahun dengan grafikZ – Score (WHO, 2006)
2. Asesmen Status Nutrisi Dewasa
Kelima langkah MUST adalah sebagai berikut :
a. Langkah 1 : hitung Indeks Masa Tubuh (IMT) pasien dengan
menggunakan kurva di bawah ini dan berikan skor :

Pengukuran alternative :
1. Jika tinggi badan tidak dapat diukur, gunakan pengukuran panjang
lengan bawah (ulna) untuk memperkirakan tinggi badan dengan
menggunakan tabel di bawah ini.
Pengukuran dimulai dari
siku (olekranon) hingga
titik tengah prosesus
stiloideus (penonjolan
tulang di pergelangan
tangan), jika
memungkinkan, gunakan
tangan kiri.

2
2. Untuk memperkirakan IMT, dapat menggunakan pengukuran
lingkar lengan atas (LLA)

a) Lengan bawah sisi kiri pasien harus ditekuk 90º terhadap siku,
dengan lengan atas paralel di sisi tubuh. Ukur jarak antara
tonjolan tulang bahu (akromiom) dengan siku (olekranon).
Tandai titik tengahnya.

b) Perintahkan pasien untuk merelaksasikan lengan atasnya, ukur


lingkar lengan atas di titik tengah, pastikan pita pengukur tidak
terlalu menempel terlalu ketat.

- LLA < 23,5 cm = perkiraan IMT < 20kg/m²


- LLA > 32 cm = perkiraan IMT > 30 kg/m²
b. Langkah 2 : nilai presentase kehilangan berat badan yang tak
direncanakan menggunakan tabel di bawah ini, dan berikanlah skor :

3
c. Langkah3: nilai adanya efek / pengaruh akut dari penyakit yang
diderita pasien, dan berikan skor (rentang antara 0-2). Sebagai contoh,
jika pasien sedang mengalami penyakit akut dan sangat sedikit / tidak
terdapat asupan makanan > 5 hari, diberikan skor 2.
d. Langkah4 : tambahkan skor yang diperoleh dari langkah 1, 2 dan 3
untuk menilai adanya resiko malnutrisi.
1) Skor 0 = risiko rendah
2) Skor 1 = risiko sedang
3) Skor ≥ 2 = risiko tinggi

4
e. Langkah5: gunakan panduan tatalaksana untuk merencanakan strategi
keperawatan berikut ini.
1) Risiko rendah
a) Perawatan rutin : ulangi skrining pada pasien di rumah sakit
(tiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan), masyarakat
umum dengan usia > 75 tahun (tiap tahun)
2) Risiko sedang
a) Observasi :
- Catat asupan makanan selama 3 hari
- Jika asupan adekuat, ulangi skrining : pasien di rumah sakit
(tiap minggu), pada pasien rawat jalan (tiap bulan),
masyarakat umum (tiap 2-3 bulan)
- Jika tidak adekuat, rencanakan strategi untuk perbaikan dan
peningkatan asupan nutrisi, pantau dan kaji ulang program
pemberian nutrisi secara teratur.
3) Risiko tinggi
a) Tatalaksana:
- Rujuk keahli gizi
- Perbaikan dan tingkatkan asupan nutrisi
- Pantau dan kaji ulang program pemberian nutrisi :pada
pasien di rumah sakit (tiap minggu), pada pasien rawat
jalan (tiap bulan), masyarakat umum (tiap bulan).
3. Asesmen Status Nutrisi Anak
a. Asesmen Status Gizi Pasien Anak> 5 tahun menggunakan grafik CDC
2000 dengan rumus :
% IBW = (BB Aktual / BB Ideal) x 100%
Klasifikasi % IBW :
Obesitas : > 120 % BB Ideal
Overweight : > 110 % - 120 % BB Ideal
Gizi Normal : 90 % - 110 % BB ideal

5
Gizi Kurang : 70 % - 90 % BB Ideal
Gizi Buruk : < 70 % BB Ideal
b. Asesmen Gizi Pasien Anak < 5 Tahun dengan melihat grafik Z –
Score WHO 2006 : BB/TB, BB/U, TB/U.
Kriteria :
Obesitas : > + 3 SD
Gizi Lebih : > + 2 SD hingga + 3 SD
Gizi baik : + 2 SD hingga – 2 SD
Gizi kurang : < - 2 SD hingga- 3 SD
Gizi buruk : <- 3 SD
4. Untuk semua kategori :
a. Atasi penyakit yang mendasari dan berikan saran dalam pemilihan
jenis makanan
b. Catat kategori risiko malnutrisi
c. Catat kebutuhanakan diet khusus dan ikuti kebijakan setempat.

E. Dokumentasi
1. Rekam Medis Pasien

Anda mungkin juga menyukai