Anda di halaman 1dari 52

Sekretariat Akreditasi RS.

Mata Solo 2017

PERTANYAAN JAWABAN
NO.

1. Apakah visi, misi, VISI :


motto, nilai dan janji Terwujudnya Rumah Sakit Mata Rujukan untuk Jawa Tengah
layanan RSMS ? dan Sekitarnya di tahun 2022

MISI :

1. Melayani kesehatan mata dengan tindakan yang


mengutamakan keselamatan pasien

2. Melayani kesehatan mata yang optimal dengan tetap


berpedoman kendali mutu, sadar biaya dan mudah di
akses

3. Mengembangkan pelayanan kesehatan mata dengan


membuat jejaring dengan Rumah Sakit lain atas dasar
kemitraan(Operating by RS MATA SOLO).

MOTO :

“ Prima dalam pelayanan kesehatan mata “

NILAI – NILAI : 5 RS

1. Patient Focus (Fokus pada Pasien) : Insan Rumah


Sakit Mata Solo selalu memberikan pelayanan terbaik,
atas dasar kebutuhan pasien, transparan dan
berkomitmen pada kepuasan pelanggan dengan dasar
nilai “Care And Commitment”.

2. Teamwork (Kebersamaan) : Dalam mencapai hasil


yang optimal insan Rumah Sakit Mata Solo selalu
menjalin kerjasama team dengan mengedepankan
budaya konsultasi sesuai wewenang dan kompetensi
kliniknya.

3. Visionary : Insan Rumah Sakit Mata Solo selalu siap

1 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

menghadapi dinamika perubahan dengan


mengedepankan nilai-nilai inovatif dan adaptif.

4. Enviromental Friendly (Ramah Lingkungan) : Insan


Rumah Sakit Mata Solo dalam bekerja selalu
mengedepankan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI).

Kebijakan Mutu:

"Kami senantiasa mengutamakan kepuasan


pelanggan melalui peningkatan mutu pelayanan
berkesinambungan dengan memperhatikan :
pelaksanaan prosedur yang benar, peningkatan
kompetensi SDM, penerapan teknologi yang
memadai dan Patient Safety"

Filosofi Rumah Sakit adalah :


a. Pasien dan pelanggan lainnya adalah manusia yang
mempunyai rasa menyukai, sehingga kewajiban
rumah sakit adalah memberikan pelayanan terbaik.
b. Kehadiran pasien dan pelanggan lain adalah
kepercayaan yang diberikan kepada rumah sakit.
c. Keluhan pasien dan pelanggan lain merupakan wujud
kecintaan kepada Rumah Sakit untuk meningkatkan
mutu pelayanan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Kepedulian Rumah Sakit terhadap lingkungan
merupakan bagian dari kepedulian terhadap
kelestarian ekosistem.
e. Karyawan dan manajemen selalu berusaha
meningkatkan ilmu dan teknologi, dan memandang

2 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

pengalaman sebagai guru terbaik.

Logo Rumah Sakit Mata Solo


2. Apa arti logo RSMS ?
Mata digambarkan simbol seperti angka 6

WARNA Biru: Mengungkapkan perlindungan dan kekuatan


teknologi

Gambar Mata digambarkan seperti angka 6, maksudnya


adalah Rumah Sakit Mata Solo dimiliki oleh Korporasi,
bukan perorangan. Inti pelayanannya selalu mengutamakan
keselamatan pasien (perlindungan) dan selalu berbasis
teknologi terkini (kekuatan teknologi).

Arti dan bagian-bagian logo


Logo KARS merupakan simbol yang dirancang untuk mampu
mewakili semangat, visi mis, tujuan dan nilai-nilai yang ingin
dicapai oleh semua elemen yang terdapat di dalam KARS.
Logo KARS terdiri dari :
1. Logogram : CoC= Continuum of care = kesinambungan
pelayanan
: lingkaran dengan anak panah.
1a. huruf Q : Quality
1b. huruf S : Safety
2. Nama Organisasi : Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Warna merah adalah wujud dari independensi yang
menjunjung tinggi
integritas dan kredibilitas profesionalisme KARS sebagai
lembaga
akeditasi independen.

3 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Nuansa warna merah adalah wujud dari dinamika


profesionalisme
yang akan terus berkembang maju di masa depan.

4 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

1.SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

International Patient safety Goals (IPSG)

Koreksi shinta dan resa

1. Apa yang Anda Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit :


ketahui tentang
(Acuan : Peraturan Menkes RI
sasaran keselamatan
No.1691/Menkes/Per/VIII/2011)
pasien di rumah
 Ketepatan Identifikasi Pasien
sakit?
 Peningkatan komunikasi yang efektif;
 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
 Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
 Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
 Pengurangan risiko pasien jatuh.

2. Bagaimana prosedur  Setiap pasien yang masuk rawat inap, ruang operasi dan
di rumah sakit dalam pasien yang akan melakukan tindakan dipasangkan gelang
mengidentifikasi identitas pasien.
pasien?  Pada pasien rawat jalan di kenakan kalung bertuliskan pasien
 cara identifikasi yaitu menggunakan NAMA PASIEN,
ALAMAT, TEMPAT TANGGAL LAHIR, NO.RM
 Pengecualian prosedur identifikasi dapat dilakukan pada
kondisi kegawat daruratan pasien di UGD dan kamar operasi
dengan tetap memperhatikan data pada gelang identitas
pasien.

3. Kapan dilakukan  Saat pemberian obat di rawat inap.


proses verifikasi  Saat penyerahan obat di farmasi.
identitas pasien?  Saat pelayanan di ruang dokter.
 Saat pelayanan di pemeriksaan awal.
 Saat pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan Elektromedik
 Saat dilakukan tindakan medis (Operatif dan Non Operatif)

5 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

4. Gelang identifikasi  Gelang Identitas


apa saja yang - Pasien laki-laki: BIRU
digunakan di rumah - Pasien perempuan: MERAH MUDA
sakit?  Gelang pasien risiko jatuh : KUNING
 Gelang alergi : MERAH
 Gelang berisi identitas : NAMA PASIEN ,ALAMAT,
TEMPAT TANGGAL LAHIR dan NOMOR REKAM
MEDIS

1. Siapkan gelang identitas pasien sesuai dengan jenis kelamin


5. Bagaimana prosedur
(laki-laki gelang warna biru, perempuan gelang warna pink).
pemasangan gelang
2. Ambil dan tempelkan pada gelang identitas pasien print
identifikasi?
label gelang yang berisi identitas pasien (nama, tanggal
lahir, dan nomor rekam medis) sesuai berkas rekam medis
pasien.
3. Ucapkan salam dan sebutkan nama serta peran.
4. Jelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang identitas
pasien.
5. Pasangkan gelang identitas pada pergelangan tangan pasien
sesuai dengan sisi yang akan dilakukan tindakan.
6. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga:
a. Bahwa gelang identitas harus selalu digunakan hingga
pasien diperbolehkan pulang.
b. Mengingatkan petugas untuk selalu melihat gelang
sebelum dilakukan tindakan.
7. Ucapkan terima kasih.

6. Dapatkah Anda a. Teknik SBAR, berlaku untuk semua petugas kesehatan


menjelaskan tentang yang melakukan pelaporan/serah terima pasien kepada
cara komunikasi Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan atau saat
yang efektif di ruang pergantian petugas :
 Situation: Kondisi terkini yang terjadi pada pasien.

6 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

perawatan?  Background: Informasi penting yang berhubungan dengan


kondisi pasien terkini.
 Assessment: Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
 Recommendation: Apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien saat ini.
b. Teknik TBaK (Komunikasi Verbal) berlaku untuk semua
petugas kesehatan yang melakukan dan menerima perintah
verbal atau melalui telepon :
 Tulis Baca kembali Konfirmasi ulang terhadap perintah
yang diberikan.
Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien menjadi
tanggung jawab perawat yang bertugas.

7. Apa saja yang Obat - obatan yang termasuk dalam golongan yang perlu
termasuk obat-obat diwaspadai antara lain :
yang perlu  Obat-obatan narkotika, sitotoksik ( Lihat Lampiran)
diwaspadai (high  NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)/LASA(Look
alert medication)di Alike SoundAlike)
rumah sakit?
Pengelolaan :
Koreksi Mbak
 Obat diberi penandaan/ label yang jelas:
Shinta
o Stiker berwarna MERAH bertuliskan “High
Alert”,
o stiker berwarna KUNING bertuliskan LASA
o stiker berwarna UNGU dan berlogo khusus,
untuk golongan sitotoksik.
 Pemberian dan penyimpanan harus dilaksanakan sesuai
panduan.
 Dan untuk pengecekan obat NORUM (Nama Obat Rupa
Ucapan Mirip)/LASA(Look Alike Sound Alike) dapat
dilakukan dengan program LASA yang terpasang di
komputer rawat inap dan farmasi.

7 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Daftar nama obat yang perlu diwaspadai

I. OBAT ORAL

NO Obat LASA (Paten) NO Obat LASA (Generik)

1 Incelin-Inclarin 1 Glimepirid 1mg-Glimepirid 3mg

2 Incelin-Inlacin 2 Glimepirid 1mg-Glimepirid 2mg


Daftar obat LASA di
Rumah Sakit Mata 3 Inlacin-Inclarin 3 Glimepirid 2mg-Glimepirid 3mg
Solo
4 Insaar-Friladar 4 K.Diklofenak 25mg-
Koreksi Mbak
Shinta K.Diklofenak 50mg

5 Intervask 5mg- 5 Methylprednisolon 4mg-


Intervask 10mg Methylprednisolon 8mg

6 Intidrol 4mg- 6 Methylprednisolon 8mg-Methylprednisolon


Intidrol 16mg

7 Kalnex 250mg- 7 Methylprednisolon 4mg-Methylprednisolon


Kalnex 500mg

8 Matovit Ax- 8 Na.Diklofenak 25mg-Na.Diklofenak 50mg


Matovit Fifty

9 Meloxin 7,5mg-
Meloxin 15mg

10 Neurobat-Neurobat
A

11 Opimox-Optimax

12 Prednicort 4mg-

8 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Prednicort 8mg

13 Renvol 25mg-
Renvol 50mg

14 Somerol 4mg-
Somerol 16mg

I. OBAT TETES MATA

NO Obat LASA

1 Azarga-Azopt

2 Cenfreh MD-Eyefresh MD

3 Cenfresh MD-Hyalub MD

4 Conver 2% ED-Vasacon ED

5 Eyefresh MD-Eyefresh Mild MD

6 Eyefresh MD-Eyefresh Plus MD

7 Eyefresh MD-Hyalub MD

8 Eyefresh Plus MD-Eyefresh Mild MD

9 Fenicol EO-Fenicol 0,5% ED

10 Floxa MD-LFX MD

11 Gentamicin 0,5 ED-Gentamicin EO

9 Rumah Sakit Mata Solo


Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

12 Gentamicin 1% ED-Gentamicin0,5% ED

13 Gentamicin 1%-Gentamicin EO

14 Glaophen MD-Glaoplus MD

15 Hialid ED-Karyuni ED

16 Homatro 2% ED-Tropin 1% ED

27 Interflox ED-Inmatrol ED

18 Lubricen MD-Lubricen VED

19 Lyteers ED-Catarlent ED

20 Mycos EO-Mycos ED

21 Mydriatil 0,5% ED-Tropin 1% ED

22 Mydriatil 1% ED-Mydriatil 0,5% ED

23 Pantocain 0,5% ED/MD-Pantocain 1% ED/MD

24 Polydex ED-Xitrol ED

25 Polynel ED-Polydex ED

26 Timol 0,5 ED-Carpin 2% ED

27 Timol 0,5 MD-Timol 0,25% MD

28 Tobrex-Tobradex

29 Tobroson ED-Opthalgon ED

30 Tobroson MD-Tobroson OMD

31 Tropin 1% ED-Mydriatil 1% ED

10 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

32 Vasacon A MD-Vernacel MD

33 Xitrol ED-Xitrol EO

OBAT HIGH ALERT

No Tablet No Injeksi

1 Friladar 2mg 1 Apidra insulin

2 Glimepirid 1mg 2 Cordaron inj

3 Glimepirid 2mg 3 Cymeven inj

4 Glimepirid 3mg 4 Epinefrin inj

5 Glumin XR 500mg 5 Fenthanil inj

6 Metformin 500mg 6 Humalog Insulin

7 Methotrextat 7 Humalog mix Insulin

8 Aerrane

9 Ketalar inj

10 Lantus Solostar insulin

11 Lidocain inj

12 Pehacain inj

13 Pethidin inj

14 Raivas inj

11 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

15 Recofol inj

16 Roculax inj

17 Sedacum inj

18 Sevoflurane

19 Tramus inj

20 Wida wi unicep 1L

DAFTAR OBAT DENGAN EFEK MENGANTUK

1. Alganax 0,25mg

2. Alganax 0,5mg

3. Opineuron 500mg

4. Frisium 10mg

5. Sedacum inj

6. Pethidin inj

7. Intrizin tab 10mg

8. Intrizin syr

9. Fentanyl ini

12 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

9. Bagaimana prosedur a. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada pasien
penandaan lokasi yang adalah Operator (Dokter).
b. Tanda berupa marker micropore yang diberikan pada sisi mata
akan dioperasi di RSMS
yang akan dioperasi. Pemberian gelang identitas pada pergelangan
ini?
tangan, disesuaikan dengan posisi marker.
10. Bagaimana SPO  Persiapan Poliklinik
 Setelah dokter menetapkan OP
operasi katarak ?
 Perawat masuk ke ruang dokter dengan membawa
lembar informed consent.
 Perawat mengklarifikasi pasien yang akan dioperasi
dan menanyakan tentang edukasi dan persetujuannya.
 Dokter menempel market pada mata yang akan
dioperasi.
 Dokter dan pasien menandatangani lembar informed
consent.
 Pasien dibawa di CDC Anterior, dilakukan
pemeriksaaan :
 Biometri
 Retinometri
 Keratometri
 USG ( kalo diperlukan)
 TD
 Gula Darah, Darah Rutin, HIV, HbsAg
 Pendokumentasian
1. Jadwal / penjadwalan

2. dokumen identifikasi

- difoto web

- dimasukkan dlm sistem masuk ke LCD monitor

pasien OP di OK

13 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

 Malam sebelum Hari H


 Perawat
 Perawat menyiapkan identitas pasien yg OP besok
pagi koordinasi dg RM ingat identitas (nama,alamat,no
rm)
 menyiapkan IOL sesuai dengan powernya
 status RM disiapkan di FO, IOL dan perlengkapan lain
disiapkan di OK dan masing- masing sudah berlabel
 Dokter dan tenaga lainnya dapat
mengakses data jadwal operasi melalui
program webcam pada situs
http://cpane.rsmatasolo.com/ dengan
memakai IOS, Android atau PC
Dblur nama dan RM

III. Hari OP

Ulangi Identifikasi :

1. di FO ( kartu berobat )

 Nama
 Alamat
 Tanggal Lahir
 No. RM

2. di Perawat Poli

 Nama

14 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

 Alamat
 Tanggal Lahir
 No. RM
 Pasang gelang identitas / gelang risiko
 Tekanan Darah, Visus, GD, NCT, Midriatil,
Topikal Anestesi, Topikal Antibiotik.
 Obat Pre OP

4. Petugas Transfer
 Nama
 Alamat
 Tanggal Lahir
 No. RM

5. Perawat OK di ruang RR (on loop)

Serah terima  Cek identifikasi ulang (dengan


mencocokan webcam, dokumen RM dan gelang pasien)
persiapan OK

IV. Di OK
Sign In, Time Out, Sign Out

11. Tahukah Anda bagaimana Check list ini merupakan standar keselamatan operasi yang meliputi
prosedur pembacaan dan pengisian formulir. Sign, dilakukan sebelum pasien
dianestesi pada holding area. Time out, dilakukan di ruang operasi
check list keselamatan
sesaat sebelum insisi pasien operasi. Sign out, setelah operasi
operasi?
selesai dapat dilakukan di recovery room. Proses sign in, time out dan
signout ini dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh
operator, dokter anestesi, perawat.

15 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

16 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

9. Bagaimanakah Semua petugas di RS Mata Solo, melakukan 6 LANGKAH


standar prosedur cuci tangan pada 5 momen yang telah ditentukan, yakni:
cuci tangan yang
 Sebelum kontak dengan pasien
benar di rumah
 Sesudah kontak dengan pasien
sakit?
 Sebelum tindakan asepsis
 Sesudah terkena cairan tubuh pasien
 Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

Ada 2 cara cuci tangan yaitu :

1. HANDRUB – dengan antiseptik berbasis alkohol


waktu : 20 – 30 detik

6 LANGKAH CUCI TANGAN YANG EFEKTIF


DENGAN MENGGUNAKAN ANTISEPTIK BERBASIS
ALKOHOL

RATAKAN ANTISEPTIK
BERBASIS ALKOHOL DENGAN
1. KEDUA TELAPAK TANGAN
SELAMA 3 HITUNGAN

GOSOK PUNGGUNG TANGAN KANAN


2. DENGAN TELAPAK TANGAN KIRI
DENGAN JEMARI SALING MENJALIN
DAN SEBALIKNYA
SELAMA 3 HITUNGAN

3. GOSOK KEDUA TELAPAK TANGAN


DENGAN JEMARI SALING MENYILANG
SELAMA 3 HITUNGAN

GOSOK PUNGGUNG JEMARI DENGAN


TELAPAK TANGAN DALAM POSISI
17 R u m a h S a k i t M a t a S o l o SALING MENGUNCI
SELAMA 3 HITUNGAN
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

4.

GENGGAM IBU JARI TANGAN KIRI


5. DENGAN TANGAN KANAN KEMUDIAN
GOSOK SECARA MEMUTAR DAN
SEBALIKNYA
SELAMA 3 HITUNGAN

GOSOKKAN MEMUTAR UJUNG


JEMARI TANGAN KIRI PADA TELAPAK
6. TANGAN KANAN DAN SEBALIKNYA
SELAMA 3 HITUNGAN

Sumber :WHO on Hand Hygiene in Healthcare, tahun 2009.

2. HANDWASH – dengan sabun dan air mengalir


waktu : 40 – 60 detik

Sumber : WHO 2009

Keterangan

18 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Untuk cuci tangan menggunakan sabun, setelah tangan dibilas


dikeringkan menggunakan kertas tissue/ handuk sekali pakai.

10. Bagaimanakah cara  Penilaian risiko jatuh dilakukan saat pengkajian awal
mengkaji pasien pasien dengan menggunakan metode pengkajian risiko
risiko jatuh ? jatuh yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Mata Solo.
Penilaian risiko jatuh pada pasien anak menggunakan skala
HUMPTY DUMPTY, pada pasien dewasa menggunakan
skala MORSE. Pengkajian tersebut dilakukan oleh
perawat dan kemudian dapat dijadikan dasar pemberian
rekomendasi kepada dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.
 Jika pasien memang berresiko jatuh perawat akan
memasang gelang risiko jatuh berwarna KUNING di
pergelangan tangan pasien dan mengedukasi pasien dan
atau keluarga maksud pemasangan gelang tersebut.
 Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala
sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien dan jika terjadi
perubahan kondisi pasien atau pengobatan

SPO Pengkajian dan pencegahan pasien risiko jatuh

1. Ucapkan Salam, ”Selamat pagi/siang/sore/malam


Bapak/Ibu?”.
2. Pastikan identitas Pasien. “Apakah Benar dengan
Bapak/Ibu …………..(sebut nama pasien)?”.
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak
lelah.
4. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda.
“Saya ……….(sebut nama dan bagian), disini saya
akan melakukan asesmen terhadap Bapak/Ibu
mengenai risiko jatuh?”.
5. Tanyakan /kaji :
- Riwayat Jatuh
- Diagnosa sekunder > 2 Diagnosa Medis
- Alat bantu yang digunakan
- Terpasang infuse/tidak
- Gaya berjalan
- Status mental

19 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

6. Simpulkan risiko pasien kedalam risiko rendah, sedang,


berat.
7. Tawarkan bantuan kembali “Apakah masih ada yang
dapat saya bantu?”.
8. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas membaik
9. Berpamitan dengan pasien dan keluarga, atas kesediaan
waktu yang telah diberikan untuk melakukan asesmen
risiko jatuh.
Lakukan pemantauan terhadap pasien dengan risiko jatuh
rendah, sedang, terutama pasien dengan risiko tinggi.

HUMPTY DUMPTY , penilaian kejadian risiko jatuh pada


anak.

20 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

PROTOKOL PENCEGAHAN PASIEN JATUH PADA


PASIEN ANAK :

Standar Risiko Rendah (Skor 7-11):

1. Orientasi ruangan
2. Posisi tempat tidur rendah dan ada remnya
3. Ada pengaman / pagar samping tempat tidur.
Mempunyai luas tempat tidur yang cukup untuk
mencegah tangan dan kaki atau bagian tubuh lain
terjepit
4. Menggunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien
yang dapat berjalan
5. Nilai kemampuan untuk ke kamar mandi & bantu bila

21 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

dibutuhkan
6. Akses untuk menghubungi petugas kesehatan mudah
dijangkau. Terangkan kepada pasien mengenai fungsi
alat tersebut
7. Lingkungan harus bebas dari peralatan yang
mengandung risiko
8. Penerangan lampu harus cukup
9. Penjelasan pada pasien dan keluarga harus tersedia
10. Dokumen pencegahan pasien jatuh ini harus berada
pada tempatnya.

Standar Risiko Tinggi (skor >12):

1. Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning


2. Terdapat tanda peringatan pasien risiko jatuh
3. Penjelasan pada pasien atau orang tuanya tentang
protocol pencegahan pasien jatuh
4. Cek pasien minimal setiap satu jam
5. Temani pasien saat mobilisasi
6. Tempat tidur pasien harus disesuaikan dengan
perkembangan tubuh pasien
7. Pertimbangkan penempatan pasien yang perlu
perhatian diletakkan dekat nurse station
8. Perbandingan pasien dengan perawat 1:3, libatkan
keluarga pasien sementara perbandingan belum
memadai
9. Evaluasi terapi yang sesuai. Pindahkan semua
peralatan yang tidak dibutuhkan ke luar ruangan
10. Pencegahan pengamanan yang cukup, batasi di tempat
tidur
11. Biarkan pintu terbuka setiap saat kecuali pada pasien
yang membutuhkan ruang isolasi
12. Tempatkan pasien pada posisi tempat tidur yang
rendah kecuali pada pasien yang ditunggu keluarga

22 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

13. Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus


didokumentasikan.

SKALA MORSE, penilaian kejadian risiko jatuh pada pasien


dewasa.

CARA MELAKUKAN PENILAIAN :

1. Riwayat jatuh :

 Skor 25 bila pasien pernah jatuh sebelum perawatan


saat ini, atau jika ada riwayat jatuh fisiologis karena
kejang atau gangguan gaya berjalan menjelang dirawat
 Skor 0 bila tidak pernah jatuh
 Catatan: bila pasien jatuh untuk pertama kali, skor
langsung 2

2. Diagnosis sekunder :

23 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

 Skor 15 jika diagnosis medis lebih dari satu dalam


status pasien
 Skor 0 jika tidak

3. Bantuan berjalan :

 Skor 0 jika pasien berjalan tanpa alat bantu/ dibantu,


menggunakan kursi roda, atau tirah baring dan tidak
dapat bangkit dari tempat tidur sama sekali
 Skor 15 jika pasien menggunakan kruk, tongkat, atau
walker
 Skor 30 jika pasien berjalan mencengkeram furniture
untuk topangan

4. Menggunakan infus :

 Skor 20 jika pasien diinfus


 Skor 0 jika tidak

5. Gaya berjalan/ transfer :

 Skor 0 jika gaya berjalan normal dengan cirri berjalan


dengan kepala tegak, lengan terayun bebas di samping
tubuh, dan melangkah tanpa ragu-ragu
 Skor 10 jika berjalan lemah, membungkuk tapi dapat
mengangkat kepala saat berjalan tanpa kehilangan
keseimbangan. Langkah pendek-pendek dan mungkin
diseret
 Skor 30 jika gaya berjalan terganggu, pasien
mengalami kesulitan bangkit dari kursi, berupaya
bangun dengan mendorong lengan kursi atau dengan
melambung (menggunakan beberapa kali upaya untuk
bangkit). Kepala tertunduk, melihat kebawah. Karena
keseimbangan pasien buruk, beliau menggenggam
furniture, orang, atau alat bantu jalan dan tidak dapat
berjalan tanpa bantuan

24 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

6. Status mental :

 Skor 0 jika penilaian diri terhadap kemampuan


berjalan normal. Tanyakan pada pasien, “Apakah
Bapak dapat pergi ke kamar mandi sendiri atau perlu
bantuan?” Jika jawaban pasien menilai dirinya
konsisten dengan kemampuan ambulasi, pasien dinilai
normal.

Intervensi Jatuh Standar :

1. Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi


2. Keselamatan lingkungan: hindari ruangan yang kacau
balau, dekatkan bel dan telepon, biarkan pintu terbuka,
gunakan lampu malam hari serta pagar tempat tidur.
3. Monitor kebutuhan pasien secara berkala (minimal tiap 2
jam): tawarkan ke belakang (kamar kecil) secara teratur.
4. Edukasi perilaku yang lebih aman saat jatuh atau transfer.
5. Gunakan alat bantu jalan (walker, handrail).
6. Anjurkan pasien menggunakan kaus kaki atau sepatu
yang tidak licin.

Intervensi Jatuh Risiko Tinggi :

1. Pakaikan gelang risiko jatuh berwarna kuning.


2. Intervensi jatuh standar.
3. Strategi mencegah jatuh dengan penilaian jatuh yang
lebih detil seperti analisa cara berjalan sehingga dapat
ditentukan intervensi spesifik seperti menggunakan terapi
fisik atau alat bantu jalan jenis terbaru untuk membantu
mobilisasi.
4. Pasien ditempatkan dekat nurse station.
5. Handrail mudah dijangkau pasien dan kokoh.
6. Siapkan di jalan keluar dari tempat tidur: alat bantu jalan,
komod.
7. Lantai kamar mandi dengan karpet anti slip/ tidak licin,

25 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

serta anjuran menggunakan tempat duduk di kamar


mandi saat pasien mandi.
8. Dorong partisipasi keluarga dalam keselamatan pasien.
9. Jangan tinggalkan pasien sendiri di kamar, samping
tempat tidur atau toilet.

11. Apa yang dilakukan Lihat bagan insiden halaman 13


jika ada pasien yang Tentang pelaporan insiden
jatuh?

12. Bagaimana cara


aktivasi sistem code
blue di Rumah Sakit
Mata Solo?

26 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

27 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

2 HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)


Patient and Family Rights (PFR)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Tahukah Anda Rumah Sakit Mata Solo bertanggung jawab untuk melindungi
tentang bagaimana dan mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU RI
hak pasien di rumah No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakityaitu :
sakit? a. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib
dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
b. Pasien berhak mendapat informasi tentang hak dan
kewajiban pasien.
c. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil,
jujur dan tanpa diskriminasi.
d. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional.
e. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan
efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan
materi.
f. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas
pelayanan yang didapatkan.
g. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit.
h. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang

28 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin


Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit.
i. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit
yang diderita termasuk data – data medisnya.
j. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis
dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan, resiko dan kompliksi yang mungkin
terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan
terhadap penyakit yang dideritanya.
l. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan
kritis.
m. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai
agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
n. Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
o. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas
perilaku Rumah Sakit terhadap dirinya.
p. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang
tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
q. Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit
apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengabn standar baik secara perdata maupun
pidana.
r. Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang
tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak
dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan.

29 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

2. Bagaimana prosedur Persetujuan Tindakan Kedokteran (acuan : Manual


pemberian informed Persetujuan Tindakan Kedokteran dari Konsil
consent kepada pasien Kedokteran Indonesia)
& keluarga?  Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien
Siapa yang didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit
memberikan informed dan dilaksanakan oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab
consent? Pasien) dalam bahasa yang dipahami pasien.

Lihat SPO Pemberian Informed Consent

Apa saja yang  Informed consent diperoleh sebelum operasi, tindakan


diinformasikan saat anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan
informed consent? tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi.
 Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan
pasien dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan
yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan
tindakan tersebut dari DPJP.
 Informed consent memberikan informasi tentang :
diagnosis kerja, diagnosis banding, tindakan kedokteran,
indikasi tindakan, prosedur tindakan, tujuan, komplikasi,
prognosis, alternatif & risiko.

4. Bagaimana pasien Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan kerohanian rutin


mendapatkan dan ataspermintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan
informasi pelayanan kerohanian akan mengisi formulir permintaan pelayanan
kerohanian di RS? kerohanian, selanjutnya perawat akan menghubung petugas
terkait sesuai daftar yang ada.

Lihat SPO Pelayanan Kerohanian

5. Bagaimana RS Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana antar


melindungi kebutuhan pasien akan dibatasi dengan tirai.
privasi pasien? Lihat SPO Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien

30 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

6. Bagaimana RS  Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri


melindungi pasien atas: pelecehan seksual, pemukulan, penelantaran dan
terhadap kekerasan pemaksaan fisik terhadap pasien baik yang dilakukan oleh
fisik? penunggu /pengunjung pasien maupun petugas.
 Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat
melakukan pemaksaan fisik (seperti pengekangan) sesuai
standar medis dan etika rumah sakit yang berlaku.
 Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani
hal tersebut.
 Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam
rumah sakit harus menggunakan tanda pengenal berupa
gelang identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau name
tag karyawan.

Lihat SPO Perlindungan Terhadap Kekerasan Fisik

7. Bagaimana prosedur Lihat SPO Perlindungan Barang Milik Pasien


melindungi barang
milik pasien?

8. Apa yang dilakukan  Rumah sakit menghormati hak pasien untuk menolak
RS jika pasien pelayanan resusitasi.
menolak/  Keputusan untuk tidak melakukan Resusitasi Jantung Paru
memberhentikan (RJP) harus dicatat dalam rekam medis pasien dan di
tindakan (resusitasi) formulir Do Not Resuscitate (DNR). Formulir DNR harus
atau terapi yang diisi dengan lengkap dan disimpan di rekam medis pasien.
diberikan?  Alasan diputuskannya tindakan DNR dan keluarga yang
terlibat dalam pengambilan keputusan harus dicatat di
rekam medis pasien dan formulir DNR yang dilengkapi
dengan tandatangan serta nama jelas keluarga. Keputusan
harus dikomunikasikan kepada semua orang yang terlibat
dalam aspek perawatan pasien.

Lihat SPO Penolakan Tindakan atau Pengobatan

31 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

3PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK)


Patient and Family Education (PFE)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Siapa yang Semua pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan
memberikan edukasi keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten dan
kepada pasien & dikoordinasi oleh Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran
keluarga?

2. Bagaimana prosedur Lihat SPO Pemberian informasi atau edukasi


pemberian informasi
atau edukasi kepada
pasien & keluarga?

3. Bagaimana cara Anda


Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga bisa
mengetahui
menerima dan memahami edukasi yang diberikan.
pencapaian
keberhasilan edukasi
Lihat SPO Pemberian Informasi Atau Edukasi
yang diberikan?

4. Apa bukti edukasi  Ada bahan materi yang diberikan kepada pasien dan atau
telah diberikan kepada keluarga
pasien?  Ada dokumen pemberian edukasi berupa formulir
pemberian edukasi yang ditandatangani oleh pemberi
edukasi dan penerima edukasi.

32 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

4 PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP)


Quality Improvement and Patient Safety (QPS)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Dapatkah anda Insiden meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),


menjelaskan jenis Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera
jenis insiden ? (KTC) , Kondisi Potensial Cidera (KPC) dan Sentinel.

Koreksi Mbak Shinta  KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien
 KNC adalah insiden nyaris cedera, dimana terjadi
kesalahan yang mengakibatkan cidera pada pasien
tetapi berhasil dicegah.
 KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien,
tetapi tidak timbul cedera
 KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera.
 Sentinel adalah suatu Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD) yang mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius; biasanya istilah ini dipakai untuk kejadian yang
sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti: operasi pada bagian tubuh yang salah.

Jenis Kejadian Sentinel :

o Kematian tidak terduga dan tidak terkait dengan


perjalanan alamiah atau kondisi yang mendasari
penyakitnya. Contoh bunuh diri
o Kehilangan fungsi utama (mayor) secara permanen
yang tidak terkait dengan perjalanan alamiah penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
o Salah lokasi, salah prosedur, salah pasien operasi

33 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

o Kematian karena overdosis obat atau salah


penyuntikan/pemakaian obat yang harus nya tidak
dipakai.

34 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Bila terjadi insiden segera melapor dan mengisi formulir


3 Bagaimana prosedur
sesuai insiden yang terjadi. Prosedur yang harus dilakukan
pelaporan insiden?
meliputi :
Koreksi Mbak Shinta
- Laporkan langsung jika menemukan kejadian
(KNC/KTC/KTD/SENTINEL).
- Isi formulir pelaporan KTD/KNC/KTC dan Sentinel
yang ada di tiap unit. Pembuatan laporan dilakukan oleh
staf unit kerja ditujukan ke Kepala unit (1 x 24 jam).
- Untuk KPC dapat dilaporkan langsung tanpa melalui
formulir ke Kepala ruang/Unit agar bisa langsung di
tangani.
- Lengkapi dan Teruskan laporan dari Kepala unit ke
komite PMKP yang sudah dilakukan penilaian grading
oleh kepala unit terkait.
- Bila hasil grading warna biru dan hijau cukup diatasi
oleh atasan langsung dan dilaporkan kepada komite
keselamatan pasien (2 x 24 jam).
- Bila hasil grading warna merah dan kuning dilaporkan
langsung kepada komite keselamatan pasien.
- Pelaporan dilakukan oleh : dokter, pasien, karyawan,
keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit.

35 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

5AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK)


Access to Care and Continuity of Care (ACC)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana prosedur  Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan


skrining di UGD Mata apakah pasien dapat dilayani oleh RS.
?  Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium
klinik atau diagnostik imajing sebelumnya.

Lihat SPO Skrining Pasien

2. Bagaimana prosedur Lihat SPO Penerimaan Pasien Rawat Inap


penerimaan pasien Lihat SPO Penerimaan Pasien Rawat Jalan
rawat inap dan rawat
jalan?

3. Bagaimana prosedur Rumah sakit melaksanakan proses triase berbasis bukti untuk
triase? memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya.

4. Bagaimana prosedur transfer yang berlaku di dalam rumah sakit ?

TRANSFER INTRA RUMAH SAKIT

PETUGAS
PASIEN KRITERIA PASIEN
PENDAMPING

36 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Perawat Pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan


pelaksana dan ruang rawat biasa dengan Hemodinamik stabil
DERAJAT atau Tenaga
0 Pekarya yang
terlatih BLS atau
PPGD awam.

Pasien dengan risiko perburukan kondisi, atau


Perawat
DERAJAT pasien yang menjalani perawatan di HCU yang
pelaksana atau
1 sudah memungkinkan untuk perawatan di ruang
dokter
perawatan biasa dengan sarana ruang perawatan

Perawat lanjutan Pasien yang membutuhkan observasi / intervensi


atau dokter lebih ketat, termasuk penanganan kegagalan satu
dengan sistem organ atau perawatan pasca operasi besar
DERAJAT
kompetensi
2
penangan pasien
kritis / Advance
Life Support

Dokter anestesi Pasien yang membutuhkan bantuan pernafasan


dan perawat lanjut (advanced Respiratory support ) atau
DERAJAT penyelia dengan bantuan pernafasan dasar (basic respiratory
3 kemampuan support )dengan dukungan / bantuan pada minimal
Advance Life 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien yang
Support membutuhkan penanganan kegagalan multi organ

TRANSFER ANTAR RUMAH SAKIT

PERALATAN
PETUGAS KETERAMPILAN YANG UTAMA
PASIEN
PENDAMPING DIBUTUHKAN DAN JENIS
KENDARAAN

37 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Kendaraan High

DERAJAT Petugas Dependency


Bantuan hidup dasar (BHD)
0 Ambulan Service

(HDS)/ Ambulan

Bantuan hidup dasar, pemberian Kendaraan HDS/


oksigen,
ambulan,
Pemberian obat-obatan, oksigen,
Petugas
Keterampilan perawatan
DERAJAT suction, tiang
Ambulan dan trakeostomi dan suction (PPGD
1 infus
basic 2 atau Emergency Nursing
perawat
Basic 2/Intermediate Level) portabel, Infus

pump dengan
baterai, oksimetri

Semua ketrampilan di atas, Ambulan, semua


ditambah:
Dokter, peralatan di atas,
Penggunaan Alat pernapasan,
ditambah:
DERAJAT Perawat dan bantuan hidup lanjut,
monitor EKG
2 petugas penggunaan kantong
dan tekanan
pernapasan (bag-valve mask),
ambulans darah dan
penggunaan defibrillator,
defibrillator bila
penggunaan monitor intensif
diperlukan

Dokter: Ambulan
Dokter,
 Keterampilan bantuan hidup lengkap/ AGD
DERAJAT Perawat dasar dan lanjut Gawat Darurat,
3 danpetugas (GELS/ACLS/ATLS) monitor EKG

 Harus mengikuti pelatihan portabel yang


ambulan
untuk transfer pasien dengan lengkap,
sakit berat/ kritis ventilator dan

38 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Perawat: peralatan transfer


yang memenuhi
 Keterampilan bantuan hidup
standar minimal.
dasar dan lanjut (PPGD Basic
2/Emergency Nursing
Intermediate Level)
 Harus mengikuti pelatihan
untuk transfer pasien dengan
sakit berat/ kritis

5. Bagaimana prosedur Dalam 48 jam setelah pasien masuk, perawat akan membuat
pemulangan pasien? discharge planning pasien yang mencakup beberapa topik dan
kriteria tentang bagaimana pasien akan dirawat setelah pulang.
Hal ini didokumentasikandi formulir pengkajian awal
keperawatan rawat inap.

39 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

6ASESMEN PASIEN (AP)


Assessment of Patients (AOP)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana prosedur Status gizi dinilai dengan menggunakan kriteria MUST


pengkajian status gizi (Malnutrition Universal Screening Tool)untuk
pasien di rumah mengidentifikasi dan menetalaksana pasien dewasa yang
sakit? mengalami gizi buruk, kurang gizi atu obesitas.

2. Bagaimana prosedur Pengkajian rasa nyeri menggunakan Neonatal Infants Pain


pengkajian nyeri di Scale (NIPS)untuk usia < 1 tahun, FLACCS untuk usia 1-3
rumah sakit? tahun, Wong Baker Faces Rating Scale untuk usia > 3 tahun
danNumeric Scale untuk dewasa.

40 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

7PELAYANAN PASIEN (PP)


Care of Patients (COP)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Bagaimana prosedur Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara mengurangi


penyimpanan, risiko kontaminasi dan pembusukan.
penyajian dan Makanan didistribusi secara tepat waktu dan memenuhi
pendistribusian permintaan.
makanan kepada
SPO Penyimpanan, Penyajian dan Pendistribusian
pasien?
Makanan

2. Bagaimana prosedur Rumah sakit memahami kebutuhan pasien yang unik pada
penanganan pasien- akhir kehidupan.
pasien dalam tahap
SPO Pelayanan Pasien Terminal
terminal?

41 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

8 MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO)


Medication Management and Use (MMU) Kasih mbak Shinta

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Apa saja daftar obat- Daftar obat-obatan LASA ( Look a like Sound a like) /
obatan yang termasuk NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip). Lihat di SKP
dalam LASA/ HALAMAN 7-12
NORUM? Contoh obat look alike adalah obat-obat dengan tampilan
yang mirip namun sebenarnya berbeda dosis (misalnya
Amlodipin 5 mg dan Amlodipin 10 mg). Sementara contoh
obat sound alike adalah azithromycin dan erithromycin
(terdengar mirip).

Bagaimana kebijakan
2. Obat- obatan high alert (Kalium klorida 7,46% dalam ampul
penyimpanan dan Natrium klorida 3% dalam kolf) hanya disimpan di ruang
elektrolit pekat di rawat intensif (ICU, NICU,HCU) Obat high alert tersebut
RS? diberi stiker “high alert” berwarna merah dan khusus untuk
larutan elektrolit pekat juga diberi penandaan stiker yang
bertuliskan “ elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum
diberikan!”. (TIDAK USAH DICANTUMKAN, BISA
DIHAPUS SAJA)

3. Bagaimana prosedur  Obat emergensi disimpan dalam troli/ kit/ lemari emergensi
pengelolaan obat terkunci, diperiksa, dipastikan selalu tersedia dan harus
emergensi di RS? diganti segera jika jenis dan jumlahnya sudah tidak sesuai
lagi dengan daftar yang ditempel/ digantung/ ditroli kit/
lemari emergensi. Perbekalan farmasi dan penguncian troli
tersebut dikontrol per hari oleh petugas ruang perawatan
 Troli akan diperiksa 1 bulan sekali oleh petugas monitoring

42 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

dan evaluasi instalasi farmasi untuk dilihat kesesuaian


perbekalan farmasi dengan daftar, ketepatan penyimpanan
dan tanggal kadaluwarsa.

Bagaimana alur Baik dokter maupun perawat yang menemukan terjadinya


pelaporan insiden medication error harus melaporkan kejadian tersebut
apabila terjadi kekepala unit kerja.
medication error ?
Lihat secara jelas di SPO Pelaporan Insiden di PMKP

Bagaimanakah Resep harus memenuhi kelengkapan:


kebijakan RS tentang  Nama pasien, tanggal lahir atau umur pasien (jika
persyaratan resep tidakdapat mengingat tanggal lahir), no rekam medik dan
yang lengkap? berat badan pasien (untuk pasien anak)
 Nama dokter disertai nomer SIK, tanggal penulisan resep
dan ruang pelayanan
 Mengisi kolom riwayat alergi obat pada bagian kanan atas
lembar resep manual
 Menuliskan tanda R/ pada setiap sediaan. Untuk nama obat
tunggal ditulis dengan nama generik. Untuk obat kombinasi
ditulis sesuai nama dalam Formularium, dilengkapi dengan
bentuk sediaan obat (contoh: injeksi, tablet, kapsul, salep),
serta kekuatannya (contoh: 500 mg, 1 gram)
 Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan
obat dan jumlah bahan obat (untuk bahan padat :mikrogram,
miligram, gram) dan untuk cairan: tetes, milliliter, liter.
 Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan
tidakdianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk
campurantersebut telah terbukti aman dan efektif.
 Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian).
Untukaturan pakai jika perlu atau prn atau “pro re nata”,
harusdituliskan dosis maksimal dalam sehari.
 Resep hanya boleh ditulis oleh dokter, dan DILARANG
dilakukan PENULISAN /PENYALINAN (transcribing)

43 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

ke resep oleh petugas apotik atau siapapun.

9MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI (MKI)


Management of Communication and Information (MCI)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Tahukah anda RS telah mensosialisasikan standarisasi singkatan dan


singkatan dan simbol simbol yang boleh digunakan dalam pelayanan
yang berlaku di
rumah sakit?

2. Bagaimana cara RS Rumah sakit mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang


melindungi berkas diberikan kewenangan mengakses rekam medis klinis pasien
rekam medis pasien adalah para praktisi kesehatan ( DPJP, dokter dan perawat)
dari kehilangan/ yang memberikan layanan kepada pasien tersebut.
kerusakan/
penyalahgunaan?

44 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

10KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF (KPS)


Staff Qualifications and Education (SQE)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Dapatkah Anda  Uraian jabatan menjelaskan mengenai siapa, apa yang


menjelaskan uraian harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakan
jabatan Anda? dan secara ringkas bagaimana mengerjakannya sesuai
dengan jabatan.
 Uraian jabatan ini disimpan oleh bagian SDM , unit kerja
tempat bertugas dan salinannya harus dimiliki olehyang
bersangkutan.

2. Dapatkah anda  Orientasi Karyawan


menjelaskan 1. Orientasi Umum :
mengenai orientasi  Profil Rumah Sakit
karyawan ?  PMKP
 Budaya Kerja di RS Mata
 Peraturan Kepegawaian
 PPI
 K3
2. Orientasi Khusus :
 Diadakan di unit kerja masing-masing (pengenalan
job desk).

3. Dapatkah anda 1. Staf Medis, dengan OPPE yang dilakukan laporkan


menjelaskan setiap tahun
mengenai penilaian 2. Staf Non Medis
kinerja Staf medis/ a) Rutin tahunan (setiap tanggal 12 Desember)
non Medis di RS b) Pada saat hendak diangkat menjadi pegawai

45 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Mata? tetap.

11PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


Prevention and Control of Infections (PCI)
Kasih k mas Agus, ada tambahan atau tidak

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. Apakah RS Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (


menerapkan PPIRS ) telah menetapkan pemisahan pasien infeksius dan
pemisahan pasien noninfeksiussesuai dengan SPO penempatan pasien
infeksius dan berdasarkan cara penularan (airbone, droplet dan kontak)
noninfeksius?

2. Apakah contoh dari  Limbah medis, contohnya bekas balutan,sarung tangan


limbah medis bekas, botol bekas obat, potongan tubuh, sediaan darah,
infeksius, limbah specimen tubuh dll. Limbah medis dibuang ke tempat
medis tajam, limbah sampah medis yang dilapisi KANTONG PLASTIK
non medis dan KUNING.
bagaimana cara  Limbah medis tajam, contoh jarum suntik bekas, jarum
pemilihannya? infus, pisau bedah, dll. Limbah tersebut dibuang ke
CONTEINER KHUSUSyang tidak dapat tembus
(puncture proof) dan tidak dapat digunakan ulang.
 Limbah non medis, seperti kertas, sisa makanan, daun
daunan, dlldibuang ketempat sampah dengan KANTONG
PLASTIK WARNA HITAM

3. Apakah yang Komponen kewaspadaan standar meliputi :


termasuk dalam
- Cuci tangan
komponen
- APD (sarung tangan, masker, pelindung mata & wajah,
kewaspadaan standar
gaun/ apron)

46 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

? - Peralatan perawatan pasien


- Pengendallian lingkungan
- Penanganan Linen
- Penanganan Limbah
- Kesehatan karyawan
- Penempatan pasien
- Penyuntikan aman
- Etika batuk

47 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

12MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)


Facility Management and Safety (FMS)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

48 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

Bila terjadi situasi darurat (kebakaran, gempa bumi, ancaman


1. Bagaimana prosedur
bom, dll) maka yang harus dilakukan :
evakuasi di rumah
1. Hentikan semua pekerjaan
sakit?
2. Tetap tenang, jangan panik
3. Lepaskan Sepatu hak tinggi
4. Berjalanlah biasa dengan cepat, jangan lari, ikuti jalur
evakuasi menuju pintu keluar.

5. Bila berada dilantai atas gunakan tangga darurat dan


bantu untuk evakuasi pasien, jangan menggunakan lift.
6. Beritahu petugas lain/ tamu yang kebetulan berada di
ruang/ lantai tersebut untuk evakuasi bersama yang
lain
7. Bila terjebak kepulan asap kebakaran, maka tetap
menuju tangga darurat dengan mengambil napas
pendek-pendek, upayakan merayap atau merangkak
untuk menghindari asap, jangan berbalik arah karena
akan bertabrakan dengan orang-orang dibelakang anda
8. Bila terpaksa harus menerobos kepulan asap maka
tahanlah napas anda dan cepat menuju pintu darurat
9. Jangan kembali ke ruangan sebelum ada instruksi
bahwa situasi telah aman dari petugas Keamanan
10. Setelah keadaan terkendali, Ketua Tim Kebakaran
RSMS bersama Kepala Instalasi KL-K3RS
bertanggungjawab melakukan koordinasi investigasi
bersama kepala unit kerja terkait maksimal 2 X 24 jam

49 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

untuk dilaporkan kepada Direktur


11. Sesuai dengan SK Direktur RSMS No :
HK.02.05/E01/5717/IV/2012 tentang Penetapan No
Telepon dan Tempat Berkumpul Darurat di RSMS :

a. Nomor telepon situasi darurat adalah pesawat


103.

b. Tempat berkumpul darurat (emergency assembly


point) adalah : area parkir depan genset RS.
Mata Solo, Jl. Adisucipto No.169 Surakarta.

50 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

2. Kode Darurat

HAL-HAL YANG PERLU PANGGILAN


KODE SIMBOL
DIWASPADAI DARURAT

107
Kebakaran MERAH No.ny pak
ngadino

Henti jantung BIRU Ext IGD

Penculikan bayi / anak- 173


MERAH MUDA
anak POS Satpam

Orang yang 173


ABU-ABU
membahayakan POS Satpam

Orang yang
173
membahayakan PERAK
POS Satpam
dengan senjata
173
Ancaman bom KUNING
POS Satpam

173
Bencana di RS TRIAGE DI RS
POS Satpam

103
Tumpahan bahan
ORANYE No Pak
berbahaya
ngadino

51 R u m a h S a k i t M a t a S o l o
Sekretariat Akreditasi RS. Mata Solo 2017

3 Bagaimana Prosedur penggunaan APAR (alat pemadam api ringan) :


prosedur
penggunaan
Alat Pemadam
Api Ringan
(APAR)?

dganti gambar

Keterangan:

 Jangan melawan arah angin


 Jarak APAR dengan titik api : 2 meter

4. Bagaimana
prosedur
pelaporan
insiden dan
kecelakaan
kerja pada
karyawan di
RS ?

Minta Mas Resa

52 R u m a h S a k i t M a t a S o l o

Anda mungkin juga menyukai