BAB I
PENDAHULUAN
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu lambat
Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup,
sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematian Neonatus (AKN) adalah sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup.
(MDGs), untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 225 dari keadaan
tahun 2000, yaitu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Strategi untuk menurunkan Angka Kematian Bayi yang pertama adalah pemberian
ASI. Diare juga merupakan penyebab utama kekurangan gizi pada anak-anak. Target
Development Goals (MDG’s) di tahun 2015 yang berisi tujuh belas butir tujuan.
Salah satu target SDG’s yang harus dicapai adalah hidup sehat dengan memastikan
hidup sehat dan menggalakkan kesejahteraan untuk semua umur. Hal tersebut dapat
Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu dalam 4 tahun terakhir
menunjukkan penurunan yang cukup baik. Angka terakhir yang dikeluarkan oleh
BPS pada tahun 2008 menunjukkan bahwa angka kematian ibu berada pada angka
104 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2012 jumlah kematian ibu menurun menjadi
Menurut profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2014, angka kematian ibu
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terlihat stabil dan mengalami peningkatan yang
tajam.
Keadaan masyarakat Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai
adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat jasmani, rohani
maupun sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial budaya dan polusi,
tersedianya air minum dan sarana sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan
meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
3
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan
Republik Indonesia. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun
a. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005
b. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
c. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005
sebagai prioritas dataan dan dilanjutkan dengan membuat prioritas masalah pada
setiap keluarga dan menentukan prioritas masalah tertinggi untuk dijadikan keluarga
binaan yang dibatasi 3 Kepala Keluarga yang menyangkut masalah Kebidanan dan
Lingkungan.
4
diperoleh di pendidikan.
dalam keluarga.
tindakan segera.
yang dilakukan.
5
selama perkuliahan.
terhadap keluarga masyarakat adalah melalui kunjungan rutin/ home visit, dan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Keluarga memiliki banyak defenisi antara lain adalah
sebagai berikut:
2. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Dep Kes R.I,
2003).
3. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan
2002)
dalam interasi social, peran dan tugas. (Spradley dan Allender 2001)
8
a. Ciri-ciri Umum
Menurut Robert Mac Iver and Charles Horton, yaitu Buku Keperawatan Keluarga,
2012)
3.Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (Nomen Clatur) termasuk perhitungan
keturunan
5.Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau
1Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong.
musyawarah.
4.Berbentuk monogram.
5.Bertanggung jawab.
a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam
b. Matrilineal. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
c. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga sedarah
suami.
d. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan sedarah
istri.
e. Keluarga Kawin. Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
keluarga
masing.
1. Fungsi Biologis
2. Fungsi Psikologis
3. Fungsi Sosialisasi
perkembangan anak.
4. Fungsi Ekonomi
keluarga.
keluarga.
11
- Pendidikan anak
5. Fungsi Pendidikan
dan membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki.
yaitu :
sebagainya.
- Kebisingan
- Polusi udara
- Merokok
- Minuman keras
l.
m.
3. Situasi kritis adalah saat-saat yang sangat menentukan individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal daya keluarga, yang
a. Perkawinan
b. Kehamilan
c. Persalinan
d. Masa nifas
g. Abortus
i. Anak remaja
j. Kehilangan pekerjaan
l. Pindah rumah
keperawatan.
karena :
karena :
dibutuhkan.
disebabkan karena :
16
memenuhi syarat.
lingkungan rumah.
kesehatan.
keluarga.
kesehatan/keperawatan keluarga.
- Ancaman kesehatan
- Situasi kritis
18
3. Potensi masalah untuk dicegah adalah sifat dan beratnya masalah yang akan
timbul.
kesehatan.
1. Sifat masalah : dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar
yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia.
keluarga dan selanjutnya kepada situasi kritis dalam keluarga dimana terjadi
masalah.
prasarana.
masalah.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, dan melakukan pendataan sampai
1. Tn.NurMuhammad
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. DO :
Rumah tamoak
berantakan dengan
berseraknya sampah
bekas bungkus makanan
di dalam rumah
DO :
Tampak kandang ternak
berada di pekarangan
rumah <5 m
DIAGNOSA
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terkenanya keluarga penyakit DHF karena ketidakmampuan
keluarga menjaga kebersihan rumah.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Total Skor 25
6
Total Skor 1
4
6
3. Resiko terkenanya penyakit pada keluarga sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang pemanfaatan pekarangan
Total Skor 25
6
2. Tn.Beni
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
DIAGNOSA
1. Resiko terjadinya penyakit flu burung pada keluarga berhubungan dengan jarak
kandang ternak dan rumah <10 m.
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya penyakit flu burung pada keluarga berhubungan dengan
jarak kandnag ternak dan rumah <10 m
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Total Skor 7
3
Total Skor 11
3
3. Tn.Saripurin
No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asupan nutrisi pada Tn.Saripurin karena ketidakmampuan
Tn.Saripurin dalam mengolah bahan makanan seperti cara mencuci beras.
2. Resiko terserangnya penyakit Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, ISPA, Gizi Buruk,
DM, Anemia pada Tn.Saripurin sehubungan dengan kurangnya pengetahuan
Tn.Saripurin tentang penyakit tersebut.
Prioritas Masalah
1. Kurangnya pengetahaun tentang pengolahan bahan makanan
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
kesehatan.
Total Skor 11
3
terjadi resiko.
Total Skor 11
3
4. Medi Simanjuntak
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
DIAGNOSA
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya malnutrisi, pada keluarga, karena kurangnya pengetahuan
keluarga dalam mencuci beras dan sayur, berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
memberikan penyuluhan
(Mudah)
memerlukan biaya
Total Skor 11
3
4. Ny.Saniem
No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asuan nutrisi pada keluarga Ny. Saniem karena
ketidakmampuan keluarga dalam mengolah bahan makanan seperti beras dan
sayur.
2. Resiko terjadinya penyakit DHF dan Dermatitis serta ISPA pada keluarga Ny.
Saniem karena keluarga kurang peduli tantang penempatan barang-barang yang
tidak dipakai lagi.
3. Resiko terjadinya penyakit diare dan DHF pada keluarga Ny. Saniem berhubung
keluarga tidak mengetahui dampak dari jarak jamban dan sumber air minum
yaitu sumur terdekat secara berdekatan.
4. Resiko terjadinya gangguan pernafasan pada keluarga karena salah satu dari
anggota keluarga ada yang mengkonsumsi rokok.
Prioritas Masalah
1. Pengolahan bahan makanan yang tidak baik
32
Total Skor 11
3
Total Skor 11
3
Total Skor 4
3
Total Skor 1
4
6
Total Skor 7
3
6. Tn.Suhardi
ANALISA DATA
DS: Ketidakmampuan Resiko terjadi
Keluarga mengatakan mencuci beras keluarga mengenal malnutrisi.
>2 kali dan bila memasak sayur masalah, yang akan
memotongnya lalu mencuci sayur ditimbulkan karena
1. DO : kebiasaan ibu yang
Saat dilakukan pemakaian tampak mencuci beras >3
keluarga tidak dapat menjelaskan kali dan merajang
cara mencuci beras yang benar dan sayur masalah.
pengolahan sayur
DS : Ketidakmampuan Resiko meningkatnya
Keluarga mengatakan jarang sekali keluarga dalam stress
tidur siang dan pulang rumah larut mengatur jadwal
malam istirahat
2.
DO:
Tampak anggota keluarga sedang
melakukan aktifitas masing-masing
diruang tamu
DIAGNOSA
36
No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko terjadinya mal nutrisi pada keluarga sehubungan dengan pencucian beras
lebih dari 2 kali dan memotong sayur terlebih dahulu motong-motong sayur.
2. Resiko meningkatnya stress pada keluarga karena ketidakmampuan keluarga
dalam mengatur jadwal istirahat
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya mal nutrisi pada keluarga sehubungan dengan pencucian beras
lebih dari 2 kali dan memotong sayur terlebih dahulu motong-motong sayur.
Total Skor 11
3
Total Skor 7
3
7. Martin Ginting
DIAGNOSA MASALAH
38
No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko terjadinya kurang gizi sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengolah bahan makanan seperti cara mencuci beras dan memasak sayur
yaitu dipotong-potong lalu dicuci.
2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit berhubugan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga cara memelihara pekarangan rumah.
PRIORITAS MASALAH
1. Pengolahan bahan makanan kurang baik
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Total Skor 11
3
2. Pemanfaatan Pekarangan Kurang Baik
resiko.
Total Skor 5
7
6
1. Ny. Saniem
2. Tn. Saripurin
1. Identitas keluarga
Nama : Ny. Saniem
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru SD
Penghasilan /bulan : Rp. ± 2.000.000,-
Alamat : Jalan Karya Dusun 2 A Desa Baru
Perdana
2 Putri 17 thn Islam Anak SMP Tidak Ada Ya -
Megawati
2. Genogram
Keterangan
b. :Laki-laki
c. :Perempuan
3. Aktifitas Keluarga
Keluarga kadang – kadang melakukan aktifitas fisik. Aktifitas yang di
lakukan adalah kegiatan sehari – hari.
7. Aspek lingkungan
Perumahan
Berlantai semen dengan komposisi rumah:ruang tamu, ruang tidur, dapur,
dan kamar mandi. Pencahayaan terang pada siang hari dan malam
hari.Rumah rapi, disapu dan di pel. Ventilasi rumah 20% dan luas lantai
rumah 3X3 untuk 1 orang.
Sumber air minum
Keluarga mengkonsumsi sumur bor. Kualitas air jernih, tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berbuih, persediaan air mencukupi.
Sarana pembuangan tinja
Keluarga mempunyai sarana pembuangan tinja melalui septik tank yang
tertutup, tidak berbau, dan sering dibersihkan setiap sore hari
Pembuangan sampah dan limbah
Keluarga biasanya mengumpulkan sampah pada suatu tempat dan
kemudian di bakar sedangkan limbah rumah tangga dibuang melalui
selokan.
44
Ternak
Keluarga memiliki hewan peliharaan. Hewan tersebut berada di luar rumah
dan di kandangkan.Jarak kandang dengan rumah berkisar <10 meter.
Keadaan kandang tampak kurang bersih.
Pekarangan Rumah
Keluarga memiliki pekarangan, tetapi tidak dimanfaatkan.
8. Pengkajian kesehatan keluarga
Pemanfaatan sarana kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit, biasanya di bawa ke puskesmas. Jarak
kesehatan dengan rumah 1-2 km
Perilaku kesehatan keluarga
Anak dari keluarga Ny.Saniem memiliki perilaku merokok, tidak ada
anggota keluarga yang melalukan penyimpangan seks maupun
mengkonsumsi minuman keras
11. UKBM
Keluarga mengatakan sudah menjadi anggota KIS dan biasanya juga keluarga
ikut acara muda/mudi.
No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asuan nutrisi pada keluarga Ny. Saniem karena
ketidakmampuan keluarga dalam mengolah bahan makanan seperti beras dan
sayur.
2. Resiko terjadinya penyakit DHF dan Dermatitis serta ISPA pada keluarga Ny.
Saniem karena keluarga kurang peduli tantang penempatan barang-barang yang
tidak dipakai lagi.
3. Resiko terjadinya penyakit diare dan DHF pada keluarga Ny. Saniem berhubung
keluarga tidak mengetahui dampak dari jarak jamban dan sumber air minum
yaitu sumur terdekat secara berdekatan.
4. Resiko terjadinya gangguan pernafasan pada keluarga karena salah satu dari
anggota keluarga ada yang mengkonsumsi rokok.
Total Skor 11
3
Total Skor 11
3
Total Skor 4
3
Total Skor 1
4
6
Total Skor 7
3
50
3.5 INTERVENSI
Kunjungan Pertama
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
/Jam Dx
14 Dese 1.1 - Memberitahu ibu/keluarga cara mengolah S: Ibu/keluarga
makanan yang baik dan sehat yaitu:
mber menyadari adanya
Beras dicuci1x lalu di masak
2016 Sayur terlebih dahulu dicuci,dirajang lalu masalah.
dimasak jangan terlalu matang. O: Keluarga dapat
- Menanyakan hal yang belum jelas
- Keluarga tidak ada bertanya dan meminta menjawab sebagian
keluarga mengulang yang dijelaskan. pertanyaan yang
09.00 diberikan
A: masalah belum
teratasi
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 16
53
Desember 2016
Desember 2016
berikutnya 17
Desember 2016
bertanya
tentang
penyuluhan
yang
diberikan
O: Keluarga tidak
dapat
menjawab
tentang bahaya
rokok
A: Masalah
sebagian
teratasi
P: Lanjutkan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember
2016
pertanyaan yang
diberikan
A: Masalah
sebagian teratasi
P: lanjutkan
kunjungan ulang 17
Desember 2016
Kunjungan Ketiga
Tanggal/ No.Dx Implementasi Evaluasi
Jam
17 Dese 1.1 - Menanyakan pada keluarga apakah S: Keluarga
ada yang tidak dimengerti dari cara
mber mengatakan
pengolahan bahan makanan yang
2016 telah disampaikan kepada keluarga sudah mengerti
Keluarga mengatakan sudah
cara mengolah
mengerti dengan apa yang telah
disampaikan bahan makanan
08.30 Keluarga mengatakan sudah dengan benar
mencuci beras 1-2 kali dan
ketika memasak sayur O: Keluarga
mencucinya terlebih dahulu diair mengatakan
mengalir lalu memotongnya
sudah mencuci
beras 1-2 kali dan
bila memasak
sayur terlebih
dahulu
mencucinya di air
60
mengalir
kemudian
memotongnya
A: Masalah sudah
teratasi
P: Menyampaikan
kepada kadus
atau bides
masalah dapat
diatasi
membersihkan
jamban dan
sumur dua kali
sehari
O: Keluarga dapat
menjawab
pertanyaan yang
diberikan dan
tampak jamban
sudah besih serta
sumur dalam
keadaan tertutup
A: Masalah sudah
teratasi
P: Menyampaikan
kepada kadus
atau bidas
masalah dapat
diatasi
A: Masalah teratasi
P: Menyampaikan
pada kadus atau
bidan desa
masalah dapat
diatasi
1. Identitas keluarga
Nama : Tn. Saripurin
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 66 Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja (Dibiayai oleh anak)
Penghasilan /bulan : Rp. ± 3.000.000,-
Alamat : Jl.Delitua no. 51 Dusun IIA
13. Genogram
Keterangan
64
f. :Laki-laki
g. :Perempuan
hari.Rumah rapi, disapu dan di pel. Ventilasi rumah 20% dan luas lantai
rumah <3X5 untuk 1 orang.
Sumber air minum
Keluarga mengkonsumsi PAM. Kualitas air jernih, tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berbuih, persediaan air mencukupi.
Sarana pembuangan tinja
Keluarga mempunyai sarana pembuangan tinja dengan pola leher angsa
dan septictank dan jamban tampak bersih, tidak mengeluarkan bau dan
tidak terbuka
Pembuangan sampah dan limbah
Keluarga biasanya mengumpulkan sampah pada suatu tempat dan
kemudian di bakar sedangkan limbah rumah tangga dibuang melalui
selokan.
Ternak
Keluarga tidak memiliki ternak
Pekarangan Rumah
Keluarga memiliki pekarangan, tetapi tidak dimanfaatkan.
II. Pengkajian kesehatan keluarga
Pemanfaatan sarana kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit, biasanya di bawa ke puskesmas. Jarak
kesehatan dengan rumah 1-2 km
Perilaku kesehatan keluarga
Kepala keluarga tidak merokok tidak minum minuman keras serta tidak ada
yang mengalami penyimpanagan seksual
III. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit, keluarga kurang
mengetahui tentang penyakit Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, ISPA, Gizi
Buruk, DM, Anemia
IV. KIA dan KB
1. Kesehatan Bayi dan Balita
Keluarga tidak memilki Balita
66
2. Kesehatan Remaja
Keluarga tidak memiliki remaja
3. Ibu hamil
Keluarga tidak memiliki ibu hamil
4. Ibu nifas
Keluarga tidak memiliki ibu nifas
5. Ibu menyusui
Keluarga tidak ada yang menyusui
6. Lansia
Keluarga memiliki lansia
V. UKBM
Keluarga mengatakan sudah menjadi anggota JPKM (BPJS) dan biasanya
juga keluarga ikut acara perwiritan dan Doa Lingkungan
No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asupan nutrisi pada Tn.Saripurin karena ketidakmampuan
Tn.Saripurin dalam mengolah bahan makanan seperti cara mencuci beras.
2. Resiko terserangnya penyakit Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, ISPA, Gizi Buruk,
DM, Anemia pada Tn.Saripurin sehubungan dengan kurangnya pengetahuan
Tn.Saripurin tentang penyakit tersebut.
Total Skor 11
3
68
Total Skor 11
3
3.5 INTERVENSI
Potensial masalah untuk 2 2 Potensial masalah untuk
dicegah ×1 dicegah cukup karena
3 3
keluarga dapat menjaga
(Cukup) kebersihan jamban dan sumur
dengan benar
Total Skor 4
3
Total Skor 1
4
6
Total Skor 7
3
3.5 INTERVENSI
Tujuan Khusus :
Setelah pertemuan 3x30
menit,keluarga mampu :
Mengikuti anjuran yang diberikan
Kunjungan Pertama
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
/Jam Dx
14 1.1 - Memberitahu ibu/keluarga cara mengolah S: Bapak menyadari
makanan yang baik dan sehat yaitu:
Desemb adanya masalah.
Beras dicuci1x lalu di masak
er 2016 - Menanyakan hal yang belum jelas O: Keluarga tidak dapat
- Keluarga tidak ada bertanya dan meminta
menjawab sebagian
keluarga mengulang yang dijelaskan.
pertanyaan yang
diberikan
A: masalah belum
09.30
teratasi
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 15
Desember 2016
Kunjungan Ketiga
Tanggal/ No.Dx Implementasi Evaluasi
Jam
17 1.1 - Menanyakan pada Tn. Saripurin S: Keluarga
apakah ada yang tidak dimengerti
mengatakan
Desembe dari cara pengolahan bahan makanan
yang telah disampaikan kepada sudah mengerti
r 2016 keluarga
cara mengolah
Keluarga mengatakan sudah
mengerti dengan apa yang telah bahan makanan
disampaikan
dengan benar
08.40 Keluarga mengatakan sudah
mencuci beras 1-2 kali O: Keluarga
74
wib mengatakan
sudah mencuci
beras 1-2 kali dan
bila memasak
sayur terlebih
dahulu
mencucinya di air
mengalir
kemudian
memotongnya
A: Masalah sudah
teratasi
P: Menyampaikan
kepada kadus
atau bides
masalah dapat
diatasi
1. Identitas keluarga
Nama : Tn. Martin Ginting
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Agama : Kristen
Suku / bangsa : Karo/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan /bulan : Rp. ± 2.200.000,-
Alamat : Jl. Karya Sungai Nangka Dusun IIA
76
VII. Genogram
Keterangan
a. :Laki-laki
b. :Perempuan
77
hari.Rumah rapi, disapu dan di pel. Ventilasi rumah 20% dan luas lantai
rumah kurang baik >3x3 untuk 1 orang.
Sumber air minum
Keluarga mengkonsumsi Sumur Pompa. Kualitas air jernih, tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berbuih, persediaan air mencukupi.
Sarana pembuangan tinja
Keluarga mempunyai sarana pembuangan tinja dengan pola leher angsa
dan septictank dan jamban tampak bersih, tidak mengeluarkan bau dan
tidak terbuka
Pembuangan sampah dan limbah
Keluarga biasanya mengumpulkan sampah pada suatu tempat dan
kemudian di bakar sedangkan limbah rumah tangga dibuang melalui
selokan.
Ternak
Keluarga tidak memiliki Ternak
Pekarangan Rumah
Keluarga memiliki pekarangan, tetapi tidak dimanfaatkan.
XIII. Pengkajian kesehatan keluarga
Pemanfaatan sarana kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit, biasanya di bawa ke klinik bidan. Jarak
kesehatan dengan rumah 1-2 km
Perilaku kesehatan keluarga
Kepala keluarga tidak merokok tidak minum minuman keras serta tidak ada
yang mengalami penyimpanagan seksual
XIV. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit baik
XV. KIA dan KB
1. Kesehatan Bayi dan Balita
Keluarga memilki balita dan sudah mendapatkan imunisasi lengkap
2. Kesehatan Remaja
Keluarga memiliki remaja
79
3. Ibu hamil
Keluarga tidak memiliki ibu hamil
4. Ibu nifas
Keluarga tidak memiliki ibu nifas
5. Ibu menyusui
Keluarga tidak memiliki ibu menyusui
6. Lansia
Keluarga tidak memiliki lansia
XVI. UKBM
Keluarga mengatakan tidak menjadi anggota JPKM (BPJS) dan biasanya juga
keluarga ikut acara Muda/Mudi.
No Diagnosa Kebidanan
80
Total Skor 11
3
resiko.
Total Skor 5
7
6
3.5 INTERVENSI
Melakukan pengolahan
bahan makanan dengan
benar
82
Kunjungan Pertama
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
/Jam Dx
14 1.1 - Memberitahu ibu/keluarga cara mengolah S: Keluarga menyadari
makanan yang baik dan sehat yaitu:
Desemb adanya masalah.
Beras dicuci1x lalu di masak
er 2016 - Menanyakan hal yang belum jelas O: Keluarga tidak dapat
- Keluarga tidak ada bertanya dan meminta
menjawab sebagian
keluarga mengulang yang dijelaskan.
pertanyaan yang
diberikan
A: masalah belum
10.00
teratasi
WIB
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 15
Desember 2016
sebagian
P: Lanjutkan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember 2016
Kunjungan Ketiga
BAB IV
PEMBAHASAN
Baru Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Maka penulis membahas
evaluasi. Penulis akan mengemukakan masalah seluruh data-data sesuai yang terdapat
4.1.1 Pengkajian
88
menerima penulis dengan senang hati dan mau memberi jawaban kepada penulis
terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena dalam teori terdapat format
bahan makanan yang baik, ibu/keluarga menjawab mencuci beras 2-4 kali dan
sayur dirajang dulu lalu dicuci. Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
dimana seharusnya mencuci beras 1 kali saja dan sayur dicuci dulu lalu
dirajang.
89
karena barang-barang bekas yang tidak dipakai lagi terletak di ruang tamu.
antara teori dan praktek dimana jarak antara jamban dan sumber air minum
sehat pada Fristian dengan pejelasan yang telah diberikan Ny.Saniem kedapa
penulis.
antara teori dengan praktek karena keluarga mengatakan kandang ternak dekat
Antisipasi masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi lebih berat
dari masalah yang sudah ada. Permasalahan pada keluarga Ny.Saniem tidak sulit
mengalami kesulitan dan keluarga menjawab apa yang dipertanyakan dan bahkan
Dimana masalah potensial yang dapat terjadi pada keluarga Ny.Saniem yaitu:
1. Pengolahan makanan
2. Kebersihan rumah
3. Jarak Jamban
5. Keadaan kandang ternak yang terlalu dekat dengan rumah dan kurang bersih
4.1.5 Intervensi
4.1.6 Implementasi
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
karena telah dilaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
tersebut tidak menimbulkan masalah yang lebih berat bagi kesehatan mereka
4.1.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi secara efektif dari asuhan yang
diagnosa. Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori
hasil evaluasi semua masalah yang ada pada keluarga dapat teratasi.
4.2.1 Pengkajian
Kesehatan ibu dan anak (KIA), Remaja, Ibu menyusui, Keluarga berencana
mengalami kesulitan karena masyarakat Desa Baru terutama dusun IIA dalam
menerima mahasiswi mau menerima dengan senang hati dan mau memberi
pada saat dilakukan pengkajian penulis harus berulang kali kembali datang
bahan makanan yang baik, keluarga menjawab mencuci beras 2-4 kali dan
sayur dirajang dulu lalu dicuci. Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
dimana seharusnya mencuci beras 1 kali saja dan sayur dicuci dulu lalu
dirajang.
kesenjangan antara praktek dengan teori. Karena pada saat penulis bertanya
tentang penyakit menular dan tidak menular, keluarga tidak dapat menjelaskan
Antisipasi masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi lebih berat
dari masalah yang sudah ada. Permasalahan pada keluarga Tn.Saripurin tidak
tidak mengalami kesulitan dan keluarga menjawab apa yang dipertanyakan dan
akan berakibat buruk khususnya bagi keluarga itu sendiri. Dimana masalah
Masalah potensial : kurangnya asupan nutrisi dan daya tahan tubuh menurun.
mungkin dilaksanakan dan dapat dikerjakan. Dari permasalahan yang ada pada
telah dijelaskan oleh penulis. Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
4.2.5 Intervensi
makanan yang baik dan benar, perilaku tidak sehat pengetahuan tentang penyakit
4.2.6 Implementasi
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena
telah dilaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan
tersebut tidak menimbulkan masalah yang lebih berat bagi kesehatan mereka
4.2.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi secara efektif dari asuhan yang sudah
Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori hasil
4.3.1 Pengkajian
dan anak (KIA), Remaja, Ibu menyusui, Keluarga berencana (KB), Lansia dan
JPKM .
mengalami kesulitan karena masyarakat Desa Baru terutama dusun IIA dalam
menerima penulis mau menerima dengan senang hati dan mau memberi jawaban
96
Tn.Martin Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena dalam teori
adalah hal-hal yang terjadi akibat dari permasalahan keluarga Tn.Martin tersebut.
bahan makanan yang baik, ibu/keluarga menjawab mencuci beras 2-4 kali dan
sayur dirajang dulu lalu dicuci. Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
dimana seharusnya mencuci beras 1 kali saja dan sayur dicuci dulu lalu
dirajang.
Antisipasi masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi lebih berat
dari masalah yang sudah ada. Permasalahan pada keluarga Tn.Martin tidak sulit
mengalami kesulitan dan keluarga menjawab apa yang dipertanyakan dan bahkan
97
berakibat buruk khususnya bagi keluarga itu sendiri. Dimana masalah potensial
Masalah potensial : kurangnya asupan nutrisi dan daya tahan tubuh menurun.
mungkin dilaksanakan dan dapat dikerjakan. Dari permasalahan yang ada pada
Tn.Martin dan mereka berjanji/bersedia akan melaksanakan apa yang telah dijelaskan
oleh penulis. Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek dimana petugas
memberikan Penkes sesuai dengan kebutuhan keluarga dan keluarga juga bersedia.
4.3.5 Intervensi
asuhan yang menyeluruh terhadap masalah yaitu diagnosa yang telah diidentifikasi.
Pekarangan.
98
4.3.6 Implementasi
Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena
telah dilaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan
sampai keluarga benar-benar mengerti akan maksud dari penyuluhan yang dijelaskan
penulis agar masalah yang dialami masyarakat tersebut tidak menimbulkan masalah
yang lebih berat bagi kesehatan mereka sehingga dapat menciptakan keluarga sehat,
4.3.7 Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi secara efektif dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan yang terpenuhi sesuai dengan
terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori hasil evaluasi semua
BAB V
PENUTUP
5.1.KESIMPULAN
Dan selama 3 hari binaan dari 5 masalah yang ada pada keluarga Ny.Saniem,
tidak menular. Dan kedua masalah yang ada pada keluarga Tn. Saripurin
tampak tertangani.
5.2.SARAN
Bagi Penulis