Anda di halaman 1dari 102

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah

besar di negara berkembang. Menurut data World Health Organization (WHO)

penurunan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran bayi hidup masih terlalu lambat

untuk mencapai target tujuan pembangunan millenium (Millenium Development

Goals/MDGs) dalam rangka mengurangi jumlah perempuan yang meninggal selama

hamil dan melahirkan pada tahun 2015.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012

Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup,

sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup dan

Angka Kematian Neonatus (AKN) adalah sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup.

Indonesia berkomitmen sesuai dengan deklarasi Mellinium Devalopment Goals

(MDGs), untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 225 dari keadaan

tahun 2000, yaitu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

Strategi untuk menurunkan Angka Kematian Bayi yang pertama adalah pemberian

ASI. Diare juga merupakan penyebab utama kekurangan gizi pada anak-anak. Target

Sustainable Development Goals (SDG’s) adalah program lanjutan dari Millenium

Development Goals (MDG’s) di tahun 2015 yang berisi tujuh belas butir tujuan.

Salah satu target SDG’s yang harus dicapai adalah hidup sehat dengan memastikan

hidup sehat dan menggalakkan kesejahteraan untuk semua umur. Hal tersebut dapat

dilakukan dengan cara meningkatkan kesehatan ibu yaitu menurunkan Angka


2

Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data dari

Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu dalam 4 tahun terakhir

menunjukkan penurunan yang cukup baik. Angka terakhir yang dikeluarkan oleh

BPS pada tahun 2008 menunjukkan bahwa angka kematian ibu berada pada angka

104 per 100.000 kelahiran hidup. Tahun 2012 jumlah kematian ibu menurun menjadi

sebanyak 40 kasus sesuai dengan pelaporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota.

Menurut profil kesehatan Kabupaten Kulon Progo tahun 2014, angka kematian ibu

dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terlihat stabil dan mengalami peningkatan yang

tajam.

Keadaan masyarakat Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai

melalui pembangunan kesehatan dirumuskan sebagai: “Indonesia Sehat 2025”. Dalam

Indonesia Sehat 2025, lingkungan strategis pembangunan kesehatan yang diharapkan

adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat jasmani, rohani

maupun sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial budaya dan polusi,

tersedianya air minum dan sarana sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan

pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta

terwujudnya kehidupan masyarakat yang memiliki solidaritas sosial dengan

memelihara nilai-nilai budaya bangsa.

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat

terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai

oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
3

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan

merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah

Republik Indonesia. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun

2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, yang ditunjukkan oleh

indikator dampak yaitu:

a. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005

menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025.

b. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada

tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.

c. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.

d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005

menjadi 9,5% pada tahun 2025

Penulis melakukan penerapan manajemen asuhan kebidanan di Desa Baru

Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang mulai tanggal 05 November – 17 November

2016. Kemudian penulis melakukan pengumpulan data dengan membuat 13 keluarga

sebagai prioritas dataan dan dilanjutkan dengan membuat prioritas masalah pada

setiap keluarga dan menentukan prioritas masalah tertinggi untuk dijadikan keluarga

binaan yang dibatasi 3 Kepala Keluarga yang menyangkut masalah Kebidanan dan

Lingkungan.
4

1.2 Tujuan Penulisan :

1.2.1 Tujuan umum :

1. Memberikan pengalaman terhadap masalah–masalah kesehatan

masyarakat dilapangan yang sebenarnya serta mencoba melakukan

upaya-upaya pemecahan masalah dengan teori dan praktek yang telah

diperoleh di pendidikan.

2. Mendapatkan kemampuan profesional kesehatan masyarakat yang

merupakan kemampuan spesifik yang harus dimiliki.

1.2.2 Tujuan khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pendekatan di kalangan masyarakat.

2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian terhadap keluarga.

3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan

dalam keluarga.

4. Mahasiswa dapat membuat antisipasi masalah potensial.

5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan

tindakan segera.

6. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada keluarga

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

7. Mahasiswa mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan

yang dilakukan.
5

1.3 Manfaat Keluarga Binaan

1.3.1 Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-3

Kebidanan di STIKes Santa Elisabeth Medan dan menambah wawasan

pengetahuan dan perjalanan penulis dalam menerapkan ilmu yang didapat

selama perkuliahan.

1.3.2 Bagi Institusi

Sebagai bahan bacaan diperpustakaan Akademi Kebidanan STIKes Santa

Elisabeth Medan dan sebagai referensi bagi perpustakaan jurusan

Kebidanan STIKes Santa Elisabeth Medan

1.3.3 Bagi Keluarga Binaan

Menambah pengetahuan dan wawasan keluarga yang dibina untuk

meningkatkan kesehatan setiap anggota keluarga.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan ini, penulis melakukan pendekatan yang dilakukan

terhadap keluarga masyarakat adalah melalui kunjungan rutin/ home visit, dan

menggunakan metode desktipsi dengan cara :

 Wawancara : Melakukan Tanya jawab secara langsung kepada keluarga

dengan Melakukan/ menggunakan format.

 Observasi : Mengadakan pengamatan langsung kepada keluarga dengan

cara Mengukur vital sign

 Ceramah : Memberikan penyuluhan kepada keluarga


6

 Home visit : Melakukan kunjungan kerumah keluarga dalam

pemberi asuhan( Tanya jawab)

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan

komunitas pada tingkat keluarga adalah keluarga yang mempunyai masalah

kebidanan, serta kesehatan lingkungan (Kesling). Dimana penerapannya dilakukan

adalah mencakup keluarga dataan di Desa Baru Pancur Batu.


7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Keluarga

Keluarga(bahasa Sansekerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang

berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih

memiliki hubungan darah. Keluarga memiliki banyak defenisi antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang

saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.

2. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat

di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Dep Kes R.I,

2003).

3. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan

tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan professional serta

mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga. (Friedman

2002)

4. Keluarga adalah satu individu atau lebih individu yang tinggal

bersama,sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan

dalam interasi social, peran dan tugas. (Spradley dan Allender 2001)
8

2.2 Ciri-Ciri Keluarga

a. Ciri-ciri Umum

Menurut Robert Mac Iver and Charles Horton, yaitu Buku Keperawatan Keluarga,

2012)

1.Keluarga merupakan hubungan perkawinan

2.Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan

perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.

3.Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (Nomen Clatur) termasuk perhitungan

keturunan

4.Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggota kelompok yang

mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan

dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak

5.Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau

bagaimanapun,tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok keluarga.

b. Ciri Keluarga Indonesia

1Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong.

2.Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.

3.Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara

musyawarah.

4.Berbentuk monogram.

5.Bertanggung jawab.

6.Mempunyai semangat gotong royong.


9

2.3 Struktur Keluarga

a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah, dalam

berbagai generasidimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.

b. Matrilineal. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi,dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.

c. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga sedarah

suami.

d. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan sedarah

istri.

e. Keluarga Kawin. Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan

keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya

hubungan dengan suami atau istri.

B. Ciri-ciri struktur keluarga

1. Terorganisasi: saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota

keluarga

2. Ada Keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga

mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-

masing.

3. Ada perbedaan dan kekhususan: Setiap anngota keluarga mempunyai peranan

dan fungsinya masing-masing.


10

2.4 Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :

1. Fungsi Biologis

- Untuk meneruskan keturunan

- Memelihara dan membesarkan anak

- Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

- Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis

- Memberikan hak kasih sayang dan rasa nyaman

- Memberikan perhatian diantara keluarga

- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

- Memberikan identitas keluarga.

3. Fungsi Sosialisasi

- Membina identitas anak

- Menentukan nilai-nilai budaya keluarga

- Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak.

4. Fungsi Ekonomi

- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

- Pengaturan penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.
11

- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa

yang akan datang. Misalnya :

- Pendidikan anak

- Jaminan di hari tua dan sebagainya.

5. Fungsi Pendidikan

- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan keterampilan

dan membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang

dimiliki.

- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2.5 Tipologi Masalah Kesehatan dan Keperawatan Keluarga

Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada 3 kelompok masalah besar,

yaitu :

1. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan

terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi

kesehatan, yang termauk dalam ancaman kesehatan adalah :

a. Penyakit keturunan, seperti asma bronkiale, diabetes melitus dan

sebagainya.

b. Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menular seperti

TBC, Gonore, Hepatitis dan sebagainya.


12

c. Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan

kemampuan dan sumber daya keluarga, seperti anak terlalu banyak

sedangkan penghasilan keluarga kecil.

d. Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajam

diletakkan disembarangan, tangga rumah terlalu curam.

e. Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota keluarga.

f. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress antara lain :

- Hubungan keluarga yang kurang harmonis

- Hubungan orang tua dan anak tegang.

- Orang tua yang tidak dewasa.

g. Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya :

- Ventilasi dan penerangan rumah yang kurang baik

- Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat.

- Sekolah/tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat.

- Sumber air minum tidak memenuhi syarat.

- Kebisingan

- Polusi udara

h. Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan

- Merokok

- Minuman keras

- Tidak memakai alas kaki

- Makan obat tanpa resep

- Kebiasaan makan daging mentah


13

- Hygiene personal kurang

i. Sifat dan kepribadian yang melekat, misalnya pemarah.

j. Riwayat persalinan sulit

k. Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita

memainkan peranan ibu

l.

m.

n. karena meninggal, anak laki-laki memainkan peran ayah.

o. Imunisasi anak tidak lengkap.

2. Kurang / tidak sehat.

Yang termasuk di dalamnya adalah :

a. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa

b. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak

sesuai dengan pertumbuhan normal.

3. Situasi kritis adalah saat-saat yang sangat menentukan individu atau keluarga

dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal daya keluarga, yang

termasuk dalam situasi kritis adalah :

a. Perkawinan

b. Kehamilan

c. Persalinan

d. Masa nifas

e. Menjadi orang tua

f. Penambahan anggota keluarga misalnya bayi baru lahir


14

g. Abortus

h. Anak masuk sekolah

i. Anak remaja

j. Kehilangan pekerjaan

k. Kematian anggota keluarga

l. Pindah rumah

Ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan

keperawatan.

1. Ketidaksanggupan mengenai masalah kesehatan keluarga, disebabkan

karena :

a. Kurang pengetahuan / ketidaktahuan fakta.

b. Rasa takut akibat masalah yang diketahui.

c. Sikap dan falsafah hidup

2. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan

tindak yang tepat, disebabkan karena :

a. Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah.

b. Masalah kesehatan tidak begitu menonjol.

c. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang

pengetahuan, dan kurangnya sumber daya keluarga

d. Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan

e. Ketidak cocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga.

f. Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada.

g. Takut dari akibat tindakan


15

h. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan

i. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau.

j. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan

k. Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan.

3. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit, disebabkan

karena :

a. Tidak mengetahui penyakit, misalnya sifat, penyebab, penyebaran,

perjalanan penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan

dan perkembangan anak.

b. Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang

dibutuhkan.

c. Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.

d. Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga,

misalnya keuangan, anggota keluarga yang bertanggung jawab,

fasilitas fisik untuk perawatan.

e. Sikap negatif terhadap yang sakit

f. Konflik individu dalam keluarga

g. Sikap dan pandangan hidup

h. Prilaku yang mementingkan dirinya sendiri

4. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat

mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota keluarga,

disebabkan karena :
16

a. Sumber-sumber keluarga tidak cukup diantaranya keuangan,

tanggung jawab/wewenang, keadaan fisik rumah yang tidak

memenuhi syarat.

b. Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan

lingkungan rumah.

c. Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan

d. Konflik personal dalam keluarga.

e. Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit.

f. Sikap dan pandangan hidup

g. Ketidakkompakan keluarga, karena sifat mementingkan diri

sendiri, tidak ada kesempatan, acuh terhadap anggota keluarga

yang mempunyai masalah.

5. Ketidakmampuan menggunakan sumber masyarakat guna memelihara

kesehatan disebabkan karena :

a. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada

b. Tidak memahami keuntungan yang diperoleh.

c. Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga

kesehatan.

d. Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan.

e. Rasa takut dari akibat tindakan.

f. Tidak terjangkit dari fasilitas yang diperlukan.

g. Tidak adanya fasilitas yang diperlukan.

h. Rasa asing dan tidak ada dukungan dari masyarakat.


17

2.5.1 Prioritas Masalah

Setelah menentukan masalah atau kelompok diagnosa keperawatan langkah

selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan

keluarga.

Hal-hal yang diperhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut :

1. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang ditemukan

dalam keluarga dapat diatasi sekaligus.

2. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam

kehidupan keluarga seperti masalah penyakit.

3. Perlu mempertimbangkan respon dan perhatian keluarga terhadap asuhan

keperawatan yang akan diberikan.

4. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.

5. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah

kesehatan/keperawatan keluarga.

6. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.

2.5.2 Kriteria Prioritas Masalah

Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus

didasarkan kepada beberapa kriteria, sebagai berikut :

1. Sifat masalah dikelompokkan menjadi :

- Ancaman kesehatan

- Keadaan sakit atau kurang sehat

- Situasi kritis
18

2. Kemungkinan masalah dapat berubah kemungkinan keberhasilan untuk

mengurangi masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi

keperawatan dan kesehatan.

3. Potensi masalah untuk dicegah adalah sifat dan beratnya masalah yang akan

timbul.

4. Kemungkinan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan

kesehatan.

2.5.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Prioritas.

1. Sifat masalah : dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar

diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga,

yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia.

Kemudian baru diberikan kepada hal-hal yang mengancam kesehatan

keluarga dan selanjutnya kepada situasi kritis dalam keluarga dimana terjadi

situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah, faktor-faktor yang mempengaruhi

masalah yang dapat diubah adalah :

a. Pengetahuan, teknologi dan tindakan-tindakan untuk menangani

masalah.

b. Sumber daya keluarga, diantaranya keuangan, tenaga, sarana dan

prasarana.

c. Sumber daya perawatan, diantaranya adalah pengetahuan,

keterampilan dan waktu.


19

d. Sumber daya masyarakat, dapat dalam bentuk fasilitas, organisasi

seperti Posyandu, DUKM, Polindes dan sebagainya.

3. Potensi masalah untuk dicegah : hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

melihat potensi pencegahan masalah adalah :

a. Kepelikan/kesulitan masalah, hal ini berkaitan dengan beratnya

penyakit atau masalah yang menunjukkan kepada prognosa dan berat

masalah.

b. Lamanya masalah, hubungan dengan jangka waktu terjadinya masalah.

Lamanya masalah berhubungan erat dengan bertanya masalah yang

menimpa keluarga dan potensi masalah untuk dicegah.

c. Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adalah tindakan untuk

mencegah dan memperbaiki masalah dalam rangka meningkatkan

status kesehatan keluarga.

d. Adanya kelompok resiko tingga dalam keluarga atau kelompok yang

sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.


20

BAB III

TINJAUAN KASUS

Pada tanggal 05 Desember 2016 penulis tiba di dusun II A Desa Baru

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, dan melakukan pendataan sampai

tanggal 08 Desember 2016 sehingga dapat 7 keluarga dataan,tanggal 09 Desember

2016 melakukan pentabulasian data, kemudian memulai penscoringan tiap keluarga

dataan yang dimulai dari tanggal 10-12 Desember 2016

3.1 Skoring data Keluarga

3.2 Hasil Pendataan dari 7 KK

1. Tn.NurMuhammad

ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Ketidakmampuan keluarga Resiko terkenanya


membersihkan rumah keluarga penyakit
Keluarga mengatakan DHF
menyapu rumah hanya
bila kotor saja

1. DO :
Rumah tamoak
berantakan dengan
berseraknya sampah
bekas bungkus makanan
di dalam rumah

2. DS : Kurangnya pengetahuan Resiko terjadinya


keluarga tentang jarak berbagai macam jenis
Keluarga mengatakan kandang ternak yang baik penyakit
kandang ternak berada
di depan rumah
21

DO :
Tampak kandang ternak
berada di pekarangan
rumah <5 m

3. DS: Kurangnya pengetahuan Resiko terkenanya


keluarga tentang penyakit
Keluarga mengatakan pemanfaatan pekarangan
tidak menanam
tumbuhan di halaman
rumah
DO:
Tampak pekarangan
rumah dipenuhi dengan
ayam dan pekarangan
tidak dirawat dengan
benar

DIAGNOSA

No. Diagnosa Kebidanan Komunitas

1. Resiko terkenanya keluarga penyakit DHF karena ketidakmampuan keluarga


menjaga kebersihan rumah.

2. Resiko terjadinya berbagai macam jenis penyakit berhubungan kurangnya


pengetahuan keluarga tentang jarak kandang ternak yang baik.
3. Resiko terkenanya penyakit pada keluarga sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang pemanfaatan pekarangan.

PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terkenanya keluarga penyakit DHF karena ketidakmampuan
keluarga menjaga kebersihan rumah.
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan keluarga
3 3
(Resiko)
22

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah mudah dengan
2
memberikan penyuluhan
(Mudah)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapt


dicegah ×1 dicegah tinggi bila keluarga
3
mengikuti saran yang
(Tinggi) diberikan

Menonjolnya masalah 1 Masalah ada tidak segera


×1 1 diatasi
2
(Masalah ada tidak segera
2
diatasi)

Total Skor 25
6

2.Resiko terjadinya berbagai macam jenis penyakit berhubunga kurangnya


pengetahuan keluarga tentang jarak kandang ternak yang baik
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan keluarga
3 3
(Resiko)

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah sebagian dengan
2
memberikan penyuluhan
(Mudah)

Potensial masalah untuk 2 2 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah cukup karena
3 3
memerlukan waktu yang tidak
(Tinggi) cepat

Menonjolnya masalah 0 Keluarga tidak merasakan


×1
2 0 adanya masalah
(Masalah ada tidak segera
diatasi)
23

Total Skor 1
4
6
3. Resiko terkenanya penyakit pada keluarga sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang pemanfaatan pekarangan

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan keluarga
3 3
(Resiko)

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah mudah dengan
2
diberikan informasi
(Mudah) pemanfaatan pekarangan

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan waktu yang
(Tinggi) panjang

Menonjolnya masalah 1 Masalah ada tapi tidak segera


×1 1 diatasi
2
(Masalah ada tidak segera
2
diatasi)

Total Skor 25
6

2. Tn.Beni

ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Kurangnya pengetahuan Resiko terjadinya


keluarga tentang penyakit flu burung
Keluarga mengatakn pemeliharaan ternak
memiliki ternak ayam
1.
yang berada disebelah
rumah
DO:
24

Tampak kandang ternak


berada >5m dari rumah

2. DS : Kurangnya pengetahuan Resiko terjadinya


keluarga tentang berbagai penyakit
Keluarga mengatakan macam penyakit
tidak mengetahui
informasi tentang
penyakit, dermatitis,
gizi buruk, hipertensi
dan DM
DO :
Saat dilakukan
pengkajian keluarga
tidak dapat menjelaskan
tentang penyakit
Dermatitis, Gizi Buruk,
Hipertensi dan DM

DIAGNOSA

No. Diagnosa Kebidanan Komunitas

1. Resiko terjadinya penyakit flu burung pada keluarga berhubungan dengan jarak
kandang ternak dan rumah <10 m.

2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit seperti Dermatitis, Gizi Buruk,


Hipertensi dan DM karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang informasi
penyakit tersebut.

PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya penyakit flu burung pada keluarga berhubungan dengan
jarak kandnag ternak dan rumah <10 m
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan keluarga
3 3
(Resiko)

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapt


diubah ×2 diubah dengan mudan dengan
2
25

(Mudah) memberikan penyuluhan

Potensial masalah untuk 2 2 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah cukup berhubung
3 3
dengan rumah yang ditempati
(Tinggi) adalah rumah kontrakan

Menonjolnya masalah 0 0 Masalah tidak dirasakan


×1
2
(Masalah ada tidak segera
diatasi)

Total Skor 7
3

2. Resiko terkenanya berbagai macam penyakit seperti dermatitis, gizi buruk,


hipertensi dan DM karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang informasi
penyakit tersebut.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan keluarga
3 3
(Resiko)

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapt


diubah ×2 diubah dengan mudan dengan
2
memberikan penyuluhan
(Mudah)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan biaya
(Tinggi)

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah
2
(Masalah ada tidak segera
diatasi)

Total Skor 11
3
3. Tn.Saripurin

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan


26

DS: Kurangnya Resiko terjadinya mal


Bapak mengatakan mencuci beras pengetahuan nutrisi
sebanyak lebih dari 2 kali supaya keluarga cara
kotoran yang terdapat dalam beras mencuci beras
bersih
1.
DO:
Pada saat dilakukan pengkajian
tampak bapak tidak dapat
menjelaskan cara mencuci beras
yang baik
DS : Kurangnya Resiko terjadi
Bapak mengatakan kurang pengetahuan berbagai penyakit
mnegtahui tantang penyakit keluarga tantang
Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, berbagai macam
ISPA, Gizi Buruk, DM, Anemia penyakit
2.
DO:
Pada saat dilakukan pengkajian
ketika ditanya pengetahuan tentang
penyakit bapak tidak dapat
menjawab pertanyaan

No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asupan nutrisi pada Tn.Saripurin karena ketidakmampuan
Tn.Saripurin dalam mengolah bahan makanan seperti cara mencuci beras.

2. Resiko terserangnya penyakit Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, ISPA, Gizi Buruk,
DM, Anemia pada Tn.Saripurin sehubungan dengan kurangnya pengetahuan
Tn.Saripurin tentang penyakit tersebut.

Prioritas Masalah
1. Kurangnya pengetahaun tentang pengolahan bahan makanan
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi


×1
3 3

tetapi,dapat menjadi ancaman


(Resiko)
27

kesehatan.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Masalah mudah untuk diubah


×2
2

diubah dengan memberiksn informsdi

cara mencuci beras


(Mudah)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


×1
dicegah 3 dicegah tinggi karena
keluarga mau mengikuti saran
(Tinggi)
yang diberikan

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1
2 adanya masalah.
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah kurangnya asupan


×1 gizi belum terjadi tetapi jika
3 3
(Resiko) tidak segera ditangani akan
28

terjadi resiko.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Mahasiswi dapat memberikan


diubah ×2 penyuluhan tentang
2
(Sebagian)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi karena
3
tidakmemerlukan biaya dan
(Cukup) waktu yang panjang

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

4. Medi Simanjuntak
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

DS : Ketidakmampuan keluarga Resiko terjadinya


mengenal masalah, yang malnutrisi
Keluarga mengatakan akan ditimbulkan karena
mencuci beras sebanyak kebiasaan ibu yang
3-4 kali dan setiap ingin mencuci beras >3 kali dan
memasak sayur merajang sayur
memotongnya dahulu
lalu mencucinya
1.
DO:
Pada saat dilakukan
pengkajian keluarga
tampak tidak menjawab
pertanyaan tentang
pengolahan bahan
makanan
29

DIAGNOSA

No. Diagnosa Kebidanan Komunitas

1. Resiko terjadinya malnutrisi, pada keluarga, karena kurangnya pengetahuan


keluarga dalam mencuci beras dan sayur, berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah

PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya malnutrisi, pada keluarga, karena kurangnya pengetahuan
keluarga dalam mencuci beras dan sayur, berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1
3 3

ancaman kesehatan keluarga


(Resiko)

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapt


×2
2

diubah diubah dengan mudan dengan

memberikan penyuluhan
(Mudah)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


×1
dicegah 3

dicegah tinggi karena tidak


(Tinggi)
30

memerlukan biaya

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1
2 adanya masalah
(Masalah ada tidak segera
diatasi)

Total Skor 11
3

4. Ny.Saniem

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan


DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Ibu mengatakan mencuci beras lebih keluarga melakukan penyakit kurang gizi
dari 3 kali dan memasak sayur pengolahan bahan
berlebih dahulu memotongnya lalu makanan yang baik
mencucinya
DO:
1.
Pada saat pengkajian ibu tidak dapat
menjelaskan cara tentang mencuci
beras yang baik dan tampak sayuran
yang sudah dipotong-potong di
dalam sebuah baskom yang berisi
air
DS : Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan jarang keluarga untuk penyakit DHF dan
membersihkan rumah karena jarang menjaga kebersihan dermatitis serta ISPA
berada di rumah rumah
2.
DO:
Tampak keadaan rumah berantakan
dan barang yang tidak terpakai lagi
terletak di ruang tamu
DS: Kurangnya Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan jarak jamban pengetahuan penyakit diare dan
dan sumber air minum terletak keluarga tentang DHF
3.
secara berdekatan jarak jamban dan
DO: sumber air minum
Pada saat dilakukan pengkajian
31

tampak jamban dan sumur terletak


berdampingan

DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya


Keluarga mengatakan ada anggota keluarga untuk gangguan pernafasan
keluarga yang merokok mengambil
4. DO: keputusan dalam
Pada saat dilakukan pengkajian berhenti merokok
anak kedua dari keluarga ibu saniem
sedang merokok
DS: Kurangnya Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan kandang pengetahuan penyakit diare pada
ternaknya berada di halaman keluarga tentang keluarga
belakang rumah dekat jarak kandang
5. DO: ternak dengan
Tampak kandang ternak berada di rumah
samping pintu belakang yang
terletak kurang lebih 5 meter dari
tempat memasak

No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asuan nutrisi pada keluarga Ny. Saniem karena
ketidakmampuan keluarga dalam mengolah bahan makanan seperti beras dan
sayur.

2. Resiko terjadinya penyakit DHF dan Dermatitis serta ISPA pada keluarga Ny.
Saniem karena keluarga kurang peduli tantang penempatan barang-barang yang
tidak dipakai lagi.

3. Resiko terjadinya penyakit diare dan DHF pada keluarga Ny. Saniem berhubung
keluarga tidak mengetahui dampak dari jarak jamban dan sumber air minum
yaitu sumur terdekat secara berdekatan.

4. Resiko terjadinya gangguan pernafasan pada keluarga karena salah satu dari
anggota keluarga ada yang mengkonsumsi rokok.

5. Resiko terjadinya penyakit diare pada keluarga karena kurangnya pengetahuan


kelaurga tentang dampak dari jarak kandang ternak dan ruang memasak terletak
secara berdekatan.

Prioritas Masalah
1. Pengolahan bahan makanan yang tidak baik
32

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi


×1 tetapi,dapat menjadi ancaman
3 3
(Resiko) kesehatan.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Masalah mudah untuk diatasi


diubah ×2 dengan memberikan informasi
2
cara pengolahan bahan
(Mudah) makanan seperti cara mencuci
beras dan memasak sayur

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan biaya dan dapat
(Tinggi) segera dilakukan bila saran
yang diberikan diikuti oleh
keluarga

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

2. Kebersihan Rumah yang Tidak Dijaga


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan bagi
3 3
(Resiko) keluarga

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah dengan mudah yaitu
2
dengan memberikan penkes
(Mudah) tentang kebersihan rumah

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


×1 dicegah tinggi bila keluarga
3
33

dicegah menyetujui penkes yang


diberikan
(Tinggi)

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

3. Jarak Jamban dekat dengan sumber air minum

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi tetapi


×1 jika tidak segera ditangani
3 3
(Resiko) akan menjadi ancaman.

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah sebagian dengan
2
memberikan penyuluhan
(Sebagian)

Potensial masalah untuk 2 2 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah cukup karena
3 3
keluarga dapat menjaga
(Cukup) kebersihan jamban dan sumur
dengan benar

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 4
3

4. Perilaku anggota keluarga merokok

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1
3 3
34

(Resiko) ancaman kesehatan keluarga

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Mkemungkinan masalah dapt


diubah ×2 diubah dengan mudan dengan
2
memberikan penyuluhan
(Mudah) bahaya merokok

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah tinggi karena anak
3
tidakmengkonsumsi rokok
(Tinggi) setiap saat

Menonjolnya masalah 1 Anggota keluarga batuk


×1 1 setelah selesai merokok
2
(Masalah ada tidak segera
2
diatasi)

Total Skor 1
4
6

5. Pemeliharaan Ternak Kurang Baik

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi tetapi


×1 jika tidak segera ditangani
3 3
(Resiko) akan menjadi resiko.

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah sebagian dengan
2
memberikan penyuluhan
(Sebagian) tentang jarak ternak yang baik

Potensial masalah untuk 2 Potensi masalah untuk


×1
dicegah 3 dicegah cukup karena kurang
2 luasnya halaman rumah
(Cukup)
3
35

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1
2 adanya masalah.
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 7
3

6. Tn.Suhardi

ANALISA DATA
DS: Ketidakmampuan Resiko terjadi
Keluarga mengatakan mencuci beras keluarga mengenal malnutrisi.
>2 kali dan bila memasak sayur masalah, yang akan
memotongnya lalu mencuci sayur ditimbulkan karena
1. DO : kebiasaan ibu yang
Saat dilakukan pemakaian tampak mencuci beras >3
keluarga tidak dapat menjelaskan kali dan merajang
cara mencuci beras yang benar dan sayur masalah.
pengolahan sayur
DS : Ketidakmampuan Resiko meningkatnya
Keluarga mengatakan jarang sekali keluarga dalam stress
tidur siang dan pulang rumah larut mengatur jadwal
malam istirahat
2.
DO:
Tampak anggota keluarga sedang
melakukan aktifitas masing-masing
diruang tamu

DIAGNOSA
36

No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko terjadinya mal nutrisi pada keluarga sehubungan dengan pencucian beras
lebih dari 2 kali dan memotong sayur terlebih dahulu motong-motong sayur.
2. Resiko meningkatnya stress pada keluarga karena ketidakmampuan keluarga
dalam mengatur jadwal istirahat

PRIORITAS MASALAH
1. Resiko terjadinya mal nutrisi pada keluarga sehubungan dengan pencucian beras
lebih dari 2 kali dan memotong sayur terlebih dahulu motong-motong sayur.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi tetapi


×1 jika tidak segera ditangani
3 3
(Resiko) akan menjadi resiko.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah mudah dengan
2
memberikan informasi
(Sebagian)

Potensial masalah untuk 3 Potensial masalah dapat


×1
dicegah 3 1 dicegah tinggi karena tidak
memerlukan biaya
(Cukup)

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

2. Resiko meningkatnya stress pada keluarga karena ketidakmampuan keluarga


dalam mengatur jadwal istirahat
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi tetapi


×1 jika tidak segera ditangani
3 3
(Resiko) akan menjadi resiko.
37

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah sebagian dengan
2
memberikan penyuluhan
(Sebagian) tentang jarak ternak yang baik

Potensial masalah untuk 2 Potensi masalah untuk


dicegah ×1 2 dicegah cukup berhubungan
3
3 jadwal kerja anggota keluarga
(Cukup) tidak teratur

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 7
3

7. Martin Ginting

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan


DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan mencuci beras keluarga dalam kurang gizi
lebih dari 4 kali setiap kali ingin mengolah bahan
dimasak dan mencuci sayuran makanan
setelah memotong-motongnya
1.
DO:
Saat dilakukan pengkajian keluarga
tidak dapat menjelaskan tentang cara
mengolah bahan makanan dengan
baik.
DS: Kurangnya Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan tidak pengetahuan berbagai penyakit
memiliki bunga untuk ditanam di keluarga tentang
halaman dan tidak memiliki waktu cara memelihara
2.
unutk memelihara tanaman pekarangan rumah
DO:
Saat dilakukan pengkajian tampak
pekarangan yang kosong

DIAGNOSA MASALAH
38

No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko terjadinya kurang gizi sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga
dalam mengolah bahan makanan seperti cara mencuci beras dan memasak sayur
yaitu dipotong-potong lalu dicuci.
2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit berhubugan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga cara memelihara pekarangan rumah.

PRIORITAS MASALAH
1. Pengolahan bahan makanan kurang baik
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi


×1 tetapi,dapat menjadi ancaman
3 3
(Resiko) kesehatan.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah dengan mudah yaitu
2
memberikan informasi cara
(Mudah) mencuci beras

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan waktu yang
(Tinggi) panjang

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3
2. Pemanfaatan Pekarangan Kurang Baik

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah pada keluarga belum


×1 terjadi tetapi jika tidak segera
3 3
(Resiko) diatasi akan mengarah pada
39

resiko.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah dengan mudah yaitu
2
memberikan contoh tanaman
(Mudah) yang mudah dirawat

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan biaya maupun
(Tinggi) waktu yang lama

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 5
7
6

1. Ny.Saniem  Pengolahan makanan yang kurang sehat. 25/6


 Ketidakmampuan keluarga menjaga
kebersihan rumah 11/3
 Jarak jamban dan sumber air yang 11/3
berdekatan 19
 Prilaku kepala keluarga yang tidak sehat 4/3
yaitu merokok
 Kurangnya pengetahuan keluarga jarak 7/3
ternak dengan rumah
40

2. Tn. Saripurin  Pengolahan makanan yang kurang sehat. 11/3


 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang
jenis penyakit Dermatitis, DHF, Diare, ISPA,
7 1/3
Gizi buruk, DM, Anemia 11/3

3. Tn.Martin  Cara pengolahan bahan makanan yang tidak 11/3


Ginting sehat.
 Pekarangan rumah yang tidak dimanfaatkan 7 5/6
dengan baik 25/6

4. Tn.Suhardi  Cara pengolahan bahan makanan yang tidak 11/3


sehat.
 Pola istirahat yang tidak teratur 6
7/3

5. Tn.Beni  Kurangnya pengetahuan keluarga tentang 7/3


Napitupulu pemeliharaan ternak
 Kurangnya pengetahuan keluarga tentang 6
berbagai macam penyakit seperti Hipertensi, 11/3
Gizi Buruk, Dermatitis, DM

6. Tn.Nur  Perilaku keluarga yang kurang sehat yaitu 25/6


Muhammad kebersihan rumah yang tidak dijaga
 Kurangnya pengetahuan keluarga tetntang
5 2/3
jarak ternak dengan rumah dan keadaan 7/3
ternak yang kurang terawat
 Pekarangan rumah yang tidak dimanfaatkan 25/6

7. Tn.Medi  Cara pengolahan bahan makanan yang tidak 3 2/3


Simanjuntak sehat. 3 2/3

Berdasarkan hasil penskoringan yang telah dijumlahkan maka didapatkanlah 3


keluarga binaan yang diambil dari kategori scoring tertinggi, KIA/KB dan kesehatan
lingkungan yaitu:
41

1. Ny. Saniem

2. Tn. Saripurin

3. Tn. Martin Ginting

3.2 DATA KELUARGA BINAAN I

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA NY. SANIEM


DI DUSUN IIA DESA BARU KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN
DELI SERDANG TAHUN 2016

A. PENGKAJIAN DATA DASAR

1. Identitas keluarga
Nama : Ny. Saniem
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru SD
Penghasilan /bulan : Rp. ± 2.000.000,-
Alamat : Jalan Karya Dusun 2 A Desa Baru

1. Data anggota keluarga yang hidup

No Nama Umur Agama Hubungan Pendidi Pekerjaan Satu Usia


Anggota Keluarga kan rumah/ Nikah
Keluarga L P Tidak
1 Frisitan 19 thn Islam Anak SMA Tidak Ada Ya -
42

Perdana
2 Putri 17 thn Islam Anak SMP Tidak Ada Ya -
Megawati

2. Genogram

Keluarga Tn. Perjuangan Keluarga Ny.Saniem

Keterangan

b. :Laki-laki

c. :Perempuan

d. :Laki-laki sudah meninggal

e. :Perempuan sudah meninggal

3. Data kesehatan keluarga yang sakit satu tahun terakhir


Tidak ada
4. Data yang meninggal satu tahun terakhir
Tidak ada
5. Riwayat Kehidupan Keluarga
Tipe keluarga single parent, tahap perkembangan keluarga berada pada tahap
dengan anak pertama dilepas ke masyarakat.
6. Pola kebiasaan sehari-hari:
1. Pola makan keluarga
43

Keluarga makan sehari-hari dengan frekuensi 3x sehari dengan penyajian


makanan yaitu nasi, lauk dan sayur. Keluarga mengolah makanan dengan
cara: beras dicuci > 2 kali lalu dimasak, sayur dipotong terlebih dahulu lalu
dicuci kemudian dimasak, keluarga menyimpan makanan dengan baik di
lemari dan ditutup dengan tudung saji . Bahan makanan sayur dan daging
segar.

2. Pola Istirahat dan Tidur


Anggota keluarga memiliki waktu untuk beristirahat di siang hari dan
waktu tidur malam yang cukup yaitu selama 7-8 jam

3. Aktifitas Keluarga
Keluarga kadang – kadang melakukan aktifitas fisik. Aktifitas yang di
lakukan adalah kegiatan sehari – hari.
7. Aspek lingkungan
 Perumahan
Berlantai semen dengan komposisi rumah:ruang tamu, ruang tidur, dapur,
dan kamar mandi. Pencahayaan terang pada siang hari dan malam
hari.Rumah rapi, disapu dan di pel. Ventilasi rumah 20% dan luas lantai
rumah 3X3 untuk 1 orang.
 Sumber air minum
Keluarga mengkonsumsi sumur bor. Kualitas air jernih, tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berbuih, persediaan air mencukupi.
 Sarana pembuangan tinja
Keluarga mempunyai sarana pembuangan tinja melalui septik tank yang
tertutup, tidak berbau, dan sering dibersihkan setiap sore hari
 Pembuangan sampah dan limbah
Keluarga biasanya mengumpulkan sampah pada suatu tempat dan
kemudian di bakar sedangkan limbah rumah tangga dibuang melalui
selokan.
44

 Ternak
Keluarga memiliki hewan peliharaan. Hewan tersebut berada di luar rumah
dan di kandangkan.Jarak kandang dengan rumah berkisar <10 meter.
Keadaan kandang tampak kurang bersih.
 Pekarangan Rumah
Keluarga memiliki pekarangan, tetapi tidak dimanfaatkan.
8. Pengkajian kesehatan keluarga
 Pemanfaatan sarana kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit, biasanya di bawa ke puskesmas. Jarak
kesehatan dengan rumah 1-2 km
 Perilaku kesehatan keluarga
Anak dari keluarga Ny.Saniem memiliki perilaku merokok, tidak ada
anggota keluarga yang melalukan penyimpangan seks maupun
mengkonsumsi minuman keras

9. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit


Keluarga mengetahui banyak tentang jenis penyakit

10. KIA dan KB


1. Kesehatan Bayi dan Balita
Keluarga tidak memiliki Bayi dan Balita
2. Kesehatan Remaja
Keluarga memiliki remaja
3. Ibu hamil
Keluarga tidak memiliki ibu hamil
4. Ibu nifas
Keluarga tidak memiliki ibu nifas
5. Ibu menyusui
Keluarga tidak memiliki ibu menyusui
6. Lansia
45

Keluarga memiliki lansia

11. UKBM
Keluarga mengatakan sudah menjadi anggota KIS dan biasanya juga keluarga
ikut acara muda/mudi.

3.2 Interpretasi Data Dasar (Analisa Data)

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan


DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Ibu mengatakan mencuci beras lebih keluarga melakukan penyakit kurang gizi
dari 3 kali dan memasak sayur pengolahan bahan
berlebih dahulu memotongnya lalu makanan yang baik
mencucinya
DO:
1.
Pada saat pengkajian ibu tidak dapat
menjelaskan cara tentang mencuci
beras yang baik dan tampak sayuran
yang sudah dipotong-potong di
dalam sebuah baskom yang berisi
air
DS : Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan jarang keluarga untuk penyakit DHF dan
membersihkan rumah karena jarang menjaga kebersihan dermatitis serta ISPA
berada di rumah rumah
2.
DO:
Tampak keadaan rumah berantakan
dan barang yang tidak terpakai lagi
terletak di ruang tamu
DS: Kurangnya Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan jarak jamban pengetahuan penyakit diare dan
dan sumber air minum terletak keluarga tentang DHF
secara berdekatan jarak jamban dan
3.
DO: sumber air minum
Pada saat dilakukan pengkajian
tampak jamban dan sumur terletak
berdampingan
DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan ada anggota keluarga untuk gangguan pernafasan
4. keluarga yang merokok mengambil
DO: keputusan dalam
Pada saat dilakukan pengkajian berhenti merokok
46

anak kedua dari keluarga ibu saniem


sedang merokok
DS: Kurangnya Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan kandang pengetahuan penyakit diare pada
ternaknya berada di halaman keluarga tentang keluarga
belakang rumah dekat jarak kandang
5. DO: ternak dengan
Tampak kandang ternak berada di rumah
samping pintu belakang yang
terletak kurang lebih 5 meter dari
tempat memasak

3.3 Identifikasi Diagnosa Kebidanan

No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asuan nutrisi pada keluarga Ny. Saniem karena
ketidakmampuan keluarga dalam mengolah bahan makanan seperti beras dan
sayur.

2. Resiko terjadinya penyakit DHF dan Dermatitis serta ISPA pada keluarga Ny.
Saniem karena keluarga kurang peduli tantang penempatan barang-barang yang
tidak dipakai lagi.

3. Resiko terjadinya penyakit diare dan DHF pada keluarga Ny. Saniem berhubung
keluarga tidak mengetahui dampak dari jarak jamban dan sumber air minum
yaitu sumur terdekat secara berdekatan.

4. Resiko terjadinya gangguan pernafasan pada keluarga karena salah satu dari
anggota keluarga ada yang mengkonsumsi rokok.

5. Resiko terjadinya penyakit diare pada keluarga karena kurangnya pengetahuan


kelaurga tentang dampak dari jarak kandang ternak dan ruang memasak terletak
secara berdekatan.

3.4 Identifikasi Tindakan Segera /Prioritas Masalah


6. Pengolahan bahan makanan yang tidak baik
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi


×1 tetapi,dapat menjadi ancaman
3 3
(Resiko) kesehatan.
47

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Masalah mudah untuk diatasi


diubah ×2 dengan memberikan informasi
2
cara pengolahan bahan
(Mudah) makanan seperti cara mencuci
beras dan memasak sayur

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan biaya dan dapat
(Tinggi) segera dilakukan bila saran
yang diberikan diikuti oleh
keluarga

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

7. Kebersihan Rumah yang Tidak Dijaga


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan bagi
3 3
(Resiko) keluarga

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah dengan mudah yaitu
2
dengan memberikan penkes
(Mudah) tentang kebersihan rumah

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi bila keluarga
3
menyetujui penkes yang
(Tinggi) diberikan

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
48

(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

8. Jarak Jamban dekat dengan sumber air minum

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi tetapi


×1 jika tidak segera ditangani
3 3
(Resiko) akan menjadi ancaman.

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah sebagian dengan
2
memberikan penyuluhan
(Sebagian)

Potensial masalah untuk 2 2 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah cukup karena
3 3
keluarga dapat menjaga
(Cukup) kebersihan jamban dan sumur
dengan benar

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 4
3

9. Perilaku anggota keluarga merokok

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan keluarga
3 3
(Resiko)

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Mkemungkinan masalah dapt


×2 diubah dengan mudan dengan
2
49

diubah memberikan penyuluhan


bahaya merokok
(Mudah)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah tinggi karena anak
3
tidakmengkonsumsi rokok
(Tinggi) setiap saat

Menonjolnya masalah 1 Anggota keluarga batuk


×1 1 setelah selesai merokok
2
(Masalah ada tidak segera
2
diatasi)

Total Skor 1
4
6

10. Pemeliharaan Ternak Kurang Baik

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi tetapi


×1 jika tidak segera ditangani
3 3
(Resiko) akan menjadi resiko.

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah sebagian dengan
2
memberikan penyuluhan
(Sebagian) tentang jarak ternak yang baik

Potensial masalah untuk 2 Potensi masalah untuk


dicegah ×1 2 dicegah cukup karena kurang
3
3 luasnya halaman rumah
(Cukup)

Menonjolnya masalah 1 1 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2 2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 7
3
50

3.5 INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Rencana Intervensi

Resiko terjadinya Tujuan Umum : Beri penyuluhan keluarga


asupan nutrisi pada tentang cara pengolahan
keluarga Ny.Saniem Setelah dilakukan rencana bahan makanan yang baik
karena kebidanan selama 3 hari dan benar
ketidakmampuan diharapkan keluarga mampu
keluarga dalam mengubah cara mengolah
mengolah bahan bahan makanan dengan baik
makanan seperti dan benar
beras yang dicuci
Tujuan Khusus :
lebih dari dua kali Anjurkan keluarga untuk
Setelah pertemuan 3x30
dan memasak sayur mencuci beras cukup 1
menit,keluarga mampu :
di potong terlebih Mengikuti anjuran yang diberikan sampai dua kali saja dan
dahulu lalu dicuci mencuci sayur dengan air
mengalir lalu memotongnya
dan langsung memasaknya

Tujuan Umum : Beri penyuluhan keluarga


Resiko terjadinya tentang cara membersihkan
penyakit DHF dan Setelah dilakukan rencana rumah
dermatitis serta kebidanan selama 3 hari
ISPA pada keluarga diharapkan keluarga mampu
Ny. Saniem karena merubah cara berperilaku
keluarga kurang keluarga untuk membersihkan
peduli tentang rumah
penempatan barang- Anjurkan keluarga untuk
Tujuan Khusus :
barang yang tidak Membersihkan rumah
dipakai lagi Setelah pertemuan 3x30 minimal 2 kali sehari dan
menit,keluarga mampu : menempatkan barang-
Menjaga kebersihan rumah barang yang tidak dipakai ke
gudang
51

Resiko terjadinya Tujuan Umum: Beri penyuluhan keluarga


penyakit diare dan Setelah dilakukan rencana tentang jarak jamban yang
DHF pada keluarga kebidanan selama 3 hari benar
Ny.Saniem diharapkan keluarga mampu
berhubung keluarga memahami dampak dari jarak
tidak mengetahui jamban dekat dengan sumber
dampak dari jarak air minum
jamban dan sumber
air minum yaitu Tujuan Khusus: Anjurkan keluarga untuk
sumur terletak selalu menutup sumur dan
Setelah pertemuan 3x30
secara berdekatan menjaga kebersihan jamban
menit,keluarga mampu :
Mengenal masalah jarak
jamban dekat dengan sumber
air minum

Tujuan Umum: Beri keluarga penyuluhan


Resiko terjadinya tentang bahaya merokok.
gangguan Setelah dilakukan rencana
pernafasan pada kebidanan selama 3 hari
keluarga karena keluarga diharapkan
salah satu anggota mengetahui bahaya merokok
keluarga berperilaku
merokok Tujuan Khusus: Anjurkan anggota keluarga
untuk saling mengingatkan
Setelah pertemuan 3x30 anggota keluarga yang
menit,keluarga mampu : berperilaku meroko untuk
menguranginya setiap hari
1.Mengetahui penyakit yang
dapat menyerang anak dari
Ny.Saniem bila terus menerus
mengkonsumsi rokok
2.Mengetahui dampak bagi
anggota keluarga yang lain dari
bila salahsatu anggota keluarga
berperilaku merokok

Resiko terjadinya Tujuan Umum: Beri penyuluhan tentang


penyakit diare pada pemeliharaan kandang
52

keluarga karena ternak


kurangnya Setelah dilakukan rencana
pengetahuan kebidanan selama 3 hari
keluarga tentang diharapkan keluarga
dampak dari jarak mengetahui tentang
kandang ternak dan pemeliharaan ternak
ruang memasak
terletak secara
berdekatan Anjurkan keluarga untuk
Tujuan Khusus: menjaga kebersihan
kandang ayam
Setelah pertemuan 3x30
menit,keluarga mampu :
Mengerti jarak kandang ternak
yang baik dari ruang memasak

3.6 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Kunjungan Pertama
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
/Jam Dx
14 Dese 1.1 - Memberitahu ibu/keluarga cara mengolah S: Ibu/keluarga
makanan yang baik dan sehat yaitu:
mber menyadari adanya
 Beras dicuci1x lalu di masak
2016  Sayur terlebih dahulu dicuci,dirajang lalu masalah.
dimasak jangan terlalu matang. O: Keluarga dapat
- Menanyakan hal yang belum jelas
- Keluarga tidak ada bertanya dan meminta menjawab sebagian
keluarga mengulang yang dijelaskan. pertanyaan yang
09.00 diberikan
A: masalah belum
teratasi
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 16
53

Desember 2016

09.05 1.2 - Menanyakan pada keluarga kegunaan dari S: Keluarga


barang barang yang tidak dipakai lagi tetapi
mengatakan
masih terletak di ruang tamu
- Mnejelaskan pada keluarga cara merawat O:ibu tidak dapat
kebersihan rumah
menjawab
- Memberitahukan keluarga bahayanya bila
banyak barang yang menumpuk di dalam pertanyaantentang
rumah
pengolahan
- Menanyakan apakah keluarga sudah mengerti
dengan apa yang telah disampaikan. makanan yang sehat
 Kelurga mengatakan sudah paham A: masalah belum
teratasi
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 15
Desember 2016

09.10 1.3 - Memberitahukan keluarga bahwa topik S: Ibu mengatakan


selanjutnya adalah tentang dampak dari jarak
kurang mengerti
jamban dengan sumber air minum
- Mengkaji tingkat pengetahuan kelaurga cara pemeliharaan
tentang dampak dari jarak jamban yang
kandang ternaak
berdekatan dengan ruang memasak
- Menanyakan kepada keluarga apakah ada hal yang baik
ya g tidak dimengerti dari apa yang telah
O: Ibu tidak dapat
disampaikan
 Keluarga mengatakan tidak ada menjawab
pertanyaan
pertanyaan tentang
pemeliharaan
kandang ternak yang
baik
A: Masalah belum
teratasi
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 16
54

Desember 2016

09.15 1.4 - Memberitahukan kepada keluarga S: - Keluarga tidak


dapat menjawab
pertanyaan yang
bahaya dan dampak dari merokok
diberikan
- Keluarga
mendengar
penjelasan yang
diberikan petugas
- Menyarankan kepada keluarga cara berhenti
merokok. dengan antusias
- Keluarga dengan
antusias bertanya
tentang
penyuluhan yang
diberikan
O: Keluarga tidak dapat
menjawab tentang

 Cara berhenti merokok: niat yang sungguh- bahaya merokok


sungguh untuk tidak merokok,cari
A: masalah sebagian
pengganti rokok misalnya permen atau
gula. teratasi

- Memberi kesempatan pada kelarga untuk P: lanjutkan kunjungan


bertanya dan meminta bapak untuk
menjelaskan,bapak tidak bertanya ulang 16 Desember
2016

09.20 1.5 - Mengkaji sejauh mana ibu/keluarga mengerti S: Keluarga


pemeliharaan kandang ternak yang baik. mengatakan kuarang
- Mengkaji sejauh mana ibu/keluarga mengerti mengerti dampak
pemeliharaan kandang ternak yang baik. dari jarak jamban
55

Memberitahu ibu/keluarga cara pemeliharaan dan dan sumber air


minum berada
kandang ternak yang baik yaitu: berdekatan
O: Keluarga bertanya
tentang dampak
- Menanyakan hal-hal yang belum jelas
jamban berdekatan
- Keluarga tidak ada yang bertanya dan dengan sumur
meminta keluarga mengulang yang dijelaskan
A: Masalah sebagian
- Membuat janji untuk kunjungan ulang dan teratasi
pamit pulang
P: lanjutkan kunjungan
ulang 16 Desember
2016

Kunjungan hari kedua


Tanggal/Jam No. Implementasi Evaluasi
Dx
15 1.1 - Memberitahu ibu/keluarga cara S: Bapak/Keluarga
mengolah makanan yang baik dan
Desember menyadari
sehat yaitu:
2016  Beras dicuci1x lalu di masak adanya masalah
 Sayur terlebih dahulu O: Bapak/Keluarga
dicuci,dirajang lalu dimasak
jangan terlalu matang. tidak mampu
- Menanyakan hal yang belum jelas menjawab
- Keluarga tidak ada bertanya dan
meminta keluarga mengulang yang pertanyaan yang
14.35
dijelaskan. diberikan
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan
kunjungan
ulang
56

berikutnya 17
Desember 2016

14.40 1.2 S: Ibu mengatakan


menyadari
adanya
- Memberitahukan keluarga bahayanya
bila banyak barang yang menumpuk kesalahan dalam
di dalam rumah, seperti: menjaga
 Resiko terjadinya penyakit
TBC karena debu kebersihan
 Terkena penyakit DHF akibat rumah
tumpukkan barang dan
menjadi sarang nyamuk O: Ibu dapat
menjawab
sebagian dari
- Menanyakan apakah keluarga sudah pertanyaan yang
mengerti dengan apa yang telah
disampaikan. diberikan
 Kelurga mengatakan sudah A: Masalah teratasi
paham
sebagian
P: Lakukan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember 2016

14.45 1.3 - Memberitahukan keluarga bahwa S: Ibu mengatakan


topik selanjutnya adalah tentang
kurang mengerti
dampak dari jarak jamban dengan
sumber air minum cara
- Mengkaji tingkat pengetahuan
pemeliharaan
keluarga tentang dampak dari jarak
jamban yang berdekatan dengan jamban yang
ruang memasak, dapat menyabkan
baik
penyakit
 Diare O: ibu dapat
- Menanyakan kepada keluarga
57

apakah ada hal ya g tidak dimengerti menjawab


dari apa yang telah disampaikan
sebagian dari
 Keluarga mengatakan tidak
ada pertanyaan pertanyaan yang
diberikan
A: Masalah teratasi
sebagian
P:Lakukan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember 2016

14.45 1.4 - Memberitahukan kepada keluarga S: - Keluarga tidak


dapat
menjawab
bahaya dan dampak dari merokok
pertanyaan
yang
- Memberitahukan pada anak bahaya diberikan
merokok, seperti:
- Keluarga
 Resiko terjadinya ISPA,
Kanker paru-paru, dan mendengar
berbahaya bagi anggota
penjelasan
keluarga lainnya.
- Menyarankan kepada anak cara yang
berhenti merokok.
diberikan
 Cara berhenti merokok: niat yang
sungguh-sungguh untuk tidak petugas
merokok,cari pengganti rokok dengan
misalnya permen atau gula.
antusia.
- Memberi kesempatan pada kelarga - Keluarga
untuk bertanya dan meminta bapak
untuk menjelaskan,bapak tidak dengan
bertanya antusias
58

bertanya
tentang
penyuluhan
yang
diberikan
O: Keluarga tidak
dapat
menjawab
tentang bahaya
rokok

A: Masalah
sebagian
teratasi

P: Lanjutkan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember
2016

14.50 1.5 - Memberitahu ibu/keluarga cara S: Ibu/keluarga


pemeliharaan ternak
mengatakan
- Menanyakan hal-hal yang belum
jelas mengerti
dengan cara
- Keluarga tidak ada yang bertanya
dan meminta keluarga mengulang pemeliharaan
yang dijelaskan ternak
- Membuat janji untuk kunjungan O: Keluarga dapat
ulang dan pamit pulang menjawab
sebagian
59

pertanyaan yang
diberikan
A: Masalah
sebagian teratasi
P: lanjutkan
kunjungan ulang 17
Desember 2016

Kunjungan Ketiga
Tanggal/ No.Dx Implementasi Evaluasi
Jam
17 Dese 1.1 - Menanyakan pada keluarga apakah S: Keluarga
ada yang tidak dimengerti dari cara
mber mengatakan
pengolahan bahan makanan yang
2016 telah disampaikan kepada keluarga sudah mengerti
 Keluarga mengatakan sudah
cara mengolah
mengerti dengan apa yang telah
disampaikan bahan makanan
08.30  Keluarga mengatakan sudah dengan benar
mencuci beras 1-2 kali dan
ketika memasak sayur O: Keluarga
mencucinya terlebih dahulu diair mengatakan
mengalir lalu memotongnya
sudah mencuci
beras 1-2 kali dan
bila memasak
sayur terlebih
dahulu
mencucinya di air
60

mengalir
kemudian
memotongnya
A: Masalah sudah
teratasi
P: Menyampaikan
kepada kadus
atau bides
masalah dapat
diatasi

08.35 1.2 - Menanyakan kepada ibu/keluarga S: Keluarga


menyadari
adanya masalah
apakah ada hal yang kurang dimengerti
O: Ibu/Keluarga
sudah mulai
dari kegunaan membersihkan rumah memindahkan
brang-barang
yang tidak
 Keluarga mengatakan sudah paham
dan sudah mulai memindahkan dipakai ke
barang barang yang tidak dipakai ke gudang
gudang dan sebagian menjualnya
A: Masalah teratasi
P:

08.40 1.3 - Menanyakan pada keluarga S: Keluarga


kegunaan dari membersihkan jamban
mengatakan dan
 Keluarga mengatakan untuk
mencegah terjadinya penyakit seperti menyadari
Diare dan DHF
adanya masalah
dan mengatakan
sudah
61

membersihkan
jamban dan
sumur dua kali
sehari
O: Keluarga dapat
menjawab
pertanyaan yang
diberikan dan
tampak jamban
sudah besih serta
sumur dalam
keadaan tertutup
A: Masalah sudah
teratasi
P: Menyampaikan
kepada kadus
atau bidas
masalah dapat
diatasi

08.45 1.4 - Menanyakan pada anak yang S: Anak mengatkan


berperilaku merokok apakah sudah
sudah
mengganti rokok dengan
mengkonsumsi makan lain seperti mengganti
permen dan gula
rokok dengan
 Anak mengatakan sudah mulai
memakan permen bila ada rasa ingin permen
merokok
O: Anak tidak
tampak sedang
merokok
62

A: Masalah teratasi

P: Menyampaikan
pada kadus atau
bidan desa
masalah dapat
diatasi

08.50 1.5 - Menanyakan kepada keluarga S: Ibu mengatakan


apakah ada hal yang tidak dimengerti
sudah
tentang pemeliharaan kandang ternak
 Keluarga mengatakan sudah membersihkan
mengetahui kenapa harus menjaga
kandang ternak
kebersihan kandang ternak yaitu
karena letak kandang ternak dan setiap pagi dan
dapur sangat dekat dan keluarga
sore hari
mengatakan akan membersihkan
kandang ternak pagi dan sore hari O: Tampak kandang
- Menanyakan kepada keluarga
ternak sudah
apakah ada hal yang kurang
dipahami dari semua penjelasan yang bersih
telah disampaikan
A: Masalah teratasi
 Keluarga mengatakan sudah paham
dan tidak memiliki pertanyaan P: Menyampaikan
- Pamit pulang pada kadus atau
bidan desa masalah
dapat diatasi

DATA KELUARGA BINAAN II

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA


TN.SARIPURIN DI DUSUN IIA DESA BARU KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

A. PENGKAJIAN DATA DASAR


63

1. Identitas keluarga
Nama : Tn. Saripurin
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 66 Tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja (Dibiayai oleh anak)
Penghasilan /bulan : Rp. ± 3.000.000,-
Alamat : Jl.Delitua no. 51 Dusun IIA

12. Data anggota keluarga yang hidup

No Nama Umur Agama Hubungan Pendidi Pekerjaan Satu Usia


Anggota Keluarga kan rumah/ Nikah
Keluarga L P Tidak
- - - - - - - - - -

13. Genogram

Keluarga Tn. Saripurin Keluarga Ny.Ngatriem

Keterangan
64

f. :Laki-laki

g. :Perempuan

h. :Laki-laki sudah meninggal

i. :Perempuan sudah meninggal

14. Data kesehatan keluarga yang sakit satu tahun terakhir


Tidak ada
15. Data yang meninggal satu tahun terakhir
Tidak ada
16. Riwayat Kehidupan Keluarga
Tipe keluarga single parent, tahap perkembangan keluarga berada pada tahap
dengan anak pertema di lepas ke masyarakat.
17. Pola kebiasaan sehari-hari:
1. Pola makan keluarga
Keluarga makan sehari-hari dengan frekuensi 3x sehari dengan penyajian
makanan yaitu nasi, lauk dan sayur. Keluarga mengolah makanan dengan
cara: beras dicuci 4x lalu dimasak, sayur dirajang, dicuci lalu dimasak,
keluarga menyimpan makanan dengan baik di lemari. Bahan makanan
sayur dan daging segar.

2. Pola Istirahat dan Tidur


Tn. Sariputirin istirahat dengan cukup siang 2 jam dan malam 8 jam
3. Aktifitas Keluarga
Keluarga kadang – kadang melakukan aktifitas fisik. Aktifitas yang di
lakukan adalah kegiatan sehari – hari.
4. Aspek lingkungan
 Perumahan
Berlantai semen dengan komposisi rumah:ruang tamu, ruang tidur, dapur,
dan kamar mandi. Pencahayaan terang pada siang hari dan malam
65

hari.Rumah rapi, disapu dan di pel. Ventilasi rumah 20% dan luas lantai
rumah <3X5 untuk 1 orang.
 Sumber air minum
Keluarga mengkonsumsi PAM. Kualitas air jernih, tidak berbau, tidak
berasa dan tidak berbuih, persediaan air mencukupi.
 Sarana pembuangan tinja
Keluarga mempunyai sarana pembuangan tinja dengan pola leher angsa
dan septictank dan jamban tampak bersih, tidak mengeluarkan bau dan
tidak terbuka
 Pembuangan sampah dan limbah
Keluarga biasanya mengumpulkan sampah pada suatu tempat dan
kemudian di bakar sedangkan limbah rumah tangga dibuang melalui
selokan.
 Ternak
Keluarga tidak memiliki ternak
 Pekarangan Rumah
Keluarga memiliki pekarangan, tetapi tidak dimanfaatkan.
II. Pengkajian kesehatan keluarga
 Pemanfaatan sarana kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit, biasanya di bawa ke puskesmas. Jarak
kesehatan dengan rumah 1-2 km
 Perilaku kesehatan keluarga
Kepala keluarga tidak merokok tidak minum minuman keras serta tidak ada
yang mengalami penyimpanagan seksual
III. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit, keluarga kurang
mengetahui tentang penyakit Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, ISPA, Gizi
Buruk, DM, Anemia
IV. KIA dan KB
1. Kesehatan Bayi dan Balita
Keluarga tidak memilki Balita
66

2. Kesehatan Remaja
Keluarga tidak memiliki remaja
3. Ibu hamil
Keluarga tidak memiliki ibu hamil
4. Ibu nifas
Keluarga tidak memiliki ibu nifas
5. Ibu menyusui
Keluarga tidak ada yang menyusui
6. Lansia
Keluarga memiliki lansia

V. UKBM
Keluarga mengatakan sudah menjadi anggota JPKM (BPJS) dan biasanya
juga keluarga ikut acara perwiritan dan Doa Lingkungan

3.2 Interpretasi Data Dasar (Analisa Data)

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan


DS: Kurangnya Resiko terjadinya mal
Bapak mengatakan mencuci beras pengetahuan nutrisi
sebanyak lebih dari 2 kali supaya keluarga cara
kotoran yang terdapat dalam beras mencuci beras
bersih
1.
DO:
Pada saat dilakukan pengkajian
tampak bapak tidak dapat
menjelaskan cara mencuci beras
yang baik
DS : Kurangnya Resiko terjadi
Bapak mengatakan kurang pengetahuan berbagai penyakit
mnegtahui tantang penyakit keluarga tantang
Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, berbagai macam
ISPA, Gizi Buruk, DM, Anemia penyakit
2.
DO:
Pada saat dilakukan pengkajian
ketika ditanya pengetahuan tentang
penyakit bapak tidak dapat
menjawab pertanyaan
67

3.3 Identifikasi Diagnosa Kebidanan

No Diagnosa Kebidanan
1. Resiko kurangnya asupan nutrisi pada Tn.Saripurin karena ketidakmampuan
Tn.Saripurin dalam mengolah bahan makanan seperti cara mencuci beras.

2. Resiko terserangnya penyakit Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, ISPA, Gizi Buruk,
DM, Anemia pada Tn.Saripurin sehubungan dengan kurangnya pengetahuan
Tn.Saripurin tentang penyakit tersebut.

3.4 Identifikasi Tindakan Segera /Prioritas Masalah


1. Kurangnya pengetahaun tentang pengolahan bahan makanan
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi


×1 tetapi,dapat menjadi ancaman
3 3
(Resiko) kesehatan.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Masalah mudah untuk diubah


diubah ×2 dengan memberiksn informsdi
2
cara mencuci beras
(Mudah)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi karena
3
keluarga mau mengikuti saran
(Tinggi) yang diberikan

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3
68

2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit


Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah kurangnya asupan


×1 gizi belum terjadi tetapi jika
3 3
(Resiko) tidak segera ditangani akan
terjadi resiko.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Mahasiswi dapat memberikan


diubah ×2 penyuluhan tentang
2
(Sebagian)

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi karena
3
tidakmemerlukan biaya dan
(Cukup) waktu yang panjang

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

3.5 INTERVENSI
Potensial masalah untuk 2 2 Potensial masalah untuk
dicegah ×1 dicegah cukup karena
3 3
keluarga dapat menjaga
(Cukup) kebersihan jamban dan sumur
dengan benar

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 4
3

1. Perilaku anggota keluarga merokok


69

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi,


×1 ancaman kesehatan keluarga
3 3
(Resiko)

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Mkemungkinan masalah dapt


diubah ×2 diubah dengan mudan dengan
2
memberikan penyuluhan
(Mudah) bahaya merokok

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah tinggi karena anak
3
tidakmengkonsumsi rokok
(Tinggi) setiap saat

Menonjolnya masalah 1 Anggota keluarga batuk


×1 1 setelah selesai merokok
2
(Masalah ada tidak segera
2
diatasi)

Total Skor 1
4
6

2. Pemeliharaan Ternak Kurang Baik

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi tetapi


×1 jika tidak segera ditangani
3 3
(Resiko) akan menjadi resiko.

Kemungkinan masalah dapat 1 1 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah sebagian dengan
2
memberikan penyuluhan
(Sebagian) tentang jarak ternak yang baik

Potensial masalah untuk 2 Potensi masalah untuk


dicegah ×1 2 dicegah cukup karena kurang
3
3 luasnya halaman rumah
(Cukup)
70

Menonjolnya masalah 1 1 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2 2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 7
3

3.5 INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Rencana Intervensi


Resiko kurangnya
asupan nutrisi pada Tujuan Umum : Beri penyuluhan keluarga
Tn.Saripurin karena tentang cara pengolahan
Setelah dilakukan rencana bahan makanan yang baik
ketidakmampuan
kebidanan selama 3 hari dan benar
Tn.Saripurin dalam
diharapkan keluarga mampu
mengolah bahan
mengubah cara mengolah
makanan seperti
bahan makanan dengan baik
cara mencuci beras.
dan benar

Tujuan Khusus :
Setelah pertemuan 3x30
menit,keluarga mampu :
Mengikuti anjuran yang diberikan

Anjurkan keluarga untuk


mencuci beras cukup 1
sampai dua kali saja

Tujuan Umum : Beri penyuluhan keluarga


Resiko terserangnya tentang penyakit
penyakit Dermatitis, Setelah dilakukan rencana Dermatitis, DHF, AIDS,
DHF, AIDS, Diare, kebidanan selama 3 hari Diare, ISPA, Gizi Buruk,
ISPA, Gizi Buruk, diharapkan keluarga mampu DM, Anemia
DM, Anemia pada mengetahui tentang penyakit
Tn.Saripurin
Tujuan Khusus :
sehubungan dengan
kurangnya Setelah pertemuan 3x30
pengetahuan menit,keluarga mampu :
Tn.Saripurin tentang Menjelaskan berbagai macam
penyakit tersebut.

Anjurkan Tn. Saripurin


71

penyakit menyimak penyuluhan yang


disampaikan

3.5 IMPLEMENTASI dan EVALUASI

Kunjungan Pertama
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
/Jam Dx
14 1.1 - Memberitahu ibu/keluarga cara mengolah S: Bapak menyadari
makanan yang baik dan sehat yaitu:
Desemb adanya masalah.
 Beras dicuci1x lalu di masak
er 2016 - Menanyakan hal yang belum jelas O: Keluarga tidak dapat
- Keluarga tidak ada bertanya dan meminta
menjawab sebagian
keluarga mengulang yang dijelaskan.
pertanyaan yang
diberikan
A: masalah belum
09.30
teratasi
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 15
Desember 2016

10.00 1.2 S: Tn.Saripurin


-Memberitahukan kepada Tn.Sripurin tentang
penyakit Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, ISPA, Gizi mengatakan tidak
Buruk, DM, Anemia mengetahui tentang
-Menanyakan kembali yang sudah dijelaskan kepada berbagai macam
penyakit
Tn.Saripurin O:Tidak dapat
menjawab

Ev: Tn.Sripurin memberikan respon yang baik pertanyaan yang


diberikan
A: masalah belum
72

dengan cara dapat menjelaskan sebagian tentang teratasi


P: Lakukan kunjungan
penyakit yang sudah disampaikan ulang berikutnya 15
Desember 2016

-Menanyakan kepada Tn. Saripurin hal yang masih

tidak dimengerti dari topik yang telah disampaikan

Kunjungan hari kedua


Tanggal/Jam No. Implementasi Evaluasi
Dx
15 1.1 - Memberitahu Tn.Saripurin cara S: Bapak/Keluarga
mengolah makanan yang baik dan
Desember menyadari
sehat yaitu:
2016  Beras dicuci1x lalu di masak adanya masalah
- Menanyakan hal yang belum jelas
O: Bapak/Keluarga
- Keluarga tidak ada bertanya dan
meminta keluarga mengulang yang mampu
dijelaskan.
menjawab
beberapa
14.50
pertanyaan yang
diberikan
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Lanjutkan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember 2016
73

15.20 1.2 S: Tn.Saripurin


mengatakan
tidak
- Memberitahukan kepada Tn.Sripurin
tentang penyakit Dermatitis, DHF, mengetahui
AIDS, Diare, ISPA, Gizi Buruk, tentang berbagai
DM, Anemia
- Menanyakan kembali yang sudah macam penyakit
dijelaskan kepada Tn.Saripurin O:Dapat menjawab
- Ev: Tn.Sripurin memberikan respon
yang baik dengan cara dapat beberapa
menjelaskan sebagian tentang pertanyaan yang
penyakit yang sudah disampaikan
- Menanyakan kepada Tn. Saripurin diberikan
hal yang masih tidak dimengerti dari A: masalah teratasi
topik yang telah disampaikan
sebagian
P: Lakukan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember 2016

Kunjungan Ketiga
Tanggal/ No.Dx Implementasi Evaluasi
Jam
17 1.1 - Menanyakan pada Tn. Saripurin S: Keluarga
apakah ada yang tidak dimengerti
mengatakan
Desembe dari cara pengolahan bahan makanan
yang telah disampaikan kepada sudah mengerti
r 2016 keluarga
cara mengolah
 Keluarga mengatakan sudah
mengerti dengan apa yang telah bahan makanan
disampaikan
dengan benar
08.40  Keluarga mengatakan sudah
mencuci beras 1-2 kali O: Keluarga
74

wib mengatakan
sudah mencuci
beras 1-2 kali dan
bila memasak
sayur terlebih
dahulu
mencucinya di air
mengalir
kemudian
memotongnya
A: Masalah sudah
teratasi
P: Menyampaikan
kepada kadus
atau bides
masalah dapat
diatasi

09.10 1.2 -Menanyakan kembali kepada S: Tn.Saripurin


mengatakan tidak
Tn.Saripurin tentang penyakit mengetahui
tentang berbagai
Dermatitis, DHF, AIDS, Diare, macam penyakit
Dermatitis, DHF,
ISPA, Gizi Buruk, DM, Anemia. AIDS, Diare,
ISPA, Gizi
-Menanyakan apakah masih ada hal Buruk, DM,
Anemia
yang kurang dipahami dari O:Tn.Saripurin
dapat kembali
75

penjelasan yang sudah disampaikan merespon


pertanyaan yang
tentang penyakit. diberikan tentang
penyakit
A: masalah teratasi
P: Menyampaikan
pada kadus atau
bides masalah
dapat diatasi

DATA KELUARGA BINAAN III

MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN.MARTIN


GINTING DI DUSUN IIA DESA BARU KECAMATAN PANCUR BATU
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

B. PENGKAJIAN DATA DASAR

1. Identitas keluarga
Nama : Tn. Martin Ginting
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 42 tahun
Agama : Kristen
Suku / bangsa : Karo/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan /bulan : Rp. ± 2.200.000,-
Alamat : Jl. Karya Sungai Nangka Dusun IIA
76

VI. Data anggota keluarga yang hidup

No Nama Umur Agama Hubungan Pendidi Pekerjaan Satu Usia


Anggota Keluarga kan rumah/ Nikah
Keluarga L P Tidak
1 Sinter 36 thn Kristen Istri SMA IRT Ya 21 thn
Sinulingga
2 Debora 16 thn Kristen Anak SMP - Ya -

3 Laura 15 thn Kristen Anak SD - Ya -

4 Fabian 9 thn Kristen Anak SD - Ya -

5 Seren 7 thn Kristen Anak - - Ya -

6 Melisa 4 thn Kristen Anak - - Ya -

7 Aron 3 thn Kristen Anak - - Ya -

VII. Genogram

Keluarga Tn. Martin Keluarga Ny.Sinter

Keterangan

a. :Laki-laki

b. :Perempuan
77

c. :Laki-laki sudah meninggal

d. :Perempuan sudah meninggal

VIII. Data kesehatan keluarga yang sakit satu tahun terakhir


Tidak ada
IX. Data yang meninggal satu tahun terakhir
Tidak ada
X. Riwayat Kehidupan Keluarga
Tipe keluarga nucleus family, tahap perkembangan keluarga berada pada
tahap dengan anak pra sekolah.
XI. Pola kebiasaan sehari-hari:
4. Pola makan keluarga
Keluarga makan sehari-hari dengan frekuensi 3x sehari dengan penyajian
makanan yaitu nasi, lauk dan sayur. Keluarga mengolah makanan dengan
cara: beras dicuci 3x lalu dimasak, sayur dirajang, dicuci lalu dimasak,
keluarga menyimpan makanan dengan baik di lemari. Bahan makanan
sayur dan daging segar.

5. Pola Istirahat dan Tidur


 Ayah istirahat malam selama 6-7 jam dan pada siang hari tidak ada
istirahat
 Ibu istirahat malam selama 7 jam dan pada siang hari selama 2jam
6. Aktifitas Keluarga
Keluarga kadang – kadang melakukan aktifitas fisik. Aktifitas yang di
lakukan adalah kegiatan sehari – hari.
XII. Aspek lingkungan
 Perumahan
Berlantai semen dengan komposisi rumah:ruang tamu, ruang tidur, dapur,
dan kamar mandi. Pencahayaan terang pada siang hari dan malam
78

hari.Rumah rapi, disapu dan di pel. Ventilasi rumah 20% dan luas lantai
rumah kurang baik >3x3 untuk 1 orang.
 Sumber air minum
Keluarga mengkonsumsi Sumur Pompa. Kualitas air jernih, tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berbuih, persediaan air mencukupi.
 Sarana pembuangan tinja
Keluarga mempunyai sarana pembuangan tinja dengan pola leher angsa
dan septictank dan jamban tampak bersih, tidak mengeluarkan bau dan
tidak terbuka
 Pembuangan sampah dan limbah
Keluarga biasanya mengumpulkan sampah pada suatu tempat dan
kemudian di bakar sedangkan limbah rumah tangga dibuang melalui
selokan.
 Ternak
Keluarga tidak memiliki Ternak
 Pekarangan Rumah
Keluarga memiliki pekarangan, tetapi tidak dimanfaatkan.
XIII. Pengkajian kesehatan keluarga
 Pemanfaatan sarana kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit, biasanya di bawa ke klinik bidan. Jarak
kesehatan dengan rumah 1-2 km
 Perilaku kesehatan keluarga
Kepala keluarga tidak merokok tidak minum minuman keras serta tidak ada
yang mengalami penyimpanagan seksual
XIV. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit baik
XV. KIA dan KB
1. Kesehatan Bayi dan Balita
Keluarga memilki balita dan sudah mendapatkan imunisasi lengkap
2. Kesehatan Remaja
Keluarga memiliki remaja
79

3. Ibu hamil
Keluarga tidak memiliki ibu hamil
4. Ibu nifas
Keluarga tidak memiliki ibu nifas
5. Ibu menyusui
Keluarga tidak memiliki ibu menyusui
6. Lansia
Keluarga tidak memiliki lansia
XVI. UKBM
Keluarga mengatakan tidak menjadi anggota JPKM (BPJS) dan biasanya juga
keluarga ikut acara Muda/Mudi.

3.2 Interpretasi Data Dasar (Analisa Data)

No. Data Etiologi Masalah Kesehatan


DS: Ketidakmampuan Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan mencuci beras keluarga dalam kurang gizi
lebih dari 4 kali setiap kali ingin mengolah bahan
dimasak dan mencuci sayuran makanan
setelah memotong-motongnya
1.
DO:
Saat dilakukan pengkajian keluarga
tidak dapat menjelaskan tentang cara
mengolah bahan makanan dengan
baik.
DS: Kurangnya Resiko terjadinya
Keluarga mengatakan tidak pengetahuan berbagai penyakit
memiliki bunga untuk ditanam di keluarga tentang
halaman dan tidak memiliki waktu cara memelihara
2.
unutk memelihara tanaman pekarangan rumah
DO:
Saat dilakukan pengkajian tampak
pekarangan yang kosong

3.3 Identifikasi Diagnosa Kebidanan

No Diagnosa Kebidanan
80

1. Resiko terjadinya kurang gizi sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam mengolah bahan makanan seperti cara mencuci beras dan memasak sayur
yaitu dipotong-potong lalu dicuci.
2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit berhubugan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga cara memelihara pekarangan rumah.

3.4 Identifikasi Tindakan Segera /Prioritas Masalah


1. Pengolahan bahan makanan kurang baik
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah belum terjadi


×1 tetapi,dapat menjadi ancaman
3 3
(Resiko) kesehatan.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah dengan mudah yaitu
2
memberikan informasi cara
(Mudah) mencuci beras

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah untuk


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan waktu yang
(Tinggi) panjang

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 11
3

2. Pemanfaatan Pekarangan Kurang Baik

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat masalah 2 2 Masalah pada keluarga belum


×1 terjadi tetapi jika tidak segera
3 3
(Resiko) diatasi akan mengarah pada
81

resiko.

Kemungkinan masalah dapat 2 2 Kemungkinan masalah dapat


diubah ×2 diubah dengan mudah yaitu
2
memberikan contoh tanaman
(Mudah) yang mudah dirawat

Potensial masalah untuk 3 1 Potensial masalah dapat


dicegah ×1 dicegah tinggi karena tidak
3
memerlukan biaya maupun
(Tinggi) waktu yang lama

Menonjolnya masalah 0 0 Keluarga tidak merasakan


×1 adanya masalah.
2
(Masalah tidak dirasakan)

Total Skor 5
7
6

3.5 INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Rencana Intervensi


Resiko terjadinya
kurang gizi Tujuan Umum : Beri penyuluhan keluarga
sehubungan dengan tentang pengolahan bahan
Setelah dilakukan rencana makanan
ketidakmampuan
kebidanan selama 3 hari
keluarga dalam
diharapkan keluarga mampu
mengolah bahan
mengetahui cara pengolahan
makanan seperti cara
bahan makanan
mencuci beras dan
memasak sayur yaitu Tujuan Khusus :
dipotong-potong lalu Setelah pertemuan 3x30 Anjurkan keluarga untuk
dicuci. menit,keluarga mampu : mencuci beras 1-2 kali saja

Melakukan pengolahan
bahan makanan dengan
benar
82

Tujuan Umum: Beri keluarga penyuluhan


Resiko terjadinya tentang pemanfaatan
berbagai macam Setelah dilakukan rencana pekarangan
penyakit berhubugan kebidanan selama 3 hari
dengan kurangnya keluarga diharapkan mampu
pengetahuan keluarga mengetahui pentingnya
cara memelihara pemanfaatan pekarangan
pekarangan rumah.
Tujuan Khusus: Anjurkan keluarga untuk
menanam tanaman yang
Setelah pertemuan 3x30 mudah untuk dirawat dan
menit,keluarga mampu : bermanfaat seperti pohon
cabe, menanam bunga
Memanfaatkan pekarangan kertas, lidah buaya
dengan menanam tanaman

a. IMPLEMENTASI dan EVALUASI

Kunjungan Pertama
Tanggal No. Implementasi Evaluasi
/Jam Dx
14 1.1 - Memberitahu ibu/keluarga cara mengolah S: Keluarga menyadari
makanan yang baik dan sehat yaitu:
Desemb adanya masalah.
 Beras dicuci1x lalu di masak
er 2016 - Menanyakan hal yang belum jelas O: Keluarga tidak dapat
- Keluarga tidak ada bertanya dan meminta
menjawab sebagian
keluarga mengulang yang dijelaskan.
pertanyaan yang
diberikan
A: masalah belum
10.00
teratasi
WIB
P: Lakukan kunjungan
ulang berikutnya 15
Desember 2016

10.30 1.2 - Memberitahukan kepada keluarga manfaat S: Keluarga


dari pemanfaatan pekarangan
83

WIB - -Menyampaikan kekurangan dan kelebihan mengatakan


pemanfaatan pekarangan seperti:
O:Tidak dapat
Keuntungan:
menjawab
pertanyaan yang
Keadaan rumah lebih sejuk, dapat menjadi
diberikan
A: masalah belum
bumbu dapur, bila menanam tanaman herbal
teratasi
P: Lakukan kunjungan
bisa menjadi obat, dan menjadi nilai estetika
ulang berikutnya 15
Desember 2016
saat dipandang meredakan stress

- Menanyakan kepada keluarga hal yang tidak


dimengerti dari informasi yang telah
disampaikan

Kunjungan hari kedua


Tanggal/Jam No. Implementasi Evaluasi
Dx
15 1.1 - Memberitahu Tn.Saripurin cara S: Keluarga
mengolah makanan yang baik dan
Desember menyadari
sehat yaitu:
2016  Beras dicuci1x lalu di masak adanya masalah
- Menanyakan hal yang belum jelas
O: Keluarga
- Keluarga tidak ada bertanya dan
meminta keluarga mengulang yang mampu
dijelaskan.
menjawab
beberapa
13.20
pertanyaan yang
diberikan
A: Masalah teratasi
84

sebagian
P: Lanjutkan
kunjungan
ulang
berikutnya 17
Desember 2016

13.50 1.2 - Memberitahukan kepada keluarga S: Keluarga


manfaat dari pemanfaatan
mengatakan
pekarangan
- -Menyampaikan kekurangan dan tidak
kelebihan pemanfaatan pekarangan
mengetahui
seperti:
o Keuntungan: kegunaan
Keadaan rumah lebih sejuk,
pemanfaatan
pekarangan
dapat menjadi bumbu dapur,
O:Dapat menjawab
beberapa
bila menanam tanaman
pertanyaan yang
diberikan
herbal bisa menjadi obat, dan
A: masalah teratasi
sebagian
menjadi nilai estetika saat
P: Lakukan
kunjungan
dipandang meredakan stress
ulang
berikutnya 17
- Menanyakan kepada keluarga hal
Desember 2016
yang tidak dimengerti dari informasi
yang telah disampaikan
85

Kunjungan Ketiga

Tanggal/ No.Dx Implementasi Evaluasi


Jam
17 1.1 - Menanyakan pada keluarga apakah S: Keluarga
ada yang tidak dimengerti dari cara
mengatakan
Desembe pengolahan bahan makanan yang
telah disampaikan kepada keluarga sudah mengerti
r 2016  Keluarga mengatakan sudah
cara mengolah
mengerti dengan apa yang telah
disampaikan bahan makanan
 Keluarga mengatakan sudah dengan benar
09.30 mencuci beras 1-2 kali
O: Keluarga
wib
mengatakan
sudah mencuci
beras 1-2 kali dan
bila memasak
sayur terlebih
dahulu
mencucinya di air
mengalir
kemudian
memotongnya
A: Masalah sudah
teratasi
P: Menyampaikan
kepada kadus
atau bides
masalah dapat
diatasi

10.00 1.2 - Menanyakan kepada keluarga S: Keluarga


adakah hal yang kurang dimengerti
wib mengatakan akan
dari penyuluhan tentang
86

pemanfaatan pekarangan menanam pohon


Ev: Keluarga mengatakan sudah
cabe dan merawat
pekarangan
paham dan akan menanam pohon
O:Tampak
pekarangan
cabe serta merawat pekarangan
bersih dan sudah
ada tempat untuk
dengan membersihkannya dua kali
menanam pohon
cabe yaitu pot
sehari.
kecil
A: masalah teratasi
P: Menyampaikan
pada kadus atau
bides masalah
dapat diatasi
87

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan di komunitas Dusun IIA Desa

Baru Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Maka penulis membahas

membandingkan teori dari hasil pelaksanaan manajemen kebidanan yang telah

dilaksanakan sesuai dengan 7 langkah manajemen yaitu pengkajian,identifikasi data

dasar, antisipasi masalah potensial, tindakan segera, intervensi, implementasi dan

evaluasi. Penulis akan mengemukakan masalah seluruh data-data sesuai yang terdapat

antara teori dengan pelaksanaan di lapangan.

4.1. Keluarga binaan I (Ny.Saniem )

4.1.1 Pengkajian
88

Dalam pengkajian dilakukan pengumpulan semua data-data lalu dilakukan

prioritas masalah untuk mendapatkan keluarga binaan.Pengkajian yaitu Identitas

keluarga,Riwayat kehidupan keluarga,Pola kebiasaan sehari-hari,Aspek

kesehatan lingkungan, Pengkajian pelayanan kesehatan keluarga, KIA, Remaja,

Ibu menyusui, KB, Lansia dan JPKM .

Dalam mengumpulkan data keluarga Ny.Saniem tersebut penulis tidak

mengalami kesulitan karena masyarakat Desa Baru terutama dusun IIA

menerima penulis dengan senang hati dan mau memberi jawaban kepada penulis

dari data-data yang dikumpulkan penulis, terutama keluarga Ny.Saniem tidak

terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena dalam teori terdapat format

pengkajian sejalan dengan praktek yang dilakukan.

4.1.2 Identifikasi Data Dasar

Setelah melakukan pengkajian data maka langkah berikutnya adalah

penentuan diagnosa masalah potensial dan kebutuhan, dimana diagnosa tersebut

adalah hal-hal yang terjadi akibat dari permasalahan keluarga Ny.Saniem

tersebut. Permasalahan keluarga Ny.Saniem tersebut yaitu:

1. Pengolahan makanan yang kurang baik dan benar

Dimana pada saat kunjungan penulis bertanya bagaimana cara pengolahan

bahan makanan yang baik, ibu/keluarga menjawab mencuci beras 2-4 kali dan

sayur dirajang dulu lalu dicuci. Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

dimana seharusnya mencuci beras 1 kali saja dan sayur dicuci dulu lalu

dirajang.
89

2. Ketidakmampuan keluarga untuk menjaga kebersihan rumah

Pada saat penulis melakukan pengkajian penulis menemukan kesenjangan

antara teori dengan praktek karena keadaan rumah Ny.Saniem berantakan

karena barang-barang bekas yang tidak dipakai lagi terletak di ruang tamu.

3. Jarak jamban dan sumber air minum.

Pada saat dilakukan pengkajian penulis menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan praktek dimana jarak antara jamban dan sumber air minum

berada berdekatan yaitu kurang dari 3 meter.

4. Perilaku hidup yang tidak sehat yaitu merokok.

Pada saat melakukan pengakajian penulis menemukan kesenjangan antara

teori dengan praktek karena Ny.Saniem mengatakan salahsatu anggota

keluarganya yaitu Fristian merokok. Terbukti adanya perilaku hidup tidak

sehat pada Fristian dengan pejelasan yang telah diberikan Ny.Saniem kedapa

penulis.

5. Keadaan ternak yang terlalu dekat dengan rumah

Dimana pada saat melakukan pengkajian penulis menemukan kesenjangan

antara teori dengan praktek karena keluarga mengatakan kandang ternak dekat

rumah.Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek dimana seharusnya jarak

kandang ternak >10 meter.

4.1.3 Antisipasi Masalah Potensial

Antisipasi masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi lebih berat

dari masalah yang sudah ada. Permasalahan pada keluarga Ny.Saniem tidak sulit

untuk diatasi karena dalam mengumpulkan data-data masyarakat, penulis tidak


90

mengalami kesulitan dan keluarga menjawab apa yang dipertanyakan dan bahkan

bersedia mendengarkan penjelasan dari petugas sehingga masalah tidak menjadi

lebih berat.Tetapi apabila permasalahan tersebut tidak segera diatasi akan

berakibat buruk khususnya bagi keluarga itu sendiri.

Dimana masalah potensial yang dapat terjadi pada keluarga Ny.Saniem yaitu:

1. Pengolahan makanan

Masalah potensial : Kekurangan asupan gizi

2. Kebersihan rumah

Masalah potensial: Penyakit DHF, Gangguan Pernafasan

3. Jarak Jamban

Masalah Potensial: Diare, DHF

4. Perilaku tidak sehat (merokok)

Masalah potensial : ISPA, TBC, CA Paru

5. Keadaan kandang ternak yang terlalu dekat dengan rumah dan kurang bersih

Masalah potensial : resiko terjadinya penyakit Dermatitis.

4.1.4 Prioritas Masalah

Prioritas masalah atau tindakan segera adalah tindakan yang sesegera

mungkin dilaksanakan dan dapat dikerjakan. Dari permasalahan yang ada

pada masyarakat petugas memberikan penyuluhan. Penyuluhan tersebut

diterima keluarga Ny. Saniem dan mereka berjanji/bersedia akan

melaksanakan apa yang telah dijelaskan oleh penulis. Tidak terjadi


91

kesenjangan antara teori dan praktek dimana petugas memberikan Penkes

sesuai dengan kebutuhan keluarga dan keluarga juga bersedia.

4.1.5 Intervensi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan karena sudah

direncanakannya asuhan yang menyeluruh terhadap masalah yaitu diagnosa

yang telah diidentifikasi. Penulis memberikan penkes mengenai Perilaku tidak

sehat (merokok) kesehatan lingkungan pengetahuan pemanfaatan kandang

ternak kebersihan rumah dan jarak jamban yang baik.

4.1.6 Implementasi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

karena telah dilaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah perencanaan. Penulis memberikan penkes kepada

keluarga Ny.Saniem sampai keluarga benar-benar mengerti akan maksud dari

penyuluhan yang dijelaskan penulis agar masalah yang dialami masyarakat

tersebut tidak menimbulkan masalah yang lebih berat bagi kesehatan mereka

sehingga dapat menciptakan keluarga sehat, dengan melakukan kunjungan ke

rumah keluarga Ny.Saniem.

4.1.7 Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi secara efektif dari asuhan yang

sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan yang terpenuhi


92

sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan

diagnosa. Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori

hasil evaluasi semua masalah yang ada pada keluarga dapat teratasi.

4.2. Keluarga binaan II (Tn. Saripurin)

4.2.1 Pengkajian

Dalam pengkajian dilakukan pengumpulan semua data-data lalu dilakukan

prioritas masalah untuk mendapatkan keluarga binaan.Pengkajian yaitu

Identitas keluarga,Riwayat kehidupan keluarga,Pola kebiasaan sehari-

hari,Aspek kesehatan lingkungan, Pengkajian pelayanan kesehatan keluarga,

Kesehatan ibu dan anak (KIA), Remaja, Ibu menyusui, Keluarga berencana

(KB), Lansia dan JPKM .

Dalam mengumpulkan data keluarga Tn.Saripurin tersebut mahasiswi tidak

mengalami kesulitan karena masyarakat Desa Baru terutama dusun IIA dalam

menerima mahasiswi mau menerima dengan senang hati dan mau memberi

jawaban kepada petugas dari data-data yang dikumpulkan petugas, terutama

keluarga Tn.Saripurin. Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena

pada saat dilakukan pengkajian penulis harus berulang kali kembali datang

kerumah Tn.Saripurin untuk meyakinkan melakukan pengkajian.

4.2.2 Identifikasi Data Dasar

Setelah melakukan pengkajian data maka langkah berikutnya adalah

penentuan diagnosa masalah potensial dan kebutuhan, dimana diagnosa tersebut


93

adalah hal-hal yang terjadi akibat dari permasalahan keluarga Tn.Saripurin

tersebut. Permasalahan keluarga Tn.Saripurin tersebut yaitu:

1. Pengolahan makanan yang kurang baik dan benar

Dimana pada saat kunjungan penulis bertanya bagaimana cara pengolahan

bahan makanan yang baik, keluarga menjawab mencuci beras 2-4 kali dan

sayur dirajang dulu lalu dicuci. Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

dimana seharusnya mencuci beras 1 kali saja dan sayur dicuci dulu lalu

dirajang.

2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak menular

Dimana pada saat menulis melakukan pengkajian penulis menemukan

kesenjangan antara praktek dengan teori. Karena pada saat penulis bertanya

tentang penyakit menular dan tidak menular, keluarga tidak dapat menjelaskan

penyakit menular dan tidak menular.

4.2.3 Antisipasi Masalah Potensial

Antisipasi masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi lebih berat

dari masalah yang sudah ada. Permasalahan pada keluarga Tn.Saripurin tidak

sulit untuk diatasi karena dalam mengumpulkan data-data masyarakat, penulis

tidak mengalami kesulitan dan keluarga menjawab apa yang dipertanyakan dan

bahkan bersedia mendengarkan penjelasan dari petugas sehingga masalah tidak

menjadi lebih berat.Tetapi apabila permasalahan tersebut tidak segera diatasi

akan berakibat buruk khususnya bagi keluarga itu sendiri. Dimana masalah

potensial yang dapat terjadi pada keluarga Tn. Saripurin yaitu:


94

1. Pengolahan bahan makanan yang kurang baik

Masalah potensial : kurangnya asupan nutrisi dan daya tahan tubuh menurun.

2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak menular

Masalah potensial: resiko terjadinya penyakit menular dan tidak menular

4.2.4 Prioritas Masalah

Prioritas masalah atau tindakan segera adalah tindakan yang sesegera

mungkin dilaksanakan dan dapat dikerjakan. Dari permasalahan yang ada pada

masyarakat petugas memberikan penyuluhan. Penyuluhan tersebut diterima

keluarga Tn.Saripurin dan mereka berjanji/bersedia akan melaksanakan apa yang

telah dijelaskan oleh penulis. Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

dimana petugas memberikan Penkes sesuai dengan kebutuhan keluarga dan

keluarga juga bersedia.

4.2.5 Intervensi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan karena sudah direncanakannya

asuhan yang menyeluruh terhadap masalah yaitu diagnosa yang telah

diidentifikasi. Penulis memberikan penkes mengenai teknik pengolahan bahan

makanan yang baik dan benar, perilaku tidak sehat pengetahuan tentang penyakit

menular dan tidak menular.

4.2.6 Implementasi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena

telah dilaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan

pada langkah perencanaan. Penulis memberikan penkes kepada keluarga


95

Tn.Saripurin sampai keluarga benar-benar mengerti akan maksud dari

penyuluhan yang dijelaskan penulis agar masalah yang dialami masyarakat

tersebut tidak menimbulkan masalah yang lebih berat bagi kesehatan mereka

sehingga dapat menciptakan keluarga sehat, dengan melakukan kunjungan ke

rumah keluarga Tn.Saripurin.

4.2.7 Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi secara efektif dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan yang terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosa.

Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori hasil

evaluasi semua masalah yang ada pada Tn.Saripurin dapat teratasi.

4.3. Keluarga binaan III (Tn.Martin)

4.3.1 Pengkajian

Dalam pengkajian dilakukan pengumpulan semua data-data lalu dilakukan

prioritas masalah untuk mendapatkan keluarga binaan.Pengkajian yaitu Identitas

keluarga,Riwayat kehidupan keluarga,Pola kebiasaan sehari-hari,Aspek

kesehatan lingkungan, Pengkajian pelayanan kesehatan keluarga, Kesehatan ibu

dan anak (KIA), Remaja, Ibu menyusui, Keluarga berencana (KB), Lansia dan

JPKM .

Dalam mengumpulkan data keluarga Tn.Martin tersebut penulis tidak

mengalami kesulitan karena masyarakat Desa Baru terutama dusun IIA dalam

menerima penulis mau menerima dengan senang hati dan mau memberi jawaban
96

kepada petugas dari data-data yang dikumpulkan petugas, terutama keluarga

Tn.Martin Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena dalam teori

terdapat format pengkajian sejalan dengan praktek yang dilakukan.

4.3.2 Identifikasi Data Dasar

Setelah melakukan pengkajian data maka langkah berikutnya adalah

penentuan diagnosa masalah potensial dan kebutuhan, dimana diagnosa tersebut

adalah hal-hal yang terjadi akibat dari permasalahan keluarga Tn.Martin tersebut.

Permasalahan keluarga Tn.Martin tersebut yaitu:.

1. Pengolahan makanan yang kurang baik dan benar

Dimana pada saat kunjungan penulis bertanya bagaimana cara pengolahan

bahan makanan yang baik, ibu/keluarga menjawab mencuci beras 2-4 kali dan

sayur dirajang dulu lalu dicuci. Terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

dimana seharusnya mencuci beras 1 kali saja dan sayur dicuci dulu lalu

dirajang.

2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit menular dan tidak menular

Dimana pada saat menulis melakukan pengkajian penulis menemukan

kesenjangan antara praktek dengan teori dimana pekarangan keluarga

Tn.Martin tidak dimanfaatkan dengan baik.

4.3.3 Antisipasi Masalah Potensial

Antisipasi masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi lebih berat

dari masalah yang sudah ada. Permasalahan pada keluarga Tn.Martin tidak sulit

untuk diatasi karena dalam mengumpulkan data-data masyarakat, penulis tidak

mengalami kesulitan dan keluarga menjawab apa yang dipertanyakan dan bahkan
97

bersedia mendengarkan penjelasan dari petugas sehingga masalah tidak menjadi

lebih berat.Tetapi apabila permasalahan tersebut tidak segera diatasi akan

berakibat buruk khususnya bagi keluarga itu sendiri. Dimana masalah potensial

yang dapat terjadi pada keluarga Tn. Martin yaitu:

1. Pengolahan bahan makanan yang kurang baik

Masalah potensial : kurangnya asupan nutrisi dan daya tahan tubuh menurun.

2. Kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan pekarangan

Masalah potensial: resiko terjadinya polusi udara

4.3.4 Prioritas Masalah

Prioritas masalah atau tindakan segera adalah tindakan yang sesegera

mungkin dilaksanakan dan dapat dikerjakan. Dari permasalahan yang ada pada

masyarakat petugas memberikan penyuluhan. Penyuluhan tersebut diterima keluarga

Tn.Martin dan mereka berjanji/bersedia akan melaksanakan apa yang telah dijelaskan

oleh penulis. Tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek dimana petugas

memberikan Penkes sesuai dengan kebutuhan keluarga dan keluarga juga bersedia.

4.3.5 Intervensi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan karena sudah direncanakannya

asuhan yang menyeluruh terhadap masalah yaitu diagnosa yang telah diidentifikasi.

Penulis memberikan penkes Pengolahan Bahan Makanan dan Pemanfaatan

Pekarangan.
98

4.3.6 Implementasi

Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena

telah dilaksanakan rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan

pada langkah perencanaan. Penulis memberikan penkes kepada keluarga Tn.Martin

sampai keluarga benar-benar mengerti akan maksud dari penyuluhan yang dijelaskan

penulis agar masalah yang dialami masyarakat tersebut tidak menimbulkan masalah

yang lebih berat bagi kesehatan mereka sehingga dapat menciptakan keluarga sehat,

dengan melakukan kunjungan ke rumah keluarga Tn.Martin.

4.3.7 Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi secara efektif dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan yang terpenuhi sesuai dengan

kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan diagnosa. Tidak

terjadi kesenjangan antara teori dan praktek karena pada teori hasil evaluasi semua

masalah yang ada pada keluarga dapat teratasi .


99

BAB V

PENUTUP

5.1.KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan praktik belajar lapangan selama ± 2

minggu di Dusun II A Desa Baru Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli

Serdang pada tanggal 05-17 Desember 2016 maka penulis dapat

mengambil kesimpulan tentang data kesehatan penduduk yang diambil

berdasarkan survey dan observasi selama di lapangan dan dari keadaan

tersebut penulis mencoba untuk memberikan saran yang diharapkan dapat

memperbaiki keadaan tersebut.


100

1. Pada keluarga Ny.Saniem

Keluarga Ny.Saniem memiliki 5 masalah kesehatan antara lain masalah

kurangnya pengetahuan, pengolahan bahan makanan yang kurang sehat

seperti mengolah sayur dan beras, kurangnya pengetahuan keluarga tentang

kebersihan rumah, jarak jamban yang berdampingan dengan sumber air

minum, ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk berhenti

merokok,dan kurangnya pengetahuan keluarga dampak dari jarak kandang

ternak dengan rumah.

Dan selama 3 hari binaan dari 5 masalah yang ada pada keluarga Ny.Saniem,

kelima masalah dapat ditangani.

2. Pada keluarga Tn. Saripurin

Keluarga Tn. Rinaldi memiliki 2 masalah kesehatan antara lain kurangnya

pengetahuan keluarga dalam pengolahan bahan makanan seperti beras dan

sayur dan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit menular dan

tidak menular. Dan kedua masalah yang ada pada keluarga Tn. Saripurin

tampak tertangani.

3. Pada Tn. Martin

Keluarga Tn. Martin memiliki 2 masalah kesehatan yaitu kurangnya

pengetahuan dalam pengolahan bahan makanan seperti mengolah beras dan

sayur serta kurangnya pengetahuan keluarga tentang memanfaatkan


101

pekarangan. Setelah 3 hari melakukan binaan, masalah yang ada dapat

tertangani dan ibu/keluarga berjanji akan menerapkannya dengan baik.

5.2.SARAN

Bagi Keluarga Binaan

Diharapkan kepada keluarga binaan hendaknya lebih mampu

mengenali masalah yang dihadapi dan mampu menyelesaikan masalahnya

khususnya pengolahan bahan makanan yang sehat, pentingnya kesehatan

lingkungan, dan menerapkan tentang perawatan anggota keluarga yang

memiliki kebiasaan yang buruk agar terciptanya kehidupan keluarga yang

sehat dan baik.

Bagi Penulis

Diharapkan kepada mahasiswa/i yang melaksanakan Praktek Belajar

Lapangan dapat lebih mengerti dalam kebidanan komunitas dan mampu

mempersiapkan diri secara lebih matang dalam pemberian penyuluhan atau

pendidikan kesehatan dan dengan wawasan yang lebih luas kepada

masyarakat sehingga mampu belajar lapangan dengan baik dan benar.


102

Anda mungkin juga menyukai