Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

Pembangunan Underpass merupakan salah satu bagian dari dunia proyek konstruksi yang dalam
pelaksanaannya sangat dibutuhkan keterampilan dari setiap sumber daya dan pihak terkait untuk
menghadapi segalatantangan yang ada. Alat berat tentunya sangat dibutuhkan untukmempercepat
proses pembangunan. Namun, penggunaan alat berat ini tentunya memiliki pola Penggunaan alat
berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa
kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan,
atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu diperlukan management peralatan yang
tepat untuk melaksanakan pembangunnan jalanUnderpass Simpang Tugu Ngurah Rai.

Proyek pembuatan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai berlokasi di Kabupaten Badung, Bali. Underpass
Simpang Tugu Ngurah Rai ini akan terbangun sepanjang 712 meter dengan bagian tertutup (bagian
underpass dibawah bundaran Ngurah Rai adalah ± 400m dengan lebar jalan 17 meter dan tinggi
underpass 5,1 meter. Dalam metode pelaksanaan proyek underpass simpang Tugu Ngurah Rai ini
hampir sama dengan proyek pembuatan underpass dewa ruci.

2.1 Exavator

Excavator adalah alat yang serba guna yang dapat berfungsi untuk menggali tanah, membuat parit,
memuat material ke dump truck atau kayu ke trailer. Dengan kombinasi penggatian attachment maka
dapat digunakan untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain. Kontruksi
excavator bagian atasnya (upperstructure) mampu berputar (swing) 360 derajat, sehingga alat ini sangat
lincah untuk penggalian dan pemindahan tanah pada area yang sempit.

Yang termasuk di dalam excavator adalah backhoe, power shovel, atau juga dikenal sebagai
dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga disebut alat penggali hidrolis karena bucket
digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali ini mempunyai as diantara alat penggeraknya dan badan
mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan
pada alat penggerak.

2.1.1 Backhoe
Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan, atau basement. Backhoe
beroda ban biasanya tidak digunakan untuk penggalian, tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan
umum lainnya. Backhoe digunakan pada pekerjaan penggalian di bawah permukaan serta untuk
penggalian material keras. Dengan menggunakan backhoe maka akan didapatkan hasil galian yang rata.
Pemilihan kapasitas bucket backhoe harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Dalam pembangunan Underpass, pembersihan lahan dalam bentuk penggalian merupakan hal
pertama yang dilakukan guna meratakan tanah di lokasi. Dalam pengerukan yang akan dilakukan telah
direncanakan penggunaan lebih dari 5 backhoe. Metode pengerukan yang dilaksanakan sama dengan
pengerukan yang dilakukan pada proyek Underpass Simpang dewa ruci, dimana backhoe disusun secara
berjajar membentuk sebuah barisan dan saling memindahkan hasil galian satusama lain hingga hasil
galian tersebut sampai ke dump truck. Pengangkutan yang dilakukan oleh dump truck tidak boleh
melebihi 20 km agar tiadak terlalu jauh dan mengingat situasi kepadatan lalu lintas sekitar lokasi sangat
tinggi maka pengangkutan dilakukan malam hari

Setelah pengerukkan, maka dilanjutkan dengan pemindahan utilitas yang biasanya menjadi
penunjang kehidupan masyarakat seperti pemindahan pipa PDAM yang tertanam didalam tanah dan
pemindahan kabel-kabel alat komunikasi yang tertanam dan kabel listrik yang ada dibawah tanah.
Karena pembangunan underpass simpang ngurah rai ini sangat dekat dengan bandara, maka dalam
pelaksanaan proyek underpass simpang tugu ngurah rai ini, ada sebuah pekerjaan khusus yang jarang
ditemukan dalam pengerjaan underpass pada umumnya, yaitu pemindahan pipa avtur. Pipa avtur
merupakan sebuah pipa yang menyalurkan bahan bakar pesawat dari sumbernya langsung ke Bandara
Ngurah Rai.

Namun lokasi Underpass yng terendam air atau muka airnya diatas 5 meter, maka diwajibkan
untuk membuat sebuah kolam sump pit. Sump pit ini berfungsi sebagai penampungan air sementara
selama proyek berlangsung dan dibuang ke sebuah saluran. Karena proyek underpass simpang tugu
ngurah rai ini berdampingan dengan laut, maka air tersebut akan langsung dibuang ke laut. Kolam sump
pit ini dilengkapi dengan sistem pompa submersible yang berfungsi untuk memompa air keluar. Jika
pompa ini tidak dibuka dan diawasi maka dalam waktu sekitar 3,5 jam air akan masuk dan memnuhi
kolam resistance dan akan terjadi banjir oleh karena itu pompa tersebut harus selalu diawasi 24 jam.
2.1.2 Dragline

Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan padaalat-alat angkut. Misalnya
truk atau ketempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian.

Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk menggali, tetapi dalam
beberapahal, dragline mempunyai keuntungan yang umumnya disebabkan oleh keadaan medan
dan bahan yang perlu digali. Dragline biasanya tidak perlu masuk kedalam tempat galian untuk
melaksanakan pekerjaannya, dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang
baik, kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus
dimuat ke dalam truk, maka truk tidak periu masuk kedalam lubang galian yang kotor dan
berlumpur yang menyebabkan teriebaknya truk tersebut. Dragline sangat baik untuk penggalian
pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke
lokasi penggalian.

Pada perencanaan proyek ini setelah pengerukan selesai, dilanjutkan dengan pengeboran
menggunakan dragline yang ujungnya ditambahkan mesin pengeboran. Pengeboran dilakukan di
sepanjang frontage jalan untuk memasang bor pile dan dan site pile dengan crane crawler yang
merupakan bagian dari metode secant piles, yaitu pemasangan dinding penahan tanah yang jarak antar
pilenya berdempetan dan saling bersinggungan satu sama lainnya. Bor pile dan site pile ini berfungsi
sebagai pemberat struktur dan membantu dalam menahan gaya uplift air dari bawah maupun tekanan
tanah aktif dari samping.

Gambar metode secant pile

2.2 Concrete Mixer Truck


Pengertian Truk Molen (Truk Mixer) dalam dunia kosntruksi terdapat beberapa alat berat yang
menunjang, salah satunya adalah truk pengaduk beton. Pengaduk beton adalah mesin yang
digunakan untuk mengaduk beton. Mesin ini dapat berupa mesin statis, semi mobile maupun full
mobile (mixer truck).

Truk mixer atau biasa juga disebut dengan truk molen memiliki beragam jenis dengan fungsi
sama, yaitu mengangkut beton dari pabrik semen ke lokasi kontruksi sambil menjaga konsistensi
beton agar tetap cair dan tidak mengeras dalam perjalanan. Truk jenis ini adalah Alat transportasi
khusus untuk beton cor curah siap pakai (Ready mix concrete) yang dirancang untuk
mengangkut campuran beton curah siap pakai dari Batching Plant (Pabrik Olahan Beton) ke
lokasi pengecoran. Biasanya truk ini digunakan dalam sebuah proyek besar.

Cara Kerja Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen yaitu di dalam Truk Molen diisi
dengan bahan Material kering dan air yang proses pengadukan (pencampuran) bahan material
tersebut terjadi selama waktu transportasi ke lokasi pengecoran. Untuk mempertahankan
stabilitas kekentalan Beton cor yang berada di dalam truk mixer ini melalui proses agitasi atau
memutar drum (Tangki yang berada diatas truk mixer) yang bagian dalam drum tersebut
dilengkapi dengan spiral pisau satu arah rotasi putaran, sebagai pengaduk material beton cor
selama waktu transportasi ke lokasi pengecoran.

Jika Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen tidak bisa menjangkau area
pengecoran, beton cor dapat disalurkan melalui pipa pompa beton (concrete pump) yang dapat
diperpanjang beberapa meter (biasanya sepuluh meter atau lebih). Dengan mesin pompa beton
ini proses pemindahan beton cor ke area pengecoran menjadi lebih cepat dan tepat.

Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen umumnya tidak melakukan perjalanan lebih
dari 2 jam. Banyak kontraktor mengharuskan Truk mixer berada di lokasi pengecoran dalam
waktu 90 menit setelah pemuatan Material yang dimaksudkan untuk menghindari beton cor di
dalam truk mengeras. Mayoritas Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen
mempunyai kecepatan jalan terbatas, yaitu antara 56 mil per jam (90 km / h)

Dalam proyek ini setelah melakukan pengerukkan dan pengeboran maka dilanjutkan dengan
pengecoran beton mutu rendah pada bagian site pile dan beton dengan mutu yang berbeda pada
bagian jalan underpass serta pada top slab Underpass.
Setelah bagian struktur dibangun maka dilanjutkan dengan pekerjan finishing, yang
meliputi pembuatan taman dan pemberian marka jalan serta pemasangan ornament khas bali
untuk menambah nilai estetika.

Anda mungkin juga menyukai