LEADERSHIP COMMUNICATION
(CONTOH STUDI KASUS DAN ANALISA PADA PT LW GARMENT)
OLEH :
Yunianta Irvana
MAGISTER MANAJEMEN
“Mohon maaf atas keterlambatan supplynya Pak, akan segera kami selesaikan dan kami
siap jika nilai invoice dipotong dengan penalty” begitu Pak Aditia memberikan janji kepada
seorang kliennya dari PT Sinar Mentari melalui telepon. Ini merupakan kesekian kalinya Pak
Aditia mendapatkan komplain dari kliennya karena ketidaktepatan waktu dalam pengerjaan
seragam. Pak Aditia merupakan Manager Operasional PT LW Garment yang menjadi orang
kepercayaan dari Pak Darmawan Pemilik sekaligus Direktur Utama dari PT LW Garment
Balikpapan yang berdiri sejak tahun 1996 dan telah memiliki 4 pabrik yaitu di Samarinda,
Balikpapan, Bontang dan Tarakan, dengan jumlah karyawan mencapai 1500 orang. Pak
Timur. PT LW Garment selalu menang dalam proses tender pengadaan seragam karyawan
unggul dibanding perusahaan serupa lainnya, hal ini dapat dilihat dari kualitas kain, kerapihan
jahitan, harga yang relatif lebih murah, serta ketepatan waktu pengerjaan. Seperti 9 bulan lalu
saat ini tidak seperti beberapa tahun silam, untuk menyelesaikan pengadaan seragam karyawan
PT Sinar Mentari hingga saat ini pun belum tersupply 100%, dengan promise date dikontrak 3
di wilayah Kalimantan Timur, khususnya di daerah Bontang, Samarinda dan Balikpapan. Dua
tahun lalu Pak Darmawan mencoba untuk memulai bisnis baru selain di bidang Garment, yaitu
bisnis properti. Pak Darmawan berpikir bahwa membangun perumahan dan ruko adalah hal yang
mudah dan dapat menjadikan bisnis ini sebagai ladang basah yang akan mendulang banyak
keuntungan. Penuh semangat Pak Darmawan memulai bisnis barunya tersebut. Semua tenaga,
pikiran dan modal usaha dikerahkan untuk bisnis propertinya tersebut, sementara bisnis
Garmentnya dia percayakan ke Pak Aditia untuk mengelola. Selama Pak Darmawan menggeluti
bisnis properti, tugas-tugas Direktur Utama PT LW Garment yang mendesak untuk sementara
waktu dihandle oleh Pak Aditia, sehingga Pak Aditia melakukan tugas sebagai Manager
Dua tahun sudah berlalu, namun bisnis properti belum bisa menghasilkan keuntungan
seperti yang diharapkan, karena efek dari kelesuan bisnis perminyakan dan pertambangan.
Sementara bisnis garment sudah goyah karena sebagian besar keuntungan dialihkan untuk modal
bisnis properti. Pabrik garment di cabang Tarakan pun kini sudah tutup karena keuntungan tidak
dapat menutupi biaya operasional lagi. Dan kondisi saat ini PT LW Garment belum dapat
menyelesaikan pengadaan seragam karyawan PT Sinar Mentari hingga lewat 3 bulan dari
promise date belum bisa terpenuhi 100%, hingga menyebabkan PT LW Garment harus