Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH LEADERSHIP

COMMUNICATION

“Kepemimpinan melalui Komunikasi Eksternal”

STUDI KASUS
BRAND AMBASSADOR SABUN LUX

OLEH :

SULISTYAWATI

TATA SAMBADA

WIBISONO

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS GAJAH MADA


BRAND AMBASSADOR SABUN LUX

Sabun LUX merupakan salah satu brand ternama dalam bisnis sabun cair. Nama Lux telah menjadi
top of mind bagi para wanita sekarang. Tentunya dalam membangun brand sampai dengan tingkatan
Top of Mind dari para wanita bukan diraih dengan mudah. Jalan mendaki dan terjal-pun akan selalu
menghadang. Brand Sabun LUX merupakan salah satu brand yang dimiliki dan dibangun oleh PT.
Unilever Indonesia, Tbk

PT. Unilever Indonesia,Tbk atau disebut Unilever, memulai operasional bisnisnya di Indonesia sejak
5 Desember 1933, dan telah tumbuh hingga kini menjadi salah satu perseroan terdepan untuk kategori
Fast Moving Consumer Goods di Indonesia. Beberapa produk yang telah menemani dalam
perjalanan kehidupan masyarakat Indonesia, dengan brand-brand ternama dunia seperti Pepsodent,
Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall’s, Royco,
Bango dan lainnya.

Dalam mengkomunikasikan maksud sebuah brand dan membangun sebuah brand, Perusahaan ini
sangat serius dan konsisten dalam jangka panjang. Tugas berat ini dipikul oleh 2 pihak dalam
perusahaan yaitu tim marketing dan Yayasan Unilever Indonesia. Sebagai contoh “Brand Purpose”
dari produk unilever diantaranya:
- Sabun Lux : Sabun kecantikan bagi wanita
- Sabun Lifebuoy : Sabun kesehatan bagi masyarakat
- Pepsodent : Pasta mencegah gigi berlubang
- Bango : Memperbaiki dan meingkatkan kesejahteraan petani kedelai

Beberapa catatan penting tentang Unilever yang menjadi latar belakang dipilih menjadi studi kasus
ini adalah:
• Perusahaan berorientasi global
• Mempunyai produk lebih dari 400 merek
• Mempunyai banyak brand-brand terkenal di dunia
sehingga sangat menarik untuk diangkat menjadi fokus perhatian sejenak, apabila dalam perjalanan
operasional-nya terdapat kasus yang menjadi sandungan kecil di luar kontrol dari manajemen
perusahaan..

Tepatnya 8 tahun silam, pada bulan Juni tahun 2010, kasus itu merebak tanpa ada yang menyangka.
Bisa jadi bukan sesuatu hal yang disengaja dan mempunyai tendensi langsung kepada Unilever,
namun kejadian tersebut berdampak langsung dan cukup menganggu manajemen perusahaan
sehingga harus mengambil sikap yang terbaik. Kasus yang dimaksud adalah merebaknya video
dewasa yang diduga melibatkan dua orang selebiti/artis papan atas nasional yaitu Luna Maya dan
Ariel.

Ringkasan respon dari manajemen unilever yang diperoleh dari berita digital
(https://celebirty.okezone.com) diantaranya didapatkan sebagai berikut :
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Jujur saja kita kaget. Ini menjadi pertanyaan kepada kami, ketika kita tahu serta dengar dari
beberapa pendapat. Bahkan pendapat ahli perihal masalah yang dialami Luna Maya,” papar Head
Corporate Communication PT Unilever Indonesia Tbk Maria Dewanti Dwiyanto ditemui di Graha
Unilever, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (7/6/2010)

Dia menambahkan, Unilever tak ingin membiarkan masalah ini berlarut-larut. Sehingga, kata
Maria, dalam waktu dekat akan meminta penjelasan dari Luna Maya dan Ariel.

“Ini ada apa ya? Makanya kita ingin masalah ini diselesaikan secepatnya,” kata dia.

“Kita pun memberikan waktu kepada Luna Maya untuk menjelaskan masalah ini,” imbuh Maria.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti diketahui, lebih dari 5 tahun Luna Maya menjadi brand ambassador sabun produksi Unilever
dengan brand LUX. Sementara Ariel dikontrak untuk kampanye produk tertentu.

Akibat beredarnya video tersebut, tanggal 15 Juni 2010 akhirnya Luna Maya menyatakan resmi
mengundurkan diri dan tak lagi menjadi ikon Lux, meski begitu pihak Unilever mengaku tidak
menganggap jika Luna Maya sudah mencoreng citra LUX.

Anda mungkin juga menyukai