Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Semester (UAS)

PERANCANGAN ORGANISASI DAN PSIKOLOGI INDUSTRI

NAMA KELOMPOK :

Daniawan Izzan M (2006537066)

Farid Afwan (2006537072)

Rifa Salsabila (1906382454)

Yohanna Gracia Christie (1906382504)

PROGRAM SARJANA PARALEL TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2021
Case:

Sabun Lux adalah merk sabun mandi dari produsen Unilever yang sudah dikenal lama
sebagai leader dalam industri kecantikan. Dari saat mulai diluncurkan, Lux menggunakan
artis-artis kelas atas sebagai bintang dalam promosinya. Sampai era tahun 90an, Lux dikenal
sebagai sabun wanita yang identik dengan kemewahan dan wangi yang tahan lama setara
dengan parfum berkelas dari perancis.

Kenyataannya saat ini di Indonesia, Lux Body Soap kehilangan relevansinya dengan audiens
yang lebih muda. Dari survey awal yang dilakukan oleh perusahaan, Milenial merasa bahwa
Lux adalah sabun ibu atau bahkan nenek mereka; sehingga tidak berjiwa muda atau trendi.
Untuk menutup kesenjangan persepsi ini, Lux Body Soap meluncurkan kembali mereknya,
menamakannya “Lux Botanicals”. Dulu Lux fokus memberikan wewangian yang tahan lama,
sekarang juga dikomunikasikan bisa memberikan efek kulit glowing. Sayangnya, peluncuran
ulang tersebut tidak berjalan sesuai harapan. Walaupun telah menggunakan duta Lux dari
kalangan milenial, yaitu Maudy Ayunda, penjualan Lux tidak meningkat secara signifikan.

Pertanyaan :

1. Apa saja consumer insights yang membuat relaunching ini tidak berjalan sesuai
ekspektasi? Pesan apa yang menurut anda harus dikomunikasikan oleh Lux Botanicals?

2. Berdasarkan penemuan pada soal nomor 1, apa kampanye pemasaran yang tepat agar
bisa meningkatkan relevansinya dengan anak muda?

3. Perusahaan Unilever memiliki banyak channel distributions. General trade memiliki


kontribusi penjualan terbesar, tetapi e-commerce tumbuh paling cepat. Saluran mana yang
menurut Anda harus didukung oleh brand Lux dalam kasus diatas. Jelaskan argumen
anda.

4. Menurut anda apa saja budaya perusahaan yang dimiliki oleh Unilever, dan budaya
mana yang harus diubah untuk dapat menjangkau milenial saat ini.
Jawab :

1. Produk Lux adalah produk sabun yang diproduksi oleh Unilever, sehingga dapat
dikategorikan merk sabun Lux Body Soap ke dalam pasar monopolistik. Saat ini
Milenial merasa bahwa Lux adalah sabun ibu atau bahkan nenek mereka, sehingga
tidak berjiwa muda atau trendi. Management campaign yang digunakan juga kami nilai
kurang tepat. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk advertising yang gencar hanya
menggunakan tv dan billboard. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wikan
Wiridjati (2018) dinyatakan bahwa generasi milenial hingga generasi Z serta Alpha
penggunaan media sosial sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal
tersebut berbanding terbalik dengan tata cara advertising yang dilakukan Lux Body
soap. Sehingga kami menyarankan untuk mengkaji ulang teknik campaign serta
advertising yang digunakan berdasarkan segmen yang diinginkan. Tidak hanya itu,
kami juga menyarankan untuk melakukan market behaviour research lebih lanjut
mengenai produk yang akan dibuat. Hal ini dikarenakan, banyak review customer di
website female daily yang menyatakan bahwa sabun yang dipromosikan oleh maudy
ayunda memiliki wangi sandalwood yang terkesan masculine.

2. Menurut kami, kampanye pemasaran yang tepat agar bisa meningkatkan relevansinya
dengan anak muda adalah menggencarkan konten-konten di instagram dengan topik
campaign yang lebih ringan dan pembawaan yang lebih menarik (dapat di benchmark
dari konten instagram yang telah ada, marketing campaign yang telah dilakukan kurang
menarik dan relevan dengan content-content terkini yang dapat menaikkan
engagement). Selain itu, marketing campaign dapat dilakukan dengan menggunakan
platform lainnya, seperti Tiktok yang saat ini menjadi platform nomor satu untuk
melakukan advertising, reviewing, dan campaign. Dapat juga dilakukan dengan
menghire selebgram yang lebih diikuti oleh viewer Tiktok.

3. Saat ini produk sabun Lux lebih banyak ditemukan di General trade seperti di
supermarket, Namun segmentasi produk yang ditargetkan oleh produk sabun Lux
adalah generasi muda. Hal tersebut kurang sesuai dengan budaya belanja generasi
milenial yang cenderung impulsive buying pada e-commerce, ditambah lagi dengan
kondisi pandemi covid-19 saat ini yang menyebabkan seluruh masyarakat berganti
tempat belanja menjadi e-commerce. Oleh karena itu seharusnya sabun Lux
meningkatkan kualitas toko lewat e-commerce serta menambahkan beberapa promosi
dengan bundling produk agar lebih menarik sehingga target pasar generasi milenial
lebih tertarik, sehingga produk lebih laku.
4. Menurut website panmore, budaya yang dimiliki oleh perusahaan unilever yaitu focus
on performance (performa individu dan organisasi), focus on quality (kualitas output di
seluruh bidang), efficiency (menjunjung efisiensi dari teknologi). Dari budaya yang
disebutkan di atas, kami merekomendasikan untuk mengganti ranah pendekatan pada
culture focus on quality sehingga pendekatan dapat lebih tertuju pada kualitas output
dan kebutuhan customer. Sehingga, setiap merancang produk akan lebih sesuai dengan
preferensi dan kebutuhan customer.

Referensi

Wiridjati. W. (2018). FENOMENA PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN PENGARUH


TEMAN SEBAYA PADA GENERASI MILENIAL TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN. Jakarta: Universitas Trisakti.

http://www.freeadshare.com/2018/07/e-commerce-website-plus-point-for-customer.html

https://reviews.femaledaily.com/products/body-wash-76/bar-soap/lux/lux-by-maudy-ayunda?
tab=reviews

TikTok, The Next Big Thing in Social Media Marketing (nealschaffer.com)

Unilever’s Organizational Culture of Performance - Panmore Institute

https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jasa/article/view/2950/3002

Social Media Manager Job Description [Updated for 2021] (indeed.com)

Apa itu Consumer Insight? Mengetahui Konsep dan Tekniknya Untuk Meningkatkan
Penjualan | MARKEY

Anda mungkin juga menyukai