Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KOMUNIKASI PEMASARAN

OLEH
MUTIARA RORONG
JULITA P V PAATH

Mata Kuliah: PERILAKU KONSUMEN


Dosen: CHARLES P N REMBANG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


KONSENTRASI MANAJEMEN PARIWISATA&MANAJEMEN PERHOTELAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PARIWISATA MANADO
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 KOMUNIKASI DAN PEMASARAN DALAM PERILAKU KONSUMEN


Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokoknya, yaitu komunikasi
dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan
antarindividu atau diantara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan
dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai nilai antara mereka dengan pelanggannya
Tentu saja pemasaran lebih umum pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, namun kegiatan
pemasaran banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran
merepresentasikan semua unsur dalam bauran pemasaran yang memfasilitasi terjadinya pertukaran
dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya (Terrence A
Shimp, 2000). Proses Komunikasi pemasaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi,
yaitu penyampaian pesan oleh sumber kepada penerima yang dilakukan melalui media tertentu.
Dalam pembentukan sikap dan perilaku konsumen agar memiliki tingkat loyalitas yang tinggi, maka
karakteristik pesan harus lebih kuat dengan penguatan citra merk dan citra produsen. Sementara itu
alat alat komunikasi pemasaran bisa berupa iklan, tenaga penjualan, papan nama, toko, display,
kemasan produk, sampel produk gratis, kupon dan lainnya.

1.2 CONTOH KASUS


Komunikasi pemasaran Viral marketing kedai kopi Kwang Koan.
Setelah melakukan observasi dan wawancara selama kurang lebih 3 bulan. Penulis mendapatkan hasil
penemuan bahwa :
 Media sosial kini bisa menjadi medium untuk mengkomunikasikan brand. Hasilnya lebih
efektif dari iklan cara konvensional yang diproduksi oleh perusahaan atau media besar
dengan biaya yang relatif mahal. Hampir semua orang memiliki gadget juga memiliki akun
sosial media seperti salah satunya instagram. Hal ini terjadi pada Kopi Kwang Koan yang
viral akibat dari exposure yang dilakukan oleh seorang influencer yakni Hotman Paris
Hutapea.
“Dalam melakukan pemasaran, Kopi Kwang Koan tidak menggunakan iklan berbayar di
televisi atau di koran. Biayanya sangat mahal. Lagipula sekarang kita tinggal di zaman
modern. Semua orang punya handphone untuk akses ke sosial media. Kopi Johny memiliki
akun instagram namun harus dibedakan antara akun Kopi Joni yang pribadi dan franchise”
(Hasil wawancara dengan Johny Poluan, pemilik Kopi Kwang Koan, jumat 25 Oktober 2019)
 Exposure yang dilakukan oleh influencer membawa dampak bagi meningkatnya brand
awareness Kopi Kwang Koan. Menurut penuturan pemilik Kopi Kwang Koan, nama Kopi
Joni ini lebih populer karena mudah diucapkan dan merupakan nama populer yang diberikan
oleh influencer pengacara fenomenal Hotman Paris Hutapea. Beliau menambahkan bahwa
Kopi Joni terkenal dari Sumatera hingga Irian karena pelayanan hukum gratis yang diberikan
oleh Hotman Paris Hutapea setiap minggu di Kopi Kwang Koan yang bertempat di jalan
Kelapa Kopyor Kelapa Gading. “Pengunjung Kedai Kopi Kwang Koan rata-rata dipenuhi
oleh Hotman Paris Hutapea serta pengunjung yang datang untuk melihat idolanya pengacara
terkenal (Hasil wawancara dengan Johny Poluan, pemilik Kopi Kwang Koan, jumat 25
Oktober 2019)”
 Dampak dari komunikasi pemasaran digital berpengaruh besar terhadap perkembangan bisnis
kopi Kwang Koan. Setelah viral di sosial media instagram pada tahun 2017, dalam jangka 2
tahun terdapat pertambahan cabang sebanyak 9 cabang yang terdiri dari 3 cabang dengan
kepemilikan pribadi dan 6 cabang franchise. “Semenjak viral 2 tahun lalu sekitar 2017
franchisenya bertambah menjadi 6 cabang dan kedai kopi milik pribadi bertambah 3 kedai
dan akan bertambah di 2020 bahkan saya akan mengembangkan bistro kopi johny yang
menunya akan selalu berubah (Hasil wawancara dengan Johny Poluan, pemilik Kopi Kwang
Koan, jumat 25 Oktober 2019)”
 Brand Image yang diciptakan dari fenomena viral Salam Kopi Johny di sosial media
membuat Kopi Kwang Koan lebih dikenal dengan sebutan Kopi Johny sesuai dengan nama
pemiliknya. Nama ini dipopulerkan oleh Hotman Paris Hutapea. Banyak masyarakat yang
berasumsi bahwa Kopi Kwang Koan adalah kedai kopi milik Hotman Paris Hutapea karena
sering disebutkan beliau dalam unggahan foto maupun videonya. “Hubungan saya dengan
pak Hotman sangat baik bahkan banyak yang berasumsi bahwa kopi Kwang Koan atau nama
trendnya kopi Johny adalah milik Hotman Paris Hutapea (Hasil wawancara dengan Johny
Poluan, pemilik Kopi Kwang Koan, jumat 25 Oktober 2019).”
Kesimpulan: Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa pada era
komunikasi digital seperti saat ini, pelaku usaha dapat memanfaatkan medium media sosial
untuk mengkomunikasikan mereknya karena terbukti lebih efektif. Strategi ini lebih efektif
dan relatif murah dibandingkan dengan iklan konvensional yang diproduksi oleh perusahaan
atau media besar. Semakin tinggi popularitas seorang influencer yang melakukan exposure
brand, semakin tinggi peluang meningkatnya kesadaran akan suatu merek. Pelaku usaha
dapat menggunakan strategi influencer marketing untuk meningkatkan traffic menggunakan
sosial media engagement. Tidak ada yang lebih memahami brand dari perusahaan brand itu
sendiri dan tidak ada yang lebih memahami audiens dari influencer itu sendiri. Sehingga
dalam berkolaborasi dengan seorang influencer, pelaku usaha mendapatkan perspektif dari
seorang yang lebih dekat dengan calon konsumennya. Pelaku usaha juga harus memiliki
pikiran yang terbuka dalam melihat peluang bisnis. Salah satunya adalah berpartisipasi dalam
menyediakan pembayaran e-payment. Transaksi pembayaran yang mudah dan promo dari
transaksi yang dilakukan dapat menarik minat calon pembeli.

BAB II
TEORI KOMUNIKASI DAN PEMASARAN

2.1 KOMUNIKASI PEMASARAN


Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah tangga, ditempat pekerjaan,
dipasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat
dalam komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan
manusia dari hari ke hari karena komunikasi. Komunikasi juga membentuk sistem sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain, maka dari itu komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan kelompok yang
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler and lane 2007). Pemasaran juga
memiliki kegiatan yang berkaitan erat dan bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan setiap
individu melalui proses pertukaran. Kegiatan pemasaran juga harus dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus atau konsumen mempunyai pandangan yang baik
terhadap perusahaan.
Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang
produk dan merek yang mereka jual. Komunikasi pemasaran menggambarkan “suara” merek dan
merupakan sarana yang dapat digunakan untuk membangun dialog dan membangun hubungan dengan
konsumen (Kotler,2008)

2.2 TEORI KOMUNIKASI PEMASARAN


Menurut Chahid Fourali teori komunikasi pemasaran yang diterapkan dalam perilaku konsumen
cenderung untuk fokus pada model-model persuasi dibandingkan dengan pendekatan pemasaran. Dengan
demikian, teori komunikasi pemasaran mengadopsi teori komunikasi persuasi untuk menjelaskan perilaku
konsumen. Dibawah ini beberapa teori komunikasi pemasaran menurut para ahli yang berakar pada teori
komunikasi persuasi.
- Model- model Hierarki Efek (Hierarchy-of-Effects Models)
Awalnya model ini diperuntukkan bagi penjualan manual, kini model hirarki efek telah
mengalami modifikasi dan telah digunakan dalam berbagai bentuk. Adapun bentuk-bentuk model
hierarki efek meliputi model AIDA, model efektivitas periklanan, model tujuan periklanan,
model hierarki komunikasi persuasi, model hierarki belajar, model hierarki atribusi disonan, dan
model hierarki pelibatan yang rendah. Dalam model hierarki belajar, efek kognitif terjadi lebih
dulu, kemudian diikuti oleh efek afektif dan selanjutnya efek konatif.  Sementara itu, dalam
hierarki pelibatan yang rendah, yang terjadi lebih dulu adalah efek kognitif, kemudian efek
konatif, dan terakhir efek afektif. Terakhir, pada hierarki atribusi disonan, yang terjadi lebih
dahulu adalah efek konatif, diikuti dengan  efek afektif, dan terakhir adalah efek
kognitif.Terdapat beberapa hal yang menyebabkan yang menyebabkan hierarki ini terjadi,
diantaranya adalah segmen khalayak, isu siklus hidup, tingkat keterlibatan, berbagai perbedaan
diantara alternatif-alternatif, sifat dapat dipercaya, penolakan, kekuatan tuntutan, dan penggunaan
aluran komunikasi yang berbeda-beda.
- Model Kemungkinan Elaborasi – Elaboration Likelihood Model
Model ini menawarkan dua rute utama persuasi yaitu rute pusat dan rute perifer. Yang dimaksud
dengan rute pusat adalah bahwa persuasi kemungkinan akan dihasilkan dari pertimbangan yang
hati-hati dan bijaksana dari seseorang tentang manfaat sebenarnya dari informasi yang disajikan
untuk mendukung advokasi. Rute pusat melibatkan tingkat tinggi elaborasi pesan dimana
sejumlah besar kognisi tentang argumen dihasilkan oleh individu yang menerima pesan. Hasil
dari perubahan sikap akan relatif lebih tahan lama serta prediktif terhadap perilaku.
- Teori Semiotika – Semiotics
Semiotika adalah studi tentang tanda dan simbol-simbol sebagai elemen-elemen perilaku
komunikatif termasuk analisis sistem komunikasi seperti bahasa, gesture, atau pakaian. Semiotika
juga diartikan sebagai teori umum tentang tanda dan perlambang yang umumnya dibagi ke dalam
beberapa cabang seperti pragmatik, semantik, dan sintaktis. Menurut teori semiotika Ferdinand de
Saussure, terdapat dua bagian utama tanda yaitu signifier (segala sesuatu yang bersifat keberadaan
secara fisik) dan signified (sebuah konsep mental). Dalam komunikasi pemasaran dan periklanan,
semiotika memainkan peranan penting dalam menetukan sukses tidaknya setiap usaha yang
dilakukan.
- Teori Atribusi – Attribution Theory
Teori atribusi menyediakan suatu kerangka kerja untuk memahami bagaimana orang-orang
menjelaskan dirinya dan perilaku orang lain. Entri ini melihat kembali proses atribusi dan
menyelidiki pentingnya atribusi untuk menentukan sukses tidaknya mengelola konflik dalam
hubungan interpersonal. Selain itu, atribusi digunakan untuk menetukan sikap-sikap stigma
orang-orang dan perilaku diskriminatif yang diakhiri dengan informasi tentang dasar-dasar
kesalahan atribusi dan teori persepsi diri.
- Teori Pertukaran – Exchange Theory
Teori yang digagas oleh George C. Homans menyatakan bahwa exchange atau pertukaran adalah
interaksi antara orang-orang yang dipertahankan melalui penguatan. Yang dimaksud dengan
pertukaran lanjutan adalah hal-hal yang diharapkan membawa manfaat lebih dari yang
diharapkan dari berbagai kegiatan alternatif. Menurut Homans, orang belajar untuk
mengharapkan perilaku tertentu dari orang lain sebagai respon terhadap tindakan mereka sendiri.
- Teori Difusi Inovasi – Diffusion of innovations
Teori difusi inovasi yang digagas oleh Everett M. Rogers adalah salah satu teori komunikasi
pembangunan dan teori komunikasi massa yang diadopsi ke dalam ranah komunikasi pemasaran
untuk menjelaskan proses suatu produk baru yang menyebar dalam pasar melalui pembelian oleh
adopter. Proses melibatkan beberapa tahapan yang masing-masing tahapan memiliki beberapa
faktor penting dalam perencanaan komunikasi pemasaran. Menurut Rogers, yang dimaksud
dengan difusi adalah proses sebuah inovasi yang dikomunikasikan selama jangka waktu tertentu
diantara anggota sebuah sistem sosial. Terdapat 5 (lima) kategori pengadopsi inovasi yaitu :
Innovator – perintis.
Early adopters – pelopor, pemuka pendapat yang berpendidikan tinggi dan terbuka pada ide-ide
baru.
Early majority – penganut dini yang bergantung pada sumber-sumber data informal.
Late majority – penganut lambat yaitu mereka yang bersikap skeptic terhadap ide-ide baru dan
hanya mengadopsi produk baru untuk alasan-alasan ekonomis dan sosial.
Laggards – kaum kolot yaitu mereka yang menolak ide-ide baru dengan pemikiran yang tertutup
dan berpenghasilan rendah.
2.2 CONTOH PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Hamzah Dzilqarnain (2015) Strategi Komunikasi Pemasaran Universitas Muhammadiyah
Magelang (Universitas Negeri Yogyakarta).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran yang terdiri atas;
(1) analisis faktor internal; (2) segmentasi pasar; (3) analisis kompetitor; (4) pendekatan dan
teknik komunikasi pemasaran; dan (5) respon konsumen di Universitas Muhammadiyah
Magelang. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah
Kepala Biro Humas, Kepala Biro Kemahasiswaan dan staf PMB Universitas Muhammadiyah
Magelang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan pencermatan
dokumen. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber data. Data dianalisis dengan
menggunakan model dari Miles dan Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Strategi
komunikasi pemasaran Universitas Muhammadiyah Magelang meliputi analisis kekuatan
kampus, menentukan segmentasi dengan target dan sasaran sekolah, analisis kompetitor dengan
analisa SWOT, pendekatan dan teknik dengan melakukan brainstorming untuk membuat program
kegiatan yang menarik dan sekolah calon mahasiswa untuk meriview kegiatan komunikasi
pemasaran.
2. Hamdan (2015) Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis Pisang Khas Makassar)
dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen di Kota Makassar (UIN Alauddin Makassar)
Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Browcyl (Brownis Pisang Khas
Makassar) dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen di Kota Makassar. Penelitian ini
mengetengahkan dua masalah, yakni: (1) bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang
diterapkan Browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar? (2) faktor apa
yang mendukung dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota Makassar? Jenis penelitian ini
bersifat kualitatif deskriftif, dengan menggunakan beberapa informan untuk melakukan
wawancara dan observasi. Sumber data yang digunakan adalah informasi yang bersumber dari
pengamatan langsung ke lokasi penelitian dengan cara observasi dan wawancara. Pengumpulan
data dilakukan melalui field research dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl
menggunakan teori IMC dengan pola penerapan Marketing Commucation, Sales Promotion, dan
Marketing Event serta menggabungkan dengan teori Bauran Pemasaran atau yang biasa dikenal
dengan empat P (4P) yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion
(promosi), dengan pengaplikasian menggunakan banner, sosial media, media cetak, serta
pemasaran langsung. Adapun yang menjadi faktor penunjang dalam strategi komunikasi
pemasaran adalah elemen-elemen komunikasi, penerapan teknik komunikasi pemasaran secara
efektif dan menciptakan produk yang berkualitas. Implikasi penelitian, diharapkan penelitian ini
dapat menjadi referensi dalam menjalankan usaha untuk meningkatkan jumlah konsumen serta
berguna bagi mahasiswa yang hendak menyelesaikan tugas akhir.
3. Imul Pratama (2017) Strategi Komunikasi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Kendari Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung Wisata Pantai Nambo Kendari
(Universitas Hasanuddin Makassar)
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perencanaan strategis komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari dalam meningkatkan jumlah
pengujung wisata pantai Nambo kota Kendari. Serta (2) pelaksanaan strategi komunikasi
pemasaran tersebut. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu dapat menambah pengalaman
penulis lewat penelitian yang dilakukan serta dapat memberikan informasi kepada pihak yang
memberikan perhatian terhadap dunia kepariwisataan dan perkembangannya. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara,
observasi, studi dokumen dan kepustakaan. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas kebudayaan dan
pariwisata kota Kendari data primer dikumpulkan dengan observasi dan wawancara. Sementara
data sekunder di dapatkan melalui kajian pustaka yaitu buku – buku, literatur serta situs – situs
internet yang memiliki relevansi kuat dengan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah pengujung wisata pantai
Nambo berjalanan efektif. Elemen bauran promosi yang diterapkan oleh Dinas kebudayaan dan
pariwisata kota Kendari dalam meningkatkan jumlah pengujung wisata pantai Nambo yaitu,
periklanan, pemasaran langsung, penjualan personal, pemasaran interaktif, publikasi, promosi
mulut ke mulut, dan public relation, penelitian ini penemukan bahwa penerapan komunikasi
bauran pemasaran dan bauran promosi yang diterapkan oleh Dinas kebudayaan dan pariwisata
kota Kendari sudah cukup baik jika dilihat dari meningkatnya jumlah pengujung wisata pantai
Nambo di beberapa tahun terakhir.
4. Anita Rahayu (2015) Strategi Komunikasi Pemasaran Kota Solo sebagai destinasi MICE
(Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition) Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan strategi
komunikasi pemasaran Kota Solo sebagai destinasi MICE yang dilakukan oleh pemerintah kota
beserta stakeholder pariwisata Solo dengan menggunakan model analisis SOSTAC+ 3Ms yang
dipopulerkan oleh P.R. Smith (1999). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer
dan sekunder, sedangkan teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam dan
studi dokumen yang berupa arsiparsip, laporan-laporan mengenai pemasaran wisata MICE, jurnal
internasional mengenai pemasaran dan bukubuku perpustakaan. Dalam penelitian ini, data
dianalisa dengan menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif sedangkan Teknik validasi
data menggunakan teknik trianggulasi sumber. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa
pemerintah kota Solo tidak menggunakan teori SOSTAC+3Ms dalam penyusunan perencanaan
Strategi Komunikasi Pemasaran Kota Solo sebagai destinasi MICE. Namun demikian tahap-tahap
dalam teori SOSTAC+3Ms tersebut terangkum dalam proses perencanaan , pelaksanaan dan
pengontrolan strategi komunikasi pemasarannya, meskipun tidak dilakukan secara ketat. Strategi
komunikasi pemasaran Kota Solo sebagai destinasi MICE menekankan pada peningkatan
penyelenggaraan event dan atraksi-atraksi seni budaya berskala nasional dan internasional secara
rutin. Dalam pelaksanaan, komunikasi pemasaran yang dilakukan sejalan dengan elemenelemen
dalam konsep komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication) yang
mempresentasikan bauran promosi berupa sales promotion, public relation, direct marketing,
sponsorship, interactivemarketing, exhibition, spcial event, koleteral. Koordinasi dan kerjasama
dengan pemerintah Kota dan sesama stakeholder dilakukan atas dasar sukarela demi mencapai
tujuan untuk kepentingan bersama. Koordinasi ini merupakan kombinasi dari tipe koordinasi
vertikal dan horizontal. Kordinasi vertikal meliputi arus komunikasi top-down dan buttom-up
Berdasarkan hasil penelitian ini maka implikasi teoritisnya adalah berdampak pada wacana baru
bagi pemerintah kota bahwa teori SOSTAC+3Ms dapat membantu dalam perencanaan
pengembangan dan pemasaran kota sebagai destinasi wisata MICE, dan bahwa dalam proses
pelaksanaan pemasarannya dapat menggunakan gabungan konsep komunikasi pemasaran
pariwisata (Kotler dkk, 2005) dan konsep pemasaran destinasi/wilayah/kota (Pike, 2008) yang
melibatkan elemen-elemen komunikasi pemasaran terpadu. Implikasi praktisnya hasil penelitian
ini dapat dijadikan referensi dalam strategi pemasaran pariwisata daerah khususnya wisata MICE.
5. Junaidi Pranata Sembiring (2016) Strategi Komunikasi Pemasaran Objek Wisata
Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung (Universitas Sumatera Utara)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata
Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan pemasaran oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode fonomenologi. Informan terdiri dari para
pengunjung lokasi penelitian, para pelaku wisata, organisasi wisata dan Kepala Bidang
Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi dari data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini
digunakan triangulasi dengan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah
Kabupaten Karo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melakukan strategi komunikasi
pemasaran yang dirancang oleh internal tanpa melibatkan para pelaku wisata dalam perencanaan.
Dalam pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung
dilakukan komunikasi pemasaran terpadu (IMC) melalui advertising, public relations, sales
promotion dan personal selling. Strategi komunikasi pemasaran antara lain berfokus pada: image,
daya tarik alam, dukungan masyarakat dan kemajuan teknologi informasi. Strategi komunikasi
pemasaran yang menonjolkan keunikan Karo yaitu seni budaya dan daya tarik alam untuk
memenangkan persaingan dengan daerah lain.

BAB IV
KESIMPULAN

Komunikasi pemasaran (Marketing Communication) adalah sarana dimana perusahaan berusaha


menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan
mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan
dengan konsumen. Bauran komunikasi pemasaran terdiri atas 8 komunikasi utama, yaitu iklan promosi
penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran
interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjual personal.

Anda mungkin juga menyukai