Anda di halaman 1dari 30

New Paradigm of

Cyber Public
Relations
Egi Gustiana Putra, M.I.Kom
Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi, Sastra & Bahasa
Universitas Islam “45” Bekasi
Pertemuan 02 – Digital PR
Paradigm
Perspective
8 Principles
of PR Strategy
1. LEADERSHIP : Be the First
2. CATEGORY : Be deferent
3. MIND : Be The Top of Mind at Public
4. PERCEPTION : Not a “things” but Your main strategy is “Image Building”
5. POSITIONING
6. PERSPECTIVE : Its about Consistency
7. DUALITY :
8. OPPOSITE
1.
OLD PUBLIC
RELATIONS
IS EXPIRED
Semakin Cepat Perubahan Teknologi Era Digital = Era Consumer Centric
Media Tradisional tergerus > Semakin Cepat Perubahan Perilaku > Consumer Journey
oleh Media Baru Konsumen

Semakin Kuat Pengaruh Teknologi


Pengaruh Media Sosial Digital dalam Kehidupan Sehari-hari
terhadap Kehidupan sehari- > Merubah cara berkomunikasi
hari semakin kuat masyarakat > Perubahan model
bisnis dan pengkomunikasian produk
● Melalui internet, berita miring dapat tersebar
sama cepatnya dengan berita dan informasi
yang sesungguhnya.

● Disinilah PR berperan besar dalam menangkis


pemberitaan miring terkait perusahan dimana
praktisi PR tersebut bekerja, yang sekiranya
dapat berdampak buruk bagi citra perusahaan.

● Di era digital ini, kecepatan dalam bekerja


merupakan hal nomor satu yang harus dimiliki
oleh seorang praktisi PR.
● Praktisi PR era ini juga harus bersiap akan
pengaruh media massa yang memiliki
kemampuan untuk menyebarkan
pemberitaan dan mempengaruhi paradigma
masyarakat.

● Tugas PR disini adalah sebagai sumber


informasi yang dapat dipercaya oleh
masyarakat dan terbukti kebenarannya.
● Dalam menyampaikan informasi, praktisi PR juga harus menyesuaikan
penggunaan tata bahasa yang digunakan dengan tingkat pendidikan,
sosial, dan demografis masyarakat yang nantinya akan menerima
informasi ini. Bahasa yang digunakan haruslah bersifat umum dan dapat
diterima oleh masyarakat luas.

● Setiap penyampaian informasi yang dilakukan juga harus selalu bersifat


cepat, mengingat praktisi PR harus dapat mengimbangi kecepatan
informasi yang terjadi sekarang ini.

● Oleh karena itu, pendidikan yang disertai dengan pengetahuan


teknologi komunikasi mengenai praktik PR sangat dibutuhkan demi
menjaga kualitas praktisi PR di masa depan.
 Public Relation tidak dapat lagi bertindak pasif-reaktif dengan hanya terbatas
menyampaikan karya operasional perusahaan ke publik.

 Public Relation selain mengemas informasi dalam bentuk sintesa informasi yang
terpercaya, menarik dan informatif, juga harus mampu bertindak proaktif-preemptive
dengan mengemas informasi strategis dalam branding strategy perusahaan misalnya
 Era saat ini dan mendatang adalah era
kolaboratif-partisipatif, sehingga sudah tidak
pada tempatnya bagi Public Relation untuk
berlindung di balik struktur organisasi yang
kaku;

 Melainkan harus benar-benar mampu


menjembatani kepentingan publik akan
informasi yang benar dan mencerdaskan, dengan
kepentingan perusahaan atas terbentuknya
persepsi dan citra perusahaan melalui
pembangunan informasi (information
development) yang tersistematisai dengan baik.
2.
HUMANISME
DALAM
REPOSISI
PERAN PR
 Untuk mengimbangi kemajuan teknologi, yang berdampak terhadap semakin kritis dan
demanding-nya masyarakat, Public Relation harus meningkatkan keunggulan
kompetitifnya.

 Public Relation tidak lagi dapat bersandar terhadap norma-noma dan tatanan fungsi
konvensional dan standar, melainkan harus bertransformasi menjadi penggagas,
pelaksana dan pengawal transformasi fungsinya.

Pola komunikasi yang dilaksanakannya harus sejalan dengan


proses rekonstruksi sosial (social reconstruction), transformasi,
membangun emansipasi dan pemberdayaan sosial (social
empowerment) dengan mengedepankan pola komunikasi berbasis
kolaborasi daripada individual.
 Untuk mempengaruhi dan mengendalikan pikiran dan persepsi masyarakat, Public
Relation harus memperhatikan beberapa hal terkait dengan dinamika yang terjadi di
masyarakat, antara lain :
context, crisis, climate, complexity,
communicator/corporate, communicant/consumer,
channels, convergency, collaboration, content, creativity,
critical thinking, complex problem solving, cognitive
flexibility, convenient, cost, care, dan
commitment/consistency.

Semua itu harus memuat komponen utama yaitu aspek Humanisme,


dengan tetap bersandar pada nilai etika dan moral.
3.
CONSUMER
INSIGHT
“Your customer doesn’t care how much you know
until they know how much you care.”
-- Damon Richard
Dulu :
Orang PR harus banyak bicara
supaya didengar oleh Publik.
Terus menanamkan pengaruh.

Sekarang :
Orang PR harus lebih banyak lagi
mendengar apa yang diinginkan publik
Consumer Insight merupakan sebuah proses mencari tahu secara lebih mendalam dan
holistik, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan perilaku seorang konsumen yang
berhubungan dengan produk dan komunikasi iklannya.
Fondasi kerja New PR yang strategis adalah Customer Insight
Yaitu, semua hal yang dipersepsi, dipikirkan, dipertimbangkan,
dipahami, disukai, dipilih, dibicarakan, diharapkan, diraih, dinikmati
atau hal-hal sebaliknya yang melatarbelakangi perilaku konsumen.

Consumer Insight menjadi fondasi dan bekal strategis bagi PR


dalam menentukan langkah-langkah dan membuat inovasi-inovasi
dalam menyelenggarakan kegiatan PR.
Mengapa Consumer Insight
sangat penting dalam fungsi PR?

Sebab, tujuan PR adalah membuat publik berbicara mengenai produk dan


merek perusahaan dengan cara (isi pesan & karakter) mereka, namun tetap
sesuai dengan tujuan PR itu sendiri.

Bahasa Publik tentu berbeda dengan Bahasa Perusahaan.


Namun pesan yang diteruskan oleh publik bisa sangat menguatkan dan
mendukung tujuan-tujuan marketing dan PR.

Praktisi PR dapat mengadopsi bahasa-bahasa konsumen dalam merancang


komunikasi perusahaan.
Mengapa Consumer Insight
sangat penting dalam fungsi PR?

Pada era lama, orang PR bisa “menjejali” publik dengan informasi-informasi


yang ‘diasumsikan’ akan diterima begitu saja oleh publik.

Pada era sekarang, publik memiliki “independensi” yang kuat untuk memilih
informasi apa yang mereka terima, pahami, simpan, bahkan mereka akan
sebarkan
Mengapa Consumer Insight
sangat penting dalam fungsi PR?

Publik hanya peduli pada sesuatu yang mereka inginkan, mereka pilih sendiri,
dan mereka anggap berguna bagi diri mereka maupun orang disekitar mereka.

Sepenting apapun informasi yang dipersepsikan oleh orang PR, bila informasi
itu tidak dianggap penting oleh orang-orang yang menjadi targetnya,
infromasi tersebut pun menjadi tidak penting.

Case : Pres Conference without News Value


CARA MENDAPAT CONSUMER INSIGHT

Lembaga Riset Survey Mandiri Testing Content Monitoring Dashboard


4.
SPEAK THE
MARKETIN
G’S
LANGUAGE!
“Advertising is saying you’re good.
PR is getting someone else to say you’re good.”
-- Jean-Louis Gassee
ROI Mindset :
Apa kontribusi PR untuk
Perusahaan?

Apa dampak konkret bagi


peningkatan
profit perusahaan?
Agar Fungsi PR semakin Tajam & Akurat

 Tidak perlu berpikir atau menjadi tenaga Marketing


 Perlu tau cara berfikir, bahasa, logika dan apapun yang diperhatikan oleh Marketing

Faham Mindset Marketing


 Mensinergikan dengan aktivitas PR
yang strategis
MARKETING X PUBLIC RELATIONS

 Marketing : tell and educate


Mengarahkan dan mengontrol persepsi pelanggan atas produk dan
merek perusahaan

 Public Relations : influence and inspire


Mempengaruhi dan mengisnpirasi publik agar mereka mengajak
orang lain mengenal produk dan merek perusahaan
MARKETING X PUBLIC RELATIONS

 PR Era Baru memberikan kontribusi nyata bagi aktivitas-aktivitas marketing, bahkan


memberikan perspektif yang lebih segar.
 PR bertugas memengaruhi publik dan melekatkan pesan, bahkan hingga ke tataran
emosional.
 Dengan memahami cara berpikir dan bahasa Marketing, PR era baru harus mampu
berkreasi dan berinovasi untuk memberi kontribusi pada penjualan.
 PR berfungsi memengaruhi dan menggerakkan target market untuk memersepsikan,
meyakini, membela dan membagikan cerita tentang produk dan merek perusahaan.
 Make Your Consumer Love You !
THANKS!
Do you have any questions?

egigustra@gmail.com
0858 6945 3950
@egigustra

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai