i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Dua puluh lima responden menunjukkan bahwa 85% jarang mencuci sepatunya.
Hal tersebut didasari oleh beberapa hal antara lain: kesibukan, rasa malas, dan cuaca
yang sering kali tidak mendukung. Mayoritas dari responden lebih memilih
membeli sepatu baru dibandingkan mencuci sepatu lamanya. Hal ini dapat
mengakibatkan penambahan jumlah limbah sepatu.
Dari perkembangan tersebut limbah dari fashion juga menjadi persoalan
penting. Limbah fashion bisa memiliki dampak negatif pada lingkungan dan
kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan baik. Limbah fashion, termasuk
sepatu, dapat menyebar polutan dan bahan berbahaya. Bahan berbahaya antara lain:
bahan pencegah terbakar, formaldehida, serta bahan pewarna yang dapat
membahayakan lingkungan dan ekosistem. Selain itu, limbah fashion juga
membuat adanya penumpukan sampah yang sudah semakin banyak. Berdasarkan
identifikasi tersebut, maka kami berinisiatif untuk membuat produk ”Polybioscare
: Pembersih Sepatu Instan Anti-Bacterial dan Nature Essence sebagai Alternatif
Mengurangi Textile Waste”. Polybioscare merupakan sebuah produk yang
menawarkan bahan pembersih kebutuhan outfit yang instan dan terjangkau dengan
prinsip: findable, comfortable and usable dengan kombinasi nature essence hadir
untuk menjawab kebutuhan sekarang. Nature essence yang akan digunakan adalah
berasal dari ekstrak lemon dan lidah buaya.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Memotivasi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat
berkembang dan belajar wirausaha.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk praktik wirausaha dengan
pemahaman
3. Menambah wawasan dan pengamalan kewirausahaan di kalangan
mahasiswa.
4. Menciptakan produk yang membantu masyarakat dalam menghadapi
permasalahannya yakni semakin banyak orang khususnya mahasiswa ingin
selalu tampil modis dan ingin selalu terlihat rapi dan bersih serta mengurangi
limbah fashion.
5. Meningkatkan keterampilan berwirausaha dari para anggota tim Polybios
Care dengan harapan semoga produk dan inovasi dari kami dapat diterima
oleh khalayak umum.
1.3 Luaran
1. Laporan Kemajuan;
2. Laporan Akhir;
3. Produk Usaha;
4. Akun Media Sosial Instagram.
3
an (PKM-
K)
- Handphon
e dan
Laptop
- Software
Cost Structure Revenue Streams
- Biaya pembelian bahan baku - Pendapatan atas penjualan
- Biaya peralatan dan perlengkapan
- Biaya transportasi
- Biaya operasional
dengan produk kami melalui jejaring online dan kami melihat peluang dari
menjamurnya toko-toko pembersih sepatu yang ada di Purwokerto.
3.1.4 Membuat Akun Media Sosial
Setelah melakukan segmentasi pasar, langkah berikutnya yang kami lakukan
yaitu membuat akun media sosial untuk mempromosikan produk kepada
konsumen mengenal usaha kami.
3.1.5 Pembuatan Desain Produk
Setelah akun media sosial sudah dibuat, kami membuat desain
produk berdasarkan diskusi dari konsep yang ada, sehingga menarik perhatian
konsumen terhadap produk kami.
3.1.6 Trial dan Error Produk
Sebelum memulai tahapan produksi, kami melakukan trial dan error produk.
Kegiatan tersebut membantu kami menemukan kekurangan yang ada di produk
kami dan juga menghindari resiko kegagalan dalam proses produksi.
3.2 Produksi
3.2.1 Proses Produksi
Siapkan alat dan bahan seperti H202 atau Hidrogen Peroksida, bibit parfum,
gelas takar, pengaduk, botol, tisu, sarung tangan, Aloe vera, soda kue dan sari
lemon. Kemudian takar cairan Hidrogen peroksida (H2O2) dan soda kue sesuai
dengan jumlah takaran botol yaitu 100 ml. Teteskan 3-5 tetes bibit parfum kedalam
H2O2. Campurkan A loe vera dan sari lemon kedalam cairan tersebut yang
berfungsi sebagai antibacterial. Setelah itu, Aduk sampai merata. Tuangkan
kedalam botol. Hasil akhir, Polybioscare siap untuk dipasarkan dan dikemas untuk
menuju ke tahappemasaran.
3.2.2 Proses Pengemasan
Desain logo dan mockup kemasan untuk membuat branding produk
“Polybioscare”. Kemudian cetak desain tersebut untuk dijadikan sebagai sticker
kemasan yang akan dibuat, gunting sticker tersebut secara rapi. Tempelkan sticker
tersebut kedalam botol “Polybioscare”. Sabun Polybioscare selesai dikemas
kedalam box starter-kit.
3.2.3 Proses Promosi
Strategi yang akan dilakukan adalah memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memaksimalkan target promosi. Adapun pendekatan yang akan
kami lakukan adalah secara langsung dan tidak langsung. Rincian mengenai
strategi tersebut antara lain:
1. Strategi pemasaran langsung, dilakukan melalui mouth-to-mouth kepada
mahasiswa. Selain itu, kita akan memaksimalkan melalui penyebaran poster
pada lingkungan kampus dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
2. Strategi pemasaran tidak langsung, dilakukan dengan membuat website serta
konten yang terdiri dari katalog dan video produk yang dibagikan melalui
instagram, tiktok, whatsapp dan shopee.
9
DAFTAR PUSTAKA
CNBC Indonesia. 2018. Peminat Sneakers di Indonesia naik 70%. Diperoleh pada
Juli 2020. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20180220131649 -
33- 4849/peminat-sneakers-di-indonesia-naik-70
Hendariningrum, Retno dan Susilo, M. 2008. Fashion dan Gaya Hidup: Identitas
Dan Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 6(No.2), 25–32
Manampiring, H. 2019. Filosofi Teras. Fajar Ramdan
Nugroho, B.S., 2014. Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar
kecamatan. Jejak, 7(1), pp.46-59.
Ulfah, R., Ratnamulyani, I.A. dan Fitriah, M., 2016. Fenomena Penggunaan Foto
Outfit Of The Day di Instagram Sebagai Media Presentasi Diri (Suatu
Kajian Komunikasi Dalam Pendekatan Dramaturgi Erving Goffman).
Jurnal Komunikatio, 2(1).
22
GRAND TOTAL (Delapan Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu
Rupiah)
25