Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 2
1.3 Luaran ....................................................................................................... 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................... 3
2.1 Kondisi Umum Lingkungan Kegiatan Usaha........................................... 3
2.2 Gambaran Umum Produk ......................................................................... 3
2.3 Potensi Sumber Daya ............................................................................... 3
2.4 Peluang Pasar dan Keberlanjutan Usaha .................................................. 4
2.5 Analisis Kelayakan Usaha ........................................................................ 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 7
3.1 Tahap Pra-Produksi .................................................................................. 7
3.2 Produksi .................................................................................................... 8
3.3 Pasca Produksi .......................................................................................... 9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ..................... 11


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran ......................................................................... 22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas.............. 24
Lampiran 4. Desain Logo dan Pemasaran ............................................................ 25
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana…………………………………27

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia sudah sangat berubah, dewasa ini mengarah pada perkembangan gaya
hidup yang semakin komprehensif dan dinamis. Konstruksi sosial yang seakan-
akan memuja penampilan untuk tampil beda dan trendi sudah menjadi hal yang
lumrah sekarang ini. Fashion juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan
ekonomi, yaitu fungsi yang menjelaskan tentang popularitas. Kecenderungan ini
membuat penampilan di era sekarang sangat diperhatikan dan perlu dijaga untuk
menciptakan kesan yang baik dari orang lain. Seperti halnya menurut Filosofi
Stoicism dalam buku Filosofi Teras, untuk bisa hidup dengan tenang dan bahagia,
kita hanya perlu fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol dan tidak perlu terlalu
banyak memikirkan hal-hal yang tidak bisa kita ubah (Manampiring, 2019).
Artinya bahwa, dalam aspek ini hal yang perlu diperhatikan adalah penampilan
kita bukan merubah kesan orang lain pada kita yang biasanya sulit untuk kita
kontrol. Selain itu, fashion juga menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari
penampilan dan gaya sehari-hari. Benda-benda seperti baju dan aksesoris yang
dikenakan bukanlah sekadar penutup tubuh dan hiasan, lebih dari itu juga menjadi
sebuah alat komunikasi untuk menyampaikan identitas pribadi (Hendrariningrum,
2008). Pada kehidupan di era Society 5.0 ini masyarakat sosial sudah memiliki
medianya sendiri yaitu media sosial dalam menarik perhatikan orang lain. Hal ini
menyebabkan media sosial menjadi fenomena yang unik untuk dikaji, tidak hanya
sebagai komunikasi tetapi sebagai ajang untuk menampilkan ekspresi diri oleh
penggunanya.
Bahkan dalam salah satu platform Instagram banyak pengguna yang mencoba
untuk mengunggah foto dengan konsep OOTD (Outfit of The Day) yaitu
menampilkan fashion terbaik mereka berdasarkan urutan waktunya. Konsep foto
OOTD (Outfit of The Day) di Instagram kini dijadikan wadah representasi diri bagi
para penggemar fashion. Dengan menampilkan foto busana yang dipakai lengkap
dengan aksesori sepatu, para fashionista berusaha membentuk kesan terhadap para
followers-nya melalui foto-foto tersebut (Ulfah, 2016). Sudah tidak heran lagi, gaya
hidup masyarakat sekarang lebih melirik pada perkembangan ini, untuk proses
menampilkan identitas mereka masing-masing. Penggunaan aksesori outfit seperti
sepatu sudah menjadi kewajiban bagi semua orang untuk tampil menawan. Bahkan
di Indonesia, pengguna sneakers juga semakin meningkat. Menurut Andrey Noelfry
Tarigan selaku Event Director BCA Jakarta Sneaker Day dalam CNBC
mengungkapkan bahwa peningkatan tersebut ada di pada angka 50% hingga 70%
pada tahun 2016-2017 (CNBCindonesia.com, 2018). Maka dari itu, tingkat
intensitas penggunaan sepatu akan menyebabkan barang tersebut menjadi rentan
akan bakteri dan kuman.
Kami melakukan riset pasar pendahuluan pada mahasiswa Universitas Jenderal
Soedirman terhadap kebiasaan penggunaan sepatu dan kebiasaan mencuci sepatu.
2

Dua puluh lima responden menunjukkan bahwa 85% jarang mencuci sepatunya.
Hal tersebut didasari oleh beberapa hal antara lain: kesibukan, rasa malas, dan cuaca
yang sering kali tidak mendukung. Mayoritas dari responden lebih memilih
membeli sepatu baru dibandingkan mencuci sepatu lamanya. Hal ini dapat
mengakibatkan penambahan jumlah limbah sepatu.
Dari perkembangan tersebut limbah dari fashion juga menjadi persoalan
penting. Limbah fashion bisa memiliki dampak negatif pada lingkungan dan
kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan baik. Limbah fashion, termasuk
sepatu, dapat menyebar polutan dan bahan berbahaya. Bahan berbahaya antara lain:
bahan pencegah terbakar, formaldehida, serta bahan pewarna yang dapat
membahayakan lingkungan dan ekosistem. Selain itu, limbah fashion juga
membuat adanya penumpukan sampah yang sudah semakin banyak. Berdasarkan
identifikasi tersebut, maka kami berinisiatif untuk membuat produk ”Polybioscare
: Pembersih Sepatu Instan Anti-Bacterial dan Nature Essence sebagai Alternatif
Mengurangi Textile Waste”. Polybioscare merupakan sebuah produk yang
menawarkan bahan pembersih kebutuhan outfit yang instan dan terjangkau dengan
prinsip: findable, comfortable and usable dengan kombinasi nature essence hadir
untuk menjawab kebutuhan sekarang. Nature essence yang akan digunakan adalah
berasal dari ekstrak lemon dan lidah buaya.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1. Memotivasi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat
berkembang dan belajar wirausaha.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk praktik wirausaha dengan
pemahaman
3. Menambah wawasan dan pengamalan kewirausahaan di kalangan
mahasiswa.
4. Menciptakan produk yang membantu masyarakat dalam menghadapi
permasalahannya yakni semakin banyak orang khususnya mahasiswa ingin
selalu tampil modis dan ingin selalu terlihat rapi dan bersih serta mengurangi
limbah fashion.
5. Meningkatkan keterampilan berwirausaha dari para anggota tim Polybios
Care dengan harapan semoga produk dan inovasi dari kami dapat diterima
oleh khalayak umum.

1.3 Luaran
1. Laporan Kemajuan;
2. Laporan Akhir;
3. Produk Usaha;
4. Akun Media Sosial Instagram.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan Kegiatan Usaha


Lingkungan usaha yang dilakukan berada di Kabupaten Banyumas yang mana
merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah dengan pertumbuhan ekonomi
paling tinggi dibandingkan dengan kabupaten lain (Nugroho, 2014). Daerah dengan
ekonomi yang bagus membuat sarana dan prasarana di tempat tersebut mendukung
aspek usaha baik itu wisata, perdagangan, jasa dan sebagainya. Kecamatan
Purwokerto Utara merupakan salah satu kecamatan di Banyumas yang nantinya
menjadi tempat kami menjalankan usaha. Tempat yang berdekatan dengan sector
usaha lain seperti restaurant, hiburan. Kelontong serta menjadi pusat pendidikan
karena berdekatan dengan Universitas Jenderal Soedirman. Berdasarkan observasi
dan penilaian yang kami lihat ada beberapa pesaing atau pesaing yang bertempat di
Purwokerto:
1. Shoes & Care Purwokerto. Menawarkan produk dan jasa cuci sepatu dengan
harga yang cukup terjangkau dengan pelayanan yang variatif. Usaha tersebut
milik Dr. Tirta, dimana beliau memiliki exposure mengenai outfit yang sangat
besar.
2. Vins Cleaning Station. Salah satu pusat cuci sepatu paling lengkap di
Purwokerto dengan harga terjangkau dan variasi pelayanan yang cukup hebat,
namun tidak memproduksi sendiri sabun pencuci.
Produk yang akan kami hasilkan berupa kit cleaning outfit yang terdiri dari
bahan pembersih utama cairan pembersih sepatu dengan tambahan berupa alat sikat
dan kain microfiber dalam paket penjualan. Produk pembersih ini dapat dipakai
hampir semua bahan sepatu seperti kanvas dan kulit maupun sepatu wanita seperti
flat shoes, slip on dan lainnya yang memiliki bahan serupa.
2.2 Gambaran Umum Produk
Polybioscare adalah produk pembersih sepatu dengan fast cleaning technology
dan nature essence, yakni membersihkan sepatu tanpa bilas serta sebagai
antibacterial untuk membangun ekosistem outfit yang tahan akan kerusakan.
Polybioscare memiliki kandungan dengan memanfaatkan soda kue, Hidrogen
Peroksida, bibit parfum, lemon, dan lidah buaya yang dibentuk melalui proses
pengendapan dan pelarutan menggunakan teknik stir mixing, yakni gelas ukur dan
peralatan mengaduk untuk menakar larutan sesuai dengan formula. Produk
Polybioscare disajikan dalam botol premium yang berisi 100 ml yang mana bisa
digunakan sampai ± 5 kali pemaikaian. Starter kit dalam produk ini dengan
tambahan member card, thank you card, manual book, customer care, alat sikat dan
kain microfiber.
2.3 Potensi Sumber Daya
Potensi sumber daya bahan baku dari Polybioscare adalah produk pembersih
sepatu dengan nature essence dan antibacterial yang didapat dari lidah buaya (Aloe
vera) dan lemon (Citrus limon). Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah panas
4

terbuka serta pembudidayaannya sangat mudah dan ekonomis. Pemanfaatan lidah


buaya dan lemon ini dapat mengurangi bahaya dari penggunaan deterjen bagi
lingkungan. Sedangkan, senyawa H202 atau Hidrogen Peroksida dan bibit parfum
didapat dari toko kimia di sekitar Kota Purwokerto. Hasil dari Produk Polybioscare
dapat digunakan untuk mengurangi limbah yang dihasilkan pada tekstil dan
pencemaran lingkungan. Selanjutnya, potensi sumber daya manusia dari
Polybioscare adalah Kelompok PKM ini terdiri dari mahasiswa yang tersebar dari
beberapa program studi yakni Administrasi Publik, Ilmu Politik dan Kimia.
Masing-masing anggota memiliki tugas dan tanggung jawab yang relevan dengan
keahlian yang dimiliki, sehingga diharapkan mampu membantu keberlanjutan
usaha.
2.4 Peluang Pasar dan Keberlanjutan Usaha
Peluang pasar bagi produk Polybioscare memiliki peluang yang sangat besar
dan keberlanjutan yang tinggi. Produk Polybioscare memberikan penawaran yang
menarik dari segi hight product quality dan premium product, sehingga kami yakin
produk Polybioscare ini mampu bersaing dengan produk serupa yang sudah
terlebih dahulu berada di pasaran. Produk Polybioscare ini memiliki target pasar,
yakni outfit enthusiast seperti kalangan pelajar dan mahasiswa. Rencana usaha yang
akan kami lakukan adalah sebagai berikut: pertama, kami menyusun struktur
organisasi usaha, agar dalam menjalankan usaha ini setiap anggota dapat
mendapatkan tugas dan tanggung jawab secara adil. Kedua, kami akan melakukan
produksi yaitu pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan bahan baku dan
peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan produksi. Ketiga, melakukan
kegiatan pemasaran yaitu terkait segala bentuk perencanaan, target, tujuan, dan
hasil dalam memasarkan produk kami. Keempat, pengelolaan di bidang distribusi
sebagai kunci utama dalam mendukung pengelolaan pemasaran produk kami.
Kelima, membuat laporan keuangan yaitu terkait pengelolaan keuangan meliputi
transparansi dan sirkulasi keuangan di dalam usaha yang kami canangkan. Tujuan
laporan keuangan ini dibuat yaitu untuk mendapatkan data keuangan dan sebagai
bahan evaluasi usaha.
2.5 Analisis Kelayakan Usaha
2.5.1 Analisis Strength, Weaknes, Opportunities, and Threat (SWOT)
Strength Weaknes
1) Masih jarang ditemui potensi pasar 1) Banyak masyarakat secara umum
yang menawarkan produk sabun yang masih kurang percaya pada
pembersih outfit terutama tas dan produk baru dengan
sepatu. membandingkan produk yang
2) Masyarakat secara umum khususnya telah mempunyai nama seperti
mahasiswa sangat memperhatikan Shoes and Care.
penampilan yang menarik terutama 2) Skala pembersih dari produk yang
pada kebersihan outfit. kami tawarkan belum terdapat
parameter yang pasti.
5

3) Outfit sudah menjadi kebutuhan


wajib bagi masyarakat modern pada
perkembangan saat ini.
Opportunities Threat
1) Kompetisi pesaing yang masih 1) Pesaing yang sudah memiliki
sedikit akan membuka potensi pasar nama memiliki teknik marketing
yang besar dan segmentasi yang lebih baik, sehingga akan
konsumen yang baru. memungkinkan konsumen dibuat
2) Material pembuatan produk kami bimbang.
mudah ditemukan di wilayah
Kabupaten Banyumas dan sekitarnya

2.5.2 Analisis Model Kanvas


Key Value Customer Customer
Key Activities
Partners Proposition Relationship Segment
- Pemasok - Penjualan - Pengalaman - Customer - Demografis:
bahan produk pelanggan Care Outfit
baku alat secara - Pembersih - Media Enthusiast
dan bahan online dan sepatu Sosial yang didapat
laboratori offline nature - Brosur dari pelajar
um kimia - Mengikuti essence dan Channel dan
- Pemasok event antibacteria - Media mahasiswa
kemasan - Mengambil l Sosial dan Purwokerto
produk, peran Website - Geografis:
plastic ekosistem - Gudang Banyumas
dan paper penjualan Produksi dan
bag hybrid sekitarnya
- Mengontrol - Psikologis:
proses Pelajar dan
produksi Mahasiswa
dan yang tidak
pemasaran punya waktu
secara untuk
maksimal membersihka
Key n outfit
Resources dengan cepat
- Sumber
Daya
Manusia
- Peralatan
dan
Perlengkap
6

an (PKM-
K)
- Handphon
e dan
Laptop
- Software
Cost Structure Revenue Streams
- Biaya pembelian bahan baku - Pendapatan atas penjualan
- Biaya peralatan dan perlengkapan
- Biaya transportasi
- Biaya operasional

2.5.3 Analisis Finansial


Perhitungan Break Event Point (BEP) digunakan untuk mengetahui titik
impas produksi yaitu keadaan dimana tingkat penjualan, pendapatan dan modal
berada dalam posisi yang sama. Berikut kami sampaikan hasil Analisis Finansial
Usaha dari produksi 250 unit produk yang menunjukkan kelayakan usaha:
No Jenis Biaya Total (Rp)
Biaya Tetap
1 Perlengkapan dan peralatan 1.763.000
2 Biaya listrik 300.000
3 Biaya Promosi (Poster, Media Sosial Analysis dan Customer 320.000
Care)
4 Alat Tulis Kantor (ATK) 50.000
5 Sewa Lab (Pengembangan Produk) 500.000
SUB TOTAL 2.933.000
Biaya Variabel
1 Bahan Baku 4.494.000
2 Perjalanan Lokal 750.000
SUB TOTAL 5.244.000
TOTAL 8.177.000
Total Biaya
Harga Pokok Penjualan (HPP) =
Jumlah Unit Produksi
8.177.000
= = Rp32.708
250
Harga Jual Per Unit = HPP + Laba = 32.708 + (50%𝑥 32.708)
= 32.708 + 16.354 = 49.062 atau Rp49.500
Pendapatan 1 Bulan = Harga Jual Per Unit x Jumlah Unit Produksi
= 49.500 x 250 = 12.375.000
7

Biaya Variabel 5.244.000


Biaya Variabel per Unit = =
Jumlah Unit Produksi 250
= Rp20.976
Biaya Tetap
BEP Per Unit =
(Harga Jual − Biaya Variabel Per Unit)
2.933.000
= = 103 Unit
(49.500 − 20.976)
Biaya Tetap
BEP Rupiah =
1 − (Biaya Variabel Per Unit ∶ Harga Jual)
2.933.000
= = Rp5.089.871
1 − (20.976: 49.500)
Diketahui titik impas akan diperoleh jika produk yang terjual sebanyak 103
unit dan penerimaan mencapai Rp5.089.871. Hal ini berarti usaha Polybioscare
menguntungkan karena jumlah produk yang terjual dan penerimaan setiap bulannya
melebihi titik impas yaitu 250 unit dengan penerimaan sebesar Rp 12.375.000 per
bulan. Arus Kas keberlanjutan usaha dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2. 1 Arus Kas Keberlanjutan Usaha Selama 2 Tahun

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Tahap Pra-Produksi
3.1.1 Penentuan Ide
Pada mulanya anggota team merasakan ketidaknyamanan terhadap sepatu
kotor yang digunakan pelanggan lain ketika makan siang di warung. Dari sinilah
muncul ide untuk membuat pembersih sepatu. Penentuan ide dilakukan secara
offline untuk menentukan gagasan.
3.1.2 Pembuatan Konsep
Setelah mendapatkan ide usaha apa yang akan dijalani, selanjutnya kami
melakukan diskusi untuk membahas Konsep apa yang akan kami rancang agar ide
ini bisa berjalan lancar. Konsep yang kami bawa yakni “polybios” yakni bentuk
pemerintahan silih berganti berupa siklus, berputar dan pada gilirannya akan
kembali ke asal.
3.1.3 Melakukan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar berfokus kepada mahasiswa dan masyarakat umum serta
memberikan keluasan pemasaran dengan meningkatkan kepercayaan konsumen
8

dengan produk kami melalui jejaring online dan kami melihat peluang dari
menjamurnya toko-toko pembersih sepatu yang ada di Purwokerto.
3.1.4 Membuat Akun Media Sosial
Setelah melakukan segmentasi pasar, langkah berikutnya yang kami lakukan
yaitu membuat akun media sosial untuk mempromosikan produk kepada
konsumen mengenal usaha kami.
3.1.5 Pembuatan Desain Produk
Setelah akun media sosial sudah dibuat, kami membuat desain
produk berdasarkan diskusi dari konsep yang ada, sehingga menarik perhatian
konsumen terhadap produk kami.
3.1.6 Trial dan Error Produk
Sebelum memulai tahapan produksi, kami melakukan trial dan error produk.
Kegiatan tersebut membantu kami menemukan kekurangan yang ada di produk
kami dan juga menghindari resiko kegagalan dalam proses produksi.
3.2 Produksi
3.2.1 Proses Produksi
Siapkan alat dan bahan seperti H202 atau Hidrogen Peroksida, bibit parfum,
gelas takar, pengaduk, botol, tisu, sarung tangan, Aloe vera, soda kue dan sari
lemon. Kemudian takar cairan Hidrogen peroksida (H2O2) dan soda kue sesuai
dengan jumlah takaran botol yaitu 100 ml. Teteskan 3-5 tetes bibit parfum kedalam
H2O2. Campurkan A loe vera dan sari lemon kedalam cairan tersebut yang
berfungsi sebagai antibacterial. Setelah itu, Aduk sampai merata. Tuangkan
kedalam botol. Hasil akhir, Polybioscare siap untuk dipasarkan dan dikemas untuk
menuju ke tahappemasaran.
3.2.2 Proses Pengemasan
Desain logo dan mockup kemasan untuk membuat branding produk
“Polybioscare”. Kemudian cetak desain tersebut untuk dijadikan sebagai sticker
kemasan yang akan dibuat, gunting sticker tersebut secara rapi. Tempelkan sticker
tersebut kedalam botol “Polybioscare”. Sabun Polybioscare selesai dikemas
kedalam box starter-kit.
3.2.3 Proses Promosi
Strategi yang akan dilakukan adalah memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk memaksimalkan target promosi. Adapun pendekatan yang akan
kami lakukan adalah secara langsung dan tidak langsung. Rincian mengenai
strategi tersebut antara lain:
1. Strategi pemasaran langsung, dilakukan melalui mouth-to-mouth kepada
mahasiswa. Selain itu, kita akan memaksimalkan melalui penyebaran poster
pada lingkungan kampus dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
2. Strategi pemasaran tidak langsung, dilakukan dengan membuat website serta
konten yang terdiri dari katalog dan video produk yang dibagikan melalui
instagram, tiktok, whatsapp dan shopee.
9

Selain itu, dalam meningkatkan penjualan “Polybioscare” kami menggunakan


rumus penjualan “Sales = (Value - Price) Communication” dalam menjelaskan
berkaitan dengan peran nilai, harga dan komunikasi. Cara kita meningkatkan
penjualan adalah dengan meningkatkan nilai produk dan meningkatkan
komunikasi. Nilai produk dibagi menjadi dua, yaitu nilai produk fungsional dan
emosional. Strategi yang akan kita lakukan, yakni:
1. Value Fungsional. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi produk
“Polybioscare” dalam membersihkan sepatu dan tas melalui pengembangan
produk (Product Development)
2. Value Emosional. Membranding produk dengan story telling yang
menerangkan cerita dibalik produk yang akan dijual.
3. Komunikasi. Memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan dengan
memberikan Customer Support.
Untuk menggaet dan meningkatkan minat dari konsumen, kami membuat
beberapa langkah strategis seperti social media marketing, e-commerce, potongan
kebijakan, customer support dan product story telling.
3.3 Pasca Produksi
Setelah melakukan produksi kami meninjau kembali aspek keuangan,
melakukan launching produk di media sosial untuk dipasarkan, membuat catatan
harian (logbook), laporan kemajuan, dan laporan akhir dan Menggunggah bukti
kegiatan, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
BAB 4.
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Rencana Anggaran

No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana


1 Bahan Habis Pakai Belmawa Rp4,936,000.00
Perguruan Tinggi Rp102,000.00
Instansi Lain (Jika ada)
2 Sewa dan Jasa Belmawa Rp700,000.00
Perguruan Tinggi Rp250,000.00
Instansi Lain (Jika ada)
3 Transport Lokal Belmawa Rp1,475,000.00
Perguruan Tinggi Rp125,000.00
Instansi Lain (Jika ada)
4 Lain-Lain Belmawa Rp500,000.00
Perguruan Tinggi Rp700,000.00
Instansi Lain (Jika ada)
Jumlah Rp8,788,000.00
Rekap Sumber Dana Belmawa Rp7,611,000.00
Perguruan Tinggi Rp1,177,000.00
10

Instansi Lain (Jika ada)


Jumlah Rp8,788,000.00
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan PKM-K
Bulan Person
No Jenis Kegiatan Penanggung
1 2 3 4
jawab
1 Tahap Persiapan Fauzian Kadafi
a. Penyusunan Arifiatmoko
b. Koordinasi Tim dan Windy
c. Konsultasi dan Chairunisa
Survey
Pengadaan
Barang
2 Tahap Pelaksanaan Arya
a. Produksi dan Wiryawan
Pasca Produksi Harish, Alfin
b. Pemasaran Dimawan
c. Keuangan Harap
3 Tahap Akhir Farhatin
a. Monitoring dan
Evaluasi
b. Laporan
kemjuan dan
laporan akhir
c. Pengembangan
Usaha

DAFTAR PUSTAKA
CNBC Indonesia. 2018. Peminat Sneakers di Indonesia naik 70%. Diperoleh pada
Juli 2020. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20180220131649 -
33- 4849/peminat-sneakers-di-indonesia-naik-70
Hendariningrum, Retno dan Susilo, M. 2008. Fashion dan Gaya Hidup: Identitas
Dan Komunikasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 6(No.2), 25–32
Manampiring, H. 2019. Filosofi Teras. Fajar Ramdan
Nugroho, B.S., 2014. Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar
kecamatan. Jejak, 7(1), pp.46-59.
Ulfah, R., Ratnamulyani, I.A. dan Fitriah, M., 2016. Fenomena Penggunaan Foto
Outfit Of The Day di Instagram Sebagai Media Presentasi Diri (Suatu
Kajian Komunikasi Dalam Pendekatan Dramaturgi Erving Goffman).
Jurnal Komunikatio, 2(1).
22

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran


No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1 Belanja Bahan Habis Pakai
Bibit Parfum 5 pcs 198.000 990.000
Aloe Vera 6 pcs 88.000 528.000
Sari Lemon 5 pcs 75.000 375.000
Hydrogen Peroxide 3% 5 pcs 30.000 150.000
Botol Kaca 50 pcs 15.000 750.000
Sikat 50 pcs 20.000 1.000.000
Kain Microfiber 50 pcs 5.000 250.000
Paper Bag 50 pcs 3.000 150.000
Tali Rami 2 pcs 8.000 16.000
Segel Stiker 1 pcs 10.000 10.000
Alat Penghancur Kertas 1 pcs 70.000 70.000
Gelas Ukur 3 pcs 20.000 115.000
Corong 5 pcs 9.000 45.000
Sendok Lab 5 pcs 11.000 55.000
Square Box 50 pcs 10.000 461.000
Kertas Jilid 1 pcs 58.000 58.000
Sarung Tangan 10 pasang 7.000 70.000
SUB TOTAL 5.038.000
2 Sewa dan Jasa
Sewa Lab Kimia 1 kali 500.000 500.000
Sewa Analisis FTIR 1 kali 200.000 200.000
Sewa Analisis AAS 1 kali 250.000 250.000
SUB TOTAL 950.000
3 Transportasi Lokal
Kegiatan Perizinan 1 kali 100.000 100.000
Kegiatan penyiapan alat 6 Kali 75.000 450.000
dan bahan
Kegiatan Pengujian 6 Kali 50.000 300.000
Ongkos kirim 6 Kali 75.000 450.000
publikasi dan promosi 6 Kali 50.000 300.000
SUB TOTAL 1.600.000
4 Lain-lain
stand banner 1 150.000 150.000
ATK 2 25.000 50.000
Print Poster 50 4.000 200.000
Perizinan PIRT 1 800.000 800.000
SUB TOTAL 1.200.000
GRAND TOTAL 8.788.000
23

GRAND TOTAL (Delapan Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu
Rupiah)
25

Lampiran 4. Desain Logo dan Pemasaran

Logo Polybios Care

Alat Pemasaran Sosial Media

Anda mungkin juga menyukai