Anda di halaman 1dari 8

FORMAT LAPORAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II METODOLOGI

2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Lab. Reproduksi FKH Unair

17 Mei – 6 Juni 2019

2.2 Metode Kegiatan (nyontek laporan kakak tingkat ya)

2.2.1 Fisiologi Reproduksi pada Hewan Besar (swab vagina)

2.2.2 Teknologi Reproduksi pada Hewan Besar

- Koleksi Oosit melalui Aspirasi dari Folikel

- Koleksi Oosit melalui Flushing

- Koleksi Semen Domba menggunakan Vagina buatan

- Evaluasi semen

2.2.3 Teknik Kebidanan pada Hewan Besar

- Pertolongan partus pada kasus Distokia ternak besar

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Fisiologi Reproduksi pada Hewan Besar

3.1.1 Anatomi Reproduksi Hewan Jantan

3.1.2 Anatomi Reproduksi Hewan Betina

3.1.3 Vaginal Smear pada Hewan Coba Mencit

3.2 Teknologi Reproduksi pada Hewan Besar

3.2.1 Koleksi Oosit melalui Aspirasi dan Flushing

3.2.2 Teknik Penampungan Semen Segar

3.2.3 Evaluasi Semen

3.2.4 Teknik Inseminasi Buatan


3.3 Teknik Kebidanan pada Hewan Besar

3.3.1 Alat-alat Kebidanan

3.3.2 Penanganan Distokia

3.3.3 Fetotomi

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

FORMAT REFERAT

HALAMAN JUDUL REFERAT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI

Swab vagina tikus : fase estrus

Swab vagina terwarnai , fase :

Swab vagina terwarnai , fase:

Evaluasi semen yang hidup


Koleksi oosit

Koleksi oosit

Koleksi oosit

Koleksi oosit
Sebelum ovulasi

Kista folikel

Alat-alat Kebidanan
Calf snare

Referensi gambar: Daham, A. F. 2010. Obstretical Equipment. Practical Obstretic. University of Al-
Qadisiyah. Baghdad.

EVALUASI SEMEN DOMBA

MAKROSKOPIK

Parameter Hasil Keterangan


Volume 0,4 cc Normal
Volume semen domba
umumnya adalah 0.3 – 2 mL
tergantung beberapa faktor
seperti bangsa, ukuran testis,
status kesehatan, pakan, umur,
frekuensi penampungan semen.
Volume juga dipengaruhi oleh
temperatur dan stress
Konsistensi Kental Baik
Kekentalan yang baik
menunjukkan nilai atau
konsentrasi spermatozoa dalam
semen cukup tinggi
Warna Putih krem Normal
Beberapa kondisi tidak normal
pada sistem reproduksi jantan
dapat mengakibatkan
perubahan warna pada semen
domba, misalnya adanya darah
(kemerahan), infeksi atau
kontaminasi (abu-abu atau
warna coklat)
Bau Aroma domba Normal
Bau khas semen domba seperti
bau khas pada domba.
Jika menyimpang bau pesing,
anyir, busuk
pH 6,4-6,8 Normal
Variasi pH semen dipengaruhi
oleh plasma semen. pH yang
terlalu rendah dapat
mengakibatkan kematian yang
lebih cepat pada sel-sel sperma
Sumber: Toelihere, (1993); Hafez, (2000)

Toelihere, M.R. 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa. Bandung.


Hafez, E.S.E. 2000. Semen Evaluation in Reproduction In Farm Animals. 7th edition. Wiliams and Wilkins.
Maryland.

MIKROSKOPIK
Parameter Hasil Keterangan
Gerakan massa +++ Baik
Gerakan massa sel-sel sperma
cukup cepat, pergerakan yang
dinilai adalah pergerakan sel
sperma yang progresif (ke depan).
Gerakan individu 90% Progresif Baik (gerakan progresif 90%
dengan skor kecepatan 4)
Gerakan individu cepat
Konsentrasi Densum (1 milyar/cc) Baik
Densitas sel-sel sperma padat,
mengindikasikan terdapat jumlah
sel sperma yang cukup tinggi
pada hasil penampungan
Motilitas 85%
Persentase (%) Kisaran normal:
Hidup 92% 90-100%
Mati 18% 0-10%
Abnormal 1,5% 20%

Sumber: Toelihere, (1993); Hafez, (2000); Pervage et al. (2009)

Pervage, S., M.R. Hassan, M. Ershaduzzaman and M.A.M.Y. Khandoker. 2009. Preservation of liquid
semen and artificial insemination in bative sheep. J. Bangadesh Agril. 7(2): 205–308.

Anda mungkin juga menyukai