Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN UTR

1. Kelebihan dan Kekurangan DR


Kelebihan Kekurangan
Lebih efisien karena waktu penembakan Alatnya mahal
tidak boleh lebih dari 5 detik
Paparan radiasi yang diterima operator Alatnya tidak fleksibel
lebih sedikit karena waktu tembak cepat
Sekali tembak menghasilkan 3 citra film Tidak bisa digunakan untuk teknik kontak,
Film langsung dapat dibaca Sulit digunakan pada bahan uji di tempat
yang sempit
Densitas dapat langsung diketahui
Dapat dijadikan investasi jangka panjang

2. Cara Kalibrasi Eddy Current Testing


- Nyalakan alat eddy current testing, tunggu proses hingga alat siap digunakan
- Pilih phasec mode
- Atur frekuensi sesuai frekuensi pada probe
- Letakkan probe pada blok kalibrasi
- Klik tombol balancing
- Atur gain hingga muncul sinyal sesuai yang diinginkan
- Atur phase untuk mengatur arah sinyal yang diinginkan

3. Langkah Kerja Infrared Test


 Tekan tombol power untuk menyalakan kamera
 Tunggu sampai proses start up/loading selesai
 Mengatur nilai-niai parameter sesuai dengan obyek yag akan diamati dan kondisi
lingkungan (emmisivity, reflected tempertaure, atmosphere temperature)
 Memilih temperature range
 Memilih alat pengukuran yang akan digunakan, misalnya spot/box (area)
 Memilih palet warna yang diinginkan (Putih,kuning,oranye,biru)
 Mengatur fokus dengan memutar focus range ke kiri atau ke kanan
 Memperkecil pengarus temperatur pantulan
 Menekan tombol save untuk menyimpan gambar
 Membuat laporan menggunakan software FLIR Tools pada laptop

4. Kelebihan dan Kekurangan MT


 Kelebihan metode ini antara lain:
- Dapat mendeteksi cacat yang sangat kecil.
- Mendeteksi cacat pada benda-benda yang kompleks.
- Dapat memeriksa cacat surface dan subsurface.
- Dapat memeriksa benda yang berbentuk ring maupun pipa.
- Portabel.
 Kekurangan dari metode ini antara lain:
- Benda yang di teliti hanya benda ferromagnetic.
- Memerlukan arus listrik
- Untuk benda uji yang besar di perlukan sebuah yoke yang besar pula.

5. Kelebihan dan Kekurangan PT


Kelebihan Kelemahan
Sensitifitas tinggi untuk diskontinyuitas Hanya dapat diterapkan untuk
permukaan yang kecil diskontinyuitas terbuka
Dapat memeriksa semua jenis material Harus dilakukan pembersihan awal untuk
baik logam atau bukan logam, magnetik menghilangkan kotoran yang mungkin
atau bukan magnetik, konduktif atau menutup diskontinyuitas
bukan konduktif. Pemeriksa harus mempunyai akses
Pemeriksaan cepat dan biaya rendah langsung ke permukaan yang diperiksa
Pemeriksaan mudah untuk benda uji Kekasaran permukaan dapat
dengan bentuk geometri kompleks mempengaruhi sensitivitas pemeriksaan
Indikasi dihasilkan secara langsung Tahapan proses pengoperasian yang
Bahan dapat dibuat portabel dalam bentuk dilakukan dan dikendalikan sangat
semprotan aerosol banyak
Bahan penetran dan peralatan yang terkait Harus dilakukan pembersihan akhir
ralatif murah. benda uji.
Adanya bahan dan limbah kimia yang
harus ditangani sesuai aturan.

6. NDT
Jenis Diskontinuyitas Material yang Prinsip Dasar
NDT Permukaan/sub Non diuji
permukaan
UT - V Material apa saja Ketika probe
yang padat dan ditempelkan pada
permukaannya permukaan benda uji,
rata gelombang ultrasonik akan
merambat didalam benda
tersebut.
Selama
perambatannya akan
mengalami pemantulan dan
pembiasan oleh permukaan
batas antara dua bahan
yang berbeda, seperti
permukaan material dan
diskontinyuitas di dalam
material.
Gelombang ultrasonik
yang dipantulkan kemudian
ditangkap kembali oleh
probe, selanjutnya dirubah
menjadi sinyal listrik yang
ditampilkan pada layar
monitor.
RT V V Semua material Merupakan metode NDT
yang mendeteksi cacat dalam
bahan oleh penetrasi foton
energi tinggi.
MT V - Bahan Uji partikel magnetik bekerja
ferromagnetik atas dasar prinsip kebocoran
flux magnetik
PT V V Material yang bekerja dengan prinsip
permukaannya kapilaritas
tidak
berpori/tidak
sangat kasar
ECT v - Bahan yang dapat Arus eddy terbentuk melalui
menghantarkan proses induksi
arus listrik elektromagnetik, yaitu proses
pembangkitan arus listrik
karena adanya konduktor
dalam medan magnet yang
berubah-ubah.

7. Kalibrasi UT Manual
a. Probe Normal
- Pilih range disesuaikan dengan tebal material yang akan diperiksa. R minimal sama
dengan tebal material (misal 100)
- Tempatkan probe normal pada blok kalibrasi V1 dengan ketebalan 25 mm
- Hitung pulsa yang akan muncul dengan rumus n = range/ketebalan = 100/25 = 4
pulsa
- Tempatkan posisi skala horizontal pada posisi dengan mengatur velocity dan probe
delay
Pulsa 1 = tebal/range x100 = 25
Pulsa 2 = 2 tebal/range x100 = 50
Pulsa 3 = 3 tebal/range x100 = 75
Pulsa 4 = 4 tebal/range x100 = 100
- Kalibrasi selesai instrument siap digunakan untuk memeriksa material
b. Probe Sudut
- Pilih R dengan ketentuan R ≥ 2t/cos θ
- tempatkan probe sudut pada blok diagram V2 menghadap lengkungan dengan jari
jari 25 mm
- atur posisi pulsa dengan mengubah velocity dan probe delay
pulsa 1 = t/r x 100 = 35
pulsa 2 = t + (25+50)/100 x 100 = 100
- kalibrasi selesai instrument siap digunakan untuk memeriksa material
c. Auto Kalibrasi
- Tentukan range
- Masuk ke db ref kemudian atur lebar gate sesuai dengan lebar pulsa dan threshold
diatur minimal 30% tinggi layar
- Pilih menu auto cal, kemudian atur nilai sref 1 dan sref 2
- Atur pada gate pada gate a start hingga gate menyentuh pulsa 1 (posisi pulsa
berada di tengah gate), kemudian klik record
- Lakukan hal seperti diatas pada pulsa ke dua
- kalibrasi selesai instrument siap digunakan untuk memeriksa material

8. Metode Pembersihan pada PT


a. Water washable penetrant system
Sistem liquid penetrant ini dapat berupa fluorescent. Proses pengerjaannya cepat dan
efisien. Pembilasan harus dilakukan secara hati-hati, karena liquid penetran dapat
terhapus habis dari permukaan diskontinyuitas.
b. Post emulsifible system
Biasa digunakan untuk menyelidiki keretakan yang sangat kecil, menggunakan
penetrant yang tidak dapat dibasuh dengan air. Penetrant jenis ini dilarutkan dengan oli
dan membutuhkan langkah tambahan pada saat penyelidikan yaitu pembubuhan
emulsifier yang dibiarkan pada permukaan spesimen.
c. Solvent removable system
Solvent removable sistem digunakan pada saat pre cleaning dan pembasuhan penetrant.
Penetrant jenis ini larut dalam oli. Pembersihan penetrant secara optimum dapat dicapai
dengan cara mengelap permukaan benda kerja dengan lap yang telah dilembabkan
dengan solvent. Tahap akhir dari pengelapan dilakukan dengan menggunakan kain
kering. Penetrant juga dapat dihilangkan dengan cara membanjiri permukaan benda
kerja dengan solvent.

9. Metode MT
- Dry particle,
- Wet particle, dan
- Wet Fluorescent.

10. Pengujian pada PT bisa diterima jika


- Relevant Linear Indication
- Relevant Rounded Indication

11. Perhitungan UT
- Menentukan Scanning area
Sc A = ½ LL + HAZ (head affected zone) + 2t/cos θ
- SA = S = kemiringan
S = t/cos θ (pada leg 1)
S = 2t/cos θ (pada leg 2)
- RA = y = titik cacat ke titik indeks probe
y = S sin θ
- DA = x = kedalaman cacat
x = s cos θ (pada leg 1)
x = 2t – s cos θ (pada leg 2)

12. Defectology
- Defektologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jenis cacat dan penampakannya
pada uji tak rusak
-

Anda mungkin juga menyukai