Anda di halaman 1dari 2

1

REVIEW JURNAL
Judul

Nama Jurnal
Link Download
Volume & Halaman
Tahun
Penulis
Reviewer
Tanggal

Tujuan Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Pola XRD dari SS 316 yang di deposisi oleh nickel dan ion nitrogen dengan
berbagai dosis diperlihatkan oleh kurva dibawah ini:

Pola XRD pada sample yang tidak di beri perlakuan menunjukan


puncak austenite. Untuk sample yang dilapisi nickel sebelum proses
implantasi terlihat puncak Ni(111). Setelah proses implantasi
puncak difraksi menunjukan nickel nitride dan garis difraksi nickel.
Pada implantasi dengan dosis 1 x 1017 ions/cm2 memperlihatkan
2

puncak nickel nitride Ni3N(111) dan Ni4N(300) dan dua puncak


difraksi Ni(200) dan Ni(311). Dengan meningkatnya dosis ion ke 5 x
1017 ions/cm2 intensitas dari puncak nickel nitride meningkat
sementara intensitas Ni(200) menurun dan puncak Ni(311)
menghilang. Pada dosis dosis 1 x 1018 ions/cm2 muncul puncak baru
yaitu Ni4N(110). Pada dosis 5 x 1018 ions/cm2, Ni4N(110), Ni3N(111)
dan Ni4N(300) menjadi semakin intens dan Ni(200) hampir hilang.
Maka, dari hasil XRD terlihat bahwa lapisan nickel nitride telah
terbentuk dan sebagaimana dosis ion nitrogen meningkat maka
proses ini juga meningkat. Untuk memiliki estimasi secara teori dari
distribusi ion nitrogen pada energi 20 keV digunakan TRIM2008
(Transport of Ions in Matter) kode.
Morfologi permukaan dari lapisan nickel dan implan nitrogen sample
pada dosis berbeda dianalisa oleh AFM. Sample yang dimplan pada
dosis terendah menunjukan morfologi seperti jarum ketika
dibandingkan dengan sample Ni/SS yang tidak ditreatment,
perubahan ini dapat disebabkan karena batasan butir oleh sputter
ion nitrogen. Maka, ketika dosis ion nitrogen meingkat bentuk
jarum ini mulai berubah menjadi butir yang lebih besar dan pada
dosis nitrogen tertinggi beberapa dari butir yang lebih besar
menunjukan efek difusi. Rata-rata dan hasil root mean square
(RMS) kekasaran permukaan diperoleh dari pengukuran AFM.
Terlihat bahwa kekasaran permukaan berkurang dengan dosis ion
nitrogen, seperti yang telah didiskusikan diatas hal tersebut dapat
disebabkan karena meningkatnya efek difusi.
Test polarisasi memperlihatkan bahwa dengan meningkatnya dosis
implantasi, ketahanan korosi pada lapisan juga meningkat. Hasil
pengujian menunjukan bahwa meningkatkan dosis implantasi,
meningkatkan corrosion potential dan menurunkan corrosion
current density sehingga pada ion implantasi tertinggi diperoleh
nilai teringgi untuk corrosion potential yaitu -0,12 dan corrosion
current density terendah yaitu 0,26 µA/cm2. Jika hasil ini
dibandingkan dengan SS tanpa perlakuan dapat terlihat bahwa
ketahanan korosi meningkat (lebih dari 2500 kali untuk corrosion
current density dan hampir 4 kali untuk corrosion potential).
Analisa SEM dilakukan setelah uji korosi. Hasil analisa dengan SEM
memperlihatkan bahwa sample yang diimplantasi dengan dosis
tertinggi tidak memperlihatkan tanda – tanda terjadi korosi
dibanding 3 sample lainnya yang diimplantasi dengan dosis lebih
rendah.
Kekuatan Penelitian 1. Dosis bervariasi
2. Uji mikrostruktur cukup lengkap (XRD dan SEM)
Kekurangan Penelitian 1. Memungkinkan untuk uji mekanik seperti uji kekerasan[1]
2.
Daftar Pustaka [1] O. Öztürk, “Microstructural and mechanical characterization of
nitrogen ion implanted layer on 316L stainless steel,” Nucl.
Instrum. Methods Phys. Res. Sect. B Beam Interact. Mater. At.,
vol. 267, no. 8–9, pp. 1526–1530, May 2009.

Anda mungkin juga menyukai