Nim : 10211008
PR 2 Nanoelektronik dan Nanosistem
dengan A adalah luas dari titik logam dan ox = 3.4 x 10-13 F/cm.
Dua gambar dari permukaan lapisan kristal CVD setelah thermochemical polishing
(Gambar 4a dan 4b) diperlihatkan sebagai contoh dari pengukuran. Dengan AFM
memungkinkan untuk menentukan kekasaran permukaan di skala nanometer.
Gambar 4. (a) Gambar SEM dari lapisan Kristal CVD pada kekasaran permukaan pada pengukuran 30 m.
(b) Gambar AFM permukaan yang sama dengan thermochemical polishing dengan kekasaran permukaan
pada pengukuran 1.3 nm.
2. Karakterisasi Kekristalan
Scanning Electron Microscope
Prinsip kerja SEM adalah menscan dengan menggunakan sinar elektron pada
permukaan sampel, yang selanjutnya informasi yang didapatkan diubah menjadi gambar. Cara
terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi pada mikroskop optik dan
TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau
elektron pantul yang muncul dari permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut discan
dengan sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya
diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang
pada layarmonitor CRT (cathode ray tube). Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang
sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang
ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi. SEM
mempunyai resolusi tinggi dan familiar untuk mengamati obyek benda berukuran nano meter.
Meskipun demikian, resolusi tinggi tersebut didapatkan untuk scan dalam arah horizontal,
sedangkan scan secara vertical (tinggi rendahnya struktur) resolusinya rendah.
Transmission Electron Microscopy
Prinsip kerja TEM adalah menembakkan elektron ke lapisan tipis sampel, selanjutnya
informasi tentang komposisi struktur dalam sampel tersebut dapat terdeteksi dari analisis sifat
tumbukan, pantulan maupun fase sinar elektron yang menembus lapisan tipis tersebut. Dari
sifat pantulan sinar elektron tersebut juga dapat diketahui struktur kristal maupun arah dari
struktur kristal tersebut. Untuk observasi TEM ini, sampel perlu ditipiskan sampai ketebalan
lebih tipis dari 100 nanometer. Dan ini bukanlah hal yang mudah, perlu keahlian dan alat secara
khusus. Obyek yang tidak bisa ditipiskan sampai orde tersebut akan sulit diproses oleh TEM ini.
Dalam pembuatan divais elektronika, TEM sering digunakan untuk mengamati
penampang/irisan divais dan sifat kristal yang ada pada divais tersebut. Dalam kondisi lain, TEM
juga digunakan untuk mengamati irisan permukaan dari sebuah divais.
meningkatkan tingkat ionisasi hingga faktor 100. Oleh karena itu, proses sputtering dikerjakan
dengan menggunakan oksigen dalam beberapa sistem. Jika tidak, selalu ada efek awal, contoh
lebih tingginya konsentrasi atom asing pada permukaan karena alokasi oksigen yang tidak dapat
dihindari. Gas mulia digunakan sebagai ion primer. Pemilihan energi primer dapat disesuaikan.
Di satu sisi, butuh energi yang cukup besar untuk sputtering. Di sisi lain, energi terlalu tinggi
hanya menyebabkan implantasi ion dan hasil sputtering kecil. Energi SIMS berkisar dari 5
sampai 10 keV.