Teori PCS hanya berlaku untuk cahaya yang hanya terdispersi satu kali.
Jika menggunakan cahaya yang sudah terdispersi beberapa kali akan
menyebabkan hasil yang keliru dan salah interpretasi. Oleh karena itu PCS
membutuhkan suspensi yang sangat encer untuk menghindari disperse yang
berulang (multiple scattering). Konsentrasi partikel yang rendah membuat
metode ini peka terhadap zat pengotor dalam cairan. Jadi biasanya cairan
sangat murni dan lingkungan ruang bersih harus digunakan untuk persiapan
dan operasi.
Sumber :
Braun, Adelina, et al. "A new certified reference material for size analysis of
nanoparticles." Journal of Nanoparticle Research 14.9 (2012): 1021.
http://www.sympatec.com/EN/PCCS/PCS.html diunduh 27/04/2017
Kegunaan AFM
- Dalam ilmu Fisika, alat ini lebih mempermudah para ilmuwan dalam
mengetahui struktur atom secara langsung, sehingga dapat di ubah dan di
manipulasi untuk kepentingan ilmu sains.
- Dalam ilmu kimia, alat ini dapat menjelaskan bagaimana struktur dari
berbagai macam molekul, sehingga lebih mudah dalam membuat suatu
reaksi kimia.
3. Scanning Tunneling
Microscopy
Scanning
Tunneling
Microscopy bekerja
dengan memindai ujung kawat logam yang sangat tajam di atas permukaan
sampel. Dengan membawa ujungnya sangat dekat ke permukaan, dan
dengan menerapkan voltase listrik ke ujung atau sampel, kita dapat
memperoleh gambaran permukaan pada skala yang sangat kecil.
Tugas Nanoteknologi
Candra Lutfi /13015023
4. Scanning Electron
Microscope (SEM)
Scanning
Electron Microscope (SEM) adalah alat seperti microskop elektron yang
menghasilkan gambar dari suatu sampel dengan cara memindai
permukaan benda dengan pancaran elektron yang terfokuskan.
Tugas Nanoteknologi
Candra Lutfi /13015023